BIMBINGAN TEKNIS
KADER POSYANDU DESA CIWANGI
DAN PENYULUHAN
BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2023
STUNTING
ISU STUNTING 01
Informasi terbaru Pencegahan dan Penanggulangan Stunting
Instruksi Kadinkes :
Petugas puskesmas dan posyandu untuk memantau kondisi
balita diwilayahnya
Intensifkan program posyandu terutama pada anak yg
menunjukkan penurunan berat badan drastis segera rujuk
PENYIMPANAN ASI
DI SUHU RUANG 27-32°C HANYA BERTAHAN 4 JAM
DI COOLER BAG BERTAHAN 6-8 JAM
DI KULKAS SUHU 4°C BERTAHAN 2-3 HARI
SEBELUM DIBEKUKAN DI SIMPAN DI RAK PENDINGIN 2-3 HARI BARU KEMUDIAN
DIBEKUKAN, FREEZER DENGAN SUHU -15 °C >> 2 MG, FREEZER DENGAN SUHU -20 °C >> 3-6
BLN
ASI BEKU YG AKAN DIBERIKAN DI TURUNKAN DAHULU KE RAK PENDINGIN SELAMA 12 JAM,
UNTUK MENGHINDARI PERUBAHAN SUHU YANG EKSTREEM
SETELAH PROSES PENCAIRAN, ASI DIPINDAHKAN KEDALAM GELAS KACA, RENDAH DI
DALAM MANGKUK BERISI AIR HANGAT
PRINSIP MPASI
ASI TETAP DILANJUTKAN HINGGA 2 TAHUN
SEJAK 6 BULAN PERTAMA SUDAH DIBERIKAN MENU 4 BINTANG
SUMBER KARBOHIDRAT, PROTEIN HEWANI & NABATI, SAYUR DAN BUAH
BERTAHAP DIBERIKAN SESUAI PRINSIP : USIA – FREKUENSI – JUMLAH – TEKSTUR – VARIASI
– RESPONSIF – KEBERSIHAN
TUMBUH KEMBANG BALITA 03
Pengukuran Balita di Posyandu
PENGERTIAN
o PERTUMBUHAN : BERTAMBAHNYA UKURAN TUBUH
o PERKEMBANGAN : BERTAMBAHNYA STUKTUR DAN FUNGSI TUBUH YANG LEBIH
KOMPLEKS
o STIMULASI : KEGIATAN MERANGSANGKEMAMPUAN DASAR ANAK AGAR
BERKEMBANG SECARA OPTIMAL
MATERI II
HIV - AIDS
APA ITU HIV ??
TBC
APA ITU TB ?
• TB atau tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis
• TB dikenal orang dengan sebutan TBC, penyakit 3 huruf, paru-paru basah, flek
paru dll
• Kuman TB paling sering menyerang paru-paru tetapi juga dapat menyerang
organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, kulit dll
• TB bukan penyakit keturunan atau guna-guna
GEJALA TB
Gejala Utama :
- Batuk terus - menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
Gejala lainnya :
1. Demam meriang berkepanjangan
2. Sesak nafas dan nyeri dada
3. Berat badan menurun
4. Kadang dahak bercampur darah
5. Nafsu makan menurun
6. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan
7. Bila ada yang mempunyai gejala-gejala tersebut segera periksa ke layanan
kesehatan terdekat.
PENULARAN TB
• Penularan TB terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TB yang batuk
tanpa menutup mulut.
• Jika udara yang mengandung kuman TB tadi terhirup maka terdapat
kemungkinan kita terkena infeksi TB namun tidak selalu berarti kita akan sakit
TB, bisa jadi kuman TB tersebut ‘ tidur ’(dormant) dalam badan kita. Kuman ‘
tidur ’ tidak membuat kita sakit TB dan kita juga tidak dapat menularkan ke
orang lain.
• Jika daya tubuh menurun kuman TB yang ‘tidur’ ini menjadi aktif dan
memperbanyak diri, maka kita menjadi sakit TB.
• TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi si pasien yang sudah dibersihkan
seperti peralatan makan, pakaian atau tempat tidur yang digunakan oleh pasien
TB.
SIAPA YANG PALING BERISIKO SAKIT TB ?
Siapa saja dapat tertular TB tetapi belum tentu menjadi sakit
Orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh rendah yang paling berisiko yaitu
: Anak, Orang dengan HIV/AIDS, Orang usia lanjut, Penyandang Diabetes Mellitus,
Perokok
Orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TB
PEMERIKSAAN TB
1. TB dapat diketahui melalui pemeriksaan dahak
2. Kuman TB dilihat dengan mikroskopis atau dengan menggunakan mesin Tes
Cepat Molekuler (TCM)
3. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak pasien yaitu saat datang ke layanan
(Sewaktu) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur (Pagi) atau sebaliknya
Pagi dan sewaktu (saat pasien mengantar dahak pagi ke layanan)
4. Petugas bisa menambahkan informasi fasilitas pemeriksaan yang ada di
layanannya, mikroskop atau TCM
PENCEGAHAN PENULARAN TB
a. Minum obat teratur
b. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tissue atau saputangan
c. Tidak membuang dahak sembarangan
d. Buang dahak ke lubang WC
e. Ventilasi Udara yang baik
PENGOBATAN
Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara teratur, sesuai dengan
dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum dalam keadaan perut kosong
di pagi hari
Tahap pemberian obat, Tahap awal : 2 bulan atau 3 bulan diminum setiap hari
Tahap lanjutan: 4 bulan atau 5 bulan diminum 3x/minggu
Bila tidak patuh dapat menyebabkan pasien menjadi resistan terhadap Obat Anti
TB (OAT) atau yang paling parah menyebabkan kematian
Obat TB gratis disediakan oleh pemerintah, dapat diperoleh di Puskesmas,
Fasyankes lainnya (petugas dapat memberikan informasi Fasyankes yang
menyediakan obat TB gratis dan berkualitas)
TB + HIV
Dampak TB pada HIV
Jika ODHA dengan TB aktif tidak diobati maka akan menyebabkan kematian
lebih cepat. Pada ODHA Infeksi TB menjadi aktif.
Dampak HIV pada TB
Siapapun dapat terinfeksi TB, tetapi ODHA lebih rentan tertular sehingga penyakit
TB menjadi lebih cepat aktif. Bila anda mengalami gejala, segera periksa ke
layanan kesehatan terdekat, Puskesmas atau Rumah sakit.
7 dari 100 pasien TB biasanya terinfeksi HIV
PENGOBATAN TB - HIV
Mulai terapi ARV segera setelah pengobatan TB sudah ditoleransi
Pengobatan TB dan HIV dapat diminum bersamaan, hanya perlu dilakukan
pengaturan minum obat
Berikan jeda obat anti TB dengan ARV (≥ 2,5 jam)
Patuhi jadwal, dosis dan cara minum obat baik OAT maupun ARV
TB – ANAK
Bila terdapat salah satu gejala yaitu:
1. Batuk ≥ 2 minggu
2. Demam ≥ 2 minggu
3. Berat badan turun/tidak naik selama 2 bulan berturut - turut
4. Malaise ≥ 2 minggu
Gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang kuat
PENGOBATAN
Dengan OAT Anak yang diminum setiap hari selama 6 bulan dan diminum di
depan pengawas menelan obat
Tersedia gratis dan berkualitas di layanan kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit
atau Fasyankes lainnya
PENCEGAHAN
Vaksinasi BCG
1. Vaksinasi BCG tidak mencegah terjadinya TB namun dapat memberikan
perlindungan pada anak dari penyakit TB berat seperti TB selaput otak, TB
tulang atau TB millier
2. Vaksinasi BCG sebaiknya diberikan pada pada umur 0 s.d. 2 bulan dan
sebaiknya ditunda bila ibu dalam pengobatan TB atau sakit TB.
PP INH
1. Anak yang kontak dengan pasien TB memiliki risiko untuk terinfeksi TB dan
menjadi TB laten. Risiko ini akan semakin meningkat jika kasus indeks adalah
ibu atau orang yang mengasuh anak tersebut.
2 TB laten pada anak, bila tidak diberi pengobatan pencegahan, memiliki risiko
lebih besar menjadi sakit TB.
3. Jika sakit TB, anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TB berat seperti
meningitis TB dan TB milier dengan risiko kematian yang tinggi
4. Pemberian Pengobatan Pencegahan dengan INH (PP INH) bertujuan untuk
mencegah TB laten pada anak menjadi sakit TB
5. Efek perlindungan PP INH dengan pemberian selama 6 bulan dapat
menurunkan risiko TB pada anak tersebut dimasa datang.
TB - DM
Penyandang DM mempunyai risiko 2-3 kali sakit TB dibanding yang bukan DM
Penyandang DM dapat berisiko kambuh atau kematian akibat TB karena itu TB
harus diperiksa DM dan penyandang DM harus diperiksa TB
Penyandang DM harus dikaji gejala TB setiap berkunjung
PENGOBATAN
TB pada penyandang DM akan mendapatkan OAT sesuai dengan kategorinya
Dibutuhkan pengobatan DM baik melalui oral maupun injeksi untuk mengontrol
gula darah agar pengobatan TB bisa efektif
Inisiasi pemberian obat anti diabetes sebaiknya di RS
ETIKA BATUK
Untuk mencegah penularan bapak/ibu juga harus menjalankan etika batuk :
Gunakan masker, terutama bila anda sedang berada di keramaian atau bersama
orang lain
Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan lengan dalam anda
Tutup mulut dan hidung dengan tisu
Jangan lupa membuangnya di tempat sampah
Cucilah tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
MALARIA
APA ITU PENYAKIT MALARIA?
Penyakit malaria adalah penyakit menular, disebabkan oleh parasit (Plasmodium)
yang ditularkan melalui gigtan nyamuk malaria betina (Anopheles sp). Penyakit
malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada
semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Dikenal 5 (lima) macam spesies
yang menginfeksi manusia yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi
JENIS MALARIA
1. Malaria Falsiparum (malaria tropika) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium
falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini
paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria Vivaks (malaria tersiana) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium vivax.
Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan
juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria Ovale Disebabkan oleh infeksi Plasmodium ovale. Manifestasi klinis
biasanya bersifat ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malariae (malaria kuartana) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium
malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari.
5. Malaria Knowlesi Disebabkan oleh infeksi Plasmodium knowlesi. Gejala demam
menyerupai malaria falsiparum.
GEJALA MALARIA
Pada malaria demam merupakan gejala utama. Pada permulaan sakit, dapat
dijumpai demam yang tidak teratur, perut terasa mual dan kondisi tubuh menjadi
lesu. Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului oleh stadium dingin (menggigil)
diikuti demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Periodisitas gejala demam
tergantung jenis malaria. Selain gejala klasik diatas, dapat ditemukan gejala lain
seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot. Pada orang-
orang yang tinggal di daerah endemis (imun) gejala klasik tidak selalu ditemukan.
BAHAYA MALARIA
1. Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang menyebabkan
kematian.
2. Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas
sumber daya manusia, Daya tahan tubuh menurun hingga mudah terkena infeksi
penyakit lain, serta Produktivitas menurun.
3. Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran,
lahir kurang bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir
mati sampai dengan ibu hamil meninggal.
4. Apabila telah menjangkit sampai dengan darah di otak, dapat menyebabkan
kejang-kejang, hilang kesadaran sampai dengan hilang igatan.
PENCEGAHAN MALARIA
Pencegahan Malaria tidak hanya pemberian obat profilaksis, karena tidak ada
satupun obat malaria yang dapat melindungi secara mutlak terhadap infeksi malaria.
Prinsip pencegahan malaria adalah :
(A) Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria
(B) Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk
(C) Chemoprophylaxis pemberian obat profilaksis
(D) Diagnosis dan treatment
Meskipun upaya pencegahan (A, B dan C) telah dilakukan, risiko tertular malaria
masih mungkin terjadi. Oleh karena itu jika muncul gejala malaria segera berkonsultasi
ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah tertular atau tidak. Diagnosis malaria
secara dini dan pengobatan yang tepat sangat penting.
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu
berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain.
Obat yang digunakan untuk Kemoprofilaksis adalah Doksisiklin dengan dosis
100mg/hari. Obat ini diminum 1 hari sebelum bepergian ke tempat endemik, selama
berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali. Tidak boleh diberikan
pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh diberikan lebih dari
3 (tiga) bulan.
Pemberian obat Kemoprofilaksis diutamakan pada orang dengan risiko tinggi terkena
malaria karena pekerjaan dan perjalanan ke daerah endemis tinggi dengan tetap
mempertimbangkan keamanan dan lama dari obat yang digunakan tersebut.
Memelihara kondisi lingkungan seperti menimbun genangan air, bersikan lumut,
mengalirkan air yang tergenang, menebar ikan pemakan jentik (nila, mujair)
DIAGNOSIS MALARIA
A. Anamnesis
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan :
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai 8 sakit kepala,
mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
c. Riwayat berkunjung ke daerah fokus atau endemis tinggi malaria.
d. Riwayat tinggal di daerah fokus atau endemis tinggi malaria. Setiap penderita
dengan keluhan demam atau riwayat demam harus selalu ditanyakan
riwayat kunjungan ke daerah endemis malaria
B. Pemeriksaan Fisik
a. Suhu tubuh aksiler > 37,5 °C
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Pembesaran Limpa (splenomegali)
d. Pembesaran hati (hepatomegali)
C. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan
tipis di Puskesmas/lapangan/ rumah sakit/laboratorium klinik untuk
menentukan : Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif), Spesies dan
stadium plasmodium, Kepadatan parasit/jumlah parasit.
b. Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test) Mekanisme
kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria dengan
menggunakan metode imunokromatografi. Sebelum menggunakan RDT perlu
dibaca petunjuk penggunaan dan tanggal kadaluarsanya. Pemeriksaan
dengan RDT tidak digunakan untuk mengevaluasi
PENGOBATAN MALARIA
Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini menggunakan DHP dan Primakuin.
Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi.
Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan pemberian DHP secara oral.
Disamping itu diberikan primakuin sebagai gametosidal dan hipnozoidal.
pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan pengobatan pada orang dewasa
lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan Primakuin, tetrasiklin ataupun doksisiklin.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena
bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap
akan minum obat anti malaria.
Untuk penderita malaria berat harus ditangani di Rumah Sakit (RS) atau puskesmas
perawatan. Bila fasilitas maupun tenaga kurang memadai, misalnya jika dibutuhkan
fasilitas dialisis, maka penderita harus dirujuk ke RS dengan fasilitas yang lebih lengkap.