Anda di halaman 1dari 18

MEMORI PENINJAUAN KEMBALI

TERHADAP
PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SIDOARJO
NOMER PERKARA 59/Pid.Sus/2023/PN
TANGGAL 23 April 2023
ATAS NAMA RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM
Sebagai Pemohon PENINJAUAN KEMBALI (Terdakwa)

Kepada Yth,Ketua Mahkamah Agung RI


diJl. Medan Merdeka UtaraJakarta Pusat

Melalui:Yth, Ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo

Perihal: Memori Peninjauan Kembali Atas Putusan Pengadilan Negeri


Sidoarjo Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo Register Perkara
Nomer 59/Pid.Sus/2023/PN TANGGAL 23 April 2023

Dengan hormat,
Perkenankanlah, kami yang bertandatangan di bawah ini:
1. MOCHAMMAD FAHMI, S.H.
2. PAWIT SYARWANI,SH.
3. AHMAD MUSHONNEF, S.H.

Nama-Nama tersebut di atas adalah Advokat dan Penasehat Hukum pada


KANTOR ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM “MUCHAMMAD FAHMI DAN
PARTNERS” Alamat Kantor di Jl Diponegoro – Lemahputro Gg. III, No.106 RT.
20 RW.04 Kel. Lemahputro, Kec. Sidoarjo, Kab.Sidoarjo Provinsi Jawa Timur
Kode Pos 61213 WA/HP : 085161590058 ; 082234846355;081217777166,
Email: muchammadfahmidanpartners2023@gmail.com, baik secara bersama-
sama maupun sendiri-sendiri,berdasarkan Surat Kuasa Khusus Tanggal 10

1
Juni 2023, bertindak untuk dan atas nama terdakwa RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM selaku “Pemohon Peninjaun Kembali” dan dahulunya sebagai
“Terdakwa”, selanjutnya disebut sebagai--------Pemohon Peninjauan
Kembali.

I. PENDAHULUAN
A. Identitas Pemohon Peninjauan Kembali (Terdakwa)
Nama : RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM
Tempat /Tanggal Lahir : Sidoarjo, 06 Mei 1997
JenisKelamin : Laki -Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Lemahputro RT.021RW.004 Kel. Lemahputro
Kec. Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
StatusPerkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
NIK : 3515080605970007

B. Amar Putusan
Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali ini telah melewati masa pengajuan
banding dan kasasi dari Putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo dalam
perkara pidanan Nomer perkara : 59/Pid.Sus/2023/PN TANGGAL 23
April 2023, sedangkan amar putusan Pengadilan Negeri Sidoarjo,
berbunyi sebagai berikut:

MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa Riyo Sugianto Bin Rochim telah terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Tanpa Hak
atau Melawan Hukum memiliki dan menyimpan Narkotika Golongan I
bukan Tanaman.
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Riyo Sugianto Bin Rochim
dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan 6 (enam) bulan dan

2
denda sebesar Rp.800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah), dengan
ketentuan apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana penjara
selama 2 (dua) Bulan
3.Menetapkan lamanya masa penangkapan dan penahanan yang telah
dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
4. Memerintahkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan
5. Menyatakan barang bukti berupa :
 1 (satu) pocket plastik klip berisi Narkotika jenis sabu-sabu
dengan berat± 0,29 (nol koma dua puluh sembilan) gram
ditimbang beserta bungkusnya,
 1 (satu) buah bekas rokok Gudang Garam Surya; untuk
dimusnahkan,
6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp. 2.000- (dua ribu rupiah)

C. Dasar Hukum Penijauan Kembali


Bahwa dalam peninjauan kembali ini, pemohon mengajukan:
1. Bahwa Putusan pada Tingkat Pengadilan Negeri Sidoarjo tersebut, Pemohon
Peninjauan Kembali telah diberitahukan secara patut namun ada
permasalahan administrasi dan koordinasi serta pengetahuan dari
Terdakwa yang menyebabkan terdakwa, tidak mengetahui dan /atau
melakukan upaya hukum lainnya berupa banding dan kasasi serta
telah diketahui oleh Terdakwa atas jangka waktu untuk mengajukan
banding dan/atau kasasi telah melewati jangka waktu, maka
Penasehat Hukum sebagai penerima kuasa dari terdakwa ini
langsung mengajukan dan melakukan permohonan Peninjauan Kembali
secara langsung dan tidak menyampaikan upaya hukum lainnya berupa

3
Banding dan/atau Kasasi, namun langsung menyampaikan Permohonan
Peninjauan Kembali .
2. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali ini menyampaikan peninjauan
kembali atas putusan dari Majelis Hakim pada tingkat Pengadilan Negeri
Sidoarjo, terdapat beberapa alasan :
a. Keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat (Novum), Jika
keadaan sudah diketahui pada waktu sidang masih berlangsung,
maka terhadap perkara ini diterapkan ketentuan pidana yang
lebih ringan
b. Kekeliruan/Kekhilafan hakim dalam mengambil keputusan;
c. Adanya Perbedaan Pelaksanaan oleh Mejelis Hakim pada
Tingkat Pengadilan Negeri Sidoarjo dengan Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomer 1 Tahun 2017 tentang Pemberlakuan
Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun
2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
dalam Rumusan Hukum Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
Tahun 2017 pada Huruf A poin 2 dalam huruf a kecil berbunyi :
Dalam Penuntut Umum tidak mendakwakan pasal 127 ayat 1
Undang-Undang Nomer 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, tetapi
fakta hukum yang terungkapdi persidangan ternyata terdakwa
terbukti sebagai penyalah guna narkotika Golongan I bagi dirinya
sendiri, Mahkamah Agung tetap konsisten pada Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 03 Tahun 2015 angka 1, sebab selain
hakim dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara tetap
mendasarkan putusannya pada fakta hukum yang terbukti di
persidangan, musyawarah juga harus didasarkan atas surat
dakwaan sebagaimana dimaksud Pasal 182 ayat (3) dan ayat (4)
KUHAP. Dan Huruf A poin 2 dalam huruf b kecil berbunyi : b.

4
Dalam hal terdakwa tidak tertangkap tangan sedang memakai
narkotika dan pada terdakwa ditemukan barang bukti narkotika
yang jumlahnya/beratnya relatif sedikit (sesuai Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2009 juncto Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomor 4 terdakwa positif Tahun 2010) serta
hasil. tes urine terdakwa mengandung Metamphetamine, namun
penuntut umum tidak mendakwakan Pasal 127 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika maka
perbuatan
Bahwa atas Putusan Pengadilan Negeri Sidaorjo dalam perkara
pidana Nomer: : 59/Pid.Sus/2023/PN, telah diputuskan dan
ditetapkan serta dibacakan pada TANGGAL 23 April 2023.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka adalah layak dan memiliki
landasan hukum yang kuat untuk Yang Mulia Majelis Hakim pada
Mahkamah Agung di Jakarta yang memeriksa dan mengadili
perkara ini menerima Permohonan Peninjauan Kembali dan Memori
Peninjauan Kembali

D. Tentang Dakwaan dan Tuntutan


ALASAN TERKAIT DIAJUKANNYA PENINJUAN KEMBALI
a. Keadaan baru yang menimbulkan dugaan kuat (Novum)
1. Adanya saksi yang mengetahui Terdakwa (terdakwa RIYO
SUGIANTO BIN ROCHIM) ini sebagai pemakai dan bukan
bandar namun tidak pernah dihadirkan, Saksi tersebut
bernama :
Nama : RIDUWAN
Tempat /Tanggal Lahir : Sidoarjo, 03 Oktober 1982
JenisKelamin : Laki -Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI

5
Alamat : Jl. Pahlawan VII/192 RT 004 RW 001
Kel. LemahPutro Kecamatan Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
NIK : 3515080603900007

Nama : NURHADI
Tempat /Tanggal Lahir : Sidoarjo, 08 Maret 1990
JenisKelamin : Laki -Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Jl. LemahPutro 4 RT 019 RW 004
Kel. LemahPutro Kecamatan Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
NIK : 35150703100820007

Bahwa Saksi yang tersebut di atas adalah yang mengetahui


dan sempat melarang dan memarahi kepada terdakwa RIYO
SUGIANTO BIN ROCHIM untuk tidak melakukan perbuatan
yang di larang oleh negara dan pemerintah Repbulik Indonesia
untuk tidak mengunakan dan memakai Barang Narkotika
Golongan I, dan pada waktu pemeriksaan tingkat Pengadilan
Negeri Sidoarjo tidak dihadirkan sebagai saksi yang
meringankan serta tidak pernah dihadirkan untuk memberikan
kesaksian di Persidangan, baik oleh Jaksa Penuntut Umum
maupun Penasehat Hukum Terdakwa pada waktu Persidangan
di Tingkat Pengadilan Negeri Sidaorjo . Adanya 2 (dua) Saksi
baru, yaitu RIDUWAN dan NURHADI ini akan menjelaskan
dan memberitahukan serta mendukung atas perbuatan dari
Terdakwa terdakwa RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM sebagai
pemakai dan bukan sebagai pengguna. Kesaksian RIDUWAN

6
dan NURHADI, dapat diketahui adanya keterangan atas
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) sebagai
pemakai bukan sebagai bandar,penjual dan pengedar. Bahwa
Saksi ini sempat mengetahui atas uang Rp. 200.000,- (dua ratus
ribu) diberi uang dari Orang Yang bernama Wawan (menurut
pengakuannya kos di sekitar daerah Jamboan /Sekitar Klenteng
dan setelah di datangi dan di lacak oleh saksi ternyata tidak
menempati kos tersebut, dan saat ini sedang dalam Daftar
Pencarian Orang,dan Pemohon Peninjauan Kembali ini telah
membeli Narkotika jenis Sabu seberat 0,29 Gram untuk dipakai
sendiri Bukan untuk dijual Kembali sebagaimana di putuskan
pada Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Sidoarjo.
Bahwa Saksi dalam kesehariannya bekerja sebagai pedagang
pentol keliling dan sudah mendapatkan uang yang lumayan.
Dan Apabila atas uang Rp. 400.000,- untuk membeli Narkotika
jenis Sabu seharusnya mendapatkan seberat 0.48 Gram. Namun
pada Faktanya atas kedapatan adanya barang sabu-sabu
berdasarkan cerita dan mendengar dari Terdakwa (RIYO
SUGIANTO BIN ROCHIM) atas Narkotika jenis Sabu hanya
seberat 0.29 Gram. Dan juga Adanya saksi lain yang
mengetahui dan membaca dakwaan jaksa penuntut Umum,
terutama adanya perbedaan jumlah Narkotika jenis Sabu
hanya seberat 0.36 Gram, sebagaimana dari keterangan
penyidik Polresta Sidoarjo dan Jaksa Penuntut Umum yang
di ketemukan pada Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM) dan di bawa ke laboratorium ini berbeda jumlahnya,
yaitu Saksi yang bernama RIDUWAN DAN NURHADI.
Dan Kedua Saksi tersebut juga mengetahui adanya

7
Pemohon Peninjauan Kembali pada saat ditangkap sedang
tidak membangan timbangan untuk menunjukkan nilai
berat. Jadi Kedua Orang Saksi Tersebut mengetahui dan
mendengar Pemohon Peninjauan Kembali adalah Bukan
Pengedar atau Bandar dan hanya sebagai pemakai
seharusnya sudah sangat layak untuk direhabilitasi dan
disembuhkian atas ketergantungan obat-obatan jenis sabu.
3. Bahwa adanya bukti link adanya berita tentang kesepakatan
dari para penegak hukum atas sesorang (individu) yang
ditangkap dan kedapatan membawa barang narkotika sejenis
sabu di bawah 1 Gram , yang diketahui oleh Saksi yang
bernama:
Nama : DIMAS HIKARI ACHMAD
Tempat /Tanggal Lahir : Pasuruan, 15 Februari 1999
JenisKelamin : Laki -Laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
Alamat : Taman Pinang Indah Blok D
Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pendidikan : SMA
NIK : 3515041502990001
Dan yang diketahui Oleh Saksi Link tersebut pada tautan di
antaranews.com :https: // kalsel.antaranews.com/ amp/
berita/294117/bnn-harapkan-semangat-penerapan-pasal-127-uu-
narkotika-seirama. Alamat link online ini menjadi semangat
untuk menerapkan pasal 127 Undang-Undang Narkotika.

b. Kekeliruan hakim dalam mengambil keputusan;


1. Majelis Hakim judex factie pada Pengadilan Negeri
Sidoarjo tidak tepat dalam merumuskan mengenai

8
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) sebagai pelaku
tindak pidana dalam perkara a quo dengan alasan
Pembanding ini bukan merupakan pelaku utama sesuai
dengan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Nomer 35
Tahun 2009 tentang Narkotika yang berbunyi sebagai
berikut “mengatur setiap orang yang tanpa hak atau
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun
dan paling lama dua belas tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp800 juta dan paling banyak Rp8 miliar.” sebab
Majelis Hakim pada tingkat pertama (Pengadilan Negeri
Sidoarjo) dalam mengambil keputusan ini telah Khilaf dan
tidak memperhatikan dengan seksama atas Surat Edaran
Mahkamah Agung Nomer 1 Tahun 2017 tentang Pemberlakuan
Rumusan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun
2017 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas Bagi Pengadilan
dalam Rumusan Hukum Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung
Tahun 2017 pada Huruf A poin 2 dalam huruf a kecil
berbunyi sebagai berikut: “ Dalam Hal Penuntut umum
tidak mendakwakan Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang
Nomer 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, sehingga pada
fakta hukum yang terungkap dipersidangan ternyata
terdakwa terbukti sebagai Penyalah Guna Narkotika
Golongan I sebagai dirinya sendiri, bukan untuk
diperjualbelikan. Maka Mahkamah Agung ini tetap
konsisten pada Surat Edaran Mahkamah Agung Nomer 03
Tahun 2015 angka I, sebab selain hakim dalam memeriksa
dalam memeriksa dan mengadili suatu perkara tetap

9
mendasarkan putusannya pada fakta hukum yang terbukti
di persidangan, juga harus didasarkan atas surat dakwaan
sebagaimana dimakasud pasal 182 ayat (3) dan ayat (4)
KUHAP. Kemudian Majelis Tingkat Pertama ini juga telah
khilaf pula pada Huruf A poin 2 dalam huruf b kecil
berbunyi sebagai berikut: dalam hal terdakwa tidak
terungkap tangan sedang memakai narkotika dan pada
terdakwa ditemukan barang bukti narkoba yang
jumlahnya/beratnya reltif sedikit sesuai (sesuai Surat
Edaran Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2009 juncto
Surat Edaran Mahakmah Agung Nomer 4 tahun 2010) serta
Hasil Tes Urine terdakwa positif mengandung
Metamphetamin, namun penuntut umum, tidak
mendakwakanpasal 127 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35
tahun 2009 tentang Narkotika maka perbuatan Terdakwa
tersebut dapat dikategorikan sebagai Penyalah Guna
Narkotika Golongan I bagi diri sendiri sedangkan
kualifikasi tindak pidananya tetap mengacu pada surat
dakwaan. Maka Dalam pertimbangan Hakim di Pengadilan
Negeri Sidoarjo ini tidak memperhatikan kebenaran
materiil di persidangan telah diperoleh atas jumlah
Narkotika Golongan I jenis sabu ini Terdakwa (RIYO
SUGIANTO BIN ROCHIM) ini hanya kedapatan membawa
Narkotika Golongan I jenis sabu dengan berat sejumlah
0,29 Gram dan tidak layak untuk mendapatkan keuntungan
secara ekonomis (tidak ada untungnya) serta terdapat
perbedaan berat dengan jumlah di laboratorium, yaitu

10
seberat 0.36 gram (ada selisih) namun masih dibawah 1
gram.
2. Majelis Hakim judex factie pada Pengadilan Negeri Sidoarjo
ini tidak tepat dalam merumuskan mengenai Terdakwa
(RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) sebagai pelaku tindak
pidana dalam perkara a quo dengan alasan Terdakwa
(RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM)ini bukan merupakan
pelaku utama sesuai dengan Pasal 112 ayat 1 UU Nomer 35
tahun 2009 tentang Narkotika, sebab Majelis Hakim pada
tingkat pertama (Pengadilan Negeri Sidoarjo) dalam
mengambil keputusan ini telah Khilaf, hal ini disebabkan pada
fakta di persidangan yang terjadi atas adanya kesaksian dari
Saksi-Saksi sebagai anggota Polresta Kabupaten Sidoarjo telah
diperoleh kesaksian yang menyatakan ada tersangka lain yang
belum tertangkap (DPO), yaitu Wawan sebagai pemilik atau
asal adanya barang dan Polisi sebagai saksi ini tidak
mengungkan kebenaran materiil dari Wa Chating dari HP
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM), sehingga
berdasarkan teori kausalitas dan mens rea dan atau unsur-unsur
yang ada Pasal 112 ayat 1 seharusnya dibuka di persidangan
sehingga akan jelas Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM) ini memenuhi unsur atau tidak dan tidak hanya
seperti narasi yang harus diyakini kebenarannya.Sehingga
rangkaian yang terjadi sebagai kebenaran materiil ini belum
terpenuhi unsurnya sebab WAWAN sebagai pemilik dan
pemberi barang ini masih dalam DPO dan belum tertangkap
tangan serta tidak dijadikan Tersangka Utama dan dihadirkan
dalam persidangan.

11
3. Majelis Hakim Judex Factie Pengadilan Negeri Sidoarjo ini
tidak cukup mempertimbangkan semua fakta persidangan
dan fakta hukum (Onvoldoende Gemotiveerd) dengan alasan
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) ini, dalam fakta
persidangan ini tidak pernah membawa timbangan dan barang
yang di bawa hanya seberat 0,29 Gram dan berdasarkan Berita
Acara Penyidikan Polresta Kabupaten Sidoarjo, dan dalam
dakwaan serta Tuntuntan Jaksa Penuntut umum ini telah
diketemukan kebenaran materiil adanya perbedaan jumlah gram
dengan barang bukti yang di tes dalam laboratorium seberat
0,36 Gram, hal ini menimbulkan kebingungan dan menjadikan
pertanyaan besar dari Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM) sebab barang bukti yang sesuai adalah seberat 0,29
Gram. Maka Kami memohon kepada Majelis Hakim Agung di
Mahkamah Agung ini mendiskualifikasi atas putusan yang telah
ditetapkan oleh Majelis Hakim pada Tingkat Pertama di
Pengadilan Negeri Sidoarjo dan mengalihkan putusan kepada
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) dalam bentuk
REHABILITASI atas ketergantungan Narkotika Golongan I,
yaitu SABU. Bahwa terbukti Terdakwa (RIYO SUGIANTO
BIN ROCHIM) ini telah membayar kepada Wawan sebesar Rp
400.000,- (empat ratus ribu rupiah) ini berasal dari narasi saksi
Polisi POLRESTA KABUPATEN SIDOARJO dan Saksi Polisi
ini tidak memberikan kesaksian atas pembayaran melalui secara
tunai atau transfer melalui BANK atau melalui TUNAI. Dan
disebabkan Saksi Polisi POLRESTA KABUPATEN
SIDOARJO ini tidak membuka WA CHATING ANTARA
WAWAN DENGAN Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN

12
ROCHIM), menyebabkan tidak diketahui atas uang Rp 400.000
(Empat Ratus Ribu) mendapatkan Narkotika dalam jumlah
berapa Gram ? Sehingga atas Terdakwa (RIYO SUGIANTO
BIN ROCHIM) seharusnya dan sesungguhnya adalah
pemakai/pengguna Narkotika sehingga harus dipandang sebagai
korban dalam peredaran Narkotika, maka lebih tepat memenuhi
unsur-unsur dalam PASAL 127 UU Nomer 35 tahun 2009
tentang Narkotika. Bahkan dalam pemeriksaan seharusnya
polisi dari POLRESTA KABUPATEN SIDOARJO dan
JAKSA PENUNTUT UMUM melakukan tes urine dari
PEMBANDING namun pada kenyataan tidak pernah
dilakukan dan hanya mengetes secara laboratorium atas 1
(satu) bungkus plastic klip yang berisi narkotika jenis sabu
seberat 0,29 gram (nol koma dua puluh empat) gram
beserta bungkusnya;
4. Majelis Hakim Judex Factie mendasarkan keyakinannya
berdasarkan alat bukti yang tidak sah perolehannya atau
alat bukti yang inadmissible (inadmissible evidence).
Pembanding mempunyai alasan sebab atas 1 (satu) bungkus
plastic klip yang berisi narkotika jenis sabut seberat 0,29
gram (nol koma dua puluh empat) gram beserta
bungkusnya, dan dalam jumlah gram yang ada di
laboratorium ini berbeda jumlahnya yaitu seberat 0,36
Gram, maka pihak Penyidik Polresta Kabupaten Sidoarjo
dan Jaksa Penuntut Umum ini telah salah dan tidak
professional akan kepastian dari jumlah yang dibawa oleh
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) dan JUGA
Hakim Yang memimpin sidang tingkat pertama di Pengadilan

13
Negeri Sidoarjo ini tidak memperhatikan adanya ketidakpastian
atas jumlah berat dari barang bukti sebab JUMLAH
BERAT tidak didasari dari Surat Hasil Penimbangan
OLEH Laboratorium yang ditunjuk oleh Undang-Undang
serta atas adanya jumlah berat ini tidak diperiksa dan
ditanyakan oleh Majelis Hakim Yang memimpin sidang
tingkat pertama di Pengadilan Negeri Sidoarjo atas adanya nilai
berat yang berat.

c. Majelis Hakim Judex Factie mendasarkan keputusannya


berdasarkan alat bukti yang tidak sah, sehingga tidak
memenuhi syarat Pembuktian Negatief Wettelijk yang diatur
dalam Pasal 183 KUHAP;

d. Majelis Hakim Judex Factie memberikan putusan yang tidak


memenuhi standar minimal pembuktian sebagaimana sistem
Pembuktian Negatief Wettelijk yang diatur dalam Pasal 183
KUHAP. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Inkonsistensi dalam mencari Kebenaran Materil.

e. Analisis Yuridis Tentang Pembuktian Unsur yang Tidak


Terpenuhi.

f. Bahwa Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) ini tidak


pernah dihukum dalam kasus yang sama maupun kasus yang lain
dan Tidak membawa Timbangan untuk menimbang jumlah berat
barang.

14
II. KESIMPULAN

Pidana penjara bagi korban penyalahgunaan Narkotika merupakan


perampasan kemerdekaan dan mengandung sisi negatif sehingga tujuan
pemidanaan tidak dapat diwujudkan secara maksimal. Sedangkan bagi
Pemakai Narkoba seharusnya oleh Majelis Hakim pada Tingkat Pertama
untuk mengupayakan adanya Rehabilitasi, hal ini dimaksudkan agar
penyalahgumaan yang dikategorikan para pecandu ini bebas dari
ketergantungannya. Dan Para Pecandu ini bukannya lepas atau pun bebas
dari pemidanaan seperti halnya penjara, tapi mereka dibina. Jika di dalam
penjara Bukannya terjadi pembinaan di lembaga pemasyarakatan malah
penyalahgunaan makin parah bisa hasilnya putusan hakim tidak membawa
manfaat bagi penyalahguna dan kemudian orang tersebut kembali
kemasyarakat tidak akan menjadi orang yang lebih baik. Jadi menurut
Penasehat Hukum Terdakwa/ Pemohon Peninjauan Kembali. Maka
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM) merupakan sebagai anak
muda yang tetap berbakti kepada kedua orang tuanya dan memberikan
nafkah kepada kedua orang tuanya, sehingga hukumannya yang terbaik bagi
Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM), yaitu memperbaiki
ketergantungan yang efektif untuk sembuh dan bermanfaat dalam memenuhi
dan membantu nafkah dari kedua orang tuanya. Berdasarkan alasan-alasan
di atas, maka Pemohon Peninjauan Kembali ini mengajukan Peninjauan
Kembali, dan dapat disimpulkan pula Pemohon Peninjauan Kembali
bukanlah pelaku yang memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang diatur
dalam Pasal 112 ayat 1 UU Nomer 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Unsur-unsur yang ada dalam pasal tersebut dipisah-pisah dan secara
fakta seharusnya dijadikan satu kesatuan sehingga dakwaan utama dan
dakwaan alternative ini tidak terbukti, sebab saksi polisi dan jaksa

15
penuntut umum ini tidak pernah memperlihatkan dari percakapan dari
Whatsup dan SMS dari HP Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN ROCHIM)
dan WAWAN yang memenuhi untuk unsur unsur pasal 114 dan pasal 112
ayat 1 UU Nomer 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Maka seharusnya
Majelis Hakim di Mahkamah Agung dalam upaya Peninjauan Kembali
untuk memberikan hukuman berdasarkan pasal 127 UU Nomer 35
tahun 2009 tentang Narkotika, dalam bentuk REHABILITASI. Mohon
Majelis Hakim di Mahkamah Agung Republik Indonesia untuk
memberikan nafkah kedua orang tuanya.

III. PERMOHONAN
Berdasarkan hal-hal tersebut yang telah dikemukakan di atas, maka
Pemohon Peninjauan Kembali/Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim
Yang Mulia dalam upaya hukum mengajukan Memori Peninjauan Kembali
ini untuk memeriksa, mengadili dan memberikan Putusan sebagai berikut:

Primair:

1. Menerima Permohonan Peninjauan Kembali dari Pemohon Peninjauan


Kembali/Terdakwa.
2. Membatalkan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo
3. Mengadili sendiri:
a. Menyatakan Terdakwa Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM)tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
untuk melakukan Tindak Pidana sebagaimana dimaksud dalam
Dakwaan Kedua diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112
ayat 1 UU Nomer 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

16
b. Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan Kedua, baik Primair atau
Subsidair, atau setidaknya dilepaskan dari segala tuntutan
hukum;
c. Memberikan Hukum Rehabilitasi kepada Permohonan
Peninjauan Kembali dari Terdakwa (RIYO SUGIANTO BIN
ROCHIM)
d. Menetapkan biaya perkara menurut hukum.

Subsidair:

Jika Majelis Hakim Yang Mulia berpendapat lain, mohon Putusan yang
seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Atas segala perhatian yang bijak dari Ketua Mahkamah Agung Republik
Indonesia, terutama Majelis Hakim yang memimpin jalannya permohonan
Peninjauan Kembali dan mencurahkan waktu dan pemikirannya dalam
permohonan Peninjauan Kembali ini, tidak lupa kami ucapkan banyak terima
kasih.

Surabaya, 03 Juli 2023


Hormat kami,
Para Kuasa Hukum dari Terdakwa /
Pemohon Peninjauan Kembali

(MOCHAMMAD FAHMI, S.H.) (PAWIT SYARWANI, S.H.)

17
(AHMAD MUSHONNEF, S.H.)

18

Anda mungkin juga menyukai