Anda di halaman 1dari 17

PEMBINAAN KADER WPA

Konsep
Layanan Komprehensif
Berkesinambungan HIV (LKB HIV)
Latar Belakang
1. Indonesia belum menunjukkan dampak
keberhasilan menurunkan prevalensi HIV secara
signifikan dibanding dengan sumber dana yang
sudah dibelanjakan
2. Keberhasilan hanya pada kelompok pengguna
narkoba suntik, meskipun program baru dimulai
awal 2000-an
3. Penggunaan kondom yang relatif rendah di
kalangan pembeli seks mengakibatkan kasus
IMS pada wanita pekerja seks meningkat,
meskipun program sudah dimulai sejak 1990-an
4. Meningkatnya prevalensi HIV pada laki-laki
homoseksual
Kompas, 4 Juli 2012 13
Tujuan

1. Mencegah infeksi baru HIV dan IMS


2. Meningkatkan kualitas hidup ODHA
3. Mengurangi dampak sosial dan
ekonomi akibat epidemi HIV
Tujuan Khusus

1. Meningkatkan akses dan cakupan upaya


promosi, pencegahan, pengobatan HIV &
IMS serta rehabilitasi berkualitas.
2. Memperluas layanan hingga tingkat layanan
kesehatan primer (Puskesmas) untuk semua
orang yg berisiko terinfeksi HIV & IMS
3. Meningkatkan tanggung jawab pemerintah
daerah dan masyarakat dalam program
penanggulangan AIDS
Kebijakan

LKB HIV tersedia sedekat mungkin dengan


tempat tinggal masyarakat yang
membutuhkan, namun pengembangan
tempat layanan dan jenisnya sangat
tergantung dari tingkat prevalensi HIV di
suatu daerah
Pengertian LKB HIV
Layanan Komprehensif:
upaya yang meliputi upaya promotif, preventif kuratif, dan
rehabilitatif dan yang belum terinfeksi agar tidak tertular,
yang sudah terinfeksi agar kualitas hidup meningkat

Layanan Berkesinambungan:
pemberian layanan komprehensif HIV atau paripurna
sejak dari rumah/komunitas, hingga ke layanan kes
(puskesmas, klinik dan rumah sakit) selama
perjalanan infeksi HIV dan kembali lagi ke
rumah/komunitas
Model Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB)
di Tingkat Kab/Kota

Kebutuhan Minimal Layanan Kesehatan dan Kader dng Rumus 1-5-10


1 RS Rujukan, 5 Puskesmas, Tiap Puskesmas ada 10 Kader
Peran 3
Lembaga
Dalam LKB HIV
di Kab/Kota RSU dng TIM
Klinis AIDS
FORMASI
1-5-5-10

1 RS
5 PKM
5 CO
10 Kader/PKM
KPA

Distrik Kord
Dinkes PKBI/NU

Peran 3
Lembaga
Dalam LKB HIV
di Kab/Kota
RSU dng TIM
FORMASI Klinis AIDS
1-5-5-10

1 RS
5 PKM
5 CO
10 Kader/PKM
Tugas Community Organizer
1. Melatih Kader
2. Memfasilitasi pertemuan :
Kader
Kader dng PKM/RS
Dan pertemuan strategis lainnya
3. Memfasilitasi pembentukan sistem notifikasi di tingkat kader
4. Memfasilitasi terbentuknya sistem pendidikan kesehatan
masyarakat (community learning centre)
5. Memfasilitasi terbentuknya sistem gotong royong untuk
melibatkan ODHA&keluarganya dlm kegiatan Kader dan rujukan
pemeriksaan/pengobatan
Tugas & Peran Kader

1. Memberikan informasi pencegahan penularan HIV


dan IMS
2. Mengidentifikasi anggota masyarakat yang berisiko
terinfeksi HIV/IMS untuk diajak test HIV dan berobat
ke PKM
3. Melibatkan ODHA dan keluarga dalam kegiatan
masyarakat
Kegiatan Kader
1. Pelatihan Kader oleh CO
2. Melaksanakan sistem notifikasi (identifikasi,
pencatatan, pemantauan)
3. Melakukan pendidikan kesehatan masyarakat
untuk pencegahan HIV dan IMS (community
learning centre)
4. Mengajak warga untuk test HIV, pemeriksaan,
pengobatan IMS/HIV/AIDS di PKM/RS
5. Melibatkan ODHA & keluarga dalam kegiatan
pendidikan kesehatan masyarakat dll
Pengembangan LKB HIV
Unsur Utama
No. Pilar Utama Maksud dan Tujuan
Koordinasi dan kemitraan dengan
Mendapatkan dukungan dan keterlibatan
Pilar 1: semua pemangku kepentingan di
aktif semua pemangku kepentingan
setiap lini
Layanan terintegrasi dan
Tersedianya layanan terintegrasi sesuai
Pilar 2: terdesentralisasi sesuai kondisi
dengan kondisi setempat.
setempat

Adanya jaminan kesinambungan dan linkage


Pilar 3: Sistem rujukan dan jejaring kerja
antara komunitas dan layanan kesehatan.

Paket layanan HIV komprehensif Tersedianya layanan berkualitas sesuai


Pilar 4:
yang berkesinambungan kebutuhan individu

Terjangkaunya layanan baik dari sisi


Pilar 5: Akses Layanan Terjamin geografis, finansial dan sosial, termasuk bagi
kebutuhan populasi kunci

Meningkatnya kemitraan, dan akseptabilitas


layanan, meningkatkan cakupan, dan retensi
Pilar 6: Keterlibatan ODHA dan Keluarga
pada perawatan dan pengobatan, serta
Pelayanan terintegrasi dan terdesentralisasi sesuai
kondisi setempat

Integrasi layanan dan desentralisasi pengelolaan


sumber daya diadaptasi sesuai situasi epidemi HIV dan
kondisi di kabupaten/kota (yaitu epidemi terkonsentrasi
atau meluas, kapasitas sistem layanan kesehatan, LSM
pemberi layanan, termasuk layanan bagi kelompok
populasi kunci, dsb)

Banyak layanan PDP yang menuju layanan “satu atap”


yang sebaiknya terus diupayakan secara bertahap,
dengan prioritas integrasi layanan HIV di layanan
lainnya seperti di layanan TB, layanan IMS, KIA, KB,
PTRM, LASS dan kesehatan reproduksi remaja.
Terima kasih

Landry Kusmono :
Email : landryka@aidsjabar.or.id
081573204080

Anda mungkin juga menyukai