HASIL OBSERVASI INKLUSIF Kel 7-1
HASIL OBSERVASI INKLUSIF Kel 7-1
TUNAGRAHITA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusif
Disusun Oleh :
KELOMPOK 7 :
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya,
sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun makalah ini kami susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Inklusif yang berisi tentang Karakteristik dan
ciri ciri Anak Tunagrahita
Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut dan semoga setelah penyelesaian penulisan makalah ini kami semakin memahami
tentang bagaimana penulisan makalah yang baik dan benar.
Di sisi lain, kami mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penulisan
makalah ini. Kami sangat berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini Ibu Emellda
Thesalonika Manalu M.Pd.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini dan masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari
para dosen untuk melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini, demi
penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semuanya.
Penyusun
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................1
PELAKSANAAN OBSERVASI.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian, Penyebab dan Ciri-ciri Tunagrahita.................................................................
A. Pengertian Tunagrahita.......................................................................................................
B. Penyebab Tunagrahita.........................................................................................................
C. Ciri-ciri Anak Tunagrahita..................................................................................................
2.2 Klasifikasi Tunagrahita.......................................................................................................
2.3 Metode Pembelajaran Anak Tuna.......................................................................................
2.5 Intervensi Di Kelas..............................................................................................................
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................
DOKUMENTASI..............................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah tunagrahita (intellectual disability) atau dalam perkembangan sekarang lebih dikenal
dengan istilah developmental disability, sering keliru dipahami oleh masyarakat, bahkan sering terjadi
pada para professional dalam bidang pendidikan luar biasa didalam memahami konsep tunagrahita.
Perilaku tunagrahita yang kadang-kadang aneh, tidak lazim dan tidak cocok dengan situasi lingkungan
seringkali menjadi bahan tertawaan dan olok-olok orang yang berada didekat mereka. Keanehan tingkah
laku tunagrahita dianggap oleh masyarakat sebagai orang sakit jiwa atau orang gila. Tunagrahita
sesungguhnya bukan orang gila, perilaku aneh dan tidak lazim itu sebetulnya merupakan manifestasi
dari kesulitan mereka didalam menilai situasi akibat dari rendahnya tingkat kecerdasan. Dalam
pengertian lain terdapat kesenjangan yang signifikan antara kemampuan berfikir dengan perkembangan
usia.
Keterbelakangan mental yang biasa dikenal dengan anak tunagrahita biasa dihubungkan dengan
tingkat kecerdasan seseorang. Tunagrahita memiliki arti menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya
jauh dibawah rata-rata dan ditandai oleh keterbatasan intelegensi dan ketidak cakapan dalam interaksi
sosial. Kemampuan adaptif seseorang tidak selamanya tercermin pada hasil tes IQ. Latihan, pengalaman,
motivasi, dan lingkungan sosial sangat besar pengaruhnya pada kemampuan adaptif seseorang.
4
PELAKSANAAN OBSERVASI
Profil Sekolah
Ruang Guru
Permainan indoor
Kamar mandi
Profil Kelas
Alat kebersihan.
Kondisi Fisik : Ukuran kelas sudah mencukupi syarat yaitu 7x6 meter Formas tempat
Duduk di kelas ini adalah satu meja satu orang. Dalam penataan perabotan kelas seperti lemari,
meja siswa,meja guru, dan alat kebersihan sudah baik dan rapat. Keadaan kebersihan dalam
kelas sudah cukup baik.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tunagrahita
Tunagrahita atau disabilitas intelektual merupakan gangguan perkembangan
belajar, penalaran, sosial, dan kemampuan hidup. Kondisi ini dapat terlihat sejak lahir
atau selama masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Tunagrahita dapat terjadi
dalam berbagai tingkat dan dapat diakibatkan oleh faktor genetik, lingkungan, atau
yang tidak diketahui. Tingkat tunagrahita sangat bervariasi pada anak-anak dan dapat
menghambat pertumbuhan anak. Pengidapnya biasanya mengalami kesulitan untuk
membiarkan orang lain mengetahui keinginan dan kebutuhan mereka, dan mengurus
diri mereka sendiri. Tunagrahita dapat menyebabkan seorang anak belajar dan
berkembang lebih lambat dari anak-anak yang seumuran. (dr.Rizal Fadli , 2022).
6
tersebut yaitu, perkembangan intelektual yang rendah dan kesulitan dalam perilaku
adaptif. Dalam pengertian lain seseorang baru dapat dikategorikan tunagrahita apabila
kedua syarat tadi dipenuhi.
a. Mempunyai dasar secara fisiologis, sosial, dan emosional sama seperti anak-anak yang tidak
menyandang tunagrahita.
b. Selalu bersifat eksternal locus of control sehingga mudah sekali melakukan kesalahan
(expectancy for filure
c. Suka meniru perilaku yang benar dari orang lain dalam upaya mengatasi kesalahan-kesalahan
yang mungkin ia lakukan (outerdirectedness).
7
B. Penyebab Terjadinya Tunagrahita
8
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, keterbatasan intelektual atau
tunagrahita dapat disebabkan oleh masalah yang dimulai kapan saja sebelum seorang anak
berusia 18 tahun, atau bahkan sebelum lahir. Faktor penyebab tunagrahita umunnya karena
faktor genetik atau ffisiologis
9
5. Penyandang tunagrahita terkadang bertingkah laku kurang wajar secara terus
menerus, senang memutar-mutar jari mereka di depan wajah mereka atau
menggigit dirinya sendiri.
Klasifikasi pada Tunagrahita dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan tingkatan IQ anak, yaitu ringan,
sedang, berat, dan sangat berat.
Karakteristik anak pada kategori ini mengalami perkembangan fisik yang agak lambat dibandingkan
dengan rata-rata anak seusianya. Mereka juga kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas di akademik
sekolah. Namun mereka dapat melakukan keterampilan praktis dan rumah tangga sehingga kelak dapat
hidup mandiri.
Dilihat dari perkembangan bahasanya, anak memiliki kemampuan komunikasi yang sederhana bahkan
hanya komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan dasar seperti makan, mandi, dan minum.
Penampilan fisiknya juga menunjukkan kelainan sebagai gejala bawaan. Meskipun demikian, mereka
tetap dapat dididik untuk merawat dirinya sendiri meskipun membutuhkan proses yang cukup lama.
Pada rentang ini, anak tidak mampu mengurus dirinya sendiri maupun melakukan tugas-tugas
sederhana. Anak dengan Tunagrahita memiliki gangguan bicara dan kelainan fisik yang dapat dilihat
pada bagian lidah serta ukuran kepala yang lebih besar dari ukuran kepala normal. Secara keseluruhan
kondisi fisik mereka lemah karena mengalami gangguan fisik motorik yang cukup berat.
Pada kategori terberat ini, anak menunjukkan kelainan fisik dan intelegensi dalam bentuk ukuran kepala
yang membesar seperti hyrdrochephalus dan mongolism . Mereka juga membutuhkan pelayanan medis
yang intensif karena kemampuan beradaptasi yang sangat kurang. Terlebih lagi, mereka tidak dapat
melakukan kegiatan tanpa bantuan orang lain.
Anak tunagrahita mampu didik (debil) adalah anak tunagrahita yang tidak mampu mengikuti pada
program sekolah biasa, tetapi ia masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan melalui
pendidikan walaupun hasilnya tidak maksimal. Kemampuan yang dapat dikembangkan pada anak
tunagrahita mampu dididik antara lain: (1) membaca, menulis, mengeja, dan berhitung; (2)
menyesuaikan diri dan tidak menggantungkan diri kepada orang lain; (3) keterampilan yang sederhana
untuk kepentingan kerja dikemudian hari. Kesimpulannya, anak tunagrahita mampu didik berarti anak
tunagrahita yang dapat dididik secara minimal dalam bidang-bidang akademis, social, dan pekerjaan.
Anak tunagrahita mampu latih (imbecil) adalah anak tunagrahita yang memiliki kecerdasan sedemikian
rendahnya sehingga tidak mungkin untuk mengikuti program yang diperuntukkan bagi anak tunagrahita
mampu didik. Oleh karena itu, beberapa kemampuan anak tunagrahita mampu latih yang perlu
diberdayakan, yaitu (1) belajar mengurus diri sendiri, misalnya; makan, pakaian, tidur, atau mandi
sendiri, (2) belajar menyesuaikan di lingkungan rumah atau sekitarnya, (3) mempelajari kegunaan
10
ekonomi di rumah, di bengkel kerja, atau di lembaga khusus. Kesimpulannya, anak tunagrahita mampu
latih berarti anak tunagrahita hanya dapat dilatih untuk mengurus diri sendiri melalui aktivitas kehidupan
sehari-hari (activity daily living), serta melakukan fungsi sosial kemasyarakatan menurut
kemampuannya
11
NAMA KELAS 3B TUNAGRAHITA
1) Seprizal
2) Dava
3) Jeriko
4) Aprila
5) Marvel
Kelas 3 B :
Di kelas 3 B adalah anak anak yang mengalami Tunagrahita. Beberapa dari mereka ada
yang masih bisa mendengar sedikit, ada yang bisa berbicara sedikit tetapi tidak fasih dan ada
juga anak autis yang mengalami tantrum di kelas. Mereka memiliki kemampuan anak yang
berbeda – beda, ada anak anak yang bisa mengerti pembelajaran dan ada juga anak yang sama
sekali tidak bisa mengikuti pembelajaaran dan juga tidak bisa menulis dan memiliki
kemampuan di bawah rata-rata. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dan
menggunakan bahasa tubuh. Ketika Ibu gurunya berbicara menggunakan bahasa isyarat dan
berbicara , mereka mengerti apa yang di ucapkan gurunya saat mengumpulkan tugasnya.
Pada saat belajar ada anak yang mengganggu temannya, ada anak yang tekun juga
dalam pembelajarannya. Mereka juga mengerjakan soal latihan , menggambar dengan baik,
sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Ibu gurunya memberikan mereka tugas untuk
menulis angka 0, 1 dan angka 2 , mereka mengerjakannya dengan baik tetapi harus dibantu
dalam menulis juga karena mereka mengalami kesulitan dalam menullis. Pada saat menulis
dikelas ada 1 anak yang sama sekali tidak bisa menulis sehingga harus dibutuhkan perhatian
khusus dalam membimbingnya untuk menulis. Didalam kelas juga ada anak autis yang
mengalami tantrum sehingga dia duduk di didepan disamping gurunya supaya tidak
mengganggu teman-temannya saat belajar.
Kemampuan sosial anak- anak tunagrahita sangat baik , mereka mau berbaur dan
bermain bersama-sama dengan teman-temannya. Pada saat istirahat pembelajaran pun mereka
bergabung dengan teman-temannya di kelas lain juga, mereka terlihat sangat akrab saat
berteman.
1
Media yang digunakan : Alat Berbentuk Huruf maupun Angka
Metode : Berceramah
2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tunagrahita merupakan kondisi yang kompleks, menunjukkan kemampuan intelektual yang rendah dan
mengalami hambatan dalam perilaku adaptif. Seseorang tidak dapat dikategorikan sebagai tunagrahita
apabila tidak mempunyai dua hal tersebut yaitu, perkembangan intelektual yang rendah dan kesulitan
dalam perilaku adaptif. Dalam pengertian lain seseorang baru dapat dikategorikan tunagrahita apabila
kedua syarat tadi dipenuhi. Tunagrahita adalah suatu kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-
rata dan ditandai oleh keterbatasan inteligensi dan ketidak cakapan dalam komunikasi sosial. Anak
berkebutuhan khusus ini juga sering dikenal dengan istilah terbelakang mental karena keterbatasan
kecerdasannya. Akibatnya anak berkebutuhan khusus tunagrahita ini sukar untuk mengikuti pendidikan
disekolah biasa
3
DAFTAR PUSTAKA
Jati Rinakri Atmaja, M.Pd, “Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus”. (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2018), Hlm. 98, Hlm. 101 , Hlm. 104-105, Hlm. 110-111.
dr. Rizal Fadli . 2022. Penyebab dan Gejala Tunagrahita pada Anak. Jakarta : PT Media Dokter
Investama.
DOKUMENTASI
4
Bersama Kepala Sekolah
5
RUANGAN KELAS