PENDAHULUAN
energi listrik yang andal dan efisien. Dalam perkembangan infrastruktur ini,
saluran transmisi berperan sangat penting untuk mentransfer daya listrik dari
pembangkit listrik ke pusat distribusi dan konsumen akhir. Salah satu tantangan
utama yang dihadapi oleh sistem transmisi listrik adalah potensi lonjakan
tegangan yang dapat merusak peralatan elektris dan mengganggu aliran listrik
yang normal. Lonjakan tegangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
ke tanah, sehingga menjaga tegangan di dalam batas yang aman untuk peralatan
listrik. Dengan demikian, pemahaman yang baik tentang surge arrester dan
penerapannya yang tepat pada saluran transmisi sangat penting untuk menjaga
energi listrik dari pembangkit ke konsumen akhir. Kualitas dan keandalan sistem
ini sangat penting untuk menjaga kelancaran pasokan listrik dalam kehidupan
1
2
gangguan aliran listrik, dan potensi kegagalan dalam pasokan listrik. Lonjakan
tegangan tersebut dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat disebabkan oleh faktor
eksternal seperti petir, atau bahkan oleh gangguan internal dalam jaringan listrik.
Untuk mengatasi tantangan ini, surge arrester, atau yang sering disebut
sebagai penyegel lonjakan tegangan, telah menjadi komponen vital dalam sistem
transmisi dan distribusi listrik. Surge arrester adalah perangkat pelindung yang
menjaga tegangan dalam batas yang aman untuk peralatan dan jaringan listrik.
Kinerja yang efektif dari surge arrester sangat penting dalam menjaga keandalan
dari infrastruktur transmisi listrik yang ada di banyak wilayah. Perlindungan surge
arrester dalam konteks saluran transmisi 150 kV menjadi faktor kunci dalam
mahal dan mengganggu layanan listrik bagi pelanggan. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang surge arrester dan penerapannya yang tepat
dalam desain dan kemampuan pelindung ini. Studi ini akan mencoba menjawab
pertanyaan mengenai jenis surge arrester yang paling sesuai, parameter apa yang
3
keandalan sistem ini memainkan peran sentral dalam menjaga kelancaran pasokan
listrik dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dari penyaluran daya untuk
fasilitas kritis, sistem transmisi listrik adalah fondasi bagi berfungsinya banyak
sektor.
mereka sering kali rentan terhadap lonjakan tegangan yang dapat memiliki
serius pada peralatan elektrik, gangguan dalam aliran listrik, dan bahkan potensi
kegagalan dalam pasokan listrik. Lonjakan tegangan ini dapat muncul secara tiba-
tiba dan tak terduga, dan mereka dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
petir, gangguan dalam jaringan listrik, atau bahkan operasi peralatan tertentu.
tegangan ini, surge arrester, atau yang sering dikenal sebagai penyegel lonjakan
tegangan, telah menjadi komponen yang sangat penting dalam sistem transmisi
dan distribusi listrik. Surge arrester adalah perangkat pelindung yang dirancang
aman. Dengan melakukan ini, surge arrester menjaga tegangan dalam batas yang
4
aman untuk peralatan listrik dan jaringan, sehingga menjaga keandalan sistem
150 kV adalah salah satu komponen utama dari infrastruktur transmisi listrik yang
digunakan secara luas di berbagai wilayah. Dalam konteks ini, perlindungan surge
arrester dalam saluran transmisi 150 kV memiliki implikasi yang sangat penting.
Lonjakan tegangan yang tidak terkendali pada saluran ini dapat menyebabkan
kerusakan peralatan yang mahal dan gangguan dalam pasokan listrik, yang pada
signifikan dalam desain dan kemampuan pelindungnya. Oleh karena itu, studi ini
arrester yang paling sesuai untuk saluran transmisi 150 kV, parameter yang harus
esensial bagi fungsi berbagai sektor, termasuk industri, komersial, dan rumah
tangga.
melindungi sistem transmisi listrik, khususnya pada saluran 150 kV, penelitian ini
B. Rumusan Masalah
terhubung?
2. Apa peran surge arrester dalam melindungi sistem transmisi listrik dan
3. Bagaimana pemilihan surge arrester yang tepat dan parameter apa yang harus
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
pasokan listrik.
2. Tujuan Khusus
pemilihan surge arrester yang paling sesuai untuk saluran transmisi 150
penempatan surge arrester yang efisien pada saluran transmisi 150 kV,
Dengan tujuan umum dan khusus yang telah dirumuskan, penelitian ini
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
teoritis tentang surge arrester dan peran pentingnya dalam melindungi sistem
terkait dan menjadi referensi penting bagi peneliti dan mahasiswa yang
2. Secara praktis
kV. Dengan demikian, dapat menghasilkan efisiensi yang lebih baik dalam
E. Kajian Pustaka
1. Kerangka Teoritis
a. Surge Arrester Tipe Rantai: Jenis surge arrester ini memiliki bahan
termasuk:
dipilih agar sesuai dengan tegangan nominal sistem transmisi 150 kV.
2. Penelitian Terdahulu
DIAGRAM TANGGA.
Surja petir yang datang dari saluran transmisi sangat berbahaya bagi
ini membahas tentang Analisa Tegangan Lebih Akibat Surja Petir Dari
150 kV Bumi Semarang Baru (BSB) dari surja petir. Empat kondisi
arrester 2 baik, arrester 1 baik dan arrester 2 rusak, dan arrester 1 dan
saja. Jika dipasang dua arrester akan lebih baik lagi. Namun apabila
a. Surge Arrester Tipe Rantai: Jenis surge arrester ini memiliki bahan
termasuk:
dipilih agar sesuai dengan tegangan nominal sistem transmisi 150 kV.
b. Penelitian terdahalu
a. Rekonstruksi
b. Implementasi
1
Nur Rochaeti dan Irma Cahyaningtyas, hal. 102.
13
c. Penegakan hukum
2) Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang
2
Ermanovida, Syarifuddin, Aulia Utami Putri, Retna Mahriani dan Gatot Budiarto,
Strategi Implementasi Kebijakan Kuliah Daring Masa Pandemi Covid-19 dengan Menerapkan
Teknologi Dalam Proses Pembelajaran PKN di Universitas Sriwijaya, Bening Media Publishing,
Palembang, 2021, hal. 45.
14
karena keterbatasan.3
d. Pelaku
1) Menurut KBBI, pelaku berasal dari kata dasar laku. Pelaku adalah
nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
tindakan.4
e. Illegal fishing
yaitu berasal dari bahasa Inggris yaitu terdiri dari dua kata illegal
3
Sri Mulyani, hal 341.
4
I Gede Widhiana Suarda, Pornografi Dalam Media Cetak Upaya Penegakan Hukum
dan Hambatannya, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2022, hal. 33.
15
dengan hukum “fish” artinya ikan atau daging dan “fishing” artinya
menangkap ikan.
ilegal atau illegal fishing adalah kegiatan perikanan yang tidak sah
yang tidak sah dan sebagai kegiatan perikanan yang tidak diatur
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
undangan yang terkait dengan pokok permasalahan atau isu hukum yang
2. Pendekatan Masalah
pendekatan, yakni:
a. Pendekatan perundang-undangan
Undang
b. Pendekatan konseptual
dihadapi.5
c. Pendekatan analitik
illegal BBL.
1/Pid.Sus/PRK/2022/PN Byw.
terdiri dari peraturan dasar (UUD 1945 dan Ketetapan MPR). 8 Bahan
1) UUD 1945
Undang
7
Ibid.
8
Ibid.
19
penelitian yang tersaji dalam bentuk laporan, hasil karya dari kalangan
hukum yang berupa buku, majalah, artikel, makalah ilmiah dan lain-
lain.9 Bahan hukum sekunder penelitian ini terdiri dari buku-buku dan
Bahan hukum tersier dalam penelitian ini terdiri dari kamus hukum.
9
Ibid.
10
Ibid.
20
diperoleh selama penelitian, yaitu apa yang tertera dalam bahan hukum
yang relevan dan menjadi acuan dalam penelitian hukum. Pada praktiknya,
yaitu setiap analisis akan dikembalikan pada norma hukum karena alat
analisis, ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas isu hukum yang
diajukan, meskipun tidak menghasilkan asas hukum atau teori hukum yang
baru, akan tetapi setidaknya dapat menghasilkan konsep yang baru untuk
G. Sistematika Penulisan
11
Ibid.
12
Ibid.
21
Menjadi Undang-Undang.