51. ال َعَمَل َأْر جى ِلْلُقلوِب ِمْن َعَم ٍل َي غيُب َع ْن َك ُشهوُدُه وُيْح َتَق ُر ِع ْن َد ك ُو جوُدُه.
Tidak ada amal yang lebih bisa diharapkan untuk diterima daripada amal yang tidak engkau sadari
(perhitungkan) dan engkau pandang tidak berarti
52. إَّنما َأْو َر َد َع َلْي َك الواِر َد ِلَت كوَن ِبِه َع َلْيِه واِر دًا.
53. َو ِلُيَح ِّر َر َك ِمْن ِر ِّق اآلثاِر. َأْو َر َد َع َلْي َك الواِر َد ِلَي َت َس َّلَمَك ِمْن َيِد اَألْغ ياِر.
Allah memberimu Warid untuk menyelamatkanmu dari cengkraman dunia dan membebaskanmu dari
diperbudak oleh makhluk apapun
54. َأْو َر َد َع َلْي َك الواِر َد ِلُيْخ ِر َج َك ِمْن ِس ْج ِن ُو جوِدَك إلى َف ضاِء ُشهوِدَك.
Allah memberimu Warid untuk melepasmu dari penjara wujudmu ke alam syuhud (penyaksian)
56. فإذا أراَد ُهللا أْن َي ْن ُص َر َع ْبَدُه َأَم َّدُه ِبُجنوِد اَألْن واِر َو َقَط َع َع ْن ُه َم َدَد الُظ َلِم َو اَألْغ ياِر. َك ما َأَّن الُظْلَم َة ُج ْن ُد الَن ْف ِس،الّن وُر ُج ْن ُد الَقْلِب.
Cahaya adalah tentara qalbu sebagaimana kegelapan adalah tentara nafsu. Ketika Allah hendak
menolong hamba-Nya, maka Dia membantunya dengan pasukan cahaya (anwar) dan memutus bantuan
kegelapan serta kepalsuan
57. َو الَقْلُب َلُه اإلْق باُل َو اإلْد باُر. َو الَب صيَر ُة َلها الُح ْك ُم. الّن وُر َلُه الَك ْش ُف.
Tugas cahaya menyingkap tabir, tugas mata batin (bashirah) menetapkan hukum, sedangkan tugas
qalbu menghadapi atau membelakangi
{ُق ِبَفْض ِل الَّلِه ِب ِتِه. ا هِب ا َألهَّن ا ز ِم اِهلل إَل َك، ال ْف ِر َك الّطا ُة َألهَّن ا ز ِم نَك
َو َر َمْح ْل ْي َبَر ْت َن َو ْفَر ْح َبَر ْت َع ُت ْح
{ َفِبَذ ِلَك َفْلَيْف َر ُح وا ُه َو َخ ْيٌر َّمِما ْجَيَم ُعوَن
Janganlah ketaatanmu kepada Allah membuatmu gembira lantaran engkau merasa mampu
melaksanakannya. Akan tetapi, bergembiralah kepada-Nya lantaran ketaatan itu terjadi karena karunia
Allah kepadamu. Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (QS:
Yunus :58)
59. َو أّما، أّما الّساِئروَن َف أِل َّن ُهْم َلْم َي َت َح َّققوا الِّص ْد َق َمَع ِهللا فيها. َق َط َع الّساِئريَن َلُه َو الواِص ليَن إَلْيِه َع ْن ُرْؤ يِة َأْع ماِلِه ْم َو ُشهوِد أْح واِلِه ْم
الواِص لوَن َف أِل َّن ُه َغ َّيَب ُهْم ِبُشهوِدِه َع ْن ها.
Allah menghindarkan orang-orang yang menuju-Nya dan juga orang-orang yang telah sampai kepada-
Nya dari melihat amal mereka dan menyaksikan (syuhud) hal ihwal mereka. Bagi orang-orang yang
tengah dalam perjalanan menuju kepada-Nya, itu adalah karena mereka belum benar-benar ikhlas
dalam amal mereka. Dan bagi orang-orang yang telah sampai kepada-Nya, adalah karena mereka sibuk
menyaksikan-Nya hingga tak ada waktu untuk menengok ama-amal mereka.
60. ما َبَس َقْت َأْغ صاُن ُذ ٍّل إاّل َع لى ِبْذ ِر َط َم ٍع.
Engkau merdeka dari segala yang engkau berlepas diri darinya, dan engkau adalah budak dari segala
sesuatu yang engkau tamak terhadapnya
63. َم ْن َلْم ُيْق ِبْل َع لى ِهللا ِبُمالَط فاِت اإلْح ساِن ِقْيَد إَلْيِه ِبَس الِس ِل االْم ِتحاِن.
Siapa yang tidak mendekat kepada Allah dengan halusnya kebaikan yang Dia berikan, maka ia akan
diseret (suapaya mendekat) dengan rantai cobaab
64. َو َم ْن َشَك َر ها َفَقْد َق َّيَد ها ِبِعقاِلها،َم ْن َلْم َي ْشُك ِر الِّن َع َم َفَقْد َت َع َّر َض ِلَز واِلها.
Siapa yang tidak mensyukuri nikmat, berarti ia membuat jalan bagi hilangnya nikmat itu, dan siapa yang
mensyukurinya, maka berarti ia telah secara kuat mengikat nikmat tersebut
66. َفَقْد َي ْقَط ُع الَم َد َد َع ْن ُه. َلْو َك اَن هذا ُسوَء أَدٍب َلَقَط َع اِإلْمداَد َو َأْو َج َب اِإلْبعاَد: َف َي قوَل،ِمْن َج ْه ِل الُمريِد أْن ُيسيَء اَألَد َب َف ُتَؤ َّخ َر الُعقوبُة َع ْن ُه
َو َلْو َلْم َي ُك ْن إاّل أْن ُيَخ ِّلَيَك َو ما ُتريُد، َو َقْد ُيقاُم َم قاَم الُبْع َد َو ُه َو ال َي ْد ري. َو َلْو َلْم َي ُك ْن إاّل َم ْن ُع الَم زيِد،ِمْن َح ْي ُث ال َي ْش ُعُر.
Di antara kejahilan para murid adalah, apabila ia beradab buruk (kepada-Nya) dan hukuman atasnya
ditangguhka oleh-Nya, maka ia berkata: seandainya ini adalah keburukan, maka pasti diputuskan
bantuan (Allah) dan bahkan dijauhkan. Padahal, bantuan itu boleh jadi sudah dihentikan tanpa ia sadari,
sekalipun hanya berupa tidak adanya tambahan bantuan baru. Dan boleh jadi ia juga sudah dijauhkan
tanpa ia mengerti, sekalipun hanya memberikan dirimu dan apa yang engkau inginkan (dari hawa
nafsumu)
67. َف ال َت ْس َت ْح ِقَر َّن ما َم َن َح ُه َم ْو الُه َأِلَّن َك َلْم َت َر َع َلْيِه ِس يما، َو َأداَم ُه َع َلْيها َمَع طوِل اإلْمداِد،إذا َر أْيَت َع ْبدًا أقاَم ُه ُهللا َت عالى ِبوجوِد األْو راِد
العاِر فيَن َو ال َب ْه َج َة الُمِحّبيَن ؛ َف َلْو ال واِر ٌد ما كاَن ِو ْر ٌد.
Jika engkau melihat seorang hamba yang ditetapkan oleh Allah dalam menjaga Wiridnya, dan
dilanggengkan-Nya dalam keadaan demikian, namun lama ia tak mendapatkan pertolongan-Nya, maka
jangan engkau sampai meremehkan apa yang Allah telah berikan itu kepadanya, hanya karena engkau
belum melihat tanda-tanda orang ‘arif ataupun cahaya indah seorang pencinta Allah pada diri hamba
itu.
68. (َق ْو ٌم َأقاَم ُهُم الَح ُّق ِلِخ ْد َمِتِه َو َق ْو ٌم اْخ َت َّصُهْم ِبَمَح َّبِتِه (ُكًاّل ُنِم ُّد َه ُؤ الِء َو َه ُؤ الِء ِمْن َع َط اِء َر ِّب َك َو َم ا َك اَن َع َط اُء َر ِّب َك َم ْح ُظ ورًا
Ada sebagian orang yang Allah jadikan berkhidmat kepada-Nya, dan sebagian lainnya Allah istimewakan
dengan mencintai-Nya. Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, kami
berikan bantuan ari kemurahan Rabbmu. Dan kemurahan Rabbmu tidak dapat dihalangi
69. ِص ياَن ًة َلها َأْن َي َّد ِع َي ها الِع باُد ِبُو جوِد االْس ِتْع داِد، َق َّل ما َت كوُن الواِر داُت اإللهَّي ُة إاّل َب ْغ َت ًة.
Seringkali Arid (karunia) ilahiyah itu datang secara tiba-tiba, agar para hamba tidak mengklaim bahwa
hal itu muncul karena adanya persiapan oleh mereka
70. فاْس َت ِدَّل ِبذِلَك َع لى ُو جوِد َج ْهِلِه، َو ذاِكرًا ُك َّل ما َع ِلَم، َو ُم َع ِّبرًا َع ْن ُك ِّل ما َش ِه َد، َم ْن َر أْي َت ُه ُمجيبًا َع ْن ُك ِّل ما ُس ِئَل.
jika engkau lihat seseorang selalu menjawab segala apa yang ditanyakan kepadanya, mengungkapkan
segala apa yang disaksikannya, dan menyebut segala apa yang diketahuinya, maak ketahuilah bahwa itu
tanda-tanda kejahilan pada dirinya
71. َو َأِلَّن ُه َأَج َّل َأْق داَر ُه ْم َع ْن أْن ُيجاِز َي ُهْم. إَّنما َج َع َل الّداَر اآلِخَر َة َمَح ًاّل ِلَج زاِء ِع باِدِه الُمْؤ ِمنيَن ؛ َألَّن َهِذِه الّداَر ال َت َس ُع ما ُيريُد أْن ُيْع ِط َي ُهْم
في داٍر ال َب قاَء َلها.
Sesungguhnya Allah menjadikan negeri akhirat sebagai tempat untuk membalas para hamba-Nya yang
beriman, karena negeri ini (dunia) tidak mampu menampung apa yang hendak Dia berikan kepada
mereka, dan karena Allah hendak memuliakan mereka dengan tidak memberikan balasan di dunia yang
tidak kekal.
Menjauhi Maksiat
34. وِمْن َح ْض َر ِتِه َق ريبًا،اْخ ُرْج ِمْن أْو صاِف َب َش ِر َّيِتَك َع ْن ُك ِّل َو ْص ٍف ُمناِقٍض ِلُعبودَّيِتَك ِلَت كوَن ِلِنداِء الَح ِّق ُمجيبًا.
Keluarlah dari sifat-sifat kemanusiaanmu, setiap sifat yang menyalahi ubudiyah-mu (penghambaan),
supaya mudah bagimu menyambut panggilan Al-Haq (Allah) dan mendekat kehadirat-Nya.
35. َو َلِئْن َت ْص َح َب جاِه ًال ال. َو َأْص ُل ُك ِّل طاَع ٍة َو َي َقَظ ٍة َو ِع َّفٍة؛ َع َد ُم الِّر ضا ِم ْن َك َع ْن ها. َأْص ُل ُك ِّل َم ْع ِص َي ٍة َو َغ ْفَلٍة َو َش ْهوٍة؛ الِّر ضا َع ِن الَّنْف ِس
فَأُّي ِع ْلٍم ِلعاِلٍم َي ْر ضى َع ْن َن ْف ِس ِه! َو َأُّي َج ْه ٍل ِلجاِه ٍل ال َي ْر ضى َع ْن َن ْف ِس ِه.!َي ْر ضى َع ْن َن ْف ِس ِه َخ يٌر َلَك ِمْن َأْن َت ْص َح َب عاِلمًا َي ْر ضى َع ْن َن ْف ِس ِه
Pangkal segala maksiat, kelalaian dan syahwat adalah ridha terhadap nafsu. Dan pangkal dari segala
ketaatan, kewaspadaan dan kesucian adalah engkau tidak ridha terhadap hawa nafsu. Bersahabat
dengan orang jahil yang tidak memperturutkan hawa nafsunya lebih baik bagimu daripada bersahabat
dengan orang alim yang tunduk pada hawa nafsunya. Ilmu macam apa yang disandang si alim yang
tunduk pada hawa nafsunya itu? Sebaliknya, kejahilan apa yang dapat disandangkan pada orang jahil
yang tidak memperturutkan hawa nafsunya?
36. ال َع َد َمَك َو ال ُو جوَد َك، َو َح ُّق الَب صيَر ِة ُيْش ِه ُد َك ُو جوَدُه. َو َع ْيُن الَب صيَر ِة ُتْش ِه ُد َك َع َد َمَك ِلُو جوِدِه. ُشعاُع الَب صَيرِة ُيْش ِه ُد َك ُقْر َب ُه ِم ْن َك.
Syu’aa’ul bashirah (sinar mata batin) memperlihatkan padamu kedekatan-Nya darimu. ‘Ainul bashiirah
(penyaksian mata batin) membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena wujud-Nya. Dan haqqul
bashirah (mata batin yang hakiki) membuatmu menyaksikan wujud-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun
wujudmu.
Allah ada, dan tidak ada sesuatu pun beserta-Nya. Dan kini Dia tetap sebagaimana ada-Nya semula
38. ال َتَت َع َّد ِنَّي ُة ِهَّمِتَك إلى َغ ْي ِر ِه؛ َف اْلَك ريُم ال َتَتَخ ّط اُه اآلماُل.
Janganlah cita-citamu tertuju kepada selain Allah, karena harapan seseorang tidak akan dapat
melampaui Al-karim (yang maha pemurah)
39. َفَك ْي َف َي ْر َف ُع َغ ْيُرُه ما كاَن ُه َو َلُه واِض عًا! َم ْن ال َي ْس َت طيُع َأْن َي ْر َف َع حاَج ًة َع ْن َن ْف ِس ِه َفَك ْي َف. ال َت ْر َفَع َّن إلى َغ ْي ِر ِه حاَج ًة ُه َو ُمْو ِر ُدها َع َلْي َك
َي ْس َت طيُع أْن َي كوَن َلها َع ْن َغ ْي ِر ِه راِفعًا.
Jangan meminta sesuatu hajat kepada selain Allah, karena Dia-lah yang menurunkan hajat itu
kepadamu. Bagaimana mungkin selain Dia mampu mengangkat segala apa yang telah diletakkan oleh-
Nya? Dan bagaimana mungkin orang yang tidak mampu membebaskan dirinya dari suatu hajat dapat
membebaskan orang lain dari sebuah hajat?
40. َفَه ْل َع َّو َد َك إاّل َح َس نًا! َو َه ْل َأْس دى إَلْي َك إاّل ِم َن نًا؟. َف َح ِّسْن ظَّن َك ِبِه ِلُو جوِد ُمعاَم َلِتِه َمَع َك،!إْن َلْم ُتْح ِس ْن َظ َّن َك ِبِه َألْج ِل ُحْس ِن َو ْص ِفِه
Apabila engkau belum sanggup berbaik sangka kepada Allah lantaran kesempurnaan sifat-sifat Nya,
maka berbaik sangkalah karena pertemanan-Nya bersamamu. Bukankah Dia selalu memberimu sesuatu
yang baik-baik? Dan bukankah Dia senantiasa memberimu segala kenikmatan?
41. (َف ِإَّن َه ا اَل َت ْع َم ى اَأْلْب َص اُر َو َلِكْن َت ْع َم ى اْلُقُلوُب اَّلِتي ِفي. َو َي ْط ُلُب ما ال َب قاَء َلُه َمَع ُه،الَع َج ُب ُك ُّل الَعَج ِب ِمَّمْن َي ْهُرُب ِمَّمْن ال اْن ِفكاَك َلُه َع ْن ُه
(الُّصُدوِر
Sungguh mengherankan, orang yang lari dari sesuatu yang ia tidak bisa terlepas dari-Nya, dan justru
mencari apa yang tidak kekal baginya. Sesungguhnya bukan mata kepala yang buta, tapi mata hati yang
berada di dalam dada.
42. َو لِك ِن اْر َح ْل ِمْن اَألْك وان إلى.ال َت ْر َح ْل ِمْن َك ْو ٍن إلى َك ْو ٍن َفَت كوَن َك ِحماِر الَّر حى؛ َي سيُر َو الَم كاُن اَّلذي اْر َت َح َل إَلْيِه ُه َو اَّلذي اْر َت َح َل َع ْن ُه
، “َفَم ْن كاَنْت ِهْج َر ُتُه إلى ِهللا َو َر سوِلِه َفِه ْج َر ُتُه إلى ِهللا َو َر سوِلِه- َص ّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم- َو اْن ُظ ْر إلى َق ْو ِلِه.) (َو َأَّن ِإَلى َر ِّب َك اْلُم ْن َت َه ى، الُم َك ِّو ِن
َو َت أَّمْل هذا األْم َر إْن- َع َلْيِه الَّصالُة َو الَّسالُم- فاْف َهْم َق ْو َلُه.”َو َم ْن كاَنْت ِهْج َر ُتُه إلى ُد ْن يا ُيصيُبها أو اْم رأٍة َي َتَز َّو ُجها َفِه ْج َر ُتُه إلى ما هاَج َر إَلْيِه
والَّسالُم.. ُكْن َت ذا َفْه ٍم.
Janganlah engkau berpindah dari satu alam ke alam yang lain, karena itu akan membuatmu seperti
keledai yang mengitari penggilingan. Keledai itu berjalan menuju ke satu tempat yang ternyata adalah
tempat semua ia beranjak. Akan tetapi, pergilah dari alam menuju Sang Mahapencipta alam. “Dan
kepada rabbmulah puncak segala tujuan” An-najm :42
43. ال َت ْص َح ْب َم ْن ال ُيْن ِه ُض َك حاُلُه َو ال َي ُد ُّلَك َع َلى ِهللا َم قاُلُه.
Janganlah engkau bersahabat dengan orang yang keadaannya tidak membangkitkan semangatmu, dan
pembicaraannya tidak membimbing ke jalan Allah
44. ُصْح َب ُتَك َم ْن ُه َو َأسوأ حاًال ِم َن َك، ُرَّبما ُكْن َت ُمسيئًا َف َأراَك اإلْح ساَن ِم ْن َك.
Boleh jadi engkau berbuat buruk, tapi tampak olehmu sebagai kebaikan lantaran engkau bersahabat
dengan orang yang tingkah lakunya lebih buruk darimu
45. َو ال َك ُثَر َعَم ٌل َبَر َز ِمْن َق ْلِب راِغ ٍب،ما َق َّل َعَم ٌل َبَر َز ِمْن َق ْلِب زاِهٍد
Amal yang berasal dari hati yang zuhud tidak dapat dianggap sedikit, dan amal yang berasal dari hati
yang penuh dengan ketamakan tidak dapat dianggap banyak
46. َو ُحْس ُن اَألْح واِل ِمَن الَّت َح ُّقِق في َمقاماِت اِإلْن زاِل، ُحْس ُن اَألْع ماِل َن تاِئُج ُحْس ِن اَألْح واِل.
Baiknya amal merupakan hasil dari baiknya ahwal (keadaan spiritual). Sedangkan baiknya ahwal muncul
setelah menggapai tahap kemapanan spiritual (maqam-maqam)
47. َفَع سى َأْن َي ْر َفَع َك ِمْن ِذ ْك ٍر َمَع. َأِلَّن َغ ْف َلَت َك َع ْن ُو جوِد ِذ ْك رِه َأَشُّد ِمْن َغ ْف لِتَك في ُو جوِد ِذ ْك ِر ِه،ال َت ْت ُرِك الِّذ ْك َر ِلَع َد ِم ُحضوِر َك َمَع ِهللا فيِه
َو ِمْن ِذِك ٍر َمَع ُو جوِد ُحضوٍر إلى ِذِك ٍر َمَع، َو ِمْن ِذِك ٍر َمَع ُو جوِد َي َقَظ ٍة إلى ِذِك ٍر َمَع ُو جوِد ُحضوٍر،ُو جوِد َغ ْف لٍة إلى ِذ ْك ٍر َمَع ُو جوِد َي َقَظ ٍة
(َو َم ا َذ ِلَك َع َلى ِهَّللا ِبَع ِز يٍز، (ُو جوِد َغ ْي َب ٍة َع ّما ِس َو ى الَم ْذ كوِر
Jangan tinggalkan zikir lantaran hatimu tidak bisa berkonsentrasi kepada Allah saat berzikir. Sebab,
kelalaianmu kepada Allah ketika tidak berzikir lebih buruk daripada kelalaianmu saat berzikir. Semoga
Allah berkenan mengangkat derajatmu dari zikir yang penuh kelalaian menuju zikir yang penuh
kesadaran (ingat kepada Allah); dan dari zikir yang penuh dengan kesadaran menuju zikir yang
disemangati oleh kehadiran-Nya. Juga dari zikir yang disemangati oleh kehadiran-Nya menuju zikir yang
meniadakan segala sesuatu selain-Nya. Dan yang demikian itu bagi Allah bukanlah merupakan sesuatu
yang sulit.
ِم ِم ِت ِم ِن ِت ِت ِم
وَتْر ُك الَّنَد َعَلى ما َفَعْلَتُه ْن. ْن َعالما َمْو الَق ْلِب َعَد ُم اُحلْز َعَلى ما فاَتَك َن اُملواَفقا
. ُو جوِد الَّزاّل ِت
Diantara tanda matinya hati adalah tidak ada perasaan sedih bila terlewatkan kesempatan beramal,
dan tidak adanya penyesalan atas bermacam pelanggaran yang engkau telah lakukan
49. فإَّن َم ْن َع َر َف َر َّبُه اْس َت ْص َغ َر في َج ْن ِب َك َر ِمِه َذ ْن َب ُه،ال َي ْع ُظ ِم الَذ ْن ُب ِع ْن َد َك َع َظ َم ًة َتُصُّد َك َع ْن ُحْس ِن الَّظ ِّن باِهلل َت عالى.
Janganlah suatu dosa terlihat begitu besar bagimu, hingga merintangimu dari berprasangka baik kepada
Allah. sesungguhnya siapa yang mengenal Rabbnya pasti akan menganggap dosanya tidak seberapa
dibandingkan dengan kemurahan-Nya
50. َو ال َك بيَر َة ِإذا واَج َهَك َفْض ُلُه.ال َص غيَر َة ِإذا قاَب َلَك َع ْد ُلُه.
Tidak ada dosa kecil apabila dihadapkan pada keadialan-Nya, dan tidak ada dosa besar apabila
dihadapkan pada karunia-Nya.[alkhoirot.org]
Waktu Terbaik
َو الفاقُة الّذ اِتَّي ُة ال َت ْر َفُعها الَع واِر ُض، َو ُو روُد األْس باِب ُم َذِّك راٌت َلَك ِبما َي ْخ فى َع َلْي َك ِم ْن ها، فاَق ُتَك لَك ذاِتَّي ٌة.
Merasa membutuhkan (Allah) adalah waktu aslimu (sebagai manusia). Sedangkan asbab adalah menjadi
pengingatmu terhadap apa yang tersembunyi dalam waktu aslimu itu. Dan kebutuhan-kebutuhan
mendasar (pada Allah) itu tidak bisa dicampakkan oleh sesuatu di luar nya
َو ُتَر ُّد فيِه إلى ُو جوِد ِذ َّلِتَك. َخ ْيُر أْو قاِتَك َو ْقٌت َت ْش َه ُد فيِه ُو جوَد فاَق ِتَك.
Sebaik-baik waktumu adalah saat-saat di mana engkau menyadari akan kebutuhanmu (kepada Allah),
dan karenanya engkau pun kembali mengakui akan kerendahan dirimu (di hadapan-Nya)
َم تى َأْو َح َش َك ِمْن َخ ْلِقِه َفاْع َلْم َأَّنُه ُيريُد َأْن َي ْف َت َح َلَك باَب اُألْن ِس بِه.
Apabila Allah telah membuatmu merasa bosan dengan makhluk, maka ketahuilah, bahwa Dia hendak
membukakan untukmu pintu keintiman dengan-Nya
َم تى أْط َلَق ِلساَن َك ِبالَّط َلِب َف اْع َلْم أَّن ُه ُيريُد أْن ُيْع ِط َيَك.
Ketika Allah mengendurkan (memudahkan) lidahmu untuk meminta (kepada-Nya), maka ketahuilah,
bahwa Dia hendak memberimu
Seorang ‘arif tak kunjung hilang kebutuhannya (kepada Allah), dan apabila dia bersandar kepada selain
Allah, niscaya tidak akan pernah tenang.
إّن: َو َلْم َت أفْل أْن واُر الُقلوِب َو الَّسرائِر َو ِلذِلَك ِقيَل، َأِلْج ِل ذِلَك َأَفَلْت أْن واُر الَّظ واِه ِر. َو أناَر الّّس راِئَر ِبأْن واِر أْو صاِفِه،أناَر الَّظ واِهَر ِبأْن واِر آثارِه
َش ْم َس الَّن هاِر َتْغ ُرُب ِبالَليـِل َو َش ْمُس الُقلوِب َلْي َس ْت َت غيُب
Allah menerangi alam lahir dengan cahaya makhluk-Nya, dan menerangi rahasia hati dengan cahaya
sifat-Nya. Karena itulah cahaya alam lahir terbenam, sementara cahaya hati dan rahasia hati tidak akan
terbenam. Karena itu dikatakan: sesungguhnya matahari siang terbenam kala malam menjelang, namun
matahari hati tidak akan pernah terbenam.
َأ َأ
َف اَّلذي واَج َه ْت َك ِم ْن ُه األْق داُر ُه َو اَّلذي َعَّو َد َك ُحْس َن االْخ ِتياِر. لُيَخ ِّفْف لَم الَب الِء َع َلْي َك ِع ْلُم َك ِب َّن ُه ُسْبحاَن ُه ُه َو الُمْبلي َلَك.
Agar pedihnya ujian terasa ringan, hendaklah engkau mengetahui bahwa Allah-lah yang tengah
mengujimu. Dan karena yang menimpakan takdir-Nya kepadamu adalah Zat yang juga biasa memberimu
sebaik-baik pilihan (dalam hidup)
َم ْن َظ َّن اْن ِفكاَك ُلْط ِفِه َع ْن َقَد ِر ِه َفذِلَك ِلُقصوِر َن َظ ِر ِه.
Barangsiapa mengira kelembutan Allah itu terlepas dari takdir-Nya, maka itu karena kedangkalan
pandangannya
َو إَّن ما ُيخاُف َع َلْي َك ِمْن َغ َلَبِة الَه وى َع َلْي َك، ال ُيخاُف َع َلْي َك أْن َت لَت ِبَس الَّط ريُق َع َلْي َك.
Tidaklah dikhawatirkan bahwa berbagai jalan menuju Allah akan membingungkan. Namun yang
dikhawatirkan adalah, kalau sampai hawa nafsu menguasaimu
َو َظ َهَر ِبَع َظ َمِة الُّر بوِبَّيِة في إْظ هاِر الُعُبوِدَّيِة،ُسْبحاَن َم ْن َس َت َر ِس َّر الُخ صوِص َّيِة ِبُظ هوِر الَب َش ِر َّيِة.
Mahasuci Allah yang telah merahasiakan keistimewaan orang-orang pilihan (para wali) dengan
menampakkan sifat-sifat manusia yang umum, dan yang telah menampakkan kebesaran akan sifat-sifat
Rububiyah-Nya dengan menampakkan sifat-sifat penghambaan (ubudiyah) yang dilakukan mereka.
ال ُتطاِلْب َر َّبَك ِبَت َأُّخ ِر َم ْط َلِبَك َو لِكْن طاِلْب َن ْف َس َك ِبَت َأُّخ ِر َأَد ِبَك.
Janganlah menuntut Rabbmu karena permohonanmu belum dikabulkan oleh-Nya. Akan tetapi,
tuntutlah dirimu sendiri yang mungkin belum memenuhi syarat bagi suatu permohonan.
َفَقْد َأْع َظ َم الِم َّنَة َع َلْي َك، َو َر َز َق َك في الباِط ِن االْس ِتْس الَم ِلَقْه ِر ِه،َم تى َج َع َلَك في الَّظ اِه ِر ُمْم َت ِثًال َأِلْم ِر ِه.
Apabila Allah membuatmu tunduk kepada perintah-Nya secara lahiriyah, dan menyuruhmu menyerah
kepada kekuasaan-Nya secara bathiniah, maka berarti Allah telah memberi karunia besar kepadamu
Tidak setiap orang yang memperoleh keistimewaan sepenuhnya terbebas (dari penyakit-penyakit jiwa)
. ما ال ُيْخ َلُف ُو جوُده: وَأْو لى ما ُيْع َت نى ِبِه. َو الِو ْر ُد َي نَط وي باْن ِط واِء هِذِه الّداِر، الواِر ُد ُيْو َج ُد في الّداِر اآلِخَر ِة.ال َي ْس َت ْح ِقُر الِو ْر َد إال َج هوٌل
َو أْي َن ما ُه َو طاِلُبُه ِم ْن َك ِمّما ُه َو َم ْط َلُبَك ِم ْن ُه؟. َو الواِر ُد أْن َت َت ْط ُلُبُه ِم ْن ُه، !الِو ْر ُد ُه َو طاِلُبُه ِم ْن َك
Hanya orang bodoh yang menganggap rendah (menggampangkan) wirid. Warid (karunia Allah) akan
berkelanjutan sampai di akhirat, sementara wirid akan habis seiring dengan lenyapnya dunia ini. Dan
yang paling baik untuk ditekuni adalah sesuatu yang tidak dapat diganti wujudnya. Wirid adalah apa
yang Allah minta darimu, sedangkan warid adalah apa yang engkau minta dari-Nya. Lalu, dimanakah
letak apa yang Allah minta darimu dengan apa yang engkau minta dari-Nya?
َو ُشروُق األْن واِر َع لى َح َس ِب َص فاِء األْس راِر.ُو روُد اإلْم داِد ِبَح َس ِب االْس ِتْع داِد.
Datangnya pertolongan Allah adalah sesuai dengan persiapan, sedangkan turunnya cahaya Allah adalah
sesuai dengan kejernihan relung hati
Orang yang lalai, melalui harinya dengan memikirkan apa yang harus ia lakukan. Sedangkan orang yang
mau menggunakan akalnya, akan merenungkan apa yang dilakukan Allah terhadap dirinya.
َفَلْو َش ِه دوُه في ُك ِّل َش ْي ٍء َلْم َي ْس َت ْو ِحشوا ِمْن َش ْي ٍء. إَّنما َي ْس َت ْو َح ُش الُعّباُد َو الُّز ّه اُد ِمْن ُك ِّل َش ْي ٍء ِلَغ ْيَبِتِه ْم َع ِن ِهللا في ُك ِّل َش ْي ٍء.
Sesungguhnya yang merisaukan para ‘abad dan para zahid hanyalah karena mereka belum melihat Allah
dalam segala sesuatu. Kalau mereka telah melihat-Nya dalam segala sesuatu, maka mereka tidak akan
merasa risau dalam semua hal.
َو َس َي ْك ِش ْف َلَك في ِتَلَك الّداِر َع ْن َك ماِل ذاِتِه،َأَمَر َك في هِذِه الّداِر ِبالَّن َظ ِر في ُم َك َّو ناِتِه.
Allah menyuruhmu di dunia ini untuk memperhatikan alam ciptaan-Nya, dan kelak di akhirat Dia akan
memperlihatkan kepadamu akan kesempurnaan Zat-Nya
ِلَي كوَن َهُّمَك إقاَم َة، ًو َعِلَم ما فيَك ِمْن ُو جوِد الَّش َر ِه َف َح َج َر ها َع َلْي َك في َب ْع ِض األْو قاِت. َلَّو َن َلَك الّط اعاِت، لّما َع ِلَم الَح ُّق ِم ْن َك ُو جوَد الَم َلِل
َفما ُك ُّل ُم َص ٍّل ُمقيٌم،الَّصالِة ال ُو جوَد الَّصالِة.
Karena Al-Hak (Allah) tahu bahwa engkau mudah merasa jenuh, maka Dia menciptakan beraneka wujud
ketaatan (ibadah) bagimu. Allah tahu bahwa engkau pun memiliki sifat serakah. Maka Dia
membatasinya (ketaatan) pada waktu-waktu tertentu, agar perhatianmu tertuju pada kesempurnaan
shalat, bukan pada adanya perintah shalat. Karena, tidak semua orang yang melakukan shalat dapat
menyempurnakan shalatnya. [alkhoirot.org]
Berikut ini adalah beberapa cuplikan dari maqalah Al-Hikam dan Terjemahannya dalam bahasa
Indonesia:
ِمْن َعالَمِة االْع ِتماِد َع لى الَعَم ِل ُنْق صاُن الَّر جاِء ِع ْن َد ُو جوِد الَّز لِل.
Salah satu tanda bergantungnya seseorang kepada amalnya adalah kurangnya harapan terhadap rahmat
Allah ( )الَّر جاِءsaat ia mengalami kegagalan (dosa)
2. Keinginan Duniawi
وإراَد ُتَك اَألْس باَب َمَع إقاَمِة ِهللا إّياَك ِفي الَّت ْج ريِد اْن ِحطاٌط َع ِن الِه َّمِة،إراَد ُتَك الَّت ْج ريَد َمَع إقاَمِة ِهللا إّياَك في األْس باِب ِمَن الَّش ْه َو ِة الَخ فَّيِة
الَع ِلَّيِة.
“Keinginanmu untuk tajrid (menyepi atau meninggalkan keinginan duniawi, termasuk mencari rezeki)
padahal Allah telah menetapkan engkau pada asbab (usaha, dimana allah telah membekali manusia
dengan sarana penghidupan), adalah termasuk dalam bisikan syahwat yang samar. Sebaliknya,
keinginanmu untuk melakukan asbab padahal Allah telah menempatkanmu pada kedudukan tajrid,
adalah suatu kemerosotan dari himmah (tekad spiritual) yang luhur.”
َفما قاَم ِبِه َغيُر َك َع ْن َك ال َت ُقْم بِه ِلَن ْف ِس َك. َأِر ْح َن ْف َسَك ِمَن الَّت ْد بيِر.
Istirahatkanlah dirimu dari melakukan tadbir (mengatur urusan duniawi) dengan susah payah. Karena,
sesuatu yang telah diurus untukmu oleh selain dirimu (sudah diurus oleh Allah), tidak perlu engkau turut
mengurusnya
اْجِت هاُدَك فيما ُضِم َن َلَك َوَتقصُريَك فيما ُطِل َب ِم ْنَك َدليٌل َعلى اْنِط ماِس الَبصَريِة ِم ْنَك
Kesungguhamnu mengejar apa yang sudah dijamin untukmu (oleh Allah) dan kelalaianmu
melaksanakan apa yang dibebankan kepadamu, itu merupakan tanda butanya bashirah (mata batin)
6. Pemberian Allah
َو في الَو ْق ِت. َفُهَو َض ِمَن َلَك اِإلجابَة فيما َي ْخ تاُرُه َلَك ال فيما َت ْخ تاُرُه ِلَن ْف ِس َك. ال َي ُك ْن تَأُّخ ُر َأَمِد الَع طاِء َمَع اإلْلحاِح في الُّدعاِء ُمْو ِج بًا ِليْأِس َك
اَّلذي ُيريُد ال ِفي الَو ْق ِت اَّلذي ُتْر يُد.
Terlambat datangnya pemberian (Allah), meski sudah dimohonkan berulang-ulang, janganlah buatmu
patah harapan. Karena dia telah menjamin untuk mengabulkan permintaanmu sesuai dengan apa yang
Dia pilihkan untukmu, bukan menurut keinginan engkau sendiri. Juga dalam waktu yang Dia kehendaki,
bukan pada waktu yang engkau inginkan
وإْن َت َع َّيَن َز َم ُنُه؛ ِلَئ اّل َي كوَن ذِلَك َقْد حًا في َب صيَر ِتَك وإْخ مادًا ِلُنْو ِر َس ريَر ِتَك،ال ُيَشّكَكَّن َك في الَو ْع ِد َع َد ُم ُو قوِع الَم ْو عوِد.
Tidak terlaksananya suatu yang dijanjikan oleh Allah, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap jajni
Allah itu. Ini agar tidak mengaburkan bashirah-mu (pandangan mata batin) dan memadamkan nur
(cahaya) hatimu
فِإّنُه ما َفَت َح ها َلَك إال َو ُه َو ُيريُد َأْن َي َت َع َّر َف ِإلْي َك ؛ َأَلْم َت ْع َلْم َأَّن الَّتَع ُّر َف ُه َو ُمْو ِر ُدُه. إذا َفَت َح َلَك ِو ْج َه ًة ِمَن الَّت َع ُّر ِف َفال ُتْباِل َمَع ها إْن َق َّل َعَم ُلَك
َو َأيَن ما ُتْهديه إَليَه ِمَّما ُهُو ُم ِو ُردُه َع َلْي َك ؟.!َع َلْي َك واَألْع ماَل َأْن َت ُمهديها إَليِه
Apabila Allah telah membukakan salah satu jalan makrifat (mengenal Allah) bagimu, maka jangan
hiraukan mengapa itu terjadi, walaupun amalmu masih sangat sedikik. Allah membukakan pintu itu
bagimu hanyalah karena Dia ingin memperkenalkan diri kepadamu. Tidakkah dirimu mengerti, bahwa
makrifat itu merupakan anugerah-Nya kepadamu, Sedang engkau mempersembahkan amal-amalmu
kepada-Nya.? Maka apalah arti apa yang engkau persembahkan kepada-Nya itu dengan apa yang
dianugrahkan oleh Allah kepadamu
9. Ragam Amal
َتَن َّو َع ْت َأْج ناُس اَألْع ماِل َلَتَن ُّو ِع واِر داِت اَألْح واِل
Amal itu beragam, lantaran beragamnya keadaan yang menyelinap kedalam hati (jiwa).
َو َأْر واُحها ُو جوُد ِس ِّر اِإلْخ الِص ِفيها، اَألْع ماُل ُص َو ٌر َق اَئ مٌة.
Amal itu merupakan gambaran yang tetap (mati, tidak bergerak), dan ruhnya ialah keikhlasan yang ada
(melekat padanya).
َفما َن َب َت ِمّما َلْم ُيْد َف ْن ال َيِتُّم ِنتاُجُه، اْد ِفْن ُو جوَد َك في َأْر ِض الُخ موِل.
Tanamlah wujudmu dalam bumi yang tersembunyi (agar tidak dikenali orang), karena sesuatu yang
tumbuh dari benih yang tidak ditanam, maka buahnya tidak akan sempurna.
Tidak ada yang lebih bermanfaat bagi hati sebagaimana uzlah, karena dengan memasuki uzlah
(perenungan) pikiran kita jadi luas
َك ْي َف ُيْش ِر ُق َق ْلٌب ؛ ُص َو ُر اَألْك واِن ُم ْنَط ِبَع ٌة في ِمْر آتِه؟ َأْم َك ْي َف َي ْر َح ُل إلى ِهللا َو ُه َو ُم َك َّبٌل ِبَش ْهواِتِه؟ َأْم َك ْي َف َي طَم ُع أْن َي ْد ُخ َل َح ْض َر َة ِهللا َو ُه َو
!َلْم َي َت َط َه ْر ِمْن َج ْن اِبِة َغ ْف الِتِه؟ َأْم َك ْي َف َي ْر جو َأْن َي ْف َه َم َدقاِئَق اَألْس راِر َو ُه َو َلْم َي ُتْب ِمْن َه ْف واِتِه؟
Bagaimana kalbu dapat bercahaya, sementara gambar-gambar duniawi tetap terlukis dalam cermin hati
itu? Atau, bagaimana hati dapat berangkat menuju Allah, karena masih terbelenggu oleh syahwatnya?
Atau, bagaimana mungkin seseorang akan antusias menghadap kehadirat Allah, pabila hatinya belum
suci dari “junub” kelalaiannya? Atau bagaimana mungkin seorang hamba bisa memahami kedalaman
berbagai rahasia, sementara ia belum bertaubat dari kesalahannya?
َو ُح ِج َب ْت. َفَم ْن َر أى الَك ْو َن َو َلْم َي ْش َه ْد ُه فيِه َأْو ِع ْن َدُه َأْو َق ْب َلُه َأْو َب ْع َده َفَقْد َأْع َو َز ُه ُو جوُد اَألْن واِر.الكوُن كُّلُه ُظْلمٌة وِإَّنما َأناَر ُه ُظ هوُر الحِّق فيِه
َع ْن ُه ُشموُس الَم عاِر ِف ِبُسُحِب اآلثاِر.
Alam ini serba gelap, ia menjadi terang hanyalah karena menifestasi (zhahir) Allah di dalamnya. Siapa
melihat alam, namun tidak menyaksikan Allah di dalam atau bersamanya, sebelum atau sesudahnya,
maka ia sangat memerlukan cahaya, dan surya makrifat terhalang baginya oleh awan benda-benda alam
ِمّما َي ُد ُّلَك َع َلى ُو ُجوِد َقْه ِر ِه ُسْبحاَن ُه َأْن َح َج َبَك َع ْن ُه ِبما َلْي َس ِبَم ْو جوٍد َمَع ُه.
Diantara bukti yang memperlihatkan adanya kekuasaan Allah yang maha suci adalah, bahwa Dia
menghalangimu dari melihat-Nya dengan tabir yang tidak wujud di sisi-Sya
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan, kalau sesuatu mampu untuk menjadi hijab atas-Nya, padahal
Dia-lah yang terlihat dalam segala sesuatu.
*Kamis, 15 Jumadil Akhir 1442 H / 28 Januari 2021 M*
{ُق ِبَفْض ِل الَّلِه ِب ِتِه. ا هِب ا َألهَّن ا ز ِم اِهلل إَل َك، ال ْف ِر َك الّطا ُة َألهَّن ا ز ِم نَك
َو َر َمْح ْل ْي َبَر ْت َن َو ْفَر ْح َبَر ْت َع ُت ْح
{ َفِبَذ ِلَك َفْلَيْف َر ُح وا ُه َو َخ ْيٌر َّمِما ْجَيَم ُعوَن
Janganlah ketaatanmu kepada Allah membuatmu gembira lantaran engkau merasa mampu
melaksanakannya. Akan tetapi, bergembiralah kepada-Nya lantaran ketaatan itu terjadi karena karunia
Allah kepadamu. Katakanlah: Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka
bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (QS:
Yunus :58)