Anda di halaman 1dari 6

IDENTITAS NASIONAL: Dinamika dan

Tantangan Identitas Nasional


Pertemuan ke-3

TIM DOSEN PKN

Departemen Pendidikan Umum


Universitas Pendidikan Indonesia
2021
DINAMIKA IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

Azyumardi Azra (Tilaar, 2007), menyatakan


bahwa saat ini Pancasila sulit dan
dimarginalkan di dalam semua kehidupan
masyarakat Indonesia karena: (1) Pancasila
dijadikan sebagai kendaraan politik; (2)
adanya liberalisme politik; dan (3) lahirnya
desentralisasi atau otonomi daerah.
2
Lahirnya peraturan perundangan
tentang desentralisasi dan otonomi
daerah seperti lahirnya Undang-
Undang No. 22 Tahun 1999 yang
diperbaharui menjadi Undang-Undang
No.32 tahun 2004 tentang Otonomi
Daerah telah berdampak positif dan
negatif. Dampak negatifnya antara lain
munculnya nilai-nilai primordialisme
kedaerahan sehingga tidak jarang
munculnya rasa kedaerahan yang
sempit.

3
TANTANGAN IDENTITAS NASIONAL INDONESIA

RASA NASIONALISME DAN


LUNTURNYA NILAI-NILAI NILAI –NILAI PANCASILA PATRIOTISME YANG MENYUKAI SIMBOL-SIMBOL
LUHUR DALAM PRAKTIK BELUM MENJADI ACUAN LUNTUR DAN MEMUDAR ASING DARIPADA
KEHIDUPAN BERBANGSA SIKAP DAN PERILAKU (LEBIH MENGHARGAI DAN LAMBANG/SIMBOL BANGSA
DAN BERNEGARA SEHARI-HARI MENCINTAI BANGSA ASING SENDIRI.

(contoh: rendahnya perilaku jalan pintas, tindakan lebih mengagungkan prestasi Lebih bangga menggunakan
semangat gotong royong, serba instan, menyontek, bangsa lain dan tidak bangga bendera asing dari pada
plagiat, tidak disiplin, tidak dengan prestasi bangsa sendiri, bendera merah putih, lebih
kepatuhan hukum, jujur, malas, kebiasaan bangga menggunakan bahasa
lebih bangga menggunakan
kepatuhan membayar merokok di tempat umum, asing daripada menggunakan
produk asing daripada produk
pajak, kesantunan, buang sampah sembarangan, bangsa sendiri, dan lain-lain) bahasa Indonesia.
kepedulian, dan lainlain) dan lain-lain)

4
5
6

Anda mungkin juga menyukai