Materi Kelompok 5 Kewirausahaan
Materi Kelompok 5 Kewirausahaan
Menurut Kusnandar profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus
di masyarakat.
Menurut A.S. Moenir (2002: 63): Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari
termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
keterampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan
dalam masyarakat.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat dinyatakan bahwa profesi pada
dasarnya adalah serangkaian aktivitas atau pekerjaan yang dijalani oleh seseorang sebagai
sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain yang harus diiringi dengan keahlian, keterampilan, dan tanggung
jawab pada masyarakat.
Jadi profesi penjual merupakan serangkaian aktivitas pekerjaan yang di jalani oleh
seseorang yang menjualkan produk berupa barang atau jasa kepada konsumen agar
mendapat keuntungan.
B. MAKSUD SENI MENJUAL
Seni menjual dapat diartikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan
jalan menggunakan kepandaian ilmu menjual, karena adanya keahlian ataupun bakat
menjual dari kecil. Kemudian bakat tersebut akan terus dikembangkan dengan intuisi,
pengetahuan langsung, serta pengalaman pribadinya sehingga menjadi seorang ahli yang
mempunyai keistimewaan dari yang lain, dan mampu mengembangkan ilmu menjual
sehingga ia menjadi orang yang penting, disegani, serta mampu menjalankan tugasnya
(self made man). Dari keadaan tersebut, terciptalah istilah salesman are born, not made
yang artinya seorang penjual dapat dikatakan berhasil karena ia telah dikaruniai bakat
sejak lahir dan ditakdirkan untuk menjadi penjual yang sukses.
Sedamgkan menurut para ahli, J.S. Konok, seni menjual adalah suatu kemampuan untuk
mempengaruhi orang supaya mau membeli barang-barang yang kita tawarkan dengan
cara saling menguntungkan, meski sebelumnya tak terpikirkan oleh calon pembeli untuk
membelinya. Menurut K.B. Haas dan E.C. Perry, seni menjual merupakan pelayanan
timbal balik sehingga kedua belah pihak merasa puas dengan barang yang diterima.
Oleh karena yaitu untuk mengatasi kelemahan-kelemahan seseorang yang dibawa sejak
lahir dan dibesarkan dengan intuisi serta pengalaman, maka para ahli telah mencoba
menyusun pengetahuan menjual itu secara sistematis dari data dan informasi yang terus
dikembangkan menjadi teori-teori y dapat dipelajari. Sekarang bagi setiap orang yang
berminat menjadi penjual, teori menjual dapat dipelajari di bangku sekolah ataupun
perguruan tinggi. Kemudian teori menjual tersebut dipraktekkan melalui latihan kerja
dalam dunia usaha, sehingga ia akan memperoleh pengalaman yang mendekatkan
teorinya dengan praktik. Dengan ketekunan, kerja keras, penuh inisiatif dan kemauan,
maka lama kelamaan seseorang akan menjadi ahli dalam menjual. Jadi seorang penjual
harus berlaku sebagai “Artist” dalam melakukan transaksi penjualan dan bersikap
“Scientist” dalam memecahkan persoalan-persoalan menjual melalui analisa secara ilmu
pengetahuan agar diperoleh cara-cara menjual yang obyektif, rasional, dan
menguntungkan.
D. OBJEK ILMU MENJUAL
1. Diri penjual: Dalam hal ini adalah seorang penjual sebaiknya melakukan
penjualan harus dapat mengetahui segala macam bentuk keadaan yang berada
pada dirinya yang akan menyangkut daripada keadaan fisik, pendengaran,
penglihatan, nada suara hingga kepada cara berbicara dan lain sebagainya.
2. Barang yang akan kembali dijual: Sebaiknya dalam hal ini penjual haruslah
mengetahui segala macam bentuk keadaan, sifat dan juga guna dari barang yang
akan diberikan kepada orang lain. Dalam hal tersebut juga akan dapat dipelajari
pada buku petunjuk maupun pada keterangan serta label atau kita juga dapat
meminta bantuan pada para ahli tentang barang itu sendiri yang akan disediakan
oleh produsen itu sendiri.
3. Keadaan daripada pembeli maupun pelanggan itu sendiri: Dalam hal sebagai
contoh adalah seorang pelanggan langganan adalah sebuah jiwa yang berada pada
perusahaan, sehingga mereka sendiri haruslah dapat diperlakukan sebagai seorang
raja yang dimana pada artinya mereka akan mendapatkan segala macma bentuk
pelayanan yang baik dan juga menyenangkan serta memuaskan. Dalam hal ini
dapat dipelajari dengan kejiwaan dan juga kartu keadaan langganan yang dimana
akan dapat membahayakan hidup dan juga profesinya.
E.