Anda di halaman 1dari 3

Carol Majestica

01012190047

1. Jelaskan hubungan warga negara, tata negara, identitas nasional!


Warga negara adalah penduduk sebuah negara atau bangsa yang berdasarkan
keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya mempunyai kewajiban dan hak penuh
sebagai seorang warga dari negara itu.
Tata Negara berarti sistem penataan negara, yang berisi ketentuan mengenai
struktur kenegaraan dan substansi norma kenegaraan.
Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang
dimaksud sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan
nasional atau Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada Negara kebangsaan. Identitas
nasional adalah kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa
yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.
Sehingga hubungan antara warga negara, tata negara, dan identitas nasional itu
saling berkaitan. Sebagai warga negara, tentu kita harus mematuhi ketentuan-ketentuan
dan kebijakan yang di dalam susunan tata negara. Di dalam suatu negara, pasti terdapat
hukum tata negara, dimana kita sebagai warga negara tersebut perlu mematuhi dan
menjalankan peraturan yang telah ditetapkan. Kita juga sebagai warga negara
mencerminkan identitas negara kita. Kepribadian nasional yang kita miliki pasti akan
berbeda dengan bangsa lain. Kita sebagai warga negara perlu menjunjung tinggi identitas
negara kita agar menarik perhatian bangsa lain untuk mempelajari ciri khas budaya dari
negara kita sendiri dengan hukum tata negara yang berlaku di negara tersebut. Contoh :
Indonesia masih dikenal dengan sikap toleransi, sikap gotong royong yang cukup tinggi.
Berbeda dengan bangsa Barat yang sifat nya adalah indivualisme. Jadi sebagai warga
negara perlu mencerminkan nilai-nilai identitas nasional di dalam kehidupan sehari-hari
dengan tetap mematuhi hukum tata negara yang berlaku.

2. Peranan PKN dalam pembentukan identitas nasional?


Menumbuhkan sikap nasionalisme pada warga negara memerlukan proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar hingga
perguruan tinggi. Pengembangan muatan materi nasionalisme diajarkan melalui mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Melihat realitas kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan ini, yang dihinggapi berbagai krisis, maka menjadi sangat penting untuk
ditumbuhkannya sikap nasionalisme pada warga negara, terutama anak muda.
Pemahaman secara mendasar tentang nasionalisme penting melalui pendidikan
kewarganegaraan agar terciptanya kerukunan hidup bangsa Indonesia dengan menjunjung
nilai-nilai yang bersifat universal. Di dalam pelajaran PKN, ada 3 aspek yaitu
pengetahuan, keterampilan (skill), dan pembentukan karakter. Pada prinsipnya
pengetahuan yang harus diketahui oleh warga negara berkaitan dengan hak dan
kewajiban sebagai warga negara, pengetahuan tentang struktur dan sistem poitik dan
pemerintahan, nilai-nilai universal dalam masyarakat demokratis, cara-cara kerja sama
untuk mewujudkan kemajuan bersama, serta hidup berdampingan secara damai dalam
masyarakat internasional. Keterampilan kewarganegaraan (civic skills) merupakan
keterampilan yang dikembangkan dari pengetahuan kewarganegaraan agar pengetahuan
yang diperoleh menjadi sesuatu yang bermakna karena dapat dimanfaatkan dalam
menghadapi masalah-masalah kehidupan berbangsa dan bernegara. Civic skills
mencakup intellectual skills (keterampilan intelektual) dan participation skills
(keterampilan partisipasi). Karakter kewarganegaraan (civic dispositions) merupakan
sifat-sifat yang harus dimiliki setiap warga negara untuk mendukung efektivitas
partisipasi politik, berfungsinya sistem politik yang sehat, berkembangnya martabat dan
harga diri serta kepentingan umum. Maka dari itu, PKN memiliki peranan penting dalam
pembentukan identitas nasional terutama bagi generasi muda karena jaman sudah
berubah, rasa cinta akan tanah air mulai pudar, generasi muda mulai beralih ke barat-
baratan.

3. Jelaskan kewarganegaraan dan status orang Kristen sebagai pembawa damai (agen
shalom) !
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik
tertentu yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik.
Sebagai orang Kristen di Indonesia, kita merupakan agama yang minoritas. Dimana
apabila kita terjun kedalam dunia politik, tentu itu akan menjadi hal yang akan sangat
diperhatikan oleh masyarakat yang agamanya mayoritas. Melakukan kesalahan sedikit
saja, bisa mengakibatkan kedudukan terancam. Sebagai status orang Kristen, kita harus
menjadi pembawa damai bagi negara. Semua orang pasti ingin memperoleh damai di
dalam hidupnya, walau tidak semua orang mau menjadi pembawa damai.   Damai itu
berarti shalom (damai sejahtera), yang berarti tenang, tidak ribut,  tidak ada kejahatan,
tidak ada kepura-puraan. Damai itu selalu dirasakan menyenangkan hati karena segala
sesuatu yang dilakukan bertujuan untuk kebaikan bersama. Jadi damai itu bisa juga
diartikan efek dari hasil kebaikan. Jika dikatakan membawa damai berarti kita selalu
berniat hanya untuk berbuat kebaikan bagi sesama. Membawa damai berarti juga rela
berkorban menahan diri walau harus menderita, yang penting tidak tercipta keributan.
Sehingga sebagai orang Kristen yang berkewarganegaran Indonesia, kita harus menjadi
pembawa damai di negara ini. Kita ikut berkontribusi untuk mendukung negara kita
menjadi negara yang maju. Contoh : apabila banyak orang melakukan aksi demo, hingga
merusak lingkungan dll, kita sebagai status orang Kristen tidak perlu ikut-ikutan terhadap
aksi tersebut. Kita sebagai pembawa damai, bukan sebagai pembawa onar. Apabila kita
ikut terjun, kita adalah minoritas dan berujung kita akan disalahkan, dan hal seperti itu
juga tidak baik di dalam agama untuk ikut demo yang mengakibatkan kerusakan atau
kerugian bagi orang lain dan diri kita sendiri. Kita harus memiliki sikap yang bijak. Hal
lainnya seperti corona, pemerintah menganjurkan agar kita tetap dirumah saja. Sebagai
orang Kristen, yang mentaati pemerintah dan demi kebaikan negara, kita tetap dirumah
dan mengadakan ibadah online. Berbeda dengan agama mayoritas yang masih pergi ke
tempat ibadah, padahal sudah dilarang oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai