Anda di halaman 1dari 22

Kejaksaan Negeri Kota Semarang

Di Kota Semarang
“Untuk Keadilan”

SURAT DAKWAAN

Nomor.Reg.Perkara: PDS-135/Smg/06/2019

TERDAKWA:

NABILA FARAH binti AGUNG ABADI

Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Tentang


Pembunuhan Berencana, Pasal 338 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana Tentang Pembunuhan.
P-29

Kejaksaan Negeri Kota Semarang


Di Kota Semarang
“Untuk Keadilan”

SURAT DAKWAAN

NOMOR REGISTER PERKARA : PDS-135/Smg/06/2019

A. IDENTITAS TERDAKWA
Nama : NABILA FARAH binti AGUNG ABADI
Tempat Lahir : Semarang Barat
Umur/Tanggal Lahir : 27 Tahun/16 Januari 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal ; Jl. Semangat Banget No. 21, Gubuk Mas, Kota
Semarang, Jawa Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata Satu (S1)

B. PENAHANAN
Ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang sejak tanggal 10
Februari 2019 – 30 Mei 2019 s.d. Pelimpahan Berkas Perkara ke
Persidangan perkara pidana: ------------------------------------------------------------
1. Oleh Penyidik:
- Penahanan Tanggal 10 Februari 2019 s.d. 01 Maret 2019
2. Perpanjangan Penahanan oleh Penyidik:
- Perpanjangan Penahanan 02 Maret 2019 s.d. 21 Maret 2019
3. Oleh Penuntut Umum:
- Penahanan oleh Penuntut Umum Tanggal 22 Maret 2019 s.d. 10
April 2019

2
4. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum:
- Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum Tanggal 11 April
2019 s.d. 30 April 2019
5. Oleh Hakim:
- Penahanan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tanggal 01 Mei 2019
s.d. 30 Mei 2019.

C. DAKWAAN
PRIMAIR
Bahwa ia TERDAKWA, NABILA FARAH binti AGUNG ABADI, pada waktu
yang tidak dapat diingat secara pasti, yakni dimulai pada tanggal 02
Februari 2019 atau setidak-tidaknya di suatu waktu dalam bulan Februari
tahun 2019, bertempat di sebuah pabrik yang sudah tidak beroperasi, yang
berlokasi di Jl. Melati Raya No. 12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten
Semarang, atau karena banyaknya saksi yang berdomisili di kota Semarang
sesuai dengan Pasal 84 KUHAP ayat 2, Pengadilan negeri yang di dalam
daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di
tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili
perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar
saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu
daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam
daerahnya tindak pidana itu dilakukan, Pengadilan Negeri Kota Semarang
yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yaitu Pembunuhan
Berencana sebagaimana dimaksud, dengan sengaja dan dengan rencana
lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena
salahnya pembunuhan berencana, perbuatan tersebut dilakukan oleh
Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut :----------------------------------

- Bahwa pada mulanya, pada tanggal 02 Februari 2019 malam pukul


20.04 WIB, TERDAKWA NABILA FARAH disekap oleh KRISNA
RIANDRU, YULIUS PURBA, WANDA SAPUTRA, DAN FAJAR BIMA di
sebuah pabrik yang sudah tidak beroperasi, yang terletak di Jl. Melati
Raya No. 12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang yang
membuat TERDAKWA NABILA FARAH tidak dapat menghadiri acara
penghargaan Desainer Award di Ballroom Spark Lite Gunung Pati,
Semarang. ------------------------------------------------------------------------------

3
- Bahwa sebelum KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA, YULIUS
PURBA, FAJAR BIMA dan TERDAKWA sampai di pabrik, pada rekaman
CCTV gudang pabrik pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital
forensik Nomor FR. 4.8.0.02.02/2019 ternyata ada seorang pemuda
bernama ANTON WIBU yang lebih dahulu berada di pabrik sekitar
pukul 20.00 WIB, untuk uji nyali di gudang pabrik. ---------------------------
- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019, saksi ANTON WIBU juga melihat
ada 5 (lima) orang mendatangi pabrik, yaitu KRISNA RIANDRU,
WANDA SAPUTRA, YULIUS PURBA, FAJAR BIMA dan TERDAKWA
pada pukul 20.10 WIB. ---------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi ANTON WIBU melihat tangan dan mulut TERDAKWA
diikat dan didudukkan pada sebuah kursi di pabrik.--------------------------
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02
Februari 2019, saksi ANTON WIBU yang mengetahui hal tersebut panik
lalu bersembunyi dibalik tumpukan kardus dan mengamati
TERDAKWA yang ditahan oleh KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA,
dan YULIUS PURBA. -----------------------------------------------------------------
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik, WANDA SAPUTRA,
YULIUS PURBA, dan FAJAR BIMA meninggalkan TERDAKWA di
gudang pabrik yang hanya dijaga oleh KRISNA RIANDRU. -----------------
- Bahwa FAJAR BIMA tidak langsung meninggalkan, namun berjalan
dengan sangat pelan meninggalkan KRISNA RIANDRU karena masih
bingung dengan pekerjaan yang dia kerjakan. ---------------------------------
- Bahwa berdasarkan Voice Note Record via WhatsApp dengan digital
forensik Nomor FR. 3.8.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438
milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289590621307 milik
YANSEN CAPRIN, dalam Voice Note Record YANSEN CAPRIN
mengatakan: “Gimana semua berjalan lancar?’’. Lalu, KRISNA RIANDRU
membalas “Aman, Pak, Nabila sudah kami amankan,”. YANSEN CAPRIN
meneruskan “Kris, suruh Nabila mendengar VN saya ini!”. Lalu, KRISNA
RIANDRU membalas “Siap, Pak,”. Kemudian YANSEN CAPRIN mengirim
pesan untuk TERDAKWA “Gimana, Nab? Enak di sana? Akhirnya kamu
merasakan amarah saya hahaha, berdoalah agar dosa-dosamu diampuni,
karena setelah ini kamu sudah tidak bernafas lagi hahaha,”. TERDAKWA
membalas “Langkahi dulu mayat saya hahaha, karena akan saya habisi

4
anak buahmu di sini! Kemudian akan saya bunuh kamu! Kamu kabur
sampai ke ujung samudera pun akan saya buru,”. ------------------------------
- Bahwa ternyata FAJAR BIMA yang berada tidak jauh dari KRISNA
RIANDRU telah mendengar dan merekam percakapan antara YANSEN
CAPRIN, KRISNA RIANDRU dan TERDAKWA dan mengunggahnya di
dark web untuk disaksikan oleh banyak orang. --------------------------------
- Bahwa berdasarkan transkrip percakapan WhatsApp dengan digital
forensik Nomor FR. 7.6.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438
milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289213435115 milik FAJAR
BIMA, dalam percakapan tersebut KRISNA RIANDRU mengatakan “Dek,
gimana kerjaannya? Enak, kan? Nih, ada tugas buat kamu. Tolong belikan
koper sama peralatan untuk eksekusi Nabila. Cari sampai dapat, jika di
sekitar sini tidak ada, carilah ke kota”. Lalu, FAJAR BIMA membalas, “Iya
Kak, saya akan cari koper dan peralatannya sampai dapat”. -----------------
- Bahwa FAJAR BIMA langsung pergi membeli koper dan peralatan
seperti apa yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU. -------------------
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02
Februari 2019, TERDAKWA mencoba sekuat tenaga melepaskan tali
yang mengikat dirinya dengan trik pembebasan diri yang sudah
dipelajarinya saat berlatih ilmu bela diri pencak silat. -----------------------
- Bahwa setelah tali yang mengikat tangannya terlepas, TERDAKWA
membuka ikatan tali pada tubuh, mulut dan kakinya. ------------------------
- Bahwa berdasarkan CCTV pabrik, setelah TERDAKWA berhasil melepas
semua ikatan talinya, TERDAKWA duduk termenung sejenak dan
terlihat menggerak-gerakan jarinya serta menoleh ke belakang untuk
mengamati kondisi pabrik. ---------------------------------------------------------
- Bahwa tidak lama kemudian, TERDAKWA bangun dan berjalan
mengamati kondisi sekitar pabrik di saat KRISNA RIANDRU sedang
tertidur dengan kepala tertunduk. ------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA memiliki Pistol berjenis Revolver Kaliber 32
dilengkapi silencer (peredam suara) yang telah dimilikinya sejak berusia
21 tahun pada tahun 2013 yang dibeli dari seorang penjual senjata
ilegal yang bernama DON VITO secara online di black market melalui
situs https://malesbanget.com. TERDAKWA mendapatkan informasi
seputar penjualan senjata ilegal tersebut dari dark web.---------------------

5
- Bahwa TERDAKWA didampingi sahabatnya yang bernama TASYA
VANILA mendatangi lokasi yang sudah ditentukan oleh DON VITO
untuk melakukan pembayaran secara tunai berdasarkan Kuitansi
No.450/099 dan serah terima senjata ilegal tersebut, tepatnya di JL.
Cinta Lama Tidak Kembali No. 11, Kec. Suka Sepi, Kota Semarang.. -------
- Bahwa setelah Pistol milik TERDAKWA diambil oleh KRISNA
RIANDRU, TERDAKWA mengambil Pistol yang telah diletakkan oleh
KRISNA RIANDRU di atas meja dengan bagian silencer yang sudah
dicabut oleh KRISNA RIANDRU. --------------------------------------------------
- Bahwa setelah TERDAKWA berhasil mengambil pistol dari atas meja
yang berada di sebelah KRISNA RIANDRU, TERDAKWA mengecek
pistol untuk menghitung sisa peluru pada pistolnya yang berjumlah 5
peluru dan memasang kembali silencer yang telah dicabut sebelumnya.
- Bahwa TERDAKWA langsung menembakkan ke arah tepat di bagian
vital tubuh KRISNA RIANDRU yaitu kepala bagian belakang, yang
membuat KRISNA RIANDRU langsung mati di tempat kejadian perkara.
- Bahwa Saksi ANTON WIBU yang sedang bersembunyi dibalik tumpukan
kardus, melihat semua hal yang dilakukan oleh TERDAKWA dari balik
celah-celah kardus. -------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah penembakan tersebut terjadi, WANDA SAPUTRA dan
YULIUS PURBA yang bertugas menjaga pintu depan pabrik, tidak
mendengar suara tembakan tersebut karena pistol yang dimiliki oleh
TERDAKWA memiliki peredam suara, sehingga WANDA SAPUTRA dan
YULIUS PURBA tidak mengetahui bahwa telah terjadi penembakan
terhadap KRISNA RIANDRU. ------------------------------------------------------
- Bahwa setelah kejadian itu, TERDAKWA mengecek nafas dan nadi pada
leher KRISNA RIANDRU. Selanjutnya, TERDAKWA kemudian bergegas
mengambil ponsel milik KRISNA RIANDRU untuk menghubungi RIZKY
KURNIANSYAH selaku sopir pribadinya. ---------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019 berdasarkan Voice Note Record
dengan digital forensik Nomor FR. 1.3.0.02.02/2019 antara nomor
+6285758669438 milik KRISNA RIANDRU dengan nomor
+6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, TERDAKWA
menghubungi RIZKY KURNIANSYAH menggunakan ponsel milik
KRISNA RIANDRU. Dalam percakapan tersebut, TERDAKWA meminta

6
RIZKY KURNIANSYAH untuk menjemput TERDAKWA dan akan
mengirimkan lokasi pabrik tersebut. ---------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Voice Note Record dengan digital forensik Nomor
FR. 1.3.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438 dikirim oleh
TERDAKWA dengan menggunakan ponsel milik KRISNA RIANDRU
dengan nomor +6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, dalam
Voice Note Record RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Tunggu ya Bu
saya segera ke sana, Ibu coba cari jalan buat melarikan diri ya, Bu”.
Setelah itu, Terdakwa membalas Voice Note Record tersebut dengan
mengatakan: “Cepet ya, Pak. Ini ada pintu belakang sih, tapi sepertinya
saya pilih pintu depan aja deh, Pak, karena saya ada pistol.” -----------------
- Bahwa RIZKY KURNIANSYAH membalas Voice Note Record yang
dikirim oleh TERDAKWA dengan menggunakan ponsel KRISNA
RIANDRU, RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Jangan Bu, lewat pintu
belakang aja, bahaya, Bu. Kan Ibu gatau berapa banyak yang jaga di
depan.” Namun TERDAKWA tidak merespon Voice Note Record yang
dikirim oleh RIZKY KURNIANSYAH. ---------------------------------------------
- Bahwa setelah itu TERDAKWA, menyimpan nomor RIZKY
KURNIANSYAH menggunakan ponsel KRISNA RIANDRU, kemudian
mengirimi lokasi pabrik tempat penyekapan yang selanjutnya diketahui
beralamat di Jl. Melati Raya No. 12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran,
Kabupaten Semarang. ----------------------------------------------------------------
- Bahwa tidak lama berselang TERDAKWA melalui Voice Note Record
dengan RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Saya sudah membunuh
Krisna, bawa saya kabur dari sini, Pak. Saya akan terus maju melewati
pintu depan, saya akan menembaki orang-orang itu menggunakan pistol
saya. Saya akan buat mereka menyesal, Pak.” -----------------------------------
- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat
penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensic
Nomor FR. 9.7.0.02.02/2019, alih-alih TERDAKWA melarikan diri
melalui pintu belakang, TERDAKWA justru memilih keluar melalui
pintu depan dan membunuh WANDA SAPUTRA dengan tembakan di
dada sebelah kiri tepat di jantungnya. Hal itu dilakukan TERDAKWA
untuk menunjukkan dirinya lebih hebat daripada YANSEN CAPRIN
serta membalas dendam dengan membunuh orang suruhan YANSEN
CAPRIN. ---------------------------------------------------------------------------------

7
- Bahwa setelah melihat WANDA SAPUTRA tergeletak bersimbah darah
serta tidak sadarkan diri akibat luka tembakan di dada sebelah kiri yang
melesat tiba-tiba. YULIUS PURBA berteriak dan menghampiri
TERDAKWA dengan membawa parang.-----------------------------------------
- Bahwa YULIUS PURBA berlari mendekati TERDAKWA yang berjarak 2
(dua) meter darinya namun belum sampai YULIUS PURBA
menghampiri TERDAKWA, YULIUS PURBA justru tertembak di dada
kanannya. -------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat
penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019, TERDAKWA membunuh
YULIUS PURBA dengan tembakan di dada sebelah kanan. Kemudian
SAPARDI yang sudah menaruh curiga karena melihat Mobil Avanza Biru
dengan Nomor Polisi H 1123 GF memasuki pabrik pada pukul 20.04
WIB dan terlihat sudah terparkir cukup lama serta mendengar suara
gaduh yang berasal dari pabrik. SAPARDI yang mendengar hal tersebut
langsung mengendarai sepeda motornya menuju ke tempat kejadian
yang berjarak kurang lebih 150m dari rumah singgahnya untuk
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. ---------------------------------------
- Bahwa setelah ditembak oleh TERDAKWA, YULIUS PURBA dengan
sedikit daya yang masih dimilikinya bergerak dan memegang kaki
TERDAKWA. Atas hal tersebut, membuat TERDAKWA kembali
melancarkan serangan dengan melayangkan parang yang berada di
dekat tubuh YULIUS PURBA. -----------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA menebaskan parang tersebut kepada YULIUS
PURBA tepat di leher bagian kanan YULIUS PURBA. Tak cukup sampai
di situ, TERDAKWA kembali menembakkan peluru ke dada kiri tepat
mengenai jantung YULIUS PURBA hingga tewas dan tidak sadarkan diri,
TERDAKWA bersembunyi di perkebunan sawit depan pabrik sambil
menunggu kedatangan RIZKY KURNIANSYAH. -------------------------------
- Bahwa SAPARDI yang melihat kejadian tersebut kaget dan diam
membisu karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kemudian
SAPARDI menyalakan motornya dengan tergesa-gesa dan buru-buru
untuk kembali ke rumah singgahnya. Namun, SAPARDI justru jatuh ke
dalam parit karena tidak adanya penerangan di sekitar kebun, sehingga
membuat SAPARDI mengalami koma selama seminggu dan dibawa ke
rumah sakit oleh istrinya. -----------------------------------------------------------

8
- Bahwa FAJAR BIMA yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU untuk
membeli koper dan peralatan telah kembali ke pabrik bersamaan
dengan datangnya YANSEN CAPRIN pada tanggal 03 Februari 2019
pukul 02.00 WIB. ----------------------------------------------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN kaget mendapati WANDA
SAPUTRA dan YULIUS PURBA tergeletak bersimbah darah di dekat
pintu depan pabrik.-------------------------------------------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN langsung menuju ke gudang
pabrik dan menemukan KRISNA RIANDRU dengan keadaan yang
mengenaskan. -------------------------------------------------------------------------
- Bahwa YANSEN CAPRIN pergi ke ruang CCTV untuk memeriksa apa
yang telah terjadi. ---------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah YANSEN CAPRIN dan FAJAR BIMA memeriksa CCTV,
diketahui bahwa TERDAKWA telah menembaki KRISNA RIANDRU,
WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA menggunakan pistol milik
TERDAKWA. ---------------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut. Kemudian, YANSEN
CAPRIN dan FAJAR BIMA menguburkan KRISNA RIANDRU, WANDA
SAPUTRA dan YULIUS PURBA di belakang pabrik dengan alakadarnya.
- Bahwa delapan hari kemudian pada tanggal 10 Februari 2019 pukul
22.00 WIB, TERDAKWA dan YANSEN CAPRIN mengadakan
perkelahian tanding pistol di pabrik yang sama. -------------------------------
- Bahwa pada tanggal yang sama pukul 22.15 WIB FAJAR BIMA melapor
ke Polsek Ungaran atas terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh
TERDAKWA ditanggal 02 Februari 2019 sekitar pukul 21.00-23.00 WIB
atau setidak-tidaknya di bulan Februari 2019. ---------------------------------
- Bahwa polisi dari Polsek Ungaran datang pada tanggal 10 Februari 2019
pukul 23.30 WIB atas laporan FAJAR BIMA. -----------------------------------
- Bahwa pada tanggal 11 Februari 2019, polisi menemukan jasad KRISNA
RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA yang terkubur
alakadarnya di belakang pabrik. Kemudian menyerahkan jasad KRISNA
RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA, ke RS Harapan
Pupus Ungaran untuk dilakukan Visum Et Repertum. ------------------------
- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah
diuraikan di atas, menyebabkan korban KRISNA RIANDRU meninggal
dunia sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. KS

9
01.18/VII.C.19/VER/251/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang
ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. selaku
dokter ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter
pemeriksa yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut: ---------------------
1. Kepala
a. Ditemukan satu luka tembak yang fatal di area kepala KRISNA
RIANDRU di bagian belakang sedalam 5 (lima) sentimeter yang
menghancurkan tulang occipital dan tepat mengenai otak kecil
KRISNA RIANDRU. -------------------------------------------------------
Hasil pemeriksaan: -------------------------------------------------------------------

● Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak di bagian


kepala belakang. -----------------------------------------------------------------
● Pada pemeriksaan dalam penyebab kematian akibat banyak
pendarahan yang disebabkan luka tembak di daerah kepala
belakang sedalam 5 (lima) sentimeter yang menghancurkan tulang
occipital dan tepat mengenai otak kecil. ------------------------------------
Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai satu luka tembak
dibagian belakang kepala belakang dipemeriksaan luar dan di
pemeriksaan dalam dijumpai adanya pendarahan yang disebabkan
hancurnya tulang occipital dan tepat mengenai otak kecil. -----------------
Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan: -----------------------
1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari
sembilan hari. ------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah patahnya hancurnya tulang
occipital dan tepat mengenai otak kecil akibat luka tembak. --------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah


diuraikan di atas, menyebabkan korban WANDA SAPUTRA meninggal
dunia sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. WD
01.18/IX.E.17/VER/511/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang
ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter
ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa
yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut: -----------------------------------
1. Dada
Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri
sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang
rusuk yang tepat mengenai jantung.---------------------------------------

10
Hasil pemeriksaan: -------------------------------------------------------------------

● Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di


bagian dada sebelah kiri. -----------------------------------------------------
● Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima)
sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat
mengenai jantung WANDA SAPUTRA. -----------------------------------
Kesimpulan: ---------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di bagian
dada sebelah kiri dan pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam
lima sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat
mengenai jantung. Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:
1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari
sembilan hari. ------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada
pembuluh darah di jantung akibat luka tembak. -----------------------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah


diuraikan di atas, menyebabkan korban YULIUS PURBA meninggal
dunia sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. YS
03.25/VIII.B.18/VER/413/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang
ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter
ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa
yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut: -----------------------------------
1. Dada
a. Ditemukan satu luka tembak pada dada sebelah kanan YULIUS
sedalam 3 (tiga) sentimeter yang letaknya di bawah 3 (tiga)
tulang rusuk YULIUS PURBA. --------------------------------------------
b. Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri
sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya di bawah 3 (tiga) tulang
rusuk yang tepat megenai jantung YULIUS PURBA. -----------------
2. Leher

Dijumpai satu luka tebasan sepanjang 6 (enam) sentimeter dan


sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah kanan YULIUS
yang memotong pembuluh darah besar arteri. ----------------------------

11
Hasil pemeriksaan: -------------------------------------------------------------------
 Pada pemeriksaan luar ditemukan dua luka tembak dibagian dada
kiri dan dada kanan, serta luka tebasan dibagian leher kanan. ------
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 3 (tiga)
sentimeter dibagian dada sebelah kanan letaknya di bawah 3 (tiga)
tulang rusuk. --------------------------------------------------------------------
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima)
sentimeter dibagian dada sebelah kiri.------------------------------------
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka tebasan sepanjang 6
(enam) sentimeter dan sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher
sebelah kanan yang memotong pembuluh darah besar arteri. ------

Kesimpulan: Penyebab kematian akibat banyak pendarahan yang


disebabkan akibat dua luka tembak yang diduga menembus organ
jantung dan pembuluh darah besar arteri. Dari hasil pemeriksaan dalam
dan luar, disimpulkan: ---------------------------------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari


sembilan hari. --------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada
pembuluh darah di jantung akibat luka tembak serta pembuluh
darah yang terputus akibat luka tebasan yang memotong pembuluh
darah besar arteri.---------------------------------------------------------------

-------- Perbuatan TERDAKWA tersebut sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan
Berencana. ----------------------------------------------------------------------------

SUBSIDAIR

Bahwa ia TERDAKWA, NABILA FARAH binti AGUNG ABADI, pada waktu yang
tidak dapat diingat secara pasti, yakni dimulai pada tanggal 02 Februari 2019
atau setidak-tidaknya di suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2019,
bertempat di sebuah pabrik yang sudah tidak beroperasi, yang berlokasi di Jl.
Melati Raya No. 12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang, atau karena
banyaknya saksi yang berdomisili di kota Semarang sesuai dengan Pasal 84

12
KUHAP ayat 2, Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa
bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan. atau
ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila
tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada
tempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan
negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan, Pengadilan
Negeri Kota Semarang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini,
yaitu Pembunuhan dengan sengaja sebagaimana dimaksud, dengan sengaja
lebih dahulu menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena salahnya
pembunuhan biasa, perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan
cara-cara sebagai berikut: ------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada mulanya, pada tanggal 02 Februari 2019 malam pukul 20.04
WIB, TERDAKWA NABILA FARAH disekap oleh KRISNA RIANDRU,
YULIUS PURBA, WANDA SAPUTRA, DAN FAJAR BIMA di sebuah pabrik
yang sudah tidak beroperasi, yang terletak di Jl. Melati Raya No. 12A, RT.
01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang yang membuat TERDAKWA
NABILA FARAH tidak dapat menghadiri acara penghargaan Desainer
Award di Ballroom Spark Lite Gunung Pati, Semarang. --------------------------
- Bahwa sebelum KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA, YULIUS PURBA,
FAJAR BIMA dan TERDAKWA sampai di pabrik, pada rekaman CCTV
gudang pabrik pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensik
Nomor FR. 4.8.0.02.02/2019 ternyata ada seorang pemuda bernama
ANTON WIBU yang lebih dahulu berada di pabrik sekitar pukul 20.00 WIB,
untuk uji nyali di gudang pabrik. ------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019, saksi ANTON WIBU juga melihat
ada 5 (lima) orang mendatangi pabrik, yaitu KRISNA RIANDRU, WANDA
SAPUTRA, YULIUS PURBA, FAJAR BIMA dan TERDAKWA pada pukul
20.10 WIB. ---------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa saksi ANTON WIBU melihat tangan dan mulut TERDAKWA diikat
dan didudukkan pada sebuah kursi di pabrik. -------------------------------------
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02 Februari
2019, saksi ANTON WIBU yang mengetahui hal tersebut panik lalu
bersembunyi dibalik tumpukan kardus dan mengamati TERDAKWA yang
ditahan oleh KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA.

13
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik, WANDA SAPUTRA,
YULIUS PURBA, dan FAJAR BIMA meninggalkan TERDAKWA di gudang
pabrik yang hanya dijaga oleh KRISNA RIANDRU. -------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA tidak langsung meninggalkan, namun berjalan dengan
sangat pelan meninggalkan KRISNA RIANDRU karena masih bingung
dengan pekerjaan yang dia kerjakan. ------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Voice Note Record via WhatsApp dengan digital
forensik Nomor FR. 3.8.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438
milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289590621307 milik YANSEN
CAPRIN, dalam Voice Note Record YANSEN CAPRIN mengatakan: “Gimana
semua berjalan lancar?’’. Lalu, KRISNA RIANDRU membalas “Aman, Pak,
NABILA sudah kami amankan,”. YANSEN CAPRIN meneruskan “Kris, suruh
Nabila mendengar VN saya ini!”. Lalu, KRISNA RIANDRU membalas “Siap,
Pak,”. Kemudian YANSEN CAPRIN mengirim pesan untuk TERDAKWA
“Gimana, Nab? Enak di sana? Akhirnya kamu merasakan amarah saya
hahaha, berdoalah agar dosa-dosamu diampuni, karena setelah ini kamu
sudah tidak bernafas lagi hahaha,”. TERDAKWA membalas “Langkahi dulu
mayat saya hahaha, karena akan saya habisi anak buahmu di sini! Kemudian
akan saya bunuh kamu! Kamu kabur sampai ke ujung samudera pun akan
saya buru,”. ---------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa ternyata FAJAR BIMA yang berada tidak jauh dari KRISNA
RIANDRU telah mendengar dan merekam percakapan antara YANSEN
CAPRIN, KRISNA RIANDRU dan TERDAKWA dan mengunggahnya di dark
web untuk disaksikan oleh banyak orang. ------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan transkrip percakapan WhatsApp dengan digital
forensik Nomor FR. 7.6.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438
milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289213435115 milik FAJAR
BIMA, dalam percakapan tersebut KRISNA RIANDRU mengatakan “Dek,
gimana kerjaannya? Enak, kan? Nih, ada tugas buat kamu. Tolong belikan
koper sama peralatan untuk eksekusi Nabila. Cari sampai dapat, jika di
sekitar sini tidak ada, carilah ke kota”. Lalu, FAJAR BIMA membalas, “Iya
Kak, saya akan cari koper dan peralatannya sampai dapat,”. --------------------
- Bahwa FAJAR BIMA langsung pergi membeli koper dan peralatan seperti
apa yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU. ---------------------------------
- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02 Februari
2019, TERDAKWA mencoba sekuat tenaga melepaskan tali yang mengikat

14
dirinya dengan trik pembebasan diri yang sudah dipelajarinya saat berlatih
ilmu bela diri pencak silat. --------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah tali yang mengikat tangannya terlepas, TERDAKWA
membuka ikatan tali pada tubuh, mulut dan kakinya. ----------------------------
- Bahwa berdasarkan CCTV pabrik, setelah TERDAKWA berhasil melepas
semua ikatan talinya, TERDAKWA duduk termenung sejenak dan terlihat
menggerak-gerakan jarinya serta menoleh ke belakang untuk mengamati
kondisi pabrik. ----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa tidak lama kemudian, TERDAKWA bangun dan berjalan mengamati
kondisi sekitar pabrik di saat KRISNA RIANDRU sedang tertidur dengan
kepala tertunduk. -------------------------------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA memiliki pistol berjenis Revolver Kaliber 32
dilengkapi silencer (peredam suara) yang telah dimilikinya sejak berusia
21 tahun pada tahun 2013 yang dibeli dari seorang penjual senjata ilegal
yang bernama DON VITO secara online di black market melalui situs
https://malesbanget.com. TERDAKWA mendapatkan informasi seputar
penjualan senjata ilegal tersebut dari dark web. -----------------------------------
- Bahwa TERDAKWA didampingi sahabatnya yang bernama TASYA
VANILA mendatangi lokasi yang sudah ditentukan oleh DON VITO untuk
melakukan pembayaran secara tunai berdasarkan Kuitansi No. 450/099
dan serah terima senjata ilegal tersebut, tepatnya di JL. Cinta Lama Tidak
Kembali No.11, Kec. Suka Sepi, Kota Semarang. -----------------------------------
- Bahwa setelah pistol milik TERDAKWA diambil oleh KRISNA RIANDRU,
TERDAKWA mengambil pistol yang telah diletakkan oleh KRISNA
RIANDRU di atas meja dengan bagian silencer yang sudah dicabut oleh
KRISNA RIANDRU. ----------------------------------------------------------------------
- Bahwa TERDAKWA langsung menembakkan ke arah tepat di bagian vital
tubuh KRISNA RIANDRU yaitu kepala bagian belakang, yang membuat
KRISNA RIANDRU langsung mati di tempat kejadian perkara. ---------------
- Bahwa Saksi ANTON WIBU yang sedang bersembunyi dibalik tumpukan
kardus, melihat semua hal yang dilakukan oleh TERDAKWA dari balik
celah-celah kardus. -----------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah penembakan tersebut terjadi, WANDA SAPUTRA dan
YULIUS PURBA yang bertugas menjaga pintu depan pabrik, tidak
mendengar suara tembakan tersebut karena pistol yang dimiliki oleh
TERDAKWA memiliki peredam suara, sehingga WANDA SAPUTRA dan

15
YULIUS PURBA tidak mengetahui bahwa telah terjadi penembakan
terhadap KRISNA RIANDRU. ----------------------------------------------------------
- Bahwa setelah kejadian itu, TERDAKWA mengecek nafas dan nadi pada
leher KRISNA RIANDRU. Selanjutnya, TERDAKWA kemudian bergegas
mengambil ponsel milik KRISNA RIANDRU untuk menghubungi RIZKY
KURNIANSYAH selaku sopir pribadinya. -------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019 berdasarkan Voice Note Record
dengan digital forensik Nomor FR. 1.3.0.02.02/2019 antara nomor
+6285758669438 milik KRISNA RIANDRU dengan nomor
+6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, TERDAKWA
menghubungi RIZKY KURNIANSYAH menggunakan ponsel milik KRISNA
RIANDRU. Dalam percakapan tersebut, TERDAKWA meminta RIZKY
KURNIANSYAH untuk menjemput TERDAKWA dan akan mengirimnya
lokasi pabrik tersebut.-------------------------------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan Voice Note Record dengan digital forensik Nomor FR.
1.3.0.02.02/201 antara nomor +6285758669438 yang dikirim
TERDAKWA dengan menggunakan ponsel milik KRISNA RIANDRU
dengan nomor +6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, dalam
Voice Note Record RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Tunggu ya, Bu,
saya segera ke sana, Ibu coba cari jalan buat melarikan diri ya, Bu,”. Setelah
itu, TERDAKWA membalas Voice Note Record tersebut dengan
mengatakan: “Cepet ya, Pak. Ini ada pintu belakang sih, tapi sepertinya saya
pilih pintu depan aja deh, Pak, karena saya ada pistol.” ---------------------------
- Bahwa RIZKY KURNIANSYAH membalas Voice Note Record yang dikirim
oleh TERDAKWA dengan menggunakan ponsel milik KRISNA RIANDRU,
RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Jangan Bu, lewat pintu belakang aja,
bahaya, Bu. Kan Ibu gatau berapa banyak yang jaga di depan.” Namun
TERDAKWA tidak merespon Voice Note Record yang dikirim oleh RIZKY
KURNIANSYAH. --------------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah itu TERDAKWA, menyimpan nomor RIZKY
KURNIANSYAH menggunakan ponsel KRISNA RIANDRU, kemudian
mengirimi lokasi pabrik tempat penyekapan yang selanjutnya diketahui
beralamat di Jl. Melati Raya No. 12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten
Semarang. ----------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa tidak lama berselang TERDAKWA melalui Voice Note Record
dengan RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Saya sudah membunuh

16
Krisna, bawa saya kabur dari sini, Pak. Saya akan terus maju melewati pintu
depan, saya akan menembaki orang-orang itu menggunakan pistol saya.
Saya akan buat mereka menyesal, Pak.”----------------------------------------------
- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat
penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensik Nomor
FR. 9.7.0.02.02/2019, alih-alih TERDAKWA melarikan diri melalui pintu
belakang, TERDAKWA justru memilih keluar melalui pintu depan dan
membunuh WANDA SAPUTRA dengan tembakan di dada sebelah kiri
tepat di jantungnya. Hal itu dilakukan TERDAKWA untuk menunjukkan
dirinya lebih hebat daripada YANSEN CAPRIN serta membalas dendam
dengan membunuh orang suruhan YANSEN CAPRIN. ---------------------------
- Bahwa setelah melihat WANDA SAPUTRA tergeletak bersimbah darah
serta tidak sadarkan diri akibat luka tembakan di dada sebelah kiri yang
melesat tiba-tiba. YULIUS PURBA berteriak dan menghampiri
TERDAKWA dengan membawa parang. --------------------------------------------
- Bahwa YULIUS PURBA berlari mendekati TERDAKWA yang berjarak 2
(dua) meter darinya namun belum sampai YULIUS PURBA menghampiri
TERDAKWA, YULIUS PURBA justru tertembak di dada kanannya. ----------
- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat
penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019, TERDAKWA membunuh
YULIUS dengan tembakan di dada sebelah kanan. Kemudian SAPARDI
yang sudah menaruh curiga karena melihat Mobil Avanza Biru dengan
Nomor Polisi H 1123 GF memasuki pabrik pada pukul 20.04 WIB dan
terlihat sudah terparkir cukup lama, serta mendengar suara gaduh yang
berasal dari pabrik. SAPARDI yang mendengar hal tersebut langsung
mengendarai sepeda motornya menuju ke tempat kejadian yang berjarak
kurang lebih 150m dari rumah singgahnya untuk mengetahui apa yang
terjadi. --------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah ditembak oleh TERDAKWA, YULIUS PURBA dengan sedikit
daya yang masih dimilikinya bergerak dan memegang kaki TERDAKWA.
Atas hal tersebut, membuat TERDAKWA kembali melancarkan serangan
dengan melayangkan parang yang berada di dekat tubuh YULIUS PURBA.
- Bahwa TERDAKWA menebaskan parang tersebut kepada YULIUS PURBA
tepat di leher bagian kanan YULIUS PURBA. Tak cukup sampai di situ,
TERDAKWA kembali menembakkan peluru ke dada kiri tepat mengenai
jantung YULIUS PURBA hingga tewas dan tidak sadarkan diri,

17
TERDAKWA bersembunyi di perkebunan sawit depan pabrik sambil
menunggu kedatangan RIZKY KURNIANSYAH. -----------------------------------
- Bahwa SAPARDI yang melihat kejadian tersebut kaget dan diam membisu
karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kemudian SAPARDI
menyalakan motornya dengan tergesa-gesa dan buru-buru untuk kembali
ke rumah singgahnya. Namun, SAPARDI justru jatuh ke dalam parit karena
tidak adanya penerangan di sekitar kebun, sehingga membuat SAPARDI
mengalami koma selama seminggu dan di bawa ke rumah sakit oleh
istrinya. -------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU untuk
membeli koper dan peralatan telah kembali ke pabrik bersamaan dengan
datangnya YANSEN CAPRIN pada tanggal 03 Februari 2019 pukul 02.00
WIB. -----------------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN kaget mendapati WANDA
SAPUTRA dan YULIUS PURBA tergeletak bersimbah darah di dekat pintu
depan pabrik. ------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN langsung menuju ke gudang
pabrik dan menemukan KRISNA RIANDRU dengan keadaan yang
mengenaskan. -----------------------------------------------------------------------------
- Bahwa YANSEN CAPRIN pergi ke ruang CCTV untuk memeriksa apa yang
telah terjadi. -------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah YANSEN CAPRIN dan FAJAR BIMA memeriksa CCTV,
diketahui bahwa TERDAKWA telah menembaki KRISNA RIANDRU,
WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA menggunakan pistol milik
TERDAKWA. ------------------------------------------------------------------------------
- Bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut. Kemudian, YANSEN CAPRIN
dan FAJAR BIMA menguburkan KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA
dan YULIUS PURBA di belakang pabrik dengan alakadarnya. -----------------
- Bahwa delapan hari kemudian pada tanggal 10 Februari 2019 pukul 22.00
WIB, TERDAKWA dan YANSEN CAPRIN mengadakan perkelahian tanding
pistol di pabrik yang sama. -------------------------------------------------------------
- Bahwa pada tanggal yang sama pukul 22.15 FAJAR BIMA melapor ke
Polsek Ungaran atas terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh
TERDAKWA ditanggal 02 Februari 2019 sekitar pukul 21.00-23.00 WIB
atau setidak-tidaknya di bulan Februari 2019. ------------------------------------

18
- Bahwa polisi dari Polsek Ungaran datang pada tanggal 10 Februari 2019
pukul 23.30 WIB atas laporan FAJAR BIMA. ---------------------------------------
- Bahwa pada tanggal 11 Februari 2019, polisi menemukan jasad KRISNA
RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA yang terkubur
alakadarnya di belakang pabrik. Kemudian menyerahkan jasad KRISNA
RIANDRU, WANDA SAPUTRA dan YULIUS PURBA, ke RS Harapan Pupus
Ungaran untuk dilakukan Visum Et Repertum. ------------------------------------
- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan di
atas, menyebabkan korban, KRISNA RIANDRU meninggal dunia
sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. KS
01.18/VII.C.19/VER/251/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang
ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter ahli
forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa yang
hasil pemeriksaannya sebagai berikut : ---------------------------------------------
1. Kepala
a. Ditemukan satu luka tembak yang fatal di area kepala KRISNA
RIANDRU di bagian belakang sedalam 5 (lima) sentimeter yang
menghancurkan tulang occipital dan tepat mengenai otak kecil
KRISNA RIANDRU.------------------------------------------------------------
Hasil pemeriksaan: ----------------------------------------------------------------------
● Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak di bagian kepala
belakang. ------------------------------------------------------------------------------
● Pada pemeriksaan dalam penyebab kematian akibat banyak
pendarahan yang disebabkan luka tembak di daerah kepala belakang
sedalam 5 (lima) sentimeter yang menghancurkan tulang occipital dan
tepat mengenai otak kecil. --------------------------------------------------------
Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai satu luka tembak
dibagian belakang kepala belakang dipemeriksaan luar dan di pemeriksaan
dalam dijumpai adanya pendarahan yang disebabkan hancurnya tulang
occipital dan tepat mengenai otak kecil. ---------------------------------------------
Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan: ---------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari


sembilan hari. ------------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah patahnya hancurnya tulang
occipital dan tepat mengenai otak kecil akibat luka tembak. --------------

19
- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan di
atas, menyebabkan korban, WANDA SAPUTRA meninggal dunia
sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. WD
01.18/IX.E.17/VER/511/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang
ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter ahli
forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa yang
hasil pemeriksaannya sebagai berikut: ----------------------------------------------

1. Dada
Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri sedalam
5 (lima) sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat
mengenai jantung. ------------------------------------------------------------------

Hasil pemeriksaan: ----------------------------------------------------------------------

● Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di


bagian dada sebelah kiri. ----------------------------------------------------------
● Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima) sentimeter,
letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat mengenai jantung
WANDA SAPUTRA. ----------------------------------------------------------------
Kesimpulan: -------------------------------------------------------------------------------
Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di bagian
dada sebelah kiri dan pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam
lima sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat
mengenai jantung. Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:
1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari
sembilan hari. ------------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh
darah di jantung akibat luka tembak. -------------------------------------------
- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan di
atas, menyebabkan korban YULIUS PURBA meninggal dunia sebagaimana
surat hasil Visum Et Repertum No. YS 03.25/VIII.B.18/VER/413/2019
pada tanggal 12 Februari 2019 yang ditandatangani dan dibuat oleh dr.
YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter ahli forensik pada RS Harapan Pupus
Ungaran sebagai dokter pemeriksa yang hasil pemeriksaannya sebagai
berikut: -------------------------------------------------------------------------------------
1. Dada

20
a. Ditemukan satu luka tembak pada dada sebelah kanan YULIUS
sedalam 3 (tiga) sentimeter yang letaknya di bawah 3 (tiga) tulang
rusuk YULIUS PURBA. -------------------------------------------------------
b. Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri
sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya di bawah 3 (tiga) tulang
rusuk yang tepat mengenai jantung YULIUS PURBA. -----------------
2. Leher

Dijumpai satu luka tebasan sepanjang 6 (enam) sentimeter dan


sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah kanan YULIUS
PURBA yang memotong pembuluh darah besar arteri. --------------------

Hasil pemeriksaan: -----------------------------------------------------------------------


 Pada pemeriksaan luar ditemukan dua luka tembak dibagian dada kiri
dan dada kanan, serta luka tebasan dibagian leher kanan. ----------------
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 3 (tiga) sentimeter
dibagian dada sebelah kanan letaknya di bawah 3 (tiga) tulang rusuk. -
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima) sentimeter
dibagian dada sebelah kiri. --------------------------------------------------------
 Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka tebasan sepanjang 6 (enam)
sentimeter dan sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah
kanan yang memotong pembuluh darah besar arteri. ----------------------
Kesimpulan: Penyebab kematian akibat banyak pendarahan yang
disebabkan akibat dua luka tembak yang diduga menembus organ jantung
dan pembuluh darah besar arteri. Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar,
disimpulkan: -------------------------------------------------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari


sembilan hari. ------------------------------------------------------------------------
2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh
darah di jantung akibat luka tembak serta pembuluh darah yang
terputus akibat luka tebasan yang memotong pembuluh darah besar
arteri. ----------------------------------------------------------------------------------

------- Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.---------

21
Kota Semarang, Senin 29 Juli 2019

HORMAT KAMI,
JAKSA PENUNTUT UMUM
KEJAKSAAN NEGERI KOTA SEMARANG

ANDREW RAKHA, S.H., M.H.


NIP 19820902 200512 1 001

REVALDI NAUFAL, S.H., M.H.


NIP 19830103 200102 1 002

22

Anda mungkin juga menyukai