Anda di halaman 1dari 5

JURNAL

Sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia membuktikan bahwa para pendiri bangsa


(founding fathers) mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
kelompok atau golongan. Sejak awal pergerakan nasional, kesepakatan-kesepakatan
tentang kebangsaan terus berkembang hinggga menghasilkan 4 (empat) konsensus
dasar serta n Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
Indonesia sebagai alat pemersatu, identitas, kehormatan dan kebanggaan bersama.
Dalam Undang-Undang republik Indonesia Nomor 23
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan
bahwa Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha
Bela Negara salah satunya dilaksanakan melalui
pendidikan kewarganegaraan dengan Pembinaan
Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan nilai
dasar Bela Negara, yang meliputi:

a. cinta tanah air;


b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara.
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan bernegara,
misalnya yakin terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan
rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini adalah contoh awal
kesediaan bela negara. Banyak contoh lain misalnya
melestarikan budaya, mentaati aturan. Beberapa contoh lain
diantaranya adalah kesadaran untuk melestarikan khasanah
budaya bangsa yang adi luhung, terutama kebudayaan daerah
dari sabang sampai merauke yang beraneka ragam. Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa dan
bernegara,
misalnya yakin terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan
rela berkorban untuk bangsa dan negara, ini adalah contoh awal
kesediaan bela negara. Banyak contoh lain misalnya
melestarikan budaya, mentaati aturan. Beberapa contoh lain
diantaranya adalah kesadaran untuk melestarikan khasanah
budaya bangsa yang adi luhung, terutama kebudayaan daerah
dari sabang sampai merauke yang beraneka ragam.
tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya
dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu
ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat,
stakeholders, atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima layanan.
“inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.”
“inovasi dalam layanan publik mestinya mencerminkan hasil pemikiran
baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter dan mind-set baru sebagai apartur penyelenggara
pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.”
contoh
penerapan
Upaya untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui 9
(sembilan) Misi Pembangunan yang dikenal sebagai Nawacita
Kedua, yaitu:
1. peningkatan kualitas manusia Indonesia;
2. struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing;
3. pembangunan yang merata dan berkeadilan;
4. mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;
5. kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;
6. penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya;
7. perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
pada setiap warga;
8. pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya;
dan
9. sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas:

1. penyelenggaraan tugas umum


pemerintahan
2. pelaksana pembangunan nasional melalui
Yanlik yang profesional,
3. bebas dari intervensi politik,
4. bersih dari praktik KKN (korupsi,
kolusi, dan nepotisme).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dan
tulisan kata ‘harmonis’ yang benar:
• har·mo·nis a bersangkut paut dng (mengenai) harmoni;
seia sekata;
• meng·har·mo·nis·kan v menjadikan harmonis;
• peng·har·mo·nis·an n proses, cara, perbuatan
mengharmoniskan;
• ke·har·mo·nis·an n perihal (keadaan) harmonis;
keselarasan; keserasian: ~ dl rumah tangga perlu
dijaga.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Mata pelatihan ini bertujuan membentuk ASN yang mampu mengaktualisasi


kan nilai harmonis dalam pelaksanaan tugas dan jabatannya.
Indikator keberhasilan pelatihan sebagai berikut:
• Menjelaskan keanekaragaman bangsa Indonesia serta dampak, manfaat dan potensi konflik di
dalamnya.
• Menjelaskan dan menerapkan
• harmonis secara konseptual teoritis yang saling peduli dan meghargai perbedaan,
• panduan perilaku kode etik harmonis
• memberikan contoh perilaku dengan menghargai setiap orang apapun latar belakangnya,
suka menolong orang lain serta membangun lingkungan kerja yang kondusiif.
• Menganalisis kasus atau menilai contoh penerapan harmonis secara tepat
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, Peserta mampu
mengaktualisasikan nilai loyal (berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara) dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sebagai PNS, dengan indikator peserta mampu:
a. Menjelaskan loyal secara konseptual-teoritis yang berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
b. Menjelaskan panduan perilaku (kode etik) loyal;
c. Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks Organisasi Pemerintah;
dan
d. Menganalisis kasus dan/atau menilai contoh penerapan loyal
secara tepat pada setiap materi pokok.
Tujuan Pembelajaran
Mengaktualisasikan Loyal Dalam Konteks
Organisasi Pemerintah
Menganalisis kasus dan/atau menilai
contoh penerapan loyal secara tepat
pada setiap materi pokok
Terkait amanat UU 5/2014 bahwa UU ASN bisa terlaksana
dengan baik, asal ada upaya penyempurnaan sistem pelayanan oleh
para abdi negara. Tidak hanya menjadikan ASN sebagai pelayan
masyarakat melalui penerapan e-Government saja, tetapi sekaligus
menggerakkan ruhnya sebagai penyelenggara pemerintahan. Jadi,
agar dapat memberikan pelayanan pemerintahan yang excellent, maka
semua PNS harus selalu bersikap adaptif terhadap perkembangan IT,
sehingga dalam kinerjanya dapat memaksimalkan pemanfaatan
pesatnya teknologi informasi untuk menuju reformasi birokrasi.
Ciri-ciri Individu Adaptif

• Eksperimen orang yang


beradaptasi
• Melihat peluang di mana orang
lain melihat kegagalan
• Memiliki sumberdaya
• Selalu berpikir ke depan
• Tidak mudah mengeluh
• Tidak menyalahkan

• Tidak mencari popularitas


• Memiliki rasa ingin tahu
• Memperhatikan system
• Membuka pikiran
• Memamhami apa yang sedang
Diperjuangkan
Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari pembelajaran ini untuk membentuk kompetensi
dasar CPNS terkait pelaksanaan kolaborasi. Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta diharapkan dapat memiliki pengetahuan serta
mampu membangun kolaborasi untuk mendukung tujuan organisasi.
Whole of Government
• WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama
dalam bidang pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.
• WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu
pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
• Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
• Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari
adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan
• Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi
bangsa
Transformasi digital di sektor pendidikan di Indonesia bukanlah
suatu wacana yang baru. Berbagai perbincangan, regulasi pendukung, dan
upaya konkret menerapkan transformasi digital di lingkungan perguruan
tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia telah dilakukan. Jika
sebelumnya berbagai wacana, kebijakan pendukung, serta sosialisasi
tentang era industri 4.0 belum berhasil membuat industri
pendidikan universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi,
hingga sekolah dasar dan menengah mencapai progress signifikan
pada transformasi digital pendidikan Indonesia, terjadinya pandemi
COVID-19 justru memberikan dampak luar
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses
mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017).
Seorang
pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,
melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
● Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital (digital skills)
saja,
namun juga budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital (digital
ethics), dan
aman menggunakan media digital (digital safety).
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
FUNGSI DAN TUGAS
“Melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan”
PELAYAN PUBLIK PEREKAT & PEMERSATU
BANGSA
PELAKSANA
KEBIJAKAN PUBLIK
“Memberikan pelayanan
publik yang professional dan
berkualitas”. “Mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia”.

Anda mungkin juga menyukai