Anda di halaman 1dari 21

KECAMATAN BUNGURSARI KABUPATEN PURWAKARTA

BIMBINGAN TEKNIS
KADER POSYANDU DESA CIWANGI

DAN PENYULUHAN
BIDANG KESEHATAN
TAHUN 2023

STUNTING DAN ATM


( AIDS – TBC – MALARIA )
MATERI I

STUNTING
ISU STUNTING 01
Informasi terbaru Pencegahan dan Penanggulangan Stunting

 Lonjakan kasus pada awal masa pandemic covid 19 (layanan


kurang maksimal)
 Penyebab utama Gizi buruk minimnya pengetahuan pemenuhan
gizi anak dan penyakit penyerta.
 Rata-rata mengidap TBC dan hepatitis

Instruksi Kadinkes :
 Petugas puskesmas dan posyandu untuk memantau kondisi
balita diwilayahnya
 Intensifkan program posyandu terutama pada anak yg
menunjukkan penurunan berat badan drastis  segera rujuk

Stunting : Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan


gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya, (kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
kehidupan setelah lahir, tetapi baru tampak setelah anak berusia 2
tahun)
Stunting disebabkan oleh factor multidimensi sehingga
penanganannya perlu dilakuakan oleh multisektor
DAMPAK STUNTING
PMBA
Pemberian Makan Pada Bayi dan Anak
02
Gizi Ibu Hamil G i z i B a y i d a n A n a k
Makanan Bergizi Seimbang Praktik Pemberian Makan
PHBS Praktek Pengasuhan
Akses Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Dukungan Keluarga Sanitasi, Air bersih dan Jamban sehat

ANJURAN PEMBERIAN ASI


PAGI 4X - SIANG 4X - MALAM 4X
ATAU SESERING MUNGKIN SESUAI KEINGIN BAYI
ASI TETAP BAIK DAN BERKUALITAS MESKIPUN IBU KURUS, SEDANG SAKIT ATAUPUN KURANG GIZI

PENYIMPANAN ASI
 DI SUHU RUANG 27-32°C HANYA BERTAHAN 4 JAM
 DI COOLER BAG BERTAHAN 6-8 JAM
 DI KULKAS SUHU 4°C BERTAHAN 2-3 HARI
 SEBELUM DIBEKUKAN DI SIMPAN DI RAK PENDINGIN 2-3 HARI BARU KEMUDIAN
DIBEKUKAN, FREEZER DENGAN SUHU -15 °C >> 2 MG, FREEZER DENGAN SUHU -20 °C >> 3-6
BLN
 ASI BEKU YG AKAN DIBERIKAN DI TURUNKAN DAHULU KE RAK PENDINGIN SELAMA 12 JAM,
UNTUK MENGHINDARI PERUBAHAN SUHU YANG EKSTREEM
 SETELAH PROSES PENCAIRAN, ASI DIPINDAHKAN KEDALAM GELAS KACA, RENDAH DI
DALAM MANGKUK BERISI AIR HANGAT

PEMENUHAN GIZI DARI ASI


 100 % : BAYI TIDAK LAGI MEMERLUKAN APAPUN SELAIN ASI
 70 % : PERLU TAMBAHAN MAKANAN PENDAMPING ASI
 50 % : SETENGAH DARI KEBUTUHAN BAYI DARI MAKANAN TAMBAHAN PEMDAMPING ASI
 30 % : MAKANAN UTAMA KEBUTUHAN TERBESAR BAGI BAYI DAN BALITA

PRINSIP MPASI
 ASI TETAP DILANJUTKAN HINGGA 2 TAHUN
 SEJAK 6 BULAN PERTAMA SUDAH DIBERIKAN MENU 4 BINTANG
 SUMBER KARBOHIDRAT, PROTEIN HEWANI & NABATI, SAYUR DAN BUAH
 BERTAHAP DIBERIKAN SESUAI PRINSIP : USIA – FREKUENSI – JUMLAH – TEKSTUR – VARIASI
– RESPONSIF – KEBERSIHAN
TUMBUH KEMBANG BALITA 03
Pengukuran Balita di Posyandu

PENGERTIAN
o PERTUMBUHAN : BERTAMBAHNYA UKURAN TUBUH
o PERKEMBANGAN : BERTAMBAHNYA STUKTUR DAN FUNGSI TUBUH YANG LEBIH
KOMPLEKS
o STIMULASI : KEGIATAN MERANGSANGKEMAMPUAN DASAR ANAK AGAR
BERKEMBANG SECARA OPTIMAL
MATERI II

HIV - AIDS
APA ITU HIV ??

HIV SINGKATAN DARI HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS, YAITU VIRUS YANG


MENYERANG KEKEBALAN TUBUH MANUSIA.
HIV MENGINFEKSI SEL DENGAN TERLEBIH DAHULU MENGIKAT DIRINYA SENDIRI DAN
BERGABUNG DENGAN SEL CD4, YAITU SALAH SATU BAGIAN SEL DARAH PUTIH YANG
MEMBENTUK BAGIAN PENTING DARI SISTEM KEKEBALAN TUBUH DAN BERFUNGSI UNTUK
MELAWAN INFEKSI.SEL CD4 ADALAH SEPERTI TENTARA, SEL CD4 YANG KUAT MAMPU
MELAWAN INFEKSI. NAMUN, HIV JUSTRU MERUSAK SEl CD4 SETELAH DIPAKAI UNTUK
REPLIKASI.
JUMLAH CD4 MERUPAKAN INDIKASI KESEHATAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH SESEORANG.
JUMLAH CD4 NORMAL ADALAH ANTARA 500 – 1500. JUMLAH CD4 DARI ORANG YANG
TERINFEKSI HIV YANG TIDAK MENERIMA PENGOBATAN, AKAN BERKURANG DARI WAKTU
KE WAKTU. JUMLAH CD4 DIBAWAH 200 BERARTI SISTEM KEKEBALAN TUBUH SESEORANG
MUNGKIN AKAN RUSAK DAN ORANG TSB AKAN MENGALAMI GEJALA PASTI DARI
PENYAKIT PENYERTA PADA HIV (INFEKSI OPORTUNISTIK). DENGAN JUMLAH SEL CD4
YANG SEMAKIN MENURUN, INFEKSI MENGAMBIL “OPPORTUNITY” ATAU “KESEMPATAN”
KARENA LEMAHNYA SISTEM KEKEBALAN TUBUH, YANG MENGAKIBATKAN MUNCULNYA
INFEKSI OPORTUNISTIK.

APA ITU AIDS ??

AIDS (ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME), ADALAH : KUMPULAN GEJALA


PENYAKIT YANG MUNCUL AKIBAT MENURUNNYA SYSTEM KEKEBALAN TUBUH KARENA
HIV. MANUSIA DAPAT MENINGGAL BUKAN SEMATA2 OLEH VIRUS HIVNYA TETAPI OLEH
PENYAKIT LAIN YG SEBENARNYA BISA DITOLAK SEANDAINYA DAYA TAHAN TUBUHNYA
TIDAK RUSAK.

STADIUM KLINIS HIV


 STADIUM KLINIS 1 : ASIMTOMATIK (TANPA GEJALA)
 STADIUM KLINIS 2 : GEJALA RINGAN SEPERTI HILANG NAFSU MAKAN, BERAT BADAN
MULAI TURUN, DEMAM, FLU TIDAK SEMBUH2, DIARE, PEMBENGKAKAN KELENJAR
GETAH BENING, KERINGAT BERLEBIHAN DI MALAM HARI.
 STADIUM KLINIS 3 : BERAT BADAN TURUN, DIARE KRONIK LEBIH DARI 1 BULAN,
DEMAM BERKEPANJANGAN, KANDIDIASIS ORAL, TB, INFEKSI BERAT SEPERTI
PNEUMONIA.
 STADIUM KLINIS 4 : HIV WASTING SYNDROME, PCP (PNEUMOCYSTIS CARIINI
PNEUMONIA, TOKSOPLASMOSIS, CMV (CYTOMEGALOVIRUS), LIMFADENOPATI,
HERPES, DLL

HIV ADA DIMANA ??


HIV TERDAPAT DI DARAH, CAIRAN SPERMA, CAIRAN VAGINA DAN AIR SUSU IBU
BAGAIMANA CARA PENULARAN HIV ??
 PENULARAN MELALUI CAIRAN DARAH
 TRANSFUSI DARAH
 PEMAKAIAN JARUM SUNTIK TIDAK STERIL SECARA BERSAMAAN DENGAN ORANG
YANG TERINFEKSI HIV.
 PENULARAN MELALUI CAIRAN KELAMIN
 MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL (VAGINAL, ANAL, ORAL) TANPA
MENGGUNAKAN PENGAMAN.
 PENULARAN DARI IBU HIV KEPADA BAYI
 WANITA DENGAN HIV DAPAT MENULARKANNYA KE BAYI MEREKA PADA MASA
KEHAMILAN, PROSES PERSALINAN ATAU MENYUSUI.

HIV TIDAK MENULAR MELALUI :


 AIR MATA, AIR LIUR, GIGITAN NYAMUK, BERJABAT TANGAN, CIUMAN PIPI DENGAN
PENGIDAP HIV, PENGIDAP HIV BATUK DI DEPAN KITA.

PENCEGAHAN HIV – AIDS :


 A - ABSTINENCE : TIDAK MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL TERUTAMA BAGI PARA
REMAJA ATAU YG BELUM MENIKAH.
 B - BE FAITHFULL : SALING SETIA DENGAN SATU PASANGAN.
 C – CONDOM : MEMAKAI KONDOM BILA MELAKUKAN SEKS BERESIKO / SUAMI-ISTRI
HIV
 D – DRUG : TIDAK MENGGUNAKAN NARKOBA DENGAN PEMAKAIAN JARUM SUNTIK
BERGANTIAN
 E – EDUCATION : PEMBERIAN INFORMASI TENTANG HIV – AIDS

MANFAAT MELAKUKAN TES HIV :


 JIKA TERNYATA KITA POSITIF TERINFEKSI HIV, MAKA TENAGA MEDIS DAPAT
SECEPATNYA MENGAMBIL TINDAKAN UNTUK MENGHINDARI ORANG YANG
TERINFEKSI MEMASUKI FASE AIDS.
 DENGAN PENANGANAN YANG TEPAT, MAKA AKAN MEMPERPANJANG HARAPAN
HIDUP ORANG YANG TERINFEKSI HIV.
 MEMBANTU MEMUTUS RANTAI PENYEBARAN HIV KEPADA ORANG LAIN.

PERAWATAN ODHA ( ORANG DENGAN HIV – AIDS ) :


MENGAPA PERAWATAN DIRUMAH ADALAH YANG TERBAIK UNTUK ODHA ??
 DUKUNGAN KELUARGA ADALAH YANG TERBAIK.
 MENGURANGI STRESS.
 MENINGKATKAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH.
 BIAYA LEBIH RENDAH.
 TEMPAT TERBAIK UNTUK MERAWAT ODHA ADALAH DIRUMAH, DIKELILINGI OLEH
ORANG-ORANG YANG MENCINTAINYA.
MATERI III

TBC
APA ITU TB ?
• TB atau tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan kuman
Mycobacterium tuberculosis
• TB dikenal orang dengan sebutan TBC, penyakit 3 huruf, paru-paru basah, flek
paru dll
• Kuman TB paling sering menyerang paru-paru tetapi juga dapat menyerang
organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, tulang, otak, kulit dll
• TB bukan penyakit keturunan atau guna-guna

GEJALA TB
Gejala Utama :
- Batuk terus - menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
Gejala lainnya :
1. Demam meriang berkepanjangan
2. Sesak nafas dan nyeri dada
3. Berat badan menurun
4. Kadang dahak bercampur darah
5. Nafsu makan menurun
6. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan kegiatan
7. Bila ada yang mempunyai gejala-gejala tersebut segera periksa ke layanan
kesehatan terdekat.

PENULARAN TB
• Penularan TB terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TB yang batuk
tanpa menutup mulut.
• Jika udara yang mengandung kuman TB tadi terhirup maka terdapat
kemungkinan kita terkena infeksi TB namun tidak selalu berarti kita akan sakit
TB, bisa jadi kuman TB tersebut ‘ tidur ’(dormant) dalam badan kita. Kuman ‘
tidur ’ tidak membuat kita sakit TB dan kita juga tidak dapat menularkan ke
orang lain.
• Jika daya tubuh menurun kuman TB yang ‘tidur’ ini menjadi aktif dan
memperbanyak diri, maka kita menjadi sakit TB.
• TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi si pasien yang sudah dibersihkan
seperti peralatan makan, pakaian atau tempat tidur yang digunakan oleh pasien
TB.
SIAPA YANG PALING BERISIKO SAKIT TB ?
 Siapa saja dapat tertular TB tetapi belum tentu menjadi sakit
 Orang dengan imunitas atau daya tahan tubuh rendah yang paling berisiko yaitu
: Anak, Orang dengan HIV/AIDS, Orang usia lanjut, Penyandang Diabetes Mellitus,
Perokok
 Orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TB

PEMERIKSAAN TB
1. TB dapat diketahui melalui pemeriksaan dahak
2. Kuman TB dilihat dengan mikroskopis atau dengan menggunakan mesin Tes
Cepat Molekuler (TCM)
3. Dibutuhkan 2 kali pengambilan dahak pasien yaitu saat datang ke layanan
(Sewaktu) dan dahak pagi sesaat setelah bangun tidur (Pagi) atau sebaliknya
Pagi dan sewaktu (saat pasien mengantar dahak pagi ke layanan)
4. Petugas bisa menambahkan informasi fasilitas pemeriksaan yang ada di
layanannya, mikroskop atau TCM

PENCEGAHAN PENULARAN TB
a. Minum obat teratur
b. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan tissue atau saputangan
c. Tidak membuang dahak sembarangan
d. Buang dahak ke lubang WC
e. Ventilasi Udara yang baik

CARA MENGELUARKAN DAHAK YANG BENAR


 Tarik nafas dalam - dalam sebanyak 3 kali, lalu sentakkan untuk mengeluarkan
dahak dari paru-paru
 Bila sulit dilakukan, dapat dibantu dengan cara : Berkumur - kumur dengan air
bersih atau dengan melakukan lari-lari kecil di tempat atau minum teh manis
hangat

PENGOBATAN
 Pasien diberikan obat selama 6-8 bulan, diminum secara teratur, sesuai dengan
dosis yang diberikan dan sebaiknya obat diminum dalam keadaan perut kosong
di pagi hari
 Tahap pemberian obat, Tahap awal : 2 bulan atau 3 bulan diminum setiap hari
Tahap lanjutan: 4 bulan atau 5 bulan diminum 3x/minggu
 Bila tidak patuh dapat menyebabkan pasien menjadi resistan terhadap Obat Anti
TB (OAT) atau yang paling parah menyebabkan kematian
 Obat TB gratis disediakan oleh pemerintah, dapat diperoleh di Puskesmas,
Fasyankes lainnya (petugas dapat memberikan informasi Fasyankes yang
menyediakan obat TB gratis dan berkualitas)

EFEK SAMPING OBAT


 Ada sebagian pasien TB mengalami efek samping ringan setelah minum obat anti
TB yaitu
- Hilang nafsu makan, mual, sakit perut
- Nyeri sendi
- Kesemutan sampai rasa terbakar di kaki
- Warna kemerahan pada air seni (urine ), jika ini terjadi tidak apa-apa.
 Jika timbul gejala tersebut, jangan berhenti minum obat anti TB tetapi mintalah
pertolongan kepada petugas kesehatan atau dokter setempat.
 Tetapi jika setelah minum obat anti TB timbul gejala :
- Gatal-gatal dan warna kemerahan pada kulit
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran
- Kulit kuning tanpa penyebab lainnya,
- Segera datang kepada petugas kesehatan atau dokter di Fasyankes setempat

APA ITU TB RESISTAN OBAT ?


 TB Resistan Obat (TB RO) atau TB Kebal Obat disebabkan oleh jenis kuman TB
yang sama namun sudah kebal terhadap obat lini 1. Oleh karena itu
penanganannya menjadi lebih sulit.
 Diagnosis memerlukan pemeriksaan lebih canggih.
 TB RO tidak dapat diobati dengan obat TB biasa, dan harus menggunakan obat
lain yang disebut Obat Anti TB lini 2 (OAT LINI 2).
 Pengobatan TB Resistan Obat lebih lama (paling sedikit 9 - 24 bulan).
 Jika tidak diobati dengan tepat, kuman dapat semakin kebal dan tidak ada lagi
obat untuk menyembuhkannya

TB + HIV
 Dampak TB pada HIV
Jika ODHA dengan TB aktif tidak diobati maka akan menyebabkan kematian
lebih cepat. Pada ODHA Infeksi TB menjadi aktif.
 Dampak HIV pada TB
Siapapun dapat terinfeksi TB, tetapi ODHA lebih rentan tertular sehingga penyakit
TB menjadi lebih cepat aktif. Bila anda mengalami gejala, segera periksa ke
layanan kesehatan terdekat, Puskesmas atau Rumah sakit.
 7 dari 100 pasien TB biasanya terinfeksi HIV

JIKA TERKENA TB DAN HIV HARUS BAGAIMANA?


1. TB bisa disembuhkan dengan berobat tuntas
2. Periksa ke layanan kesehatan
3. Virus HIV dapat dikendalikan dengan ARV
4. Hidup sehat dan teratur
5. Tutup mulut saat batuk dan bersin.

PENGOBATAN TB - HIV
 Mulai terapi ARV segera setelah pengobatan TB sudah ditoleransi
 Pengobatan TB dan HIV dapat diminum bersamaan, hanya perlu dilakukan
pengaturan minum obat
 Berikan jeda obat anti TB dengan ARV (≥ 2,5 jam)
 Patuhi jadwal, dosis dan cara minum obat baik OAT maupun ARV

TB – ANAK
Bila terdapat salah satu gejala yaitu:
1. Batuk ≥ 2 minggu
2. Demam ≥ 2 minggu
3. Berat badan turun/tidak naik selama 2 bulan berturut - turut
4. Malaise ≥ 2 minggu
Gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang kuat

GEJALA TB PADA ANAK


Batuk bukan gejala utama TB pada anak. Gejalanya adalah:
1. Berat badan turun/tidak naik dalam 2 bulan terakhir, tidak membaik dengan
asupan gizi yang baik
2. Demam lama lebih ≥ 2 minggu dan/atau berulang tanpa sebab. Demam
umumnya tidak tinggi
3. Batuk lama ≥ 2 minggu. Batuk terus menerus, tidak membaik dengan
pengobatan lain sesuai indikasi
4. Lesu dan anak kurang aktif bermain
SIAPA YANG BERISIKO?
 Anak di bawah 5 tahun
 Anak dengan HIV
 Anak dengan kekebalan tubuh rendah/keadaan gizi buruk
 dan Anak yang kontak erat dekat dengan pasien TB.

PEMERIKSAAN TB PADA ANAK


 Melalui pemeriksaan dahak dengan mikroskopis atau menggunakan Tes Cepat
Molekuler
 Bila tidak bisa diambil dahaknya atau hasilnya negatif dan ada akses tuberkulin
atau foto toraks, pemeriksaan TB anak dilakukan penilaian dengan sistem
pembobotan (scoring system) gejala dan pemeriksaan penunjang.
 Yang dinilai dalam system Pembobotan :
1. Batuk

2. Berat badan/keadaan gizi


3. Demam tanpa sebab jelas
4. Kontak TB
5. Uji tuberkulin
6. Pemeriksaan kelenjar limfe koli, aksila, inguinal
7. Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, phalangs (jari tangan dan kaki)
8. Foto rongten dada

PENGOBATAN
 Dengan OAT Anak yang diminum setiap hari selama 6 bulan dan diminum di
depan pengawas menelan obat
 Tersedia gratis dan berkualitas di layanan kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit
atau Fasyankes lainnya

PENCEGAHAN
Vaksinasi BCG
1. Vaksinasi BCG tidak mencegah terjadinya TB namun dapat memberikan
perlindungan pada anak dari penyakit TB berat seperti TB selaput otak, TB
tulang atau TB millier
2. Vaksinasi BCG sebaiknya diberikan pada pada umur 0 s.d. 2 bulan dan
sebaiknya ditunda bila ibu dalam pengobatan TB atau sakit TB.
PP INH
1. Anak yang kontak dengan pasien TB memiliki risiko untuk terinfeksi TB dan
menjadi TB laten. Risiko ini akan semakin meningkat jika kasus indeks adalah
ibu atau orang yang mengasuh anak tersebut.
2 TB laten pada anak, bila tidak diberi pengobatan pencegahan, memiliki risiko
lebih besar menjadi sakit TB.
3. Jika sakit TB, anak berisiko lebih tinggi untuk menderita TB berat seperti
meningitis TB dan TB milier dengan risiko kematian yang tinggi
4. Pemberian Pengobatan Pencegahan dengan INH (PP INH) bertujuan untuk
mencegah TB laten pada anak menjadi sakit TB
5. Efek perlindungan PP INH dengan pemberian selama 6 bulan dapat
menurunkan risiko TB pada anak tersebut dimasa datang.

TB - DM
 Penyandang DM mempunyai risiko 2-3 kali sakit TB dibanding yang bukan DM
 Penyandang DM dapat berisiko kambuh atau kematian akibat TB karena itu TB
harus diperiksa DM dan penyandang DM harus diperiksa TB
 Penyandang DM harus dikaji gejala TB setiap berkunjung

PENGOBATAN
 TB pada penyandang DM akan mendapatkan OAT sesuai dengan kategorinya
 Dibutuhkan pengobatan DM baik melalui oral maupun injeksi untuk mengontrol
gula darah agar pengobatan TB bisa efektif
 Inisiasi pemberian obat anti diabetes sebaiknya di RS

ETIKA BATUK
Untuk mencegah penularan bapak/ibu juga harus menjalankan etika batuk :
 Gunakan masker, terutama bila anda sedang berada di keramaian atau bersama
orang lain
 Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan lengan dalam anda
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu
 Jangan lupa membuangnya di tempat sampah
 Cucilah tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun

GAYA HIDUP SEHAT DAN PENCEGAHAN TB


 Secara langsung TB dapat dihindari dengan :
• Menjalankan kehidupan pribadi sehat seperti tidak merokok.
• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi
seimbang, dll.
• Rumah yang cukup mendapatkan sinar matahari dan mempunyai sirkulasi
udara yang baik. Agar rumah mendapatkan sinar matahari dan udara yang
cukup, bukalah jendela pada pagi hari secara teratur, serta menjemur kasur
atau tikar secara teratur agar tidak lembab.
 Secara tidak langsung TB dapat dihindari dengan :
• Berolah raga teratur
• Cukup beristirahat
• Tidak tidur larut malam
 Secepatnya membawa bayi berusia di bawah 3 bulan untuk mendapatkan vaksin
BCG
MATERI IV

MALARIA
APA ITU PENYAKIT MALARIA?
Penyakit malaria adalah penyakit menular, disebabkan oleh parasit (Plasmodium)
yang ditularkan melalui gigtan nyamuk malaria betina (Anopheles sp). Penyakit
malaria dapat menyerang semua orang baik laki-laki maupun perempuan, pada
semua golongan umur, dari bayi sampai orang dewasa. Dikenal 5 (lima) macam spesies
yang menginfeksi manusia yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax,
Plasmodium ovale, Plasmodium malariae dan Plasmodium knowlesi

JENIS MALARIA
1. Malaria Falsiparum (malaria tropika) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium
falciparum. Gejala demam timbul intermiten dan dapat kontinyu. Jenis malaria ini
paling sering menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
2. Malaria Vivaks (malaria tersiana) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium vivax.
Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 2 hari. Telah ditemukan
juga kasus malaria berat yang disebabkan oleh Plasmodium vivax.
3. Malaria Ovale Disebabkan oleh infeksi Plasmodium ovale. Manifestasi klinis
biasanya bersifat ringan. Pola demam seperti pada malaria vivaks.
4. Malaria Malariae (malaria kuartana) Disebabkan oleh infeksi Plasmodium
malariae. Gejala demam berulang dengan interval bebas demam 3 hari.
5. Malaria Knowlesi Disebabkan oleh infeksi Plasmodium knowlesi. Gejala demam
menyerupai malaria falsiparum.

PROSES PENULARAN MALARIA


Nyamuk malaria menggigit penderita Malaria → Waktu berkembang biak parasit
dalam tubuh nyamuk sampai siap untuk menularkan 7 - 14 hari → Nyamuk Malaria
menggigit orang sehat → Waktu antara digigit sampai timbul gejala lebih kurang 12
hari → Orang sehat terjangkit Malaria

GEJALA MALARIA
Pada malaria demam merupakan gejala utama. Pada permulaan sakit, dapat
dijumpai demam yang tidak teratur, perut terasa mual dan kondisi tubuh menjadi
lesu. Sifat demam akut (paroksismal) yang didahului oleh stadium dingin (menggigil)
diikuti demam tinggi kemudian berkeringat banyak. Periodisitas gejala demam
tergantung jenis malaria. Selain gejala klasik diatas, dapat ditemukan gejala lain
seperti nyeri kepala, mual, muntah, diare, pegal-pegal, dan nyeri otot. Pada orang-
orang yang tinggal di daerah endemis (imun) gejala klasik tidak selalu ditemukan.
BAHAYA MALARIA
1. Jika tidak ditangani segera dapat menjadi malaria berat yang menyebabkan
kematian.
2. Malaria dapat menyebabkan anemia yang mengakibatkan penurunan kualitas
sumber daya manusia, Daya tahan tubuh menurun hingga mudah terkena infeksi
penyakit lain, serta Produktivitas menurun.
3. Malaria pada wanita hamil jika tidak diobati dapat menyebabkan keguguran,
lahir kurang bulan (prematur) dan berat badan lahir rendah (BBLR) serta lahir
mati sampai dengan ibu hamil meninggal.
4. Apabila telah menjangkit sampai dengan darah di otak, dapat menyebabkan
kejang-kejang, hilang kesadaran sampai dengan hilang igatan.

PENCEGAHAN MALARIA
Pencegahan Malaria tidak hanya pemberian obat profilaksis, karena tidak ada
satupun obat malaria yang dapat melindungi secara mutlak terhadap infeksi malaria.
Prinsip pencegahan malaria adalah :
(A) Awareness Kewaspadaan terhadap risiko malaria
(B) Bites prevention Mencegah gigitan nyamuk
(C) Chemoprophylaxis pemberian obat profilaksis
(D) Diagnosis dan treatment
Meskipun upaya pencegahan (A, B dan C) telah dilakukan, risiko tertular malaria
masih mungkin terjadi. Oleh karena itu jika muncul gejala malaria segera berkonsultasi
ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah tertular atau tidak. Diagnosis malaria
secara dini dan pengobatan yang tepat sangat penting.
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan menggunakan kelambu
berinsektisida, repelen, kawat kasa nyamuk dan lain-lain.
Obat yang digunakan untuk Kemoprofilaksis adalah Doksisiklin dengan dosis
100mg/hari. Obat ini diminum 1 hari sebelum bepergian ke tempat endemik, selama
berada di daerah tersebut sampai 4 minggu setelah kembali. Tidak boleh diberikan
pada ibu hamil dan anak dibawah umur 8 tahun dan tidak boleh diberikan lebih dari
3 (tiga) bulan.
Pemberian obat Kemoprofilaksis diutamakan pada orang dengan risiko tinggi terkena
malaria karena pekerjaan dan perjalanan ke daerah endemis tinggi dengan tetap
mempertimbangkan keamanan dan lama dari obat yang digunakan tersebut.
Memelihara kondisi lingkungan seperti menimbun genangan air, bersikan lumut,
mengalirkan air yang tergenang, menebar ikan pemakan jentik (nila, mujair)
DIAGNOSIS MALARIA
A. Anamnesis
Pada anamnesis sangat penting diperhatikan :
a. Keluhan : demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai 8 sakit kepala,
mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal.
b. Riwayat sakit malaria dan riwayat minum obat malaria.
c. Riwayat berkunjung ke daerah fokus atau endemis tinggi malaria.
d. Riwayat tinggal di daerah fokus atau endemis tinggi malaria. Setiap penderita
dengan keluhan demam atau riwayat demam harus selalu ditanyakan
riwayat kunjungan ke daerah endemis malaria
B. Pemeriksaan Fisik
a. Suhu tubuh aksiler > 37,5 °C
b. Konjungtiva atau telapak tangan pucat
c. Pembesaran Limpa (splenomegali)
d. Pembesaran hati (hepatomegali)
C. Pemeriksaan laboratorium
a. Pemeriksaan dengan mikroskop Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan
tipis di Puskesmas/lapangan/ rumah sakit/laboratorium klinik untuk
menentukan : Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif), Spesies dan
stadium plasmodium, Kepadatan parasit/jumlah parasit.
b. Pemeriksaan dengan uji diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test) Mekanisme
kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria dengan
menggunakan metode imunokromatografi. Sebelum menggunakan RDT perlu
dibaca petunjuk penggunaan dan tanggal kadaluarsanya. Pemeriksaan
dengan RDT tidak digunakan untuk mengevaluasi

PENGOBATAN MALARIA
Pengobatan malaria yang dianjurkan saat ini menggunakan DHP dan Primakuin.
Pemberian kombinasi ini untuk meningkatkan efektifitas dan mencegah resistensi.
Malaria tanpa komplikasi dapat diobati dengan pemberian DHP secara oral.
Disamping itu diberikan primakuin sebagai gametosidal dan hipnozoidal.
pengobatan malaria pada ibu hamil sama dengan pengobatan pada orang dewasa
lainnya. Pada ibu hamil tidak diberikan Primakuin, tetrasiklin ataupun doksisiklin.
Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut kosong karena
bersifat iritasi lambung. Oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap
akan minum obat anti malaria.
Untuk penderita malaria berat harus ditangani di Rumah Sakit (RS) atau puskesmas
perawatan. Bila fasilitas maupun tenaga kurang memadai, misalnya jika dibutuhkan
fasilitas dialisis, maka penderita harus dirujuk ke RS dengan fasilitas yang lebih lengkap.

Anda mungkin juga menyukai