Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Baterai
Baterai merupakan alat atau perangkat yang mengubah unsur kimia yang terkandung
didalamnya menjadi energi listrik, zat kimia tersebut secara langsung menjadi energi listrik
melalui reaksi oksidasi-reduksi (redoks) elektrokimia. Cara kerja baterai secara sederhana
yaitu elektron bergerak dari kutub negatif (anoda) menuju kutub positif (katoda). Gambar 2.1
menggambarkan elemen skema kerja sederhana pada baterai, dalam hal ini elektroda negatif
merupakan zat pereduksi yang baik (donor elektron) pada umumnya anoda terdiri dari litium,
seng, atau timbal. Elektroda positif berfungsi sebagai akseptor elektron pada umumnya
terbuat daru lithium cobalt oxide, mangan dioksida, atau timbal oksida. Elektrolit merupakan
konduktor ionik murni yang secara fisik berguna untuk memisahkan anoda dari
katoda (Winter & Brodd, 2004).

Gambar 2. 1 Cara Kerja Baterai sederhana (Winter & Brodd, 2004)

Dalam pembuatan baterai bahan isolasi listrik berpori (separator) yang mengandung elektrolit ditempatkan
antara katoda dan anoda. Hal ini untuk mencegah keduanya bersentuhan secara langsung yang dapat
menyebabkan korsleting pada baterai. Jika terjadi korsleting, maka energi listrik yang berada didalam akan
berubah menjadi kalor atau panas (Winter & Brodd, 2004).
Elektroda yang mengalami oksidasi disebut anoda atau elektroda negatif. Anion akan
bergerak melalui elektrolit menuju elektroda positif sementara elektron akan bergerak
melewati sirkuit eksternal untuk mencapai elektroda positif. Pada elektroda positif kemudian
terjadi proses reduksi dengan masuknya anion dan elektron. Selama proses pengisian
(Charge), terjadi proses kebalikannya dari discharge sehingga elektroda positif akan menjadi
anoda dan elektroda negatif menjadi katoda (Sunden, 2019).
Gambar 2. 2 Proses charge-discharge (Winter & Brodd, 2004)

Dalam aplikasinya baterai memiliki beberapa kategori yang dibedakan sesuai


kebutuhannya:
 Baterai primer yang pada umumnya hanya sekali pakai, ketika habis maka akan dibuang
 Baterai sekunder yang dapat diisi ulang dan dapat dikosongkan. Setelah dikosongkan atau
digunakan baterai dapat diisi ulang dengan cara sel dialiri dengan arus listrik sehingga
baterai dapat kembali ke kondisi semula (Winter & Brodd, 2004)

Anda mungkin juga menyukai