Anda di halaman 1dari 2

RENCANA TINDAK LANJUT PERTEMUAN EVALUASI KEMITRAAN PEMERINTAH-SWASTA DALAM

TATALAKSANA MALARIA

1. Semua fasyankes pemerintah dan swasta melakukan tatalaksana kasus malaria sesuai
Kepmenkes RI nomor HK01.07/MENKES/558/2019 tentangg pedoman nasional pelayanan
kedokteran tatalaksana malaria.
2. Peserta melakukan komunikasi dan mensosialisasikan kepada teman sejawat tentang
pengetahuan, informasi tentang penatalaksanaan kasus malaria yang diperoleh pada saat
pertemuan ditempat kerja masing-masing.
3. Jika menemukan penderita panas “jangan lupa” menanyakan “riwayat bepergian” ke daerah
endemis malaria satu bulan terakhirt untuk mewaspadai terjadinya keterlambatan diagnose
termasuk pengobatan sehingga tidak menjadi malaria berat.
4. Dalam hal peserta menemukan suspek malaria maka ditindak lanjuti dengan pemeriksaan
sediaan darah malaria (mikroskopis), jika tidak tersedia fasilitas pemeriksaan darah segera
merujuk ke faskes yang dapat melakukan pemeriksaan sediaan darah malaria atau menghubungi
Dinas Kesehatan setempat.
5. Jika ditemukan kasus positif malaria dengan konfirmasi laboratorium segera melaporkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat dalam waktu 1x24jam, akan ditindaklanjuti dengan
Penyelidikan Epidemiologi 125 oleh puskesmas yang mewilayahi kasus tersebut.
6. Melakukan inventarisasi yang berhubungan dengan manajemen kasus malaria seperti
kebutuhan logistic, pencatatan pelaporan sesuai dengan PNPK nomor 556 tahun 2019.
7. Dinas Kesehatan membina jejaring layanan kesehatan dengan Rumah Sakit, Puskesmas ataupun
laboratorium, apotik, dokter praktek mandiri diwilayah kerjanya terkait diagnose dan
pengobatan malaria terutama kebutuhan logistic obat.
TAMBAHAN

1. Obat malaria hanya akan keluar jika hasil pemeriksaan sediaan darah menyatakan positif
malaria.
2. Terapi malaria terbaru adalah ACT (Artemicin-based Combination Therapy) merupakan
terapi paling efektif untuk Malaria
3. Untuk terapi malaria berat yaitu Artesunate
4. Terapi pada ibu hamil yang terkonfirmasi positif malaria terutama pada trimester 2 dan
trimester 3 adalah ACT.
5. Untuk pasien dewasa dengan malaria uncomplicated dapat diberikan ACT yaitu DHP +
Primakuin
6. Untuk pasien dengan malaria complicated dapat diberikan obat Artesunate injeksi dapat
diberikan secara IM atau IV, jika sudah membaik dapat diberikan ACT oral + Primakuin
7. Untuk pasien anak dengan malaria positif yang uncomplicated
p. falciparum : DHP 3hari + Primakuin 1 hari
P. vivax dan ovale : DHP 3 hari + Primakuin 14 hari
p. malaria : DHP 3 hari
8. Untuk pasien anak dengan malaria positif complicated berikan injeksi Artesunate dulu
sebelum dirujuk ( dosis 2,4mg/kgbb) bisa diberikan secara intramuscular.
9. Evaluasi pengobatan dilakukan pengobatan selesai hari ke3 kemudian lanjutkan evaluasi
hari ke 7, 14, 21 dan 28.
10. Obat malaria diminum setelah makan karena bersifat iritasi pada lambung.

Anda mungkin juga menyukai