Anda di halaman 1dari 8

CARA MENGELOLA ALAT DAN BAHAN DI LAB

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan


sumberdaya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
sasaran yang diharapkan secara optimal dengan memperhatikan
keberlanjutan fungsi sumber daya.
Fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah :
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengadaan tenaga kerja
 Pemberian bimbingan
 Pengkoordinasian
 Pelaporan
 Penganggaran.
Dalam pengelolaan laboratorium meliputi beberapa aspek yaitu:
1. Perencanaan
2. Penataan
3. Pengadministrasian
4. Pengamanan
5. Perawatan
6. Pengawasan.

Agar laboratorium dapat berfungsi sesuai dengan maksud


pengadaannya, maka laboratorium perlu digunakan dan dikelola
dengan sebaik-baiknya. Tanpa penggunaan dan pengelolaan yang
baik, pengadaan laboratorium beserta alat-alat dan bahan yang
diperlukan hanyalah merupakan suatu pemborosan.
Mengelola laboratorium sekolah meliputi 4 kegiatan pokok, yaitu:
1. Mengadakan langkah- langkah yang perlu untuk terus
mengupayakan agar kegiatan siswa di dalam laboratorium
bermakna bagi siswa dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif
dan efisien;
2. Menjadwal penggunaan laboratorium oleh guru-guru agar
laboratorium dapat digunakan secara merata dan efisien oleh siswa
yang memerlukan. Penjadwalan terutama diperlukan jika jumlah
ruang laboratorium lebih sedikit daripada keperluan nyata sekolah;
3. Mengupayakan agar peralatan laboratorium terpelihara dengan
baik, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan selalu
siap digunakan;
4. Mengupayakan agar penggunaan laboratorium berlangsung dengan
aman dan mengupayakan langkah-langkah yang perlu untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
CARA MENGELOLA KESELAMATAN KERJA DI LAB

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu


pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga kerja
(laboran/analis) pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil
dan makmur. Secara keilmuan K3 merupakan ilmu pengetahuan
dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Penerapan K3 di Laboratorium adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun
kerugian materi bagi Praktikan, tetapi juga dapat mengganggu
proses Praktikum secara menyeluruh.

Tata Laksana Penggunaan Bahan Kimia di Laboratorium


1. a. Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau
kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpan di
tempat-tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaian sehari-
hari.

2. b. Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan


dalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah
misalnya.

3. c. Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk


menentukan apakah bahan- bahan tersebut masih dapat
digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya rusa
Bahan-bahan yang tak dapat digunakan lagi harus dibuang/
dimusnahkan secara kimia.Semua bahan harus diberi tanda-
tanda khusus, diberi label dengan semua keterangan yang
diperlukan.

Selain Bahan Kimia, dalam Laboratorium juga terdapat


peralatan yang terbuat dari gelas, bahan gelas tersebut
mudah pecah dan pecahannya dapat melukai tubuh.
Khususnya bila memasukkan pipa gelas kedalam propkaret,
harus digunakan sarung tangan untuk melindungi tangan
dari pecahan kaca. Pada proses pemanasan suatu larutan,
harus digunakan batu didih untuk mencegah terjadinya
proses lewat didih yang menyebabkan larutan panas itu
muncrat kemana-mana. Juga ketika menggunakan pembakar
spiritus atau pembakar bunsen, hati-hati karena spiritus
mudah terbakar, jadi jangan sampai tumpah ke atas meja dan
selang penyambung aliran gas pada bunsen harus terikat
kuat, jangan sampai lepas.

Langkah-langkah praktis yang dapat dilakukan oleh laboran


1. Laboran bertugas membimbing mahasiswa untuk bekerja
dengan baik dan aman.
2. Laboran perlu datang lebih awal untuk memeriksa lokasi dan
cara pakai alat bantu keselamatan kerja.
3. Laboran harus mengetahui jenis bahan kimia dan peralatan
yang akan digunakan pada percobaan hari tersebut dan cara
menanggulangi bila terjadi kecelakaan karena bahan atau
peralatan tersebut.
4. Biasakanlah menutup kran air dan gas, mematikan listrik dan
api serta mencuci tang an dan meninggalkan laboratorium
dalam keadaan bersih. Ini dilakukan oleh laboran agar
menjadi panutan bagi mahasiswa.

Keamanan kerja di laboratorium


1. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum
memulai praktikum.
2. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk
melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian
dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
3. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka atau sepatu
berhak tinggi.
4. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
5. Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
6. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm
basah segera keringkan dengan lap basah.
7. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
8. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
9. Bila kulit terkena bahan Kimia, janganlah digaruk agar tidak
tersebar.
10. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan
bunsen.
11. Pastikan kran air dan gas selalu dalam keadaan tertutup pada
sebelum dan sesudah praktikum selesai.
CARA PENGELOLAAN ADMINISTRASI DI LAB
Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah
suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktivitas laboratorium dengan pengadministrasian yang tepat
semua fasilitas dan kativitas laboratorium dapat dterorganisir
dengan sistematis. Pengadministrasian sarana dan prasarana
laboratorium bertujuan, mecegah kehilangan atau
penyalahgunaan, memudahkan oprasional dan pemeliharaan
mencegah duplikasi permintaan alat peserta memudahkan
pengecekan.
Info Penting !!
Pengadministrasian
merupakan suatu proses 9 standart komponen administrasi laboratorium
pendokumentasian seluruhsarana yang harus di penuhi oleh pengelolah
dan laboratorium. 9 komponen tersebut adalah
prasarana serta aktivitas
laboratorium dalam 1. buku invetarisir dan kartu inventarisir
2. kartu stok
Kaitannya dengan pengadaan 3. kartu peminjaman alat dan bahan
alat dan bahan 4. buku catatan harian laboratorium
dapat 5. kartu reparasi
ditingkatkan dengan sistem 6. label
7. program semester laboratorium
administrasi laboratorium yang 8. laporan bulanan
diliputi ; 9. daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS
a. invetarisasi alat dan fasilitas
laboratorium.
b. administrasi penggunaan laboratorium seperti jadwal
praktikum siswa, jurnal kegiatan praktikum dan program
kegiatan laboratorium.
c. administrasi peminjaman alat laboratorium
CARA PERAWATAN ALAT DI LAB

1. Bersihkan setiap hari

Merupakan ide yang baik untuk menyimpan daftar periksa rumah tangga
dasar untuk laboratorium untuk mengingatkan staf tentang tugas mana yang
perlu dilakukan setiap hari, seperti membersihkan dan membersihkan meja,
menyapu lantai, dan membersihkan titik kontak yang paling umum di lab.
2. Periksa alat pelindung diri
Kondisi dan kualitas APD sebelum memulai proyek apa pun harus dijaga,
jadi penting untuk menekankan hal ini. Mintalah staf Anda secara teratur
memeriksa pelindung mata dan wajah, sarung tangan, alas kaki, dan peralatan
konservasi pendengaran untuk melihat apakah ada keausan.
3. Restock tempat cuci tangan
Wastafel cuci tangan harus tetap bersih, sedangkan dispenser sabun
disinfektan dan handuk harus mudah dijangkau. Jika wastafel tersumbat, maka
masalah tersebut harus segera ditangani untuk mengurangi risiko cadangan dan
kontaminasi.
3. Pertahankan stasiun darurat
Pertahankan stasiun pencuci mata dan pancuran darurat sesuai dengan
peraturan yang diberikan dan luangkan waktu untuk mengaktifkan komponen di
semua stasiun beberapa kali seminggu untuk memastikan pengoperasian yang
benar. Atur inspeksi stasiun reguler oleh teknisi yang berkualifikasi.
4. Bersihkan semua peralatan lab
Sebelum memulai proyek, pastikan untuk memeriksa peralatan yang
diperlukan untuk kebersihannya. Setelah menyelesaikan proyek, peralatan harus
dibersihkan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
5. Inventarisasi isi lemari es dan freezer
Penting untuk menyimpan inventaris barang apa pun yang memerlukan
penyimpanan di lemari es dan freezer dan menyertakan informasi penting
tentang asal konten dan tanggal kedaluwarsa. Rotasi teratur membuat
pemeliharaan inventaris dan pembuangan barang kadaluarsa tepat waktu jauh
lebih mudah.
6. Gunakan teknik pembersihan kaca yang tepat
Mesin cuci-disinfektan laboratorium yang memiliki kemampuan
pengeringan udara panas akan dapat melakukan pembersihan peralatan gelas
secara rutin. Selain itu, pastikan staf Anda mengetahui teknik dan produk
manual yang berbeda untuk mencuci barang pecah belah dengan benar seperti
gelas kimia, termos, pipet, dan corong.
7. Pembuangan pecahan kaca
Tentukan tempat sampah untuk pecahan kaca dan material dengan ujung
yang tajam dan simpan di tempat yang mudah dijangkau oleh semua staf. Jangan
biarkan tempat sampah mencapai kapasitas; ketika tempat sampah sudah
setengah penuh, buang isinya.
8. Periksa peralatan darurat
Jadwalkan inspeksi rutin sistem keselamatan kebakaran dan sprinkler lab
Anda. Kotak P3K harus disimpan di tempat yang mudah dijangkau, sementara
alat pemadam kebakaran perlu diperiksa secara teratur untuk memastikan
dayanya terisi penuh dan disimpan dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai