Anda di halaman 1dari 3

Identitas nasional adalah konsep suatu bangsa tentang dirinya.

Ciri khas suatu bangsa adalah


penanda utama identitas bangsa tersebut. Karena menyangkut diri atau ciri suatu bangsa, maka
konfirmasi atau penegasan terhadap identitas nasional suatu bangsa selalu merujuk atau mengacu
pada hakikat bangsa itu sendiri. Dalam konteks Indonesia, identitas nasional mengacu pada
Pancasila sebagai hakikat Indonesia.

Unsur Unsur Identitas Nasional


Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari enam unsur yaitu,
1. sejarah perkembangan bangsa Indonesia,
2. kebudayaan bangsa Indonesia,
3. suku bangsa,
4. agama, dan
5. budaya unggul.
Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa
Indonesia. Di samping itu, Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah.
Kedudukan geografis wilayah negara menunjukkan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang,
tempat, dan waktu, sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas
bumi. Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah. Kedudukan geografis
wilayah negara menunjukkan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat, dan waktu,
sehingga untuk waktu tertentu menjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi. Letak
geografis tersebut menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui pula
situasi dan kondisi lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukan geografis
wilayah negaranya. Letak geografis ini menjadi khas dimiliki oleh sebuah negara yang dapat
membedakannya dengan negara lain.

Dinamika dan tantangan Identitas Nasional


peristiwa dalam kehidupan sehari-hari seperti yang pernah kita lihat pada Bab 1 sebagai berikut:
1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara (contoh:
rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan membayar pajak,
kesantunan, kepedulian, dan lainlain)
2. Nilai –nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari (perilaku jalan
pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin, tidak jujur, malas,
kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain-lain)
3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan
mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga
dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk
bangsa sendiri, dan lain-lain)
4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih bangga
menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia.
5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan lebih
mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu
nasional dan lagu daerah sendiri

Tantangan mengembangkan identitas nasional terletak pada pikiran dan sikap yang terbuka
untuk menghormati keanekaragaman, mendorong demokrasi yang partisipatif, memperkuat
penegakan hukum, serta memajukan solidaritas terhadap mereka yang lemah atau korban di
mana negeri Indonesia adalah ruang publik sebagai tempat kita hidup bersama. Karena
kedudukannya yang amat penting itu, identitas nasional harus dimiliki oleh setiap bangsa.
Karena tanpa identitas nasional suatu bangsa akan terombang-ambing.

Disadari bahwa rendahnya pemahaman dan menurunnya kesadaran warga negara dalam bersikap
dan berperilaku menggunakan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
khususnya pada era reformasi bagaikan berada dalam tahap disintegrasi karena tidak ada nilai-
nilai yang menjadi pegangan bersama. Oleh karena itu perlu adanya pendukungdalam
meningkatkan kesadaran terhadap nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pegangan dalam
bermasyarakat. Memahami dan mengerti nilai-nilai pancasila sejak dini dalam kehidupan
sekolah sangat membantu dalam meningkatkan kesadaran dalam mewujudkan nilai-nilai
pancasila. Kita perlu memahami secara penuh bahwa pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
sehingga kita dapat merasa berkewajiban dalam melaksanakannya.
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan


Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, 2016, Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Perguruan Tinggi. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset. Jakarta
123Dok. https://123dok.com/document/qok8rd0y-dinamika-dan-tantangan-identitas-
nasiona.html. Di akses pada tanggal 12 September 2021.

Anda mungkin juga menyukai