I Maluku yang terletak diantara 127 58' Bujur Timur sampai 128°2r Bujur
Wai Batu Gajah, Wai Batu Merah, Wai Batu Gantung, Wai Tomu dan Wai
Ruhu, kelima sungai ini dapat dilihat pada lampiran gambar 2.1. Adapun
letak dari kelima sungai ini tidak begitu berjauhan sehingga mempunyai
kondisi topografi, iklim, hidrologi, penduduk, ekonomi serta tata guna lahan
yang relatif sama, dan yang berbeda adalah pada kondisi sungainya Dari
penulisan ini adalah sungai Wai Batu Gajah, dimana situasi daerah aliran
sungai Wai Batu Gajah ini mempunyai panjang 3.100 meter, dengan luas
-
7
sakit, serta prasarana ibadah, seperti gereja dan mesjid raya sampai pada
teluk Ambon yang merupakan daerah aliran sungai Wai Batu Gajah. Untuk
daerah aliran Sungai Wai Batu Gajah dapat dilihat pada lampiran gambar
2.2
2.2. GEOLOGI
batuan yang ada didaerah penelitian terdapat batuan gunung api Ambon,
batu gamping terumbu dan satuan batuan keras dengan tingkat pelapukan
struktur lipatan normal yang masih diperkirakan. Ditinjau dan dimensi dan
cukup lebar berkisar 4 - 3 5 meter dengan dasar sungai relatif datar kecuali
dasar sungai yang curam. Untuk Peta geologi dapat dilihat pada lampiran
gambar 2.3
lebih teliti dan pasti Data mekanika tanah diperoleh dari pihak sumber air
dan pengendalian banjir Maluku, berupa soil test, sampel tanah dan analisa
8
saringan yang hanya menyelidiki jenis butiran tanah pada hulu, tengah, dan
hilir Wai Batu Gajah untuk mengetahui jenis agregat yang hanya sebagai
2.4. HIDROLOGI
kota Ambon secara umum memiliki tipe iklim yang mengikuti iklim muson.
secara umum memiliki iklim yang tergolong dalam tipe iklim tropis dengan
bulan hujan umumnya terjadi pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus.
yang dianggap cukup mewakili. Data hujan maksimum dapat dilihat pada
tabel 2.1.
9
2.5. TOPOGRAFI
teluk Ambon merupakan teluk yang relatif sempit, maka ombak yang ada
tidak lebih besar sehingga perbedaan tinggi laut pada waktu pasang
mengenai keadaan daerah aliran sungai Wai Batu Gajah secara toporgafis
sebagai berikut:
• Dari ketinggian 10-30 meter dari permukaan air laut kemiringan tanah
belukar pada daerah ini masih ada sebagian yang selalu banjir setiap
tahun.
sekolah, tempat ibadah serta sebagian lagi berupa hutan belukar. Akibat
pada ketinggian 100 m diatas permukaan air laut atau lebih, tidak
pernah ada genangan banjir akibat luapan Wai Batu Gajah daerah ini
masih berupa hutan dan semak belukar dan hanya sebagian yang
Ambon. Sifat pasang surut air laut di teluk Ambon dapat dikatakan selalu
menghasilkan dua kali air pasang dan dua kali air surut selama 24 jam.
Namun, tinggi air pasang dan air surut yang kedua ini lebih kecil
dibandingkan dengan yang pertama pada hari yang sama. Menurut data yang
sama pada Perum Pelabuhan Ambon dan telah disesuaikan dengan elevasi
adalah sekitar 1,10 meter diatas air surut terendah yang mungkin terjadi
Untuk kelima sungai yang ada di kota Ambon, peil terhadap tinggi
muka air laut dengan lokasi kota Ambon telah disesuaikan dengan hasil
Sumber: Proyek Penanggulangan bencana alam banjir bagian Proyek perbaikan dan pemeliharaan
sungai di Maluku, 1992.
ditinjau pula mengenai tingkat erosi, karena selama ini kenaikan dasar
lahan didaerah aliran sungai khususnya sungai Batu Gajah ini. Rencana
konservasi tanah dan rehabilitasi ini tak bisa lepas dari pengetahuan yang
tanah akibat tetesan air hujan yang biasa disebut erosi percikan ( Splash
Erosion).
13
dilampaui oleh jumlah air maka akan terjadi aliran air dipermukaan tanah
sambil mengangkut zarah tanah yang bisa disebut erosi permukaan ( Sheet
Erosion).
Apabila tenaga air yang mengalir ini cukup besar maka akan
berat sendiri material batuan yang lepas dan diangkut oleh air, angin biasa
Wai Ruhu
* Galala - 12 - - -
* Hative Kecii - 66,5 - - -
* Batu Meja - - - - 57
78,5 - - 57
Wai Batu Merah
* Kar. Panjang - - 8,5 - 14
* Batu Merah - 126 459 313 149
* Hative Kecil - 66,5 - - -
*Soya - 28 243 853 1777
245,5 890,5 1166 1940
Wai Tomu
* Kar. Panjang - - 8,5 - 14
* Krimesing - 39,5 140 320 831
- 39,5 148,5 320 845
Wai Batu Gajah
* Silale - 13 - - -
* Mangga Dua - 9 - - -
* Krimesing - 39,5 140 320 831
* Honipopu - 31 - - -
* Amahusu - 78 166 102 166
* Batu Gajah - 42 - - -
- 212,5 306 422 997
Wai Batu Gantung
* Urimesy - 27 - - -
* Kuda Mati - - 35 11 -
* Wai Haong - 10 - - -
* Mangga Dua - 9 - - -
* Nusanive - 16 - - -
1 - 62 35 11
Sumber : Proyek Penaggulangan Bencana Alam Banjir Bagian Proyek Perbaikan Dan
Pemeliharaan Sungai di Maluku, 1992
15
Sedimen
pada ukuran partikelnya tetapi juga pada sifat fisik bahan organik dan
tersebut terkikis dari permukaan bumi atau dari dasar tebing sungai, maka
(Transportation Sedimen).
Sedangakan muatan melayang terdiri dari butiran halus yang lebih kecil
dari 0,1 mm dan senantiasa melayang dalam aliran air sungai. Lebih-lebih
butiran yang halus walaupun air sungai tidak lagi mengalir, tetapi butiran
tersebut tidak lagi mengendap serta airnya tetap saja keruh dan sedimen
semacam ini biasanya disebut: " Muatan Kikisan " ( wash load ). Karena
naik turunnya dasar sungai disebut alterasi dasar sungai ( river bed
alteration ).
16
2.8.1. Kependudukan
penduduk yang tidak bertempat tinggal tetap sebanyak 1.076 jiwa. Secara
kecil yaitu 2,28 % per tahun. Selanjutnya menjelang tahun 1990 sampai
Pada daerah aliran sungai (DAS) seperti Wai Batu Gajah, Wai Batu
Gantung, Wai Batu Merah dan Wai Ruhu memiliki tata guna lahan yang
dari hasil pertanian yang masih sedikit, sedangkan yang terbesar dari
perdagangan berasal dari perikanan laut dan hasil pertanian dapat dilihat