Anda di halaman 1dari 40

KEiIENTERI,AN

TESEHATAN
RTPI',BUK
llilOONESIA
)
a(*
KEMENTER'AN

[E;iTil,i"
lNDoNEsrA
D

PANDUAN
PELAMANAN
KESEHATAN
BERGERAK
F
lF

DAFTAR ISI

3
5

BAB 1 PENDAHULUAN I
A, Latar Belakang I
B, Tujuan 10

e, Sasaran 11

D, Pengertian 1i

E, Dasar Hukum 12

BAB 2 PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK ........ l5


A, Def inisi 15

B. Tujuan PKB 15

C, Jenis Pelayanan 15

D, Pola Pelayanan Kesehatan Bergerak .......... 16

Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan Rl E. Sumber Daya ......... 17

614 lndonesia. Kementerian Kesehatan Rl. Direktorat Jenderal


lnd Pelayanan Kesehatan BAB 5 LANOKAH.LANGKAH PELAKSANAAN PELAYANAN
b Panduan pelayanan kesehatan bergerak.- 23
KESEHATAN BERGERAK ..........
Jakarta : Kementerian Kesehatan Rl. 2020
A. Perencanaan 23
rsBN 978-602-416-972-5
1. Analisis Situasi 23

1. Judul I. PUBLIC HEALTH 2. Penyusunan Rencana Kebutuhan Pelayanan


II. ENVIRONMENTAL HEALTH SERVICES 27
Kesehatan Bergerak
III. HEALTH CARE
3. Sosialisasi dan Advokasi 35
I SBN 978-602-416-S72-5 4. Pembentukan Tim PKB 35

5. Persiapan Sumber Daya .......

,llililililillltililliltll
PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 3
-
B. PelaksanaanKegiatan 36
1. Pra Pelaksanaan 36
KATA PENGANTAR
2. Pelaksanaan 37
3. Pasca Pelaksanaan ............. 3B kami panjatkan kepada Tuhan
PuJl ayukur

C. Monitoring dan Evaluasi 39 Yeng Maha fsa, karena atas rahmat dan
hldaVah-Nya, telah tersusun Panduan
D. lndikator Keberhasilan Kegiatan PKB 40
Pelayanan Kesehatan Bergerak. Buku
lnl merupakan panduan bagi pemerintah
BAB 4 PENUTUP 47 daerah dalam penyelenggaraan
LAMPIRAN 51 Felayanan Kesehatan Bergerak.
TIM PENYUSUN 69
KONTRIBUTOR 73 Bcnrpal tahun 2020 tercatat 283
hcbupaten/kota memiliki Puskesmas
yHllq berada di kawasan terpencil
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer,
den sangat terpencil. Masyarakat di Kementerian Kesehatan Rl
daorah terpencil dan sangat terpencil
Eangat bergantung pada pemerintah
tlelam pemenuhan kebutuhan dasar kesehatannya. Pemerintah daerah
mengandalkan Puskesmas dan jaringannya dalam penyediaan pelayanan
koHehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil. Namun kondisi
gnogrnfls yang sangat sulit seringkali menjadi tantangan yang sulit diatasi
olnlr l)uskesmas untuk menjangkau masyarakat diwilayah kerjanya tersebut
lntrpn bantuan dari pemerintah daerah kabupaten/kota, provinsi dan pusat.
Pnlnyanan Kesehatan Bergerak menjadi salah satu kegiatan prioritas dalam
rnenlngkatkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang sulit
nronJangkau fasilitas kesehatan karena masalah geografis.

l'rrlnyanan kesehatan bergerak atau sering juga disebut sebagai flying/


salllng health care diharapkan dapat dilaksanakan secara optimal agar
dnpnt dinikmati manfaatnya oleh masyarakat untuk meningkatkan derajat
kpsnhatannya. 0leh sebab itu perlu dilakukan tata kelola pelayanan
kosnhatan bergerak yang baik, diawali dengan perencanaan, pelaksanaan
rlnn monitoring serta evaluasi kegiatan.

4 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 5


- -
Kami berharap, kiranya panduan ini dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan
PKB maupun dalam pembinaan program terkait. Kami mengucapkan
terima kasih kepada seluruh kontributor dan pihak-pihak yang terlibat
dalam penyusunan buku ini. Saran dan masukan bagi penyempurnaan
panduan ini kamiterima dengan senang hati. Semoga pelayanan kesehatan
dapat semakin terjangkau bagi masyarakat di daerah terpencil dan sangat
terpencil.

Jakarta, Maret 2020


Direktur Pelayanan

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

-
BAB I
PTilDAHULUAN

I' Lrtrr Brlakang


Pemerataan pelayananan kesehatan untuk meningkatkan derajat
kgeehatan masyarakat merupakan salah satu sasaran yang ingin
dleapai dalam pembangunan kesehatan. Permasalahan utama
yang dihadapi dalam hal pemerataan layanan adalah terkait
akees yang terbatas, khususnya bagi daerah terpencil dan sangat
tarpencll. Keterbatasan akses pelayanan antara lain disebabkan
karena kendala geografis dan keterbatasan sarana transportasi
untuk menjangkau daerah tersebut.

Pamerintah telah menetapkan daerah 3T berdasarkan Perpres


Nomor 131 Tahun 2015 yaitu tertinggal, terdepan dan terluar
yang mendapatkan perhatian khusus dalam pembangunan
untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Agar dapat
mcmenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan di daerah
lT, khususnya di kawasan terpencil dan sangat terpencil yang
memlllki kesulitan akan akses terhadop pelayanan kesehatan,
dlbutuhkan pola pelayanan kesehatan yang sifatnya khusus dan
mampu menjangkau daerah-daerah tersebut dengan cepat,
dllongkapi dengan fasilitas dan tenaga medis yang handal.

Pelayanan kesehatan bergerak (PKB) adalah salah satu


pengembangan pola pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan
kesehatan kawasan terpencil dan sangat terpencil yang telah

_ PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK 9
-
tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor g0 Tahu
E, hntrn
-. 2015. Pola pelayanan melalui PKB merupakan salah satu strat
1, Kabupaten/kota yang membina Puskesmas kawasan terpencil
dalam meningkatkan akses sekaligus sebagai bentuk kehadira dan sangat terpencil
negara di daerah terpencil dan sangat terpencil. Oleh sebab itu, 2, Provlnsi yang membina kabupaten/kota yang memiliki
jumlah PKB yang dilaksanakan di kawasan terpencil dan sangat
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil
terpencil sesuai standar menjadi salah satu indikator daram B, l=.lntas program di Kementerian Kesehatan yang membina
pembangunan kesehatan yang tercantum dalam RpJMN tahun pelaksanaan program di daerah
2020 - 2024 dan Rencana Strategis (Renstra) Kementeria q, L.lntas sektor ditingkat pusat dan daerah yang terkait
Kesehata n tah u n 2020-2024.

F, Frngutlen
Berdasarkan data yang disampaikan oleh dinas kesehatan l, Dmrah Tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah
kabupaten/kota dan provinsi kepada Kementerian Kesehatan serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan
sampaitahun 2019, sejumlah2346 Puskesmas berada di kawasan dangan daerah lain dalam skala nasional, berdasarkan Perpres
terpencil/sangat terpencil. Puskesmas ini tersebar di 274 kabr Nomor tahun 2015.
131
kota, 30 Provinsi. Wilayah Puskesmas di kawasan terpencil dan ?, Dmrah perbatasan/Kawasan Perbatasan adalah bagian dari
sangat terpencil ini berpeluang untuk mendapatkan pelayanan wllayah negara yang terletak pada sisi dalam sepanjang batas
kesehatan melalui PKB. Agar dapat berjalan efektif dan efisien, wllayah lndonesia dengan negara lain, dalam hal batas wilayah
diperlukan panduan pelaksanaan PKB yang menjadi acuan bagi negara di darat, kawasan perbatasan berada di kecamatan
seluruh pemangku kepentingan terkait. bordasarkan Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola
Iterbatasan Nomor 1 tahun 2015.
Tujuan J, Pulau-Pulau Kecil Terluar adalah pulau dengan luas areal
l. Tujuan Umum kurang atau sama dengan 2000 km2 (dua ribu kilometer
Tersedianya panduan dalam pengelolaan pelayanan Kesehatan persegi) yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis
Bergerak. yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai
2. Tujuan Khusus dengan hukum internasional dan nasional berdasarkan Kepres
a. Tersedianya acuan dalam perencanaan pKB Nornor 6 Tahun 2017.
b. Tersedianya acuan dalam pelaksanaan pKB 4, Purkrsmas kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil adalah
c. Tersedianya acuan dalam monitoring dan evaluasi pKB
I KTP yang penetapan dilakukan oleh Bupati Berdasarkan
d. Tersedianya instrumen pemantauan PKB wllayah sulit dijangkau/rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau atau pesisir; akses transportasi umum 1 kali dalam

IO PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK II
- -
Fl

1 minggu; jarak tempuh pp darl lbukota kabupaten > 6 jam


transportasi dapat terhalang iklim dan cuaca; kesulita
pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang tid
stabil, berdasarkan Permenkes nomor g0 tahun 2018.

E. DasarHukum
1. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik Kedokteran
2. UU Nomor 36 Tahun 200g tentang Kesehatan
3. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah Daerah
4. UU Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
5. UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
6. PP Nomor 67 Tahun 2019 tentang pengeroraan Tena
Kesehatan
7. Permenkes Nomor g0 Tahun 2018 tentang pelaya
Kesehatan di Fasyankes Kawasan Terpencil dan San
Terpencil
8. Permenkes Nomor 43 Tahun 20lg tentang pusat Kesehatan
Masyarakat

illvirlolul Peloyonon Kesehoton


Beroerok.
klto wuludkqh kesehoton yong befteodilon"

I2 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK

-
E.

BAH 2
FTLAYANAN KESEHATAN BERGERAK

* Drllnlrl
Prlayanan Kesehatan Bergerak( PKB ) adalah pelayanan kesehatan
yeng dilakukan oleh Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak
{TPKB) dalam rangka meningkatkan akses dan ketersediaan
pclayanan kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil
Veng tldak memiliki fasilitas kesehatan dan daerah yang tidak
m€ndapat pelayanan kesehatan. Mobilisasi TPKB dilakukan
drngan menggunakan berbagai moda transportasi seperti alat
tfenFportasi udara, perairan, darat atau kombinasi. lstilah PKB
tarlng Juga disebut sebagai Flying Health Care(FHCI atau Sailing
Health Care sesuai dengan moda transportasi yang digunakan
delam pemberian pelayanan tersebut.

l, llt|um PKB
l uJuan PKB adalah meningkatkan aksesibilitas pelayanan
kerehatan, mutu pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan
maeyarakat di kawasan terpencil, ka.wasan sangat terpencil,
daerah yang tidak memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dan
dacrah yang tidak mendapat pelayanan kesehatan.

E, rlmlr Pdayanan
Jenls pelayanan yang dapat diberikan pada PKB meliputi:
1, Pelayanan kesehatan dasar
2, Frelayanan kegawatdaruratan

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 15


- -
.-
3. Pelayanan kesehatan spesialistik l, lumbor Daya
4. Pelayanan kesehatan rujukan dan evakuasi medis 1, Sumber daya manusia
5. Pemberdayaan masyarakat $umber daya manusia pelaksana PKB disebut sebagai Tim
6. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan petugas Pelayanan Kesehatan Bergerak (TPKB)
a. TPKB merupakan gabungan tenaga kesehatan dan non
D. Pola Pelayanan Kesehatan Bergerak kesehatan yang dapat berasal dari pusat/Kementerian
Pelaksanaan PKB dapat dilakukan di desa, tetapi apabil Kesehatan, provinsi, kabupaten/kota dan Puskemas
dibutuhkan pelayanan spesifik dan/atau lanjutan dapat dilakuka dengan jenis dan jumlah sesuai kebutuhan.
di Puskesmas dan jaringannya ataupun di rumah sakit sesua b, Tenaga kesehatan yang tergabung dalam TPKB dapat
dengan hasil analisis situasi dan jenis pelayanan yang diberikan terdiridari:
Pola PKB dapat dilakukan oleh pusat, provinsi dan atau da l) Dokter spesialis (sesuai kebutuhan dan ketersediaanh
kabupaten/kota ke lokasi PKB sebagai berikut: 2l Dokter dan/atau dokter gigi;
1. TPKB dapat turun ke desa untuk memberikan pelayan J) Perawat;
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan spesialistik, pelayan 4) Bidan;
kegawatdaruratan, pelayanan rujukan dan evakuasi medis 5) Tenaga sanitasi lingkungan;
pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan pengetahu B) Nutrisionis;
atau keterampilan petugas Puskesmas. 7l Apoteker dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian
2. TPKB dapat turun ke Puskesmas untuk melakukan pelayan B) Ahli Teknik Laboratorium Medik (ATLM)
kesehatan spesif ik yang hanya dapat dilakukan di Puskesma g) Tenaga Promosi Kesehatan dan llmu Perilaku dan atau
sesuai kewenangannya, pemberdayaan masyarakat da l0) Tenaga kesehatan lainnya
peningkatan pengetahuan atau keterampilan petuga t:, IPKB juga didukung dengan tenaga non kesehatan seperti:
Puskesmas. 1) Tenaga administrasi
5. TPKB dapat turun ke rumah sakit kabupaten/kota unt 2) Pengemudi
memberikan pelayanan kesehatan spesialistik yang belu J) Tenaga porter
dapat dilakukan di rumah sakit tersebut, alih pengetahua ?. linrana dan prasarana
dan teknologi, peningkatan pengetahuan atau keterampila linrana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
kepada petugas rumah sakit. I'KB antara lain:
rr, Sarana/bangunan untuk tempat pelayanan kesehatan
sesuai dengan kondisi dan jenis pelayanan yang diberikan,
dapat berupa:

16 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK 17


- -
.J

l) Sarana yang permanen, seperti bangunan rumah saki 2l Kegiatan pelaksanaan PKB
- Puskesmas, Puskesmas Pembantu, balai desa, tempat a) Biaya mobilisasiTPKB dalam bentuk perjalan dinas
tempat umum lainnya ataupun rumah penduduk dialokasikan sesuai ketentuan yang berlaku dengan
2) Sarana yang tidak permanen (mobile)seperti te memperhatikan kondisi keterpencilan lokasi PKB,
kapal. mencakup:
b. Alat transportasi darat, perairan dan atau udara . Biaya transportasi sampai ke lokasi
c. Air bersih dan sumber listrik . Uang saku bagi masing-masing anggota TPKB
d. Alat telekomunikasi lokal selama hari efektif kegiatan
Peralatan kesehatan, obat, bahan habis pakai . Uang harian diberikan kepada anggota TPKB
Peralatan kesehatan, obat dan bahan habis pakai yan yang bukan tenaga lokal.
disediakan disesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehata . Biaya akomodasi untuk menginap di penginapan
yang dilakukan, ketersediaan tenaga kesehatan, juga jeni atau rumah masyarakat.
kasus yang banyak dihadapi. Penyediaan peralatan kesehat b) Honor
obat dan bahan habis pakai dapat berasal dari . Honor dapat diberikan kepada dokter spesialis
dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provrnsr, atau anggota TPKB lainnya yang memberikan
pusat, atau sumber lainnya. pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan
4. Pendanaan yang berlaku.
a. Pendanaan untuk PKB dapat bersumber dari APBN, AP . Honor dapat diberikan kepada dokter spesialis
Provinsi, APBD kabupaten/kota serta sumber pendanaa atau anggota TPKB lainnya sebagai narasumber
lainnya sesuai ketentuan. yang memberikan transfer/alih pengetahuan
b. Penyelenggaraan PKB dapat dilakukan oleh pemerinta dan teknologi atau pelatihan keterampilan
pusat atau pemerintah daerah provinsi/kab/kota yan teknis kepada petugas setempat di lokasi
dilaksanakan secara swakelola atau oleh pihak ketiga. pelayanan sesuai kete.ntuan yang berlaku.
c. Komponen pembiayaan yang perlu dialokasikan adalah c) Penyediaan logistik
untuk kegiatan perencanaan PKB, pelaksanaan dan . Pengadaan obat, alat kesehatan, bahan habis
monitoring evaluasi PKB. pakai dan logistik lainnya sesuai kebutuhan
1) Kegiatan perencanaan PKB dalam bentuk rapat pelayanan dan dilaksanakan berdasarkan
persiapan, penyusunan dokumen perencanaan dan ketentuan yang berlaku.
survei lokasi PKB.

18- PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK 19


-
. Logistik lainnya seperti bahan kontak y
diberikan kepada masyarakat sesuai denga
kebutuhan
d) Biaya mobilisasi logistik
Biaya mobilisasi logistik dapat berupa upa
pengangkutan dan atau pengiriman logistik TPK
ke lokasi pelayanan.
e) Asuransi jiwa dibutuhkan anggota TPKB dal
pelaksanaan tugasnya, karena bertugas di daera
terpencil dan sangat terpencil yang memil
risiko tinggi sehingga membutuhkan perlindunga
keselamatan diri dalam bertugas.
3) Kegiatan evaluasi PKB dalam bentuk rapat eval
dan penyelesaian laporan.

20 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK

-
FtAlt .J
-
LAilGKAH.LANGKAH PELAKSANAAN
FELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

E:CAre qnris besar, langkah-langkah pelaksanaan PKB meliputi


Ftf€ftt:HnflEn, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi dengan
FpllbatkEn Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota dan Puskesmas
lghegi F'Kll dan lintas sektor terkait.

!$TOTIX.I.ANGKAH PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


III R].NCANAAN SOSIALISASI DAN
A. PENENCANAAN
KI IIU I UHAN PKB ADVOKASI
blllnhcrrgna,r
&1ill,:;l'ilir;1, riff , rxltrilril'
*'
lrrilh lrElFynrrnrr k0sohatan Kepada penentu kebijakan (Pemda, 0PRD,
tokoh adat dan agama) untuk mendapatkan
dukungan

J\NAI I$IS SITUASI PEI.IBENTUKAN TPKB


& CUlu Hslc y€riu d,ld,lr l,rk,rrl chs8.ar Pada tiap tingkatan mulai dari Pusat. Provilsi,
ftll deuqqrrir tr!r'racplrlilr,t hr'cnhatan Kabupaten/kota dan Puskesmas
p l€llrt talrgrtlr r rrar d lFrtr lrrr$D0rlasi.
Gg{tp+, .rrrrlr' r rhvr lrnrnrrrr. lrntsnrana.
13 *{ltlgtt lerreun lrprrlrnlqrr
PERSIAPAN SUT,IBER DAYA
klFU FFlili.{r{rrr rolilrtlr lillr'rlxilr PKB Dengan memberdayakan sumber daya yang
S Ftsmcclihstr tttnl"l' l!,rlili lrn'rll tx,lilyflr0r ada dan TPKB

lnrilnrnfi{0 rtAN EvaLUAst

PTNEATATAil OAN PELAKSANAAN


, PELAPORAN KEGIATAN
fu 5lg,' =9"rr."r',lr'rr lrl,rtrltnr,r hr,$,1tfl lan Pra Pelaksanaan, Pelaksanaan, dan Paska
ffiktElrr t t,slel','r',r lrqHll kflUlrrlur Pelaksanaan PKB

It Fulncrnaan
L Anallels Situasi
Atrrrlisis situasi dilakukan oleh Puskesmas/ Dinkes Kabupaten/
Knlu terhadap lokasi yang membutuhkan PKB. Analisis
rlllrrkukan untuk menilai:
e. kelbutuhan pelayanan dan dukungan dalam pelaksanaan
pr:layanan

22 PANDUAN PETAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 23


- -
b. penyakit yang berpotensi KLB/Wabah beserta fakt sehingga implementasi sistem kewaspadaan dini dan
-. risikonya respon cepat beserta upaya pengendaliannya dapat
c. letak dan kondisi geografis lokasitujuan dilakukan.
d. ketersediaan fasyankes lokasi tujuan Gambaran umum lokasi
e. ketersediaan sarana, prasarana, peralatan dan obat Gambaran umum lokasi merupakan kondisi umum tentang
f. ketersediaan SDM Kesehatan lokasiyang menjaditempat PKB akan dilaksanakan, seperti
g. budaya dan Bahasa lokal ekses, waktu tempuh, iklim/cuaca, dan jenis transportasi.
Pada tahapan ini
kegiatan yang dilakukan adal lnformasi ini diperlukan agat dapat merencanakan
mengumpulkan informasi kunci yang dibutuhkan unt kebutuhan terkait sarana transportasi maupun menyusun
mengetahuilebih jauh kondisidaerah yang akan menjadil rencana perjalanan untuk menjangkau daerah tersebut.
pelayanan. Hasil analisis situasi setidaknya memberi Fleberapa informasi utama yang dibutuhkan adalah
informasi sebagai berikut: qambaran geograf is lokasi, apakah berada di daerah
a. Data demografi pedalaman, pegunungan, pesisir, pulau atau gugus pulau.
Data demograf i diperlukan untuk mendapatkan ukuran da Selain itu terkait akses dapat diberikan gambaran apakah
karakteristik penduduk diwilayah yang akan mendapatka daerah tersebut merupakan daerah rawan bencana
PKB. Data demografi yang diperlukan antara lain jumla alam, bagaimana kondisi keamanannya, apakah terakses
total penduduk dan distribusi penduduk berdasarka transportasi umum darat, air atau udara, jarak tempuh
kategori pada sasaran sesuai dengan siklus kehidupan. rnenggunakan transportasi umum serta informasi tentang
b. Permasalahan kesehatan masyarakat dan faktor ri prakiraan cuaca.
penyakit d. Sarana, prasarana, peralatan dan obat
Pemetaan masalah kesehatan pada wilayah ya lnformasi ketersediaan sarana, prasarana, peralatan dan
membutuhkan PKB sangat diperlukan guna menda obat sangat diperlukan guna mengantisipasi kebutuhan
gambaran prioritas masalah kesehatan yang perl dilapangan pada saat pemberian layanan kesehatan
mendapatkan penanganan segera. Sumber data untu khususnya di daerah terpencil dan sangat terpencil. Untuk
melakukan pemetaan dan penetapan prioritas masa ketersediaan sarana, perlu diidentif ikasi ketersediaan
dapat diperoleh melalui 10 besar penyakit yang te bangunan tempat pelaksanaan PKB di lokasi yang paling
selama kurun waktu tertentu, catatan kematian, capai mudah terjangkau dan memungkinkan untuk menjadi
program prioritas nasional, maupun data program lai tempat pemberian pelayanan. Bangunan yang dapat
Disamping itu, perlu adanya informasi mengenai penyaki digunakan antara lain Puskesmas pembantu, balai desa,
yang berpotensi KLB/wabah beserta faktor risi rumah ibadah, rumah penduduk atau tempat umum

24 _ PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 25
-
lainnya. Puskesmas dapat digunakan khususnya unt ciiberikan pada pelaksanaan PKB akan lebih optimal jika
pelayanan kesehatan atau transfer penqetahuan yan rnenggunakan bahasa lokal dan memperhatikan perilaku
membutuhkan prasarana dan peralatan khusus yang .qerta budaya setemPat.
di Puskesmas.
Selain itu, ketersediaan prasarana perlu diidentifika !, Ponyusunan Rencana Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
seperti ketersediaan listrik, sanitasi (limbah medi Borgerak
cair dan padat) dan air bersih, serta telekomunikas llcncana kebutuhan pelayanan kesehatan bergerak disusun
Adapun peralatan minimal yang dibutuhkan yang perl hcrdasarkan usulan/proposal yang disampaikan oleh dinas
diidentifikasi ketersediaannya antara lain untuk pelayan kcsehatan kab/kota yang berisi antara lain hasil analisis
kesehatan dasar, seperti pemeriksaan umum, kesehat tilluasi dan kebutuhan sumber daya, termasuk masalah
ibu, kesehatan anak, imunisasi, pelayanan gawat daru kosehatan dan faktor risiko penyakit.
persalinan, alat pemeriksaan laboratorium sederha linrdasarkan hasil analisis situasi, maka tim PKB di provinsi
rapid test. Ketersediaan peralatan medis spesialist ntnu kabupaten menyusun rencana kebutuhan PKB meliputi
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pe Inlris pelayanan yang akan diberikan, target masyarakat yang
spesialis yang diberikan di lokasi PKB. nkan diberikan pelayanan, pola pemberian layanan yang
e. Tenaga kesehatan Yanq tersedia trrc.mu gkinkan untuk menjangkau lokasi, kebutuhan su mber
n

Jumlah dan jenis tenaga kesehatan (Dokter spesial rlrrya, termasuk tenaga kesehatan, sarana, prasarana,
Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat, Bidan, Sanitari lrnralatan dan obat serta biaya yang dibutuhkan.
Nutrisionis dan lain-lain) yang tersedia merupakan sa l'nlayanan kesehatan yang akan diberikan dalam PKB
satu informasi penting sebagai bagian darianalisis situa rlist-.suaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber
Hal ini diperlukan dalam perencanaan kebutuhan 9u tlirya. Jenis pelayanan kesehatan dapat terdiri dari pelayanan
menentukan komposisijenis dan jumlah tenaga kesehat kcsehatan dasar, spesialistik, kegawatdaruratan, rujukan dan
dalam Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak. nv;rkuasi medis, surveilans dan pemberdayaan masyarakat
f. Budaya dan Bahasa lokal r;crta peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis
Perilaku dan budaya masyarakat merupakan fak pntugas. Beberapa contoh bentuk kegiatan pelayanan yang
penting penentu derajat kesehatan' 0leh sebab i rlilakukan dapat merujuk pada pelaksanaan kegiatan pada
pendekatan dan intervensi dalam pelayanan kesehat tlKM esensialmaupun UKM Pengembangan yang spesifik bagi
harus memperhatikan hal tersebut. Pelayanan kesehata l'rrskesmas terpencil dan sangat terpencil, sebagai berikut:
pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasi
kemampuan tenaga kesehatan maupun kader

26 _ PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK 27


-
Tabel l. Pelayanan Promosi Kesehatan pada PKB Tabel 2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan pada PKB
-,

Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan kepedulian dan pe Prlayanan 1. Konseling


aktif masyarakat untuk meme Kllchatan Konseling dilakukan terhadap pasien yang
dan meningkatkan tlngkungan menderita penyakit dan/atau gangguan
melalui UKBM (seperti Posya kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
Poskestren, SBH, dan sebagainya risiko lingkungan yang dilaksanakan secara
sekolah dan kelompok masyarakat. terintegrasi dengan pelayanan pengobatan
Fasilitasi proses pem dan/atau perawatan
masalah melalui pendekat 2. lnspeksi kesehatan lingkungan (lKL)
edukatif dan partisipatif Berdasarkan konseling terhadap pasien
memperhatikan kebutuhan, pote dan atau hasil surveilans kesehatan yang
dan sosial budaya setempat. menunjukkan kecenderungan berkembang
atau meluasnya penyakit atau kejadian
Advokasi Melakukan advokasi kepada
kesakitan akibat faktor risiko lingkungan,
penentu kebijakan dan pe
tenaga kesling harus melakukan inspeksi
kepentingan untuk mendapat
kesehatan lingkungan ( | KL) terhadap media
dukungan berupa keb'tjakan
lingkungan:
sumber daya yang diperlukan
rangka menanggulangi
a. Pengamatan fisik media lingkungan :

kesehatan tertentu
- Air (jenis dan kondisi sarana air
minum, jenis dan kondisi air hyqiene
Kemitraan Menjalin kemitraan dengan li dan sanitasi, kualitas air secara fisik
sektor terkait dalam menduku dan kepemilikan)
PHBS dan penanggulangan ma - Jamban (jenis, kondisi jamban dan
kesehatan tertentu kepemilikan)
Komunikasi, Informasi, dan Pemberian informasi - Udara (ketersediaan dan kebersihan
Edukasi (KlE) Kesehatan perilaku hidup bersih dan ventilasi)
melalui metode penyuluhan - Tanah (kondisi kualitas tanah yang
konseling berpotensi sebagai media penularan
penyakit)
- Pangan (kualitas pangan yang
memenuhi prinsip hyqiene sanitasi
dalam pengelolaan pangan)

28 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 29


- -
-.
b. Pengukuran media lingkungan dl Pengembanagan teknologi tepat
tempat dengan menggunakan alat guna (TTG) yang dapat dibuat dan
untuk mengetahui kualitas media dimanfaatkan oleh masyarakat
lingkungan yang hasilnya langsung setempat, memanfaatkan sumberdaya
diketahuidi lapangan. yang ada, praktis dan mudah
c. Uji laboratorium, jika diperlukan dikembangkan. Contoh: pembuatan
untuk penegasan lebih lanjut dari saringan pasir cepat/lambat untuk
hasil pengukuran media lingkungan, mengurangi kekeruhan air.
dilakukan melalui rujukan pemeriksaan Rekayasa lingkungan merupakan
ke laboratorium yang terakreditasi. upaya untuk mengubah media
d. Analisis risiko kesehatan lingkungan lingkungan untuk mencegah pajanan
untuk memprediksi kondisi dan agen penyakit. Contohnya menanam
karakteristik lingkungan yang tanaman anti nyamuk.
berpotensi terhadap timbulnya e. Komunikasi, lnformasi dan Edukasi
risiko kesehatan berdasarkan hasil serta penggerakan / Pemberdayaan
pengamatan dan pengukuran media Masyarakat.
lingkungan

lntervensi kesehatan lingkungan


Dilakukan untuk Tabel 5. Pelayanan Kesehatan Keluarga pada PKB
meningkatkan
pengetahuan, kesadaran dan prilaku
masyarakat terhadap masalah kesehatan
dan upaya yang diperlukan sehingga dapat
mencegah gangguan kesehatan akibat Pclayanan 1. Pemeriksaan ke hamilan/ANC

faktor risiko lingkungan, seperti: kosehatan ibu dan 2. Pelayanan persalinan

a. Kegiatan sanitasi total baylbaru lahir 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir

masyarakat (STBM). Dilakukan 4. Penyuluhan tahda bahaya pada persalinan


pemicuan dan pendampingan pasca dan nifas

pemicuan STBM. 5. Pendampingan dan pemanfaatan buku KIA


b. Tenaga kesling dapat memberikan Pelayanan 1. Pemantauan Tumbuh kembang Anak
desain untuk perbaikan dan Kesehatan Balita 2. Pelayanan imunisasi dasar dan lanjutan
pembangunan sarana sesuai dengan 3. Pemberian vitamin A
tingkat risiko dan persyaratan 4. Pendampingan pemanfaatan buku KIA
kesehatan lingkungan dengan 5. Manajemen terpadu balita sakit
mengutamakan material lokal.

30 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGFRAK

- -
Tabel4. Pelayanan Gizipada PKB
-.
Pelayanan 1. Skrining kesehatan siswa
kesehatan pada pendidikan dasar
usia pendidikan 2. Penyuluhan kesehatan bagi siswa Fdryenan Gizi 1. Pemantauan pertumbuhan dan melakukan
dasar pendidikan dasar deteksi diniipenemuan kasus gizi di
masyarakat.
,Pelayanan '.,,,,,. 1. Edukasi kesehatan termasuk KB
2. Penyuluhan gizi seimbang dan konsellng
K€seh€te.n,pade 2. Skrining faktor resiko PM & PTM gizi.
usia,pr g$.., a. Pengukuran TB, BB dan LP
3. Pemberian vitamin A pada Balita bila PKB
b.' Penguk.ulan TD..,..,',,.,,,i'l ;'',.:,,.,ri
dilaksanakan pada bulan Februari atau
c;.:,. Fe,rnerillg0anG'B;Asam.ur€ti
Agustus.
d. Anamnesa perilaku beresiko
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada
3. Konseting KB FasAngantUsia,,Subur Balita, anak sekolah dan ibu hamil yang
Pelayanan 1. Edukasi prilaku PHBS membutuhkan.
Kesehatan Lansia 2. Skrining Faktor resiko PM & PTM Bila ditemukan kasus gizi buruk maka
a. pengukuran TB, BB, LP dilakukan rujukan untuk perawatan sesuai
b. pengukuran TD manajemen tatalaksana gizi buruk.
c. pemeriksaan GD, Asam urat Pemberian tablet tambah darah pada ibu
Kolesterol hamil dan remaja puteri
d. pemeriksaan gangguan mental
e. pemeriksaan gangguan kognitif
f. pemeriksaantingkatkemandirian Tabel 5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
usia Tidak Menular dan Penyakit Menular pada PKB
g. anamnesa perilaku berisiko

Pencegahan dan 1. Pemeriksaan/skriningPTM


pengendalian 2. Penyuluhan terkait pencegahan faktor
penyakit tidak risiko PTM
menular 3. Komunikasi risiko
4. Senam kebugaran

32 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KE5EHATAN BERGERAK 33


- -
T.

lrnrlirlaman yang difungsikan sebagai pusat rujukan antara


irliru pusat rujukan medis terbatas untuk memberikan
Pencegahandan 1. Pemeriksaan kesehatan, seperti cacinga pclayanan rujukan medik dan kesehatan yang dibutuhkan.
pengendalian TB, HlV, malaria dan sebagainya.
jenis pelayanan yang telah
llcr dasarkan direncanakan,
penyakit menular 2. Penyuluhan kesehatan terkait
penyakit seperti DBD,
:;cl;rnjutnya dihitung sumber daya yang dibutuhkan untuk
!:n:,1,?:n pclaksanaan pelayanan tersebut. Sumber daya yang
TB, HlV, cacingan dan sebagainya.
3. Sistem kewasdaan dini dan respon cepat rlibutuhkan termasuk SDM, sarana, prasarana, peralatan,
4. Pengendalian penyakit yang dapat d
nbat-obatan dan logistik lainnya yang spesif ik untuk
dengan imunisasi.
pclayanan yang akan diberikan. Untuk efektif itas dan ef isiensi
5. Bila diperlukan dapat dilakukan pemberi
obat cacing pada balita dan anak seko pclayanan, diutamakan menggunakan sumber daya yang
dilokasi berisiko tinggi infeksi cacingan. rlirniliki oleh pemerintah daerah setempat dan Badan Usaha/
(j:lR (LSM yang sah menurut aturan).
I iosialisasi dan advokasi
Tabel 6. Pelayanan Kesehatan Tradisional PKB
liosialisasi dan advokasi rencana PKB dilakukan pada
pr:merintah daerah setempat dengan tujuan untuk
nrendapatkan dukungan guna memenuhi kebutuhan
Asuhanl,landiri 1. Konseling TOGA l'KB. Bentuk dukungan dapat berupa kesepakatan atau
TOGA dan 2. Pelayanan Akupresure Memorandum of Understanding (MoU) terkait bantuan
Keterampilan 3. OJT(Pembuatan Jamu dan Akupresure)
4. Pemberian bibit Toga
yitng akan diberikan, baik berupa alokasi dana, akomodasi,
1re rbekalan kesehatan maupun alat transportasi.
l)embentukan Tim PKB
Perencanaan pola pelayanan disesuaikan dengan kebutu Slumber Daya Manusia (SDM) yang akan ditugaskan untuk
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Jika dibutu rnelaksanakan PKB ditetapkan oleh pimpinan unit masing-
pelayanan rujukan medis spesialistik disebuah kabupat masing. Komposisi jenis dan jumlah serta asal institusi
maka tim PKB provinsi dapat pergi selama beberapa hari anggota tim yang akan ditetapkan mengacu pada rencana
satu/beberapa kali ke kabupaten tujuan, untuk melaksana kebutuhan PKB yang telah disusun. Berdasarkan rencana
pelayanan rujukan medis spesialistik. Jika kebutuh kebutuhan tersebut maka Tim PKB dibentuk di Puskesmas,
spesialistik tersebut dibutuhkan ditingkat kecamatan, kab/kota, Provinsi dan atau di pusat.
tim PKB provinsi dan kabupaten dapat menuju
di daerah terpencil/sangat terpencil di pusat cluster
34 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK 35
- -
.-
5. Persiapan Sumber Daya b) Setelah tiba di lokasi, perlu dilakukan koordinasi dengan
- Langkah terakhir dalam perencanaan adalah mempersiap pemerintah daerah setempat bersama dengan pimpinan
dan menyediakan seluruh sumber daya yang akan dimobili Puskesmas dan atau Rumah Sakit setempat untuk
untuk pelaksanaan kegiatan PKB. Peran perangkat d memastikan kembali kebutuhan untuk pelayanan sudah
babinsa, dan kecamatan untuk memobilisasi sum tersedia.
daya lokal sangat penting untuk mendukung kelancar 7 ) | 'olaksanaan
pelaksanaan PKB, seperti keterlibatan kader dalam p ;r) Pelayanan kesehatan dilaksanakan oleh TPKB sesuai
maupun dalam penyediaan akomodasidan sebagainya. Unt dengan yang telah direncanakan.
itu perlu dipastikan kepada para penanggungjawab apa h) Alur dan mekanisme pelayanan dapat berubah
sarana, prasarana, logistik dan TPKB sudah siap u menyesuaikan dengan kondisi di lokasi pelayanan.
pelayanan PKB. t:) Pelayanan kesehatan yang diberikan dilakukan dengan
pendekatan lokal spesif ik tanpa mengabaikan mutu
Tahap perencanaan ini dapat
dilakukan dalam be dan keselamatan pasien serta sesuai dengan standar
penelaahan dokumen pendukung, seperti usulan PKB ol pelayanan dan standar profesi.
Dinkes Kabupaten/kota, prof il Puskesmas, ataupun rl) Pasien yang tidak dapat ditangani pada saat pelayanan
sekunder lain yang terkait. Koordinasi selanjutnya an dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat yang
penyelenggaran PKB dengan pemerintah daerah setem memiliki kompetensi untuk penanganan kasus tersebut.
dapat dilakukan dalam bentuk rapat koordinasi mau 1') Pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan
survei lapangan dengan melibatkan lintas program dan li rujukan segera, dievakuasi ke rumah sakit terdekat yang
sektor terkait. rnampu menangani.
l) Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan sasaran
B. Pelaksanaan Kegiatan
dan materi sesuai dengan yang telah direncanakan.
1) Pra Pelaksanaan Pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui
a) Sebelum Tim PKB diberangkatkan, dilakukan ra penyuluhan di masyarakat maupun di sekolah, pemicuan,
persiapan terlebih dahulu. Rapat persiapan bertuj ataupun peningkatan kemampuan para kader.
agar Tim PKB memiliki komitmen dan pemahaman y ty) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis tenaga
sama terkait tugas dan tanggung jawab masing-masi kesehatan setempat dilakukan terhadap sasaran dengan
memahami situasi dan kondisi selama perjalanan mau rnateri sesuai dengan yang telah direncanakan. Kegiatan
di lokasi tujuan, memastikan ketersediaan sel ini dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian
peralatan dan logistik yang diperlukan serta hal-hal te pelayanan atau disebut juga dengan istilah 0n The Job
lainnya. lraining(0JT).

36 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGFRAK


37
- -
.-
h) Pencatatan Laporan paling sedikit berisi cakupan wilayah pelayanan,
-. Seluruh kegiatan pelayanan didokumentasikan. jenis pelayanan kesehatan yang diberikan, lokasi
pemeriksaan kesehatan dicatat dan dapat diserahkan pelaksanaan pelayanan kesehatan, jenis tenaga kesehatan
Puskesmas atau rumah sakit sebagai bagian dari yang terlibat dalam tim PKB, hasil kegiatan (jumlah
medis pasien untuk dapat ditindaklanjuti oleh petu kasus yang dirujuk, jumlah penduduk yang dilayani, 10
kesehatan Puskesmas atau rumah sakit. penyakit terbanyak, analisis masalah dan rekomendasi)
Pada prinsipnya formulir pencatatan kegiatan Pelaya dan kegiatan lain yang dilakukan dalam PKB, termasuk
Kesehatan Bergerak mengacu pada format pencata proses alih pengetahuan bagi tenaga kesehatan di daerah
dalam Sistem lnformasi Puskesmas (SlP). Sebagai con pelayanan, serta masalah dan hambatan yang dihadapi
data layanan kesehatan individu dicatat dalam ben selama pelaksanaan kegiatan. Pelaporan dilakukan secara
register pelayanan (lampiran 3a) atau data kegia berjenjang, mulai dari Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan se Kesehatan Provinsi dan unit eselon 2yang berwenang di
intervensi ditingkat kelompok (lampiran 3b). Kementerian Kesehatan.
3) Pasca Pelaksanaan e) Hasil kegiatan PKB yang membutuhkan tindaklanjut
a) Setelah selesai pelayanan, masing-masing angg diidentif ikasi dan disampaikan kepada unit yang
TPKB memastikan peralatan dan logistik yang menj berwenang secara berjenjang sesuai dengan tupoksi
tanggungjawabnya dalam kondisi baik dan disimpan p masing-masing. Rencana tindak lanjut disusun dengan
tempatnya. mempertimbangkan laporan kegiatan TPKB yang telah
b) Seluruh catatan hasil pelayanan diserahkan o dilaksanakan sebelumnya.
pemberi pelayanan kepada penanggungjawab I

sesuai dengan sistem informasi yang berlaku di fasili ilonltorlng dan Evaluasi
pelayanan kesehatan tersebut ataupun format yang te Kegiatan PKB ini memerlukan suatu monitoring berkala yang
disepakati rlllakukan oleh dinas kesehatan kabupaten, provinsi dan pusat
c)Seluruh dokumen/berkas untuk pertanggungjaw arlL-ara berjenjang. Evaluasi dilakukan dengan menilai efisiensi
kegiatan dikumpulkan dalam keadaan lengkap. don manfaat yang didapat oleh masyarakat yang dilayani, hal ini
d) Pelaporan dnpat terlihat dari pencapaian indikator yang telah ditentukan.
Koordinator TPKB menyusun laporan b Monitoring dan Evaluasi dilakukan paling sedikit 1 kali dalam
dokumenyangtelah diserahkan untukpertanggungjaw setahun.
kegiatan. Inporan khusus sesuai kondisi yang ditemukan, misalnya kasus-
knsus tertentu seperti HIV/AlDS, malaria, TB paru dan lain-

38 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 39


-
lain, sebaiknya dilakukan dengan cermat dan teliti agar d ketersediaan SK secara tidak langsung menunjukan komitmen
dilakukan pemantauan dan pengendalian terhadap kasus- yang baik dari pimpinan.
khusus tersebut. Oo; Terbentuknya Tim PKB tingkat Provinsi dan Kabupaten/
Adapun masalah kesehatan yang telah ditemukan pada Kota yang dinyatakan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
pelaksanaan PKB ditindaklanjuti oleh Puskesmas, dinas keseha Provinsi dan Kabupaten/Kota
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan pemerintah 4, Kabupateni Kota yang mengajukan kegiatan PKB
secara berjenjang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi ma lndikator: Persentase kabupaten/kota yang mengajukan
masing. kegiatan PKB. lndikator ini dapat mengindikasikan keaktifan/
awareness pemerintah daerah dalam meningkatkan akses
D. lndikator Keberhasilan Kegiatan PKB pelayanan kesehatan
1. AlokasiAnggaran /7o; Persentase Dinas Kesehatan Kab/Kota yang mengajukan
lndikator: Tersedianya anggaran sesuai kebutuhan y proposal PKB ke Pemerintah Daerah Kab/Kota atau ke Dinkes
dialokasikan oleh daerah untuk pelaksanaan kegiatan Provinsi untuk mendapatkan dukungan dalam pelaksanaan
lndikator ini dapat mengindikasikan bentuk dukungan kegiatan PKB di wilayahnya.
stakeholder terkait, serta menggambarkan ketersed Cara perhitungan: (jumlah kab/kota yang mengajukan
input khususnya pendanaan. proposal PKB/jumlah kab/kota yang membutuhkan PKB)
Do; tersedianya anggaran dari APBD Provinsi, kabupat xl00%.
kota untuk pelaksanaan PKB secara optimal minimal 4 Dikatakan baik jika 100% kab/kota yang membutuhkan PKB
dalam setahun di lokasiyang membutuhkan PKB. mengajukan kegiatan PKB.
2. Penyerapan Anggaran [r, Jumlah pelaksanaan kegiatan PKB
lndikator: Persentase dana yang digunakan terhadap lndikator: jumlah PKB yang dilakukan oleh Provinsi, dan atau
yang dialokasikan untuk PKB. lndikator ini dapat men kabupaten/kota di lokasi yang membutuhkan PKB dalam
ketepatan perencanaan tim PKB terhadap pelaksa periode 1 tahun.
kegiatan PKB. Dikatakan baik jika di tiap lokasi dilaksanakan secara optimal
Cara perhitungan: (dana yang digunakan untuk PKB/ minimal 4 kali dalam setahun.
yang dialokasikan) xl00% ti, Jumlah pasien yang dilayani
Dikatakan baik bila dana terserap >80% lndikator: Jumlah rata-rata pasien yang dilayani di tiap
5. Ketersediaan Tim PKB pelaksanaan PKB dalam setahun. lndikator ini untuk menilai
lndikator: Terbentuknya Tim PKB tingkat Provinsi akses dan efektifitas pelaksanaan PKB.
Kabupaten/Kota. Selain mengukur kesiapan S

40 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 4I


-
T,
Do; Jumlah rata-rata pasien yang mendapatkan pelaya Do: Kegiatan pemberdayaan masyarakat sesuai analisis
kesehatan, baik pelayanan kesehatan dasar, kega kebutuhan masyarakat di lokasi PKB, seperti penyuluhan
-
daruratan, spesialistik, rujukan dan atau evakuasi di ti kesehatan, pemicuan, pemberdayaan kader, dll.
pelaksanaan PKB dalam setahun. Dikatakan baik jika Ya dilakukan pada saat PKB
Dikatakan baik bila rata rata jumlah pasien yang di
minimal 50 pasien ditiap pelaksanaan PKB dalam setahun.
7. Cakupan pelayanan PKB
lndikator: Persentase wilayah yang diberikan pela
terhadap wilayah yang menjadi target pelaksanaan PKB.
Dikatakan baik bila cakupan pelayanan PKB 100%.
B. Pelayanan kesehatan dasar
ndikator: Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar
I

Do:Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar sesuai ana


kebutuhan masyarakat di lokasi PKB, seperti: pengoba
umum, pelayanan kesehatan gigi & mulut, ANC, pelayan
pemeriksaan tumbuh kembang balita, imunisasi, skrini
penyakit dan pelayanan kesehatan dasar lainnya
Dikatakan baik jika Ya dilakukan pada saat PKB.
9. Pelayanan kesehatan spesialistik
lndikator: Terlaksananya pelayanan kesehatan spesial
pada PKB
Do: Terlaksananya pelayanan kesehatan spesialistik se
analisis kebutuhan masyarakat di lokasi PKB, sep
spesialis Anak, penyakit dalam, bedah, kebidanan, THT, M
atau spesialis lainnya.
Dikatakan baik jika Ya dilakukan pada saat PKB
1 0. Pemberdayaan masyarakat
lndikator: Terlaksananya Pemberdayaan masyarakat
pelaksanaan PKB

42 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 43


-
:iiiil.ltl

lilbt)

I'R
KH
"lttlok olopqrjqongon yong
El(r sro. Sesederhono ooooun
;r,,lcryonon yo.ng kito bejrikbn
irkcrn sonocit bdrmokno booi
nroreko yEng membutuhkoX"

44 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

-
.-

-,

n Kesehatan Bergerak yang dikelola dengan baik akan


mberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat untuk menjangkau
nan kesehatan yang berkualitas. Peran sektor kesehatan dalam
latan ini membutuhkan dukungan dari lintas sektor dan pemerintah
setempat. Demikian pula halnya peran masyarakat sangat
ing untuk memanfaatkan seoptimal mungkin PKB dalam upaya
kesehatannya.

lanya buku panduan ini dapat dimanfaatkan oleh para pengelola


pelaksana kegiatan PKB untuk dapat memberikan pelayanan yang
i dengan target dan sasaran yang ingin dicapai dalam upaya
ffieningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas.

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 47


- -
) KEMENTERIAN

e(-; [E;$i',i"
rNDoNEsrA
J

TAMPIRAN

rK#
DIREI(TORAT
PELAYANAN
KESEHATAN
PRIN'IER

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


LAl,IPIRAN

tlmpiran l: Contoh ProposalPengajuan Kegiatan PKB

l, Data Kabupaten/Kecamatan Pengusul


Nama Kabupaten Kecamatan :

Alamat lnstansi :

No. Telp lnstansi :

ll, Analisis Situasi


KondisiUmum :

RSUD kabupaten Y memiliki keterbatasan dalam pemberian


pelayanan spesialistik, dikarenakan tidak terdapat tenaga dokter
spesialis (4 dasar). Selain itu kabupaten memiliki 3 lokasi di
kecamatan yang termasuk dalam kriteria terpencil dan sangat
terpencil, dimana terdapat kendala geografis dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Berdasarkan kondisi tersebut kabupaten
membutuhkan Pelayanan Kesehatan Bergerak di kabupaten dan
satu kecamatan.

lll, Data Demografi :

Data demografi kabupaten sebagai berikut:

Total Penduduk

Penduduk
. Laki-Laki
. Perempuan

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGEMK PANDUAN PEI.AYANAN KESEHATAN BERGERAK E 5I


-
lV, Permasalahan Kesehatan Masyarakat
Kasus yang perlu ditangani di RSUD adalah kasus rujukan untuk

lbu hamil kebidanan dan apendik. Sementara itu berdasarkan data 10 besar
penyakit, kasus kesakitan terbanyak di wilayah kerja Puskesmas
Wanita Usia Subur(WUS)
X, pada bulan Januari-Maret antara lain: ISPA, Malaria, KIA dan
Bayi
Gizi Buruk. Terdapat 1 kematian ibu dan 3 wilayah desa, yaitu desa
Balita A, B dan C merupakan daerah kantong gizi buruk. Sumber data
Lansia dapat berasal dari Sistem lnformasi Puskesmas, data PIS/PK dan
Remaja SPM Kabupaten/kota.

Dst
Akses Lokasi
Di lokasi A, B dan C sangat terpengaruh cuaca, sangat sulit
Data demografi Kecamatan X sebagai berikut:
menjangkau titik lokasi dengan perjalanan darat jika hari hujan.
Sarana pendukung transportasiyang tersedia untuk mencapai ke
desa A, B dan C sebagai berikut :

1. Pesawat misi melayani rute ke Kabupaten Y. Pesawat ini


Total Penduduk
berkapasitas untuk 12 orang penumpang
Jumlah Desa
a. Pesawat misi telah memilikijadwal rutin dan dapat diubah
Jumlah KK per Desa untuk keperluan darurat
lbu hamil b. Untuk pelaksanaan kegiatan perlu dikoordinasikan dengan
Wanita Usia Subur(WUS) Puskesmas X minimal dua bulan sebelum kedatangan

Bayi
c. Pesawat dibayar dengan unit cost per penumpang
?. Perahu/sarana perairan
Balita
a. Tidak ada perahu umum, harus sewa pada masyarakat
Lansia
setempat, dengan biaya sewa rata-rata Rp 2,5 juta sekali
Remaja jalan
Dst b. Satu perahu cukup untuk 10 orang
c. Perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kendaraan roda 4
double gardan

52 PANDUAN PEI.AYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHAT N Bt Rol RAK 53


- -
Vl. Ketersediaan sarana, prasarana, peralatan dan obat piran 2: Gontoh Penyusunan Rencana Kegiatan
-, Terdapat bangunan Puskesmas kecamatan yang memi
Pelayanan 0bstetrik dan Neonatal Emergency Dasar. Puskes Pola PKB yang memungkinkan
hanya memiliki 1 ruang rawat inap yang terdiri dari2 tempat tid Berdasarkan informasi yang ada, maka pola PKB yang akan
Puskesmas tidak memiliki supply listrik cadangan jika ali dilakukan adalah pola provinsi-kabupaten-kecamatan.
listrik terputus. Puskesmas memiliki 1 unit ambulance, na 1. Tim PKB provinsi ke RS di Kabupaten untuk beberapa hari
kondisinya sudah satu bulan terakhir tidak dapat dipergu memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik kebidanan
karena kerusakan mesin. dan bedah apendik.
2. Tim PKB provinsi dan kabupaten akan menuju Puskesmas
Vll. Ketersediaan tenaga kesehatan X sebagai pusat rujukan antara atau pusat rujukan medis
1. RSUD: Tenaga medis yang dimiliki RSUD 6 orang doker um terbatas untuk pemberian layanan kesehatan bergerak di
9 orang perawat dan 2 orang bidan, 1 orang apoteker dan desa A, B, C
orang ahli gizi.
2. Puskesmas: 1 orang dokter, 1 orang perawat, 1 orang bidan, Jenis Kegiatan
orang tenaga gizi,l orang tenaga kesling Usulan bentuk kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak dapat
diidentif ikasi menurut lokasi dan kebutuhan sumber daya sebagai
Catatan : berikut:
Dapat ditambahkan data dan informasi lain yang dianggap perlu
K$&n
ryilqryst
Sentuk .L.n!d
l(**r &lhten TlmPl(B Pemlrtan
KIA Pelayanan Desa A, Dokter spesialis, Cold chain/
imunisasi B,C Dokter umum, vaccine carrier
Bidan dan
Pemeriksaan perawat Stetoskop
kehamilan janin (Laennec
Doppler)
Stetoskop
dewasa,
Tensimeter/
Sphyqmo
manometer,
Termometer,
Palu reflek

54 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGTRAK 55


- -
n ,-
'|;
l(ebuttrhan :lil lV. Pembentukan Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak
lenX*
l(rd& Lokarl Lampirkan Surat Keputusan pembentukan Tim PKB dari provinsi
Ponl*a{
dan atau kabupaten
KB Desa A, Dokter spesialis, lmplant kit,lUJ
B,C Dokter umum, siap pakai
Bidan dan V. Persiapan Pelaksanaan Rencana Kegiatan
Pemeriksaan perawat Timbangan
kehamilan anak, penguku 1. Pengadaan bahan, obat dan alat: dapat dilampirkan
panjang bayi
kebutuhan jumlah dan jenis bahan kontak, obat dan alat yang
P2P Penyuluhan Desa A, Epidemiolog, Lembar balik akan disediakan.
Pemeriksaan B,C Entomolog
ABJ Penyuluh 2. Koordinasi terkait sarana transportasi: dapat dilampirkan
kesehatan
nama dan nomor telepon narahubung yang telah
Dst.
dikoordinasikan untuk pengadaan sarana transportasi.

Sarana Transportasi :
vl. Penyusunan MoU (jika diperlukan)
. .a.:
Lolcsl t{oda tram*lxtasl Catatan :

Kabupaten Menggunakan pesawat kecil


Dapat ditambahkan data dan informasi lain yang dianggap perlu

Desa A Menggunakan pesawat kecil

Desa B &C Menggunakan perahu dan berjalan kaki

Desa C Menggunakan perahu dilanjutkan menggunakan


kendaraan roda 4

lll. Kegiatan Sosialisasi danAdvokasi

. tilaktu i
tft .r,&hksemt
I Paparan rencana Dinas Kesehatan Kabupaten, 12Januari2021
pelaksanaan kegiatan PKB 0inas Pekerjaan Umum,
di Dinas Kesehatan Provinsi BKKBN

2 Audiensi kegiatan PKB DPRD tingkat kabupaten, 16 Januari 2021


BAPEDA, lintas sektor
terkait
z
dst...

56 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 57


- -
E
Lampiran 3. Format Register Pengobatan Umum/Spesialistik/Gigi Kolom 4 Diisi dengan umur pasien saat berkunjung (T= tahun;
B=bulan, H=hari) -
Register Pengobatan Umum/Spesialis/Gigi Kolom 5 Cukup jelas.
Kolom 6 Diisidengan nama desa pasien
Desa : Kolom 7 Diisi dengan jenis pekerjaan sesuai pada ketentuan
Alamat : register pengunjung Puskesmas
Nama Puskesmas : Kolom B Kunjungan baru atau lama dikegiatan PKB tahun berjaian
Kolom 9 Cukup jelas
Kolom 10 Diisi dengan temperatur dan tekanan darah. Kolom S
untuk Sistol. D untuk Diastol
Kolom 11 Diisi hasil pemeriksaan f isik dan pemeriksaan penunjang,
termasuk skrining PTM yang dilakukan.
Kolom 12 Diisi diagnosis penyakit yang diderita dan kode penyakit
berdasarkan ICD X
B (baru)untuk kasus yang datang untuk pertama kalinya
pada sakit tersebut, L (lama) untuk kasus kasus yang
datang berobat untuk kedua kalinya atau lebih pada
episode sakit yang sama dengan berobat pertama
Kolom 14 Tuliskan tindakan yang diberikan kepada pasien
Kolom 15 Jenis obat yang diberikan kepada pasien
Kolom l6 Status tertentu pada pengunjung pada saat pelayanan
Puskesmas, yaitu status hamil, anak sekolah, perlu
rujukan lanjut FKRTL, dsb. Keterangan lain yang
diperlukan
Nama, gelar, jabatan f ungsional yang melakukan
Desa Nama Desa tempat lokus PKB pemeriksaannya.
Alamat Alamat tempat pelaksanaan PKB, seperti Balai Desa, dll
Kolom 1 Cukup jelas
Kolom 2 Cukup jelas
Kolom 3 Diisi dengan nomor identitas pasien

58 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 59


-
'-
Format Register Pencatatan Kegiatan Lampiran 5. Format Laporan Alokasi Dan Penyerapan Anggaran
Masyarakat PKB

Register Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pada Pelayanan Laporan Alokasi dan Penyerapan Anggaran PKB
Kesehatan Bergerak Tahun Anggaran.....

Desa Provinsi / Kabupaten :

Alamat
Puskesmas lnduk

Keterangan :

Kolom 1 Diisi dengan sumber pendanaan; APBN, APBD, Dana


Perbantuan, lnternasional donor
Keterangan : Kolom 2 Diisi dengan Jumlah anggaran dari masing-masing
Kolom 1 Kelompok yang diintervensi sumber pendanaan (dalam rupiah)
Kolom 2 Hari/Tanggal kegiatan dilakukan Kolom 3 Diisi dengan frekuansi pelaksanaan kegiatan PKB dalam
Kolom 3 Bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat periode tahun tertentu
dilakukan Kolom 4 Diisi dengan Total penyerapan anggaran (dalam Rupiah)
Kolom 4 Luaran kegiatan yang dihasilkan Kolom 5 Diisi tanggal pelaksanaan setiap kali pelaksanaan PKB ,

Kolom 5 Nama fasilitator t91......s/d.......


Kolom 6 Tanggal rencana tindak lanjut dan bentuk kegiata Kolom 6 Diisijika ada keterangan yang perlu ditambahkan
lanjutan yang direncanakan pada kunjungan berikutnya

60 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK 6I


-
I H

/-

-.
Laml piran 6. lnstrumen Pemantauan Pelayanan Kesehatan Bergerak
ltAr i ilofl(lilon I HDilnflilctnA i crmrrl
lnstrumen Pemantauan Pelayanan Kesehatan Bergerak lliilo i llPERHrntrCIrfll i
I

Kabr rpaten/Kota :

Prov insi :
II I I
llI I II II
l'1il"'.1fiAPBDl
A. Capaian lndikator ln:snlmyi, l

loi,o,u,i,n.-l
I I I I I ruhdsruengan
I I I I I frekuensi>2
I

tb nurAnE I I I I lrrarisetahundi I

I I I I I masins_masinsl

1 2 t 4 5
,i

Penyerapan I persentase | {ornu yrng digunakan I ...........r"


lz I Anggaran
I dana yang I dibagi dana yang I (iustif it<asi
I
Alokasi Tersedianya tersedianya anggaran a. Tidak tersedia | | I
anggaran anggaran sesuai dariAPBD Provinsi, anggaran APBD I I ldigunakan ldiatokasikan)X100% lternadap
lterhadan I
I

kebutuhan yang kabupaten/kota provinsi/kab/


I I lpenyerapan
dialokasikan oleh
daerah untuk
pelaksanaan
untuk pelaksanaan
PKB secara optimal
minimal4 kalidalam
kota.
b. Tersedia
anggaran APBD I I
I I llffiiiJlfl,.
luntukPKB. I
I linqe"ini
I
I

I
I

kegiatan PKB. setahun di lokasi yang


I s I Ketersediaan I Terbentuknya I Ketersediaan SK Tim I a. Tidak ada SK
provinsi/kab/
membutuhkan PKB.
| | Tim PKB I Tim
kota untuk PKB I

I o. aoa sr tim
pKB tingkat pKB tinqkat provinsi,
kali setahun I
provinsi dan XablXota
I
1

di 1 lokasi I I I I I pKB vano I

I I lKabupaten/ I I teroiiioari
c. Tersedia
anggaran APBD I I lKota I I fl:i)',i;1,'u,
I

provinsi/kab/
I i I I lcAdasKTim
I

llll II II
kota untuk PKB I

dibeberapa
li#:ffij',
lokasi dengan
l;ili;'il;.
I

frekuensi 1

lllllkah/kntal
1

kali setahun di
masing-masing
I
f persentase
I Kabupaten/ | I (Jumtan kab/kota I a. Tidak ada I
lokasi. Kota yanq kabupaten/ vang mengajukan
| | I
yang | I
pengaluan I
d. Tersedia
| | mengajukan I kota I proposat pKB dibaqi I usutan/ I

| | keqiatan I mengajukan jumtah kab/kota vano I orooosat


anggaran

| PKB
I
APBD provinsi/
| I kegiatan
pKB. I membutuhkan pXg)X I A. ZSy. I

I I I lrooz |c.so%
ll I I
I
kab/kota
untuk PKB di 1
lokasi dengan
frekuensi > 2x
setahun
llriii I

62 PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK
63
-
I I.

ltAL ;
Ii Ii
camm
II prnrmutrr Ii -----
!!o CAPAIAf, 1{" nDrAron noxrromcrnr
I i
|

1
:'t 3 4 5

5 Jumlah Jumlah PKB PKB tidak I I I Pelayanan I Terlaksananya I Terlaksananya I a. ya


pelayanan
I

pelaksanaan yang dilakukan dilaksanakan | | kesehatan


dasar I I pelayanan kesehatan I n. tiOat< I

kegiatan oleh Provinsi, PKB 1 kali | | I kesehatan dasar I dasar sesuai I I

PKB; dan atau setahun I I I lanalisiskebutuhan I I

kabupaten/kota c. PKB 2 kali I I I lmasyarakatdi I I

di lokasi yang setahun I I I ltokasipKB,seperti: I I

membutuhkan d. PKB 3 kali I I I lpengobatanumum, I I

PKB dalam setahun I I I lpetayanankesehatan I I

periode I tahun e. PKB 4 kali


I I I lsisi&mutut,ANC, I I

setahun I I I lpetayanankesehatan I I

Dikatakan baik f. Lainnya,


I I I ltumbuhkembans I I

jika ditiap lokasi jelaskan........... I I I lbatita,imunisasi, I I

I I I lskriningpenyakitdan I I
dilaksanakan
I I I lpetayanankesehatan I I
secara optimal I I I ldasartainnya I I
minimal4 kali I I I lDikatakanbaikjikaya | |

I I I
6 Jumlah
dalam setahun

Jumlah rata- Jumlah rata- a. PKB tidak


I I I lF'*;'"""' '
lditakukanpadasaat I ,

pasien yang rata pasien yang rata pasien yang dilaksanakan Is I Petayanan I Terlaksananya I Terlaksananva L. ya
| kesehatan I pelayanan I petayanan k6sehatan I
I

dilayani dilayani ditiap mendapatkan b. s 50 orang | n. tioal I

pelaksanaan pelayanan c. 51- 100 orang | | spesialistik I kesehatan sesuai I


I bpediatistik I

PKB dalam kesehatan, baik d. 101 - 500 orang I I PKB I


I spesiatistik pada I anatisis kebutuhan I

setahun. pelayanan kesehatan e. > 500 orang I I I I


I masyarakat di tokasi I

dasar, kegawat I I I lpKB,seperti:spesiatisl I

daruratan, I I I lanak,penyakitdatam, | |

spesialistik, rujukan I I I lbedah,kebidanan, I I

dan atau evakuasi di I I I lTHT,Mataatau I I

tiap I I I lspesiatislainnya I I

pelaksanaan PKB I I I I Dikatakan baik jika ya | |

I I I lditakukanpadasaat I I
dalam setahun.
I I I IPKB I I

I to I Pemberda- | Tertaksananya I Kegiatan I .. ya


7 Cakupan Persentase (Jumlah desa yang a. PKB tidak
| yaan
I

| I Pemberdayaan I pemberdayaan I n. tiOat


pelayanan wilayah yang dicakup PKB dibagi dilaksanakan I
PKB diberikan jumlah total desa yng b.25% | | Masyarakat I masyarakat I masyarakat sesuai I I
pelayanan direncanakan) X 100 % c. 50% I I lpada lanatisiskebutuhan I I
terhadap d.75% I I lpelaksanaan lmasyarakatdi I
PKB pKB, seperti
I

wilayah yang
menjaditarget
e. 100% II II II loenvuluhan II
I tokasi I

pelaksanaan I I I li<esehatan,pemicuan, I

ll I
I

PKB I I I lpemberdayaankader, | |

lln'*l*,**-l I

54 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 65


-
E .t-
B. Kesimpulan Lampiran 7. Format Laporan Realisasi pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Bergerak ( PKB )

La po ra n Rea i sas i Pe la ksa


I n aaijh.,jf,l?.y n Kese h ata n B e rg e ra k ( pK B )

Provinsi :

Ssfilia*r, :&rllr8{&
at lWtt :g|gn6,rr mmrct:i
:

rl:l'i

I J ,itr:8, iu
2 :tr.l:,4 ::'::it.7 *r
I A z
Cg

C. Rekomendasi dan Rencana Tindak Lanjut


2 B
6
E
{r
3 Dst tfi

lblst&$ *Mll::,
t:l
(toftli*lr ,'',.}*X [di ,:;r
G'
.tr, '' . :ig:: :z
n lr -r'.. 12 '". 13'""t'''-' 5
&
x
v,

l0P.tryd.ll 'rltxnHrhrlor
t@nt .: ygiS'ftilu*.
.,1S
N. t5

Jabatan Penangg

Nama 20.....
NIP Jabatan Penanggun gjawab

Nama
NIP

55 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK
67
- -
Keterangan
Kolom 1 Sudah jelas
TII,I PENYUSUN
Kolom 2 Nama kabupaten
Kolom 3 Sumber anggaran apakah APBD tingkat l, APBD drg. Saraswati. MPH
tingkat ll, DAK, APBN, atau CSR dr. Ganda R. Partogisinaga, MKM
dr. Monika Saraswatisitepu, MSc
Kolom 4 Diisi dengan pagu anggaran
drg. Aditia Putri
Kolom 5 Diisi dengan realisasi anggaran
dr. Wing lrawati
Kolom 6 Diisitanggal kegiatan Sutaryanto, SP, M.Kes
Kolom 7 Diisi nama Puskesmas yang memilikiwilayah kerja di Ahmad Syofriyadi, SKM
lokasiPKB drg. Naneu Retna Arfani
Kolom B Diisi nama desa dan kecamatan lokasi PKB dr. Era Renjana D

Kolom 9 Diisijumlah pasien yang dilayani Marwiah, S.AP

Kolom 10,11,12 Diisi jenis dan jumlah tenaga yang berasal dari Ainus Kogoya, SKM
Wulan Sri Darmayanti, S.Kep.,Ners
Provinsidan atau Kabupaten serta Puskesmas
Azizah Nurmala Dewi, S.Si, MKM
Kolom 13 Diisi jenis pelayanan yang diberikan (pengobatan
dr. Lisbeth Mery Tambunan, MpH
umum, spesialis, pelayanan gigi, KlA, P2P, Promkes, Nurhayati Simanullang, AMKG, SKM
Kesling, Gizi, pemberdayaan masyarakat, dll) Hendro Nurcahyo, SKM
Kolom 14 Diisi 10 penyakit terbanyak Didit Tri Hanggoro, ST
Kolom 15 Diisijumlah tenaga kesehatan yang dilatih
Kolom 16 Diisi jumlah pasien yang membutuhkan rujukan ke
RS.
EDITOR

dr. Monika Saraswati Sitepu, MSc


Ahmad Syofriyadi, SKM
drg. Naneu Retna Arfani
Hendro Nurcahyo, SKM

68 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK
69
- -
WFta&wt w' WP w''@ **

70 PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

-
.t-

KONTRIBUTOR

Nani Rohani(Kemenko PMK), M.D. Arif i(Fungsional perencana, Dit,


Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas), lmam Wahyudim S.Si, MMA
(JFU Dit. Sinkronisasi Urusan pemda lll.Kemendagri), dr, yenny Risniati,
M.Epid (Peneliti/Analis lptek, puslitbang sD dan yankes), Riniyusrini,
SH (Auditor Ahli Pertama, lnspektur I Kemkes), Mayor Ckm (K) Devita,
S.Psi(Puskes TNI), dr. Christian S. Mamahit, M.Kes (p2JK), Adelina
Hutahuruk (JFT Sanitarian, Direktorat Kesehatan Lingkungan), dr. rndria
Purnamasari,MARS (Pusrengun SDM Kesehatan), dr. Juzi Delianna, M.Epid
(Direktorat Keswa & NAPZA), dr. ErnawatiOktavia, M.Kes(Dit. pKp), Afril
Henri, SKM,M.Kes (Dinkes Provinsi Aceh), dr. Nelly Fitriani, M.Kes (Dinkes
Provinsi Sumatera Utara), lrwandi walis (Dinkes provinsi sumatera Barat),
Mustaf ida lndrawati(Dinkes provinsi Riau), Hj. Rosmida, SKM (Dinkes
Provinsi Jambi), dr. Uke Veronika (Dinkes provinsi Sumatera Selatan),
Rahmat S.Kep(Dinkes Provinsi Bengkulu), Lalili Hidayati, SKM,M.Kes
(Dinkes Provinsi Lampung), Poppi rania, S.Farm,Apt (Dinkes provinsi Kep.
Bangka Belitung), lrwan Eka Saputra, SKM,MKM (Dinkes provinsi Kep.
Riau), dr. Dian lslami, M.Kes(Dinkes ProvinsiJawa Timur), dr. Handomi
(Dinkes Provinsi NTB), Maryani Karangan (Dinkes provinsi NTT), Endang
Widayati, SKM (Dinkes Provinsi Kalimantan Barat), dr. Agustina ponasti
Dewi, M.Si(Dinkes Provinsi KalimantanTengah), Edi Sabhara, SKM,M.
Kes (Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan), Abdul Azim Hefeni, sKM,M.Kes
(Dinkes Provinsi Kalimantan Timur), Diana Rahayu, sE (Dinkes provinsi
Kalimantan Utara), dr. Billy Mamanua, M.Biomed,F|AS (Dinkes provinsi
Sulawesi Utara), Triyani Widya ingsih, SKM, pH ( Dinkes provinsi Sulawesi
N

Tengah), Astati Made Amin S,slr,M.Kes (Dinkes provinsi sulawesi selatan),


dr. Amry Ady Haris, M.Kes (Dinkes provinsi Sulawesi Tenggara),

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK


PANDUAN PEIAYANAN KESEHATAN BERGERAK _ 73
-
dr. Hj. Darmiyanti Yahya, M. Kes (Dinkes Provinsi Gorontalo), Muhammad
Rizal(Dinkes Provinsi Sulawesi Barat), Nur Sitra Delly, SKM (Dinkes
Provinsi Maluku Utara), Lilis Elisawaty, Am.Kep (Dinkes Provinsi Papua),
Yenny Yuanita Rumengan, SKM, MPH (Dinkes Papua Barat), Mustamin, SKM
(Dinkes Kabupaten Merangin), Anike Kusumawaty, S.SiT, M.Kes(Dinkes
Kabupaten Dompu), Basilius F. Haumein, SKM,MPH (Dinkes Kabupaten
TTU), Munzir, SKM,M.Kes (Dinkes Kabupaten Sambas), Apendi, SKM,MM
(Dinkes Kabupaten Kapuas), dr. Hj. A. Emy Purnama, MMR,DPDK(Dinkes
Kabupaten Polewali Mandar), Nehemia Samloy (Dinkes Kabupaten Maluku
Barat Daya), Sabarudin, S.Kep(Dinkes Kabupaten Halmahera Timur),
Gondo Suprapto, SKM,M.Si(Dinkes Kabupaten Fak-Fak), dr, Savaart
Hutagalung, MARS ( Direktorat Kesehatan Keluarga), Marlien Lewakabessy
(Direktorat Gizi Masyarakat), Didik Suharsono (Setditjen Pelayanan
Kesehatan), Saptono, S.lP,MM (Biro Perencanaan dan Anggaran), Nursania
(Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan), Devi Zuarni, SKM (Direktorat
Kesehatan Tradisional ), dr. Farida Aryani, M M,M.Kes (Direktorat MAY),

Junghans Sitorus, SKM,M.Kes (Direktorat SKK), Eko Mediastono (Pusat


Krisis Kesehatan), dr. EksiWijayanti, M.Epid (Direktorat P2PTVZ), Diah
Puspitasari, SKM,MKM (Pusat Data dan lnformasi), Harwanti Nana Andini
(Direktorat Tata Kelola 0bat Publik dan Perbekalan Kesehatan), Astasari
(Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat), dr,
Christina ENH, M.Kes (Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan), Bambang
Heriyanto, SKM, M.Epid (Subdit Klinik), dr. Adi Pamungkas (Subdit Praktik
Perorangan), dr. Rizki Rahayuningsih (Subdit Praktik Perorangan), Lusi
Arsianti(Subdit TU Dit. Yankes Primer)

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN BERGERAK

Anda mungkin juga menyukai