TUGAS AKHIR
Oleh :
NURMILLAH WAHDANIYAH
STAMBUK : 15TKM069
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupakan hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
dengan hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia bahwa tugas akhir
saya adalah hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau
orang lain.
(Nurmillah Wahdaniyah)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini dengan mengangkat judul “Evaluasi Kinerja Katalis Methanator
(106-D) Unit Amonia Operasi Pabrik-2 PT Kalimantan Timur”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak H. Abdul Salam, SH., MH dan Ibu Haryani, Selaku orang tua penulis
yang senantiasa memberikan do’a, dukungan moral, material, dan motivasi
selama penulis menjalani perkuliahan.
2. Seluruh keluarga yang telah memberikan do’a, dukungan dan motivasi.
3. Bapak Amrin Rapi, ST., MT, selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.
4. Ibu Andi Arninda, ST., M.Si, selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Mineral
sekaligus Dosen Pembimbing I dan juga Bapak Ibrahim, ST., MM, selaku
Dosen Pembimbing II yang telah membimbing penulis selama penyusunan
Tugas Akhir ini.
5. Bapak H. Iskandar Wahab, ST., MM, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang senantiasa memberikan nasehat, motivasi dan bimbingan akademik
selama penulis menjalani perkuliahan.
6. Seluruh Dosen Politeknik ATI Makassar khususnya Dosen Teknik Kimia
Mineral yang telah mengajar dan memberikan ilmunya kepada penulis
selama menjalani perkuliahan.
7. Teman-teman benzena 2015 yang selalu menemani, memberikan semangat,
berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada
penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.
(Nurmillah Wahdaniyah)
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
DAFTAR ISTILAH............................................................................................. xii
vii
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 31
A. Kesimpulan ................................................................................... 31
B. Saran ............................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 32
LAMPIRAN ..................................................................................................... 33
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Katalis Unit Amonia ....................................................................... 11
Tabel 2.2 Sifat-Sifat Katalis Methanator ........................................................ 11
Tabel 2.3 Suhu Sintering Katalis Logam ........................................................ 14
Tabel 2.4 Parameter Unjuk Kerja Katalis Pada Unit Amonia ........................ 18
Tabel 4.1 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) ............. 25
Tabel 4.2 Data CO & CO2 Leak Methanator (106-D) ..................................... 25
Tabel 4.3 Pressure Drop Methanator (106-D) ............................................... 26
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Uraian Proses Unit Amonia ................................................... 5
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir .................................................................... 20
Gambar 3.1 Tahapan Evaluasi Kinerja Methanator ................................... 24
Gambar 4.1 Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) ............... 27
Gambar 4.2 CO & CO2 Leak Methanator (106-D) ...................................... 28
Gambar 4.3 Pressure Drop Methanator (106-D)........................................ 30
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) ............... 34
Lampiran 2 CO & CO2 Leak Methanator (106-D) ...................................... 36
Lampiran 3 Pressure Drop Methanator (106-D)........................................ 37
xi
DAFTAR ISTILAH
xii
Methanator : Suatu reaktor yang berfungsi untuk memperoleh
gas metan dengan bahan baku gas hasil sintesa.
Metanasi : Proses pembentukan CH4 dari gas hasil sintesa gas
alam (CO dan CO2).
Pressure Drop : Parameter yang digunakan untuk evaluasi bentuk
fisis dari katalis, dimana merupakan selisih antara
tekanan input dan tekanan output.
Primary Reformer : Alat yang digunakan untuk mengubah senyawa
hidrokarbon berat menjadi senyawa hidrokarbon
ringan serta untuk menghasilkan gas H2 dengan
menggunakan suhu tinggi.
Regenerasi Katalis : Proses perolehan kembali katalis atau proses
oksidasi katalis setelah melakukan kerja.
Secondary Reformer : Alat yang digunakan untuk menghasilkan gas N2
dari udara.
Selektivitas Katalis: : Kemampuan katalis untuk mengarahkan reaksi
spesifik untuk menghasilkan produk yang
diinginkan.
Sintering : Hilangnya aktivitas katalis akibat berkurangnya
luas permukaan katalis, sebagai contoh karena
temperature katalis yang tinggi sehingga ukuran
pori mengecil dan keaktifannya berkurang atau
hilang.
Stripper : Alat yang digunakan untuk memisahkan satu
komponen atau lebih dari campurannya
menggunakan prinsip perbedaan kelarutan.
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
juta ton urea dan 2,765 juta ton amonia, 350 ribu ton NPK, dan 45 ribu ton
pupuk organik per tahun. Adapun salah satu unit operasi pabrik yang ada di
PT Pupuk Kaltim adalah unit operasi pabrik 2, pada unit ini terdapat 2 unit
yakni unit produksi amonia dan urea serta terdapat pula unit penunjang
proses persiapan bahan baku, pemurnian gas sintesis, serta proses hydrogen
recovery unit. Pada unit proses pemurnian gas sintesis terdapat proses
pengubahan gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) menjadi
diperlukan karena CO dan CO2 dalam jumlah lebih dari 10 ppm akan
pada satu buah reaktor berkatalis yang beroperasi pada temperatur sekitar
1
Untuk mengetahui keaktifan katalis reaktor methanator maka yang
perlu dilakukan adalah mengevaluasi kinerja dari katalis Nikel (Ni). Oleh
sebab itu, pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap kinerja katalis pada
sivera (2017), jika keaktifan katalis masih tinggi, konversi CO dan CO2 menjadi
CH4 akan semakin banyak. Dalam keadaan normal operasi temperatur harus
deaktivasi katalis. Selain itu proses deaktivasi katalis ini juga disebabkan oleh
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
amonia pabrik-2 dan bisa dijadikan salah satu referensi untuk melakukan
perusahaan lain.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan kapasitas 1500 MTPD, yang mulai dioperasikan pada tahun 1984.
maka produksi amonia Kaltim 2 yang pada mulanya 1500 MTPD menjadi
1800 MTPD. Amonia disintesa dari gas nitrogen yang berasal dari udara dan
hidrogen yang berasal dari gas alam (Team Start Up, 2015).
a. Desulfurizer
b. Catalytic Reforming
a. CO2 Removal
b. Methanator
c. Ammonia Synthesis
4
Gambar 2.1 uraian proses unit amonia operasi pabrik-2 (Team Start Up, 2015)
B. Methanator
yang masih terbawa oleh sintesis gas dari CO2 removal. Pada methanator, CO
dan CO2 dikonversi menjadi CH4 melalui proses metanasi yaitu mereaksikan
Salah satu faktor yang menentukan proses metanasi adalah keaktifan katalis.
Semakin tinggi temperatur dalam reaktor maka katalis akan semakin aktif
bekerja, namun umur dari katalis juga akan semakin cepat (Waluyo, 1984).
5
CO + 3H2 CH4 + H2O ΔH = – 49300 kal/mol
CO akan menaikkan suhu sistem sebesar 74oC dan setiap 1% mol CO2 akan
menaikkan suhu sistem sebesar 60oC, sehingga temperatur gas proses yang
berasal dari keluaran methanator akan naik menjadi sekitar 340oC dengan
jumlah CO dan CO2 yang masih lolos maksimum 10 ppm. Oleh karena itu,
untuk mencegah kenaikan suhu reaktor yang terlalu tinggi maka jumlah CO
dan CO2 yang masuk pada reaktor methanator dibatasi maksimal 0,35% CO
CH4 = 0.79 %
Ar = 0.31 %
H2 = 73.04 %
N2 = 25.84 %
Pada waktu start up, ketika suhu bed katalis dinaikkan dari suhu
kamar ke suhu reaksi perlu memperhatikan kenaikan suhu pada suhu lebih
carbonyl yang akan mengurangi komposisi nikel di katalis, seperti telihat pada
persamaan berikut :
6
Untuk mengurangi reaksi di atas, kenaikan suhu sebelum mencapai
204oC dipercepat yaitu dengan 70-75oC per jam dan setelah suhu lebih dari
C. Katalis
1. Definisi Katalis
Konsep dasar katalis adalah zat yang dalam jumlah kecil dapat
belum ada karena katalis selalu berkembang dari waktu ke waktu. Akan
tetapi definisi katalis yang dapat diusulkan bahwa katalis adalah suatu
zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa zat tersebut terkonsumsi
dalam proses reaksi. Konsep dasar ini berasal dari pendekatan secara
(Satterfield, 1980).
tersebut tidak terlibat secara permanen. Kata kunci pada definisi ini
7
2. Reaksi Katalitik Katalis
sebagai berikut :
(katalis padat)
berikut:
(pellet).
katalis.
8
dikarenakan akan menyebabkan suhu yang sangat tinggi pada bagian
katalis,
c. Salah satu fitur paling penting dari sebuah katalis adalah kondisi
katalisator baru.
9
f. Tahan terhadap racun. Jika katalisator tahan terhadap racun akan
logam (seperti Ni, Fe, Cu dan Co) cukup menarik dari sudut pandang industri,
katalis Ni memiliki aktifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan Co dan Fe.
Katalis logam Ni telah secara luas digunakan pada industri kirnia untuk reaksi
penelitian reformasi CO2. Penelitian katalis untuk reaksi CO2 terutama untuk
peneliti meneliti tipe katalis untuk reaksi pembentukan CH4 dari CO2,
termasuk dari desain katalis itu sendiri. Katalis logam Ni merupakan katalis
yang stabil. Struktur fisik dari katalis, aktifitas katalis juga merupakan faktor
10
Tabel 2.1 Katalis Unit Amonia
A CONSTITUENTS OP.TEMP ATE
REACTOR POISONS
m3 ( CATALYST) °C °C
Hydrogenation 8.9 NiO 1.5-2.5% 330-380
H2S Removal 2*13.8 Zn O 350-400 S,As
Primary (18%/82%) NiO 17%
600-800 S,As 6
Reformer 35.6 MgO,Al2O3
Secondary 1250
36.4/1.2 NiO 9% Sass 19
Reformer 850-950
Fe2O3 90-95%
HTS 71 350-450 S,Cl 28
Cr2O3 5-10%
LTS 88 CuO+ZnO On Al2O3 200-350 S,Cl,Silica -5
NiO 32%
Methanator 30 300-325 S,Cl,As
AL2O3
Amonia Fe3O4 S,O2
109.4 350-500
Converter 94%,K2O,CaO,Al2O3 Compound
Sumber : Prem Baboo, 2015
11
E. Deaktivasi Katalis
sebagai berikut :
kerja katalis. Interaksi ini dapat menghalangi reaktan sehingga tidak dapat
permukaan aktif katalis sehingga unjuk kerja katalis menjadi lebih buruk.
permanen. Namun jika energi yang tersedia tidak cukup untuk kebutuhan
desorpsi, maka substansi tersebut tidak dapat lepas dari permukaan aktif
12
proses desulfurisasi untuk menghilangkan sulfur sebelum masuk primary
aktif katalisnya.
a. Senyawa chlorine
b. Senyawa sulfur
c. Deposit karbon
d. Arsenic
Perubahan fisik dalam skala mikro dan makro pada katalis dapat
pellet dalam jumlah besar yang akan menghalangi laju gas melalui bed
13
katalis sehingga menghasilkan pressure drop yang tinggi dan mengurangi
output reaktor.
dalam skala makro hampir selalu terjadi pada setiap reaktor yang
unjuk kerja yang stabil sehingga laju sintering biasanya cukup kecil.
katalis yang tua atau setelah pemakaian dalam waktu yang lama.
Distribusi gas yang tidak merata dapat terjadi pada bed katalis
besar yang disebabkan oleh tidak meratanya packing bed dan salahnya
terjadi pada reaktor dengan konversi yang tinggi seperti pada methanator
atau desulfurizer.
14
F. Unjuk Kerja Katalis
performa katalis antara lain adalah sifat fisika dan kimia katalis, kondisi
operasi seperti temperatur, tekanan, laju alir, waktu kontak, jenis umpan
konversi atau jumlah produk yang dihasilkan dari jumlah reaktan yang
tertentu. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja katalis dalam
Pemilihan katalis yang tepat dalam suatu proses dapat menyebabkan proses
yang tidak tepat dapat menyebabkan proses menjadi kurang efisien sehingga
tidak tepat bisa juga menyebabkan adanya efek toksisitas yang berbahaya
15
Unjuk kerja dari katalis akan menurun secara bertahap selama
periode waktu tertentu. Oleh karena itu, unjuk kerja katalis perlu dimonitor
tersebut dapat menurunkan kinerja alat (dalam hal ini methanator), dan
diinginkan lebih besar dari pada produk reaksi tanpa katalis (Hughes, 1984).
1. Aktivitas katalis
konversi umpan menjadi produk per satuan berat atau volume katalis
16
pada kondisi tertentu. Aktivitas katalis per satuan volume menjadi hal
2. Selektivitas katalis
3. Umur katalis
reaksi pada rentang waktu yang telah ditentukan. Umur katalis berkaitan
diganti.
Kinerja katalis pada unit amonia dapat ditinjau dari beberapa cara :
17
Tabel 2.4 Parameter Unjuk Kerja Katalis Pada Unit Amonia
Sumber : Sivera,2017
G. Regenerasi Katalis
namun pengontakan katalis dengan aliran gas bersuhu tinggi untuk jangka
waktu lama dapat memicu terjadinya sintering dan hilangnya aktivitas katalis
18
Contohnya, pada katalis logam nikel:
racun untuk beberapa katalis. Jika sintering atau peracunan oleh SO2
aliran gas yang bebas sulfur pada katalis, pada suhu sedang, selama
karbon dioksida:
C + O2 CO2 (3)
C + H2O CO + H2 (4)
menghasilkan suhu lokal yang tinggi di dalam katalis. Oleh karena itu,
19
H. Kerangka Berpikir
OPERASI PABRIK-2
METHANATOR (106-D)
KATALIS METHANATOR
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Timur.
2. Waktu Pelaksanaan
2018.
1. Alat
Methanator (106-D)
2. Bahan
Katalis Nikel
C. Jenis Penelitian
21
D. Teknik Pengumpulan Data
dengan beberapa data yang berupa log sheet field, control room, analisa
laboratorium dan manual catalog unit amonia pabrik-2 PT. Pupuk Kalimantan
Timur Bontang.
E. Analisis Data
sebagai berikut:
22
b. TI-1118 pada posisi kedalaman middle top
leak pada keluaran methanator yang diperoleh dari log sheet analisis
3. Pressure Drop
cara mengalurkan nilai pressure drop hasil pembacaan pressure drop dari
Pout yang diperoleh dari log sheet field dan control room. Data pressure
2018.
23
F. Tahapan Evaluasi Kinerja Methanator
EVALUASI PERFORMANCE
METHANATOR
1 2 3
PROFILE
KOMPOSISI CO &
TEMPERATUR BED PRESSURE DROP
CO2 LEAK
KATALIS
24
BAB IV
A. Hasil
25
3. Pressure Drop Methanator (106-D)
B. Pembahasan
26
Berikut grafik hubungan antara kedalaman bed dan temperatur
305.00 Januari
Februari
300.00 Maret
Temperatur (°C)
295.00 April
Mei
290.00
285.00
280.00
275.00
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
Kedalaman Bed Katalis
dan CO2 menjadi CH4 tidak terlalu tinggi yakni sekitar 300°C pada posisi
27
tinggi akan berpengaruh terhadap aktifitas katalis di reaktor methanator.
fisik katalis menjadi rusak dan mengalami penurunan kinerja dari katalis
sempurna.
rendah konsentrasi CO dan CO2 leak maka semakin bagus kinerja dari
12.00
10.00
CO Leak
8.00
0.00
Januari Februari Maret April Mei
Waktu
Dari grafik CO dan CO2 leak methanator (106-D) pada gambar 4.2,
dimana data yang diambil dari hasil analisa laboratorium pada bulan
28
Januari-Mei, konsentrasi gas CO dan CO2 leak pada methanator
baik. Dimana gas CO dan CO2 leak methanator masih dibawah standar
pada methanator masih tinggi, dimana konversi CO dan CO2 menjadi CH4
akan semakin banyak sehingga jumlah CO dan CO2 leak semakin sedikit .
diperlukan karena CO dan CO2 dalam jumlah lebih dari 10 ppm akan
meracuni katalis Ammonia Converter (105-D). Selain itu, CO dan CO2 leak
CO2 leak methanator maka semakin banyak hidrogen yang terpakai untuk
produksi amonia.
evaluasi bentuk fisik dari katalis. Berikut grafik hubungan antara kenaikan
29
Grafik Pressure Drop (Kg/cm2)
0.60
Pressure Drop (Kg/cm2) 0.50
0.40
DP aktual
0.30
DP
0.20
Standar
0.10
0.00
Januari Februari Maret April Mei
Waktu
pressure drop katalis methanator, garis biru (∆P aktual) merupakan grafik
pressure drop masih dibawah standar yakni 0.5 kg/cm2. Menurut Sivera
pada katalis. Fouling terjadi akibat deposit karbon yang terbentuk karena
deformasi pada katalis tersebut. Semakin tinggi nilai pressure drop atau
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dibutuhkan untuk konversi CO dan CO2 menjadi CH4 tidak terlalu tinggi yakni
sekitar 300°C pada posisi kedalaman bed middle, CO dan CO2 leak
methanator masih dibawah standar maksimal (10 ppm), dan pressure drop
baik.
B. Saran
2. Sebaiknya log sheet dapat dibuat secara digital agar lebih mempermudah
31
DAFTAR PUSTAKA
Shintaleon. (2013). Dasar-dasar katalis dan katalisis. Retrieved july 25, 2018.
From wordpress : http://shintaleon.wordpress.com.
Team start up. (2015). Petunjuk Manual Operasi Amonia Pabrik 2. Bontang : PT
Pupuk Kalimantan Timur.
32
L
A
M
P
I
R
A
N
33
LAMPIRAN 1. Profil Temperatur Methanator (106-D)
Tabel 4.1.1 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) bulan
Januari 2018
T. INDIKATOR (°C)
Waktu
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
(Hour's)
TI-1117 TI-1118 TI-1119 TI-1120 TI-1121
0.00 279.95 295.95 299.25 301.50 304.25
2.00 279.55 294.90 299.00 301.00 303.75
4.00 280.03 295.95 300.75 302.50 303.75
6.00 280.13 296.45 300.25 302.00 303.70
8.00 280.00 295.50 301.00 302.00 304.00
10.00 280.25 296.50 301.00 302.00 304.00
12.00 279.00 294.50 299.65 301.50 303.50
14.00 279.50 294.50 300.50 301.50 304.00
16.00 280.25 296.00 301.00 302.50 304.00
18.00 280.00 296.00 301.00 302.50 304.00
20.00 280.00 296.00 302.00 302.50 304.00
22.00 280.00 296.00 302.00 302.50 304.00
Average 279.89 295.69 300.62 302.00 303.91
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
Tabel 4.1.2 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) bulan
Februari 2018
T. INDIKATOR (°C)
Waktu
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
(Hour's)
TI-1117 TI-1118 TI-1119 TI-1120 TI-1121
0.00 280.50 297.50 313.50 313.50 312.50
2.00 279.75 309.00 324.00 315.50 318.50
4.00 284.75 308.50 304.00 304.00 313.50
6.00 279.00 294.00 302.00 296.00 299.50
8.00 280.50 296.00 305.50 306.00 307.00
10.00 280.00 295.00 302.00 302.00 302.50
12.00 279.00 292.50 299.00 299.00 299.50
14.00 280.50 294.50 300.50 300.50 300.50
16.00 279.00 294.50 299.50 300.00 300.50
18.00 281.00 296.00 300.50 302.00 302.00
20.00 281.00 296.00 302.00 302.00 302.50
22.00 281.00 296.00 302.00 302.00 302.50
Average 280.50 297.46 304.54 303.54 305.08
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
34
Tabel 4.1.3 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) bulan
Maret 2018
T. INDIKATOR (°C)
Waktu
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
(Hour's)
TI-1117 TI-1118 TI-1119 TI-1120 TI-1121
0.00 282.00 297.00 301.50 302.00 302.00
2.00 281.25 296.00 300.50 300.00 300.50
4.00 282.00 297.50 302.50 302.50 303.00
6.00 282.00 297.50 302.50 302.50 303.00
8.00 281.50 298.00 303.50 303.50 304.50
10.00 282.00 297.00 301.50 301.50 302.00
12.00 282.25 297.00 300.50 300.50 301.00
14.00 282.00 297.00 301.00 301.50 302.00
16.00 280.50 295.00 299.50 299.50 300.50
18.00 281.50 296.50 301.00 301.00 302.00
20.00 281.50 296.50 301.00 301.00 301.50
22.00 281.25 296.50 300.50 300.50 301.50
Average 281.65 296.79 301.29 301.33 301.96
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
Tabel 4.1.4 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) bulan
April 2018
T. INDIKATOR (°C)
Waktu
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
(Hour's)
TI-1117 TI-1118 TI-1119 TI-1120 TI-1121
0.00 279.60 296.00 300.50 301.00 302.00
2.00 280.73 297.00 301.50 302.00 302.50
4.00 280.50 297.00 302.50 302.50 303.00
6.00 280.50 296.50 302.00 302.00 303.00
8.00 281.00 297.50 302.00 302.00 303.00
10.00 281.00 297.00 302.00 302.00 302.50
12.00 281.00 296.50 301.00 302.00 302.00
14.00 281.25 297.00 301.50 302.00 302.00
16.00 281.00 297.50 302.00 302.50 302.50
18.00 281.00 297.00 302.00 302.00 302.50
20.00 283.00 297.50 302.00 302.00 302.50
22.00 280.50 296.50 302.00 302.00 302.00
Average 280.92 296.92 301.75 302.00 302.46
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
35
Tabel 4.1.5 Data Profil Temperatur Bed Katalis Methanator (106-D) Bulan
Mei 2018
T. INDIKATOR (°C)
Waktu
TOP M.TOP MIDDLE M.BTM BOTTOM
(Hour's)
TI-1117 TI-1118 TI-1119 TI-1120 TI-1121
0.00 280.75 296.50 302.00 302.00 303.00
2.00 281.50 298.00 303.50 303.50 304.00
4.00 281.00 297.00 303.50 303.00 304.00
6.00 281.00 297.00 303.50 303.50 304.00
8.00 280.75 297.00 303.50 303.50 304.00
10.00 281.00 297.00 303.50 303.00 304.00
12.00 281.00 297.00 303.50 303.50 303.50
14.00 281.00 297.00 303.50 303.50 303.50
16.00 278.75 294.00 300.00 300.50 301.50
18.00 280.50 296.50 302.00 302.00 303.00
20.00 280.75 297.00 302.50 303.00 303.50
22.00 280.75 297.00 303.00 303.00 303.50
Average 280.73 296.75 302.83 302.83 303.46
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
Tabel 4.2.1 Data CO & CO2 Leak Methanator (106-D) bulan Januari – Mei
2018
Waktu CO (ppm) CO2 (ppm)
Januari 0.03 0.19
Februari 0.04 0.31
Maret 0.05 0.32
April 0.04 0.40
Mei 0.03 0.36
Design 10 10
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
36
LAMPIRAN 3. Pressure Drop Methanator (106-D)
Tabel 4.3.1 Data Pressure Drop Methanator (106-D) bulan Januari 2018
Pressure (Kg/cm2)
Hour's
P-in P-out
0.00 28.65 28.66
2.00 28.85 28.66
4.00 29.00 28.66
6.00 29.00 28.66
8.00 28.90 28.72
10.00 28.90 28.72
12.00 29.00 28.72
14.00 28.90 28.72
16.00 28.90 28.67
18.00 28.90 28.67
20.00 28.90 28.68
22.00 28.90 28.68
Average 28.90 28.68
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
Tabel 4.3.2 Data Pressure Drop Methanator (106-D) bulan Februari 2018
Pressure (Kg/cm2)
Hour's
P-in P-out
0.00 28.85 29.00
2.00 28.85 29.00
4.00 28.85 29.00
6.00 28.85 29.00
8.00 29.10 28.94
10.00 29.10 28.94
12.00 29.10 28.84
14.00 29.10 28.80
16.00 29.35 28.80
18.00 29.25 28.40
20.00 29.25 28.60
22.00 29.10 28.60
Average 29.06 28.83
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
37
Tabel 4.3.3 Data Pressure Drop Methanator (106-D) bulan Maret 2018
Pressure (Kg/cm2)
Hour's
P-in P-out
0.00 28.80 28.43
2.00 28.80 28.43
4.00 28.85 28.43
6.00 28.85 28.43
8.00 28.80 28.59
10.00 28.83 28.59
12.00 28.85 28.60
14.00 28.85 28.60
16.00 28.90 28.60
18.00 28.90 28.68
20.00 28.85 28.68
22.00 28.85 28.68
Average 28.84 28.56
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
Tabel 4.3.4 Data Pressure Drop Methanator (106-D) bulan April 2018
Pressure (Kg/cm2)
Hour's
P-in P-out
0.00 29.25 28.70
2.00 29.25 28.70
4.00 29.25 28.65
6.00 28.95 28.65
8.00 28.90 28.65
10.00 28.90 28.65
12.00 28.90 28.65
14.00 28.90 28.65
16.00 28.90 28.65
18.00 28.88 28.60
20.00 28.90 28.74
22.00 28.90 28.74
Average 28.99 28.67
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
38
Tabel 4.3.5 Data Pressure Drop Methanator (106-D) bulan Mei 2018
Pressure (Kg/cm2)
Hour's
P-in P-out
0.00 29.00 28.73
2.00 29.00 28.73
4.00 29.00 28.73
6.00 29.00 28.73
8.00 29.05 28.69
10.00 29.05 28.69
12.00 29.00 28.69
14.00 29.00 28.69
16.00 29.00 28.64
18.00 29.00 28.64
20.00 29.00 28.64
22.00 29.00 28.64
Average 29.01 28.69
Sumber : PT Pupuk Kalimantan Timur, 2018
39