NIM: 19/445149/HK/22163
KELAS: PLKH PIDANA A
PUTUSAN SELA
Nomor:820/Pid.Sus/2019/PN SLM
Pengadilan Negeri Sleman yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan
biasa dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sela sebagaimana berikut dalam
perkara Terdakwa:
1. Penyidik sejak tanggal 6 Juni 2019 sampai dengan tanggal 25 Juni 2019;
2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 26 Juni 2019 sampai dengan tanggal 4
Agustus 2019;
3. Penuntut Umum sejak tanggal 3 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 22 Agustus
2019.
Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sleman Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM tanggal 4 Agustus
2019 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakin Nomor 820/Pid.Sus/2019/PN SLM tanggal 4 Agustus tentang
penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu
negara yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak
berjuang untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta
rakyatnya kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma
haji nya, percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya
orang kafir lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah,
karena tidak berhukum dengan hukum Allah;
Disitu dijelaskan al-kafirun (ayat surat kafirun) sampai saat ini, BRUNO SIMANGKIR
tidak pernah tercatat secara resmi sebagai warga negara Indonesia, aku yoo ga sudi rek, jadi
warga negara kafir, nahh, mengenai perjuangan kalian ini mengapa saya, ikut nyemplung, ikut
terjun, itu hanya sekedar saya bersimpati kepada kalian, tidak lebih daripada itu, karena leluhur
ini adalah negeri leluhur saya, ini negeri leluhur saya tapi saya tidak menjadi warga negara disini,
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu negara
yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak berjuang
untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta rakyatnya
kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma haji nya,
percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya orang kafir
lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah, karena tidak
berhukum dengan hukum Allah;
Disitu dijelaskan al-kafirun (ayat surat kafirun) sampai saat ini, BRUNO SIMANGKIR
tidak pernah tercatat secara resmi sebagai warga negara Indonesia, aku yoo ga sudi rek, jadi
warga negara kafir, nahh, mengenai perjuangan kalian ini mengapa saya, ikut nyemplung, ikut
terjun, itu hanya sekedar saya bersimpati kepada kalian, tidak lebih daripada itu, karena leluhur
ini adalah negeri leluhur saya, ini negeri leluhur saya tapi saya tidak menjadi warga negara disini,
saya itu lebih diakui sebagai warga di negeri sulu, ya kan… kesultanan sulu.. saya tuh bukan orang
Indonesia, bukan warga negara Indonesia maksudnya, ya kan… saya itu bangsa Indonesia yang
berkewarganegaraan sulu, mau jadi warga negara Indonesia ga pate’en negara kafir kok, malu
dong saya jadi warga negara kafir, jadi kewajiban hmm…. Revolusi yah kalian, aku nih malah
orang luar, malah sebenernya kalau aku ga ikut campur yah hak aku, urusan aku, bukan
kewajibanku, aku tuh nyemplung karena bersimpati saja, jadi ini harap dipahami yoo.. konco –
konco sedoyo”;
Tanggal 06 Juni 2019:
2. url: https://www.youtube.com/watch?v=5k0_c6H6gcY22
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut :
Semua yang menonton tayangan ini kalian akan menjadi saksi saya di akhirat kelak bahwa saya
mengucapkan Ash-hadu anla ilaha i llal-Lahu Wahdahu la Sharika Lahu wa asyhadu anna
muhammadan abduhu wa rasuluh (Bacaan Doa) diakhirat nanti kalian akan menjadi saksi saya
bahwa saya telah mengucapkan dua kalimat syahadat tersebut. Lalu selanjutnya saya tidak bisa
memungkiri tidak bisa menafikan tidak bisa meniadakan bahwasanya jokowi telah berpihak
pada blok komunis jokowi dan antek-anteknya telah bekerja sekeras mungkin semaksimal
mungkin untuk memasukan memaksakan paham komunis semua itu untuk dapat diterima
dengan alasan bhineka tunggal ika. Saya nyatakan, saya adalah lawan pertama daripada jokowi
dan komunisnya, kalau jokowi memerintahkan anteknya yang bernama Arya Pratama tanpa
Isi dari rekaman video di youtube tersebut adalah sebagai berikut: “Maka suatu negara
yang penguasanya tidak berhukum dengan hukum Allah, terus penduduknya tidak berjuang
untuk menegakkan hukum Allah, maka seluruh penguasa negara tersebut beserta rakyatnya
kafir kabehh… kafir kabeeehhhh… semuanya kafir total, percuma sholatnya, percuma haji nya,
percuma shaumnya… tidak ada arti nya itu artinya orang kafir lagi sholat, itu artinya orang kafir
lagi shaum, orang kafir lagi haji, amalan – amalannya tidak diterima oleh allah, karena tidak
berhukum dengan hukum Allah;
Menimbang, bahwa atsa dakwaan dari Penuntut Umum tersebut Penasihat Hukum
Terdakwa telah mengajukan keberatan sebagai berikut:
Adapun yang menjadi dasar dan alasan kami mengajukan keberatan/eksepsi terhadap
Surat Dakwaan Saudara Jaksa Penuntut Umum ialah sebagai berikut:
Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam Surat Dakwaan dari Penuntut Umum Nomor Reg.
Perk PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019, Sdr. Penuntut Umum telah mendakwa: “Bahwa ia terdakwa
Dari Surat Dakwaan yang telah diuraikan oleh Saudara Penuntut Umum sepeti diatas, maka
nampak jelas sekali bahwa Saudara Penuntut Umum telah menunjuk tempat terjadinya tindak
pidana (locus delicti) adalah di Rumah Kerabat terdakwa BRUNO SIMANGKIR di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah.
Bahwa setelah Saudara Penuntut Umum menunjuk secara jelas dan tepat terjadinya tindak
pidana (locus delicti) yakni di rumah Kerabat Terdakwa BRUNO SIMANGKIR yakni di Perumahan
Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, rupa-rupanya Saudara Jaksa
Penuntut Umum telah merujuk pada ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP guna menentukan
Pengadilan Negeri mana yang berwenang memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a
quo.
Jika dalam Surat Dakwaannya Saudara Penuntut Umum secraa tegas merujuk pada ketentuan
Pasal 84 ayat (2) KUHAP guna menentukan Pengadilan Negeri mana yang berwenang untuk
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo, maka secara yuridis ketentuan Pasal
84 ayat (2) KUHAP sudah sangat jelas dan terang benderang bahwa yang berwenang untuk
memeriksa dan mengadili serta memutus perkara a quo adalah PENGADILAN NEGERI
MAGELANG karena tempat terjadinya tindak pidana (locus delicti) serta penangkapan
Terdakwanya dilakukan di MAGELANG yaitu di Rumah Kerabat Terdakwa BRUNO SIMANGKIR,
Perumahan Pancasila Jl Magelang – Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah.
Untuk hal ini ada baiknya kami sampaikan ketentuan Pasal 84 ayat (2) KUHAP yang berbunyi :
“Pengadilan negeri yang di dalam daerah hukumnya terdakwa bertempat tinggal, berdiam
terakhir, di tempat ia diketemukan atau ditahan, hanya berwenang mengadili perkara terdakwa
tersebut, apabila tempat kediaman sebagian besar saksi yang dipanggil lebih dekat pada tempat
pengadilan negeri itu daripada tempat kedudukan pengadilan negeri yang di dalam daerahnya
tindak pidana itu dilakukan.”
Jikalau Saudara Penuntut Umum telah mengakui dan membenarkan bahwa tindak pidana yang
didakwakan kepada Terdakwa BRUNO SIMANGKIR terjadi di Perumahan Pancasila Jl Magelang
– Yogyakarta KM 2 Muntilan, Jawa Tengah, maka Pengadilan Negeri selain Pengadilan Negeri
Di dalam Surat Dakwaan maupun dalam berkas perkara a quo kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa telah memperoleh data-data sebagai berikut:
a. Terdakwa BRUNO SIMANGKIR sesuai dengan KTP-nya bertempat tianggal Jl. Gito Gati,
Grojogan RT005 RW003, Pandowoharjo, Kec. Sleman (periksa f.c. KTP a/n. BRUNO
SIMANGKIR).
b. Bahwa tidak terdapat alamat saksi yang sebagian besar bertempat diam / beralamat
lebih dekat dengan Pengadilan Negeri Sleman, sebab dalam berkas perkara (Daftar
Nama Saksi-Saksi) yang akan dipanggil semuanya bertempat tinggal jauh di wilayah
hukum Pengadilan Negeri Sleman, yakni :
DAFTAR SAKSI
1) Saksi Fakhri Nur Rachman, laki-laki, Alamat: Pesing Ponglar RT. 004/001, Kedaung
Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat; Pekerjaan : Swasta, Agama : Katholik
2) Saksi Jeffry Suryo, S.H., laki-laki, Alamat: Jln. Mampang Prapatan IV No. 34, RT.
008, RW. 002, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota
Jakarta; Pekerjaan : Wiraswasta, Agama : Islam;
3) Saksi Eko Mulyadi, S.H., laki-laki, Alamat Jl. Bambu Ori Raya No. 20 Taman Yamin,
Sektor VII, RT. 02, RW.11, Cilendek Timur, Kota Bogor Barat, Kota Bogor; Pekerjaan
: Swasta, Agama : Islam;
DAFTAR AHLI:
1) Josua Mihaja Putra, S.H., M.Hum., laki – laki, Alamat: Perumahan Griya Taman
Asri, Denggung, Sleman; Pekerjaan: Ahli Hukum Pidana; Agama: Kristen;
2) Prof. Dr. Muhajirin Hutomo, S.H., M.Hum., laki-laki, Alamat: Jl Kaliurang KM 6,5
Kentungan, Sleman; Pekerjaan: Guru Besar Hukum Pidana Universitas Tanah
Merah; Agama: Islam.
Telah kita ketahui bersama bahwa AHLI bukanlah saksi sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 27
KUHAP, hingga dengan demikian tidak dapat dipakai dasar bagi Saudara Penuntut Umum untuk
menentukan bahwa perkara a quo dapat diadili di Pengadilan Negeri Sleman.
Bahwa oleh karena semua saksi bertempat jauh dan tidak dekat dengan Pengadilan Negeri
Sleman, dan bertempat tinggal di wilayah hukum Pengadilan Negeri Sleman, maka jikapun Sdr.
Penuntut Umum tetap melimpahkan perkara a quo untuk di periksa, diadili dan diputus oleh
Bahwa selanjutnya sesuai dengan Pasal 148 ayat (1) dan (2) KUHAP, diatur mengenai putusan
yang berisi pernyataan tentang tidak berwenangnya pengadilan untuk mengadili suatu perkara
(onbevoegde verklaring) yaitu:
a. Melimpahkan perkara ke penagdilan yang berwenang, sebagaimana tertuang dalam
ayat (1) Pasal a quo “Dalam hal ketua pengadilan negeri berpendapat, bahwa perkara
pidana itu tidak termasuk wewenang pengadilan yang dipimpinnya, tetapi termasuk
wewenang pengadilan negeri lain, ia menyerahkan surat pelimpahan perkara tersebut
kepada pengadilan negeri lain yang dianggap berwenang mengadilinya dengan surat
penetapan yang memuat alasannya”
b. Menyrahkan kembali surat oelimpahan perkara ke Penuntut Umum sebagaimana
tertuang dalam ayat (2) Pasal a quo “Surat pelimpahan perkara tersebut diserahkan
kembali kepada penuntut umum selanjutnya kejaksaan negeri yang bersangkutan
menyampaikannya kepada kejaksaan negeri di tempat pengadilan negeri yang
tercantum dalam surat penetapan.”
Maka dengan Eksepsi tentang Kewenangan Relatif inilah kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa BRUNO SIMANGKIR mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo berkenan menyatakan bahwa PENGADILAN NEGERI SLEMAN TIDAK
BERWENANG MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA TERDAKWA BRUNO SIMANGKIR.
EKSEPSI 2 : Surat Dakwaan Tidak Cermat, Tidak Jelas, dan Tidak Lengkap.
Sebagaimana diketahui bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf a dan b serta
ayat (3) KUHAP, diatur surat dakwaan Saudara Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-
syarat berikut:
a. Syarat Formil
Bahwa surat dakwaan haruslah menyebutkan identitas lengkap terdakwa serta harus
diberi tanggal dan ditandatangani oleh Saudara Jaksa Penuntut Umum;
b. Syarat Materiil
Bahwa Surat Dakwaan haruslah memuat uraiann secara cermat, jelas, dan lengkap
mengenai tindak pidana apa yang dilakukan oleh Terdakwa dengan menyebut wkatu
dan lokasi tindak pidana itu dilakukan;
c. Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal a quo
ayat (2) hurif b maka akan batal demi hukum.
Bahwa bersangkutan dengan isi Surat Dakwaan dari Saudara Penuntut Umum, maka
perkenankan kami Penasihat Hukum Terdakwa untuk menyampaikan nota keberatan dan
eksepsi karena Saudara Penuntut Umum kami anggap tidak cermat, jelas, dan lengkap dalam
menguraikan kronologis peristiwa hukum;
Apabila dicermati atas ketidakkonsistenan formulasi kalimat Saudara Penuntut Umum terhadap
waktu perbuatan pidana dilakuakn menjadi semakin sulit dan penuh ketidakpastian mengingat
bahw asatu tahun kalender terdapat 365 hari dan akktivitas seseorang dalam kurun waktu 365
hari juga sulit untuk dipastikan. Maka Surat Dakwaan No. Reg. Perk PDS-820/SLM/
Enz.2/06/2019 tertanggal 14 Agustus 2019 adalah merupakan Surat Dakwaan yang tidak cermat,
tidak jelas, dan tidak lengkap dan oleh karena itu Surat Dakwaan a quo telah dibuat dengan
melanggar ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, dan oleh karena demikian harus
dinyatakan BATAL DEMI HUKUM.
Bahwa berdasarkan pada alasan-alasan tersebut diatas, maka kami selaku Penasihat Hukum
BRUNO SIMANGKIR mohon agar Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berkenan sebelum memutus dalam putusan akhir, terlebih dahulu memberikan
PUTUSAN SELA, sebagai berikut :
MENGADILI:
I. Menyatakan bahwa Keberatan / Eksepsi yang diajukan oleh Tim Penasihat Hukum
Terdakwa BRUNO SIMANGKIR cukup beralasan dan dapat dikabulkan;
II. Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Sleman tidak berwenang memeriksa, dan
mengadili perkara ini, atau :
III. Menyatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum tertanggal 14 Agustus 2019, No.
Reg. Perk : PDS-820/SLM/ Enz.2/06/2019 batal demi hukum;
IV. Menyatakan bahwa Terdakwa BRUNO SIMANGKIR tidak dapat diperiksa dan diadili
berdasarkan Surat Dakwaan yang batal demi hukum;
V. Membebankan biaya perkara ini kepada negara.
Menimbang, bahwa salah satu keberatan dari Tim Penasihat Hukum terdakwa yaitu
EKSEPSI angka 1: Eksepsi tentang kompetensi relatif bahwa Pengadilan Negeri Sleman
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara aquo, atas dasar alasan pada pokoknya
sebagai berikut :
MENGADILI:
Panitera Pengganti,