Anda di halaman 1dari 44

RINGKASAN

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir adalah salah

satu unit usaha yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit sebagai usaha

utamanya. PTPN IV Kebun Dolok Ilir mempunyai pabrik pengolahan kelapa

sawit yang menghasilkan Minyak (CPO) dan Inti sawit yang akan diolah di pabrik

kebun lain. Kebun unit Usaha Dolok Ilir dibuka oleh maskapai bangsa Belanda

yang diberi nama Namlodse Venotshap Hendls Vereeninging Amsterdam

(NV.HVA) pada tahun 1915 dengan ditanami komoditi serat nenas (Agape

sisalana) dan serat pisang (Manila henep). Sejak tahun 1958 tanaman serat

dialihkan menjadi tanaman Kelapa Sawit.

Topografi tanah rata tapi sedikit bergelombang. Kebun Dolok Ilir memiliki

luas HGU 7.348,81 Ha terdiri dari 8 Afdeling Tanaman Kelapa Sawit,

Emplasmen, Pabrik dan Kolam Limbah. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit

Usaha Dolok Ilir berada di wilayah Kabupaten Simalungun dan Serdang Berdagai

Provinsi Sumatera Utara dengan jarak 26 km dari Pemantang Siantar dan 115 km

dari Medan.

PT. Perkebunan Nusantara IV Kebun Dolok Ilir mempunyai komitmen

dalam melakukan budidaya tanaman kelapa sawit dapat dimaksimalkan potensi

produksinya dengan cara memberikan respon yang baik terhadap kondisi

lingkungan yang sangat mempengaruhi. Dalam proses pengolahan minyak kelapa

sawit dan inti sawit juga dilakukan pengujian kadar ALB (asam lemak bebas)

setiap harinya agar menjaga kualitas minyak yang dihasilkan.


PTPN IV (Persero) mengusahakan perkebunan dan pengelolaan

komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal tanaman.

Kebun bibit dan pemeliharaan tanaman yang menghasilkan, pengelolaan

komoditas menjadi bahan baku berbagai industri, Pemasaran komoditas yang

dihasilkan dan pendukung lainnya. PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun

mengelola budidaya Kelapa Sawit dan teh, 3 Unit Proyek Pengembangan

Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 Unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma

Kelap Sawit yang menyebar di 9 Kabupaten yaitu Kabupaten Langkat, Deli

Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang

Lawas, Batu Bara dan Mandailing Natal.

PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir terletak di Kecamatan Dolok Batu

Nanggar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. Unit usaha Dolok

Ilir merupakan salah satu dari 36 unit usaha PTPN IV yang berkantor pusat di

Jalan Suprapto No. 2 Medan, Sumatera Utara. Sesuai izin HGU No.

13/HGU/BPN/2006 dengan Luas Konsesi Usaha Dolok Ilir 7.348,81 hektar

yang dibagi dalam 8 afdeling. Pada Afdelling III yaitu luas area Tanaman

Menghasilkan (TM) 195 ha, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 490 ha.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara memulai Praktik

Kerja Lapangan (PKL) dari tanggal 28 Agustus Sampai 23 September 2023.


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang maju semakin

banyak dibutuhkan dalam membantu menyelesaikan pekerjaan manusia di

berbagai bidang. Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau On the Job Training

(OJT) merupakan model pembelajaran keterampilan, pengetahuan, dan

kompetensi yang diperlukan bagi mahasiswa yang ingin bekerja untuk

melakukan pekerjaan tertentu di tempat kerja dan lingkungan kerja. Pelatihan

kerja terbagi menjadi dua yaitu pelatihan terstruktur (OJT terencana) dan

pelatihan tidak terstruktur (OJT tidak terencana). OJT terstruktur

yaitu instruksi kerja terencana yang terjadi selama bekerja yang berpusat pada

pengetahuan dan skill pekerja agar kompeten di bidang kerja. Tujuan dari PKL

atau OJT adalah menyediakan karyawan dengan pengetahuan dan

keterampilan tugas khusus di tempat kerja. Pengetahuan dan keterampilan

yang disajikan selama PKL secara langsung berhubungan dengan persyaratan

kerja. Teknik pekerjaan instruksi, rotasi pekerjaan, pembinaan dan pelatihan

magang merupakan bentuk umum dari metode PKL.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan di lingkungan kerja sesungguhnya yang merupakan program

pelatihan berupa kinerja dalam semua hal yang berhubungan dengan

penerapan ilmu yang telah dipelajari. Berdasarkan hal tersebut kegiatan PKL

sangat penting untuk diikuti setiap mahasiswa. Dalam kegiatan belajar

mengajar, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan PKL sesuai


dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Hal inilah yang menjadi salah

satu alasan penulis untuk melaksanakan kegiatan PKL di PT. Perkebunan

Nusantara IV Unit Usaha Dolok Ilir.

Setiap mahasiswa khususnya Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Sumatera Utara dituntut untuk mengetahui tata cara dan

norma kerja dibidang pertanian yang bertujuan untuk menghasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. PKL merupakan program

kurikulum pengembangan wawasan, pengalaman dan pengetahuan praktis.

PKL dapat juga disebut sebagai program belajar sambil bekerja yang

dilakukan di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet yaitu

PTPT IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir .

1.2.Ruang Lingkup

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan PKL di mulai pada tanggal 28

Agustus 2023 sampai dengan 23 September 2023 di Perkebunan PTPN III

PTPN IV Dolok Ilir Afdeling III. yang terletak di desa Pertapaan, Kecamatan

Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Materi praktek kerja lapangan (PKL) mencakup beberapa aspek kegiatan

yang berlangsung di kebun. Adapaun ruang lingkup praktik kerja lapangan

meliputi :

 Gambaran umum perusahaan yaitu mencakup sejarah perusahaan, letak

geografis, dan topografi.

 Organisasi dan Manajemen perusahaan yaitu mencakup struktur organisasi

dan manajemen perusahaan.


 Budidaya tanaman mencakup panen, pemeliharaan tanaman menghasilkan

dan pabrik kelapa sawit.

 Aspek sosial ekonomi mencakup aspek produksi, sistem gaji, lingkungan

sosial yangada di dalam perkebunan, sarana dan prasarana

1.3.Tujuan dan Manfaat PKL

Adapun tujuan melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh

Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,

adalah sebagai berikut:

1. Secara Umum mahasiswa peserta PKL dapat memperoleh pengalaman

dan keterampilan melalui ikut serta pada kegiatan dan terlibat langsung

dalam realita yang terjadi dilapangan

2. Secara Khusus mahasiswa peserta PKL dapat mempraktikkan

pengalaman dan keterampilan yang diperoleh setelah mengikuti Praktik

Kerja

Lapangan (PKL)

3. Mahasiswa peserta PKL dapat melakukan proses interaksi dan belajar

bersama dengan peserta lain, staff tempat PKL dan pejabat yang terkait

di tempat PKL.

4. Mahasiswa peserta PKL mampu menganalisa dan menerapkan berbagai

cara dalam mengatasi serta memecahkan berbagai masalah yang

muncul.

5. Dapat menjalin kerjasama yang baik antara pihak Universitas dengan

perusahaan/perkebunan terutama dalam dunia kerja.


Adapun manfaat melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) oleh

Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,

adalah sebagai berikut:

1. Mendukung ilmu teori yang diperoleh mahasiswa selama menjalani

perkuliahan

2. Gambaran bagi mahasiswa tentang dunia kerja

3. Melatih disiplin dan tanggung jawab mahasiswa dalam melaksanakan

tugas

4. Sarana pembelajaran dalam menganalisa masalah-masalah yang terjadi

di lapangan
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Umum Perkebunan

PT Perkebunan Nusantara IV adalah perusahaan yang bergerak pada

bidang usaha agroindustri. PTPN IV mengusahakan perkebunan dan

pengolahan komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal

dan tanaman, kebun bibit clan perneliharaan tanaman rnenghasilkan,

pengolahan kornoditas menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran

komoditas yang dihasilkan dan kegiatan pendukung lainnya. PTPN IV

memiliki 30 Unit Usaha yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan I Unit

Usaha yang mengelola budidaya Teh dan 1 Unit Kebun Plasma Kelapa Sawit,

serta 1 Unit Usaha Perbengkelan (PMT Dolok Ilir) yang menyebar di 9

Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai,

Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing

Natal.

Kebun Dolok Ilir Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa

Belanda yang diberi nama Namlodse Venotshap Hendls Vereeniging

Amsterdam (NV.HVA) pada tahun 1915 dengan ditanarni Komodity Serat

Nanas (Agape Sisalana) dan Serat Pisang (Manila Henep). Semasa

pengambilan Irian Barat Ke Indonesia tahun 1958 Unit Usaha Dolok Ilir di

Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan mulai dikelola oleh bangsa

Indonesia. Adapun Periode pengelolaannya adalah :

NO Periode Kesatuan Keterangan

1. 1915 s/d 1958 NV. HVA

2. 1958 s/d 1968 PPN. Aneka Tanaman Peraturan Pemerintah no.


19 tahun 1959

3. 1968 s/d 1971 PNP-VII Keppres No. 144 tahun

1968

4. 1971 s/d 1994 PTP-VII Peraturan Pemerintah

No. 29 Tahun 1971

5. 1994 s/d 1996 PTP SUMUT III

6. 1996 s/d Okt PT Perkebunan Peraturan Pemerintah

2014 Nusantara IV (Persero) No. 9/1996

7. 2014 s/d PT Perkebunan Peraturan Pemerintah

sekarang Nusantara IV No. 72/2014

Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman Kelapa Sawit.

Konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun 1974. 4.11. Batas

Wilayah Secara Geografis Kebun Dolok Ilir berada :

- Sebelah TIMUR : Kebun Laras dan Kebun Bandar Betsy

-Sebelah BARAT : Dolok Merawan

-Sebelah SELATAN : Sinaksak - Pematang Siantar

-Sebelah UTARA : Kebun Sibulan, Pabatu dan Jaut Tador

Unit Usaha Dolok Ilir berada di Kabupaten Simalungun Kecamatan Dolok

Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan.

Sesuai izin HGU No.13 / HGU / BPN / 2006 yang berlaku terhitung mulai tanggal

31 Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit Usaha Dolok Ilir

7.348,81 Ha.

2.1. Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Dolok
Ilir

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi perusahaan agar


terciptanya kerja yang optimal dan terorganisir. Adapun visi dan misi

dari PTPN IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir yaitu :

Visi : Menjadi perusahaan agribisnis nasional yang unggul dan berdaya

saing kelas dunia serta berkontribusi secara berkesinambungan

bagi kemajuan bangsa

Misi : Mewujudkan grub usaha dan berdaya perkebunan yang terintegrasi

dan bersinergi dalam memberi nilai tambah (value creation) bagi

stakeholders dengan :

1. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi bagi pelanggan

2. Membentuk kapabilitas proses kerja yang unggul (operational

excellence ) melalui perbaikan dan inovasi berkelanjutan dengan tata

kelola perusahaan yang baik

3. Mengembangkan organisasi dan budaya yang prima merealisasi

potensi setiap insani.

4. Melakukan optimalisasi pemanfaatan aset untuk memberikan imbal

hasil terbaik.

Turut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian

lingkungan untuk kebaikan generasi masa depan.

2.3 Arti/Makna logo/Lambang PTPN IV


1. Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk

tumbuhan, digambarkan pelepah di atas, pelepah di bawah Pelepah di atas

adalah mengartikan Perkebunan Kelapa Sawit dan Perkebunan Teh. Kemudian

dua pelepah dibawah mengartikan wadah, di sini yaitu yang mengelola

komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV.

2. Pelepah di atas adalah mengartikan Perkebunan Kelapa Sawit dan Perkebunan

Teh. Kemudian dua pelepah dibawah mengartikan wadah, di sini yaitu yang

mengelola komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV.

3. Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang

komoditi kelapa sawit dan teh, dibuat secara masif dan kokoh dan membawa

pesan kuat, lengkungan yang mengarah ke kiri dan ke kanan merupakan arah

pengembangan/pemasaran, selain mempresentasikan industri hilir PTPN IV.

4. Empat bidang lengkung menganalogikan angka 4 (empat) dari PTPN IV,

maka disebutlah PTPN IV.

5. Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis

lurus menuju atau memusat ke suatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha

dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengenai warna yang ada pada logo, selain

sebagai lambang juga sebagai unsur estetis: Hijau bersifat sejuk, dingin

keyakinan. Jingga bersifat panas,semangat berani.

6. Hijau pada empat bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta

keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi

keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam

kerukunan antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban


timbal balik,dalam hal ini PTPN IV yang jernih dalam pola pikir dan

keyakinan dalam hasil kerja.

7. Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara

mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar

dari para pesaing di tiga produk yang dipasarkan.

8. Dengan tangan serta keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan

tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua

berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk

mensyukurinya.

2.4 Lokasi dan Luas Perkebunan

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Dolok Ilir berada di wilayah

Kabupaten Simalungun dan Serdang Berdagai Provinsi Sumatera Utara dengan

jarak 26 km dari Pemantang Siantar dan 115 km dari Medan.

Secara geografis PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Dolok Ilir

berada:

Sebelah Timur : Kebun Laras dan Bandar Betsy

Sebelah Barat : Dolok Merawan

Sebelah Selatan : Sinaksak atau Pemantang Siantar

Sebelah Utara : Kebun Sibulan, Pabatu dan Laut Tador

Luas PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Dolok Ilir adalah 7.348,81 ha

dengan memiliki 8 afdeling. Luas perkebunan ini belaku terhitung mulai tanggal

31-12-2005 s/d 31-12-2030 sesuai izin HGU No. 13/HGU/BPN/2006


Gambar 1. Topografi PTPN IV Kebun Dolok Ilir

2.4 Fasilitas Kebun PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir

Dalam mendukung kegiatan operasional kerja dan memenuhi kebutuhan

karyawannya, PTPN IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir memiliki beberapa fasilitas

di dalamnya sebagai berikut.

Sarana Administrasi Afdeling III

Untuk mengurus segala urusan yang berkataitan dengan kegiatan afdeling

PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir menyediakan kantor afdeling yang digunakan

juga sebagai kantor dari asisten.

Gambar 2. Kantor Afdeling III

Rumah Ibadah

PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir juga menyediakan

fasilitas keagamaan bagi mereka seperti Masjid dan Musholla yang terletak pada
masing- masing afdeling, serta Gereja yang terletak di emplasmen (Kantor

pengurus).

Gambar 3. Masjid Afdeling III

PT Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Dolok Ilir menyediakan

fasilitas rumah ibadah yaitu gereja yang berguna untuk karyawan perkebunan dan

masyarakat yang berada tinggal di sekitar area perkebunan

Gambar 4. Gereja
Sarana Pendidikan
Dalam usaha membangun pendidikan anak-anak karyawan, PTPN IV

Unit Kebun Dolok Ilir menyediakan sarana pendidikan ini dapat sejajar dengan

Madrasah Taman Kanak - Kanak (TK) pada umumnya, Sekolah Dasar dan

Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Gambar 5. Taman kanak kanak

Gambar 6. Sekolah Dasar

Gambar 7. Sekolah Menengah Pertama


Sarana Keamanan

Dalam upaya keamanan pekerja, PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir

menyediakan pos penjagaan agar wilayah kebun dapat terjaga keamanannya.


Gambar 8. Pos Keamanan

Sarana Administrasi Kebun

PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir memiliki kantor urusan admisnistrasi

kebun yang juga sebagai kantor Manager dan balai pertemuan tamu. Sarana yang

terdapat pada kantor urusan administrasi kebun berupa ruangan Manager,

ruangan asisten kepala, ruangan rapat atau tempat menjamu tamu, ruangan staf

tata usaha, ruangan SDM (sumber daya manusia), ruangan pemasaran, ruangan

kepala keamanan, dan ruangan pentri atau dapur. Kantor urusan administrasi

kebun juga memiliki halaman yang cukup luas di depannya, biasanya digunakan

untuk kegiatan apel atau upacara tertentu yang dihadiri para staf ataupun tamu.

Gambar 9. Kantor Central PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir


Sarana Penyimpanan Pupuk
PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir menyediakan gudang untuk

penyimpanan Pupuk.

Gambar 10. Gudang Pupuk Afdeling III

Sarana Olahraga
Dalam mendukung kegiatan olahraga, PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir

menyediakan lapangan sepak bola untuk masyarakat setempat.

Gambar 11. Lapangan Bola

Sarana Tempat Tinggal

PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir menyediakan fasilitas rumah untuk

karyawannya
Gambar 12. Rumah Karyawan

Gambar 13. Rumah Dinas Staff


2.5 Gambaran Umum Teknik Budidaya

2.5.1 Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan secara mekanis yaitu diawali dari

membongkar tunggul untuk membersihkan dari tanaman yang tidak diperlukan,

lalu tunggulan tesebut dikumpulkan supaya mudah terjadi pelapukan. Setelah itu

dilakukan ripper untuk mengumpulkan sisa-sisa akar yang masih tertinggal lalu

dilakukan pembajakan sebanyak dua kali dengan arah menyilang saling tegak

lurus satu sama lain agar semua akar yang masih tertinggal dikumpulkan.

Selanjutnya yaitu meratakan tanah (harrow) upaya tanah menjadi gembur

2.5.2 Penyediaan

Bibit PTPN IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir melakukan kegiatan

pembibitannya sendiri, benih kelapa sawit diberikan dari Pusat Penelitian Kelapa

Sawit (PPKS) Marihat dan juga benih dari Socfindo, Adolina , Dan Bajambi.

2.5.3. Pemeliharaan

Kegiatan dari pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, chemist pasar

pikul, chemist piringan, pengendalian hama dan penyakit, chemist ,ucuna

brachteata, dongkel kayuan, kastrasi serta pemeliharaan jalan

a. Pemupukan

Pemupukan dilakukan guna memacu pertumbuhan serta mengganti hara

yang hilang karena tercuci. PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir menggunakan pupuk

urea dengan dosis per tanaman 0,5 kg dengan 2 kali pelemparan pada

pengaplikasiannya.

b. Pemeliharaan Piringan
Pemeliharaan piringan ditujukan untuk membersihkan areal tanaman

kelapa sawit dari gulma atau tanaman penutup tanah. Pemeliharaan piringan

dilakukan agar mempermudah sekaligus mengoptimalkan kegiatan pemupukan

dan mencegah berkembangnya berbagai penyakit.

c. Kastrasi

Kastrasi yaitu kegiatan membuang bunga jantan dan bunga betina. Tujuan

dari kegiatan kastrasi yaitu untuk merangsang pertumbuhan vegetatif,

mendapatkan buah yang seragam serta membersihkan kondisi tanaman agar

mengurangi gangguan hama dan penyakit.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Serangan hama dan penyakit pada tanaman menyebabkan penurunan pada

kualitas atau nilai ekonomi hasil produksi. Dalam mengatasi serangan hama

penyakit pada tanaman kelapa sawit dapat dilakukan kegiatan kegiatan preventif

dan pengendalian. Misalnya melakukan penanaman bunga pukul delapan,

alamanda, pohon turi, dan air mata pengantin untuk reservoar musuh alami

terutama parasitoid. Sedangkan tindakan pengendalian dilakukan setelah tanaman

terserang hama dan penyakit.

e. Pengendalian Gulma

Kegiatan pengendalian gulma atau disebut dengan chemist bertujuan

untuk mengendalikan gulma yang berada disekitar areal tanaman budidaya. Hal

ini dilakukan karena keberadaan dari gulma itu sendiri bersifat merugikan,

dimana akan terjadinya persaingan unsur hara antara tanaman budidaya dengan

gulma. Herbisida yang digunakan yaitu herbisida sistemik, dimana senyawa


herbisida akan memasuki ke seluruh bagian gulma tersebut dan mengganggu

pertumbuhan gulma sehingga mati.

f. Pemangkasan

Pemangkasan kegiatan pembuangan pelepah tua yang tidak produktif

pada tanaman kelapa sawit. Penunasan bisa juga disebut sebagai pemangkasan

(pruning). Prinsip kerja penunasan adalah memotong pelepah daun terbawah.

Pelepah yang terlalu banyak akan menimbulkan kesulitan tersendiri pada proses

pemanenan, termasuk banyaknya berondolan yang tersangkut di pelepah serta

terbaginya unsur hara pada pelepah yang sudah tidak produktif. Biasanya jumlah

pelepah yang ditinggalkan adalah 48-56 pelepah untuk tanaman muda, 32-40

pelepah untuk tanaman remaja, < 32 pelepah untuk tanaman dewasa.

g. Pemanenan

Pemotongan tandan buah dari pohon sampai dengan pengangkutan ke

pabrik yang meliputi kegiatan pemotongan tandan buah matang, cangkem kodok,

penyusunan pelepah, pengutipan brondolan, pengangkutan hasil ke TPH,

pemberian label pada tangkai tandan dan pengangkutan hasil ke pabrik kelapa

sawit (PKS).

2.6. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Tugas

2.6.1 Struktur Organisasi

Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian

wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada menajemen yang lebih

bawah, agar dapat di capai pembagian pekerjaan lebih bermanfaat. Struktur

organisasi terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang

relatif tetap dan stabil dengan tujuan mempengaruhi perilaku individu dan
kelompok guna mencapai prestasi yang efektif. Setiap perusahaan dalam

menjalankan usahanya harus ditentukan secara jelas struktur organisasinya baik

itu sistem (cara kerja) dan prosedur organisasinya, serta bagian-bagian dari

struktur yang paling atas hingga karyawan di level terendah. Dengan demikian

dapat diketahui, siapa yang akan mengerjakan hal tersebut (suatu bagian dari

karyawan), siapa yang melapor kepada siapa dan bagaimana mekanismenya dan

bagaimana pola intraksi yang seharusnya terjadi di dalamnya.

Untuk Kelancaran Operasionalnya PT. Perkebunan Nusantara IV unit

kebun Dolok Ilir telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap struktur

organisasi serta pembagian tugas dan wewenang (job description), baik

ditingkat kantor direksi hingga unit terkecilnya, hal ini dilakukan untuk

merubah, membentuk dan menyempurnakan hal-hal yang dianggap kurang

efektif. Dengan demikian diharapkan tercipta struktur yang fleksibel sehingga

penempatan tenaga dan proses kerja dapat berlangsung lebih efektif sesuai

dengan tuntutan dan kebutuhan perusahaan.

2.6. Struktur Organisasi Dan Deskripsi Tugas

2.6.1 Struktur Organisasi

Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan pendelegasian

wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada menajemen yang lebih

bawah, agar dapat di capai pembagian pekerjaan lebih bermanfaat. Struktur

organisasi terdiri dari hubungan antara pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang

relatif tetap dan stabil dengan tujuan mempengaruhi perilaku individu dan

kelompok guna mencapai prestasi yang efektif. Setiap perusahaan dalam

menjalankan usahanya harus ditentukan secara jelas struktur organisasinya baik


itu sistem (cara kerja) dan prosedur organisasinya, serta bagian-bagian dari

struktur yang paling atas hingga karyawan di level terendah. Dengan demikian

dapat diketahui, siapa yang akan mengerjakan hal tersebut (suatu bagian dari

karyawan), siapa yang melapor kepada siapa dan bagaimana mekanismenya dan

bagaimana pola intraksi yang seharusnya terjadi di dalamnya.

Untuk Kelancaran Operasionalnya PT. Perkebunan Nusantara IV unit

kebun Dolok Ilir telah melakukan beberapa penyempurnaan terhadap struktur

organisasi serta pembagian tugas dan wewenang (job description), baik

ditingkat kantor direksi hingga unit terkecilnya, hal ini dilakukan untuk

merubah, membentuk dan menyempurnakan hal-hal yang dianggap kurang

efektif. Dengan demikian diharapkan tercipta struktur yang fleksibel sehingga

penempatan tenaga dan proses kerja dapat berlangsung lebih efektif sesuai

dengan tuntutan dan kebutuhan perusahaan.

Gambar 14. Struktur Organisasi PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir


2.6.2 Deskripsi Tugas

Pembagian pekerjaan merupakan suatu yang penting dalam organisasi

karena dengan adanya pembagian pekerjaan dapat memahami fungsi dan peran

masing-masing, memperjelas garis batas koordinasi dari dan kepada masing-


masing personal, serta dapat bertanggung jawab pada seluruh tugas yang telah

diberikan manajemen perusahaan.

Adapun pembagian sistem kerja (job description) dalam perusahaan

adalah:

1. Manager unit (Ima Sulastri)

a) Menyusun dan melaksanakan kebun / Unit Usaha sesmu dengan

pedoman dan instruksi kerja dari Direksi

b) Mengkoordinir penyusunan anggaran belanja tahunan

c) Memimpin rapat kerja Asisten Unit Usaha yang di laksanakan secara

periodic

d) Bertanggung jawab kepada Direksi

e) Mengatur hubungan bidang kemasyarakatan

2. Asisten Kepala Tanaman (Budi Ramadona)

a) Merupakan Wakil Manajer Unit memimpin operasi di bidang tanaman

b) Mengkoordinir pelaksanaan tugas Asisten Afdeling masing-masing

c) Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

d) Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit

3. Asisten Tata Usaha (Irma Romaito Manik)

a) Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas di

bidangAdministasi, dengan pedoman kerja.

b) Mengkoordinir tugas-tugas pembukuan tennasuk keuangan, upah,

pergudangandan laporan-Japoran bulanan sesuai Merupakan

Administrasi di sentral Gudang

c) Bertanggung jawab kepada Manajer Unit


4. Asisten Personalia Kebun Transport Pool (Rusidanto)

a) Administrasi pekerja/penduduk di lingkungan Unit Usaha Mengawasi

dan mengelola tenaga kerja di afdeling pada pekerjaan yang ada di

bidang tanaman.

b) Mengawasi pekerjaan di afdeling

c) Melaporkan hasil pekerjaan kepada Manajer Unit melalui Kepala Dinas

Tanaman.

d) Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP.

e) Mengevaluasi biaya tanaman di afdelingnya masing-masing.

5. Koordinator Pengamanan (Kapt Zirzi Zaidan Siregar)

a) Mengkoordinir anggota petugas keamanan I Hansip /Satpam

b) Memimpin tugas bidang keamanan dalam lingkungan kebun terutama

objekobjek vital yang rawan terhadap gangguan.

c) Bertanggungjawab kepada Manajer Unit.

6. Bagian Teknik

a) Mempertanggungjawabkan selumh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengolahan Bengkel Teknik Reparasi kepada Kepala Dinas

Teknik.

b) Merninta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksanaan

pekerjaannya masing-masing.

c) Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP.

d) Mengevaluasi pemakaian biaya teknik sesuai bagian masing- masing.

Sistem kesatuan kerja dan peranan masing-masing elemen di afdeling

adalah sebagai berikut:


Mandor Besar

1. Tanggung Jawab

a) Membuat rencana dan pembagian tugas kerja setiap harinya

b) Melakukan pengawasan dan pengecekan pekerjaan setiap harinya

c) Memeriksa daftar hadir karyawan

d) Membuat laporan hasil pekerjaan setiap hari.

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijaksanaan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam

pekerjaan di Afdeling atas petunjuk Asisten Afdeling

b) Mengawasi mengoreksi dan atau menghentikan pekerjaan di Afdeling

dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Asisten

Afdeling.

c) Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya dan bertanggung jawab

kepada atasan.

Krani

1. Tanggung Jawab

a) Melaksanakan tugas yang diberikan khususnya di bidang administrasi

tanaman.

b) Melaporkan kepada Asisten tanaman segala bentuk pekerjaan administrasi.

c) Mengerjakan pekerjaan harian dan bulanan (Week Book, buku Asisten,

Lembur, PB-10, PB-11B, AU-58, LM Bulanan dan lain-lain yang

menyangkut administrasi di Afdeling)

d) Membuat permintaan catu beras setiap ½ bulan sekali dan membagikannya

kepada karyawan.
e) Menggaji karyawan pelaksana bila jatuh tempo

2. Wewenang

a) Mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada di Afdeling.

b) Mengarsipkan seluruh dokumen yang ada di Afdeling.

Mandor Panen

1. Tanggung Jawab

a) Melaksanakan tugas yang telah diberikan dari Mandor I / mandor besar

khususnya dibidang penen TBS

b) Melakukan pengawasan pekerjaan dan pengecekan mutu panen yang sesuai

dengan kriteria panen

c) Memeriksa daftar hadir karyawan BHL yang dibawahnya setiap hari

d) Membuat laporan hasil pekerjaan panen setiap hari

e) Membuat laporan taksasi panen hari berikutnya

f) Selalu berkoordinasi kepada krani panen dan penerima hasil

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijakan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam pekerjaan

panen atas petunjuk Asisten Afdeling

b) Mengawasi, mengoreksi atau menghentikan pekerjaan panen dengan tetap

berpegangan pada petunjuk dan pembinaan dari Asisten Afdeling.

c) Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya dan bertanggung jawab

kepada atasan.

Petugas Penerimaan Buah

1. Tanggung Jawab
a) Melaksanakan tugas yang telah diberikan dari Mandor I/mandor besar

khususnya di bidang penerimaan buah.

b) Melakukan pengecekan pekerjaan panen dan mutu TBS di TPH

c) Mengisi laporan penerimaan TBS (PB 24)

d) Melaporkan TBS yang tidak terangkut (restan) bila ada kepada krani panen.

e) Selalu berkoordinasi kepada krani dn mandor panen

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijakan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam pekerjaan

di lapangan atas petunjuk Assisten Afdeling.

b) Mengecek, mengoreksi pekerjaan di lapangan dengan tetap berpegang pada

petunjuk dan pembinaan dari Assisten Afdeling

Mandor Hama

1. Tanggung Jawab

a) Melaksanakan tugas yang telah diberikan dari Mandor I/Mandor besar

khususnya di bidang pengendalian hama.

b) Memonitoring laporan-laporan sensus hama dari Afdeling

c) Melakukan pemberantasan hama jika ada serangan.

d) Selalu berkoordinasi kepada petugas sensus hama yang ada di Afdeling

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijakan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam pekerjaan

di lapangan atas petunjuk Asisten HP/CE.

b) Mengecek, mengoreksi pekerjaan di lapangan dengan tetap berpegang pada

petunjuk dan pembinaan dari Asisten HP/CE.

Petugas Telling Hama


1. Tanggung Jawb

a) Melaksanakan tugas yang telah diberikan dari Mandor I/Mandor besar

khususnya di bidang telling hama.

b) Melakukan pengawasan dan pengecekan populasi

c) Membuat laporan hasil telling harian, mingguan dan bulanan.

d) Selalu berkoordinasi kepada petugas hama dari HP/CE

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijakan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam pekerjaan

di lapangan atas petunjuk Assisten Afdeling

b) Mengamati, mengoreksi pekerjaan di lapangan dengan tetap berpegang

pada petunjuk dan pembinaan dari Assisten Afdeling.

Mandor Kastrasi

1. Tanggung Jawab

a) Melaksanakan tugas yang telah diberikan dari Mandor I/Mandor besar

khususnya di bidang kastrasi

b) Melakukan pengawasan dan pengecekan pekerjaan yang telah ditugaskan

c) Memeriksa daftar hadir karyawan yang dibawahinya setiap hari.

2. Wewenang

a) Menerapkan kebijakan dan kepemimpinan (Leader Ship) dalam pekerjaan

di lapangan atas petunjuk Asisten HP/CE.

b) Mengawasi, mengoreksi dan menghentikan pekerjaan di lapangan dengan

tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Asisten Afdeling.

2.6.3 Aspek Produksi


Produksi merupakan suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan

(input) menjadi keluaran (output), mencakup semua aktivitas yang mendukung

atau menunjang usaha untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki

nilaiguna. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk

mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa

dalam jumlah yang mencukupi

Berikut ini adalah perkembangan penyebaran produksi kelapa sawit PTPN IV

Unit Usaha Balimbingan dari tahun 2018 sampai tahun 2023

Tabel 1. Produksi Kelapa Sawit PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

Sumber : PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir

2.6.4 Asepek Pemasaran

Aspek pemasaran PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir adalah dengan

mengirimkan hasil produksinya berupa Crude Palm Oil (CPO) atau Minyak

mentah dan inti (Karnel). PT. Musim Mas (Medan), PT MNA (Kuala Tanjung),

PT PHPO (Permata Hijau Palm Oleo), PT SAN (Sarana Agro Nusantara), dan PT

UNILEVER. Khusus PT. SAN pengiriman melalui transportasi Kereta Api

selebihnya truk tangki. Biasanya CPO yang dikirim 500-1500 ton. Untuk inti

sawit dikirim ke PTPN IV PABATU. Inti yang dikirim sebesar 600-800 ton.

2.6.5 Aspek Sosial Budaya

Sosial Budaya didalam Perkebunan


Perkembangan hubungan sosial budaya yang terdapat di PTPN-IV Unit

Usaha Dolok Ilir, umumnya berlangsung harmonis dan dinamis. Bentuk sosial

budaya dalam perusahaan/perkebunan tercermin dalam suatu kerjasama antar

karyawan satu dengan karyawan lainnya maupun antar pihak pimpinan dengan

karyawan. Didalam kehidupan sehari-hari terlihat adanya hubungan kekeluargaan

dan adanya rasa saling tolong menolong antara karyawan sehingga tidak ada

kesenjangan yang mengakibatkan kecemburuan sosial.

Sosial Budaya diluar Perkebunan

Sosial budaya antara perusahaan dengan masyarakat sekitar terjalinnya

hubungan yang baik. Keberadaan perusahaan juga dirasakan oleh masyarakat

sekitarnya seperti diberinya kesempatan bagi mereka untuk bekerja baik sebagai

karyawan tetap maupn baru lepas. Disamping itu, hubungan antara atasan dengan

karyawan juga harmonis dengan tetap menjalin hubungan silahturahmi dengan

menghadiri undangan-undangan yang diberikan karyawan untuk acara pesta, dan

tetap bekerja sama dalam pembangunan lingkungan bersama masyarakat

disekitar perusahaan dengan memeriahkan kegiatan sosial seperti memperingati

hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia dan hari besar agama.

Perkebunan juga mengadakan bakti sosial rutin yaitu setiap dua tahun sekali

dengan mengadakan sunatan massal. Pada hari lebaran Idul Fitri Perkebunan

menyantuni fakir miskin dan pada hari Natal dan tahun Baru perkebunan

memberikan bingkisan bagi yang merayakannya.


III. PELAKSANAAN PKL

3.1 Kegiatan PKL


Kegiatan praktik kerja lapangan di PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir

Afdeling III kelapa sawit berlangsung selama 27 hari dari tanggal 28 Agustus –

23 September 2023. Adapun praktik kerja lapangan yang terlaksana dari

perawatan TBM/TM hingga hasil panen serta pengangkutan TBS.

3.1.2 Pemeliharaan Piringan (Chemist) TBM

Kegiatan ini dilakukan setiap dua bulan sekali, yang dimana berguna

untuk mencegah terlilitnya tanaman dari tumbuhan (gulma) menjalar.

Menurunkan rayutan pada TBM juga dilakukan agar Mucuna yang menjalar ke

tanaman tidak mengganggu pertumbuhan. Kegiatan Chemist menggunakan

herbisida glifosat yang termasuk herbisida sistemik, dengan dosis 1.500 cc/ha

menggunakan nozel PLP 200 merah disemprotkan secara langsung ke piringan

tanaman sawit dengan harapan gulma atau mucuna yang menjalar akan mati.

Penyemprotan atau menurunkan rayutan biasanya dilakukan pagi hari oleh

pekerja.

Gambar 15. Penyemprotan chemist pada TBM


3.1.3 Pengendalian Hama

Monitoring untuk hama dan penyakit dilakukan setiap hari. pengendalian

hama dilakukan menggunakan insektisida kimia dengan menyemprot ke bagian

pupusnya sehingga bagian tanaman yang terkena menjadi basah. Hama yang

biasa di tanaman belum menghasilkan (TBM) yaitu hama kumbang malam

(Apogonia Sp.) dan kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.). Penyemprotan

hama Apogonia dengan dosis per dirigen 25 cc scud diaduk rata dengan 25 cc air.

1 dirigen bisa menyemprot 30 – 40 pohon kelapa sawit. menyemprot 30 – 40

pohon kelapa sawit.

Gambar 16. Hama Kumbang Malam Apogonia sp.

Sedangkan Oryctes menyerang pada bagian pupus daun sehingga

pertumbuhan pupus daun menjadi terhambat atau tidak tumbuh. Sehingga untuk

mengendalikan hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros L.) dengan dosis 100

cc scud dengan dicampur 100 cc air akan menghasilkan 1 dirigen yang bisa

menyemprot lebih dari 70 tanaman kelapa sawit muda. Penyemprotan ini

dilakukan pada pagi hari di jam 9 hingga 11 menggunakan nozel jantung.


Gambar 17. Peneyemprotan Oryctes pada TBM

3.1.4 Dongkel Kayuan

Dongkel anak kayu ada juga yang mengistilahkan up root,karena Dongkel

itu sendiri yaitu pengendalian gulma secara manual dengan menggunakan alat

berupa cangkul, alat digunakan untuk upaya mencabut / membongkar gulma

sampai ke akar. pembongkaran gulma hingga ke akar untuk memastikan gulma

mati secara sempurna, kemudian gulma dicabut diletakkan tidak menyentuh

tanah langsungagar tidak tumbuh lagi. Pekerjaan dongkel diperlukan pada

gulma berkayu (termasuk anak sawit) dengan kerapatan yang jarang.Jenis-Jenis

gulma berkayu yang biasanya tumbuh diareal kelapa sawit ialah putihan

(Chromolaena odorata), harendong/karamunting (Melastoma malabtrichum),

penduduk (Clidemia hirta), tembelekan (Lantana camara), dan rumput kancing

(Boerreria latifolia).
Gambar 18. Dongkel Kayuan

3.1.5 Kastrasi

Kastrsi merupakan pekerjaan membuang bunga pada tanaman belum

menghasilkan (TBM) sampai dengan umur 25 bulan setelah ditanam

dilapangan.pada masa pertumbuhan vegetatif,munculnya bunga jantan dan bunga

betina dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan vegetatif . Oleh karena

itu baik Bunga jantan maupun betina yang muncul sebelum waktunya harus

dibuang.Kastrasi merupakan pekerjaan penting sebelum tanaman beralih dari

TBM ke TM. Tujuan kastrasi yaitu mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang

tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetatif, pokok sawit yang telah dikastrasi

cenderung lebih kuat dan seragam dalam pertumbuhannya, pertumbuhan buah

yang lebih besar dan seragam beratnya, dan menghambat perkembangan hama

dan penyakit.
Gambar 19. Melakukan kastrasi
3.1.6 Pemupukan

Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang

tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau

mempertahankan kesuburan tanah yang ada yang ditujukan untuk mencapai

hasil/produksi yang tinggi. Pemupukan dilakukan dengan menyesuaikan antara

waktu pemupukan dengan umur tanaman dan dosis. Pupuk diaplikasikan

dengan cara melingkar pohon sawit tersebut dari pangkal dan jangan mengenai

daun dan akar tanaman. Jenis pupuk yang digunakan ialah pupuk Urea Prill,

proses pemupukan dengan menaburkan 0,5 kg/tanaman. ini digunakan untuk

menghindari penguapan pupuk dan genangan air untuk pengambilan sample

kebutuhan unsur-unsur tanaman dari daun pelepah ke 9 (TBM), memiliki

maksimal unsur hara pada daun tersebut. analisis daun pada tahun tanam 2016-

2017 (TM), daun dari pelepah ke 16 untuk tahun tanam 2016. Untuk dapat

menentukan pelepah ke 16 maka harus di cari terlebih dahulu pelepah ke 1, ciri-

ciri pelepah ke satu ialah helai daun yang sudah membuka dan sudah timbul

duri manisnya. Untuk cara menghitung yaitu mengikuti arah spiral dari pelepah

pohon sawit setelah menemukan pelepah ke 16 cara mencari daun sample yaitu

dengan mencari ekor kadal pada pelepah sawit, setelah menemukan maka
ambilah 6 sample dari helai 3 daun helai kiri 3 daun helai kanan dekat dengan

ekor kadal.

Ada prinsip 4T di dalam pemupukan yaitu :

1. Tepat waktu : Pemupukan baik dilakukan pada semester 1, karena curah

hujan yang ada pada bulan agustus-september > 70 mm dan < 200 mm.

2. Tepat jenis : Jenis pupuk sesuai rekomendasi. Urutan yang dianjurkan

adalah

a. N (Nitrogen) : Urea Prill.

b. P (Fosfor) : SP (Super Fosfat), SP36, TSP, dan KP.

c. K (Kalium) : MOP (Muriate Of Potosh) dan KCL (Kalium

Klorida)

d. Mg (Magnesium)

3.Tepat dosis : sesuai dengan rekomendasi dari balai penelitian

4. Tepat cara : penaburan pupuk sesuai jenisnya seperti di piringan.

Aplikasi pupuk dengan menabur di piringan sebanyak 2 kali pelemparan.

Gambar 20. Pemupukan


3.1.7 Pemanenan

Panen adalah pemotongan tandan buah segar dari pohon , kegiatan panen

membutuhkan teknik khusus untuk mendapatkan hasil yang berkualitas.

Pelaksanaan panen menjadi tahapan awal dalam proses pasca panen kelapa

sawit. Dengan memerhatikan buah kelapa sawit yang mulai berjatuhan ke tanah

tanpa bantuan alat apapun.

Kriteria matang panen di PTPN 4 adalah :

 Buah matang : 5 (Lima) Berondolan segar lepas alami di piringan

 F0 : TBS yang membrondol >5 Butir (Kurang Matang)

 F00 : TBS yang tidak membrondol .

Sebelum melakukan kegiatan panen , mandor panen wajib menentukan

taksasi panen .Taksasi panen adalah perkiraan produksi hasil tanaman yang akan

dipanen besok hari pada suatu areal / blok . Taksasi panen dihitung untuk

memperkirakan kebutuhan truk dan jumlah pekerja besok hari. Taksasi panen

bisa diperolrh dengan menghitung kegiatan kerapatan panen pada suatu areal .

Contoh sebagai berikut

Dik : Blok 17 A = 14 Ha = 1994 Pokok

Jawab : Blok 17 A

Blok 17 A Jalani 60 pokok

Buah yang ada 18 tandan

Kerapatan = jumlah pokok

Kerapatan buah

= 60

18
17 A = 1994

= 664 Tandan x 11 Kg

= 7.304 kg

Dik : Blok 17 B = 25 Ha = 3469 Pokok

Jawab : Blok 17 B

Blok 17 A Jalani 90 pokok

Buah yang ada 25 tanda

Kerapatan = jumlah pokok

Kerapatan buah

= 90
25
= 3.6

Jadi Jumlah pokok

Kerapatan buah

17 B = 3469

3.6

= 963 tandan x 11

= 10.569 kg

Jadi , 17 A + 17 B

= 7,304+ 10.596

=17.873 Kg

Kegiatan panen meliputi pemotongan buah, cangkem kodok, menyusun

Menjadi 3 bagian pelepah, mengutip brondolan, membawa buah ke TPH

(Tempat Pengumpulan Hasil), menyusun buah, menomori buah lalu


pengangkutan ke PKS (Pabrik kelapa sawit ). Pada pembagian areal yang dipanen

dilakukan dengan membagikan keseluruhan area TM menjadi 7 kapveld /bagian.

Kegiatan Panen TBS dilakukan dengan menggunakan dodos. Penggunaan dodos

pada tanaman muda kelapa sawit bermanfaat untuk mempertahankan pelepah

setiap pokoknya minimal 48-56 pelepah dengan tujuan untuk memudahkan

pemanenan serta hara yang diterima oleh tanaman tidak diserap hara yang

diterima oleh tanaman tidak diserap oleh pelepah yang tidak produktif.

Gambar 21. Proses Panen

Pada kegiatan pemanenan brondolan setiap pengutipan brondolan akan di

masukkan kedalam goni dan di kumpulkan di TPB

( Tempat pengumpulan brondolan ) . TPB ditentukan lokasinya disatu tempat

pada areal panen .

3.1.9 Pengangkutan Hasil

Untuk tahap pengangkutan di lakukan setelah kegiatan panen.Pemanen

akan menggunakan becak untuk membawa hasil TBS yang telah di panen ke

TPH. Pengangkutan TBS menggunakan alat transportasi truk,jumlah truk yang

digunakan teragantung dari jumlah produksi yang di panen.Kemampuan truk


pengangkut TBS adalah 6-7,5 ton. Setelah truk penuh, TBS yang ada didalam

truk ditutup dengan jaring dengan tujuan agar TBS tidak jatuh dari truk.

Gambar 23. Pengangkutan TBS

3.2. Permasalahan yang Dihadapi Selama PKL

Permasalahan yang dihadapi selama PKL yang dilaksanakan di PT

Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir yaitu pada saat peserta

didalam perjalan menuju afdeling terkendala masalah jalan yang rusak

dikarenakan adanya genangan air dari hujan yang mengakibatkan akses jalan

terbatas. Pemecahannya dengan memilih jalan lain yang lebih jauh tapi memiliki

akses jalan yang lebih baik.

3.3 Pembahasan

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan dengan metode orientasi (dengan

melihat langsung secara garis besar tentang kedaan perusahaan, mengenal

pimpinan karyawan yang berhubungan dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan

(PKL). Obsevasi (memahami, mengamati dan mengevaluasi secara langsung di

lapangan) dan Asistensi (mengumpulkan dan menganalisa data yang kemudian

dikoreksi oleh pembimbing lapangan).

Proses produksi yang dipelajari dalam perkuliahan memilki banyak

kesesuaian dengan di lapangan, hanya saja pada materi pembelajaran selama


kuliah tidak bisa langsung direalisasikan atau dipraktikkan. Oleh sebab itu,

materi yang disampaikan diperkuliahan menjadi kemampuan dasar yang kami

miliki sehingga saat berada di lapangan kami sudah dapat mengikuti praktik

secara langsung.

Berdasarkan kegiatan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di

PTPN IV Kebun Dolok Ilir Afdeling III, dengan mempelajari secara langsung

hingga dengan mengamati segala aspek-aspek perawatan yang dilaksanakan

oleh perkebunan PTPN IV Kebun Dolok Ilir Afdeling III secara teknis telah

memenuhi standar dalam melakukan budidaya tanaman kelapa sawit. Namun,

seperti halnya bahwa Perkebunan PTPN IV Kebun Dolok Ilir Afdeling III ini

merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang hasil pengolahan

kelapa sawit dan segala jenis perawatan tanaman kelapa sawit, maka terdapat

beberapa teknis yang berbeda dengan perusahaan/perkebunan pada umumnya.

Melalui PKL, pemahaman terhadap dunia kerja pada umumnya dapat

diperoleh mahasiswa karena yang dihadapi adalah kenyataan bukan hanya teori

sehingga mahasiswa akan memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya

dari lingkungan kerja. Secara garis besar pemahaman terhadap dunia kerja

meliputi pengetahuan terhadap diri sendiri, dan pemahaman terhadap

lingkungan kerja. Mahasiswa yang sudah melaksanakan PKL akan lebih

memahami pekerjaan sehingga akan memiliki informasi tentang lingkungan

pekerjaan yang lebih memadai, dapat menentukan pilihan-pilihan yang lebih

tepat, jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki informasi

yang cukup memadai. Saat mahasiswa melaksanakan PKL banyak berinteraksi

dengan para karyawan sehingga akan memperoleh informasi mengenai motivasi


orang bekerja. Pemahaman terhadap dunia kerja sering dikaitkan dengan tingkat

kebutuhan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang di dapat dari kegiatan Praktik Kerja

Lapangan di PTPN IV Unit Kebun Dolok Ilir Afdeling III sebagai berikut:

1. PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Kebun Dolok Ilir adalah

salah satu unit usaha yang mengusahakan perkebunan kelapa sawit

sebagai usaha utamanya dengan luas kebun yaitu 7.348,81 Ha dengan

memiliki 8 afdeling.

2. Aspek pemasaran PTPN IV Unit Usaha Dolok Ilir mengirimkan

hasil produksinya berupa Crude Palm Oil (CPO) dan inti (Karnel) ke

PTPN IV di Pabatu dan ke belawan.

3. Luas keseluruhan areal lahan perkebunan PTPN III Kebun

Rambutan Afdeling IV adalah 117.801 Ha.

4. Perkebunan PTPN III Rambutan Afdeling IV di pimpin oleh

seorang Asisten Lapangan dan di bantu oleh Mandor 1 Afdeling IV.

Kepala

Mandor 1 Afdeling IV Di Bawahi Oleh 5 Kelompok Terdapat

Beberapa Mandor Panen, Mandor Pemeliharaan Tanaman Krani 1,

Serta Berdampingan Dengan Krani Produksi, dan Krani Kepala

Speksi.

4.2 Saran

Untuk mahasiswa yang akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) selanjutnya di PT Perkebunan Nusantara III Rambutan sebaiknya tetap


menjaga etika yang baik dengan karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III,

dan menjaga nama baik kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai