Anda di halaman 1dari 18

Nama: JASMINE NATASHA PRAMESTITI

NIM: 19/445149/HK/22163
KELAS: PLKH PIDANA A

PUTUSAN SELA
Nomor:820/Pid.Sus/2019/PN SLM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Sleman yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan
biasa dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sela sebagaimana berikut dalam
perkara Terdakwa:

Nama lengkap : BRUNO SIMANGKIR;


Tempat lahir : Medan;
Umur/tanggal lahir : 43 tahun/20 November 1976;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
Tempat tinggal : Jl. Gito Gati, Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec.
Sleman;
Agama : Katolik;
Pekerjaan : Swasta.

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 6 Juni 2019 sampai dengan tanggal 25 Juni 2019;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 26 Juni 2019 sampai dengan tanggal 4
Agustus 2019;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 3 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 22 Agustus
2019.

Terdakwa didampingi Penasehat Hukumnya Hilmi Muhammad, S.H., Ramadhan Setyabudi,


S.H., dan Fauzan Rizki, S.H., kesemuanya Advokad pada BFT & Partners berkantor di Jalan
Magelang KM 6 Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 6 Juni 2019;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sleman Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM tanggal 4 Agustus
2019 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakin Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM tanggal 4 Agustus tentang
penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;

Halaman 1 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Setelah mendengar pembacaan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa dan pendapat
dari Penuntut Umum

Menimbang, bahwa terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa


berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:
Kesatu:
Bahwa ia terdakwa BRUNO SIMANGKIR pada tanggal 25 Februari 2019 dan tanggal 06
Juni 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019, bertempat di Jl. Gito Gati,
Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman dan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
: Pengadilan Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam diri
terakhir, ditempat ia diketemukan atau ditahan hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang didalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan maka Pengadilan Negeri Sleman, yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak, menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (2), perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai
berikut:
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR ditangkap oleh pihak Kepolisian Tim Siber
Bareskrim Polri pada hari Selasa tanggal 6 Juni tahun 2019 sekitar jam : 00.30 Wib di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, karena terdakwa BRUNO
SIMANGKIR pemilik akun Youtube ‘Brunos36’, pada tanggal 25 Februari 2019 dan 06 Juni 2019
terdakwa BRUNO SIMANGKIR di Mess Korem Puri Idaman, Jl Maja Maju No. 5 Semarang
menggunakan Hand phone merk SAMSUNG GALAXY J12 miliknya dengan menggunakan Nomor
HP 08222450290 dan Email brunocengkir36@gmail.com melakukan rekaman dan mengunggah
video rekaman yang diupload di media youtube terkoneksi dengan akun youtube ‘Brunos36’ yaitu
antara lain:
Tanggal 25 Februari 2019:
1. url: https://www.youtube.com/watch?v=xZChwqpsaighgdb

Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu
negara yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak
berjuang untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta
rakyatnya kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma
haji nya, percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya
orang kafir lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah,
karena tidak berhukum dengan hukum Allah;
Disitu dijelaskan al-kafirun (ayat surat kafirun) sampai saat ini, BRUNO SIMANGKIR
tidak pernah tercatat secara resmi sebagai warga negara Indonesia, aku yoo ga sudi rek, jadi
warga negara kafir, nahh, mengenai perjuangan kalian ini mengapa saya, ikut nyemplung, ikut
terjun, itu hanya sekedar saya bersimpati kepada kalian, tidak lebih daripada itu, karena leluhur
ini adalah negeri leluhur saya, ini negeri leluhur saya tapi saya tidak menjadi warga negara disini,

Halaman 2 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


saya itu lebih diakui sebagai warga di negeri sulu, ya kan… kesultanan sulu.. saya tuh bukan
orang Indonesia, bukan warga negara Indonesia maksudnya, ya kan… saya itu bangsa Indonesia
yang berkewarganegaraan sulu, mau jadi warga negara Indonesia ga pate’en negara kafir kok,
malu dong saya jadi warga negara kafir, jadi kewajiban hmm…. Revolusi yah kalian, aku nih
malah orang luar, malah sebenernya kalau aku ga ikut campur yah hak aku, urusan aku, bukan
kewajibanku, aku tuh nyemplung karena bersimpati saja, jadi ini harap dipahami yoo.. konco –
konco sedoyo”;
Tanggal 06 Juni 2019:
2. url: https://www.youtube.com/watch?v=5k0_c6H6gcY22
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut :
“Semua yang menonton tayangan ini kalian akan menjadi saksi saya di akhirat kelak bahwa saya
mengucapkan Ash-hadu anla ilaha i llal-Lahu Wahdahu la Sharika Lahu wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rasuluh (Bacaan Doa) diakhirat nanti kalian akan menjadi saksi saya
bahwa saya telah mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Lalu selanjutnya saya tidak bisa
memungkiri tidak bisa menafikan tidak bisa meniadakan bahwasanya jokowi telah berpihak
pada blok komunis jokowi dan antek-anteknya telah bekerja sekeras mungkin semaksimal
mungkin untuk memasukan memaksakan paham komunis semua itu untuk dapat diterima
dengan alasan bhineka tunggal ika. Saya nyatakan, saya adalah lawan pertama daripada jokowi
dan komunisnya, kalau jokowi memerintahkan anteknya yang bernama Arya Pratama tanpa
suratnya untuk menangkap saya saya tidak akan tinggal diam. Jangan harap polisi bisa bawa
saya hidup-hidup. Kalau mau tangkap saya kalau bawa saya ke kantor polisi bangkai saya
jenazah saya bawa saya akan melawan kalian sampai mati saya akan melawan kalian sampai
saya maatii sampai ditetes darah saya tercuraaaaah. wahai antek antek komunis dan setelah
saya mati di situlah peperangan sejati mulai di situlah kalian akan baru tau siapakah Bruno
Simangkir dan kemampuanya dalam menciptakan kemenangan dalam suatu pertempuran
Bruno siap di jemput siap di dor mau sama densus kek emang gue pikirin peler peler hidup kagak
ad ague pikirin kagak gue takut ama kalian peler gue takut ama kalian kontol siapa kalian. kalian
penghianat, kalian penghianat bangsa ini, kalian penghianat negeri ini kalian penghianat
pancasila, tidak ada rasa takutku untuk kalian wahai penghianat silahkan tuntut kami, dooor
sampai mati dan pertempuran ini segera di mulai, Bruno dengan beserta seluruh kemampuan
bayuwikunnya akan bermain dengan indah memenangkan pertarungan di bumi ini, Allahuakbar
Allahuakbar allahuakbar, ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah
ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah;”
Bahwa isi dari rekaman video di Youtube tersebut diatas adalah salah satu video
rekaman yang dibuat oleh BRUNO SIMANGKIR yang di upload di media Youtube dengan akun
Youtube ‘Brunos36’, dan saksi Fakhri Nur Rachman, saksi. Jeffry Suryo, S.H. dan saksi Eko
Mulyadi, S.H (ketiganya petugas Kepolisian Tim Siber Bareskrim Polri) mengetahui setelah
adanya informasi adanya video rekaman berisikan konten SARA yang kemudian dilakukan
penyelidikan secara online sehingga diketahui pemilik dari akun Youtube ‘Brunos36’ dengan
terdakwa BRUNO SIMANGKIR dengan nomor Handphone 08222450290;
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan rekaman video yang diupload
di media youtube tersebut diatas menyebarkan informasi yang bermuatan mengadung ujaran
kebencian, penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan

Halaman 3 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) agar dapat dikonsumsi publik.
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR mengetahui melakukan rekaman dan
dilanjutkan dengan mengunggah video rekaman yang mengadung ujaran kebencian,
penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan
(SARA) melalui media online youtube atau media sosial online lainnya adalah dilarang oleh
hukum yang berlaku di Indonesia.
Bahwa perbuatan terdakwa membuat video rekaman yang di upload dalam media
massa Youtube tersebut diatas informasinya belum tentu kebenarannya dan dapat
menimbulkan SARA dan kebencian kepada individu dan atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan suku, ras dan golongan, video rekaman yang diupload ke media Youtube tersebut
dibuat oleh terdakwa BRUNO SIMANGKIR secara sadar dengan tujuan bisa di ketahui oleh
umum, dan terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan hal tersebut karena merasa kecewa
dengan pemerintahan sekarang ini;
Bahwa selain postingan youtube diatas ada konten youtube yang lain yang diupload
oleh terdakwa sebagai berikut :
- tanggal 4 Januari 2019 https://www.youtube.com/watch?v=zj2OFhqDz8E “selamat datang
saudara baru china komunis”
- (https://www.youtube.com/channel/UCznea1d2EQuYFGpE5TlIZrQ) “penghianatan dan
tipuan china komunis”
- Tanggal 9 november 2018 https://www.youtube.com/watch?v=chERYv33ikc “perdana
mentri china kontol”
- Pada hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2018 (https://www.youtube.com/watch?v=B8og-
XMofUI) “Bahaya laten China Komunis”
Perbuatan terdakwa BRUNO SIMANGKIR tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 45A ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU RI No. 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE);
Atau
Kedua:
Bahwa ia terdakwa BRUNO SIMANGKIR pada tanggal 25 Februari 2019 dan tanggal 06
Juni 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019, bertempat Jl. Gito Gati,
Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman dan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
: Pengadilan Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam diri
terakhir, ditempat ia diketemukan atau ditahan hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang didalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan maka Pengadilan Negeri Sleman, yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak, menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (2), perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai
berikut:

Halaman 4 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR ditangkap oleh pihak Kepolisian Tim Siber
Bareskrim Polri pada hari Selasa tanggal 6 Juni tahun 2019 sekitar jam : 00.30 Wib di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, karena terdakwa BRUNO
SIMANGKIR pemilik akun Youtube ‘Brunos36’, pada tanggal 25 Februari 2019 dan 06 Juni 2019
terdakwa BRUNO SIMANGKIR di Mess Korem Puri Idaman, Jl Maja Maju No. 5 Semarang
menggunakan Hand phone merk SAMSUNG GALAXY J12 miliknya dengan menggunakan Nomor
HP 08222450290 dan Email brunocengkir36@gmail.com melakukan rekaman dan mengunggah
video rekaman yang diupload di media youtube terkoneksi dengan akun youtube ‘Brunos36’ yaitu
antara lain:
Tanggal 25 Februari 2019:
1. url: https://www.youtube.com/watch?v=xZChwqpsaighgdb

Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu negara
yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak berjuang
untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta rakyatnya
kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma haji nya,
percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya orang kafir
lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah, karena tidak
berhukum dengan hukum Allah;
Disitu dijelaskan al-kafirun (ayat surat kafirun) sampai saat ini, BRUNO SIMANGKIR
tidak pernah tercatat secara resmi sebagai warga negara Indonesia, aku yoo ga sudi rek, jadi
warga negara kafir, nahh, mengenai perjuangan kalian ini mengapa saya, ikut nyemplung, ikut
terjun, itu hanya sekedar saya bersimpati kepada kalian, tidak lebih daripada itu, karena leluhur
ini adalah negeri leluhur saya, ini negeri leluhur saya tapi saya tidak menjadi warga negara disini,
saya itu lebih diakui sebagai warga di negeri sulu, ya kan… kesultanan sulu.. saya tuh bukan orang
Indonesia, bukan warga negara Indonesia maksudnya, ya kan… saya itu bangsa Indonesia yang
berkewarganegaraan sulu, mau jadi warga negara Indonesia ga pate’en negara kafir kok, malu
dong saya jadi warga negara kafir, jadi kewajiban hmm…. Revolusi yah kalian, aku nih malah
orang luar, malah sebenernya kalau aku ga ikut campur yah hak aku, urusan aku, bukan
kewajibanku, aku tuh nyemplung karena bersimpati saja, jadi ini harap dipahami yoo.. konco –
konco sedoyo”;
Tanggal 06 Juni 2019:
2. url: https://www.youtube.com/watch?v=5k0_c6H6gcY22
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut :
Semua yang menonton tayangan ini kalian akan menjadi saksi saya di akhirat kelak bahwa saya
mengucapkan Ash-hadu anla ilaha i llal-Lahu Wahdahu la Sharika Lahu wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rasuluh (Bacaan Doa) diakhirat nanti kalian akan menjadi saksi saya
bahwa saya telah mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Lalu selanjutnya saya tidak bisa
memungkiri tidak bisa menafikan tidak bisa meniadakan bahwasanya jokowi telah berpihak
pada blok komunis jokowi dan antek-anteknya telah bekerja sekeras mungkin semaksimal
mungkin untuk memasukan memaksakan paham komunis semua itu untuk dapat diterima
dengan alasan bhineka tunggal ika. Saya nyatakan, saya adalah lawan pertama daripada jokowi
dan komunisnya, kalau jokowi memerintahkan anteknya yang bernama Arya Pratama tanpa

Halaman 5 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


suratnya untuk menangkap saya saya tidak akan tinggal diam. Jangan harap polisi bisa bawa saya
hidup-hidup. Kalau mau tangkap saya kalau bawa saya ke kantor polisi bangkai saya jenazah saya
bawa saya akan melawan kalian sampai mati saya akan melawan kalian sampai saya maatii
sampai ditetes darah saya tercuraaaaah. wahai antek antek komunis dan setelah saya mati di
situlah peperangan sejati mulai di situlah kalian akan baru tau siapakah Bruno Simangkir dan
kemampuanya dalam menciptakan kemenangan dalam suatu pertempuran Bruno siap di
jemput siap di dor mau sama densus kek emang gue pikirin peler peler hidup kagak ad ague
pikirin kagak gue takut ama kalian peler gue takut ama kalian kontol siapa kalian. kalian
penghianat, kalian penghianat bangsa ini, kalian penghianat negeri ini kalian penghianat
pancasila, tidak ada rasa takutku untuk kalian wahai penghianat silahkan tuntut kami, dooor
sampai mati dan pertempuran ini segera di mulai, Bruno dengan beserta seluruh kemampuan
bayuwikunnya akan bermain dengan indah memenangkan pertarungan di bumi ini, Allahuakbar
Allahuakbar allahuakbar, ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah
ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah;
Bahwa isi dari rekaman video di Youtube tersebut diatas adalah salah satu video
rekaman yang dibuat oleh BRUNO SIMANGKIR yang di upload di media Youtube dengan akun
Youtube ‘Brunos36’, dan saksi Fakhri Nur Rachman, saksi. Jeffry Suryo, S.H. dan saksi Eko
Mulyadi, S.H (ketiganya petugas Kepolisian Tim Siber Bareskrim Polri) mengetahui setelah
adanya informasi adanya video rekaman berisikan konten SARA yang kemudian dilakukan
penyelidikan secara online sehingga diketahui pemilik dari akun Youtube ‘Brunos36’ dengan
terdakwa BRUNO SIMANGKIR dengan nomor Handphone 08222450290;
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan rekaman video yang diupload
di media youtube tersebut diatas menyebarkan informasi yang bermuatan mengadung ujaran
kebencian, penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) agar dapat dikonsumsi publik.
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR mengetahui melakukan rekaman dan
dilanjutkan dengan mengunggah video rekaman yang mengadung ujaran kebencian,
penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat tertent u berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan
(SARA) melalui media online youtube atau media sosial online lainnya adalah dilarang oleh
hukum yang berlaku di Indonesia.
Bahwa perbuatan terdakwa membuat video rekaman yang di upload dalam media
massa Youtube tersebut diatas informasinya belum tentu kebenarannya dan dapat
menimbulkan SARA dan kebencian kepada individu dan atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan suku, ras dan golongan, video rekaman yang diupload ke media Youtube tersebut
dibuat oleh terdakwa BRUNO SIMANGKIR secara sadar dengan tujuan bisa di ketahui oleh
umum, dan terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan hal tersebut karena merasa kecewa
dengan pemerintahan sekarang ini;
Bahwa selain postingan youtube diatas ada konten youtube yang lain yang diupload
oleh terdakwa sebagai berikut :
- tanggal 4 Januari 2019 https://www.youtube.com/watch?v=zj2OFhqDz8E “selamat datang
saudara baru china komunis”

Halaman 6 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


- (https://www.youtube.com/channel/UCznea1d2EQuYFGpE5TlIZrQ) “penghianatan dan
tipuan china komunis”
- Tanggal 9 november 2018 https://www.youtube.com/watch?v=chERYv33ikc “perdana
mentri china kontol”
- Pada hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2018 (https://www.youtube.com/watch?v=B8og-
XMofUI) “Bahaya laten China Komunis”
Perbuatan terdakwa BRUNO SIMANGKIR tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 16 jo.Pasal 4 huruf b angka 1 Undang Undang No 40 tahun 2008 tentang
Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis;
Atau
Ketiga
Bahwa ia terdakwa BRUNO SIMANGKIR pada tanggal 25 Februari 2019 dan tanggal 06
Juni 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019, bertempat di Jl. Gito Gati,
Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman dan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP
: Pengadilan Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam diri
terakhir, ditempat ia diketemukan atau ditahan hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang didalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Sleman, yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak, menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (2), perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai
berikut:
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR ditangkap oleh Kepolisian Tim Siber Bareskrim
Polri pada hari Selasa tanggal 6 Juni tahun 2019 sekitar jam : 00.30 Wib di Perumahan Pancasila Jl
Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, karena terdakwa BRUNO SIMANGKIR
pemilik akun Youtube ‘Brunos36’, pada tanggal 25 Februari 2019 dan 06 Juni 2019 terdakwa
BRUNO SIMANGKIR di Mess Korem Puri Idaman, Jl Maja Maju No. 5 Semarang menggunakan
Hand phone merk SAMSUNG GALAXY J12 miliknya dengan menggunakan Nomor HP 08222450290
dan Email brunocengkir36@gmail.com melakukan rekaman dan mengunggah video rekaman
yang diupload di media youtube terkoneksi dengan akun youtube ‘Brunos36’ yaitu antara lain:
Tanggal 25 Februari 2019:
1. url: https://www.youtube.com/watch?v=xZChwqpsaighgdb

Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu negara
yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak berjuang
untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta rakyatnya
kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma haji nya,
percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya orang kafir
lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah, karena tidak
berhukum dengan hukum Allah;

Halaman 7 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Disitu dijelaskan al-kafirun (ayat surat kafirun) sampai saat ini, BRUNO SIMANGKIR
tidak pernah tercatat secara resmi sebagai warga negara Indonesia, aku yoo ga sudi rek, jadi
warga negara kafir, nahh, mengenai perjuangan kalian ini mengapa saya, ikut nyemplung, ikut
terjun, itu hanya sekedar saya bersimpati kepada kalian, tidak lebih daripada itu, karena leluhur
ini adalah negeri leluhur saya, ini negeri leluhur saya tapi saya tidak menjadi warga negara disini,
saya itu lebih diakui sebagai warga di negeri sulu, ya kan… kesultanan sulu.. saya tuh bukan orang
Indonesia, bukan warga negara Indonesia maksudnya, ya kan… saya itu bangsa Indonesia yang
berkewarganegaraan sulu, mau jadi warga negara Indonesia ga pate’en negara kafir kok, malu
dong saya jadi warga negara kafir, jadi kewajiban hmm…. Revolusi yah kalian, aku nih malah
orang luar, malah sebenernya kalau aku ga ikut campur yah hak aku, urusan aku, bukan
kewajibanku, aku tuh nyemplung karena bersimpati saja, jadi ini harap dipahami yoo.. konco –
konco sedoyo”;
Tanggal 06 Juni 2019:
2. url: https://www.youtube.com/watch?v=5k0_c6H6gcY22
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut :
Semua yang menonton tayangan ini kalian akan menjadi saksi saya di akhirat kelak bahwa saya
mengucapkan Ash-hadu anla ilaha i llal-Lahu Wahdahu la Sharika Lahu wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rasuluh (Bacaan Doa) diakhirat nanti kalian akan menjadi saksi saya
bahwa saya telah mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Lalu selanjutnya saya tidak bisa
memungkiri tidak bisa menafikan tidak bisa meniadakan bahwasanya jokowi telah berpihak
pada blok komunis jokowi dan antek-anteknya telah bekerja sekeras mungkin semaksimal
mungkin untuk memasukan memaksakan paham komunis semua itu untuk dapat diterima
dengan alasan bhineka tunggal ika. Saya nyatakan, saya adalah lawan pertama daripada jokowi
dan komunisnya, kalau jokowi memerintahkan anteknya yang bernama Arya Pratama tanpa
suratnya untuk menangkap saya saya tidak akan tinggal diam. Jangan harap polisi bisa bawa saya
hidup-hidup. Kalau mau tangkap saya kalau bawa saya ke kantor polisi bangkai saya jenazah saya
bawa saya akan melawan kalian sampai mati saya akan melawan kalian sampai saya maatii
sampai ditetes darah saya tercuraaaaah. wahai antek antek komunis dan setelah saya mati di
situlah peperangan sejati mulai di situlah kalian akan baru tau siapakah Bruno Simangkir dan
kemampuanya dalam menciptakan kemenangan dalam suatu pertempuran Bruno siap di
jemput siap di dor mau sama densus kek emang gue pikirin peler peler hidup kagak ad ague
pikirin kagak gue takut ama kalian peler gue takut ama kalian kontol siapa kalian. kalian
penghianat, kalian penghianat bangsa ini, kalian penghianat negeri ini kalian penghianat
pancasila, tidak ada rasa takutku untuk kalian wahai penghianat silahkan tuntut kami, dooor
sampai mati dan pertempuran ini segera di mulai, Bruno dengan beserta seluruh kemampuan
bayuwikunnya akan bermain dengan indah memenangkan pertarungan di bumi ini, Allahuakbar
Allahuakbar allahuakbar, ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah
ashyhadu Allaillahaillallah waashaduanna muhammadarrosullullah;
Bahwa isi dari rekaman video di Youtube tersebut diatas adalah salah satu video
rekaman yang dibuat oleh BRUNO SIMANGKIR yang di upload di media Youtube dengan akun
Youtube ‘Brunos36’, dan saksi Fakhri Nur Rachman, saksi. Jeffry Suryo, S.H. dan saksi Eko
Mulyadi, S.H (ketiganya petugas Kepolisian Tim Siber Bareskrim Polri) mengetahui setelah
adanya informasi adanya video rekaman berisikan konten SARA yang kemudian dilakukan

Halaman 8 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


penyelidikan secara online sehingga diketahui pemilik dari akun Youtube ‘Brunos36’ dengan
terdakwa BRUNO SIMANGKIR dengan nomor Handphone 08222450290;
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan rekaman video yang diupload
di media youtube tersebut diatas menyebarkan informasi yang bermuatan mengadung ujaran
kebencian, penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan
individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar
golongan (SARA) agar dapat dikonsumsi publik.
Bahwa terdakwa BRUNO SIMANGKIR mengetahui melakukan rekaman dan
dilanjutkan dengan mengunggah video rekaman yang mengadung ujaran kebencian,
penghinaan, yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu
dan/atau kelompok masyarakat tertent u berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antar golongan
(SARA) melalui media online youtube atau media sosial online lainnya adalah dilarang oleh
hukum yang berlaku di Indonesia.
Bahwa perbuatan terdakwa membuat video rekaman yang di upload dalam media
massa Youtube tersebut diatas informasinya belum tentu kebenarannya dan dapat
menimbulkan SARA dan kebencian kepada individu dan atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan suku, ras dan golongan, video rekaman yang diupload ke media Youtube tersebut
dibuat oleh terdakwa BRUNO SIMANGKIR secara sadar dengan tujuan bisa di ketahui oleh
umum, dan terdakwa BRUNO SIMANGKIR melakukan hal tersebut karena merasa kecewa
dengan pemerintahan sekarang ini;
Bahwa selain postingan youtube diatas ada konten youtube yang lain yang diupload
oleh terdakwa sebagai berikut :
- tanggal 4 Januari 2019 https://www.youtube.com/watch?v=zj2OFhqDz8E “selamat datang
saudara baru china komunis”
- (https://www.youtube.com/channel/UCznea1d2EQuYFGpE5TlIZrQ) “penghianatan dan
tipuan china komunis”
- Tanggal 9 november 2018 https://www.youtube.com/watch?v=chERYv33ikc “perdana
mentri china kontol”
- Pada hari Jumat, tanggal 19 Oktober 2018 (https://www.youtube.com/watch?v=B8og-
XMofUI) “Bahaya laten China Komunis”
Perbuatan terdakwa BRUNO SIMANGKIR tersebut sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 156 KUHP;

Menimbang, bahwa atsa dakwaan dari Penuntut Umum tersebut Penasihat Hukum
Terdakwa telah mengajukan keberatan sebagai berikut:
Adapun yang menjadi dasar dan alasan kami mengajukan keberatan/eksepsi terhadap
Surat Dakwaan Saudara Jaksa Penuntut Umum ialah sebagai berikut:

EKSEPSI 1: Eksepsi tentang Kompetensi Relatif


Pengadilan Negeri Sleman tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo

Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam Surat Dakwaan dari Penuntut Umum Nomor Reg.
Perk PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019, Sdr. Penuntut Umum telah mendakwa: “Bahwa ia terdakwa

Halaman 9 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


BRUNO SIMANGKIR pada tanggal 25 Februari 2019 dan tanggal 06 Juni 2019 atau setidak-
tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019, bertempat di Jl. Gito Gati, Grojogan RT005
RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman dan berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP : Pengadilan
Negeri yang didalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam diri terakhir,
ditempat ia diketemukan atau ditahan hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut,
apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
Pengadilan Negeri itu daripada tempat kedudukan Pengadilan Negeri yang didalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan, maka Pengadilan Negeri Sleman, yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkaranya, dengan sengaja dan tanpa hak, menyebarkan informasi yang ditujukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat
tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (2), perbuatan tersebut ... dst...dst.”

Dari Surat Dakwaan yang telah diuraikan oleh Saudara Penuntut Umum sepeti diatas, maka
nampak jelas sekali bahwa Saudara Penuntut Umum telah menunjuk tempat terjadinya tindak
pidana (locus delicti) adalah di Rumah Kerabat terdakwa BRUNO SIMANGKIR di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah.

Bahwa setelah Saudara Penuntut Umum menunjuk secara jelas dan tepat terjadinya tindak
pidana (locus delicti) yakni di rumah Kerabat Terdakwa BRUNO SIMANGKIR yakni di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, rupa-rupanya Saudara Jaksa
Penuntut Umum telah merujuk pada ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP guna menentukan
Pengadilan Negeri mana yang berwenang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a
quo.
Jika dalam Surat Dakwaannya Saudara Penuntut Umum secraa tegas merujuk pada ketentuan
Pasal 84 ayat (2) KUHAP guna menentukan Pengadilan Negeri mana yang berwenang untuk
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo, maka secara yuridis ketentuan Pasal
84 ayat (2) KUHAP sudah sangat jelas dan terang benderang bahwa yang berwenang untuk
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo adalah PENGADILAN NEGERI
MAGELANG karena tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) serta penangkapan
Terdakwanya dilakukan di MAGELANG yaitu di Rumah Kerabat Terdakwa BRUNO SIMANGKIR,
Perumahan Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah.

Untuk hal ini ada baiknya kami sampaikan ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang berbunyi :
“Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam
terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan.”

Jikalau Saudara Penuntut Umum telah mengakui dan membenarkan bahwa tindak pidana yang
didakwakan kepada Terdakwa BRUNO SIMANGKIR terjadi di Perumahan Pancasila Jl Magelang
– Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, maka Pengadilan Negeri selain Pengadilan Negeri

Halaman 10 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Magelang (termasuk Pengadilan Negeri Sleman) secara yuridis hanya berwenang untuk
mengadili, dengan beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi, yaitu : Tempat kediaman
sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan negeri itu daripada
tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan
(Asas Forum domicilie), hal ini secara tegas diatur dalam ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP,
yang menyatakan : “Pengadilan Negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat
tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia ditemukan, atau ditahan, hanya berwenang mengadili
perkara terdakwa tersebut, apabilatempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih
dekat padatempat pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di
dalam daerahnya tindak pidana itu dilakukan.”

Di dalam Surat Dakwaan maupun dalam berkas perkara a quo kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa telah memperoleh data-data sebagai berikut:
a. Terdakwa BRUNO SIMANGKIR sesuai dengan KTP-nya bertempat tianggal Jl. Gito Gati,
Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman (periksa f.c. KTP a/n. BRUNO
SIMANGKIR).
b. Bahwa tidak terdapat alamat saksi yang sebagian besar bertempat diam / beralamat
lebih dekat dengan Pengadilan Negeri Sleman, sebab dalam berkas perkara (Daftar
Nama Saksi-Saksi) yang akan dipanggil semuanya bertempat tinggal jauh di wilayah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, yakni :
DAFTAR SAKSI
1) Saksi Fakhri Nur Rachman, laki-laki, Alamat: Pesing Ponglar RT. 004/001, Kedaung
Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat; Pekerjaan : Swasta, Agama : Katholik
2) Saksi Jeffry Suryo, S.H., laki-laki, Alamat: Jln. Mampang Prapatan IV No. 34, RT.
008, RW. 002, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota
Jakarta; Pekerjaan : Wiraswasta, Agama : Islam;
3) Saksi Eko Mulyadi, S.H., laki-laki, Alamat Jl. Bambu Ori Raya No. 20 Taman Yamin,
Sektor VII, RT. 02, RW.11, Cilendek Timur, Kota Bogor Barat, Kota Bogor; Pekerjaan
: Swasta, Agama : Islam;

DAFTAR AHLI:
1) Josua Mihaja Putra, S.H., M.Hum., laki – laki, Alamat: Perumahan Griya Taman
Asri, Denggung, Sleman; Pekerjaan: Ahli Hukum Pidana; Agama: Kristen;
2) Prof. Dr. Muhajirin Hutomo, S.H., M.Hum., laki-laki, Alamat: Jl Kaliurang KM 6,5
Kentungan, Sleman; Pekerjaan: Guru Besar Hukum Pidana Universitas Tanah
Merah; Agama: Islam.
Telah kita ketahui bersama bahwa AHLI bukanlah saksi sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 27
KUHAP, hingga dengan demikian tidak dapat dipakai dasar bagi Saudara Penuntut Umum untuk
menentukan bahwa perkara a quo dapat diadili di Pengadilan Negeri Sleman.

Bahwa oleh karena semua saksi bertempat jauh dan tidak dekat dengan Pengadilan Negeri
Sleman, dan bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Sleman, maka jikapun Sdr.
Penuntut Umum tetap melimpahkan perkara a quo untuk di periksa, diadili dan diputus oleh

Halaman 11 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Pengadilan Negeri Sleman, maka Pengadilan Negeri Sleman pun tidak mempunyai kewenangan
untuk memeriksa, mengadili dan memutus perkara a quo berdasarkan syarat – syarat yang telah
ditentukan secara limitatif dalam Pasal 84 ayat (2) KUHAP.

Bahwa selanjutnya sesuai dengan Pasal 148 ayat (1) dan (2) KUHAP, diatur mengenai putusan
yang berisi pernyataan tentang tidak berwenangnya pengadilan untuk mengadili suatu perkara
(onbevoegde verklaring) yaitu:
a. Melimpahkan perkara ke penagdilan yang berwenang, sebagaimana tertuang dalam
ayat (1) Pasal a quo “Dalam hal ketua pengadilan negeri berpendapat, bahwa perkara
pidana itu tidak termasuk wewenang pengadilan yang dipimpinnya, tetapi termasuk
wewenang pengadilan negeri lain, ia menyerahkan surat pelimpahan perkara tersebut
kepada pengadilan negeri lain yang dianggap berwenang mengadilinya dengan surat
penetapan yang memuat alasannya”
b. Menyrahkan kembali surat oelimpahan perkara ke Penuntut Umum sebagaimana
tertuang dalam ayat (2) Pasal a quo “Surat pelimpahan perkara tersebut diserahkan
kembali kepada penuntut umum selanjutnya kejaksaan negeri yang bersangkutan
menyampaikannya kepada kejaksaan negeri di tempat pengadilan negeri yang
tercantum dalam surat penetapan.”

Maka dengan Eksepsi tentang Kewenangan Relatif inilah kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa BRUNO SIMANGKIR mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berkenan menyatakan bahwa PENGADILAN NEGERI SLEMAN TIDAK
BERWENANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA TERDAKWA BRUNO SIMANGKIR.

EKSEPSI 2 : Surat Dakwaan Tidak Cermat, Tidak Jelas, dan Tidak Lengkap.
Sebagaimana diketahui bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b serta
ayat (3) KUHAP, diatur surat dakwaan Saudara Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-
syarat berikut:
a. Syarat Formil
Bahwa surat dakwaan haruslah menyebutkan identitas lengkap terdakwa serta harus
diberi tanggal dan ditandatangani oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum;
b. Syarat Materiil
Bahwa Surat Dakwaan haruslah memuat uraiann secara cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana apa yang dilakukan oleh Terdakwa dengan menyebut wkatu
dan lokasi tindak pidana itu dilakukan;
c. Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal a quo
ayat (2) hurif b maka akan batal demi hukum.

Bahwa bersangkutan dengan isi Surat Dakwaan dari Saudara Penuntut Umum, maka
perkenankan kami Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan nota keberatan dan
eksepsi karena Saudara Penuntut Umum kami anggap tidak cermat, jelas, dan lengkap dalam
menguraikan kronologis peristiwa hukum;

Halaman 12 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Bahwa surat dakwaan yang disusun secara alternatif antara dakwaan pertama, kedua, danketiga
pada uraian perbuatan terkdawa dapat ditemukan ketidakkonsistenan Saudara Penuntut Umum
terhadap waktu perbuatan pidanna dilakukan yakni: “...pada tanggal 25 Februari 2019 dan
tanggal 06 Juni 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019...”.

Apabila dicermati atas ketidakkonsistenan formulasi kalimat Saudara Penuntut Umum terhadap
waktu perbuatan pidana dilakuakn menjadi semakin sulit dan penuh ketidakpastian mengingat
bahw asatu tahun kalender terdapat 365 hari dan akktivitas seseorang dalam kurun waktu 365
hari juga sulit untuk dipastikan. Maka Surat Dakwaan No. Reg. Perk PDS-820/SLM/
Enz.2/06/2019 tertanggal 14 Agustus 2019 adalah merupakan Surat Dakwaan yang tidak cermat,
tidak jelas, dan tidak lengkap dan oleh karena itu Surat Dakwaan a quo telah dibuat dengan
melanggar ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, dan oleh karena demikian harus
dinyatakan BATAL DEMI HUKUM.

Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan tersebut diatas, maka kami selaku Penasihat Hukum
BRUNO SIMANGKIR mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan sebelum memutus dalam putusan akhir, terlebih dahulu memberikan
PUTUSAN SELA, sebagai berikut :
MENGADILI:
I. Menyatakan bahwa Keberatan / Eksepsi yang diajukan oleh Tim Penasihat Hukum
Terdakwa BRUNO SIMANGKIR cukup beralasan dan dapat dikabulkan;
II. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Sleman tidak berwenang memeriksa, dan
mengadili perkara ini, atau :
III. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum tertanggal 14 Agustus 2019, No.
Reg. Perk : PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019 batal demi hukum;
IV. Menyatakan bahwa Terdakwa BRUNO SIMANGKIR tidak dapat diperiksa dan diadili
berdasarkan Surat Dakwaan yang batal demi hukum;
V. Membebankan biaya perkara ini kepada negara.

Menimbang, bahwa atas Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Penuntut


Umum telah mengajukan Pendapat yang pada pokoknya sebagai berikut :
Ucapan terimakasih kami haturkan kehadapan yang mulia Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Sleman yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada kami Jaksa Penuntut Umum
untuk mengajukan Replik / Tanggapan atas Eksepsi/Nota Keberatan dari Rekan Tim Penasihat
Hukum yang telah disampaikan didepan persidangan.
Bahwa didalam menyusun Surat dakwaan atas nama terdakwa BRUNO SIMANGKIR
dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum mendasarkan pada Berita Acara Pemeriksaan Saksi-
saksi dan Tersangka yang dibuat dihadapan Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia (
Polda Daerah Istimewa Yogyakarta) dan didukung dengan adanya alat bukti lainnya yang
kebenarannya akan diuji didepan persidangan yang mulia ini setelah pemeriksaan persidangan
dilakukan secara runtut.

Halaman 13 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Bahwa kami sangat menyadari didepan persidangan sering terjadi Penasihat Hukum
didalam Eksepsinya menganggap atau menilai bahwa Pengadilan Negeri ditempat terdakwa
diajukan sebagai terdakwa tidak memiliki kewenangan untuk menyidangkan, dakwaan Jaksa
Penuntut Umum dinilai batal demi hukum atau dakwaan tidak dapat diterima atau dakwaan
dinyatakan kabur, namun demikian kami Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini sangat
menyadari bahwa hal tersebut kiranya merupakan sesuatu yang biasa terjadi dalam penanganan
perkara pidana didepan persidangan, untuk itu pada kesempatan ini pula kami Jaksa Penuntut
Umum tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih atas apa yang telah dilakukan oleh Rekan
Tim Penasihat Hukum dalam mengajukan keberatan atau Eksepsinya, mengingat hal tersebut
adalah merupakan tugas yang harus diemban oleh seorang Penasihat Hukum didalam
menjalankan tugasnya selaku profesi dihadapan sidang Pengadilan dengan tujuan mencari
keadilan sebagaimana diamanatkan oleh Undangundang.
Bahwa kami Jaksa Penuntut Umum dalam mengajukan Replik/Tanggapan atas
Eksepsi/Nota keberatan yang diajukan oleh Rekan Tim Penasihat Hukum, pada pokoknya tidak
sependapat dengan dalil-dalil yang diuraikan didalam Nota Eksepsinya/Nota keberatannya,
dengan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut :
- Bahwa kami Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan rekan Tim Penasihat Hukum
yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Sleman tidak berwenang mengadili perkara
atas nama terdakwa BRUNO SIMANGKIR dengan dalil-dalil sebagaimana telah diuraikan
oleh Rekan Tim Penasihat Hukum didalam Nota Keberatannya / Eksepsinya.
Bahwa benar tentang kompetensi dapat diartikan sebagai kewenangan mengadili suatu
pengadilan. Artinya suatu pengadilan baru dapat memutus suatu perkara apabila sesuai dengan
kompetensinya atau kewenangan.
Dalam perkara perdata kompentensi pengadilan dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu
kompetensi relatif dan kompetensi absolut, yang dapat kami jelaskan sebagai berikut:
Kompetensi relatif diartikan kewenangan pengadilan untuk menangani/mengadili suatu
sengketa/perkara didasarkan pada tempat/lokasi/domisili para pihak dimana objek yang
disengketakan berada atau dengan kata lain kompetemsi relatifadalah kewenangan
pengadilan untuk menangani perkara sesuai dengan wilayah hukum (yurisdiksi) yang dimiliki
secara mutlak sehingga para pihak dalam mengajukan gugatan memperhatikan secara benar
dimana tempat/lokasi/domisili para pihak serta objek yang disengketakan, dengan tujuan
kompetensi relatif dari gugatan yang diajukan dapat diterima, diperiksa serta diadili oleh
hakim.
Selanjutnya berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang berbunyi: “Pengadilan negeri yang di
dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, di tempat ia
diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa tersebut, apabila
tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat pengadilan
negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya tindak
pidana itu dilakukan.”
Dari Penjelasan tersebut diatas, menurut hemat kami Pengadilan Negeri Sleman
berwenang menagdili perkara pidana atas nama terdakwa BRUNO SIMANGKIR yang
perbuatannya dengan sengaja dan tanpa hak, menyebarkan informasi yang ditujukan untuk
menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat

Halaman 14 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 ayat (2) dikarenakan terdakwa bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan
Negeri Sleman dan juga kedua saksi yang lain yang bekerja dalam kantor di wilayah hukum
Pengadilan Negeri Sleman maka telah memenuhi unsur prasyarat “Pengadilan negeri yang di
dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal.”
- Bahwa kami Jaksa Penuntut Umum tidak sependapat dengan rekan Penasihat Hukum
yang menyatakan bahwa dakwaan Jaksa Penuntut Umum dinyatakan tidak jelas cermat,
tidak jelas, dan lengkap.
Bahwa surat dakwaan atasnama terdakwa BRUNO SIMANGKIR secara jelas telah dibuat
sesuai ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP sehingga tidak ada alasan hukum yang
mendasari pendapat sdr. Penasehat Hukum yang menyatakan surat dakwaan tersebut tidak
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap.
Bahwa yang dimaksud dengan Cermat adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam
mempersiapkan Surat Dakwaan bagi terdakwa yang didasarkan pada undang-undang yang
berlaku, serta tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan
batalnya surat dakwaan atau tidak dapat dibuktikan, Jelas adalah Jaksa Penuntut Umum harus
mampu merumuskan unsur-unsur dari delik yang didakwakan sekaligus mempadukan dengan
uraian perbuatan materiil (fakta) yang dilakukan oleh terdakwa, Lengkap adalah uraian surat
dakwaan harus mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan undang-undang secara lengkap.
Bahwa kami Penuntut Umum dalam membuat Surat Dakwaan telah memenuhi syarat
Formil dan Materiil sebagaimana dimaksud pasal 143 ayat (2) huruf a dan b KUHAP yaitu Surat
Dakwaan sudah diberi tanggal, ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum, mencantumkan
nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal,
agama dan pekerjaan terdakwa, serta telah menguraikan perbuatan terdakwa secara jelas dan
lengkap mengenai perbuatan yang didakwakan juga telah menyebutkan waktu dan tempat
Tindak Pidana itu dilakukan (tempus delicti dan locus delicti) terbukti terdakwa menyatakan
mengerti isi Surat Dakwaan Penuntut Umum.
Berdasarkan hal-hal yang telah kami uraikan diatas, kami mohon kepada Majelis Hakim
yang mengadili dan memeriksa perkara ini memutuskan : 1.
1. Menolak Eksepsi atau Keberatan yang disampaikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa
BRUNO SIMANGKIR.
2. Menyatakan bahwa perbuatan yang didakwakan terhadap para terdakwa sebagaimana
diuraikan dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum No Reg. Perkara PDS-820/SLM/
Enz.2/06/2019 tanggal 14 Agustus 2019 telah memenuhi ketentuan pasal 143 ayat (2)
KUHAP;
3. Melanjutkan pemeriksaan perkara tindak pidana atas nama Terdakwa BRUNO
SIMANGKIR sebagaimana dalam surat Dakwaan Penuntut Umum.

Menimbang, bahwa salah satu keberatan dari Tim Penasihat Hukum terdakwa yaitu
EKSEPSI angka 1: Eksepsi tentang kompetensi relatif bahwa Pengadilan Negeri Sleman
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara aquo, atas dasar alasan pada pokoknya
sebagai berikut :

Halaman 15 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


1. Bahwa Penuntut Umum secara tegas telah menunjuk pada ketentuan Pasal 84 ayat (2)
KUHAP guna menentukan Pengadilan Negeri mana yang berwenang untuk memeriksa dan
mengadili serta memutus perkara aquo.
2. Bahwa apabila dilihat berdasarkan Pasal 84 ayat (2) KUHAP Pengadilan Negeri Sleman
berwenang untuk mengadili perkara a quo karena telah memenuhi prasyarat unsur
“Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal.”
Menimbang, bahwa majelis hakim berpendapat bahwa Penuntut Umum telah
memenuhi syarat Formil dan Materiil sebagaimana dimaksud pasal 143 ayat (2) huruf a dan b
KUHAP yaitu Surat Dakwaan sudah diberi tanggal, ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum,
mencantumkan nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa, serta telah menguraikan
perbuatan terdakwa secara jelas dan lengkap mengenai perbuatan yang didakwakan juga telah
menyebutkan waktu dan tempat Tindak Pidana itu dilakukan (tempus delicti dan locus delicti);
Menimbang, bahwa untuk mempertimbangkan dalil eksepsi Penasihat Hukum
Terdakwa poin pertama, selanjutnya Majelis hakim telah mencermati Surat Dakwaan Penuntut
Umum, apakah telah memenuhi yang menjadi syarat wajib dalam ketentuan Pasal 143 ayat (2)
KUHAP tentang penyusunan Surat Dakwaan yang khususnya tentang Tempus Delicti, yang
mana Penuntut Umum dalam Dakwaan Alternatif Kesatu, Kedua, maupun Ketiga telah
menyebutkan: “Bahwa ia terdakwa BRUNO SIMANGKIR pada tanggal 25 Februari 2019 dan
tanggal 06 Juni 2019 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2019 …”
Menimbang, bahwa dalam praktik beracara di persidangan model penyebutan waktu
kejadian seperti yang digunakan oleh Penuntut Umum sebagaimana tersebut diatas, sudah
merupakan hal yang lazim untuk menjerat Terdakwa sebagai pelaku suatu dugaan tindak
pidana yang tertuang dalam Surat Dakwaan karena waktu yang pasti secara persis sulit
ditemukan, namun demikian penggambaran/penjelasan waktu tersebut tetap harus memenuhi
syarat kriteria Surat Dakwaan disusun secara cermat, jelas dan lengkap;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian pertimbangan di atas, maka Pengadilan
Negeri Sleman berwenang mengadili perkara Terdakwa dan Keberatan Penasihat Hukum
Terdakwa haruslah dikesampingkan dan dinyatakan TIDAK DAPAT DITERIMA.
Menimbang, bahwa oleh karena keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterima
maka pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan;
Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini mengenai keberatan dari Penasihat Hukum
Terdakwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka perhitungan mengenai biaya perkara
ini ditangguhkan sampai dengan putusan akhir;
Menimbang, bahwa oleh karena Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa telah
dinyatakan tidak dapat diterima, maka Surat Dakwaan Penuntut Umum secara keseluruhan
dengan Nomor PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019 adalah sah menurut hukum dan dapat dijadikan
dasar untuk pemeriksaan perkara;
Memperhatikan, Pasal 156 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

Halaman 16 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


1. Menyatakan Pengadilan Negeri Sleman berwenang secara relatif untuk mengadili
perkara dengan Register : Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM atas nama Terdakwa
BRUNO SIMANGKIR;
2. Menyatakan Nota Keberatan atau Eksepsi yang diajukan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa BRUNO SIMANGKIR ditolak untuk seluruhnya;
3. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum terhadap Terdakwa BRUNO
SIMANGKIR dengan Nomor Register Perkara : PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019
tertanggal 14 Agustus 2019 adalah sah menurut hukum dan dapat dijadikan dasar
pemeriksaan selanjutnya;
4. Menyatakan pemeriksaan perkara atas nama BRUNO SIMANGKIR oleh Pengadilan
Negeri Sleman untuk dilanjutkan;
5. Menangguhkan biaya perkara sampai putusan akhir dijatuhkan;
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Sleman pada hari Kamis tanggal 19 September 2019, oleh kami,
Jasmine Natasha, S.H, M.H., sebagai Hakim Ketua, Aulia Widuri, S.H., M.H., dan Rio
Dewanto, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para
Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Ivan Gunajaya, S.H., Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Sleman, serta dihadiri oleh Johan Muhammad, S.H., Penuntut Umum
dan Terdakwa didampingi Penasihat Hukumnya;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Aulia Widuri, S.H., M.H.


Jasmine Natasha, S.H., M.H.

Rio Dewanto, S.H.

Panitera Pengganti,

Halaman 17 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM


Ivan Gunajaya, S.H

Halaman 18 dari 18 Putusan Sela Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM

Anda mungkin juga menyukai