I. IDENTITAS TERDAKWA :
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : Strata 2
II. PENAHANAN
Nomor : SPH-95/01/07/2022
Nomor : 125/Rt.3/Epp./3/2022
Nomor : 126/Rt.4/Epp./4/2022
Nomor : 127/Rt.5/Epp./5/2022
Nomor : 128/Rt.6/Epp./6/2022
Sejak Tanggal : 06 Oktober 2022 – 26 Oktober 2022, di Rumah
Tahanan Negara (RUTAN) Kelas I Jakarta Selatan
III. DAKWAAN
PRIMAIR
yang cukup besar dan hampir kehilangan sebagian besar aset usahanya
dikarenakan orang kepercayaannya tersebut yaitu DAVID PUTRA
melakukan Penggelapan Dana Perusahaan yang mengakibatkan keuangan
keluarga KORBAN mengalami penurunan yang begitu pesat, DAVID
PUTRA diberikan ultimatum dalam waktu satu tahun harus bisa mengganti
kerugian yang dialami perusahaan.--------------------------------------------------
KORBAN dan diketahui bahwa pada bulan Januari tahun 2019, pegawai
KORBAN mendapati TERDAKWA bertemu dengan seorang pria yang
berperawakan gagah, setelah kejadian itu Sekretaris KORBAN melaporkan
kejadian itu kepada KORBAN dan begitu membuatnya begitu kesal dan
tanpa pikir panjang hingga memutuskan untuk melayangkan surat gugatan
cerai kepada TERDAKWA.---------------------------------------------------------
KORBAN pada 2010 silam dan dengan tekad yang besar, TERDAKWA
mendatangi pihak asuransi tersebut dan menanyakan berapa jumlah asuransi
jiwa suaminya jika suaminya mati, total jika dana asuransi jiwa KORBAN
cair yaitu mencapai 8.000.000.000 (delapan miliar rupiah).---------------------
● Bahwa pada tanggal 25 Maret 2017 pukul 16.00 WIB AMRI ENGELITO
pembunuhan agar terlihat bahwa KORBAN murni mati bukan karena bunuh
diri maupun dibunuh ------------------------------------------------------------------
pembunuhan ini seorang diri, maka dari itu AMRI ENGELITO ALBERT
membayar service room hotel tersebut yang bernama GRACIA YULIA SRI
YEHEZ untuk membantu melancarkan rencana PEMBUNUHAN tersebut.--
SUBSIDAIR
-------- Bahwa ia TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI, S.E. Anak dari
RENO SINGAL selaku istri KORBAN yaitu MARIO SARAGIH, S.E., M.Log.
berdasarkan KARTU KELUARGA Nomor: 3314075306090001 bertindak secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan AMRI ENGELITO ALBERT
selaku anak dari rekan KORBAN dan GRACIA YULIA SRI YEHEZ selaku
service room hotel di temukannya KORBAN tidak bernyawa, TERDAKWA telah
ditangkap polres Metro Jakarta Pusat pada 1 Mei 2017 dikediamannya yang
bertempat di Jl. Ahmad Yani No. 162, Kepanjen, Malang atau setidak-tidaknya
pada suatu tempat tertentu yang masih termasuk dalam daerah hukum
PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT yang berdasarkan Pasal 84 ayat (2)
KUHAP yang menyatakan bahwa “Pengadilan negeri yang di dalam daerah
hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih
dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan
negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan”, sehingga
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang memeriksa, mengadili, dan memutus
perkara Tindak Pidana Pembunuhan yang menyuruh melakukan berdasarkan Pasal
338 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHP dengan bunyi “Barang siapa
dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan
pidana penjara paling lama 15 tahun.” yang dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:--------------------------------------------------------------------------------------------
LEBIH SUBSIDAIR
SAKSI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017 dan dibawah
sumpah secara Hindu pada pokoknya memberikan keterangan :
Bahwa benar SAKSI pada saat diperiksa, SAKSI berada dalam keadaan
sehat jasmani dan rohani serta bersedia memberikan keterangan yang
sebenar-benarnya.
Bahwa benar SAKSI dapat berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bahwa benar SAKSI membenarkan paraf dan tanda tangan SAKSI dalam
BAP.
Bahwa benar SAKSI telah disumpah dan bersedia memberikan keterangan.
Bahwa benar SAKSI mengetahui bahwa ia diperiksa atas perkara tindak
pidana pembunuhan berencana.
Bahwa benar SAKSI diajak dan diming-imingi oleh TERDAKWA untuk
melakukan rencana jahatnya pada pertengahan Maret.
Bahwa benar pada tanggal 25 Maret 2017 SAKSI dihubungi dan di ajak
untuk melakukan rencananya bersama dan diming-imingi uang.
TERDAKWA juga mengungkit masa lalu dan mengatakan bahwa yang
menyebabkan keluarga SAKSI berantakan adalah KORBAN.
Bahwa benar SAKSI hanya diberitahu untuk mengikuti rencananya saja dan
yang mengatur rencananya adalah TERDAKWA dan SAKSI hanya disuruh
menjalankan saja.
Bahwa benar SAKSI mengatakan jika TERDAKWA menggunakan obat
yang bernama gamma hydroxybutyrate untuk melakukan pembunuhannya.
Bahwa pada tanggal 26 Maret 2017 TERDAKWA memberikan obat gamma
hydroxybutyrate kepada SAKSI di sebuah café yang nantinya obat tersebut
akan digunakan dalam rencananya membunuh KORBAN
Bahwa benar SAKSI tidak berani melakukan sendiri aksinya sehingga ia
membayar seorang service room yang bekerja di Hotel Borobudur tempat
KORBAN bertemu dengan investor.
Bahwa benar SAKSI disuruh TERDAKWA untuk memberikan obat gamma
hydroxybutyrate kepada GRACIA YULIA kedalam makan siang KORBAN.
B. KETERANGAN AHLI
1. SANDY STIADI, SP. FM--------- Tempat Lahir Pekanbaru,
Umur 52 tahun, Tanggal Lahir 1 April
1965, Jenis Kelamin Laki-laki,
Kebangsaan Indonesia, Tempat
Tinggal Jl. S. Wiryopranoto No. 37,
Sawah Besar, Jakarta Barat, Agama
Katolik, Pendidikan S-2 Kedokteran
AHLI diperiksa di persidangan pada hari Selasa, 12 September 2017 dan dibawah
sumpah secara Katolik, pada pokoknya memberikan pendapat :
Bahwa benar pada saat diperiksa, AHLI dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani.
Bahwa benar AHLI dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bahwa pada saat didengar keterangannya AHLI dalam keadaaan sehat jasmani
dan rohani dalam memberikan keterangan sesuai dengan keilmuan dan
keAHLIan yang dimiliki yaitu kimia dan biologi forensik.
Bahwa AHLI bekerja sebagai Kepala Sub Bidang Kimia Biologi Forensik pada
Laboratorium Forensik Cabang Surabaya.
Bahwa AHLI memberikan pendapat berkaitan dengan hasil autopsi yang sudah
dilakukan pada tanggal 11 April 2017.
Bahwa benar AHLI menemukan adanya kandungan gamma hydroxybutyrate
dalam darah dan juga luka lebam di beberapa bagian tubuh KORBAN.
Bahwa benar AHLI menemukan beberapa bekas luka di bagian
Bahwa benar AHLI mengatakan kematian KORBAN akibat overdosis gamma
hydroxybutyrate yang memicu penyakit gagal jantung.
Bahwa benar pada saat diperiksa,AHLI dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani,sehingga dapat memberikan keterangan yang sebenar-benarnya;
Bahwa benar AHLI dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar;
Bahwa AHLI sudah sering didengar pendapatnya sebagai AHLI;
Bahwa AHLI hadir di dalam persidangan untuk memberi keterangan
mengenai kasus yang menimpa TERDAKWA tentang kasus tindak pidana
pembunuhan;
Bahwa benar AHLI sudah pernah memberikan kesaksian mengenai
keahliannya dalam tindak pidana pembunuhan dan pengancaman;
Bahwa AHLI menyatakan tidak mengenal TERDAKWA,tidak memiliki
hubungan darah, hubungan kerja maupun hubungan keluarga dengan
TERDAKWA;
Bahwa benar AHLI menyatakan kasus tersebut telah diatur dalam pasal 340
KUHP dan 368 KUHP.
C. KETERANGAN TERDAKWA
1. TERDAKWA LAYLA ADRIANI PUTRI,S.E. --- Tempat Lahir Semarang,
Umur 56 tahun, Tanggal
Lahir 20 maret 1961, Jenis
Kelamin Perempuan ,
Kebangsaan Indonesia,
Tempat Tinggal JalanJl.
Ahmad Yani No. 162,
Kepanjen, Malang Agama
Kristen Protestan,
Pendidikan S-1 Ekonomi.
D. PETUNJUK
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 188 ayat (2) KUHAP, Petunjuk dapat
diperoleh dari :
Keterangan SAKSI;
Surat;
Keterangan TERDAKWA
Bahwa dari rangkaian keterangan SAKSI, AHLI, dan barang bukti yang
dihadirkannya dalam persidangan, ditemukan adanya fakta perbuatan,
kejadian atau keadaan yang setelah dirantai menjadi semakin saling
bersesuaian satu dengan yang lainnya sehingga dapat menjadi alat bukti
terhadap perbuatan TERDAKWA.
Berdasarkan pasal 188 ayat (2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
Tentang Hukum Acara Pidana disebut bahwa Alat Bukti yang sah juga dapat
dilihat, dibaca, atau didengar yang dapat dikeluarkan dengan atau tanpa
bantuan saran , baik yang tertuang diatas kertas, benda fisik apapun selain
kertas, maupun yang terekam secara elektronik, yang berupa elektronik,
yang berupa tulisan , suara gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda,
angka atau perforasi yang memiliki makma atau daaat dipahami koleh orang
yang mampu membaca atau memahaminya
DAKWAAN
Bahwa dari rangkaian SAKSI, AHLI dan barang bukti yang dihadirkan
dalam persidangan, ditemukan adanya fakta perbuatan, kejadian atau
keadaan yang setelah dirangkai menjadi saling bersesuaian satu dengan
lainnya sehingga dapat menjadi alat bukti terhadap perbuatan TERDAKWA
yakni sebagai berikut :
E. BARANG BUKTI
BB No-6 Gelas
BB No-7 Kain
Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini telah disita secara sah menurut
hukum,karena itu dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian. Majelis Hakim
telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada TERDAKWA dan SAKSI-
SAKSI dari yang bersangkutan telah membenarkannya.
V. ANALISIS FAKTA
Majelis Hakim yang Mulia,
Tim Penasehat Hukum TERDAKWA yang Kami Hormati,
Sidang Pengadilan yang Kami Muliakan,
Selanjutnya kami akan menyampaikan analisis yuridis dengan menilai sejauh mana
fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dapat digunakan untuk
menentukan apakah perbuatan TERDAKWA memenuhi unsur-unsur pasal dari
Tindak Pidana yang didakwakan :
SUBSIDAIR Melanggar Pasal 338 Jo. 55 ayat (1) kesatu Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pembunuhan
yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang
turut serta melakukan perbuatan.
LEBIHSUBSIDAIR Melanggar Pasal 355 Jo. 55 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut
serta melakukan perbuatan.
a. UNSUR “BARANGSIAPA” ;
b. UNSUR “DENGAN SENGAJA DAN DENGAN RENCANA
TERLEBIH DAHULU” ;
c. UNSUR “MERAMPAS NYAWA ORANG LAIN, DIANCAM
KARENA PEMBUNUHAN RENCANA” ;
d. UNSUR “MEREKA YANG MELAKUKAN, YANG MENYURUH,
MELAKUKAN DAN TURUT SERTA MELAKUKAN PERBUATAN”.
VII. KESIMPULAN
Semua Unsur dalam Dakwaan Primair sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 340 Jo Pasal 55 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
tentang pembunuhan berencana TELAH TERPENUHI.
Karena Semua Unsur dalam Dakwaan Primair telah terbukti, Maka kami tidak
perlu lagi menguraikan unsur Dakwaan Subsidair, Lebih Subsidair.
Berdasarkan uraian diatas, kami selaku Penuntut Umum dalam perkara ini dan
dengan memeperhatikan Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 Tentang
Kejaksaan Republik Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana
dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, serta ketentuan lain yang
berkaitan;
MENUNTUT
PENUNTUT UMUM
JAKSA MUDA