Anda di halaman 1dari 51

PUTUSAN SELA

No.Reg.Perkara

155/Pid.B/2019/PN Smg

NAMA TERDAKWA:

NABILA FARAH binti AGUNG ABADI


PUTUSAN SELA
No.Reg.Perkara : 155/Pid.B/2019/PN Smg

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa:

Nama Lengkap : NABILA FARAH binti AGUNG


ABADI Umur/Tgl. Lahir : 27 tahun / 16 Januari 1992
Tempat Lahir : Semarang Barat
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Semangat Banget No 21, Gubuk Mas, Kota
Semarang, Jawa Tengah
Agama : Islam
Pekerjaan/Jabatan : Wiraswasta
Pendidikan : Strata Satu
(S1)

PENAHANAN
Ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang sejak tanggal 10

Februari 2019 - 30 mei 2019 s.d Pelimpahan Berkas Perkara ke Persidangan

perkara pidana:

1. Oleh Penyidik:

- Penahanan Tanggal 10 Februari 2019 s.d. 01 Maret 2019.

2. Perpanjangan Penahanan oleh Penyidik:

- Perpanjangan Penahanan 02 Maret 2019 s.d. 21 Maret 2019.

2 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


3. Oleh Penuntut Umum:

- Penahanan oleh Penuntut Umum Tanggal 22 Maret 2019 s.d. 10 April

2019.

4. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum:

- Perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum Tanggal 11 April 2019 s.d.

30 April 2019.

5. Oleh Hakim:

- Penahanan oleh Hakim Pengadilan Negeri Tanggal 01 Mei 2019 s.d.

30 Mei 2019.

Dalam perkara ini Terdakwa didampingi oleh Tim Penasihat Hukumnya:

Tim Penasihat Hukum:

1. DEFRA TARIGAN, S.H., L.L.M., 2. KHOIRUN NISA S.Z., S.H., M.H., 3.

AULY PRADINA, S.H., M.H. masing-masing selaku Advokat dan Konsultan Hukum

pada Kantor Hukum Defra Tarigan & Partners, yang beralamat di,

Alamat: Jl. Malik Ahmad No. 14 Gama Signature Building, Blok G7, 22TH Floor,

Semarang, Jawa Tengah.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Terdakwa Nabila Farah binti

Agung Abadi berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal Senin, 11 Februari 2019

yang telah didaftarkan pada kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kota

Semarang pada tanggal 12 Februari 2019 dengan Nomor Register Perkara:

155/Pid.B/2019/PN Smg Pendaftaran Surat Kuasa:No. 720/SK/ DTPAALC/2019,

bertindak sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa.

3 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke depan persidangan dengan

Dakwaan berbentuk subsidair oleh Penuntut Umum sebagaimana dimuat dalam

Surat Dakwaan Penuntut Umum No. Reg. Perkara: 155/Pid.B/2019/PN Smg

tertanggal Senin, 29 Juli 2019, yang dibacakan di persidangan pada hari Senin

tanggal 29 Juli 2019 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut;

DAKWAAN:
PRIMAIR

Bahwa ia TERDAKWA, NABILA FARAH binti AGUNG ABADI, pada waktu yang

tidak dapat diingat secara pasti, yakni dimulai pada tanggal 02 Februari 2019 atau

setidak-tidaknya di suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2019, bertempat di

sebuah pabrik yang sudah tidak beroperasi, bertempat di Jl. Melati Raya No.12A,

RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang, atau karena banyaknya saksi yang

berdomisili di kota Semarang sesuai pasal 84 KUHAP ayat 2, Pengadilan negeri

yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam

terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang

mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat kediaman sebagian

besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu

daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya

tindak pidana itu dilakukan, Pengadilan Negeri Kota Semarang yang

berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yaitu Pembunuhan Berencana

sebagaimana dimaksud, dengan sengaja dan dengan rencana lebih dahulu

menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena salahnya pembunuhan

berencana, perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan cara-

cara sebagai berikut:-----------------------------------------------------------

4 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa pada mulanya, pada tanggal 02 Februari 2019 malam pukul

20.04, TERDAKWA NABILA FARAH disekap oleh KRISNA RIANDRU,

YULIUS PURBA, WANDA SAPUTRA, DAN FAJAR BIMA di sebuah

pabrik yang sudah tidak beroperasi, yang terletak di Jl. Melati Raya No.

12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang yang membuat

TERDAKWA NABILA FARAH tidak dapat menghadiri acara

penghargaan Desainer Award di Ballroom Spark Lite Gunung Pati,

Semarang;

- Bahwa, sebelum KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA, YULIUS

PURBA, dan TERDAKWA sampai di pabrik, pada rekaman CCTV

gudang pabrik pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensik

Nomor FR. 4.8.0.02.02/2019 ternyata ada seorang pemuda bernama

ANTON yang lebih dahulu berada di pabrik sekitar pukul 20.00, untuk uji

nyali di gudang pabrik;

- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019, saksi ANTON juga melihat ada 5

(lima) orang mendatangi pabrik, yaitu KRISNA RIANDRU, WANDA

SAPUTRA, YULIUS PURBA, FAJAR BIMA dan TERDAKWA pada

pukul 20.10;

- Bahwa saksi ANTON melihat tangan dan mulut TERDAKWA diikat dan

di dudukan pada sebuah kursi di pabrik;----------------------------------------

- Bahwa, melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02

Februari 2019, saksi ANTON yang mengetahui hal tersebut panik lalu

bersembunyi dibalik tumpukan kardus dan mengamati TERDAKWA

yang ditahan oleh KRISNA RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan

YULIUS PURBA;--------

5 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa, melalui rekaman CCTV di gudang pabrik, WANDA SAPUTRA,

YULIUS PURBA, dan FAJAR BIMA meninggalkan TERDAKWA di

gudang pabrik yang hanya dijaga oleh KRISNA RIANDRU;---------------

- Bahwa FAJAR BIMA tidak langsung meninggalakan, namun berjalan

dengan sangat pelan meninggalkan KRISNA RIANDRU karena masih

bingung dengan pekerjaan yang dia kerjakan;---------------------------------

- Bahwa berdasarkan Voice Note Record via whatsapp dengan digital

forensic nomor FR. 3.8.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438

milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289590621307 milik

YANSEN CAPRIN, dalam Voice Note Record YANSEN CAPRIN

mengatakan: “Gimana semua berjalan lancar?’’. Lalu, KRISNA

RIANDRU membalas “Aman pak, NABILA sudah kami amankan”.

YANSEN CAPRIN meneruskan “Kris suruh nabila mendengar VN saya

ini!”. Lalu, KRISNA RIANDRU membalas “Siap, pakk”. Kemudian

YANSEN CAPRIN mengirim pesan untuk TERDAKWA “Gimanaa nab?

Enak disana? Akhirnya kamu merasakan amarah saya HAHAHA,

berdoalah agar dosa-dosamu diampuni, karena setelah ini kamu sudah

tidak bernafas lagi HAHAAHAHA”. TERDAKWA membalas “Langkahi dulu

mayat saya hahaha, karena akan saya habisi anak buahmu disini!

Kemudian akan saya bunuh kamu! kamu kabur sampai ke ujung

samudera pun akan saya buru”;

- Bahwa ternyata FAJAR BIMA yang berada tidak jauh dari KRISNA

RIANDRU telah merekam percakapan antara YANSEN CAPRIN, dan

TERDAKWA dan mengunggahnya di dark web untuk disaksikan oleh

banyak orang;

6 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa berdasarkan transkip percakapan WhatsApp dengan digital

forensic Nomor FR. 7.6.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438 -

milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289213435115 milik FAJAR

BIMA, dalam percakapan tersebut KRISNA RIANDRU mengatakan

“Dek, gimana kerjaannya? Enak, kan? Nih, ada tugas buat kamu. Tolong

belikan koper sama peralatan untuk eksekusi Nabila. Cari sampai dapat,

jika disekitar sini tidak ada, carilah ke kota”. Lalu, FAJAR BIMA

membalas, “Iya kak, saya akan cari koper dan peralatannya sampai

dapat” ;

- Bahwa FAJAR BIMA langsung pergi membeli koper dan peralatan

seperti apa yang diperintahkan oleh KRISNA

RIANDRU;---------------------------

- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02 Februari

2019, TERDAKWA mencoba sekuat tenaga melepaskan tali yang

mengikat dirinya dengan trik pembebasan diri yang sudah dipelajarinya

saat berlatih ilmu bela diri pencak silat;-----------------------------------------

- Bahwa setelah tali yang mengikat tangannya terlepas, TERDAKWA

membuka ikatan tali pada tubuh, mulut dan kakinya;-------------------------

- Bahwa berdasarkan CCTV pabrik, setelah TERDAKWA berhasil melepas

semua ikatan talinya, TERDAKWA duduk termenung sejenak dan

terlihat menggerak-gerakan jarinya serta menoleh ke belakang untuk

mengamati kondisi pabrik;

- Bahwa tidak lama kemudian, TERDAKWA bangun dan berjalan

mengamati kondisi sekitar pabrik di saat KRISNA RIANDRU sedang

tertidur dengan kepala tertunduk;

- Bahwa TERDAKWA memiliki Pistol berjenis Revolver Kaliber 32

dilengkapi silencer (peredam suara) yang telah dimilikinya sejak berusia

7 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


21 tahun pada tahun 2013 yang dibeli dari seorang penjual senjata ilegal

yang bernama DON VITO secara online di black market melalui situs

https://malesbanget.com. TERDAKWA mendaptkan informasi seputar

penjualan senjata ilegal tersebut dari dark-web.;------------------------------

- Bahwa TERDAKWA didampingi sahabatnya yang bernama TASYA

VANILA mendatangi lokasi yang sudah ditentukan DON VITO untuk

melakukan pembayaran secara tunai berdasarkan Kuitansi No. 450/099

dan serah terima senjata ilegal tersebut, tepatnya di Jl. Cinta Lama Tidak

Kembali No. 11, Kec. Suka Sepi, Kota

Semarang;------------------------------

- Bahwa setelah Pistol milik TERDAKWA diambil oleh KRISNA

RIANDRU, TERDAKWA mengambil Pistol yang telah diletakkan oleh

KRISNA RIANDRU di atas meja dengan bagian silencer yang sudah

dicabut oleh KRISNA RIANDRU;

- Bahwa setelah TERDAKWA berhasil mengambil pistol dari atas meja

yang berada di sebelah KRISNA RIANDRU, TERDAKWA mengecek

pistol untuk menghitung sisa peluru pada pistolnya yang berjumlah 5

peluru dan memasang kembali silencer yang telah dicabut sebelumnya;--

- Bahwa TERDAKWA langsung menembakkan ke arah tepat di bagian

vital tubuh KRISNA RIANDRU yaitu kepala bagian belakang, yang

membuat KRISNA RIANDRU langsung mati di tempat kejadian

perkara;-----------

- Bahwa, Saksi ANTON yang sedang bersembunyi dibalik tumpukan

kardus, melihat semua hal yang dilakukan oleh TERDAKWA dari balik

celah-celah kardus;

- Bahwa setelah penembakan tersebut terjadi, WANDA SAPUTRA dan

YULIUS PURBA yang bertugas menjaga pintu depan pabrik, tidak

8 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


mendengar suara tembakan tersebut karena pistol yang dimiliki oleh

9 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


TERDAKWA memiliki peredam suara, sehingga WANDA SAPUTRA dan

YULIUS PURBA tidak mengetahui bahwa telah terjadi penembakan

terhadap KRISNA RIANDRU;

- Bahwa setelah kejadian itu, TERDAKWA mengecek nafas dan nadi pada

leher KRISNA RIANDRU. Selanjutnya, TERDAKWA kemudian

bergegas mengambil ponsel milik KRISNA RIANDRU untuk

menghubungi RIZKY KURNIANSYAH selaku sopir pribadinya;-----------

- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019 berdasarkan Voice Note Record

dengan digital forensic Nomor FR. 1.3.0.02.02/2019 antara nomor

+6285758669438 milik KRISNA RIANDRU dengan nomor

+6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, TERDAKWA

menghubungi RIZKY KURNIANSYAH menggunakan ponsel milik

KRISNA RIANDRU. Dalam percakapan tersebut, TERDAKWA meminta

RIZKY KURNIANSYAH untuk menjemput TERDAKWA dan akan

mengirimnya lokasi pabrik tersebut;

- Bahwa berdasarkan Voice Note Record dengan digital forensic Nomor FR.

4.1.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438 milik TERDAKWA

dengan nomor +6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, dalam

Voice Note Record RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Tunggu ya

Bu saya segera ke sana, Ibu coba cari jalan buat melarikan diri ya, Bu”.

Setelah itu, Terdakwa membalas Voice Note Record tersebut dengan

mengatakan: “Cepet ya, Pak. Ini ada pintu belakang sih, tapi sepertinya

saya pilih pintu depan aja deh pak, karena saya ada pistol.”

;---------------

- Bahwa RIZKY KURNIANSYAH membalas Voice Note Record yang

dikirim oleh TERDAKWA dengan menggunakan ponsel KRISNA

RIANDRU mengatakan: “Jangan Bu, lewat pintu belakang aja, bahaya,

10 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Bu. Kan Ibu gatau berapa banyak yang jaga di depan.” Namun

TERDAKWA tidak merespon Voice Note Record yang dikirim oleh

RIZKY KURNIANSYAH;

- Bahwa setelah itu TERDAKWA, menyimpan nomor RIZKY

KURNIANSYAH menggunakan hp KRISNA RIANDRU, kemudian

mengirimi lokasi pabrik tempat penyekapan yang selanjutnya diketahui

beralama di Jl. Melati Raya No.12A, RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten

Semarang;

- Bahwa, tidak lama berselang TERDAKWA melalui Voice Note Record

dengan RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Saya sudah membunuh

Krisna, bawa saya kabur dari sini, Pak. Saya akan terus maju melewati

pintu depan, saya akan menembaki orang-orang itu menggunakan pistol

saya. Saya akan buat mereka menyesal, Pak.”;--------------------------------

- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat

penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensic

Nomor FR. 9.7.0.02.02/2019, alih-alih TERDAKWA melarikan diri

melalui pintu belakang, TERDAKWA justru memilih keluar melalui pintu

depan dan membunuh WANDA SAPUTRA dengan tembakan di dada

sebelah kiri tepat di jantungnya. Hal itu dilakukan TERDAKWA untuk

menunjukkan dirinya lebih hebat daripada YANSEN CAPRIN serta

membalas dendam dengan membunuh orang suruhan YANSEN

CAPRIN;----------------------

- Bahwa setelah melihat WANDA SAPUTRA tergeletak bersimbah darah

serta tidak sadarkan diri akibat luka tembakan di dada sebelah kiri yang

melesat tiba-tiba. YULIUS PURBA berteriak dan menghampiri

TERDAKWA dengan membawa parang;---------------------------------------

11 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa YULIUS PURBA berlari mendekati TERDAKWA yang berjarak 2

(dua) meter darinya namun belum sampai YULIUS menghampiri

TERDAKWA, YULIUS PURBA justru tertembak di dada kanannya;------

- Bahwa, berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat

penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019, TERDAKWA membunuh

YULIUS dengan tembakan di dada sebelah kanan. Kemudian SAPARDI

yang sudah menaruh curiga karena melihat Mobil Avanza Biru dengan

Nomor Polisi H 1123 GF memasuki pabrik pada pukul 20.04 dan terlihat

sudah terparkir cukup lama, serta mendengar suara gaduh yang berasal

dari pabrik. SAPARDI yang mendengar hal tersebut langsung

mengendarai sepeda motornya menuju ke tempat kejadian yang berjarak

kurang lebih 150m dari rumah singgah nya untuk mengetahui apa yang

terjadi;

- Bahwa setelah ditembak oleh TERDAKWA, YULIUS PURBA dengan

sedikit daya yang masih dimilikinya bergerak dan memegang kaki

TERDAKWA. Atas hal tersebut, membuat TERDAKWA kembali

melancarkan serangan dengan melayangkan parang yang berada di

dekat tubuh YULIUS PURBA;

- Bahwa TERDAKWA menebaskan parang tersebut kepada YULIUS

PURBA tepat di leher bagian kanan YULIUS PURBA. Tak cukup sampai

disitu, TERDAKWA kembali menembakkan peluru ke dada kiri tepat

mengenai jantung YULIUS PURBA hingga tewas dan tidak sadarkan

diri, TERDAKWA bersembunyi di perkebunan sawit depan pabrik sambil

menunggu RIZKY KURNIANSYAH;-------------------------------------------

- Bahwa SAPARDI yang melihat kejadian tersebut kaget dan diam

membisu karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kemudian

12 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


SAPARDI menyalakan motornya dengan tergesa-gesa dan buru-buru

untuk kembali ke rumah singgahnya. Namun, SAPARDI justru jatuh ke

dalam parit karena tidak adanya penerangan di sekitar kebun, sehingga

membuat SAPARDI mengalami koma selama seminggu dan di bawa ke

rumah sakit oleh istrinya;

- Bahwa, FAJAR BIMA yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU

untuk membeli koper dan peralatan telah kembali ke pabrik bersamaan

dengan datangnya YANSEN CAPRIN pada tanggal 03 Februari 2019

pukul 02.00 WIB;

- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN kaget mendapati WANDA

SAPUTRA dan YULIUS PURBA tergeletak bersimbah darah di dekat

pintu depan pabrik;

- Bahwa FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN langsung menuju ke

gudang pabrik dan menemukan KRISNA RIANDRU dengan keadaan

yang mengenaskan;

- Bahwa, YANSEN CAPRIN pergi ke ruang CCTV untuk memeriksa apa

yang telah terjadi;

- Bahwa setelah YANSEN CAPRIN dan FAJAR BIMA memeriksa CCTV,

diketahui bahwa TERDAKWA telah menembaki KRISNA RIANDRU,

WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA menggunakan pistol milik

TERDAKWA;

- Bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut. Kemudian, YANSEN

CAPRIN dan FAJAR BIMA menguburkan KRISNA RIANDRU,

WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA di belakang pabrik dengan

alakadarnya;

13 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa, delapan hari kemudian pada tanggal 10 Februari 2019 pukul

22.00, TERDAKWA dan YANSEN CAPRIN mengadakan perkelahian

tanding pistol di pabrik yang sama;

- Bahwa, pada tanggal yang sama pukul 22.15 FAJAR BIMA melapor ke

Polsek Ungaran atas terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh

TERDAKWA ditanggal 02 Februari 2019 sekitar pukul 21.00-23.00 WIB

atau setidak-tidaknya di bulan Februari 2019;----------------------------------

- Bahwa polisi dari Polsek Ungaran datang pada tanggal 10 Februari 2019

pukul 23.30 WIB atas laporan FAJAR BIMA.;---------------------------------

- Bahwa pada tanggal 11 Februari 2019, polisi menemukan jasad KRISNA

RIANDRU, WANDA SAPUTRA, dan YULIUS PURBA yang terkubur

alakadarnya di belakang pabrik. Kemudian menyerahkan jasad KRISNA

RIANDRU, WANDA, dan YULIUS, ke RS Harapan Pupus Ungaran

untuk Visum Et Repertum;

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, menyebabkan korban KRISNA RIANDRU meninggal dunia

sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. KS

01.18/VII.C.19/VER/251/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang

ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. selaku

dokter ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter

pemeriksa yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut:----------------------

1. Kepala

a. Ditemukan satu luka tembak yang fatal di area kepala KRISNA

RIANDRU di bagian belakang sedalam 5 (lima) sentimeter yang

menghancurkan tulang occipital dan tepat mengenai otak kecil

KRISNA RIANDRU;

14 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Hasil pemeriksaan:

- Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak di bagian kepala

belakang;

- Pada pemeriksaan dalam penyebab kematian akibat banyak pendarahan

yang disebabkan luka tembak di daerah kepala belakang sedalam 5

(lima) sentimeter yang menghancurkan tulang occipital dan tepat

mengenai otak kecil;

Kesimpulan: Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai satu luka tembak dibagian

belakang kepala belakang dipemeriksaan luar dan di pemeriksaan dalam dijumpai

adanya pendarahan yang disebabkan hancurnya tulang occipital dan tepat

mengenai otak kecil;

Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:--------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah patahnya hancurnya tulang occipital

dan tepat mengenai otak kecil akibat luka

tembak;---------------------------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, menyebabkan korban WANDA SAPUTRA meninggal dunia

sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. WD

01.18/IX.E.17/VER/511/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang

ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter

ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa

yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut:------------------------------------

1. Dada

15 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri

sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk

yang tepat mengenai jantung; -

Hasil pemeriksaan:

- Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di bagian

dada sebelah kiri;

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima) sentimeter,

letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat mengenai jantung

WANDA SAPUTRA;

Kesimpulan:

Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di bagian dada

sebelah kiri dan pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam lima sentimeter,

letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat mengenai jantung. Dari hasil

pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:--------------------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh

darah di jantung akibat luka

tembak;--------------------------------------------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, menyebabkan korban YULIUS PURBA meninggal dunia

sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. YS

03.25/VIII.B.18/VER/413/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang

ditandatangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter

16 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa

yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut:------------------------------------

1. Dada

a. Ditemukan satu luka tembak pada dada sebelah kanan YULIUS

PURBA sedalam 3 (tiga) sentimeter yang letaknya di bawah 3

(tiga) tulang rusuk YULIUS PURBA;-----------------------------------

b. Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri

sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya di bawah 3 (tiga) tulang

rusuk yang tepat megenai jantung YULIUS PURBA;----------------

2. Leher

a. Dijumpai satu luka tebasan sepanjang 6 (enam) sentimeter dan

sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah kanan YULIUS

PURBA yang memotong pembuluh darah besar arteri.--------------

Hasil pemeriksaan:

- Pada pemeriksaan luar ditemukan dua luka tembak dibagian dada kiri

dan dada kanan, serta luka tebasan dibagian leher

kanan;------------------------

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 3 (tiga) sentimeter

dibagian dada sebelah kanan letaknya di bawah 3 (tiga) tulang

rusuk;----

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima) sentimeter

dibagian dada sebelah kiri;

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka tebasan sepanjang 6 (enam)

sentimeter dan sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah kanan

yang memotong pembuluh darah besar arteri;---------------------------------

Kesimpulan:

17 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Penyebab kematian akibat banyak pendarahan yang disebabkan akibat dua luka

tembak yang diduga menembus organ jantung dan pembuluh darah besar arteri.

Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:--------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh

darah di jantung akibat luka tembak serta pembuluh darah yang

terputus akibat luka tebasan yang memotong pembuluh darah besar

arteri.;-------

-------------Perbuatan TERDAKWA tersebut sebagaimana diatur dan

diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan

Berencana.-

SUBSIDAIR:

Bahwa ia TERDAKWA, NABILA FARAH binti AGUNG ABADI, pada waktu yang

tidak dapat diingat secara pasti, yakni dimulai pada tanggal 02 Februari 2019 atau

setidak-tidaknya di suatu waktu dalam bulan Februari tahun 2019, bertempat di

sebuah pabrik yang sudah tidak beroperasi, bertempat di Jl. Melati Raya No. 12A,

RT. 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten Semarang, atau karena banyaknya saksi yang

berdomisili di kota Semarang sesuai dengan Pasal 84 KUHAP ayat 2, Pengadilan

negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal,

berdiam terakhir, di tempat ia diketemukan. atau ditahan, hanya

berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila tempat

kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat

pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri


18 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg
yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan, Pengadilan Negeri

Kota

19 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Semarang yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, yaitu

Pembunuhan dengan sengaja sebagaimana dimaksud, dengan sengaja lebih

dahulu menghilangkan nyawa orang lain dihukum karena salahnya

pembunuhan biasa, perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa dengan

cara-cara sebagai berikut:------------------------------------------------------

- Bahwa pada mulanya, pada tanggal 02 Februari 2019 malam pukul 20.04,

TERDAKWA NABILA FARAH disekap oleh KRISNA RIANDRU,

YULIUS, WANDA, dan FAJAR BIMA di sebuah pabrik yang tidak

beroperasi, yang terletak di Jl. Melati Raya No.12A, RT. 01/RW. 06,

Ungaran, Kabupaten Semarang yang membuat TERDAKWA NABILA

FARAH tidak dapat menghadiri acara penghargaan Desainer Award di

Ballroom Spark Lite Gunung Pati, Semarang;-----------------------------------

- Bahwa, sebelum KRISNA RIANDRU, WANDA, YULIUS, FAJAR BIMA,

dan TERDAKWA sampai di pabrik, pada rekaman CCTV gudang pabrik

pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensik Nomor FR.

4.8.0.02./2019 ternyata ada seorang pemuda bernama ANTON yang

lebih dahulu berada di pabrik sekitar pukul 20.00, untuk uji nyali di

gudang pabrik;

- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019, saksi ANTON juga melihat ada 5

(lima) orang mendatangi pabrik, yaitu KRISNA RIANDRU, WANDA,

YULIUS, FAJAR BIMA, dan TERDAKWA pada pukul 20.10;--------------

- Bahwa saksi ANTON melihat tangan dan mulut TERDAKWA diikat dan

didudukan pada sebuah kursi di pabrik;-----------------------------------------

- Bahwa, melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02

Februari 2019, saksi ANTON yang mengetahui hal tersebut panik lalu

bersembunyi

20 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


dibalik tumpukan kardus dan mengamati TERDAKWA yang ditahan oleh

KRISNA RIANDRU, WANDA, dan YULIUS;--------------------------------

- Bahwa, melalui rekaman CCTV di gudang pabrik, WANDA, YULIUS, dan

FAJAR BIMA meninggalkan TERDAKWA di gudang pabrik yang hanya

dijaga oleh KRISNA RIANDRU;

- Bahwa FAJAR BIMA tidak langsung meninggalkan, namun berjalan

dengan sangat pelan meninggalkan KRISNA RIANDRU karena masih

bingung dengan pekerjaan yang dia kerjakan;---------------------------------

- Bahwa berdasarkan Voice Note Record via WhatsApp dengan digital

forensik Nomor FR. 3.8.0.0.2./2019 antara nomor +6285758669438 milik

KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289590621307 milik YANSEN

CAPRIN, dalam Voice Note Record YANSEN CAPRIN mengatakan

“Gimana semua berjalan lancar?”. Lalu, KRISNA RIANDRU membalas

“Aman pak, NABILA sudah kami amankan”. YANSEN CAPRIN

meneruskan “Kris suruh NABILA mendengar VN saya ini!”. Lalu, KRISNA

RIANDRU membalas “Siap, pakk”. Kemudian YANSEN CAPRIN

mengirim pesan untuk TERDAKWA “Gimana nab? Enak disana? Akhirnya

kamu merasakan amarah saya HAHAHA, berdoalah agar dosa-dosamu

diampuni, karena setelah ini kamu sudah tidak bernafas lagi

HAHAAHAHA”. TERDAKWA membalas “Langkahi dulu mayat saya

hahaha, karena akan saya habisi anak buahmu disini! Kemudian akan saya

bunuh kamu! kamu kabur sampai ke ujung samudera pun akan saya

buru”;

- Bahwa ternyata FAJAR BIMA yang berada tidak jauh dari KRISNA

RIANDRU telah mendengar dan merekam percakapan antara YANSEN

21 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


CAPRIN, KRISNA RIANDRU, dan TERDAKWA dan mengunggahnya

di dark web untuk disaksikan oleh banyak orang;-----------------------------

- Bahwa berdasarkan transkip percakapan WhatsApp dengan digital

forensic Nomor FR. 7.6.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438

milik KRISNA RIANDRU dengan nomor +6289213435115 milik FAJAR

BIMA, dalam percakapan tersebut KRISNA RIANDRU mengatakan

“Dek, gimana kerjaannya? Enak, kan? Nih, ada tugas buat kamu. Tolong

belikan koper sama peralatan untuk eksekusi Nabila. Cari sampai

dapat, jika disekitar sini tidak ada, carilah ke kota”. Lalu, FAJAR BIMA

membalas, “Iya kak, saya akan cari koper dan peralatannya sampai

dapat”; -------------------------------------------------

- Bahwa FAJAR BIMA langsung pergi membeli koper dan peralatan

seperti apa yang diperintahkan oleh KRISNA

RIANDRU;---------------------------

- Bahwa melalui rekaman CCTV di gudang pabrik pada tanggal 02 Februari

2019, TERDAKWA mencoba sekuat tenaga melepaskan tali yang

mengikat dirinya dengan trik pembebasan diri yang sudah dipelajarinya

saat berlatih ilmu bela diri pencak silat;-----------------------------------------

- Bahwa setelah tali yang mengikat tangannya terlepas, TERDAKWA

membuka ikatan tali pada tubuh, mulut dan kakinya;-------------------------

- Bahwa berdasarkan CCTV pabrik, setelah TERDAKWA berhasil melepas

semua ikatan talinya, TERDAKWA duduk termenung sejenak dan

terlihat menggerak-gerakan jarinya serta menoleh ke belakang untuk

mengamati kondisi pabrik;

- Bahwa tidak lama kemudian, TERDAKWA bangun dan berjalan

mengamati kondisi sekitar pabrik di saat KRISNA RIANDRU sedang

tertidur dengan kepala tertunduk;

22 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa TERDAKWA mengambil Pistol berjenis Revolver Kaliber 32

dilengkapi silincer (peredam suara) yang telah dimilikinya sejak berusia

21 tahun pada tahun 2013 yang dibeli dari seorang penjual senjata ilegal

yang bernama DON VITO secara online di black market melalui situs

https://malesbanget.com. TERDAKWA mendapatkan informasi seputar

penjualan senjata ilegal tersebut dari dark-web;-------------------------------

- Bahwa TERDAKWA didampingi sahabatnya yang bernama TASYA

VANIILA mendatangi lokasi yang sudah ditentukan oleh DON VITO

untuk melakukan pembayaran secara tunai berdasarkan Kuitansi

No.450/099 dan serah terima senjata ilegal tersebut, tepatnya di JL.

Cinta Lama Tidak Kembali No.11, Kec. Suka Sepi, Kota

Semarang;---------------

- Bahwa setelah Pistol milik TERDAKWA diambil oleh KRISNA

RIANDRU, TERDAKWA mengambil Pistol yang telah diletakkan oleh

KRISNA RIANDRU di atas meja dengan bagian silencer yang sudah

dicabut oleh KRISNA RIANDRU;

- Bahwa TERDAKWA langsung menembakkan ke arah tepat di bagian

vital tubuh KRISNA RIANDRU yaitu kepala bagian belakang, yang

membuat KRISNA RIANDRU langsung mati di tempat kejadian

perkara;-----------

- Bahwa, Saksi ANTON yang sedang bersembunyi dibalik tumpukan

kardus, melihat semua hal yang dilakukan oleh TERDAKWA dari celah-

celah tumpukan kardus;

- Bahwa setelah penembakan itu terjadi, WANDA dan YULIUS yang

bertugas menjaga pintu depan pabrik, tidak mendengar suara tembakan

tersebut karena pistol yang dimiliki oleh TERDAKWA memiliki peredam

suara, sehingga WANDA dan YULIUS tidak mengetahui bahwa telah

23 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


terjadi penembakan terhadap KRISNA RIANDRU;--------------------------

24 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa setelah kejadian itu, TERDAKWA mengecek nafas dan nadi pada

leher KRISNA RIANDRU. Selanjutnya, TERDAKWA kemudian

bergegas mengambil ponsel milik KRISNA RIANDRU untuk

menghubungi RIZKY KURNIANSYAH selaku sopir pribadinya;-----------

- Bahwa pada tanggal 02 Februari 2019 berdasarkan Voice Note Record

dengan digital forensic Nomor FR. 1.3.0.02.02/2019 antara nomor

+6285758669438 milik KRISNA RIANDRU dengan nomor

+6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, TERDAKWA

menghubungi RIZKY KURNIANSYAH menggunakan ponsel milik

KRISNA RIANDRU. Dalam percakapan tersebut, TERDAKWA

meminta RIZKY KURNIANSYAH untuk menjemput TERDAKWA dan

akan mengirimnya lokasi pabrik tersebut;

- Bahwa berdasarkan Voice Note Record dengan digital forensic Nomor FR.

1.3.0.02.02/2019 antara nomor +6285758669438 yang dikirim

TERDAKWA dengan menggunakan ponsel milik KRISNA RIANDRU

dengan nomor +6289562049635 milik RIZKY KURNIANSYAH, dalam

Voice Note Record RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Tunggu ya

Bu saya segera ke sana, Ibu coba cari jalan buat melarikan diri ya,

Bu”. Setelah itu, Terdakwa membalas Voice Note Record tersebut

dengan mengatakan: “Cepet ya, Pak. Ini ada pintu belakang sih, tapi

sepertinya saya pilih pintu depan aja deh pak, karena saya ada pistol.”

;---------------

- Bahwa RIZKY KURNIANSYAH membalas Voice Note Record yang

dikirim oleh TERDAKWA dengan menggunakan ponsel milik KRISNA

RIANDRU mengatakan: “Jangan Bu, lewat pintu belakang aja,

bahaya, Bu. Kan Ibu gatau berapa banyak yang jaga di depan.”

Namun

25 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


TERDAKWA tidak merespon Voice Note Record yang dikirim oleh

RIZKY KURNIANSYAH;

- Bahwa setelah itu TERDAKWA, menyimpan nomor RIZKY

KURNIANSYAH menggunakan hp KRISNA RIANDRU, kemudian

mengirimi lokasi pabrik tempat penyekapan yang selanjutnya diketahui

beralamat di Jl. Melati Raya No.12A, RT 01/RW. 06, Ungaran, Kabupaten

Semarang;

- Bahwa, tidak lama berselang TERDAKWA melalui Voice Note Record

dengan RIZKY KURNIANSYAH mengatakan: “Saya sudah membunuh

Krisna, bawa saya kabur dari sini, Pak. Saya akan terus maju

melewati pintu depan, saya akan menembaki orang-orang itu

menggunakan pistol saya. Saya akan buat mereka menyesal,

Pak.”;--------------------------------

- Bahwa berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat

penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019 dengan digital forensic

Nomor FR. 9.7.0.02.02/2019, alih-alih TERDAKWA melarikan diri

melalui pintu belakang, TERDAKWA justru memilih keluar melalui pintu

depan dan membunuh WANDA dengan tembakan di dada sebelah kiri

tepat di jantungnya. Hal itu dilakukan TERDAKWA untuk menunjukkan

dirinya lebih hebat daripada YANSEN CAPRIN serta membalas dendam

dengan membunuh orang suruhan YANSEN

CAPRIN;--------------------------------

- Bahwa setelah melihat WANDA tergeletak bersimbah darah serta tidak

sadarkan diri akibat luka tembakan di dada sebelah kiri yang melesat

tiba- tiba. YULIUS berteriak dan menghampiri TERDAKWA dengan

membawa parang;

26 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Bahwa YULIUS berlari mendekati TERDAKWA yang berjarak 2 (dua)

meter darinya namun belum sampai YULIUS menghampiri

TERDAKWA, YULIUS justru tertembak di dada

kanannya;----------------------------------

- Bahwa, berdasarkan rekaman CCTV halaman depan pabrik tempat

penyekapan pada tanggal 02 Februari 2019, TERDAKWA membunuh

YULIUS dengan tembakan di dada sebelah kanan. Kemudian SAPARDI

yang sudah menaruh curiga karena melihat Mobil Avanza Biru dengan

Nomor Polisi H 1123 GF memasuki pabrik pukul 20.04 dan terlihat sudah

terparkir cukup lama, serta mendengar suara gaduh yang berasal dari

pabrik. SAPARDI yang mendengar hal tersebut langsung mengendarai

sepeda motornya menuju ke tempat kejadian yang berjarak kurang lebih

150m dari rumah singgah nya untuk mengetahui apa yang terjadi;--------

- Bahwa setelah ditembak oleh TERDAKWA, YULIUS dengan sedikit

daya yang masih dimilikinya bergerak dan memegang kaki TERDAKWA.

Atas hal tersebut, membuat TERDAKWA kembali melancarkan serangan

dengan melayangkan parang yang berada di dekat tubuh YULIUS;-------

- Bahwa TERDAKWA menebaskan parang tersebut kepada YULIUS tepat

di leher bagian kanan YULIUS. Tak cukup sampai disitu, TERDAKWA

kembali menembakkan peluru ke dada kiri tepat mengenai jantung

YULIUS hingga tewas dan tidak sadarkan diri, TERDAKWA

bersembunyi di perkebunan sawit depan pabrik sambil menunggu RIZKY

KURNIANSYAH;

- Bahwa SAPARDI yang melihat kejadian tersebut kaget dan diam

membisu karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, kemudian

SAPARDI menyalakan motornya dengan tergesa-gesa dan buru-buru

untuk kembali ke rumah singgahnya. Namun, SAPARDI justru jatuh ke

27 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


dalam parit karena tidak adanya penerangan di sekitar kebun, sehingga

membuat SAPARDI mengalami koma selama seminggu dan di bawa ke

rumah sakit oleh istrinya;

- Bahwa, FAJAR BIMA yang diperintahkan oleh KRISNA RIANDRU

untuk membeli koper dan peralatan telah kembali ke pabrik bersamaan

dengan datangnya YANSEN CAPRIN pada tanggal 03 Februari 2019

pukul 02.00 WIB;

- Bahwa, FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN kaget mendapati WANDA

dan YULIUS tergeletak bersimbah darah di dekat pintu depan pabrik;---

- Bahwa, FAJAR BIMA dan YANSEN CAPRIN langsung menuju ke

gudang pabrik dan menemukan KRISNA RIANDRU dengan keadaan

yang mengenaskan;

- Bahwa, YANSEN CAPRIN pergi ke ruang CCTV untuk memeriksa apa

yang telah terjadi;

- Bahwa setelah YANSEN CAPRIN dan FAJAR BIMA memeriksa CCTV,

diketahui bahwa TERDAKWA telah menembaki KRISNA RIANDRU,

WANDA, dan YULIUS menggunakan pistol milik TERDAKWA;-----------

- Bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut. Kemudian, YANSEN

CAPRIN dan FAJAR BIMA menguburkan KRISNA RIANDRU,

WANDA, dan YULIUS di belakang pabrik dengan alakadarnya;-----------

- Bahwa, delapan hari kemudian pada tanggal 10 Februari 2019 pukul

22.00, TERDAKWA dan YANSEN CAPRIN mengadakan perkelahian

tanding pistol di pabrik yang sama;

- Bahwa, pada tanggal yang sama pukul 22.15 FAJAR BIMA melapor ke

Polsek Ungaran atas terjadinya pembunuhan yang dilakukan oleh

28 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


TERDAKWA ditanggal 02 Februari 2019 sekitar pukul 21.00-23.00 WIB

atau setidak-tidaknya di bulan Februari 2019;----------------------------------

- Bahwa polisi dari Polsek Ungaran datang pada tanggal 10 Februari 2019

pukul 23.30 WIB atas laporan FAJAR BIMA;----------------------------------

- Bahwa pada tanggal 11 Februari 2019, polisi menemukan jasad KRISNA

RIANDRU, WANDA, dan YULIUS yang terkubur alakadarnya di

belakang pabrik. Kemudian menyerahkan jasad KRISNA RIANDRU,

WANDA, dan YULIUS, ke RS Harapan Pupus Ungaran untuk Visum Et

Repertum;

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, menyebabkan korban, KRISNA meninggal dunia sebagaimana

surat hasil Visum Et Repertum No. KS 01.18/VII.C.19/VER/251/2019 pada

tanggal 12 Februari 2019 yang ditandatangani dan dibuat oleh

dr.YOHANA ANDREW, SpF. dokter ahli forensik pada RS Harapan

Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa yang hasil pemeriksaannya

sebagai berikut;

1. Kepala

a. Ditemukan satu luka tembak yang fatal di area kepala KRISNA

RIANDRU di bagian belakang sedalam 5 (lima) sentimeter yang

menghancurkan tulang occipital dan tepat mengenai otak kecil

KRISNA RIANDRU;

Hasil pemeriksaan:

- Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak di bagian kepala

belakang;

- Pada pemeriksaan dalam penyebab kematian akibat banyak

pendarahan yang disebabkan luka tembak di daerah kepala belakang

29 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


sedalam 5 (lima) sentimeter yang menghancurkan tulang occipital

dan tepat mengenai otak kecil;

Kesimpulan:

Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai satu luka tembak dibagian belakang kepala

belakang dipemeriksaan luar dan di pemeriksaan dalam dijumpai adanya

pendarahan yang disebabkan hancurnya tulang occipital dan tepat mengenai otak

kecil, dapat disimpulkan;

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah patahnya hancurnya tulang occipital

dan tepat mengenai otak kecil akibat luka

tembak;---------------------------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, menyebabkan korban, WANDA meninggal dunia sebagaimana

surat hasil Visum Et Repertum No. WD 01.18/IX.E.17/VER/511/2019

pada tanggal 12 Februari 2019 yang ditandatangani dan dibuat oleh dr.

YOHANA ANDRIANA, SpF. dokter ahli forensik pada RS Harapan

Pupus Ungaran sebagai dokter pemeriksa yang hasil pemeriksaannya

sebagai berikut :

1. Dada

a. Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri

sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang

rusuk yang tepat mengenai jantung;------------------------------------

Hasil pemeriksaan:

30 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


- Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di

bagian dada sebelah kiri;

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima)

sentimeter, letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat

mengenai jantung WANDA; -

Kesimpulan:

Pada pemeriksaan luar ditemukan satu luka tembak yang fatal di bagian dada

sebelah kiri dan pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam lima sentimeter,

letaknya dibawah 3 (tiga) tulang rusuk yang tepat mengenai jantung. Dari hasil

pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:--------------------------------------------------

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh

darah di jantung akibat luka

tembak;--------------------------------------------

- Bahwa akibat perbuatan TERDAKWA sebagaimana yang telah

diuraikan di atas, menyebabkan korban YULIUS meninggal dunia

sebagaimana surat hasil Visum Et Repertum No. YS

03.25/VIII.B.18/VER/413/2019 pada tanggal 12 Februari 2019 yang

ditanda tangani dan dibuat oleh dr. YOHANA ANDRIANA, SpF.

dokter ahli forensik pada RS Harapan Pupus Ungaran sebagai dokter

pemeriksa yang hasil pemeriksaannya sebagai berikut :-----------------

1. Dada

31 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


a. Ditemukan satu luka tembak pada dada sebelah kanan

YULIUS sedalam 3 (tiga) sentimeter yang letaknya di bawah

3 (tiga) tulang rusuk YULIUS;

b. Ditemukan satu luka tembak yang fatal pada dada sebelah kiri

sedalam 5 (lima) sentimeter, letaknya di bawah 3 (tiga) tulang

rusuk yang tepat mengenai jantung YULIUS;--------------------

2. Leher

a. Dijumpai satu luka tebasan sepanjang 6 (enam) sentimeter

dan sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher sebelah kanan

YULIUS yang memotong pembuluh darah besar arteri;--------

Hasil pemeriksaan:

- Pada pemeriksaan luar ditemukan dua luka tembak dibagian dada kiri

dan dada kanan, serta luka tebasan dibagian leher kanan;--------------

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 3 (tiga) sentimeter

dibagian dada sebelah kanan letaknya di bawah 3 (tiga) tulang

rusuk;-

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 3 (tiga) sentimeter

dibagian dada sebelah kanan letaknya di bawah 3 (tiga) tulang

rusuk;-

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka sedalam 5 (lima) sentimeter

dibagian dada sebelah kiri;

- Pada pemeriksaan dalam ditemukan luka tebasan sepanjang 6

(enam) sentimeter dan sedalam 4 (empat) sentimeter pada leher

sebelah kanan yang memotong pembuluh darah besar

arteri;--------------------

32 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Kesimpulan:

Penyebab kematian akibat banyak pendarahan yang disebabkan akibat dua luka

tembak yang diduga menembus organ jantung dan pembuluh darah besar arteri.

Dari hasil pemeriksaan dalam dan luar, disimpulkan:

1. Perkiraan lama kematian korban pada saat pemeriksaan lebih dari

sembilan hari;

2. Penyebab kematian korban adalah pendarahan besar pada pembuluh

darah di jantung akibat luka tembak serta pembuluh darah yang

terputus akibat luka tebasan yang memotong pembuluh darah besar

arteri.--------

----------Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana

dalam Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan.--------------------------------

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut Terdakwa

dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut di atas, telah menyampaikan

keberatan/eksepsi terhadap surat Surat Dakwaan Penuntut Umum, yang pada

pokoknya adalah sebagai berikut :

1. Kewenangan Pengadilan mengadili perkara;

2. Surat Dakwaan Error In Persona;

3. Keberatan mengenai Surat Dakwaan harus dibatalkan.

Menimbang, atas Nota Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa, Penuntut

Umum memberikan Tanggapan, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Materi keberatan telah melampaui lingkup keberatan;

2. Materi keberatan terlalu mencari-cari kesalahan dari Surat Dakwaan dan

33 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


banyak kekeliruan dalam isi keberatan;

34 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


3. Surat Dakwaan telah disusun secara cermat, jelas, dan lengkap.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa atas Nota Keberatan Saudara Penasihat Hukum

Terdakwa tersebut, Saudara Jaksa Penuntut Umum menyatakan pendapat di

depan Persidangan;

Menimbang, bahwa suatu Surat Dakwaan harus disusun sesuai ketentuan

Pasal 143 ayat 2 huruf a dan b Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yaitu

memenuhi persyaratan secara formil maupun materil sebagai berikut;

 Memenuhi secara cermat, jelas dan lengkap persyaratan formal

surat dakwaan yang terdiri dari : nama lengkap, tempat, tanggal

lahir, umur/tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat

tinggal, agama dan pekerjaan Terdakwa.

 Memenuhi secara cermat jelas dan lengkap persyaratan material

yaitu memuat uraian secara cermat, jelas, lengkap mengenai

Tindak Pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan

tempat tidak pidana itu dilakukan;

Menimbang, bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana sendiri tidak

menjelaskan tentang pengertian cermat, jelas, lengkap mengenai Tindak Pidana

yang didakwakan sehingga untuk mendapatkan penjelasan yang lebih konkrit

tentang istilah tersebut perlu diamati secara gramatikal, menelaah berbagai

pendapat para pakar hukum dan praktek peradilan sebagai berikut;

35 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, edisi

ketiga, Tahun 2005, hal 211, 465, 660 :

 Cermat berarti penuh minat, seksama, teliti, berhati – hati.

 Jelas berarti terang, nyata, gamblang, tegas, tidak ragu – ragu atau

bimbang.

 Lengkap berarti tidak ada kurangnya, genap, sedia segala – galanya,

sempurna, tidak kurang sedikitpun.

 Prof. Andi Hamzah menyatakan bahwa penafsiran suatu perumusan

dakwaan secara jelas adalah relatif, hendaknya ukurannya konkrit

yaitu apakah keadaan menunjukan Terdakwa dirugikan atau tidak,

jika terdakwa telah mengetahui dan mengerti untuk apa dan apa

sebab ia didakwa maka Surat Dakwaan sudah memadai jelasnya

(A.Hamzah, 1985:37-38).

 Berdasarkan Surat Edaran Jaksa Agung Nomor: SE-004/J.A/11/1983)

hal ini dikarenakan dalam surat edaran tersebut secara substansi

sudah cukup mewakili definisi uraian secara cermat, jelas, dan

lengkap menurut surat edaran tersebut sebagai berikut:

1. Cermat berarti menuntut ketelitian Penuntut Umum dalam

mempersiapkan Surat Dakwaan yang akan diterapkan bagi

Terdakwa,

2. Jelas berarti uraian kejadian atau fakta kejadian yang jelas

dalam Surat Dakwaan sehingga Terdakwa dengan mudah

memahami apa yang didakwakan terhadap dirinya dan dapat

mempersiapkan pembelaan sebaik-baiknya,

3. Lengkap berarti Surat Dakwaan harus memuat seluruh unsur

(elemen) tindak pidana yang didakwakan. Menimbang, bahwa

36 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


secara materiil suatu Surat Dakwaan dipandang telah

memenuhi syarat apabila Surat Dakwaan tersebut telah

memberi gambaran secara bulat dan utuh tentang:

A. Tindak pidana yang dilakukan;

B. Siapa yang melakukan tindak pidana tersebut;

C. Dimana tindak pidana dilakukan;

D. Bilamana/kapan tindak pidana dilakukan;

E. Akibat apa yang ditimbulkan tindak pidana tersebut (delik

materiil);

F. Apakah yang mendorong Terdakwa melakukan tindak

pidana tersebut (delik-delik tertentu); dan

G. Ketentuan-ketentuan pidana yang diterapkan.

 Dalam Rakernas Mahkamah Agung dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh

Indonesia Tahun 1986, Mahkamah Agung telah memberikan petunjuk

sebagai berikut : Maksud Pasal 143 ayat (2) KUHAP dengan kalimat “uraian

secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang

didakwakan. Bahwa dalam surat dakwaan itu harus disebut apa yang

sesungguhnya dilakukan oleh Terdakwa yang memenuhi unsur delik

yang didakwakan sehingga tidak cukup hanya menyebutkan deliknya saja

(hasil Rakernas Mahkamah Agung dengan Ketua Pengadilan Tinggi seluruh

Indonesia tahun 1986 halaman 152);

Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan keberatan

dari Tim Penasihat Hukum Terdakwa yang telah disebutkan di atas, Majelis Hakim

terlebih dahulu akan menguji dan mempertimbangkan, apakah Keberatan dari Tim

Penasihat Hukum Terdakwa tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang diatur

dalam Pasal 156 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;

37 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Menimbang, bahwa dalam pasal 156 ayat (1) Undang–Undang Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana dirumuskan sebagai

berikut : “Dalam hal Terdakwa atau Penasihat Hukum mengajukan keberatan

bahwa Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau Dakwaan tidak

dapat diterima atau surat Dakwaan harus dibatalkan, setelah diberi kesempatan

kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya, Hakim

mempertimbangkan Keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil Keputusan”;

Menimbang, bahwa Pasal 156 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana telah menentukan secara limitatif mengenai materi muatan Keberatan

sebagai berikut :

1. Tentang Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya;

Ada macam-macam alasan, yaitu:

a. Pengadilan Militer ( Kompetensi Absolut, Pasal 10 UU No. 4 Tahu

2002 jo UU No. 31 tahun 1997 tentang KUHPM );

b. Majelis Pengadilan Koneksitas ( Pasal 89 KUHAP );

c. Pengadilan Negeri lain ( Kompetensi relatif, Pasal 84 KUHAP ).

2. Tentang Surat Dakwaan tidak dapat diterima.

Ada beberapa alasan keberatan dakwaan tidak dapat diterima atau

tuntutan Penuntut Umum tidak dapat diterima, yaitu:

a. Surat Dakwaan Penuntut Umum telah kadaluarsa ( Pasal 78 KUHP );

b. Adanya asas nebis in idem ( Pasal 76 KUHP );

c. Tidak adanya unsur pengaduan ( Pasal 74 KUHP )

d. Dakwaan bukan tindak pidana kejahatan atau pelanggaran;

e. Dakwaan tidak sesuai dengan tindak pidana yang dilakukannya;

f. Dakwaan termasuk perselisihan perdata.

3. Tentang Surat Dakwaan harus dibatalkan (batal demi hukum).

38 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Surat Dakwaan yang dibuat oleh Penuntut Umum tidak memenuhi syarat

materiil. Suatu Surat Dakwaan dipandang telah memenuhi syarat apabila

Surat Dakwaan tersebut telah memberi gambaran secara bulat dan utuh

tentang:

1. Tindak Pidana yang dilakukan;

2. Siapa yang melakukan tindak pidana tersebut;

3. Dimana tindak pidana dilakukan;

4. Bilamana tindak pidana dilakukan;

5. Bagaimana tindak pidana itu dilakukan;

6. Akibat apa yang ditimbulkan tindak pidana tersebut;

7. Apakah yang mendorong terdakwa melakukan tindak pidana tersebut;

8. Ketentuan pidana yang diterapkan.

Menimbang, bahwa menurut Yahya Harahap Eksepsi secara umum berarti

pengecualian, akan tetapi dalam konteks hukum acara, bermakna tangkisan atau

bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat syarat atau

formalitas dakwaan yang mengakibatkan dakwaan tidak dapat diterima.Tujuan

pokok pengajuan eksepsi yaitu agar proses pemeriksaan dapat berakhir tanpa lebih

lanjut memeriksa pokok perkara. Eksepsi diatur dalam Pasal 136 Reglement

Indonesia yang Diperbaharui ( HIR ).

Menimbang, setelah mencermati pokok – pokok dari nota keberatan Tim

Penasihat Hukum Terdakwa dan Tanggapan Penuntut Umum. Bahwa Majelis hakim

akan mempertimbangkan sebagai berikut:

39 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


PETITUM

1. Menerima keberatan/eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa

Nabila Farah binti Agung Abadi untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Terdakwa bebas dari segala dakwaan Jaksa

Penuntut Umum;

3. Menyatakan bahwa surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum

Nomor Register Perkara 155/Pid.B/2019/ PN. Smg harus

dibatalkan;

4. Menyatakan perkara ini tidak diperiksa lebih lanjut; dan

5. Membebankan biaya perkara kepada negara.

ATAU

Bila majelis hakim berpendapat lain,maka kami mohon agar

diberikan putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono).

Menimbang, bahwa tehadap keberatan dari Tim Penasihat Hukum Terdakwa

tersebut, Penuntut Umum telah pula mengajukan Pendapat yang dibacakan di

muka pengadilan pada hari Senin, 12 Agustus 2019 yang pada pokoknya

mengajukan permohonan sebagai berikut:

1. Menetapkan Nota Keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa NABILA

FARAH binti AGUNG ABADI tidak dapat diterima atau ditolak untuk

seluruhnya;

2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan dengan Nomor Register Perkara:

155/Pid.B/2019/PN Smg tertanggal 29 Juli 2019 yang dibacakan di

persidangan tanggal 29 Juli 2019, adalah sah menurut hukum karena

telah memenuhi syarat formil dan materiil sesuai dengan ketentuan Pasal

143 Ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP sehingga dapat dijadikan dasar

40 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


dalam pemeriksaan perkara atas nama Terdakwa NABILA FARAH binti

AGUNG ABADI;

3. Menerima Surat Dakwaan dengan Nomor Register Perkara:

155/Pid.B/2019/PN Smg tertanggal 29 Juli 2019 yang dibacakan di

persidangan tanggal 29 Juli 2019 atas nama NABILA FARAH binti AGUNG

ABADI;

4. Menyatakan agar pemeriksaan terhadap Terdakwa untuk dilanjutkan.

Menimbang, bahwa tentang uraian Eksepsi dari Para Penasehat Hukum

Terdakwa tersebut, selengkapnya adalah sebagaimana tercatat/terlampir dalam

Berita Acara Persidangan;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari dan memperhatikan

Pendapat Penuntut Umum atas Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa, Majelis

Hakim akan mempertimbangkan dengan uraian sebagai berikut:

1. PENGADILAN NEGERI KOTA SEMARANG TIDAK BERWENANG UNTUK

MENGADILI PERKARA TERDAKWA Nabila Farah binti Agung Abadi

Menimbang, bahwa terhadap Kompetensi Pengadilan, Tim Penasihat Hukum

menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Semarang tidak berwenang untuk

memeriksa dan mengadili perkara atas nama Terdakwa Nabila Farah binti Agung

Abadi;

Menimbang, bahwa penasihat hukum terdakwa mengajukan keberatan

bahwa yang menitik beratkan kepada kompetensi relatif dikarenakan yang

seharusnya yang berhak mengadili adalah pengadilan negeri ungaran berdasarkan

41 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


locus delicti atau lokasi terjadinya dugaan tindak pidana yang dilakukan terdakwa

42 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


terjadi di Jl. Melati Raya No.12A,RT.01/RW.06 dan alat bukti sehingga tempat

tersebut masih di wilayah yuridiksi pengadilan ungaran;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (2) Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana, Penuntut Umum berpendapat bahwa Pengadilan Negeri

Semarang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo karena

kedudukan domisili Terdakwa, atau tempat dimana Terdakwa berdiam terakhir,

atau tempat dimana ditemukannya atau ditahnnya Terdakwa, menurut Penuntut

Umum dalam hal ini telah jelas perbuatan terdakwa memenuhi unsur dalam

memenuhi unsur tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48

Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, setiap proses peradilan dilakukan

dengan asas sederhana, cepat, dan biaya ringan, oleh karenanya, asas tersebut

dapat terwujud jika perkara ini diadili di Pengadilan Negeri Semarang guna

efektivitas dan kenyamanan para saksi agar pemeriksaan tidak perlu diulang

kembali;

Menimbang, bahwa menurut M.Yahya Harahap, apabila terdakwa bertempat

tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri di mana sebagian besar saksi yang

hendak dipanggil bertempat tinggal.Dengan demikian, kewenangan relatif

mengadili terdakwa atau memeriksa perkara, beralih dari Pengadilan Negeri tempat

di mana peristiwa pidana terjadi ke Pengadilan Negeri tempat di mana terdakwa

bertempat tiggal;

Menimbang, menurut Majelis Hakim apabila tempat domisili terdakwa dapat

menjadi asas menentukan kewenangan relatif Pengadilan Negeri dengan jalan

mengesampingkan asas locus delicti apabila sebagian besar saksi yang hendak

dipanggil lebih dekat dengan Pengadilan Negeri Semarang;

43 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Menimbang, berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Semarang yang memeriksa dan mengadili perkara aquo

menyatakan Pengadilan Negeri Semarang berwenang untuk memeriksa dan

mengadili perkara aquo secara Relatif;

Menimbang, berdasarkan uraian di atas, maka Keberatan Tim Penasihat

Hukum Terdakwa mengenai Pengadilan Negeri Ungaran tidak berwenang secara

relatif untuk mengadili perkara Terdakwa, harus dinyatakan TIDAK DAPAT

DITERIMA;

2. SURAT DAKWAAN TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA JAKSA PENUNTUT

UMUM TIDAK CERMAT DALAM MENDAKWA TERSANGKA ( ERROR IN

PERSONA )

Menimbang, Tim Penasihat Hukum Terdakwa mengajukan Nota Keberatan

bahwa Penuntut Umum telah salah menentukan terdakwa ( Error In Persona );

Menimbang, Tim Penasihat Hukum berpendapat yang seharusnya menjadi

terdakwa ialah Sdr. Yansen Caprin bin Ilham Pratama, karena apa yang

dilakukan oleh Nabila Farah binti Agung Abadi adalah sebagai bentuk

pembelaan terpaksa; Menimbang,menurut Penuntut Umum mengemukakan

bahwa didalam proses penyelidikan kepolisian yang telah kami buat dalam Surat

Dakwaan adalah sudah telah memenuhi dan memuat perbuatan materiil yang

dilakukan oleh Terdakwa

secara lengkap, jelas, dan sistematis;

Menimbang, Penuntut Umum menyampaikan tidak akan memberikan

pendapat lebih lanjut mengenai hal tersebut karena sudah menyentuh pokok

perkara, sehingga perlu dibuktikan lebih lanjut dalam sidang pembuktian;

Menimbang, bahwa menurut Yahya Harahap, menjelaskan bahwa “ Eksepsi

44 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


adalah tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal menyangkut

45 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


syarat-syarat atau formalitas dakwaan, yaitu jika dakwaan yang diajukan

mengandung cacat atau pelanggaran formil dan berkaitan dengan pokok

perkara (erweer ten principale) yang mengakibatkan dakwaan tidak sah

sehingga harus dinyatakan tidak dapat diterima.”;

Menimbang, bahwa penetapan Terdakwa adalah bukan materi keberatan

dan sudah tidak relevan, untuk menentukan kualifikasi apakah benar atau

tidaknya Terdakwa maka dapat dibuktikan di tahap pembuktian;

Menimbang, menurut Majelis Hakim, berdasarkan uraian diatas, Nota

Keberatan Tim Penasihat Hukum Terdakwa tentang Error In Persona sudah

memasuki perkara yang di mana TIDAK SEHARUSNYA Nota Keberatan

membahas tentang tindak pidananya, sesuai Pasal 143 ayat 2 dan Pasal 156

ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana;

Menimbang, Majelis Hakim memutuskan bahwa Nota Keberatan dari Tim

Penasihat Hukum Terdakwa TIDAK DAPAT DITERIMA.

3. KEBERATAN MENGENAI SURAT DAKWAAN BATAL DEMI HUKUM (NULL

and VOID)

Menimbang, bahwa Tim Penasihat Hukum Para Terdakwa telah mengajukan

Keberatan yang menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum

(Null and Void) karena Surat Dakwaan tidak cermat, tidak jelas, dan tidak lengkap

sebagai berikut:

A. SURAT DAKWAAN TIDAK CERMAT, TIDAK JELAS, TIDAK LENGKAP

DALAM MENGURAIKAN UNSUR-UNSUR PASAL PEMBUNUHAN

BERENCANA

46 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Menimbang, Penasihat Hukum terdakwa keberatan atas pasal 340 Kitab

Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan Berencana karena dakwaan

primair tidak memiliki unsur-unsur kedalam pembunuhan berencana;

Menimbang, menurut Penasihat hukum pembunuhan yang direncanakan itu

adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja. Artinya si pelaku yang

mempunyai tempo berpikir apakah pembunuhan itu akan diteruskan

pelaksanaannya atau dibatalkan;

Menimbang, Penuntut Umum menyampaikan tidak akan memberikan

pendapat lebih lanjut mengenai hal tersebut karena sudah menyentuh pokok

perkara, sehingga perlu dibuktikan lebih lanjut dalam sidang pembuktian;

Menimbang, bahwa sesuai pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Acara

Pidana, eksepsi diajukan oleh terdakwa atau penasihat hukumnya hanya

menyangkut pengadilan tidak berwenang mengadili, eksepsi mengenai surat

dakwaan tidak diterima, dan eksepsi mengenai surat dakwaan harus dibatalkan;

Menimbang, bahwa menurut pendapat Lilik Mulyadi dalam bukunya “

Hukum Acara Pidana Indonesia Suatu Tinjauan Khusus Terhadap Surat Dakwaan,

Eksepsi, dan Putusan Peradilan”, menyebutkan, batasan keberatan itu mencakup

aspek dalam acara hukum pidana yang berisikan tangkisan atau pembelaan

terhadap materi surat dakwaan, atau tidak menyinggung pokok perkara;

Menimbang, bahwa menurut pendapat Ramelan, 1945 dalam bukunya

“Hukum Acara Pidana Teori dan Implementasi”, menyatakan keberatan atau

eksepsi yang diajukan hanya memuat hal-hal yang bersifat formal, tidak memasuki

masalah yang berkaitan dengan pokok perkara atau materi perkara;

47 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


Menimbang, menurut Majelis Hakim bahwa Surat Dakwaan sudah dapat

dikatakan lengkap apabila telah memuat unsur-unsur tindak pidana dan uraian

kronologis peristiwa yang dilakukan oleh Terdakwa;

Menimbang, menurut Majelis Hakim bahwa pada dasarnya, pembuatan

Surat Dakwaan hanya sebagai landasan bagi Hakim untuk memeriksa suatu

perkara dan tidak seharusnya pemenuhan unsur dibuktikan dalam perkara ini, poin

keberatan Penasihat Hukum akan dibuktikan dalam tahap pembuktian;

Menimbang, menurut Majelis Hakim bahwa keberatan mengenai hal

tersebut sudah memasuki materi pokok perkara, sehingga harus dinyatakan TIDAK

DAPAT DITERIMA;

B. SURAT DAKWAAN TIDAK JELAS DALAM MENERANGKAN WAKTU DAN

LETAK SECARA SPESIFIK SAAT TINDAK PIDANA DILAKUKAN

Menimbang, bahwa Penasihat Hukum Terdakwa memberikan Nota

Keberatan atas ketidak jelasan Surat Dakwaan dalam menerangkan waktu dan

letak secara spesifik saat tindak pidana dilakukan;

Menimbang, Tim Penasihat Hukum berpendapat Surat Dakwaan Penuntut

Umum tidak memenuhi syarat materiil, maka Surat Dakwaan batal demi hukum;

Menimbang, Penuntut Umum berpendapat bahwa Penasihat Hukum

Terdakwa hanya mencari kesalahan dalam menanggapi Surat Dakwaan, sehingga

terlihat bahwa Tim Penasihat Hukum telah kehabisan akal dalam mengajukan

keberatan yang dibungkus manis dalam Nota Keberatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung

RI tanggal 23 Agustus 1969 No: 36 K/ Kr/ 1968, yang menyatakan bahwa, “

Walaupun surat tuduhan tidak menyebutkan fakta dan keadaan yang menyertai

perbuatan

48 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


yang dituduhkan secara tidak lengkap tergambar tidak dengan sendirinya

mengakibatkan batalnya putusan.”;

Menimbang, bahwa menurut pendapat Ahli Hukum Pidana, Dr. Chairul

Huda, S.H., M.H. menyatakan: “Penyebutan unsur waktu dan tempat tidak perlu

disebutkan secara akurat. Karena kemungkinan tindak pidana sudah lampau.

Sepanjang Tempus masih dapat ditentukan berarti masih mungkin dilakukan

penuntutan, berarti tidak daluarsa. Jika tidak bisa menyebutkan hari dan jam suatu

kejahatan, cukup disebutkan bulan dan tahun saja. Teknis penyusunan dakwaan

tersebut tidak melanggar ketentuan KUHAP.” ;

Menimbang, bahwa menurut Prof. A. Karim Nasution, S.H., dalam bukunya “

Masalah Surat Tuduhan dalam Proses Pidana” pada halaman 110, menyebutkan

bahwa Surat Dakwaan sudah dapat dikatakan lengkap apabila telah memuat

unsur- unsur tindak pidana dan uraian kronologis peristiwa yang dilakukan oleh

Terdakwa;

Menimbang, menurut Majelis Hakim, berdasarkan uraian diatas, Surat

Dakwaan Penuntut Umum tidak melanggar aturan-aturan Kitab Undang-Undang

Hukum Acara Pidana, sehingga Surat Dakwaan termasuk tidak batal demi hukum;

Menimbang, dengan demikian Majelis Hakim menyatakan bahwa Nota

Keberatan Tim Penasehat Hukum TIDAK DAPAT DITERIMA.

MENGADILI

1. Menyatakan bahwa Nota Keberatan/Eksepsi yang diajukan oleh

Penasehat Hukum TERDAKWA NABILA FARAH tidak dapat diterima;

2. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum pada tanggal 29 Juli 2019

Nomor Register Perkara: 155/Pid.B/2019/PN Smg yang dibacakan pada tanggal

2019 adalah memenuhi syarat Undang-undang karenanya dapat

diterimasebagai dasar pemeriksaan di persidangan dalam perkara ini;

49 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


3. Menyatakan Pengadilan Negeri Semarang tetap melanjutkan atas

nama TERDAKWA NABILA FARAH;

4. Menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap perkara TERDAKWA NABILA

FARAH dilanjutkan, dengan ketentuan terdakwa tetap ditahan;

5. Menyatakan bahwa biaya perkara ditangguhkan sampai putusan akhir.

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tindak Pidana dengan Primair Pembunuhan Berencana, Subsidair

Pembunuhan pada Pengadilan Negeri Semarang pada hari Jumat, 16 Agustus

2019, oleh;

1. Faiz Alkaf Kasymir, S.H., M.H. (Hakim Ketua)


2. Artha Kariasmarico, S.H., M.H. (Hakim Anggota)
3. Herdina Septiani, S.H., M.H. (Hakim Anggota)

Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum

pada hari Senin, 19 Agustus 2019 oleh Majelis Hakim dengan didamping para

Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Reza Putri, S.H. sebagai Panitera

Pengganti serta dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa yang

didampingi oleh Tim Penasihat Hukumnya.

50 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg


HAKIM KETUA

Faiz Alkaf Kasymir, S.H., M.H.


NIP: 2002092220171001

HAKIM ANGGOTA 1 HAKIM ANGGOTA 2

Artha Kariasmarico, S.H., M.H. Herdina Septiani, S.H., M.H.


NIP: 2003100720171002 NIP: 200309111003

PANITERA PENGGANTI

Reza Putri, S.H.


NIP: 2003110120171006

51 dari 45 hal. Put. No. 155/Pid.B/2019/PN Smg

Anda mungkin juga menyukai