Anda di halaman 1dari 41

SURAT TUNTUTAN

No. Reg. Perkara: 10 / PID.B / 2022 / PN.JKT.SEL

ATAS NAMA TERDAKWA :

DHIA KAMILA, Anak dari Ferdy Sambo

PENUNTUT UMUM PADA

KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA

A. KIKI JUWITA, S.H., M.H.

PANGKAT : JAKSA UTAMA PRATAMA

NIP : 19651005 199204 3 003

B. PRINITA AULIA PUTRI, S.H., M.H.

PANGKAT : JAKSA MUDA

NIP : 19612201 198763 2 004


SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perkara : 10 / PID.B / 2022 / PN.JKT.SEL

I. IDENTITAS TERDAKWA :

Nama Lengkap : Dhia Kamila

Tempat Lahir : Malang

Umur/Tanggal Lahir : 53 Tahun / 5 Juni 1969

Jenis Kelamin : Perempuan

Kebangsaan : Indonesia

Tempat Tinggal : Jl. Kamboja No. 12, Malang

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan : Strata 2

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya disebut sebagai TERDAKWA

II. PENAHANAN

1. Penahanan di Tingkat Penyidikan oleh Penyidik Direktorat Reserse


Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Selatan :

Tanggal : 01 Juli 2022

Nomor : SPH-95/01/07/2022

Sejak Tanggal : 01 Juli 2022 - 21 Juli 2022, di Rumah Tahanan


Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan

2. Perpanjangan Penahanan di Tingkat Penyidikan oleh Penyidik pada


Direktorat Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Selatan di
Rumah Tahanan Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan :

Tanggal : 21 Juli 2022


Nomor : SPH-96/21/07/2022

Sejak Tanggal : 21 Juli 2022 – 10 Agustus 2022, di Rumah Tahanan


Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan

3. Penahanan di Tingkat Penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum pada


Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan :

Tanggal : 10 Agustus 2022

Nomor : 125/Rt.3/Epp./3/2022

Sejak Tanggal : 10 Agustus 2022 – 29 Agustus 2022, di Lapas Kelas


IA Jakarta Selatan

4. Perpanjangan Penahanan di Tingkat Penuntutan oleh Penuntut Umum


pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan :

Tanggal : 29 Agustus 2022

Nomor : 126/Rt.4/Epp./4/2022

Sejak Tanggal : 29 Agustus 2022 – 17 September 2022 di Lapas


Kelas IA Jakarta Selatan

5. Penahanan di Tingkat Pengadilan Negeri oleh Hakim Ketua pada


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan :

Tanggal : 17 September 2022

Nomor : 127/Rt.5/Epp./5/2022

Sejak Tanggal : 28 September 2022 – 6 Oktober 2022 di Rumah


Tahanan Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan

6. Perpanjangan Penahanan di Tingkat Pengadilan Negeri oleh Hakim


Ketua pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan :

Tanggal : 06 Oktober 2022

Nomor : 128/Rt.6/Epp./6/2022
Sejak Tanggal : 06 Oktober 2022 – 26 Oktober 2022, di Rumah
Tahanan Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan

III. DAKWAAN

PRIMAIR

--------Bahwa ia TERDAKWA DHIA KAMILA, Anak dari Ferdy Sambo


selaku istri KORBAN yaitu MARIO SARAGIH, S.E., M.Log. berdasarkan
KARTU KELUARGA Nomor: 3314075306090001 bertindak secara sendiri-
sendiri maupun bersama-sama dengan MUHAMMAD AKBAR selaku anak
dari rekan KORBAN dan GRACIA YULIA SRI YEHEZ selaku service room
hotel ditemukannya KORBAN tidak bernyawa. TERDAKWA telah ditangkap
oleh pihak dari Polres Metro Jakarta Selatan pada 1 Mei 2022 di kediamannya
yang bertempat di Jl. Kamboja No. 12, Malang atau setidak-tidaknya pada suatu
tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah Hukum PENGADILAN
NEGERI JAKARTA SELATAN yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
yang menyatakan bahwa “Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya
terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan atau
ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat
kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”, sehingga Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara Tindak
Pidana Pembunuhan Berencana yang menyuruh melakukan berdasarkan Pasal
340 KUHP jo. 55 ayat (1) kesatu KUHP dengan bunyi “Barang siapa dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain,
diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana
penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun.”
melakukan]:--------------------------

● Bahwa perusahaan KORBAN berkembang pesat hingga dalam kurun waktu

satu tahun perusahaannya sudah tersebar di beberapa kota besar di Indonesia


dan pada 14 Juni 2000 KORBAN mengajak TERDAKWA dan anaknya
pindah ke daerah Klojen, Malang, KORBAN juga memindahkan kantor
pusatnya ke Malang di wilayah Klojen, Sehubungan dengan pindahnya
kantor pusat KORBAN memberi kepercayaan kepada tangan kanannya
yang bernama DAVID PUTRA untuk mengelola kantor cabang di daerah
Semarang.-------------------------------------------------------------------------------

● Bahwa pada bulan Juli 2007, Perusahaan KORBAN mengalami kerugian

yang cukup besar dan hampir kehilangan sebagian besar aset usahanya
dikarenakan orang kepercayaannya tersebut yaitu DAVID PUTRA
melakukan Penggelapan Dana Perusahaan yang mengakibatkan keuangan
keluarga KORBAN mengalami penurunan yang begitu pesat, DAVID
PUTRA diberikan ultimatum dalam waktu satu tahun harus bisa mengganti
kerugian yang dialami perusahaan.--------------------------------------------------

● Bahwa DAVID PUTRA diketahui memiliki seorang anak bernama

MUHAMMAD AKBAR yang lahir pada 19 Februari


1997.---------------------

● Bahwa DAVID PUTRA diberikan waktu satu tahun untuk

mempertanggungjawabkan perbuatannya namun DAVID PUTRA


menghilang dan tidak memberi kabar kepada KORBAN dan membawa
kasus tersebut ke ranah Hukum. Pada bulan Oktober di tahun yang sama
KORBAN mendapat kabar bahwa DAVID PUTRA kecelakaan dan
dinyatakan meninggal. Mendengar kabar tersebut kondisi MARIO
SARAGIH dan DHIA KAMILA begitu hancur.-----------------------------------

● Bahwa dengan keadaan Perusahaan yang sedang turun TERDAKWA

menyarankan suaminya yaitu KORBAN untuk mendaftar asuransi jiwa


dengan tingkat premi dan prospek yang besar, pada 7 September 2015
dengan alasan TERDAKWA jika sewaktu-waktu dibutuhkan oleh
keluarganya, KORBAN lalu mendaftarkan asuransi jiwanya sesuai yang
disarankan oleh TERDAKWA Karena dalam keadaan keuangan yang
sedang turun mereka butuh mendepositkan sejumlah uang yang nantinya
jika suatu hal terjadi maka dapat dicairkan dengan nilai besar.------------------

● Bahwa TERDAKWA diketahui beberapa kali memberikan bantuan kepada

anak DAVID PUTRA yang bernama MUHAMMAD AKBAR sejak


kematian DAVID PUTRA hingga tahun 2015 berupa uang, pakaian, dan
kebutuhan sehari-hari lainnya semata-mata karena rasa kasihan terhadap
keluarga yang ditinggalkan juga rasa ingin membantu yang besar.-------------
● Bahwa pada saat keadaan ekonomi perusahaan KORBAN sedang menurun

TERDAKWA tetap mampertahankan gaya hidup yang begitu glamour dan


memaksa suaminya yaitu KORBAN untuk tetap membelikan barang-barang
mewah yang mana menjadikan hubungan rumah tangganya kerap terjadi
konflik, dan sesekali TERDAKWA juga KORBAN sering berselisih
hingga terucap kata cacian dari satu sama lain yang membuat tetangga
mereka terkadang mendengar kejadian
tersebut.-----------------------------------

● Bahwa pada Tahun 2018 hubungan TERDAKWA dan KORBAN tidak

baik-baik saja seringkali adanya perselisihan diantara mereka yang


menyebabkan KORBAN timbul rasa ingin menceraikan TERDAKWA
karena diketahui TERDAKWA seringkali menginginkan hal-hal yang
sebenarnya tidak begitu dibutuhkan hingga berani mencaci-maki KORBAN
yang pada saat itu ia bekerja dengan sangat bersusah payah untuk bisa
menghidupi keluarganya walaupun dengan keadaan kesehatan yang tidak
baik-baik
saja.---------------------------------------------------------------------------

● Bahwa di tahun yang sama TERDAKWA merasa bosan dengan

pernikahannya yang membuat ia memutuskan untuk mencari kesenangan di


luar atau lebih tepatnya terkadang TERDAKWA tidak pulang kerumah juga
semakin tidak peduli dengan KORBAN.-------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA dinyatakan masih tidak kembali membaik dengan

KORBAN dan diketahui bahwa pada bulan Januari tahun 2019, pegawai
KORBAN mendapati TERDAKWA bertemu dengan seorang pria yang
berperawakan gagah, setelah kejadian itu Sekretaris KORBAN melaporkan
kejadian itu kepada KORBAN dan begitu membuatnya begitu kesal dan
tanpa pikir panjang hingga memutuskan untuk melayangkan surat gugatan
cerai kepada TERDAKWA.---------------------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA tidak terima dengan gugatan cerai yang dilayangkan

oleh KORBAN sehingga TERDAKWA merasa kesal yang mana membuat


mereka memutuskan untuk pisah rumah.-------------------------------------------

● Bahwa KORBAN tidak lagi mau menafkahi TERDAKWA karena terlalu

banyak hal yang TERDAKWA inginkan sehingga KORBAN sudah tidak


ingin lagi memberikan sejumlah uang kepada TERDAKWA dan hanya
memberikan sejumlah uang untuk diberikan kepada YOSEPHAN
ALDIKA.--------------------------------------------------------------------------------

● Bahwa selama TERDAKWA dan KORBAN pisah rumah seringkali

TERDAKWA datang kerumah KORBAN hanya untuk meminta sejumlah


uang dan juga membuat keributan dirumahnya karena KORBAN tidak ingin
memberikan TERDAKWA sejumlah uang yang menjadi haknya,
TERDAKWA terus datang hingga berbulan-bulan dan tidak segan
menyiksa serta mengancam KORBAN.--------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA diketahui beberapa kali mengacam asisten rumah

tangga untuk tidak memberikan obat kepada KORBAN. -----------------------

● Bahwa TERDAKWA ingat ia pernah mendaftarkan asuransi jiwa milik

KORBAN pada 2010 silam dan dengan tekad yang besar, TERDAKWA
mendatangi pihak asuransi tersebut dan menanyakan berapa jumlah asuransi
jiwa suaminya jika suaminya mati, total jika dana asuransi jiwa KORBAN
cair yaitu mencapai 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah).---------------------

● Bahwa timbul niatan jahat dari TERDAKWA untuk melakukan aksi

pembunuhan terhadap KORBAN dengan motif untuk mencairkan asuransi


milik KORBAN. ----------------------------------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA diketahui memiliki niat membunuh KORBAN untuk

cepat dapat menguasai harta KORBAN karena ketidakpuasan dan keinginan


yang besar ------------------------------------------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA diketahui kerap beberapa kali bertemu dengan AMRI

ENGELITO ALBERT, TERDAKWA terus menghasut AMRI ENGELITO


ALBERT dengan terus mengingat masa lalunya dimana DAVID PUTRA
meninggal dikarenakan KORBAN -------------------------------------------------

● Bahwa pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 09.00 WIB, TERDAKWA

menghubungi AMRI ENGELITO ALBERT melalui Chat Whatsapp untuk


mengajak bekerja sama AMRI ENGELITO ALBERT untuk melancarkan
aksi pembunuhan dan meminta kunci akses tersebut, berikut bukti dari
percakapan mereka melalui Chat Whatsapp: --------------------------------------
LAYLA ADRIANI PUTRI (+62 812-409-892) --------------------------------
AMRI ENGELITO ALBERT (+62 822-9014-7123) --------------------------
Pada tanggal 25 Maret 2017 Pukul 09.00 WIB---------------------------------
LAP : Selamat pagi Amri.
---------------------------------------------------------
AEL : Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu? -----------------------------
LAP : Saya ingin bertemu dengan anda, apakah bisa kita mengatur
waktunya? ---------------------------------------------------------------------
AEL : Maaf sebelumnya bu, ada apa ya? Apakah ada hal yang mendesak?
LAP : Jadi begini, saya berencana untuk membunuh suami saya, karena
saya kesal dengan dia. -------------------------------------------------------
AEL : Apakah ibu yakin dan serius bu, kalua masalah membunuh saya
tidak ingin terlibat bu, maaf. ------------------------------------------------
LAP : Tunggu dulu, suami saya punya asuransi dan bila dicairkan sangat
menguntungkan buat kita. Gimana kamu mau gak? Dana asuransi yang
bakal cair itu banyak banget, kita bisa pake buat hidup tentram dan kamu
bisa beli motor yang kamu mau, kamu juga bisa membalaskan dendam
untuk bapak kamu. --------------------------------------------------------------------
AEL : Tapi saya masih belom yakin karna saya tidak tau kita harus
membunuh suami kamu pakai apa dan gimana caranya-----------------
LAP : Masalah gimana caranya itu saya yang nyusun , asal anda yakin
mau pasti bakal berhasil rencana ini ---------------------------------------
AEL : Dimana kita mau bunuh suami ibu? Dan kalo saya ketangkep
bagaimana bu? ----------------------------------------------------------------
LAP : Kita bisa bunuh dia dengan cara ngeracunin Mario, apalagi nanti
saya bisa minta polisi untuk tidak melakukan autopsi biar tidak
ketahuan, dia mati karna apa, suami saya mempunya penyakit
jantung jadi bisa saya jadikan alasan kalau dia mati karena serangan
jantung.
-------------------------------------------------------------------------
AEL : Jadi kita bunuh Mario pake racun? ---------------------------------------
LAP : Iya bener ---------------------------------------------------------------------
AEL : Racun apa yang akan kita pakai? dan bisa beli dimana? --------------
LAP : Itu sebenarnya lebih ke obat penenang tapi kalo kita pakai dengan
dosis yang tinggi bisa menyebabkan kematian dan kalo belinya
dimana itu urusan saya, saya yang atur anda tinggal terima
beres------
AEL : saya masih tidak yakin dan takut untuk melakukannya bu. -----------
LAP : kita matangkan dulu rencana kita, karena yang akan kita dapatin
nanti kalo ngebunuh Mario itu uang dengan nominal yang besar,
saya kasih kamu waktu buat mikirin kalo udah yakin anda kabarin
saya ya--------------------------------------------------------------------------
AEL : Kasih saya waktu buat mikirin ajakan ibu------------------------------
LAP : Baik---------------------------------------------------------------------------

● Bahwa pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 16.00 WIB AMRI ENGELITO

ALBERT setuju untuk bekerja sama dan TERDAKWA bertemu dengan


AMRI ENGELITO ALBERT di salah satu cafe “Devil” di Jalan Merdeka
Selatan No. 66, Malang, karena sudah hampir 6 tahun TERDAKWA tidak
lagi mendatangi kediaman DESTI JIHAN maka AMRI ENGELITO
ALBERT dan TERDAKWA berbincang cukup memakan waktu yang lama
membahas tempat dan rencana untuk membunuh KORBAN dengan cara
yang aman menggunakan “Gamma hydroxybutyrate” dengan dosis tinggi
dan mencekik KORBAN dengan kawat nilon.------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA yang menyusun dan merencanakan semua cara

pembunuhan agar terlihat bahwa KORBAN murni mati bukan karena bunuh
diri maupun dibunuh ------------------------------------------------------------------

● Bahwa setelah memikirkan DAVID PUTRA, AMRI ENGELITO ALBERT

menyetujui ajakan TERDAKWA tersebut dengan di iming-imingi akan


melunasi hutang kepada perusahaan. -----------------------------------------------

● Bahwa pada tanggal 26 Maret 2017 TERDAKWA memberikan kandungan

“Gamma hydroxybutyrate” kepada AMRI ENGELITO ALBERT untuk


dimasukan ke makanan KORBAN pada saat melakukan eksekusi
pembunuhan di Jakarta. ---------------------------------------------------------------

● Bahwa TERDAKWA mengatakan kepada AMRI ENGELITO ALBERT

agar AMRI ENGELITO ALBERT untuk melaksanakan pembunuhan


tersebut agar jika nantinya AMRI ENGELITO ALBERT tertangkap,
TERDAKWA akan segera membebaskannya. -----------------------------------

● Bahwa pada Maret 2017, diketahui TERDAKWA semakin kesal dengan

KORBAN dikarenakan atau tidak menafkahi TERDAKWA.------------------

● Bahwa TERDAKWA berniat melaksanakan aksinya setelah mendengar

KORBAN akan berangkat ke Jakarta pada tanggal 30 Maret 2017 dan


menginap di Hotel Borobudur. ------------------------------------------------------

● Bahwa AMRI ENGELITO ALBERT merasa tidak bisa hanya melakukan

pembunuhan ini seorang diri, maka dari itu AMRI ENGELITO ALBERT
membayar service room hotel tersebut yang bernama GRACIA YULIA SRI
YEHEZ untuk membantu melancarkan rencana PEMBUNUHAN tersebut.--

● Bahwa pada tanggal 27 Maret 2017 TERDAKWA Bersama AMRI

ENGELITO ALBERT sudah berada dijakarta untuk melihat hotel tersebut,


dan sudut mana saja yang kiranya tidak terlihat pada
CCTV.--------------------

● Bahwa pada tanggal 29 Maret 2017 AMRI ENGELITO ALBERT bertemu

dengan GRACIA YULIA SRI YEHEZ untuk merencanakan pemberian obat


penenang gamma hydroxybutyrate tersebut sebelum KORBAN menyantap
makan siangnya.- ----------------------------------------------------------------------

● Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 KORBAN berangkat ke Jakarta untuk

bertemu dengan salah satu investor di café Hotel Borobudur, berjalan


dengan sempurna sampai akhirnya KORBAN Kembali ke kamar hotelnya
untuk menyantap makan siang yang sudah disediakan oleh GRACIA
YULIA SRI YEHEZ .-----------------------------------------------------------------

● Bahwa Tindakan PEMBUNUHAN BERENCANA oleh AMRI

ENGELITO ALBERT dan GRACIA YULIA SRI YEHEZ dimulai pada


tanggal 30 Maret 2017 di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, dengan fakta-fakta
berikut: .---------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul


7.00 WIB, meminta bertukar shift kerja
dengan temannya dan memberi alasan jika
pada malam hari GRACIA YULIA SRI
YEHEZ berhalangan untuk bekerja.--------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
9.20 WIB, GRACIA YULIA SRI YEHEZ
diperintahkan oleh TERDAKWA untuk
terus memantau KORBAN berada dimana
dan melakukan
apa.----------------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
12.00 WIB, KORBAN tiba di Hotel
Borobudur seorang diri, dan mendapat
akses masuk kamar hotel terlebih dahulu
untuk dapat beristirahat.----------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
13.00 WIB, KORBAN bertemu dengan
Investor yang mana pada saat itu AMRI
ENGELITO ALBERT juga sedang
memantaunya dari kejauhan agar tidak
terkesan mencurigakan.-----------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
13.30 WIB, KORBAN telah melancarkan
pertemuannya bersama Investor dan
waktunya KORBAN kembali ke
kamarnya untuk melaksanakan makan
siang.--------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
13.35 WIB, GRACIA YULIA SRI
YEHEZ sudah menuangkan bubuk obat
penenang tersebut pada makan siang
KORBAN yang juga segera GRACIA
YULIA SRI YEHEZ antarkan ke kamar
KORBAN, pada pukul 13.42 WIB,
GRACIA YULIA SRI YEHEZ mengetuk
pintu kamar KORBAN untuk memberikan
makanan tersebut kepadanya dan segera
kembali ke dapur untuk memberikan kabar
kepada AMRI ENGELITO ALBERT.------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul
13.55 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
ke dalam kamar dan melihat KORBAN
duduk membelakangi pintu, melihat
kondisi tersebut AMRI ENGELITO
ALBERT langsung mencekik KORBAN
dari belakang menggunakan sebuah kawat
Nilon yang di bawanya. ----------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul
14.05 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
melihat bahwa KORBAN masih
bernyawa, AMRI ENGELITO ALBERT
memukul kepala KORBAN menggunakan
gelas kaca yang ditemukannya di kamar
hotel dan membekap KORBAN
menggunakan bantal hingga KORBAN
meninggal. -------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.10 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
menyeret KORBAN ke dalam kamar
mandi dan memasukkannya ke dalam
BATH UP yang sudah berisi air. ------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.30 WIB, GRACIA YULIA SRI
YEHEZ kembali dengan dalil ingin
mengambil piring tersebut yang mana
nyatanya GRACIA YULIA SRI YEHEZ
datang untuk memastikan bahwa
KORBAN masih bernyawa atau tidak,
GRACIA YULIA SRI YEHEZ mencoba
mengetuk pintu tiga kali dan juga tidak
ada jawaban dari dalam kamar juga agar
tidak timbul rasa curiga pihak manajemen
hotel kepada GRACIA YULIA SRI
YEHEZ maka ia sengaja menghubungi
manajemen hotel untuk diberikan izin agar
dapat mengakses masuk kedalam kamar
KORBAN.-------------------------------------
-
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.45 WIB, manajemen hotel dan
GRACIA YULIA SRI YEHEZ pada
akhirnya membuka kamar KORBAN yang
mana pada pukul tersebut KORBAN
dinyatakan sudah tidak bernyawa dikamar
hotelnya dengan keadaan tenggelam di
bathub yang mana membuat manajemen
hotel dengan segera menghubungi
ambulace dan juga menghubungi keluarga
KORBAN yaitu TERDAKWA.------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.52 ambulance datang untuk membawa
jenazah KORBAN ke rumah sakit, dan
TERDAKWA menolak untuk
dilakukannya autopsi kepada suminya
dengan alasan bahwa akan segera
memakamkannya.-----------------------------
-
- Bahwa Pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.55 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
meninggalkan hotel tersebut agar tidak ada
yang mencurigainya.--------------------------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
17.00 WIB, GRACIA YULIA SRI
YEHEZ meninggalkan hotel dan juga
menceritakan dahulu kepada rekan-
rekannya akan yang ia lakukan, tetapi
GRACIA YULIA SRI YEHEZ tidak
menceritakan yang sesungguhnya.----------
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul
17.30 WIB jenazah KORBAN
diterbangkan ke Malang untuk segera
dimakamkan sesuai keinginan
TERDAKWA lalu esok harinya pada 31
Maret 2017 Pukul 10.00 WIB jenazah
KORBAN dimakamkan di Jl. Sendang
Biru, Lowokwaru, Kec. Lowokwaru,
Kota Malang, Jawa
Timur.-----------------
- Bahwa pada tanggal 2 April 2017
TERDAKWA mendatangi Asuransi Jiwa
Sinarmas Malang tempat dimana
KORBAN mendaftarkan Asuransi
Jiwanya TERDAKWA meminta untuk
dicairkannya dana asuransi milik
suaminya, akan tetapi pihak Asuransi tidak
bisa mencairkan dana dengan cepat
minimal pencairan dana Asuransi 30 hari
kerja sesuai dengan peraturan pihak
asuransi tersebut.-------------------------------
- Bahwa pada tanggal 5 April 2017
TERDAKWA Kembali mendatangi
Asuransi Jiwa dan menginginkan dana
asuransi miliki KORBAN dicairkan, tetapi
pihak Asuransi menunda pencairan dana
milik KORBAN tersebut.--------------------
- Bahwa pada tanggal 6 April 2017 pihak
Asuransi merasa curiga dengan
TERDAKWA karena ingin dicairkannya
dana Asuransi dengan cepat sedangkan
kematian KORBAN belum lewat dari 30
hari.----------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 7 April 2017 pihak
Asuransi melaporkan ke kepolisian
dikerenakan ada kejanggalan atas
kematian KORBAN dan dalam waktu
cepat TERDAKWA menginginkan
dicairkan dana asuransi milik
suaminya.---------------
- Bahwa pada tanggal 10 April 2017 pihak
kepolisian Malang melakukan
pembongkaran pada makam KORBAN
atas perintah penyidik guna untuk
mengetahui kematian KORBAN
dikarenakan apa dan juga akan
dilakukannya visum sesuai dengan
persetujuan pihak keluarga yaitu
YOSEPHAN ALDIKA.----------------------
- Bahwa pada tanggal 17 April 2017 Hasil
visum KORBAN telah keluar dan
ditemukan adanya kandungan gamma
hydroxybutyrate di dalam darahnya serta
luka lebam di beberapa bagian tubuh
korban dan luka sayatan pada bagian leher
KORBAN.-------------------------------------
-
- Bahwa pada tanggal 20 April 2017 polisi
berhasil menemukan GRACIA YULIA
SRI YEHEZ di tempat persembunyiannya
di daerah Tangerang---------------------------
- Bahwa pada tanggal 22 April 2017 polisi
menemukan AMRI ENGELITO ALBERT
di tempat tinggalnya yaitu di Malang-------
- Bahwa pada tangal 25 April 2017 polisi
berhasil menemui TERDAKWA di
tempat kediamannya yaitu di Jl. Muharto
No.G7, Kotalama, Kec. Kedungkandang,
Kota Malang, Jawa Timur.-------------------

-----------Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam pidana


sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 340 Jo. 55 ayat (1) kesatu KUHP
tentang Pembunuhan Berencana yang menyuruh melakukan. ---------------------

SUBSIDAIR
-------- Bahwa ia TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E. Anak dari
RENO SINGAL selaku istri KORBAN yaitu MARIO SARAGIH, S.E., M.Log.
berdasarkan KARTU KELUARGA Nomor: 3314075306090001 bertindak secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan AMRI ENGELITO ALBERT
selaku anak dari rekan KORBAN dan GRACIA YULIA SRI YEHEZ selaku
service room hotel di temukannya KORBAN tidak bernyawa, TERDAKWA telah
ditangkap polres Metro Jakarta Pusat pada 1 Mei 2017 dikediamannya yang
bertempat di Jl. Ahmad Yani No. 162, Kepanjen, Malang atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
KUHAP yang menyatakan bahwa “Pengadilan negeri yang di dalam daerah
hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih
dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan
negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”, sehingga
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara Tindak Pidana Pembunuhan yang menyuruh melakukan berdasarkan Pasal
338 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP dengan bunyi “Barang siapa
dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama 15 tahun.” yang dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:--------------------------------------------------------------------------------------------

● Bahwa Tindakan PEMBUNUHAN oleh AMRI ENGELITO ALBERT

dimulai pada tanggal 30 Maret 2017 di Hotel Borobudur Jakarta Pusat,


dengan fakta-fakta berikut:

- Bahwa pada tanggal 26 Maret 2017


TERDAKWA memberikan kandungan
“Gamma hydroxybutyrate” kepada AMRI
ENGELITO ALBERT untuk dimasukan
ke makanan KORBAN pada saat
melakukan eksekusi pembunuhan di
Jakarta.
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul
13.55 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
ke dalam kamar dan melihat KORBAN
duduk membelakangi pintu, melihat
kondisi tersebut AMRI ENGELITO
ALBERT langsung mencekik KORBAN
dari belakang menggunakan sebuah kawat
Nilon yang di bawanya.
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul
14.05 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
melihat bahwa KORBAN masih
bernyawa, AMRI ENGELITO ALBERT
memukul kepala KORBAN menggunakan
gelas kaca yang ditemukannya di kamar
hotel dan membekap KORBAN
menggunakan bantal hingga KORBAN
meninggal.
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.10 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
menyeret KORBAN ke dalam kamar
mandi dan memasukkannya ke dalam
BATH UP yang sudah berisi air.

-----------Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam pidana


sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 338 Jo. 55 ayat (1) kesatu KUHP
tentang Pembunuhan yang menyuruh melakukan.
------------------------------------------------------------

LEBIH SUBSIDAIR

--------Bahwa ia TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E. Anak dari


RENO SINGAL selaku istri KORBAN yaitu MARIO SARAGIH, S.E., M.Log.
berdasarkan KARTU KELUARGA Nomor: 3314075306090001 bertindak secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan AMRI ENGELITO ALBERT
selaku anak dari rekan KORBAN dan GRACIA YULIA SRI YEHEZ selaku
service room hotel di temukannya KORBAN tidak bernyawa, TERDAKWA telah
ditangkap polres Metro Jakarta Pusat pada 1 Mei 2017 dikediamannya yang
bertempat di Jl. Ahmad Yani No. 162, Kepanjen, Malang atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
KUHAP yang menyatakan bahwa “Pengadilan negeri yang di dalam daerah
hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih
dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan
negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”, sehingga
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara Tindak Pidana Penganiayaan Berencana Yang Menyebabkan Kematian
yang menyuruh melakukan berdasarkan Pasal 355 ayat (2) KUHP jo. Pasal 55
ayat (1) kesatu KUHP dengan bunyi “Jika perbuatan itu (Penganiayaan berat
yang dilakukan dengan direncanakan terlebih dahulu) menyebabkan kematian
orangnya, sitersalah dihukum penjara selama-lamanya lima belas tahun.” yang
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:-------------------------------

Bahwa Tindakan PENGANIAYAAN oleh AMRI ENGELITO ALBERT dimulai


pada tanggal 30 Maret 2017 di Hotel Borobudur Jakarta Pusat, dengan fakta-fakta
berikut:

- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 Pukul


14.05 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
melihat bahwa KORBAN masih
bernyawa, AMRI ENGELITO ALBERT
memukul kepala KORBAN menggunakan
gelas kaca yang ditemukannya di kamar
hotel dan membekap KORBAN
menggunakan bantal hingga KORBAN
meninggal.
- Bahwa pada tanggal 30 Maret 2017 pukul
14.10 WIB, AMRI ENGELITO ALBERT
menyeret KORBAN ke dalam kamar
mandi dan memasukkannya ke dalam
BATH UP yang sudah berisi air.
----------- Perbuatan TERDAKWA tersebut diatur dan diancam pidana
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 355 ayat (2) Jo. 55 ayat (1) kesatu
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan yang
menyuruh melakukan. -----------

IV. FAKTA-FAKTA DALAM PERSIDANGAN

Bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan telah di peroleh. Fakta-fakta yang


terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut berupa
keterangan SAKSI-SAKSI, keterangan AHLI, petunjuk dan keterangan
TERDAKWA adalah sebagai berikut :
A. KETERANGAN SAKSI-SAKSI
Fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan secara berturut-turut berupa
keterangan SAKSI-SAKSI, keterangan AHLI, alat bukti, keterangan
TERDAKWA dan adanya barang bukti sebagai berikut :
1. SAKSI HAYRO RIDEKO MURO, S.A.B.. --------
Tempat Lahir Soloa, Umur
29 tahun, Tanggal Lahir 1
Maret 1988, Jenis Kelamin
Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Tempat Tinggal
Jl. Tebet Timur Dalam I G
No.6, Jakarta
Selatan,Agama Kristen
Protestan, Agen Asuransi.
Dipersidangan pada
pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:

SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017dan dibawah


sumpah secara Islam pada pokoknya memberikan keterangan :
 Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa, SAKSI berada dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
 Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI dalam
BAP.
 Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan keterangan.
 Bahwa benar SAKSI mengatakan TERDAKWA mendatangi perusahaan
asuransi dengan mengajukan asuransi kematian atas nama KORBAN yang
berstatus sebagai suaminya.
 Bahwa benar SAKSI menyatakan TERDAKWA meminta untuk uangnya
dicairkan dalam waktu 4 hari, namun ditolak karena tidak bisa dalam jangka
waktu secepat itu.
 Bahwa benar SAKSI menyatakan TERDAKWA selalu memaksa pihak
asuransi untuk cepat-cepat mencairkan uangnya ke rekening milik
TERDAKWA.
 Bahwa benar SAKSI merasa curiga karena selama bekerja diperusahaan
asuransi tersebut tidak pernah ada yang meminta klaim asuransi secepat itu
karena sesuai aturan perusahaan minimal 3 minggu baru bisa cair.
 Bahwa benar SAKSI terus didatangi oleh TERDAKWA selama satu
minggu lebih dan selalu dipaksa agar dana asuransi tersebut segera
dicairkan.

ATAS KETERANGAN SAKSI TERSEBUT, TERDAKWA MENYATAKAN


TIDAK ADA TANGGAPAN

2. SAKSI SUMIYATI NINGSIH ----- Tempat Lahir Papua, Umur 25


tahun, Tanggal Lahir 22 Maret
1992, Jenis Kelamin Perempuan,
Kebanggsaan Indonesia, Tempat
Tinggal Griyashanta Blok M (JL.
Soekarno Hatta), Malang, Agama
Hindu, Pekerjaan Asisten Rumah
Tangga. Dipersidangkan pada
pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut :

SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017 dan dibawah
sumpah secara Hindu pada pokoknya memberikan keterangan :

 Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa,SAKSI berada dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
 Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI
dalam BAP.
 Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan
keterangan.
 Bahwa benar SAKSI mengetahui bahwa ia diperiksa atas perkara tindak
pidana pembunuhan berencana.
 Bahwa benar SAKSI sering diancam oleh TERDAKWA untuk tidak
memberikan obat kepada Mario Saragih dan jika memberikan obat
kepada Mario Saragih dia akan membuat hidupnya tidak tenang.
 Bahwa benar SAKSI menyaksikan pada tanggal 2 Februari 2017,
TERDAKWA mendatangi rumah KORBAN untuk meminta uang,
apabila tidak diberikan maka KORBAN dan SAKSI akan dianiaya.
 Bahwa benar pada keesokan harinya pada tanggal 3 Februari 2017 datang
lagi untuk meminta uang tapi jona tidak memberikan, TERDAKWA
langsung memukul KORBAN dengan barang yang berada didekatnya
sehingga KORBAN mengalami Luka yang mengeluarkan darah dibagian
kepalanya.
 Bahwa benar SAKSI melihat pada tanggal 19 Maret 2017 KORBAN
dianiaya oleh TERDAKWA menggunakan tongkat sapu.
 Bahwa benar SAKSI ingin melaporkan perlakuan TERDAKWA kepada
Polisi tetapi SAKSI ketahuan oleh TERDAKWA, lalu SAKSI langsung
dianiaya karena keinginannya tesebut.

ATAS KETERANGAN SAKSI TERSEBUT, TERDAKWA MENYATAKAN


ADA TANGGAPAN

3. SAKSI AMRI ENGELITO ALBERT -------- Tempat Lahir Sidoarjo,


Umur 29 tahun, Tanggal
Lahir28 Februari 1988,
Jenis Kelamin Laki-laki,
Kebangsaan Indonesia,
Tempat Tingga Taman
Seteran Barat No 1 SMG,
Semarang,Agama Islam,
Pekerjaan Pegawai.
Dipersidangan pada
pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut
:

SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017dan dibawah


sumpah secara Kristen Prosestan pada pokoknya memberikan keterangan :

 Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa, SAKSI berada dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
 Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI dalam
BAP.
 Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan keterangan.
 Bahwa benar SAKSI mengetahui bahwa ia diperiksa atas perkara tindak
pidana pembunuhan berencana.
 Bahwa benar SAKSI diajak dan diming-imingi oleh TERDAKWA untuk
melakukan rencana jahatnya pada pertengahan Maret.
 Bahwa benar pada tanggal 25 Maret 2017 SAKSI dihubungi dan di ajak
untuk melakukan rencananya bersama dan diming-imingi uang.
TERDAKWA juga mengungkit masa lalu dan mengatakan bahwa yang
menyebabkan keluarga SAKSI berantakan adalah KORBAN.
 Bahwa benar SAKSI hanya diberitahu untuk mengikuti rencananya saja dan
yang mengatur rencananya adalah TERDAKWA dan SAKSI hanya disuruh
menjalankan saja.
 Bahwa benar SAKSI mengatakan jika TERDAKWA menggunakan obat
yang bernama gamma hydroxybutyrate untuk melakukan pembunuhannya.
 Bahwa pada tanggal 26 Maret 2017 TERDAKWA memberikan obat gamma
hydroxybutyrate kepada SAKSI di sebuah café yang nantinya obat tersebut
akan digunakan dalam rencananya membunuh KORBAN
 Bahwa benar SAKSI tidak berani melakukan sendiri aksinya sehingga ia
membayar seorang service room yang bekerja di Hotel Borobudur tempat
KORBAN bertemu dengan investor.
 Bahwa benar SAKSI disuruh TERDAKWA untuk memberikan obat gamma
hydroxybutyrate kepada GRACIA YULIA kedalam makan siang KORBAN.

ATAS KETERANGAN SAKSI TERSEBUT, TERDAKWA MENYATAKAN


ADA TANGGAPAN

4. SAKSI GRACIA YULIA --------Tempat Lahir Jakarta, Umur 24


tahun, Tanggal Lahir 18 Februari
1993, Jenis Kelamin -----, Kebangsaan
Indonesia, Tempat Tinggal Jl. Peta
Barat RT.004/07, Kalideres,Agama
Konghucu, Pekerjaan Service Room.
Dipersidangan pada pokoknya
memeberikan keterangan sebagai
berikut :

SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 19 September 2017dan dibawah


sumpah secara Islam pada pokoknya memberikan keterangan :

 Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa,SAKSI berada dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
 Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI dalam
BAP.
 Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan keterangan.
 Bahwa benar SAKSI mengetahui bahwa ia diperiksa atas perkara tindak
pidana pembunuhan berencana.
 Bahwa benar SAKSI merupakan kerabat dekat dari AMRI ENGELITO
ALBERT .
 Bahwa benar SAKSI menyatakan saksi dibayar oleh AMRI ENGELITO
ALBERT untuk membantu melakukan rencana pembunuhannya yang sudah
dibuat oleh TERDAKWA dan AMRI ENGELITO ALBERT .
 Bahwa benar pada tanggal 27 Maret 2017 bertemu dengan AMRI
ENGELITO ALBERT SAKSI untuk merencanakan bagaimana caranya
memberikan obat yang bernama gamma hydroxybutyrate kepada KORBAN.
 Bahwa benar SAKSI pada tanggal 30 Maret 2017 pukul 13:35 menuangkan
obat gamma hydroxybutyrate pada makan siang KORBAN dan diantarkan
kekamar KORBAN.
 Bahwa benar pada pukul 14:30 SAKSI mengecek kembali kekamar
KORBAN apakah obat tersebut sudah bereaksi kepada KORBAN dengan
cara mengetuk pintu 3 kali dan sudah tidak ada jawaban, lalu dia meminta
pihak manajemen untuk meminta akses masuk ke kamar KORBAN dengan
dalil bahwa tidak ada yang merespon saat SAKSI ingin mengambil piring.
 Bahwa benar SAKSI bersama pihak manajemen hotel masuk ke kamar
KORBAN pada pukul 14:45 untuk membuka kamarnya, dan saksi serta
pihak menejemen menemukan KORBAN sudah tak bernyawa di dalam bath
ub.

ATAS KETERANGAN SAKSI TERSEBUT, TERDAKWA MENYATAKAN


ADA TANGGAPAN

5. SAKSI RITA MELIANA SIAGIAN -------- Tempat Lahir Medan, Umur


56 Tahun, Tanggal Lahir 8
Maret 1961, Jenis Kelamin
Perempuan, Kebangsaan
Indonesia, Tempat Tinggal Jl.
Tanah Abang No. 49, Jakarta
Pusat, Agama Islam,
Pekerjaan Wiraswasta.
Dipersidangan pada
pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut :
SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 19 September 2017dan dibawah
sumpah secara Islam pada pokoknya memberikan keterangan :

 Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa,SAKSI berada dalam keadaan


sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
 Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI
dalam BAP.
 Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan
keterangan.
 Bahwa benar SAKSI selama berteman dengan TERDAKWA tidak
pernah mendengar adanya kekerasan dalam rumah tangga TERDAKWA
 Bahwa benar SAKSI menghubungi TERDAKWA pada tanggal 26
Maret 2017 pukul 10.00 WIB untuk bertemu kangen.
 Bahwa benar SAKSI pada tanggal 30 Maret 2017 pukul 14.00 WIB
sedang bertemu dengan TERDAKWA di Mall Kota Art di daerah
Jakarta Timur.
 Bahwa benar SAKSI melihat dan mendengar TERDAKWA di hubungi
oleh pihak manajemen hotel mengenai kematian KORBAN.
 Bahwa benar SAKSI yang mengantarkan TERDAKWA ke Rumah Sakit
yang diberitahukan oleh pihak manajemen hotel.

B. KETERANGAN AHLI
1. SANDY STIADI, SP. FM--------- Tempat Lahir Pekanbaru,
Umur 52 tahun, Tanggal Lahir 1 April
1965, Jenis Kelamin Laki-laki,
Kebangsaan Indonesia, Tempat
Tinggal Jl. S. Wiryopranoto No. 37,
Sawah Besar, Jakarta Barat, Agama
Katolik, Pendidikan S-2 Kedokteran

AHLI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017 dan dibawah
sumpah secara Katolik, pada pokoknya memberikan pendapat :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, AHLI dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani.
 Bahwa benar AHLI dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

 Bahwa pada saat didengar keterangannya AHLI dalam keadaaan sehat jasmani
dan rohani dalam memberikan keterangan sesuai dengan keilmuan dan
keAHLIan yang dimiliki yaitu kimia dan biologi forensik.
 Bahwa AHLI bekerja sebagai Kepala Sub Bidang Kimia Biologi Forensik pada
Laboratorium Forensik Cabang Surabaya.
 Bahwa AHLI memberikan pendapat berkaitan dengan hasil autopsi yang sudah
dilakukan pada tanggal 11 April 2017.
 Bahwa benar AHLI menemukan adanya kandungan gamma hydroxybutyrate
dalam darah dan juga luka lebam di beberapa bagian tubuh KORBAN.
 Bahwa benar AHLI menemukan beberapa bekas luka di bagian
 Bahwa benar AHLI mengatakan kematian KORBAN akibat overdosis gamma
hydroxybutyrate yang memicu penyakit gagal jantung.

ATAS KETERANGAN AHLI TERSEBUT, TERDAKWA


MENYATAKAN TIDAK ADA TANGGAPAN.

2. Dr. REGGY NIKOLAS YUSKA, S.H., M.H,


------ Tempat Lahir Malang,Umur
52 tahun, Tanggal Lahir 20 April 1965,
Jenis Kelamin Laki-laki, Kebangsaan
Indonesia, Tempat Tinggal Jl. Pulo
Lentut Kav. II-E/4, Pulogadung,
Jakarta Timur ,Agama Kristen
Protestan, Pendidikan S-3 Hukum.

AHLI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 19 September 2017dan dibawah


sumpah secara Kristen Protestan, pada pokoknya memberikan keterangan :

 Bahwa benar pada saat diperiksa,AHLI dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani,sehingga dapat memberikan keterangan yang sebenar-benarnya;
 Bahwa benar AHLI dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
 Bahwa AHLI sudah sering didengar pendapatnya sebagai AHLI;
 Bahwa AHLI hadir di dalam persidangan untuk memberi keterangan
mengenai kasus yang menimpa TERDAKWA tentang kasus tindak pidana
pembunuhan;
 Bahwa benar AHLI sudah pernah memberikan kesaksian mengenai
keahliannya dalam tindak pidana pembunuhan dan pengancaman;
 Bahwa AHLI menyatakan tidak mengenal TERDAKWA,tidak memiliki
hubungan darah, hubungan kerja maupun hubungan keluarga dengan
TERDAKWA;
 Bahwa benar AHLI menyatakan kasus tersebut telah diatur dalam pasal 340
KUHP dan 368 KUHP.

ATAS KETERANGAN AHLI TERSEBUT, TERDAKWA


MENYATAKAN TIDAK ADA TANGGAPAN.

C. KETERANGAN TERDAKWA
1. TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI,S.E. --- Tempat Lahir Semarang,
Umur 56 tahun, Tanggal
Lahir 20 maret 1961, Jenis
Kelamin Perempuan ,
Kebangsaan Indonesia,
Tempat Tinggal JalanJl.
Ahmad Yani No. 162,
Kepanjen, Malang Agama
Kristen Protestan,
Pendidikan S-1 Ekonomi.

TERDAKWA diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 19 September 201 7pada


pokoknya menerangkan :

 Bahwa benar pada saat diperiksa, TERDAKWA dalam keadaan sehat


jasmani dan rohani.
 Bahwa benar TERDAKWA dapat berbahasa Indonesia dngan baik dan
benar
 Bahwa benar TERDAKWA dapat mengikuti persidangan dengan baik
 Bahwa benar TERDAKWA merupakan lulusan UNIVERSITAS KRISTEN
SEJAHTERA SEMARANG jurusan Pendidikan Ekonomi.
 Bahwa benar TERDAKWA bekerja sebagai ibu rumah tangga.
 Bahwa benar TERDAKWA memiliki suami bernama KORBAN MARIO
SARAGIH dan memiliki satu anak dari hasil pernikahannya yang bernama
YOSEPHAN ALDIKA.
 Bahwa benar TERDAKWA sudah tidak tinggal bersama dengan
KORBAN dan tinggal bersama anaknya YOSEPHAN ALDIKA.
 Bahwa benar TERDAKWA menganjurkan KORBAN untuk mendaftarkan
diri dalam asuransi jiwa
 Bahwa benar TERDAKWA tidak mengetahui jumlah asuransi yang di
miliki oleh KORBAN
 Bahwa benar TERDAKWA pernah menuntut KORBAN untuk meminta
haknya.
 Bahwa benar TERDAKWA tidak pernah menganiaya KORBAN
 Bahwa benar TERDAKWA tidak pernah mengancam ataupun menganiaya
SUMIYATI NINGSIH.
 Bahwa benar TERDAKWA tidak ingin di ceraikan karena memikirkan
masa depan YOSEPHAN ALDIKA.
 Bahwa benar TERDAKWA sering datang kerumah KORBAN hanya untuk
meminta haknya sebagai istri KORBAN.
 Bahwa benar TERDAKWA merasa kesal kepada KORBAN karena sudah
tidak dinafkahi lagi oleh KORBAN.
 Bahwa benar TERDAKWA mengaku tidak memiliki hubungan apapun
AMRI ENGELITO ALBERT ALBERT.
 Bahwa benar TERDAKWA tidak mengetahui mengenai sebab kematian
KORBAN.
 Bahwa benar TERDAKWA tidak terlibat dalam kematian KORBAN.
 Bahwa benar ketika waktu kejadian TERDAKWA sedang bersama
temannya.
 Bahwa benar ingin TERDAKWA mencairkan asuransi KORBAN untuk
menghidupi dirinya dan anaknya YOSEPHAN ALDIKA.

D. PETUNJUK
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat (2) KUHAP, Petunjuk dapat
diperoleh dari :
 Keterangan SAKSI;
 Surat;
 Keterangan TERDAKWA

Bahwa dari rangkaian keterangan SAKSI, AHLI, dan barang bukti yang
dihadirkannya dalam persidangan, ditemukan adanya fakta perbuatan,
kejadian atau keadaan yang setelah dirantai menjadi semakin saling
bersesuaian satu dengan yang lainnya sehingga dapat menjadi alat bukti
terhadap perbuatan TERDAKWA.
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Hukum Acara Pidana disebut bahwa Alat Bukti yang sah juga dapat
dilihat, dibaca, atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa
bantuan saran , baik yang tertuang diatas kertas, benda fisik apapun selain
kertas, maupun yang terekam secara elektronik, yang berupa elektronik,
yang berupa tulisan , suara gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda,
angka atau perforasi yang memiliki makma atau daaat dipahami koleh orang
yang mampu membaca atau memahaminya

Selain itu, Dasar Hukum penggunaan informasi atau dokumen elektronik


sebagai alat bukti di pengadilan yang diundangkan pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik atau Teknologi Informasi secara umum, dinilai lebih memberi
kepastian hukum dan lingkup keberlakuannya lebih luas, tidak terbatas pada
tindaak kejahatan pembunuhan berencana dan pencurian pada malam hari.

Dan berdasarkan hasil pemeriksaan di muka persidangan berupa


keterangan SAKSI-SAKSI, serta dihubungkan dengan keterangan
TERDAKWA yang saling bersesuaian dan berkaitan satu sama lainnya
serta adanya barsng bukti yanga ada selama kejadian tersebuit belangsung

Bahwa karena dakwaan disusun secara SUBSIDAIR yang dikarenakan


dalam perkara ini telah didengar keterangan SAKSI-SAKSI, AHLI surat,
keterangan TERDAKWA yang pada dasarnya keterangan tersebut terdapat
adanya penyesusaian, maka kami berpendapat bahwa terdapat suatu
Petunjuk yang mengarah kepada pebuktian bahwa TERDAKWA telah
melakukan perbuatan yang didakwakan sebagaimana telah diatur dan
diancam pidana dalam :

DAKWAAN

PRIMAIR Melanggar Pasal 340 Jo 55 KUHP tentang


Pembunuhan Berencana yang melakukan,
yang menyuruh melakukan, dan yang turut
serta melakukan perbuatan

SUBSIDAIR Melanggar Pasal 338 Jo. 55 ayat (1) kesatu


Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP) tentang Pembunuhan yang
melakukan, yang menyuruh melakukan,
dan yang turut serta melakukan perbuatan.
LEBIH SUBSIDAIR Melanggar Pasal 355 Jo. 55 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang
Penganiayaan yang melakukan, yang
menyuruh melakukan, dan yang turut serta
melakukan perbuatan.

Bahwa dari rangkaian SAKSI, AHLI dan barang bukti yang dihadirkan
dalam persidangan, ditemukan adanya fakta perbuatan, kejadian atau
keadaan yang setelah dirangkai menjadi saling bersesuaian satu dengan
lainnya sehingga dapat menjadi alat bukti terhadap perbuatan TERDAKWA
yakni sebagai berikut :

E. BARANG BUKTI

Menetapkan Barang Bukti berupa :

BB No-1 Cairan gamma hydroxybutyrate.

BB No-2 Bath ub (dalam bentuk lampiran foto)

BB No-3 Kawat Nilon

BB No-4 Sarung Tangan

BB No- 5 Kartu Akses

BB No-6 Gelas

BB No-7 Kain

BB NO-8 Akta nikah milik Terdakwa

BB NO-9 1 Box Sarung tangan plastic

BB NO-10 Buku – buku tentang Kardiologi

BB NO-11 Peta lokasi Hotel Borobudur

BB NO-12 Struk kwitansi pembayaran hotel Terdakwa

BB NO-13 Tas ransel merek Eiger milik Terdakwa

BB NO-14 3 (tiga) buah ponsel merek Nokia A1000

BB NO-15 1 (satu) buat ponsel merek Samsung tipe J3 2016

BB NO-16 Gelas ukur 500ml

BB NO-17 1 Bundle CCTV pertemuan Terdakwa

BB NO-18 1 Bundle CCTV Lorong kamar hotel


BB NO-19 2 Unit laptop merek Toshiba milik Terdakwa

BB NO-20 1 Bundel Screenshot chat Whatsapp antara Terdakwa dengan


saksi - saksi

BB NO-21 Bantal kamar hotel

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut
hukum,karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian. Majelis Hakim
telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada TERDAKWA dan SAKSI-
SAKSI dari yang bersangkutan telah membenarkannya.

V. ANALISIS FAKTA
Majelis Hakim yang Mulia,
Tim Penasehat Hukum TERDAKWA yang Kami Hormati,
Sidang Pengadilan yang Kami Muliakan,

Bahwa dari fakta-fakta persidangan yang telah kami uraikan diatas,maka


dapatlah kami simpulkan sebagai berikut :
1. Bahwa benar TERDAKWA Layla Adriani Putri, S.E. Anak dari Reno
Singal lahir pada tanggal 20 maret 1961 di Semarang yang bekerja sebagai
ibu rumah tangga.
2. Bahwa benar TERDAKWA seorang Warga Negara Indonesia yang
bertempat tinggal di Jl. Ahmad Yani No. 162, Kepanjen, Malang
3. Bahwa benar TERDAKWA merupakan istri dari KORBAN;
4. Bahwa benar TERDAKWA menuntut KORBAN untuk memenuhi semua
kemauan TERDAKWA.
5. Bahwa benar TERDAKWA memberikan ancaman terhadap KORBAN.
6. Bahwa benar TERDAKWA melakukan penganiayaan terhadap KORBAN.
7. Bahwa benar TERDAKWA memberikan ancaman terhadap SUMIYATI
pembantu KORBAN.
8. Bahwa benar TERDAKWA berencana untuk melakukan pembunuhan
terhadap KORBAN untuk menguasai harta KORBAN bersama SAKSI
Engelito Amri Albert
9. Bahwa benar AHLI menerangkan suatu perbuatan tersebut dapat
diindikasikan sebagai suatu tindakan pembunuhan berencana.
10. Bahwa benar TERDAKWA menghasut uxntuk melakukan pembunuhan
terhadap KORBAN kepada SAKSI
11. Bahwa benar SAKSI disuruh untuk melancarkan aksi rencana pembunuhan
terhadap KORBAN.
12. Bahwa benar TERDAKWA bertemu dengan SAKSI untuk memberikan
obat penenang gamma hydroxybutyrate.
13. Bahwa benar TERDAKWA menjanjikan akan membagi hasil uang dari
pencairan dana asuransi jiwa kepada SAKSI.
14. Bahwa benar TERDAKWA tidak mau melakukan otopsi terhadap mayat
KORBAN untuk menutupi penyebab kematian KORBAN.
15. Bahwa benar TERDAKWA mencairkan asuransi yang dimiliki oleh
KORBAN.

VI. ANALISIS YURIDIS

Majelis Hakim yang Mulia,

Tim Penasehat Hukum TERDAKWA yang Kami Hormati,

Sidang Pengadilan yang Kami Muliakan,

Selanjutnya kami akan menyampaikan analisis yuridis dengan menilai sejauh mana
fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dapat digunakan untuk
menentukan apakah perbuatan TERDAKWA memenuhi unsur-unsur pasal dari
Tindak Pidana yang didakwakan :

Tindak pidana yang didakwakan kepada TERDAKWA LAYLA ADRIANI


PUTRI, S.E. Anak dari RENO SINGAL disusun dalam bentuk SUBSIDAIR, yaitu :

PRIMAIR Melanggar Pasal 340 Jo. 55 ayat (1) Kitab Undang-


Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan
Berencana yang melakukan, yang menyuruh melakukan,
dan yang turut serta melakukan perbuatan

SUBSIDAIR Melanggar Pasal 338 Jo. 55 ayat (1) kesatu Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan
yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan.
LEBIHSUBSIDAIR Melanggar Pasal 355 Jo. 55 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut
serta melakukan perbuatan.

Karena Dakwaan disusun secara SUBSIDAIR, maka perkenankanlah kami terlebih


dahulu menguraikan unsur-unsur dalam Dakwaan Primair.

Bahwa dalam Dakwaan Primair, TERDAKWA telah didakwa melakukan


perbuatan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 Jo 55 Ayat (1)
KUHP tentang Pembunuhan Berencana yang melakukan, yang menyuruh
melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, dengan unsur sebagai
berikut :

a. UNSUR “BARANGSIAPA” ;
b. UNSUR “DENGAN SENGAJA DAN DENGAN RENCANA
TERLEBIH DAHULU” ;
c. UNSUR “MERAMPAS NYAWA ORANG LAIN, DIANCAM
KARENA PEMBUNUHAN RENCANA” ;
d. UNSUR “MEREKA YANG MELAKUKAN, YANG MENYURUH,
MELAKUKAN DAN TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN”.

Ad. a. UNSUR “BARANGSIAPA”

 Bahwa yang dimaksud dengan unsur “barangsiapa” adalah siapa


yang merujuk pada manusia atau seseorang (naturlijk person)
sebagai subyek tindak pidana yang yang harus bertanggung jawab
atas perbuatan/kejadian yang didakwakan itu. Prof. Dr. Wirjono
Prodjodikoro, S.H. dalam bukunya Asas-Asas Hukum Pidana di
Indonesia (vide. Hlm. 59) mengatakan bahwa dalam pandangan
KUHP yang dapat menjadi subyek tindak pidana adalah seorang
manusia sebagai oknum. Hal tersebut terlihat pada perumusan-
perumusan dari tindak pidana dalam KUHP yang menampakkan
daya berpikir sebagai syarat bagi subyek tindak pidana itu, juga
terlihat pada wujud hukuman/pidana yang termuat dalam pasal-pasal
KUHP, yaitu hukuman penjara, kurungan, dan denda;
 Bahwa yang dimaksud dengan unsur “barang siapa” disini yaitu
orang yang telah melakukan suatu tindak pidana dan mampu
mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan akibatnya in casu
adalah TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E.. yang oleh
Penuntut Umum diajukan sebagai TERDAKWA dalam perkara ini;
 Bahwa dari keterangan para SAKSI dan pengakuan TERDAKWA
sendiri yang dihubungkan dengan identitas diri TERDAKWA dalam
Berita Acara Penyidikan dan Surat Dakwaan Penuntut Umum
ternyata benar bahwa orang yang bernama LAYLA ADRIANI
PUTRI, S.E. adalah telah sesuai dengan identitasnya dan
dipersidangan ia dapat menjawab semua pertanyaan yang diajukan
oleh Majelis Hakim dengan jelas serta mereka telah mengerti
sehingga dapat dikatakan bahwa TERDAKWA adalah sebagai
subjek hukum yang dapat mempertanggung jawabkan atas
perbuatannya. Selain itu tidak ada bukti-bukti yang dapat
membenarkan TERDAKWA tergolong orang yang tidak dapat
dimintai pertanggung jawaban pidana, juga tidak diumpai alasan
pemaaf maupun pembenar ;
 Bahwa atas dasar pertimbangan tersebut diatas sehingga karenanya
terhadap unsur barang siapa telah dapat dibuktikan
DENGAN DEMIKIAN UNSUR “BARANGSIAPA” TELAH TERPENUHI
SECARA SAH DAN MEYAKINKAN

Ad. b. UNSUR “DENGAN SENGAJA DAN DENGAN RENCANA


TERLEBIH DAHULU”

 Bahwa yang dimaksud dengan unsur dengan sengaja adalah unsur


kesalahan dengan tegas ditentukan adanya kesengajaan dari sipelaku
oleh sebab itu ditempatkan pada awal perumusan, artinya bahwa
semua unsur-unsur berikutnya dipengaruhinya. Dengan demikian
sipelaku menyadari bahwa ia secara melawan hukum bermaksud
untuk merampas nyawa orang kain tanpa dikehendaki oleh orang
tersebut atau orang lain ;
 Menurut Prof. DR. A ZAINAL ABIDIN FARID, S.H. (Hukum
Pidana I halaman 266, Sinar Grafika) menyatakan bahwa pengertian
tentang kesengajaan tidak terdapat di dalam KUHP. Ia harus dicari
didalam buku-buku karangan para AHLI Hukum Pidana dan
Memori Penjelasan Wetboek Van Strafrech;
 Bahwa menurut Memorie van Toelighcting yang dimaksud dengan
sengaja (Opzet) adalah : “Wellen en weten, yaitu bahwa seseorang
melakukan perbuatan dengan sengaja harus menghendaki (wellen)
perbuatan itu, serta harus menginsafi/mengerti (weten) akan akibat
perbuatan itu” ;
 Bahwa sedangkan yang dimaksud “dengan direncanakan terlebuh
dahulu: Bahwa menurut HR 22 MARET 1909 untuk dapat
diterimanya suatu “rencana terlebih dahulu” , maka adalah perlu
adanya suatu tenggang waktu pendek atau panjang dalam mana
memperhitungkan makna dari akibat-akibat perbuatannya, dalam
suatu suasana kejwaan yang memmungkinkan untuk berpikir;
- Bahwa menurut Hof Amsterdam, 19 November 1942
pertimbangan dan pemikiran yang tenang sebagaimana
diisyaratkan untuk rencana terlebih dahulu adalah kebalikannya
dari perbuatan yang dilakukan karena perasaan amarah dan emosi
yang timbul dengan tiba-tiba, yang dialami oleh pelaku dnengan
sekonyong-konyong dan yang telah mendorongnya untuk
melakukan perbuatan itu dengan seketika. Keadaan hati nurani
yang demikian tidak menutup adanya pertimbangan dan
pemikiran yang tenang dan melaksanakan rencana untuk
membunuh orang lain ;
 Bahwa dari fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, menurut keterangan
SAKSI-SAKSI, petunjuk dan barang bukti, serta adanya persesuaian antara
keterangan SAKSI yang satu dengan SAKSI yang lain, bersesuaian pula
dengan keterangan TERDAKWA sendiri serta dihubungkan dengan barang
bukti yang diajukan secara sah dalam persidangan ini dihubungkan dengan
pendapat para AHLI tersebut diatas, maka dapat kami tuangkan fakta-fakta
hukum sebagai berikut :
- Bahwa TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E. anak
dari RENO SINGAL dengan KORBAN Mario Saragih, S.E.,
M.E. ialah suami. TERDAKWA adalah seorang ibu rumah
tangga, sedangkan KORBAN adalah seorang pengusaha di
bidang logistik;
- Bahwa TERDAKWA dan KORBAN sempat akan bercerai
tetapi keinginan tersebut tidak terlaksana ;
- Bahwa TERDAKWA tidak lagi mendapat nafkah dari
KORBAN;
- Bahwa pertengahan Maret 2017 TERDAKWA mengajak
SAKSI untuk bekerja sama membunuh KORBAN tetapi SAKSI
AMRI ENGELITO ALBERT menolak;
- Bahwa benar pada 20 Januari 2017 TERDAKWA kembali
menghubungi SAKSI AMRI ENGELITO ALBERT untuk
mengajaknya ikut andil dalam rencana TERDAKWA dengan di
iming-imingi uang;
- Bahwa semua kejadian direncanakan dan diatur oleh
TERDAKWA dan SAKSI AMRI ENGELITO ALBERT hanya
menjalankan sesuai perintah.
- Bahwa TERDAKWA sengaja berada tidak di tempat kejadian
KORBAN.

 Bahwa berdasarkan pertimbangan fakta hukum tersebut diatas, Majelis


Hakim berpendapat antara timbulnya niat untuk melakukan pembunuhan
diawali dengan tindakan persiapan sampai kepada tindakan permulaan
pelaksanaan dan sampai kepada pelaksanaannya hal tersebut merupakan
indicator adanyanya perencanaan oleh TERDAKWA untuk membunuh
KORBAN diantaranya dengan adanya komunikasi melalui telefon dan
pesan chatting whatsapp antara TERDAKWA dengan SAKSI dalam
mengatur scenario terhadap rencana pembunuhan terhadap KORBAN dan
dengan mempergunakan alat apa yang dipakai untuk menghilangkan nyawa
KORBAN, maka diantara waktu dari permulaan pelaksanaan sampai
kepada pelaksanaan terjadinya pembunuhan tersebut menurut Majelis
Hakim telah cukup waktu untuk memikirkan dengan tenang bagaimana
perbuatannya tersebut dilakukan sampai kepada TERDAKWA
melaksanakan rencananya tersebut untuk membunuh KORBAN ;
 Bahwa dari rangkaian perbuatan TERDAKWA tersebut sebagaimana
diuraikan dalam fakta hukum tersebut telah cukup membuktikan adanya
unsur perbuatan pidana dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu
untuk membunuh KORBAN;
 Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut sehingga oleh karena
unsur dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu telah dapat
dibuktikan pada perbuatan TERDAKWA secara sah dan meyakinkan;

DENGAN DEMIKIAN UNSUR “DENGAN SENGAJA DAN DENGAN


RENCANA TERLEBIH DAHULU” TELAH TERPENUHI SECARA
SAH DAN MEYAKINKAN

Ad. c. UNSUR “MERAMPAS NYAWA ORANG LAIN, DIANCAM KARENA


PEMBUNUHAN RENCANA” :

 Bahwa dari fakta-fakta yang terungkap di persidangan, menurut keterangan


SAKSI, petunjuk dan barang bukti, serta adanya persesuaian antara
keteragan SAKSI yang satu dengan SAKSI yang lain, bersesuaian pula
dengan keterangan para TERDAKWA sendiri serta dihubungkan dengan
barang bukti yang diajukan secara sah dalam persidangan ini, serta alat bukti
surat maka dapat kami simpulkan sebagai berikut :
- Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 30 Maret tahun 2017
sekitar jam 13.35 WIB di Hotel Borobudur, tempat KORBAN
menginap selama di Jakarta telah dilancarkan rencana
pembunuhan dengan cara menuangkan bubuk gamma
hydroxybutyrate terhadap KORBAN yang dilakukan oleh
SAKSI GRACIA YULIA atas rencana TERDAKWA;
- Bahwa kejadian tersebut bermula dari adanya dendam pribadi
TERDAKWA kepada KORBAN dikarenkan tidak diberinya
nafkah kepada TERDAKWA;
- Bahwa benar TERDAKWA karenanya ingin membunuh
KORBAN agar harta kekayaan KORBAN menjadi miliknya;
- Bahwa benar kemudian pada hari Kamis tanggal 30 Maret 2017
jam 13.00 WIB TERDAKWA sedang berada di Mall Kota Art
bersama SAKSI RITA MELIANA SIAGIAN.

 Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka terhadap unsur


“merampas nyawa orang lain” dalam perkara ini telah terpenuhi pada
perbuatan TERDAKWA dan SAKSI;

DENGAN DEMIKIAN UNSUR “MERAMPAS NYAWA ORANG


LAIN, DIANCAM KARENA PEMBUNUHAN RENCANA” TELAH
TERPENUHI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN

Ad. d. UNSUR “MEREKA YANG MELAKUKAN, YANG MENYURUH,


MELAKUKAN DAN TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN” ;

 Bahwa berdasarkan keterangan para SAKSI dan TERDAKWA dikaitkan


dengan adanya barang bukti diperoleh fakta hukum bahwa benar adanya
penggunaan gamma hydroxybutyrate yang merupakan barang bukti dalam
perkara ini dipakai untuk memicu meninggalnya KORBAN;
 Bahwa TERDAKWA menyuruh SAKSI AMRI ENGELITO ALBERT
untuk menuangkan gamma hydroxybutyrate tetapi karena tidak adanya akses
langsung ke kamar KORBAN maka SAKSI AMRI ENGELITO ALBERT
menyuruh SAKSI GRACIA YULIA untuk menuangkan gamma
hydroxybutyrate ke dalam makan siang KORBAN dikarenakan hanya
SAKSI GRACIA YULIA lah yang dapat memasuki kamar KORBAN;
 Bahwa berdasarkan pertimbangan fakta hukum tersebut diatas dengan
demikian unsur mereka yang melakukan yang menyuruh melakukan dan
yang turut serta melakukan telah dapat dibuktikan pada perbuatan pada
TERDAKWA dan SAKSI.

DENGAN DEMIKIAN UNSUR “MEREKA YANG MELAKUKAN,


YANG MENYURUH, MELAKUKAN DAN TURUT SERTA
MELAKUKAN PERBUATAN” TELAH TERPENUHI SECARA SAH
DAN MEYAKINKAN

VII. KESIMPULAN

Majelis Hakim yang Mulia,


Tim Penasehat Hukum TERDAKWA yang Kami Hormati,
Sidang Pengadilan yang Kami Muliakan..

Setelah mendengar keterangan SAKSI-SAKSI dan berdasarkan analisis yuridis


diatas,kami selaku Penuntut Umum menyimpulkan bahwa :

 Semua Unsur dalam Dakwaan Primair sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 340 Jo Pasal 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
tentang pembunuhan berencana TELAH TERPENUHI.

 Karena Semua Unsur dalam Dakwaan Primair telah terbukti, Maka kami tidak
perlu lagi menguraikan unsur Dakwaan Subsidair, Lebih Subsidair.

 TERDAKWA LAYLA ADRIANI ANAK DARI RENO SINGAL, telah


terbukti SECARA SAH DAN MEYAKINKAN menurut Hukum melakukan
Tindak Pidana Pembunuhan Berencana sebagaimana diatur dalam Dakwaan
Primair melanggar Pasal 340 Jo. 55 ayat (1) kesatu KUHP tentang
Pembunuhan Berencana.

Selama pemeriksaan dipersidangan TIDAK terungkap adanya alasan pemaaaf


maupun pembenar yang dapat menghapuskan sifat melawan hukum dari
perbuatan,maka TERDAKWA harus dianggap sebagai orang yang bersalah dan
mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan haruslah dijatuhi
hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
TUNTUTAN PIDANA

Sebelum kami sampai kepada tuntutan pidana kepada TISHA PUTRI


RAHMAWATI, S.E. ANAK DARI PETRUS DANGGUR perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan
tuntutan pidana, yaitu :

Hal-hal yang memberatkan :

1. Terdakwa telah merencanakan pembunuhan dengan sempurna terlebih


dahulu
2. Perbuatan TERDAKWA terhadap KORBAN yang notabene suaminya
merupakan perbuatan yang keji
3. TERDAKWA tidak mau mengakui perbuatannya
4. Rencana pembunuhan yang dilakukan oleh TERDAKWA mengakibatkan
kematian terhadap KORBAN
5. TERDAKWA berbelit-belit memberi keterangan
6. TERDAKWA tidak kooperatif selama pemeriksaan persidangan
7. Perbuatan TERDAKWA telah melanggar hak manusia agar dapat hidup,
berkembang dan berpartisipasi dalam pembangunan negara
8. Perbuatan TERDAKWA telah melanggar hak asasi manusia yang wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orangtua, masyarakat, negara,
pemerintah dan pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas, kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini dan
dengan memeperhatikan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 Tentang
Kejaksaan Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, serta ketentuan lain yang
berkaitan;

MENUNTUT

Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang mengadili dan


memeriksa perkara ini, memutuskan :

1. Menyatakan TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E. Anak


dari RENO SINGAL terbukti secara sah dan meyakinkan
BERSALAH melakukan TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN
BERENCANA sebagaimana dalam DAKWAAN PRIMAIR
melanggar dalam pasal 340 Jo. 55 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP)
2. Menjatuhkan Pidana terhadap TERDAKWA LAYLA ADRIANI
PUTRI, S.E. Anak dari RENO SINGAL dengan berupa PIDANA
SEUMUR HIDUP.
3. Menyatakan Barang Bukti dan Alat Bukti berupa :
Alat Bukti :
Data hasil Visum et repertum
CCTV
Invoice
Barang Bukti :
Cairan gamma hydroxybutyrate.
Bath ub (dalam bentuk lampiran foto)
Kawat Nilon
Sarung Tangan
Kartu Akses
Kain
Gelas
Pakaian milik Korban
Handphone milik TERDAKWA
Handphone milik KORBAN
Yang kesemuanya disita oleh Penyidik DISKRIMSUS,
selanjutnya dikembalikan kepada Kejaksaan Tinggi Jakarta
Pusat dan tetap terlampir pada berkas perkara.
4. Membebankan agar TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI,
S.E. Anak dari RENO SINGAL membayar biaya perkara sebesar
Rp. 10.000 (sepuluh ribu rupiah)

Demikianlah Surat Tuntutan Pidana ini kami bacakan dan diserahkan


pada siding hari ini Rabu 3 Februari 2016. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa memberikan kekuatan batin dan keteguhan iman kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam
memutuskan perkara ini.

JAKARTA, 22 September 2017

PENUNTUT UMUM

PADA KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA PUSAT

ENDANG SRI HARTONO.,S.H., M.H.


JAKSA UTAMA PRATAMA

NIP : 19651005 199204 3 003

DJIHARD SITTA SILALAHI.,S.H., M.H.

JAKSA MUDA

NIP : 19612201 198763 2 004

Anda mungkin juga menyukai