Mojokerto
1
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo
Madura, 69162, Indonesia
*email: 190611100165@student.trunojoyo.ac.id
Abstrak
Bahan ajar ialah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. bahan ajar yang
paling sering digunakan ketika proses belajar mengajar yakni buku. Menurut penjelasan dari ( Majid, 2007 ) buku
merupakan lembaran kertas yang memuat konten berisikan ilmu pengetahuan yang memuat pembelajaran
berdasarkan kurikulum pembelajaran. Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 8 Tahun 2016, buku pelajaran
adalah sumber pelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti sesuai ketentuan dari Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan yang digunakan oleh instansi pendidikan. Penulis akan mengambil fokus penelitian
terhadap dislipin ilmu IPA atau ilmu pengetahuan alam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Dalam analisis data yang dilakukan yakni mengidentifikasi materi IPA pada buku tematik kurikulum 2013. Lalu
menyesuaikan materi dengan potensi lokal yang ada di Daerah Mojokerto. setelah Itu membuat rincian terhadap tiap
materi yang telah disesuaikan. Yang terakhir menyajikan hasil analisis materi IPA berbasis potensi lokal yang ada di
daerah Mojokerto. Berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar muatan IPA kelas 5 SD pada buku tematik
kurikulum 2013, semua materi dapat dimasukkan potensi lokal dari Mojokerto. potensi lokal yang dimasukkan tentu
sudah sesuai dengan materi, dan diharapkan dapat mengenalkan dan mengangkat potensi lokal yang ada di daerah
Mojokerto.
Abstract
Teaching materials are everything that can be used to achieve learning objectives. The most frequently used teaching
materials during the teaching and learning process are books. According to the explanation of (Majid, 2007) a book is a
sheet of paper that contains content containing knowledge that includes learning based on the learning curriculum. In
Regulation of the Minister of Education Number 8 of 2016, textbooks are a source of lessons to achieve basic
competencies and core competencies according to the provisions of the Ministry of Education and Culture used by
educational institutions. The author will focus on research on science disciplines or natural sciences. This research is a
descriptive qualitative research. In the data analysis carried out, namely identifying the science material in the 2013
curriculum thematic book, then adjusting the material to the local potential that exists in the Mojokerto Region. After that
make details of each material that has been adjusted. The latter presents the results of the analysis of local potential-
based natural science materials in the Mojokerto area. Based on the results of the analysis of the basic competencies of
5th grade science content in the 2013 curriculum thematic books, all materials can be included in the local potential of
Mojokerto. The local potential that is included is of course in accordance with the material, and it is hoped that it can
introduce and raise local potential in the Mojokerto area.
Pendahuluan
Bahan ajar merupakan komponen yang penting dalam pembelajaran. Makna dari bahan ajar ialah
segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Menurut (Prastowo, 2014 :
126), bahan ajar digolongkan menjadi dua jenis, yakni yang pertama bahan ajar yang dimanfaatkan, dan
yang kedua bahan ajar yang dirancang. Bahan ajar yang dimanfaatkan yakni segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan yang berasal dari sekitar kita seperti tayangan televisi, majalah, komik dan lain-lain. Bahan
ajar yang dirancang yakni bahan ajar yang memang dibuat dan dirancang untuk proses pembelajaran,
1
seperti media pembelajaran, buku, modul, LKPD, dan lain-lain. Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai
komponen materi, kegiatan, konsep, prinsip, atau prosedur yang kemudian disusun secara sistematis guna
membantu pendidik untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik, serta membantu peserta didik
lebih memahami materi, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran (Fairuz, 2018). Berdasarkan
macam-macam bahan ajar, bahan ajar yang paling sering digunakan ketika proses belajar mengajar yakni
buku. Menurut penjelasan dari ( Majid, 2007 ) buku merupakan lembaran kertas yang memuat konten
berisikan ilmu pengetahuan yang memuat pembelajaran berdasarkan kurikulum pembelajaran. Pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 8 Tahun 2016, buku pelajaran adalah sumber pelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti sesuai ketentuan dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan yang digunakan oleh instansi pendidikan.
Buku yang digunakan sebagai bahan ajar harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kurikulum
yang berlaku pada saat ini yakni kurikulum 2013, yang memuat tiga kompetensi yakni kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Berdasarkan dari penjelasan (Mulyasa, 2013), mengungkapkan bahwa perubahan yang
ada pada kurikulum 2013 adalah standar isi di mana di dalamnya ada perubahan terkait penguatan materi
melalui evaluasi. Hasil evaluasi tersebut adalah (1) menghilangkan materi yang tidak esensial dan tidak
relevan; (2) memuat materi yang relevan dengan kebutuhan peserta didik; (3) menambah materi yang
dianggap penting; (4) meninjau kembali kedalaman materi sesuai dengan tuntutan era. Hasil evaluasi ini
menyebabkan kompetensi yang harus dicapai pada materi mengalami penyusunan ulang, sehingga
seringkali pada kurikulum 2013 ini mengalami revisi. Pada kurikulum 2013 ini menggunakan tematik
dari kelas 1 sampai kelas 6. Menurut (Fogarty, 1991) pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu
yang mana banyak disiplin ilmu disatukan dalam satu pembelajaran yang terintegrasi. Buku tematik
kurikulum 2013 ini terdapat dua jenis yakni buku guru dan buku siswa. Di dalam satu buku tersebut
terdapat beberapa tema yang mana setiap tema memiliki beberapa subtema, dan di dalam subtema
terdapat beberapa pembelajaran. Pada penyusunan buku tematik ini, telah beberapa kali mengalami revisi.
Hal ini dikarenakan banyak materi yang disusun atau diintegrasikan secara kurang tepat, sehingga perlu
dikaji ulang dan pada akhirnya buku tematik kurikulum 2013 ini mengalami beberapa revisi.
Materi-materi pembelajaran yang ada pada buku, memuat banyak disiplin ilmu. Penulis akan
mengambil fokus penelitian terhadap dislipin ilmu IPA atau ilmu pengetahuan alam. IPA adalah ilmu
yang mempelajari tentang alam. Pada materi pelajaran di IPA, dapat dikaitkan dengan potensi lokal yang
ada di daerah. Potensi lokal merupakan sumber daya yang ada pada daerah dan lahir berdasarkan kearifan
lokal daerah tersebut. Penulis mengambil buku tematik pada kelas 5, dimana dalam buku tematik terdapat
9 tema yang harus dipelajari. Tentunya di setiap tema terdapat muatan IPA yang harus dipelajari. Salah
satu muatan IPA yang ada pada kelas 5 yakni mengenai gerak manusia dan hewan. Materi tersebut dapat
dikaitkan dengan potensi lokal yang ada di daerah. Penulis mengambil potensi lokal yang ada di daerah
Mojokerto. berdasarkan materi gerak manusia dan hewan pada kelas 5, tentu banyak potensi lokal yang
dapat dikaitkan, kita dapat mengambil dari kesenian yang ada di daerah Mojokerto. kesenian seperti tari
atau kesenian tradisional lainnya tentu terdapat gerak manusia yang dapat dipelajari sesuai dengan materi
yang dipelajari tersebut. Dimasukkannya potensi lokal ke dalam muatan materi tentu akan memudahkan
siswa dalam belajar, hal ini karena siswa lebih mengenal tentang apa yang mereka pelajari. Siswa juga
akan lebih peduli terkait potensi lokal yang ada di daerah mereka, baik lingkungan, tradisi, atau pun juga
kebudayaan di daerah mereka masing-masing. Alasan tersebut juga menjadi faktor penulis memilih dan
mengembangkan topik terkait pendidikan berbasis potensi lokal, karena potensi lokal tiap daerah akan
lebih dikenal, serta meningkatkan kepedulian akan potensi lokal yang dimiliki dan bersama-sama
menjaga potensi lokal di masing-masing daerah. Berdasarkan penjelasan dari Jamal Ma’mur (dalam
Wahyudi, 2014 : 3) pendidikan berbasis potensi lokal merupakan pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan potensi lokal dalam bidang aspek ekonomi, budaya, bahasa, tradisi, dan lain sebagainya yang
mana semua hal tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Maka dari itu,
pembelajaran berbasis potensi lokal selain dapat memudahkan siswa dalam proses belajar mengajar, juga
dapat mengangkat potensi lokal di daerah, dalam penelitian ini akan mengangkat daerah Mojokerto maka
dari itu akan menampilkan keungggulan potensi lokal yang ada di daerah Mojokerto.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Dalam analisis data yang dilakukan yakni
mengidentifikasi materi IPA pada buku tematik kurikulum 2013. Lalu menyesuaikan materi dengan
potensi lokal yang ada di Daerah Mojokerto. setelah Itu membuat rincian terhadap tiap materi yang telah
disesuaikan. Yang terakhir menyajikan hasil analisis materi IPA berbasis potensi lokal yang ada di daerah
2
Mojokerto.
Tabel 2. Menyesuaikan materi dengan potensi lokal yang ada di daerah Mojokerto
3
alat gerak manusia Kab. Mojokerto)
2 organ pernafasan dan fungsinya pada Ngoro Industri
hewan dan manusia, serta cara (Ngoro, Mojokerto)
memelihara kesehatan organ pernapasan
manusia
3 organ pencernaan dan fungsinya pada Olahan tebu
hewan dan manusia serta cara memelihara (Desa Lengkong, Kec. Mojoanyar,
kesehatan organ pencernaan manusia Kab. Mojokerto)
4 organ peredaran darah dan fungsinya pada PMI Mojokerto
hewan dan manusia serta cara memelihara (Magersari, Mojokerto)
kesehatan organ peredaran darah manusia
5 hubungan antar komponen ekosistem dan Wisata Alas Pacet
jaring-jaring makanan di lingkungan (Pacet, Mojokerto)
sekitar
6 perpindahan kalor dalam kehidupan Industri Gerabah
sehari-hari (Trowulan, Mojokerto)
7 pengaruh kalor terhadap perubahan suhu Kegiatan menyetrika baju
dan wujud benda dalam kehidupan sehari-
hari
8 siklus air dan dampaknya pada peristiwa Sungai Brantas
di bumi serta kelangsungan mahluk hidup (Desa Lengkong, Kec. Mojoanyar,
Kab. Mojokerto)
9 zat tunggal dan campuran Pabrik Baja
(Bangsal, Mojokerto)
4
f. KD 3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari. Materi
pokok dari KD 3.6 yaitu Menerapkan konsep perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.
Potensi lokal yang dapat dimasukkan yakni industri gerabah. Siswa bisa belajar mengenai
perpindahan kalor dari pembuatan gerabah.
g. KD 3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari. Materi pokok dari KD 3.7 yaitu pengaruh kalor terhadap perubahan
suhu dan wujud benda dalam kehidupan sehari-hari. Potensi lokal yang dapat dimasukkan ke
dalam materi yaitu kegiatan menyetrika. Tentu kegiatan tersebut sering dilihat oleh siswa
yang mana siswa dapat mempelajari perpindahan kalor dari kegiatan menyetrika.
h. KD 3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup. Materi pokok dari KD 3.8 yaitu siklus air dan dampaknya pada
peristiwa di bumi serta kelangsungan mahluk hidup. Potensi alam yang dapat dimasukkan ke
dalam materi yaitu sungai Brantas. Siswa dapat memahami materi tentang siklus air dari
sungai brantas.
i. KD 3.9 Mengelompokkan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen
penyusunnya (zat tunggal dan campuran). Materi pokok dari KD 3.9 yaitu zat tunggal dan
campuran. Potensi lokal yang dapat dimasukkan ke dalam materi yaitu industri pabrik baja.
Dalam pabrik baja terdapat bahan bahan dari zat tunggal maupun campuran, siswa dapat
belajar zat tunggal dan campuran dari pembuatan baja.
DAFTAR PUSTAKA
Fairuz, T. (2019). Analisis Kesesuaian Materi IPA Dalam Buku Ajar Kelas V SD/MI Dengan
Fakhriyah, F., Masfuah, S., & Mardapi, D. (2019). Developing Scientific Literacy Based Teaching
Materials to Improve Students’ Computational Thinking Skills. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
Vol. 8, No. 4.
Lasminawati, E., Lestari, N., Setiadi, D., & Jufri, A.W. (2019). Analisis Cakupan Literasi Sains dalam
Buku Pelajaran Biologi Pegangan Siswa Kelas XI Kurikulum 2013. J. Pijar MIPA, Vol. 20, No.
10.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2016 tentang Buku yang Digunakan
Satuan Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan
5
Dasar dan Menengah.
Prastowo, Andi. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta: Kencana. 126.