Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEMAJUAN TEKNIS

TRIWULAN III TAHUN 2023

-KAJIAN RANCANG BANGUN GENERATOR


NEUTRON BERBASIS REAKSI FUSI-

Klasifikasi Rincian Output : Penelitian dan Pengembangan Purwarupa

Rincian Output : Purwarupa Inovasi Teknologi Nuklir sesuai.

Indikator Kinerja Riset : 1 Dokumen Teknis

- PUSAT RISET TEKNOLOGI DETEKSI RADIASI


DAN ANALISIS NUKLIR -

ORGANISASI RISET TENAGA NUKLIR


BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
2023
Abstrak

Teknik berkas neutron merupakan salah satu teknik unggul dalam pengujian
material, seperti karakterisasi kristalografi, bentuk makromolekul, dan unsur
penyusun material. Untuk menghasilkan neutron, biasanya digunakan reaksi
fisi pada reaktor riset. Reaksi fisi dapat menghasilkan neutron dalam jumlah
besar, namun diperlukan biaya pembangunan dan perawatan yang mahal. Di
sisi lain, digunakan pula reaksi spalasi dan reaksi fusi. Reaksi spalasi adalah
dihasilkannya neutron akibat tumbukan proton dengan inti atom berat.
Sedangkan reaksi fusi yang digunakan dalam produksi neutron adalah fusi
deuterium-deuterium (DD) dan deuterium-tritium (DT). Reaksi yang terjadi pada
generator DD menghasilkan neutron dengan energi 2,5 MeV sedangkan pada
generator DT dihasilkan neutron dengan energi 14,1 MeV. Neutron kemudian
diturunkan energinya dengan moderator air atau polietilena menjadi neutron
termal sebelum digunakan dalam karakterisasi material. Riset ini bertujuan
untuk menghasilkan kajian awal rancangan generator neutron berbasis
akselerator (DD dan DT) multifungsi yang ringkas dan mempunyai fluks sesuai
kebutuhan riset ilmiah.

BAB I : METODOLOGI/TAHAPAN

Riset ini dirancang untuk menjadi kajian awal pembangunan generator


neutron ringkas (DD dan DT) yang dapat digunakan untuk karakterisasi
material dan pembuatan radioisotop skala kecil. Diharapkan, dibangunnya
generator neutron ini dapat digunakan untuk peningkatan kompetensi
mengenai akselerator, reaksi inti, dan karakterisasi material. Di sisi lain,
pemanfaatan penghasil neutron ini juga dapat menjadi alternatif ketika
reaktor serbaguna GA Siwabessy tidak sedang beroperasi.
Untuk jangka waktu pendek, riset generator neutron berbasis
akselerator ini difokuskan untuk dipakai pada instrumen yang tidak
memerlukan fluks besar, seperti analisis aktivasi neutron dan radiografi. Ke
depannya, generator neutron ini akan dikembangkan sehingga dapat
mengakomodasi riset yang memerlukan fluks lebih tinggi, seperti
difraktometer dan hamburan sudut kecil. Selain itu, fasilitas ini dapat
menjadi pembelajaran bagi periset baru sebelum bekerja dengan instrumen
yang melekat pada reaktor riset.
Sebagai tahap awal riset, pada tahun 2023 akan dilakukan simulasi
mengenai desain generator neutron agar didapat neutron termal yang cukup
untuk digunakan dalam eksperimen. Tahap ini mencakup desain material,
bentuk geometri, dan perangkat pendukung seperti beam stopper, kolimator,
reflektor, filter, dan kebutuhan listrik dalam pemakaian generator. Hasil dari
riset tahun ini adalah dokumen teknis mengenai rancangan generator
neutron termal DD/DT dan studi keselamatannya, sedangkan hasil akhir
dari riset secara keseluruhan adalah dicapainya rancangan laboratorium
neutron yang menggunakan generator neutron DD/DT.

BAB II : HASIL DAN PEMBAHASAN

II.A. Progress Capaian perbulan

Target Realisasi
Fisik Fisik
Bulan Uraian Hasil Capaian
pada pada Kendala
ke- Fisik
bulan bulan
(%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Data hasil kajian 5% 5% Sesuai rencana
literatur
2 Hasil simulasi PHITS 10% 10% Sesuai rencana, tetapi
mengenai transportasi belum dilakukan
neutron dengan superkomputer
3 Hasil simulasi PHITS 15% 15% Sesuai rencana, tetapi
mengenai desain belum dilakukan
moderator dan kajian dengan superkomputer
awal dosimetri
4 Simulasi desain 25% 25% Sesuai rencana,
reflektor pada tabung dilakukan dengan
pemandu neutron komputer yang lebih
andal
5 Kajian dosimetri dan 35% 35% Sesuai rencana,
perbaikan perisai dilakukan dengan
komputer yang lebih
andal
6 Revisi desain tabung 45% 45% Sesuai rencana,
pemandu dan ruang dilakukan dengan
aktivasi komputer yang lebih
andal
7 Penggunaan cermin 55% 55% Sesuai rencana
neutron pada tabung
pemandu
8 Pembuatan desain 65% 65% Sesuai rencana
tabung tangensial dan
ruang aktivasi
9 Perbaikan statistik 75% 75% Komputer tidak dapat
untuk memperkecil beroperasi 24 jam
ketidakpastian karena pendingin
bermasalah

II.B. Uraian capaian kinerja

Telah dilakukan simulasi pengangkutan neutron yang berasal dari generator


DD (Eneutron = 2,45 MeV) melalui tabung pemandu untuk keperluan analisis
aktivasi neutron dan radiografi. Data-data yang didapat meliputi jejak berkas
neutron pada sumbu xy dan xz, rentang energi di dalam ruang aktivasi dan
tabung pemandu neutron, serta kajian awal dosimetri pegawai. Simulasi
dilakukan dengan perangkat lunak PHITS versi 3.30 dengan jumlah partikel
sebanyak 100.000 selama 100 kali pengulangan (total 10 juta partikel). Fluks
neutron yang disimulasikan adalah sebanyak 5 x 109 neutron/detik ke segala
arah secara isotropik. Geometri dari simulasi ini adalah sebagai berikut.
1. Sumber Neutron
Sumber neutron diasumsikan berupa tabung berjari-jari 3 cm dengan
letak reaksi fusi DD berada pada ketinggian antara 42,5 hingga 47,5
cm dari dasar ruangan.
2. Moderator
Moderator dibuat berbentuk menyerupai segi delapan yang
menyelubungi tabung neutron. Moderator terbuat dari polietilena
densitas tinggi (HDPE, rumus kimia C2H4) dengan massa jenis (ρ)
sebesar 0,97 g/cm3. Moderator ini mempunyai dimensi 90 cm x 90 cm
x 120 cm.
3. Dinding perisai
Perisai dibuat dari beton dengan komposisi massa 35% CaO, 50%
Al2O3, 10% Fe2O3, dan 5% SiO2. Massa jenis dari perisai beton adalah
2,4 g/cm3. Tebal perisai adalah 20 cm dan menyelubungi ruang
laboratorium.
4. Ruang Aktivasi
Terdapat rongga berisi udara atmosferik di dalam moderator sebagai
tempat eksperimen analisis aktivasi neutron. Terdapat sembilan
rongga yang kesemuanya berukuran 10 cm x 10 cm x 10 cm.
4. Tabung Pemandu Neutron
Tabung pemandu neutron dibentuk dari tiga lapis dinding: polietilena,
kaca silika (SiO2), dan lapisan nikel-titanium. Penampang dari tabung
pemandu neutron berbentuk persegi dengan panjang 90 cm. Dinding
terdalam berupa lapisan nikel dan titanium yang berselang-seling
setebal 200 nm tiap lapisannya dan memiliki tebal keseluruhan 1,5
mikrometer. Komposisi isotop nikel dan titanium dianggap alami
dengan massa jenis masing-masing 8,9 g/cm3 dan 4,5 g/cm3.
Selanjutnya adalah lapisan kaca setebal 1 cm (ρ = 2,5 g/cm3) dan
polietilena setebal 5 cm (ρ = 0,97 g/cm3). Tabung diasumsikan berisi
udara dengan komposisi atmosferik (78% nitrogen dan 22% oksigen)
dengan massa jenis 1,29 x 10-3 g/cm3.
5. Ruangan
Rangkaian generator neutron berada dalam laboratorium sebesar 3,6
meter x 3,6 meter x 3 meter dengan dinding beton setebal 20 cm pada
setiap sisinya. Ruangan berisi udara dengan komposisi atmosferik.

Gambar 1. Denah ruangan pada sumbu xy yang menunjukkan letak


sumber neutron, moderator, tabung pemandu radial, dan dinding
Gambar 2. Denah ruangan pada sumbu xy yang menunjukkan letak
sumber neutron, moderator, tabung pemandu tangensial, dan dinding

Gambar 3. Denah ruangan pada sumbu xz yang menunjukkan letak


generator neutron, moderator, tabung pemandu, dan dinding

Gambar 4. Denah ruang aktivasi di dalam moderator


Gambar 5. Penampang lintang tabung pemandu neutron

Telah dilakukan simulasi dengan melihat bagaimana neutron menyebar di


dalam geometri yang telah digambar. Perhitungan fluks neutron dilakukan
dengan fungsi [t-track] dan [t-cross]. Perhitungan dilakukan pada ruang
aktivasi dan di ujung tabung pemandu. Dilakukan pembagian rentang energi
neutron menjadi tiga jenis yaitu termal (<0,1 eV), epitermal (0,1 eV – 10 keV),
dan cepat (>10 keV).

Gambar 6. Persebaran neutron dalam sumbu xy dengan tabung radial


Gambar 7. Persebaran neutron dalam sumbu xy dengan tabung tangensial

Gambar 8. Sebaran energi neutron di dalam ruang aktivasi 81

Gambar 9. Perbandingan energi neutron di berbagai ruang aktivasi


Gambar 10. Persebaran energi neutron di ujung tabung pemandu radial

Gambar 11. Persebaran energi neutron di ujung tabung pemandu


tangensial

Tabel 1. Jumlah neutron pada ruang aktivasi berdasarkan energi (1/(cm2.s))


Thermal Epithermal Fast
Cell
(10-3 – 10-1 eV) (10-1 – 104 eV) (>10 keV)
80 1.25 x 108 ± 1.24% 2.65 x 107 ± 2.11% 1.71 x 107 ± 2.84%
81 1.95 x 109 ± 0.34% 5.78 x 108 ± 0.49% 5.67 x 108 ± 0.48%
82 3.34 x 108 ± 0.78% 7.71 x 107 ± 1.27% 5.54 x 107 ± 1.59%
83 4.08 x 107 ± 2.11% 7.50 x 106 ± 3.74% 2.58 x 106 ± 7.15%
84 5.74 x 108 ± 0.60% 1.38 x 108 ± 0.96% 9.75 x 107 ± 1.17%
Tabel 2. Persentase fluks neutron berdasarkan energi
Thermal Epithermal Fast
Cell
(10-3 – 10-1 eV) (10-1 – 104 eV) (>10 keV)
80 74.14% 15.72% 10.14%
81 63.00% 18.68% 18.32%
82 71.60% 16.53% 11.88%
83 80.19% 14.74% 5.07%
84 70.91% 17.05% 12.04%

Table 3. Spektrum energi neutron di ujung tabung pemandu

Radial Tangential
Kategori
(n/(cm2.s)) (n/(cm2.s))
Termal (<0.1 eV) 7.86 x 103 ± 3.39% 1.86 x 103 ± 4.13%
Epitermal (0.1 eV – 10 keV) 3.11 x 103 ± 4.67% 4.78 x 102 ± 9.49%
Fast (>10 keV) 9.60 x 103 ± 2.41% 2.00 x 102 ± 14.05%
Sinar gamma 2.12 x 104 ± 2.47% 2.43 x 104 ± 2.47%

Dari hasil simulasi didapatkan bahwa kenaikan jumlah partikel telah


memperkecil galat dari perhitungan. Neutron telah berhasil dimoderasi
hingga mencapai rentang energi termal dan diangkut hingga ke ujung tabung
pemandu. Untuk percobaan selanjutnya, perlu didesain reflektor dan
kolimator untuk meningkatkan fluks neutron di ujung tabung pemandu serta
filter untuk mengurangi jumlah neutron cepat baik dalam ruang aktivasi
maupun dalam tabung pemandu.

Penanggung Jawab,

(Dian Adi Prastowo, S.T.)


(19960819 202012 1 006)

Anda mungkin juga menyukai