https://minanews.net/kedudukan-harta-dalam-islam/
Harta menurut ulama: sesuatu yang berwujud dan dapat dipegang dalam
penggunaan dan manfaat pada waktu yang diperlukan. Al-Qur’anَmenyebutَkataَ
al-mal (harta) tidak kurang dari 86 kali. Penyebutan berulang-ulang terhadap
sesuatu di dalam Al-Qur’anَ menunjukkanَ adanyaَ perhatianَ khususَ danَ penting
terhadap sesuatu itu. Harta merupakan bagian penting dari kehidupan yang tidak
dipisahkan dan selalu diupayakan oleh manusia dalam kehidupannya terutama di
dalam Islam.
Al-Qur’an memandang harta sebagai sarana bagi manusia untuk mendekatkan diri
kepada Khaliq-Nya, bukan tujuan utama yang dicari dalam kehidupan. Dengan
keberadaan harta, manusia diharapkan memiliki sikap dermawan yang
memperkokoh sifat kemanusiannya. Jika sikap dermawan ini berkembang, maka
akan mengantarkan manusia kepada derajat yang mulia, baik di sisi Tuhan
maupun terhadap sesama manusia.
2. Menyejahterakan Keluarga
ْن َفكَانََ ْال ِجدَارَ َوأ َ َّما َِ صا ِل ًحا أَبوه َما َوكَانََ لَّه َما كَنزَ تَحْ ت َهَ َوكَانََ ْال َمدِينَ َِة ِفي َي ِتي َمي
َِ ْن ِلغ َل َمي َ ََيبْلغَا أَن َربُّكََ فَأ َ َرا َد
ن فَ َع ْلتهَ َو ََما َّر ِبكََ ِمن َرحْ َمةًَ كَنزَ ه َما َو َي ْست َْخ ِر َجا أَشدَّه َما َْ ْطع لَ َْم َما ت َأ ْ ِويلَ ٰذ ِلكََ أ َ ْم ِري َع
ِ صب ًْرا َّعلَ ْي َِه تَس
َ
“Adapunَdindingَrumahَadalahَkepunyaanَduaَorangَanakَyatimَdiَkotaَitu,َdanَ
di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya
adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka
sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai
rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku
sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat
sabarَterhadapnya.”
3. MemudahkanKehidupan
ارا لَّك َْم َويَجْ عَل َجنَّاتَ لَّك َْم َويَجْ عَل َوبَ ِنينََ بِأ َ ْم َوالَ َوي ْم ِددْكم
ً أَ ْن َه
“Danَmembanyakkanَhartaَdanَanak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”
III. Kebaikan Harta Menurut Al-Hadits
1. Menambah Kebaikan
2. Fitnah (Cobaan)
َن ك ََّل
ََّ سانََ ِإ ِ ْ َى
َ اْلن ْ َلَي. َى َّرآهَ أَن
َٰ طغ َٰ ا ْستَ ْغن.
“Ketahuilah!َ Sesungguhnyaَ manusiaَ benar-benar melampaui batas,karena dia
melihatَdirinyaَserbaَcukup.”َQ.S.َAl-Alaq (96): 6-7
4. Bermegah-megah
5. Menghalangi Jihad
َِيرتك َْم َوأ َ ْز َواجك َْم َو ِإ ْخ َوانك َْم َوأَ ْبنَاؤك َْم آ َباؤك َْم كَانََ ِإن ق ْل
َ ارةَ ا ْقت ََر ْفتموهَا َوأ َ ْم َوالَ َو َعش َ سادَهَا ت َْخش َْونََ َوتِ َج َ َك
َسا ِكن
َ ض ْونَ َها َو َم َ ّللاِ ِمنََ ِإلَيْكم أَ َحبََّ ت َْر
ََّ ى فَت ََربَّصوا َس ِبي ِل َِه فِي َو ِج َهادَ َو َرسو ِل َِه َٰ َّي َحت ْ ََّ ّللا ِبأ َ ْم ِر َِه
ََ ِّللا يَأت ََّ َو
َ َ ْالفَا ِس ِقينََ ْالقَ ْو ََم يَ ْهدِي
ّل
“Katakanlah:َ “jikaَ bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum
keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu
khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu
cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”.َDanَAllahَtidakَmemberiَpetunjukَ
kepada orang-orangَyangَfasik.”َQ.S.َAt-Taubah (9): 24
1. Membuat Sengsara
2. Merusak Kehidupan
َِ ل ِذئْ َب
ان َما َ َ ار َيا ِنأ ْر ِس
ِ ضَ سادًا ِبأ َ ْكثَ ََر َغنَمَ ِفي
َ ن ِف ْي َها ِإ ْف
َْ ب ِم
َِ ف ح
َِ ش َر َِ ي َو ْال َجا َِه َو ْال َما
َّ ل ال َْ ْن ِف
َِ ل ِدي
َِ الرج ْ
َّ الم ْس ِل َِم/
الترمذي
“Tidakَ adaَ duaَ ekorَ serigalaَ buasَ yangَ dikirimkanَ ke kelompok kambing yang
lebih membuat kerusakan melebihi kerusakan agama seorang muslim yang
dikeluarkan oleh dikeluarkan oleh cintanya kepada kehormatan, harta dan
pangkat.”(H.R.َTirmidzi)
ََّ َك ِبيرَ أَجْ رَ لَه َْم َوأَنفَقوا ِمنك َْم آ َمنوا فَالَّذِينََ فِي َِه ُّم ْست َْخلَ ِفينََ َج َعلَكم ِم َّما َوأَن ِفقوا َو َرسو ِل َِه ِب
اّللِ ِآمنوا
“Berimanlahَkamuَ kepadaَAllahَdanَRasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari
hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang
yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya
memperolehَpahalaَyangَbesar.” Q.S. Al-Hadid (57): 7
َّ ل َو
َّللا ََ ضَّ َضك َْم ف َٰ ق فِي بَ ْعضَ َع َل
َ ى بَ ْع ِ ضلوا ا َّلذِينََ فَ َما
َِ الر ْز ِ ى ِر ْزقِ ِه َْم ِب َرادِي ف َْ فِي َِه فَه َْم أ َ ْي َمانه َْم َملَك
َٰ ََت َما َعل
َس َواءَ ّللاِ أَفَ ِبنِ ْع َم َِة
ََّ ََيَجْ َحدون
“Danَ Allahَ melebihkanَ sebahagianَ kamuَ dariَ sebagianَ yangَ lainَ dalamَ halَ
rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan
rezeki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama
(merasakan)َrezekiَitu.َMakaَmengapaَmerekaَmengingkariَnikmatَAllah?”َQ.S.َ
An-Nahl (16): 71
ََاس زيِنَ ِ َّت حبَُّ ِللن َِ ش َه َوا َّ اء ِمنََ ال َِ س َ ِير َو ْالبَنِينََ الن ِ ط َرةَِ َو ْالقَن
َِ َاط َ ب ِمنََ ْالمقَن َّ ل َو ْال ِف
َِ ض َِة الذَّ َه َِ س َّو َم َِة َو ْال َخ ْي
َ ام ْالم
َِ ََو ْاْل َ ْنع
َِ ّللا الدُّ ْنيَا ْال َحيَاةَِ َمت َاعَ ٰذَ ِلكََ َو ْال َح ْر
ث ََّ ب حسْنَ ِعندَهَ َو َِ ْال َمآ
“Dijadikanَ indahَ padaَ (pandangan)َ manusiaَ kecintaanَ kepadaَ apa-apa yang
diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).”َQ.S.َAli-Imran (3): 14
ن ِفتْنَةَ َوأَ ْو َّلدك َْم أَ ْم َوالك َْم أَنَّ َما َوا ْعلَموا
ََّ َ ّللاَ َوأ
ََّ ََع ِظيمَ أَجْ رَ ِعندَه
“Danَ ketahuilah,َ bahwaَ hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan
dan sesungguhnya di sisi Allah-lahَpahalaَyangَbesar.”َQ.S.َAl-Anfal (8): 28
َ ً َل فِي َوأَنفسِك َْم ِبأ َ ْم َوا ِلك َْم َو َجاهِدوا َوثِق
اّل ِخفَافًا ان ِفروا َِ س ِبي ََّ تَ ْعلَمونََ كنت َْم ِإن لَّك َْم َخيْرَ ٰذ ِلك َْم.
َ ِّللا
“Berangkatlahَ kamuَ baikَ dalamَ keadaanَ merasaَ ringanَ maupunَ berat,َ danَ
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalahَlebihَbaikَbagimu,َjikaَkamuَmengetahui.”َQ.S.َAt-Taubah (9): 41
“Haiَ orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan
yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu.
Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan
mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di
dalamَjannahَ‘Adn.َItulahَkeberuntunganَyangَbesar.َDanَ(adaَlagi)َkaruniaَyangَ
lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat
(waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
beriman.”َQ.S.َAsh-Shaf (61) : 10-13
Ketiga : Pemilikan harta dilakukan melalui usaha dan mata pencaharian yang
halal
ت ِمن أَن ِفقوا آ َمنوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا َ سبْت َْم َما
َِ طيِ َبا َ ض َِمنََ لَكم أ َ ْخ َرجْ نَا َو ِم َّما َك
َ ِ ّل ْاْل َ ْر ََ ِتن ِفقونََ ِم ْنهَ ْال َخب
َ َ يث تَيَ َّمموا َو
آخذِي َِه َولَسْتم َ َّ ِن َوا ْعلَموا فِي َِه ت ْغ ِمضوا أَن إ
ِ ِّل ب ََّ َ ّللاَ أ
ََّ ََح ِميدَ َغنِي
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah
Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Q.S. Al-Baqarah (2): 267
1. Melupakan Mati/Akhirat
َ ّل ِر َج
ال َ َّ ارةَ ت ْل ِهي ِه َْم َ َ ّللاِ ِذ ْك َِر َعن َبيْعَ َو
َ ّل تِ َج َِ ص َلةَِ َوإِ َق
ََّ ام َّ َاء ال َّ ََْالقلوبَ فِي َِه تَتَقَلَّبَ يَ ْو ًما يَخَافون
َِ الزكَاةَِ َوإِيت
َ و ْاْل َ ْب.
َصار َ َّللا ِليَجْ ِزيَهمََّ ََسنَ ْض ِل َِه ِمن َويَ ِزيدَهم َع ِملوا َما أَح ْ َّللا ف
ََّ ْر يَشَاءَ َمن يَ ْرزقَ َو
َِ سابَ ِبغَي َ ِح
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli
dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari)
membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan
penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya
Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari
apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada
mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa
batas.”َQ.S.َAn-Nur (24): 37-38
3. Melupakan Dzikrullah
1. Pengaruh Positif
Mempermudah melampiaskan hawa nafsu dan keinginan yang tidak sesuai dengan
syariat.
Melalaikan zikir kepada Allah dan mengurangi aktivitas ibadah.
VIII. Macam-Macam Harta
1. Harta Halal
Segala harta yang diperbolehkan oleh Allah untuk dimanfaatkan oleh manusia,
misalnya upah kerja, warisan, harta karun, dsb.
ََل ََماذَا يَ ْسأَلونَك ََّ ل َله َْم أ ِح ََّ طيِبَاتَ لَكمَ أ ِح
َْ ل ق َّ حِ ِمنََ َعلَّ ْمتم َو َما ال َ ن مك َِلبِينََ ْال َج َو ِار
ََّ ّللا َعلَّ َمكمَ ِم َّما تعَ ِلمونَه
ََّ فَكلوا
َ ْ
َ ّللاِ اس ََْم َواذكروا َعلَيْك َْم أ ْم
س ْكنََ ِم َّما ََّ ّللاَ َواتَّقوا َعلَ ْي َِه
ََّ نََّ ِّللاَ إ
ََّ َس ِريع
ََ ب
َِ سا ْ
َ ال ِح
“Merekaَ menanyakanَ kepadamu:َ “Apakahَ yangَ dihalalkanَ bagiَ mereka?”.َ
Katakanlah:َ “Dihalalkanَ bagimuَ yangَ baik-baik dan (buruan yang ditangkap)
oleh binatang buas yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu
mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah
dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas
itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat cepat hisab-Nya.”َQ.S.َAl-Maidah (5) : 4
2. Harta Haram
Harta yang dilarang oleh Allah untuk di manfaatkan manusia, misalnya hasil
korupsi, menipu, riba dsb.
ل َما
ََ ن َعا َ َ ا ْقت/ والطبراني أحمد.
َْ ص َدَ َم
“Tidakَ akanَ melaratَ orangَ yangَ berlakuَ sederhanaَ (dalamَ belanja).”َ (H.R.َ
Ahmad dan Thabrani).
Harta halal itu harus diusahkan dan dicari,kadang-kadang karena gengsi dan harga
diri orang enggan berkerja. Padahal mulia tidaknya perkerjaan dilihat dari halal
dan haramnya.
2. Taqwa
Banyak orang yang mengabaikan perkara ini akibat dia mengabaikan perintah
Allah.
3. Tawakkal
4. Banyak Beristighfar
5. Berdoa
6. Shilaturahim
7. Bersyukur
AlَQurthubiَberkata,َ“HakekatَbersyukurَadalahَmengakuiَnikmatَituَdariَAllahَ
dan tidak mengakui nikmat itu dari Allah dan tidak menggunakannya untuk selain
taat kepadaَAllah.”
8. Berinfaq (Berderma)
X. Kisah-Kisah Kedermawanan
Ketika masuk Islam, memiliki harta yang cukup banyak yaitu lebih dari 50.000
(lima puluh ribu) dirham. Harta sebanyak itu dia habiskan untuk kepentingan
dakwah Islam. Ketika meninggal tidak meninggalkan harta warisan sama sekali.
Suatu ketika bersedekah seribu dirham, sedang miliknya yang tertinggal hanya
selembar baju yang sudah usang.
Mewaqafkan semua harta yang dimilikinya berupa kuda, pedang dan baju besi
untuk jihad di jalan Allah.
Memiliki penghasilan setahun lebih dari 70.000 (tujuh puluh ribu) dinar. Semua
disedekahkan sehingga orang-orangَmengatakan,َ“Kalauَdemikianَcaranya,َImanَ
kitaَiniَtidakَperluَberkewajibanَzakatَsamaَsekali.”
2. Pengertian zakat.
https://zakat.or.id/bab-1-pengertian-zakat/
A. Arti Zakat
Menurutَbahasa,َkataَ“zakat”َadalahَtumbuh,َberkembang,َsuburَatauَbertambah.َ
Dalam Al-Quranَdanَhadisَdisebutkan,َ“Allahَmemusnahkanَribaَdanَ
menyuburkanَsedekah”َ(QS. al-Baqarah[2]:َ276);َ“Ambillahَzakatَdariَsebagianَ
hartaَmereka,َdenganَzakatَituَkamuَmembersihkanَdanَmenyucikanَmereka”َ
(QS. at-Taubah[9]:َ103);َ“Sedekahَtidakَakanَmengurangiَharta”َ(HR.َTirmizi).
Adapun kata infak dan sedekah, sebagian ahli fikih berpendapat bahwa infak
adalah segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan), baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, maupun yang lainnya. Sementara kata sedekah adalah segala
bentuk pembelanjaan (infak) di jalan Allah.
Berbeda dengan zakat, sedekah tidak dibatasi atau tidak terikat dan tidak memiliki
batasan-batasan tertentu. Sedekah, selain bisa dalam bentuk harta, dapat juga
berupa sumbangan tenaga atau pemikiran, dan bahkan sekadar senyuman.
ص َل َة َ َوأَقِيموا َّ اركَعوا
َّ الزكَا َة َ ََوآتوا ال ْ الرا ِك ِعينََ َم ََع َو
َّ
Artinya:َ“Danَdirikanlahَshalat,َtunaikanlahَzakatَdanَruku’lahَbesertaَorang-
orangَyangَruku'”
Artinya:َ“Tidaklahَmerekaَmengetahui,َbahwasanyaَAllahَmenerimaَtaubatَdariَ
hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang?
َشَأ َ الَّذِي َوه َوَ ْر َم ْعروشَاتَ َجنَّاتَ أ َ ْن ََ ل َم ْعروشَاتَ َو َغي ََ ع َوالنَّ ْخ
ََ الز ْرَّ الزيْتونََ أكلهَ م ْختَ ِلفًا َو
َّ الر َّمانََ َو
ُّ متَشَابِ ًها َو
ََ ن كلوا َۚمتَشَا ِبهَ َو َغي
ْر َْ صا ِد َِه َي ْو ََم َحقَّهَ َوآتوا أَثْ َم ََر ِإذَا ثَ َم ِر َِه ِم
َ ّل َۖ َح َ َ َُّْالمس ِْر ِفينََ ي ِحب
َ َ ّل ِإنَّهَ َۚتس ِْرفوا َو
Artinya:َ“Jadilahَengkauَpemaafَdanَsuruhlahَorangَmengerjakanَyangَma’ruf,َ
serta berpalinglah dari pada orang-orangَyangَbodoh.”
C. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
penegakan syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib
bagi setiap muslim dan muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Rasulullahَsawَbersabda,َ“Islamَdibangunَdiَatasَlimaَperkara:َbersaksiَbahwaَ
tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; mendirikan
salat; melaksanakan puasa (di bulan Ramadan); menunaikan zakat; dan berhaji ke
Baitullah (bagi yangَmampu)”َ(HR.َMuslim).
E. Macam-macam Zakat
a. Zakat nafs (jiwa), disebut juga zakat fitrah.
b. Zakat mâl (harta).
3. Macam-macam Zakat
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-dan-macam-macam-zakat
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerima, seperti fakir miskin dan semacamnya, sesuai
dengan yang ditetapkan oleh syariah. Zakat termasuk rukun Islam ke-4 dan menjadi salah
satu unsur paling penting dalam menegakkan syariat Islam.
Oleh karena itu, hukum zakat adalah wajib bagi setiap Muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Zakat juga merupakan bentuk ibadah seperti shalat, puasa, dan lainnya dan
telah diatur dengan rinci berdasarkan Al-Quran dan Sunnah.
Gambar : https://image.cermati.com/q_70/spoi5bfzxirpkc9su3xy.webp
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri
atau pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram)
makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Makanan pokok di Indonesia adalah nasi,
maka yang dapat dijadikan sebagai zakat adalah berupa beras.
2. Zakat Maal
Zakat maal (harta) adalah zakat penghasilan seperti hasil pertanian, hasil pertambangan, hasil
laut, hasil perniagaan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis
penghasilan memiliki perhitungannya sendiri.
Dalam Undang-Undang (UU) tentang Pengelolaan Zakat Nomor 38 Tahun 1998, pengertian
zakat maal adalah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang Muslim atau badan yang
dimiliki orang Muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya.
UU tersebut juga menjelaskan tentang zakat fitrah, yaitu sejumlah bahan pokok yang
dikeluarkan pada bulan Ramadan oleh setiap Muslim bagi dirinya dan bagi orang yang
ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada hari raya Idul Fitri.
Perhitungan Zakat
zakat
1. Zakat Fitrah
Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras per liter. Contoh: harga beras yang biasa
kamu makan sehari-hari Rp 10.000 per liter, maka zakat fitrah yang harus dibayar per orang
sebesar Rp 35.000. Jika dihitung dari segi berat, maka zakat fitrah per orang = 2,5 kg x harga
beras per kg.
2. Zakat Maal
Zakat Maal = 2,5% x jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Menghitung nisab zakat
maal = 85 x harga emas pasaran per gram.
Contoh: Umi punya tabungan Rp 100 juta, deposito Rp 200 juta, rumah kedua yang
dikontrakkan senilai Rp 500 juta, dan emas perak senilai Rp 200 juta. Total harta yang
dimiliki Rp 1 miliar. Semua harta sudah dimiliki sejak 1 tahun lalu.
Misal harga 1 gram emas sebesar Rp 600 ribu, maka batas nisab zakat maal 85 x Rp 600 ribu
= Rp 51 juta. Karena harta Umi lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat maal
sebesar Rp 1 miliar x 2,5% = Rp 25 juta per tahun.
3. Zakat penghasilan
Untuk mengetahui zakat penghasilanmu, kurangi total pendapatan dengan utang. Lalu
hasilnya dikali 2,5%. Nisab zakat penghasilan adalah 520 x harga makanan pokok.
Contoh: Irman menerima gaji bulanan Rp 7 juta. Punya utang cicilan motor sebesar Rp 1 juta.
Maka sisa penghasilan tersebut masih Rp 6 juta. Di sisi lain, rata-rata harga beras 1 kg adalah
Rp 10 ribu. Jadi batas nisab zakat penghasilan 520 x Rp 10 ribu = Rp 5,2 juta.
Karena sisa gajimu sudah melebihi batas nisab, maka zakat penghasilan yang wajib dibayar
adalah Rp 6 juta x 2,5% = Rp 150 ribu.
Penerima Zakat
Orang Miskin
Yang Berhak Menerima Zakat
Siapa saja yang berhak menerima zakat? Yang berhak mendapatkan zakat menurut kaidah
Islam dibagi menjadi 8 golongan. Golongan-golongan tersebut adalah:
1. Fakir
Golongan orang yang hampir tidak memiliki apapun sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidupnya.
2. Miskin
Golongan orang yang memiliki sedikit harta, tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhan dasar
untuk hidupnya.
3. Amil
4. Mu'alaf
Orang yang baru masuk atau baru memeluk agama Islam dan memerlukan bantuan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
5. Hamba Sahaya
Orang yang berutang untuk memenuhi kebutuhannya, dengan catatan bahwa kebutuhan
tersebut adalah halal. Akan tetapi tidak sanggup untuk membayar utangnya.
7. Fisabilillah
8. Ibnus Sabil
Orang yang kehabisan biaya dalam perjalanannya dalam ketaatan kepada Allah.
Dari pembahasan di atas, kamu pasti sudah dapat mengetahui apakah kamu termasuk orang
yang harus membayar zakat atau yang berhak menerima zakat. Dengan memenuhi kewajiban
Anda sebagai umat Muslim untuk membayar zakat, tentu saja banyak kebaikan yang bisa
didapat. Beberapa kebaikan tersebut di antaranya adalah:
Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan kepadamu
Memberi dukungan moral bagi orang yang baru masuk agama Islam.
Menciptakan Ketenangan
Zakat dapat memberikan ketenangan dan ketentraman, bukan hanya kepada penerima tapi
juga kepada orang yang membayar zakat. Perlu diingat bahwa segala hal baik yang telah
kamu lakukan pasti akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, seperti berzakat maka tidak
akan mengurangi sedikitpun hartamu, tapi Allah menjanjikan akan melipatgandakannya. Jadi
jangan kikir atau pelit ya.
Perintah mengenai zakat bisa kita temukan di beberapa ayat dalam Alquran. Salah
satunya seperti yang tertuang dalam surat Al Baqarah ayat 43 yang berbunyi,
“Danَdirikanlahَsalat,َtunaikanlahَzakatَdanَruku’lahَbesertaَorang-orang yang
ruku’”.
Selain sebagai bentuk amalan dan ketaatan terhadap perintah Allah SWT, zakat
memiliki banyak hikmah dalam pelaksanaannya antara lain:
Zakat Uang
Hasil Tani
Nisab
85 gram emas
653 kg beras
653 kg beras
Kadar Zakat
2,5%
5% atau 10%
2,5%
Haul
1 tahun
Setiap menerima
Penghasilan
Setiap menerima
Penghasilan
Pemotongan
Dipotong keperluan
hutang
Tidak dipotong
Pak Ahmad adalah karyawan sebuah perusahaan swasta, setiap bulan mendapat
gaji Rp6.000.000,-. Dari gaji tersebut, Pak Ahmad mengeluarkan keperluan pokok
rumah tangga Rp3.000.000,-, membayar sekolah 2 orang anak Rp1.000.000,-,
membayar cicilan rumah Rp750.000,- dan membayar telepon dan listrik
Rp500.000,-.
nisab: Setara dengan 653 kg beras. Jika harga beras Rp. 5.000,- perkg, maka nisab
dalam rupiah adalah Rp3.265.000,-. Kadar zakat: 2,5%. Haul: Setiap menerima
gaji.
Rp. 750.000,- tidak mencapai nisab sebesar Rp3.265.000. Jadi pak Ahmad tidak
perlu membayar zakat penghasilan.
Jika penghasilan pak Ahmad adalah Rp9.000.000,- per bulan. Maka penghasilan
bersihnya setelah dipotong keperluan asasi dan hutang jatuh tempo: Rp9.000.000,-
– Rp5.250.000,- = Rp3.750.000,-. Ini sudah melebihi nisab yang sebesar
R3.265.000. Sehingga pak Ahmad wajib mengeluarkan zakat profesi sebesar:
2,5% x Rp3.750.000,- = Rp93.750,-
Keperluan asasi adalah pengeluaran bagi diri sendiri, istri dan anak. Seperti:
makanan, pakaian, kesehatan, pendidikan, cicilan rumah, dan bayar utang.
Contoh pengeluaran yang bukan keperluan asasi: kursus atau les tambahan,
membeli TV baru padahal TV lama masih bagus, jalan-jalan ke luar kota dan
makan di luar bersama keluarga, membeli hadiah untuk acara pernikahan, dan
keperluan tidak penting lainnya.
Zakat maal berlaku untuk harta kekayaan yang dimiliki seorang muslim dengan
rumusan sebagai berikut:
Zakat Maal = 2,5% X Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun. Menghitung
Nisab Zakat Maal = 85 x harga emas pasaran per gram. Contoh: Umi punya
tabungan Rp100 juta rupiah, deposito Rp200 juta rupiah, rumah kedua yang
dikontrakkan senilai Rp500 juta rupiah dan emas perak senilai Rp200 juta rupiah.
Total harta yang dimiliki Rp1 miliar rupiah. Semua harta sudah dimiliki sejak 1
tahun yang lalu.
Misal, harga 1 gram emas sebesar Rp250.000,- maka batas nisab zakat maal
adalah Rp21.250.000,- Karena harta Umi lebih dari limit nisab, maka ia harus
membayar zakat maal sebesar Rp1 miliar X 2,5% = Rp25 juta rupiah per tahun.
Harta yang wajib dibayarkan zakat maal: emas, perak, uang simpanan, hasil
pertanian, binatang ternak, benda usaha dan harta temuan. Masing-masing
memiliki nisab dan rumus mengeluarkan zakat yang berbeda, sebagai berikut:
Nisab Emas
Nisab emas sebanyak 20 dinar. 1 dinar = 4,25 gram emas. Jadi 20 dinar = 85 gram
emas murni. Dari nisab tersebut, diambil 2,5%. Jika lebih dari nisab dan belum
sampai ukuran kelipatannya, maka diambil dan diikutkan dengan nisab awal.
Contoh: Rani memiliki emas 87 gram yang disimpan. Jika telah sampai haulnya,
wajib untuk dikeluarkan zakatnya, yaitu 2,5% x 87 gram = 2,175 gram atau uang
seharga emas tersebut.
Nisab Perak
Nisab perak adalah 200 dirham. 1 dirham = 595 gram, dari nisab tersebut diambil
2,5% dengan perhitungan sama dengan emas.
Syarat wajib zakat binatang ternak sama dengan atas, ditambah 1 syarat lagi, yaitu
binatangnya lebih sering digembalakan di padang rumput yang mubah daripada
dicarikan makanan. nisab binatang ternak sebagai berikut:
Unta
nisab unta adalah 5 ekor.
Sapi
nisab sapi adalah 30 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah Sapi
Jumlah yang dikeluarkan
30-39 ekor
1َekorَtabi’َatauَtabi’ah
40-59 ekor
1 ekor musinnah
60 ekor
2َekorَtabi’َatauَ2َekorَtabi’ah
70 ekor
80 ekor
2 ekor musinnah
90 ekor
3َekorَtabi’
100 ekor
2َekorَtabi’َdanَ1َekorَmusinnah
Keterangan:
Tabi’َdanَtabi’ahَadalahَsapiَjantanَdanَbetinaَyangَberusiaَsetahun.َMusinnahَ
adalah sapi betina yang berusia 2 tahun.
Kambing
Nisab kambing adalah 40 ekor. Perhitungannya sebagai berikut:
Jumlah Kambing
40 ekor
1 ekor kambing
120 ekor
2 ekor kambing
3 ekor kambing
Nisabَhasilَpertanianَadalahَ5َwasaq.َ1َwasaqَ=َ60َsha’.َ1َsha’َ=َ3َkg.َnisabَ
zakatَhasilَpertanianَadalahَ300َsha’َxَ3َkgَ=َ900َkg.َBilaَpertanianَituَ
menggunakan alat penyiram tanaman, maka zakatnya sebanyak 5%. Dan jika
pertanian itu diairi dengan hujan, maka zakatnya sebanyak 10%. Misalnya:
Seorang petani hasil panennya sebanyak 1000 kg. Maka zakat yang dikeluarkan
bila dengan alat siram tanaman adalah 1000 x 5% = 50 kg, bila tadah hujan,
sebanyak 1000 x 10% = 100 kg
Nisab dan ukuran zakat barang dagangan sama dengan nisab dan ukuran zakat
emas. Syarat zakat perdagangan sama dengan syarat zakat yang lain ditambah 2
syarat lainnya:
Seorang pedagang harus menghitung jumlah nilai barang dagangan dengan harga
beli, lalu digabungkan dengan keuntungan bersih setelah dipotong hutang.
Misalnya: Seorang pedagang menjumlah barang dagangannya pada akhir tahun
dengan total Rp200.000.000,-, laba bersih Rp50.000.000,-, dan memiliki hutang
Rp. 100.000.000,-. Maka perhitungannya sebagai berikut:
Tidak hanya harta milik sendiri yang harus dizakatkan, harta yang ditemukan
seperti harta karunpun wajib dizakatkan. Harta karun yang ditemukan, wajib
dizakati secara langsung tanpa mensyaratkan nisab dan haul, sebesar 20%.