Anda di halaman 1dari 58

PERADILAN SEMU

Peraktek Hukum Acara Perdata

Dosen Pengampu :
Ahmad Fadhly Roza, S.H., M.H.
Komalasari, S.H., M.H.

Disusun Oleh :

Kelompok I :
1. RIO ADRIAN GINTING (1970001038)
2. FANDER SITOHANG (1970001083)
3. JONANDO GAREL BARUS (1970001022)
4. UCAPAN LOGIKA GAHO (1970001052)
5. NORMAULITA JULYANDA (1970001030)
6. ADHIE SURYA PRATAMA (1970001026)
7. PARLIN DAWOLO (2070002003)

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM GRAHA KIRANA


TAHUN AJARAN 2022 - 2023
DAFTAR ISI

I. Susunan Peran Dalam Persiidangan Semu...................................................i


II. Pas Fhoto Pemeran Dalam Persidangan Semu............................................ii
III. Daftar Isi.........................................................................................................iii
1. Surat Penetapan Sidang...........................................................................1
2. Surat Kuasa Khusus.................................................................................2
3. Surat Dakwaan.........................................................................................4
4. Berita Acara Persidangan Ke-I..................................................................
5. Pengajuan Eksepsi.....................................................................................
6. Berita Acara Persidangan Ke-II ................................................................
7. Pengajuan Keberatan Eksepsi....................................................................
8. Berita Acara Persidangan Ke-III ..............................................................
9. Putusan Sela...............................................................................................
10. Berita Acara Persidangan Ke-IV...............................................................
11. Pemeriksaan Saksi Mahkota......................................................................
12. Berita Acara Persidangan Ke-V.................................................................
13. Pemeriksaan Terdakwa..............................................................................
14. Surat Tuntutan...........................................................................................
15. Berita Acara Persidangan Ke-VI...............................................................
16. Nota Pembelaan/Pledoi..............................................................................
17. Berita Acara Persidangan Ke-VII..............................................................
18. Putusan Akhir............................................................................................
19. Berita Acara Persidangan Ke-VIII ............................................................
SURAT PENETAPAN HARI SIDANG
Nomor : 2528/Pid.B/2022/PS.GK

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Hakim pada Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan membaca
surat :

1. Penetapan Ketua Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana
Medan, tanggal 01 November 2022 tentang penunjukan Hakim Majelis untuk
memeriksa dan mengadili perkawa Terdakwa Normaulita Julyanda.
2. Pelimpahan perkara dan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Semu Sekolah Tinggi
Ilmu Hukum di Medan tanggal 02 November 2022 atas perkara Nomor :
2528/Pid.B/2022/PS.GK atas nama Normaulita Julyanda.

Mengingat Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHPidana (UU No. 8 Tahun 1981).

MENETAPKAN

1. Menentukan hari sidang pada Hari Rabu tanggal 02 November 2022, pukul 10.00
WIB.
2. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Semu Sekolah Tinggu Ilmu
Hukum untuk mengadapkan Terdakwa Normaulita Julyanda, berikut membawa saksi-
saksi dengan membawa serta barang bukti terlampir dalam berkas.

Ditetapkan di : Medan
Pada Tanggal : 02 November 2022

Hakim Ketua

RIO ADRIAN GINTING, S.H., M.H.


SURAT KUASA KHUSUS

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : NORMAULITA JULYANDA
Tempat/ Tgl. Lahir: Dolok Melangir/ 29 April 1974
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Nagori Dolok Ulu Kecamatan Tapian Dolok
Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
NIK : 1207050207930002
Selanjutnya dalam Surat Kuasa Khusus ini disebut sebagai Pemberi Kuasa.

Pemberi Kuasa dengan ini menerangkan memilih tempat domisili hukumnya di kantor
Kuasanya yang disebut dibawah ini serta menyatakan memberi kuasa kepada FANDER
SITOHANG, S.H., JONANDO GAREL BARUS, S.H., UCAPAN LOGIKA GAHO,
S.H., yang merupakan Advokat pada Kantor LAW OFFICE FANDER SITOHANG &
REKAN, yang beralamat di Jalan Timur No. 179 Medan, sebagaimana dalam surat kuasa
khusus tanggal 16 Oktober 2022, yang dalam hal ini dapat bertindak secara bersama-sama
maupun sendiri-sendiri, yang selanjutnya dalam Surat Kuasa Khusus ini disebut sebagai
Penerima Kuasa.

KHUSUS

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa guna mendampingi, memberi nasehat hukum dan
membela kepentingan hukum Pemberi Kuasa selaku Terdakwa dalam perkara pidana dengan
nomor register perkara No. 2528/Pid.B/2022/PS.GK dan dengan dakwaan sebagaimana
disebutkan dalam Surat Dakwaan NO. REG. PERK : PDS-01/L.2.24/Fd.1/10/2020
tertanggal 08 Oktober 2020 yang diterbitkan oleh Kejaksaan Negeri Medan, terkait dengan
dugaan melakukan tindak pidana yang dimaksud dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-
Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubang dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yang disidangkan pada Pengadilan Negeri
Medan di Medan.

Dan untuk itu :


Melakukan segala usaha dan tindakan hukum untuk dan atas nama serta kepentingan Pemberi
Kuasa dalam perkara yang disangkakan/didakwakan, mendampingi Pemberi Kuasa pada
pemeriksaan tingkat Penyidikan, Penuntutan pada Kejaksaan dan mendampingi/membela
kepentingan Pemberi Kuasa pada Persidangan di Pengadilan Negeri Medan, mengajukan dan
menandatangani Eksepsi/ Tangkisan, Pengantar Bukti Surat, Pledoi, membuat dan
menandatangani Banding dan Memori Banding maupun Kontra Memori Banding,
Permohonan Kasasi serta membuat Memori Kasasi maupun Kontra Memori Kasasi, dan bila
dianggap perlu menghadap ke semua Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah
Agung, Polri dan Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Agung, serta
pembesar-pembesar dan instansi-instansi pemerintah baik sipil maupun militer, mengajukan
segala permohonan-permohonan yang berkaitan dengan perkara ini dan mensahkannya,
memberi segala keterangan-keterangan yang dianggap perlu, mengajukan dan menolak bukti-
bukti, mengajukan dan  meminta di dengar saksi a charge, a de charge, saksi ahli dan
menolaknya, meminta dan mengajukan Pemeriksaan Ulang (Request Civil), meminta dan
mengajukan permohonan penangguhan penahanan beserta alasan-alasannya dan selanjutnya
melakukan segala usaha yang menguntungkan dan meringankan Pemberi Kuasa sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubang dengan Undang-Undang
RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP beserta
peraturan perundang-undangan lainnya yang berkenaan dengan perkara ini. Pada Pokoknya
melakukan segala tindakan yang dipandang perlu menurut hukum oleh Penerima Kuasa,
meskipun belum disebut dalam Surat Kuasa Khusus ini yang telah disetujui oleh Pemberi
Kuasa sepanjang yang ada hubungannya dengan maksud dalam Surat Kuasa Khusus ini.

Surat Kuasa ini diberikan dengan hak substitusi, baik sebahagian maupun seluruhnya dengan
memilih tempat kediaman (domisili) di Kantor Kuasanya sebagaimana telah disebutkan di
atas, dengan hak retensi sesuai dengan bunyi Pasal 1812 KUHPerdata.

Medan, 16 November 2020

Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa,

NORMAULITA JULYANDA, S.H. ADHIE SURYA PRATAMA

P-29
KEJAKSAAN SEMU SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM
UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
NO.REG.PERK. PDS-01/L.2.24/Fd.1/10/2020
A. TERDAKWA :
Nama Terdakwa : ADHIE SURYA PRATAMA
Tempat Lahir : Berastagi
Umur/Tgl. Lahir : 06 November 1992 (29 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Udara Gang Damai,Kel. Gundaling II, Kec. Berastagi, Kab.
Karo. Prov. Sumut
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : SMA

B. PENAHANAN
Ditangkap : Tanggal 27 Maret 2020
Ditahan Penyidik : Sejak Tgl. 02 April 2020 s/d 21 April 2020
Diperpanjang PU : Sejak Tgl. 22 April 2020 s/d 31 Mei 2020
Diperpanjang PN I : Sejak Tgl. 01 Juni 2020 s/d 30 Juni 2020
Diperpanjang PN II : Sejak Tgl. 01 Juli 2020 s/d 30 juli 2020
Ditahan Penuntut Umum : Sejak Tgl. 16 Juli 2020 s/d 04 Agustus 2020
Diperpanjang PN : Sejak Tgl. 05 Agustus 2020 s/d 03 September 2020

C. DAKWAAN
KESATU :
-----------Bahwa dia Terdakwa ACONG F SEMBIRING pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib atau setidak- tidaknya dalam waktu lain pada bulan
Maret atau di tahun 2020 di Jalan Bunga Lau Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan
Tuntungan Kota Medan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Semu Klinis Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana
Medan, ” tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukat, atau
menyerahjan Narkotika Golongan I jenis sabu- sabu berat 0,14 (nol koma empat
belas) gram yang dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : ----------------

-------------- Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di
Jalan Bunga Lau Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan Kota Medan saksi
ABDUL RONI ISMED dan saksi MUHAMMAD ZAINUDDIN (masing-masing
anggota Polri) sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah
Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan Kota Medan telah terjadi transaksi
narkotika jenis sabu-sabu sehingga para saksi langsung melakukan penyelidikan dan
pada saat itu para saksi melihat terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja selesai
melakukan transaksi narkotika jenis sabu-sabu dan sudah meninggalkan tempat tersebut
dan sedang menumpang becak motor dan pada saat itu para saksi jelas melihat
Terdakwa telah memasukkan sesuatu kedalam kantong celananya dan setelah sampai di
sebuah kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk kedalam kamar kos dan pada
saat itu para saksi langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan setelah
diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi
narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa
mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari ABANG (belum tertangkap) dengan
harga Rp. 40.000,- yang mana sabu-sabu tersebut berencana akan digunakan oleh
Terdakwa.

---------- Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan narkotika jenis sabu-sabu tersebut sehingga terdakwa dan barang bukti
dibawa ke Polsek Semu Medan Baru Kota Medan guna proses hukum selanjutnya;

----------Bahwa Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab :
4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 yang diperbuat oleh DEBORA
M. HATAGAOL, S.Si.,Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm.,Apt. pada
Labor Semu Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
a) 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14
(nol koma empat belas) gram;
b) 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine; yang di analisis milik
Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRING dengan hasil kesimpulan barang
bukti tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan
I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
----------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
-------------------------

ATAU
KEDUA :
---------- Bahwa dia Terdakwa ACONG F SEMBIRING pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekira pukul 16:00 Wib atau setidak-tidak dalam waktu lain pada bulan
Maret atau di tahun 2020 di Jalan Bunga Lau Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan
Tuntungan kota Medan, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Semu Klinis Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana
Medan, “tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis sabu-sabu dengan berat
0.14 (nol koma empat belas) gram”, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai
berikut: ------------------------

--------- Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16:00 Wib di Jalan
Bunga Lau Kel. Kemanangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi ABDUL
RONI ISMED dan saksi MUHAMMAD ZAINUDDIN (masing-masing anggota Polri)
sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah Kel.
Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi transaksi narkotika
jenis sabu-sabu sehingga para saksi langsung melakukan penyelidikan dan pada saat itu
para saksi melihat terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja selesai melakukan
transaksi narkotika jenis sabu-sabu dan sudah meninggalkan tempat tersebut dan
sedang menumpang becak motor dan pada saat itu para saksi jelas melihat Terdakwa
telah memasukkan sesuatu kedalam kantong celananya dan setelah sampai di sebuah
kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk kedalam kamar kos dan pada saat itu
para saksi langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan setelah
diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi
narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa
mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dai ABANG (belum tertangkap) dengan
harga Rp. 40.000,- yang mana sabu-sabu tersebut berencana akan digunakan oleh
Terdakwa.

--------- Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk memiliki, menguasai atau
menyimpan narkotika jenis sabu-sabu tersebut sehingga Terdakwa dan barang bukti
dibawa ke Polsek Semu Medan Baru Kota Medan guna proses hukum selanjutnya;

--------- Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No.
Lab : 4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 yang diperbuat oleh
DEBORA M. HATAGAOL, S.Si.,Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI,
S.Farm.,Apt. pada Labfor Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
a) 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14
(nol koma empat belas) gram;
b) 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine; yang di analisis milik
Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRING dengan hasil kesimpulan barang
bukti tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan
I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
----------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 114 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
-------------------------

Medan, 16 Juli 2020


JAKSA PENUNTUT UMUM

REFIDA EVI PURBA, S.H.


NPM. 1870002047

Panitera Pengganti : Beni Kahar, S.H.


Jaksa Penuntut Umum : Revida Evi Purba, S.H.
BERITA ACARA SIDANG-I
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Pengadilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Pengadilan Semu Graha Kirana, 01 September 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan.
Selanjutnya Terdakwa duduk dikursi pemeriksaan, dan atas pertanyaan Hakim, lalu
Terdakwa menjawab pertanyaan dan mengaku bernama :

Nama Terdakwa : ACONG F SEMBIRING


Tempat Lahir : Berastagi
Umur/Tgl. Lahir : 29 (dua puluh sembilan) Tahun / 06 November 1992
Jenis Kelamin : Laki – laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : l. Udara Gang Damai,Kel. Gundaling II, Kec. Berastagi, Kab. Karo,
Prov. Sumut
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : D-III Teknik

Terdakwa di tahan dalam tahanan rutan oleh :


1. Penyidik sejak tanggal 2 April 2020 sampai dengan tanggal 21 April 2020;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 22 April 2020 sampai dengan tanggal
31 Mei 2020;
3. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 1 Juni 2020 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2020;
4. Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 1 Juli 2020 sampai
dengan tanggal 30 Juli 2020;
5. Penuntut Umum sejak tanggal 16 Juli 2020 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2020;
6. Penuntut Umum perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 5
Agustus 2020 sampai dengan tanggal 3 September 2020;
7. Hakim Pengadilan Semu sejak tanggal 31 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 29
September 2020;
8. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 30 September 2020 sampai
dengan tanggal 28 November 2020;
9. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semu yang Pertama sejak tanggal 29
November 2020 sampai dengan tanggal 28 Desember 2020;
10. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semu yang Kedua sejak tanggal 29
Desember 2020 sampai dengan tanggal 27 Januari 2021;

Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa ia dalam keadaan sehat
dan bersedia di periksa perkaranya pada hari ini. Hakim Ketua kemudian menanyakan kepada
terdakwa, apakah terdakwa didampingi kuasa hukumnya, terdakwa menjawab bahwa ia
didampingi oeh kuasa hukumnya yang bernama Meliana, S.H., dengan menunjukan Surat
Kuasa Khusus.
Hakim Ketua memberitahukan kepada terdakwa agar memperhatikan baik-baik segala
sesuatu yang terjadi dalam dalam persidangan ini.
Kemudian Hakim Ketua menerangkan bahwa acara persidangan pada hari ini adalah
untuk Pembacaan Dakwaan lalu Hakim Ketua memberi izin kepada Penuntut Umum untuk
membacakan Surat Dakwaannya yaitu sebagai berikut :
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa ia sudah menegerti
akan bunyi Dakwaan tersebut dan menyatakan ada keberatan namun diserahkan kepada
Penasehat Hukum Terdakwa untuk mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi).
Atas pertanyaan Hakim Ketua, Penasehat Hukum Terdakwa menerangkan bahwa
akan mengajukan Nota Keberatan (Eksepsi) pada persidangan selanjutnya.
Sehubungan dengan itu, maka Hakim Ketua menunda persidangan ini dan selanjutnya
menetapkan persidangan yang akan datang pada hari rabu, tanggal 08 September 2020, di
Pengadilan Semu Graha Kirana, dengan memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
menghadapkan Terdakwa untuk datang pada hari, waktu dan tempat yang telah ditetapkan
tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


Medan, 27 Oktober 2020

Kepada Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan Pada
Perkara Pidana No. 2614/Pid.Sus/2020/PN.Mdn Dengan Surat Dakwaan NO. REG. PERK :
PDM–1411/Enz.2/TPUL/07/2020 tertanggal 16 Juli 2020
Di
Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan

Hal : EKSEPSI Terdakwa Terhadap Surat Dakwaan Sdri. Jaksa Penuntut Umum
NO. REG. PERK. PDM-1411/GK/07/2020 tertanggal 16 Juli 2020

Dengan Hormat,
Majelis Hakim Yang Mulia,
Sdri. Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Kami Lembaga Bantuan Hukum & Pembela Hak Asasi Manusia Indonesia Bonum
Communae Semu (LBH&PHAM INDONESIA BONUM COMMUNAE SEMU), yang
didirikan berdasarkan Undang-Undang RI No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum
dengan Akta Pendirian Lembaga No. 11 tertanggal 22 Juli 2017 yang diterbitkan oleh Notaris
Walburga Netty Sembiring, S.H., M.Kn berkedudukan di Deli Serdang, dengan Pengesahan
Badan Hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-0011510.AH.01.07.Tahun 2017 tentang Pengesahan Pendirian Badan
Hukum Perkumpulan Lembaga Bantuan Hukum dan Pembela Hak Asasi Manusia Indonesia
Bonum Communae tanggal 3 Agustus 2017, yang berdasarkan SK KemenKumHam RI
Nomor: M.HH-01.HN.07.02 Tahun 2018 tanggal 27 Desember 2018 tentang
Lembaga/Organisasi Bantuan Hukum Yang Lulus Verifikasi Dan Akreditasi Sebagai
Pemberi Bantuan Hukum Periode Tahun 2019 S.D. 2021, merupakan sebuah Lembaga/
Organisasi Bantuan Hukum untuk melaksanakan Pemberian Bantuan Hukum Kepada Orang
Miskin atau Kelompok Orang Miskin, yang beralamat kantor di Komplek Pesanggrahan
Salam Tani Blok C-44, Dusun IV Desa Salam Tani, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli
Serdang, Provinsi Sumatera Utara – 20353, adalah Penasehat Hukum dari Terdakwa yang
dalam hal ini adalah :

Nama : ACONG F SEMBIRING


Tempat/ Tgl. Lahir: Berastagi/ 06 November 1992
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Udara Gang Damai,Kelurahan Gundaling II, Kecamatan
Brastagi, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara
Agama : Kristen
Status Perkawinan : Belum Kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
NIK : 1207050207930002

yang merupakan Terdakwa dalam Perkara Pidana Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdri. Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya sebagaimana tersebut diatas, dengan ini mengajukan
Eksepsi/Tangkisan terhadap Surat Dakwaan NO. REG. PERK. PDM-1411/GK/07/2020
tertanggal 16 Juli 2020, yang didasarkan kepada Pasal 143 ayat (2) b Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana yang menyatakan,
“Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani
serta berisi uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. ”

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdri. Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Sebelum Terdakwa melalui Penasehat Hukum nya menyampaikan isi Eksepsi/ Tangkisan
terhadap Surat Dakwaan NO. REG. PERK. PDM-1411/GK/07/2020 tertanggal 16 Juli 2020,
ijinkanlah Terdakwa melalui Penasehat Hukum nya menyampaikan bahwa Terdakwa saat ini
telah sadar dan mengakui kesalahan atas perbuatan Terdakwa yang mengkonsumsi narkoba.
Dan saat ini melalui orang tua nya, Terdakwa sedang mencari tempat rehabilitasi yang sesuai
dengan kemampuan keluarga, dengan tujuan agar ketika permasalahan ini selesai nantinya,
maka Terdakwa akan menjalani proses rehabilitasi.

Majelis Hakim Yang Mulia,


Sdri. Jaksa Penuntut Umum Yang Kami Hormati,

Bahwa adapun Eksepsi Terdakwa dalam perkara ini adalah, menyangkut tentang Surat
Dakwaan yang tidak dapat diterima.

Bahwa dari pembacaan Terdakwa atas isi Dakwaan Sdri. Jaksa Penuntut Umum, ditemukan
bahwa pasal-pasal yang didakwakan kepada Terdakwa tidak sesuai dengan peristiwa hukum
sebagaimana yang terurai dalam Surat Dakwaan.

Bahwa dengan kondisi berat barang bukti sabu sabu dalam perkara ini hanya 0,14 gr seharga
Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah), maka sangatlah tidak tepat Terdakwa didakwa dengan
Pasal 112 dan 114 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika, melainkan Pasal 127 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 tahun 2009
tentang Narkotika.
Bahwa seharusnya dengan jumlah barang bukti sebagaimana yang disebutkan diatas, maka
jelas niatan dari Terdakwa memiliki sabu-sabu tersebut adalah untuk penggunaan sendiri.

Bahwa lagi pula berdasarkan keterangan saksi-saksi dalam berkas perkara, kesemuanya
mendengar keterangan Terdakwa pada saat ditangkap, yang menyatakan membeli sabu-sabu
tersebut.

Bahwa dalam Surat Dakwaan juga disebutkan oleh Sdri. Jaksa Penuntut Umum, bahwa
Terdakwa membeli sabu-sabu untuk digunakan sendiri.
Bahwa berdasarkan uraian diatas maka jelas Surat Dakwaan Sdri. Jaksa Penuntut Umum,
terbukti salah dalam menerapkan pasal yang didakwakan terhadap Terdakwa.

Bahwa oleh karena itu, maka mohon kiranya Mejelis Hakim Yang Mulia menyatakan Surat
Dakwaan Sdri. Jaksa Penuntut Umum TIDAK DAPAT DITERIMA.

Demikianlah Eksepsi ini Terdakwa sampaikan, dan atas perhatian Majelis Hakim Yang
Mulia, Terdakwa ucapkan terima kasih.

Hormat Terdakwa,
Penasehat Hukum Terdakwa
LBH & PHAM INDONESIA BONUM COMMUNAE

M E L I A N A, S.H.
BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-II
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 08 September 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:
Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua
Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti
Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan lalu Terdakwa duduk dikursi pemeriksaan, dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan pada hari ini :
Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa Nota
Keberatan atau Eksepsi sudah siap untuk dibacakan pada persidangan hari ini lalu atas izin
Hakim Ketua, Penasehat Hukum Terdakwa membacakan Nota Keberatan atau Eksepsi.
Setelah pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa,
Penuntut Umum menerangkan bahwa akan mengajukan Tanggapan atas Eksepsi pada
persidangan selanjutnya.
Sehubungan dengan itu, maka Hakim Ketua menunda persidangan ini dan selanjutnya
menetapkan persidangan yang akan datang pada hari rabu, tanggal 15 September 2020, di
Pengadilan Semu Graha Kirana, dengan memerintahkan kepada Penuntut Umum agar
menghadapkan Terdakwa untuk datang pada hari, waktu dan tempat yang telah ditetapkan
tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua


Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.
KEJAKSAAN SEMU SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM
“UNTUK KEADILAN”

PENDAPAT PENUNTUT UMUM


TERHADAP EKSEPSI TIM PENASIHAT HUKUM
ATAS SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM
DALAM PERKARA No. 2614/Pid.B/2020/PN GK
ATAS NAMA TERDAKWA ACONG SEMBIRING

I. PENDAHULUAN
Dengan hormat,
Majelis Hakim yang kami muliakan,
Tim Penasihat Hukum yang kami hormati
dan Terdakwa ACONG F SEMBIRING

Pertama-tama kami mengucapkan terima kasih atas perkenaan Majelis Hakim


memberikan kesempatan kepada kami untuk mengajukan pendapat dalam rangka
menanggapi keberatan (eksepsi) yang diajukan Tim Penasihat Hukum Terdakwa
ACONG F SEMBIRING.

Telah menjadi bukti nyata di persidangan ini bahwa Kitab Undang- Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dengan menempatkan
Hak Asasi Manusia secara layak sebagaimana lazimnya dalam Negara Hukum.

Oleh karena itu, sesuai dengan ketetentuan pasal 156 KUHAP kepada terdakwa atau
Penasihat Hukum diberi kesempatan untuk mengajukan keberatannya terhadap surat
dakwaan Penuntut Umum setelah surat dakwaan tersebut selesai dibacakan oleh Penuntut
Umum dalam sidang Pengadilan.

Kesempatan itu telah dimanfaatkan oleh terdakwa melalui Penasihat Hukum terdakwa dan
kini kesempatan yang sama telah pua diberikan kepada kami guna menyampaikan
pendapat dalam rangka menanggapi keberatan (eksepsi) tersebut.

Sebagai bahan/ data yang diperlukan gunan menanggapi keberatan (eksepsi) tersebut,
perlu kiranya kami menguraikan secara singkat beberapa hal yang berkaitan erat dengan
dengan syarat Surat dakwaan serta eksepsi sebagaimana diatur dalam KUHAP, dengan
maksud dan tujuan agar kita semua selaku aparat penegak hukum senantiasa bertindak di
atas landasan hukum yang tepat dan benar.
1. Syarat- syarat surat dakwaan :
Pasal 143 (2) KUHAP berbunyi:
Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal, ditandatangani serta
berisi:
a. Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa.
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan.

Meskipun Undang-Undang menghendaki secara cermat, jelas dan lengkap tetapi KUHAP
sendiri tidak mengatur sendiri tidak mengatur bagaimana suatu uraian tindak pidana dalam
surat dakwaan itu sebagai talah cermat, jelas dan lengkap atau belum/ tidak cermat, tidak
jelas dan tidak lengkap.

Dalam praktek, syarat-syarat yang berkaitan dengan formalitas (tanggal, tanda tangan dan
identitas lengkap terdakwa) disebut syarat formal. Sedangkan syarat yang berkaitan
dengan isi/materi dakwaan (uraian tentang tindak pidana yang didakwakan dan waktu
serta tempat tindak pidana dilakukan) disebut syarat material.

Pencantuman syarat formal dan syarat material dalam penyusunan surat dakwaan sangat
erat kaitannya dengan tujuan dari pada surat dakwaan itu sendiri. Tujuan surat dakwaan
dalam proses pidana adalah dasar pemeriksaan sidang pengadilan, dasar pembuktian, dasar
tuntutan pidanan, dasar pembelaan diri bagi terdakwa dan merupakan dasar penilaian serta
putusan pengadilan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari surat
dakwaan itu adalah untuk menetapkan secara konkrit/nyata tentang orang tertentu yang
telah melakukan perbuatan tertentu pada waktu dan tempat tertentu pula.

Oleh karena itu Pasal 143 (2) KUHAP menghendaki pencantuman identitas lengkap
terdakwa, uraian yang cermat, jelas dan lengkap tindak pidana yang didakwakan serta
waktu dan tempat tindak pidana itu dilaksanakan oleh terdakwa.

Untuk menentukan suatu kriteria yang pasti tentang suatu perumusan tindak pidana dalam
surat dakwaan itu sudah cermat, jelas dan lengkap dan atau belum/tidak cermat, tidak jelas
atau tidak lengkap, hanyalah dapat ditentukan secara kasuistis dan oleh karena itu untuk
mendapatkan penjelasan tentang masalah ini sebaiknya kita meneliti doktrin dan
yurisprudensi.

2. Syarat-syarat keberatan (eksepsi)


Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tetang Hukum Acara Pidana (KUHAP) pasal 156
ayat (1) menyebutkan :
“Dalam hal terdakwa atau Penasehat Hukum mengajukan keberatan bahwa
pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat
diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan
kepada Penuntut Umum untuk menyatakan pendapatnya, Hakim mempertimbangkan
keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan”.
Objek keberatan seperti yang diatur secara limitative dalam Pasal 156 ayat (1)
KUHAP, yang terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu:

Tentang Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya.


Mengenai masalah pengadilan tidak berwenang mangadili perkaranya (Eksepsi
Onbevogheid), apabila kita cermati Pasal 156 ayat (4) dan ayat (5) KUHAP hal
tersebut menyangkut masalah Kompetensi Relatif pengadilan dalam mengadili
perkara yang didakwakan oleh Penuntut Umum yang dapat kita hubungkan antara lain
dengan Pasal 84, 85, 86, 87, 147, 148, 149 dan 150 KUHAP.

Tentang Dakwaan tidak dapat diterima


Dalam KUHAP tidak dijelaskan atau tidak memberikan pengertian tentang apa yang
dimaksud dengan dakwaan yang tidak dapat diterima, atau kapan suatu dakwaan tidak
dapat diterima.

Namun menurut Van Bummellen bahwa hal ini terjadi jika :


- Tidak ada hal untuk menuntut (misalnya dalam delik aduan);
- Tidak adanya pengaduan;
- Delik itu dilakukan pada waktu dan tempat dimana Undang- undnag Pidana tidak
berlaku;
- Hak untuk menuntut telah hapus atau kadaluarsa;
- Telah ada putusan yang tidak dapat diubah mengenai perkara tersebut.
(Pengantar Hukum Acara Pidana oleh Dr. ANDI HAMZAH,SH, Penerbit Ghalia
Indonesia, Januari 1984, halaman 219).

Tentang Surat Dakwaan harus dibatalkan


Bahwa berdasarkan Pasal 143 ayat (3) KUHAP surat dakwaan harus dibatalkan (batal
demi hukum) apabila tidak memenuhi ketetntuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
143(2) huruf (b) KUHAP yakni berisi :

“Uraian secara cermat , jelas dan lemgkap tidak diatur oleh KUHAP, o;eh karena itu
perlu dicari dari sumber lain untuk menjelaskan apa yang dimaksud cermat, jelas dan
lengkap.
Dalam buku pedoman pembuatan Surat Dakwaan yang diterbitkan oleh Kejaksaan
Agung RI dan dikaitkan dengan Putusan Mahkamah Agung RI No. 666/K/Pid.1982
tanggal 10 Agustus 1983, maka yang diartikan dengan:

CERMAT adalah ketelitian Penuntut Umum dalam membuat Surat Dakwaan yang
didasarkan kepada undang- undnag yang berlaku bagi terdakwa, serta tidka terdapat
kekurangan atau kekeliruan , misalnya dalam delik aduan, apakah ada pengaduan,
apakah penerapan hukumnya sudah tepat, dapat tidaknya terdakwa diminta
pertanggungjawaban atas perbuatannya, apakah tindak pidana tersebut belum lewat
waktu, apakah tindak pidana itu belum nebis in idem.
Apabila pengertian cermat tersebut diatas kita kaitkan dengan perkara atas nama
Terdakwa ACONG F SEMBIRING , maka menurut hemat kami Surat Dakwaan
Penuntut Umum telah memenuhi unsur-unsur cermat tersebut, karena perkara ini
bukan delik aduan sehingga tidak diperlukan adanya pengaduan, perkara ini belum
pula kadaluarsa /lewat waktu, dan perkara ini tidak pula nebis in idem, terdakwa
bukanlah orang yang kehilangan akal atau ingatannya atau terganggu jiwanya
sehingga kepadanya dapat diminta pertnggung jawab atas perbuatannya.

JELAS adalah dapat merumuskan semua undur- unsur tindak pidana yang
didakwakan sekaligus memadukan uraian perbuatan materil (fakta perbuatan) yang
dilakukan terdakea dalam Surat Dakwaan.
Jika kita perhatikan konstruksi Surat Dakwaan ini, maka didalamnya telah diuraikan
kelengkapan foemal yang menyangkut identitas terdakwa secara lengkap, kemudian
unsur materil yang meliputi tempus dan locus delicti, rumusan unsur- unsur delik
yang didakwakan , uraian perbuatan materil (fakta perbuatan) atau cara- cara
perbuatan pidana itu dilakukan oleh terdakwa serta penyebutan dasar hukum berupa
pasal- pasal undang- undang yang diterapkan /dilanggar oleh terdakwa tersebut.
Dengan demikian Surat Dakwaan kami sudah memenuhi pengertian JELAS di atas.

Lengkap adalah uraian surat dakwaan harus menckup semua unsur-unsur tindak
pidana yang ditentukan undang-undang secara lengkap.
Terkait dengan pengertian lengkap diatas , penuntut umum telah pula menguraikan
semua unsur-unsur tindak pidana sebagaimana telah ditentukan dalam undang-undang
yang bersangkutan.

Menurut Mr.M.H Tirtanudjaya , ‘’eksepsi adalah alat pembelaan yang dimaksudnya


untuk menghindarkan keputusan tentang pokok perkara ( buku proses penanganan
perkara pidana, leden marpaung,SH tahun 1992 hal 382).

Batas ruang lingkup materi eksepsi tersebut ialah bahwa eksepsi hanya dapat
ditujukan terhadap dakwaan atau kewenangan pengadilan . jadi dengan demikian
eksepsi hanya boleh diajukan terhadap hal-hal yang bersifat prosesuil. Eksepsi tidak
diperkenankan menyetuh materi perkara yang akan diperiksa dalam sidang pengadilan
yang bersangkutan.

Dengan kata lain, eksepsi hanya ditunjukan kepada aspek formil yang berkaitan
dengan penuntutan atau pemeiksaan perkara tersebut oleh pengadilan. Sedang aspek
materil pekara tersebut tidak berada dalam lingkup eksepsi.

II. JAWABAN/TANGGAPAN JAKSA PENUNTUT UMUM ATAS EKSEPSI


Majelis hakim yang kami muliakan,
Tim penasihat hukum yang kami hormati
Dan terdakwa acong sembiring
Setelah kami pelajari dengan seksama uraian tim penasihat hukum dalam eksepsi atas
surat dakwaan kami, yang telah disampaikan tim penasehat hukum dalam persidangan hari
ini selasa tanggal 30 juni 2020 kemudian diperoleh intisari , dalil dan tuntutan keberatan
dari tim penasehat hukum terdakwa yang untuk selanjutnya kami jaksa penuntut umum
akan menyampaikan tanggapan atas kebeatan tersebut ;
1. Tentang bahwa dengan kondisi berat barang bukti sabu-sabu dalam perkara ini
hanya 0,14 gram seharga 40.000,- maka sangatlah tidak tepat terdakwa di
dakwa dengan pasal 112 dan 114 UURI NO.35 tahun 2009 tentang narkotika ,
melainkan pasal 127 ayat (1) huruf a UURI NO,35 tahun 2009 tentang
narkotika;
Bahwa penuntut umum tidak sependapat dengan penasehat hukum terdakwa yang
menyatakan bahwa terdakwa harus di dakwa dengan dakwaan pasal 127 ayat (1)
huruf a UURI NO.35 tahun 2009 tentang narkotika dimana pada saat penangkapan,
tedakwa ditangkap bukan sedang menggunakan narkotika jenis sabu-sabu tersebut
atau bukan baru saja menggunakan narkotika jenis sabu-sabu melaikan narkotika jenis
sabu-sabu tersebut baru saja di beli/dikuasai terdakwa dan masih dalam penguasaan
terdakwa dan juga alat-alat yang mendukung terdakwa sebagai orang yang
menyalahgunakan narkotika jenis sabu-sabu tidak di temukan pada saat terdakwa
ditangkap oleh para saksi dari kepolisian.

Atas keberatan tersebut, kami jaksa penuntut umum dalam perkara ini, berpendapat
bahwa surat dakwaan kami, sebenarnya telah kami uraikan dengan cermat jelas dan
lengkap , terlebih hal tersebut telah masuk pada pokok perkaa sehingga haruslah
ditolak atau tidak dapat diterima.

Perlu dipahami, dalam penyusunan surat dakwaan tentunya tidak semua fakta harus
kami ungkapkan dalam surat dakwaan, melainkan hal-hal prinsipil yang berkaitan
dengan perbuatan –perbuatan yang dilakukan terdakwa saja, karena fakta dan keadaan
sudah merupakan pokok perkara yang harus masih dibuktikan, sebagaimana pendapat
yahya harahap yang menyatakan bahwa surat dakwaan yang tidak memuat fakta
dan keadaan yang lengkap atas tindak pidana yang di dakwakan dalam surat
dakwaan, ‘’tidak mengurangi nilai sahnya surat dakwaan, karena fakta dan
keadaan sudah merupakan pokok perkara yang harus masih dibuktikan ‘’ (vide
Yahya Harahap,S.H., pembahasan permasalahan dan penerapan KUHAP, Hal.384,
1985).
Hal tersebut sesuai dengan yurisprudensi MARI No.36.k/kr/1968 yang menegaskan
‘’walaupun surat dakwaan tidak menyebutkan fakta dan keadaan yang menyertai
perbuatan yang dituduhkan tidak secara lengkap tergambar , tidak dengan sendirinya
mengakibatkan batalnya tuduhan’’.

Dengan demikian kami jaksa penuntut umum memohon kepada majelis hakim yang
mulia yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak keberatan penasehat
hukum Dakwaan jaksa penuntut umum,tidak cemat,tidak jelas dan tidak
lengkap sehingga batal demi hukum.
Bahwa menurut pasal 156 ayat (1) KUHAP yang menjadi materi keberatan eksepsi
penasehat hukum atas dakwaan jaksa penuntut umum hanyalah secara limitatif
menyangkut hal-hal sebagai berikut:
1. Dakwaan tidak dapat diterima.
2. Dakwaan harus dibatalkan.
Bahwa meskipun pasal 156 ayat (1) KUHAP hanya dimungkinkan mengajukan
keberatan/eksepsi terhadap dakwaan jaksa penuntut umum sebatas bahwa pengadilan
tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau
dakwaan harus di batalkan akan tetapi dalam hal bagaimana dakwaan tidak dapat
diterima atau dakwaan harus di batalkan undang-undang sendiri tidak memberi
penjelasan yang rinci oleh karenanya hal tersebut akan diserahkan kepada praktek
pradilan dan yurisprudensi untuk menggali dan menentukannya sedangkan hal
bagaimana pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya undang-undang
maupun doktrin ilmu hukum pidana sudah mengatur dan menjawabnya dengan jelas
yaitu ketidakwenangan absolut dan ketidakwenangan relative pengadilan.

Dengan demikian kami berpendapat bahwa surat dakwaan jaksa penuntut umum telah
disusun sesuai dengan perundang-undangan dan seluruh dalil keberatan Tim
penasehat hukum terdakwa sama sekali tidak memiliki dasar hukum karena sudah
merupakan bagian dari materi pokok perkara yang masih harus di buktikan lebih
lanjut dalam tahap pemeriksaan nantinya sehingga tidak perlu kami tanggapi lagi ,
untuk itu sudah seharusnya keberatan tim penasehat hukum terdakwa dinyatakan
DITOLAK.

III. KESIMPULAN DAN PENUTUP


Majelis Hakim yang kami muliakan dan
Tim Penasehat Hukum yang kami Hormati,

Berdasarkan uraian-uaraian diatas, selanjutnya demi hukum dan keadilan kami Penuntut
Umum memohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Semu Klinis Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Graha Kirana yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkennan kiranya
menjatuhkan putusan sebagai berikut :
1. Menolak Eksepsi dari Tim Penasehat Hukum Terdakwa,
2. Menyatkan bahwa surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum NO.REG.PERK.PDM-
114/GK/07/2020 tanggal 16 Juli 2020 telah disusun dan dibuat sebagaimana yang
telah ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
oleh karena itu Surat Dakwaan tersebut dapat dijadikan dasar pemeriksaan
perkara ini.
3. Melanjutkan pemeriksaan perkara ini sampai tuntas.

Demikian tanggapan kami Jaksa Penuntut Umum atas Eksepsi dari Tim Penasehat Hukum
yang disampaikan pada hari ini Selasa tanggal 1 November 2020.
JAKSA PENUNTUT UMUM

REFIDA EVI PURBA,S.H.


NPM. 1870002047
BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-III
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 15 September 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Anggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan lalu Terdakwa duduk dikursi pemeriksaan, dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan pada hari ini.
Selanjutnya atas pertanyaan Hakim Ketua, Penuntut Umum menerangkan bahwa
Tanggapan atas Eksepsi Penasehat Hukum sudah siap untuk dibacakan pada persidangan hari
ini lalu atas izin Hakim Ketua, Penuntut Umum membacakan Tanggapan atas Eksepsi
Penasehat Hukum.
Setelah pembacaan Tanggapan atas Eksepsi dari Penasehat Hukum Terdakwa, Hakim
Ketua menunda sidang selanjutnya ke hari Rabu 29 September 2020 dengan agenda Putusan
Sela dan memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadapkan Terdakwa untuk
datang pada hari, waktu dan tempat yang telah ditetapkan tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-IV
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 29 September 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan lalu Terdakwa duduk dikursi pemeriksaan, dan atas pertanyaan
Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti
persidangan pada hari ini.
Selanjutnya Hakim Ketua membacakan Putusan Sela dengan Amar Putusan:
1. yang Menolak keberatan/eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa untukseluruhnya;
2. Memerintahkan Penuntut Umum melanjutkan persidangan untuk memeriksa dan
mengadili perkara Terdakwa ACONG F SEMBIRING berdasarkan Surat dakwaan
Penuntut Umum NO. REG. PERK : PDM – 1411 / Enz.2 / TPUL / 07 / 2020,
tertanggal 16 Juli 2020, yang telah dibacakan dipersidangan pada Tanggal 6 Oktober
2020;
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;.

Selanjutnya Hakim Ketua menunda sidang selanjutnya ke hari Rabu 06 Oktober 2020
dengan agenda Pemeriksaan Saksi Mahkota dikarenakan Penasehat Hukum Tidak
mengajukan Bukti Surat dan Saksi dan Haim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum
agar menghadapkan Terdakwa untuk datang pada hari, waktu dan tempat yang telah
ditetapkan tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.
Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-V
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 06Oktober 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan
bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi
Mahkota, pemeriksaan saksi atas nama dengan keterangan :
1. ABDUL RONI ISMED, dibawah sumpah / janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa saksi sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan saksi di BAP sudah benar;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekitar pukul 16.00 Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec.
Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa bersama dengan tim saksi
yaitu ABDUL RONI ISMED dan MUHAMMAD ZAINUDDIN;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada izin dari
pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika
- Bahwa Barang bukti yang saksi dan rekan saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa saksi memerintahkan Terdakwa untuk mengambil barang bukti tersebut yang
diselipkan ke dalam tembok sebelah kiri kamar kost;
- Bahwa Terdakwa mengakui memperoleh barang narkotika jenis shabu tersebut
dengan cara terdakwa membeli dari seorang laki-laki yang diketahui dengan nama
panggilan abang seharga Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan
Namo Gajah Kelurahan Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa setelah diintrogasi tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut
untuk Terdakwa gunakan sendiri;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak ada keberatan.

2. MUHAMMAD ZAINUDDIN, dibawah sumpah / janji pada pokoknya menerangkan


sebagai berikut:
- Bahwa saksi sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan saksi di BAP sudah benar;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekitar pukul 16.00 Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec.
Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa bersama dengan tim saksi
yaitu Johanes Purba dan Roky Tanjung;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada izin dari
pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika
- Bahwa Barang bukti yang saksi dan rekan saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa Barang bukti tersebut ditemukan diselipan dalam tembok sebelah kiri kamar
kost;
- Bahwa tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut untuk Terdakwa
gunakan sendiri;
- Bahwa setelah diintrogasi terdakwa mengakui memperoleh barang narkotika jenis
shabu tersebut dengan cara terdakwa membeli dari seorang laki-laki yang diketahui
dengan nama panggilan abang;
- Bahwa harga dari Narkotika jenis shabu yang terdakwa beli dari Abang tersebut
adalah Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan Namo Gajah
Kelurahan Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;

Selanjutnya Hakim Ketua menunda sidang selanjutnya ke hari Rabu 13 Oktober 2020
dengan agenda Pemeriksaan Terdakwa dan pembacaan Tunntutan dan Haim Ketua
memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadapkan Terdakwa untuk datang pada
hari, waktu dan tempat yang telah ditetapkan tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


P-42

KEJAKSAAN SEMU SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


"Untuk Keadilan"

SURAT TUNTUTAN PIDANA


NO. REG. PERK: PDM-1411/GK/07/2020

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum setelah
memperhatikan hasil pemeriksaan di persidangan dalam perkara atas nama terdakwa:

Nama lengkap : ACONG F SEMBIRING


Tempat Lahir : Brastagi
Umur/Tanggal Lahir : 06 November 1992 (29)
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Udara Gg. Damai Kel. Gundaling Ii Kec. Brastagi
Kab. Karo, Provinsi Sumut
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : D-III Teknik

Berdasarkan Penetapan Hakim Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha
Kirana Medan No. 2614/Pid.Sus/2020/PS-GK serta Surat Pelimpahan Perkara Acara
Pemeriksaan Biasa Nomor: B-5404/L.2.10.3/Enz.2/Mdn/08/2020, terdakwa dihadapkan ke
persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:
Kesatu : Melanggar Pasal 114 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Atau
Kedua : Melanggar Pasal 112 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
atau

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara berturut-turut


berupa keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa dan barang bukti sebagai berikut:

KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
1. Saksi ABDUL RONI ISMED didengarkan keterangannya dipersidangan yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa benar saksi dalam keadaan sehat Jasmani dan rohani;
- Bahwa benar saksi pernah diperiksa di kepolisian dan para saksi membenarkan
seluruh keteranganya yang ada di Berkas Perkara;
- Bahwa benar saksi kenal dengan Terdakwa setelah Terdakwa ditangkap;
- Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di Jalan
Bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi
MUHAMMAD ZAINUDDIN, saksi ABDUL RONI ISMED (masing-masing
anggota Polri) sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo
Gajah Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi
transaksi narkotika jenis sabu-sabu;
- Bahwa benar para saksi langsung melakukan penyelidikan dan pada saat itu para
saksi melihat Terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja selesai melakukan
transaksi narkotika jenis sabu-sabu dan sudah meninggalkan tempat tersebut;
- Bahwa benar selanjutnya Terdakwa menumpang sebuah becak motor dan pada saat
itu para saksi jelas melihat Terdakwa telah memasukkan sesuatu kedalam kantong
celananya dan setelah sampai di sebuah kos-kosan dan pada saat itu Terdakwa
hendak masuk kedalam kamar kos, pada saat itu para saksi langsung melakukan
penangkapan terhadap Terdakwa:
- Bahwa benar setelah diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik
klip kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan
Terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari ABANG (belum
tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,- yang mana sabu-sabu tersebut berencana akan
digunakan oleh Terdakwa:
- Bahwa benar pada saat penangkapan Terdakwa bukan sedang menggunakan
narkotika jenis sabu-sabu melainkan sabu-sabu tersebut ada dalam penguasaan
Terdakwa; .
- Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk memiliki, menguasai atau menyimpan
narkotika jenis sabu-sabu tersebut sehingga Terdakwa dan barang bukti dibawa ke
Polsek Medan Baru kota Medan guna proses hukum selanjutnya.

2. Saksi MUHAMMAD ZAINUDIN, dibacakan keterangannya dipersidangan yang pada


pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di Jalan
Bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi
MUHAMMAD ZAINUDIN saksi ABDUL RONI ISMED (masing-masing anggota
Polri) sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah Kel.
Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi transaksi
narkotika jenis sabu-sabu sehingga para saksi langsung melakukan penyelidikan dan
pada saat itu para saksi melihat Terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja
selesai melakukan transaksi narkotika jenis sabusabu dan sudah meninggalkan
tempat tersebut dan sedang menumpang sebuah becak motor dan pada saat itu para
saksi jelas melihat Terdakwa telah memasukkan sesuatu kedalam kantong celananya
dan setelah sampai di sebuah kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk
kedalam kamat kos dan pada saat itu para saksi langsung melakukan penangkapan
terhadap Terdakwa dan setelah diintrogasi terdakwa mengeluarkan 1(satu)
bungkusan plastik klip kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok
kamar kos tersebut dan terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari
ABANG (belum tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah)

KETERANGAN TERDAKWA:
1. Terdakwa ACONG F SEMBIRING Yang pada pokoknya dipersidangan masing-
masing Terdakwa menerangkan sebagai berikut :
- Bahwa benar Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan mampu
mengikuti persidangan;
- Bahwa benar Terdakwa pernah diperiksa di kepolisian dan Terdakwa membenarkan
seluruh keterangannya yang ada di Berkas Perkara;
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di Jalan
Bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan Terdakwa
ACONG F SEMBIRING baru saja selesai membeli narkotika jenis terogasi
Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi narkotika jenis
sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa mengakui bahwa
sabu-sabu tersebut dibeli dari ABANG (belum tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,-
(empat puluh ribu rupiah);
- Bahwa benar kemudian Terdakwa meninggalkan tempat tersebut dan menumpang
sebuah becak motor dan pada saat itu Terdakwa memasukkan narkotika jenis sabu-
sabu tersebut kedalam kantong celana Terdakwa;
- Bahwa benar setelah sampai di kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk
kedalam kamar kos datang para saksi dari kepolisian dan langsung melakukan
penangkapan terhadap Terdakwa:
- Bahwa benar pada saat itu Terdakwa langsung mengeluarkan 1 (satu) bungkus
pelastik klip kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos
tersebut;
- Bahwa benar Terdakwa berencana akan menggunakan narkotika jenis sabu-sabu
tersebut akan tetapi Terdakwa belum sempat menggunakan narkotika jenis sabu-
sabu:

SURAT
Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No Lab:
4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 Arpil 2020 yang diperbuat oleh DEBORA M.
HUTAGAOL, S.Si. Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm Apt pada Labfor
Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
A. 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram:
B. 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine:
yang di analisis milik Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRING dengan hasil
kesimpulan barang bukti tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam
Golongan 1 (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan yaitu :


- 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram
Barang bukti yang diajukan kedepan persidangan telah disita secara sah menurut hukum,
oleh karena itu dapat memperkuat pembuktian.

Majelis Hakim telah memperlihatkan barang bukti tersebut kepada Terdakwa dan para
saksi oleh yang bersangkutan telah membenarkannya.

PEMBUKTIAN
Dalam persidangan terdakwa didakwa dengan Dakwaan Alternatif:
Kesatu : Melanggar Pasal 114 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
atau
Kedua : Melanggar Pasal 112 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
atau
Mengingat Surat Dakwaan kami susun dengan dakwaan Alternatif, maka berdasarkan fakta-
fakta dipersidangan bahwa perbuatan Terdakwa mengarah kepada Dakwaan Kedua yaitu
melanggar Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika sehingga kami
akan langsung membuktikan Dakwaan Kedua dengan unsur-unsur sebagai berikut :

Ad.1. Unsur Barang siapa;


Bahwa yang dimaksud "barang siapa" adalah setiap orang atau subjek hukum yang dapat
mempertanggung jawabkan perbuatannya. Unsur barang siapa disini menunjuk kepada
Terdakwa Acong sembiring yang identitasnya telah dibenarkan sebagaimana dalam surat
dakwaan kami. Benar bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohaninya dan
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dipersidangan, sehingga dapat
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selaku subyek hukum.

Dengan demikian unsur "Barang siapa" telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum:

Ad.2. Unsur Tanpa hak dan Melawan Hukum


Fakta-faktanya :
Dari keterangan saksi ABDUL RONI ISMED yang didengarkan dipersidangan dan saksi
MUHAMMAD ZAINUDDIN, adanya barang bukti dan didukung dengan keterangan
Terdakwa yang saling bersesuaian menerangkan:
Benar Terdakwa tidak ada memiliki ijin untuk memiliki, menyimpan dan menguasai
Narkotika jenis sabu-sabu.

Bahwa terdakwa melakukan perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan


Narkotika Golongan 1 (satu) bukan tanaman jenis sabu tersebut adalah tanpa hak dan
melawan hukum yaitu sesuai dengan ketentuan UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika,
ia terdakwa tidak mempunyai hak untuk melakukan perbuatan tersebut, hal ini sesuai dengan
Bah I ketentuan Umum Pasal 1 ayat (6) UURI No.35 Tahun 2009, yaitu: Peredaran gelap
Narkotika adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak
atau melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana Narkotika dan hal ini pun
dikuatkan Pasal 39 ayat(1) UURI No. 35 Tahun 2009 yaitu Narkotika yang dapat disalurkan
oleh Industri Farmasi, perdagangan besar Farmasi dan sarana penyimpan sediaan Farmasi
pemerintah sesuai dengan ketentuan dalam Undangundang ini.

Dengan demikian unsur Tanpa hak dan Melawan Hukum" telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum.

Ad.3. Unsur Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan Narkotika golongan


satu dalam bentuk tanaman Fakta-faktanya:
Dari keterangan saksi ABDUL RONI ISMED yang didengarkan dipersidangan dan saksi
MUHAMMAD ZAINUDDIN adanya barang bukti dan didukung dengan keterangan
Terdakwa yang saling bersesuaian menerangkan:
Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di Jalan Bunga Lau
Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi MUHAMMAD
ZAINUDDIN dan saksi ABDUL RONI ISMED (masing-masing anggota Polri) sebelumnya
mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah Kel. Kemenangan Tani Kec.
Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi transaksi narkotika jenis sabu-sabu sehingga para
saksi langsung melakukan penyelidikan dan pada saat itu para saksi melihat Terdakwa
ACONG F SEMBIRING baru saja selesai melakukan transaksi narkotika jenis sabu-sabu
dan sudah meninggalkan tempat tersebut dan sedang menumpang sebuah becak motor dan
pada saat itu para saksi jelas melihat Terdakwa telah memasukkan sesuatu kedalam kantong
celananya dan setelah sampai di sebuah kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk
kedalam kamar kos dan pada saat itu para saksi langsung melakukan penangkapan terhadap
Terdakwa dan setelah diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik klip
kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa
mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari ABANG (belum tertangkap) dengan harga
Rp. 40.000,- yang mana sabu-sabu tersebut berencana akan digunakan oleh Terdakwa.
Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk memiliki, menguasai atau menyimpan narkotika
jenis sabu-sabu tersebut sehingga Terdakwa dan barang bukti dibawa ke Polsek Medan Baru
kota Medan guna proses hukum selanjutnya
Bahwa Terdakwa ditangkap bukan sedang bertransaksi narkotika atau sedang menggunakan
narkotika golongan I jenis sabu-sabu melainkan Terdakwa ditangkap pada saat narkotika
tersebut ada dalam penguasaan Terdakwa dan barang bukti yang ditemukan berupa 1 (satu)
bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol koma empat
belas) gram dan tidak ada alat bukti lain yang menyatakan bahwa Terdakwa adalah seorang
pengguna narkotika jenis sabusabu:

Dengan demikian unsur "Memiliki, Menyimpan, Menguasai atau Menyediakan Narkotika


golongan I (satu) dalam bentuk tanaman" telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas maka keseluruhan unsur delik dalam Dakwaan Kedua
melanggar Pasal 112 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika telah terbukti
secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana atas diri para Terdakwa perkenankanlah kami
mengemukakan hal-hal kami jadikan pertimbangan dalam mengajukan Tuntutan Pidana
terhadap para Terdakwa yaitu:

Hal-hal yang Meringankan :


- Terdakwa berlaku sopan dalam persidangan.
- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Hal-hal yang Memberatkan :


- Bahwa perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat.
- Perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas
tindak pidana Narkotika;
-------------- Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, kami Jaksa Penuntut Umum
dalam perkara ini dengan memperhatikan ketentuan Undang-undang yang bersangkutan : ----

MENUNTUT:
Supaya Hakim Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa ACONG F SEMBIRING telah terbukti secara sah dan
meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana "Tanpa Hak dan
melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika
Golongan 1 bukan tanaman jenis sabu" sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 112 ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan
kedua;
2. Menyatakan pidana terhadap Terdakwa Acong F Sembiring dengan pidana penjara
selama 5. (Lima Tahun dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan dan denda
sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsider 6 (enam) bulan
Penjara;
3. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram dirampas untuk dimunsnahkan
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah).

Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari Selasa
tanggal 15 Desember 2020.

JAKSA PENUNTUT UMUM

REFIDA EVI PURBA, S.H.


NIM : 1870002047
BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-VI
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 13Oktober 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Elga Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan
bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum untuk memerintahkan
Terdakwa ditempat duduk pemeriksaan untuk diambil keterangannya.
Adapun bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan Terdakwa di BAP sudah benar;
- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekitar pukul 16.00
Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa adalah 3 (tiga) orang laki-laki
yang mengaku anggota kepolisian dari Polsek Medan
baru yang tidak berpakaian dinas;
- Bahwa anggota kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada
izin dari pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika;
- Bahwa Barang bukti yang Anggota Kepolisian temukan dari Terdakwa adalah 1 (satu)
bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa Narkotika jenis shabu-shabu tersebut terdakwa letakkan di dalam celah dinding
tembok yang berada di luar kamar kost teman Terdakwa dengan tujuan agar nantinya tidak
ada yang mengetahui;
- Bahwa Terdakwa memperoleh barang narkotika jenis shabu tersebut dengan cara terdakwa
membeli dari seorang laki-laki yang diketahui dengan nama panggilan abang;
- Bahwa Harga dari Narkotika jenis shabu yang terdakwa beli dari Abang tersebut adalah
Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan Namo Gajah Kelurahan
Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut untuk Terdakwa gunakan
sendiri;

Hakim Ketua memerintahkan Penuntut Umum untuk membacakan Tuntutannta, dan


Terdakwa akan mengajukan Nota Pembelaan/ Pledoi yang akan diserahkan pada sidang
selanjutnyayang akan ditunda ke hari Rabu 19 Oktober 2020.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


Pancur Batu, 07 Januari 2021

Kepada Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan
Pada Perkara Pidana No. 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK Dengan Surat Dakwaan
NO.REG.PERK.PDM-1411/GK/07/2020 tertanggal 16 Juli 2020
Di
Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan

Hal : Pledoi (Pembelaan) Terdakwa Atas Tuntutan Sdr. Jaksa Penuntut Umum
Dalam Surat Tuntutan Pidana NO.REG.PERK. PDM-1411/GK/07/2020
tertanggal 15 Desember 2020

Dengan Hormat,
Majelis Hakim Yang Mulia,

Setelah melalui proses pembuktian atas perkara pidana Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PN.Mdn,


maka kini tibalah bagi kami selaku Penasehat Hukum Terdakwa untuk mengajukan Pledoi
(Pembelaan) Terdakwa terhadap Tuntutan Sdr. Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Tuntutan
Pidana NO.REG.PERK. PDM-1411/GK/07/2020 tertanggal 15 Desember 2020, yang mana
tuntutan tersebut berbunyi sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa Acong F Sembiring telah terbukti secara sah dan meyakinkan
menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak dan melawan hukum
memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan
tanaman jenis shabu” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat
(1) UURI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan kedua;
2. Menjatuhkan pidana Terdakwa Acong F Sembiring dengan pidana penjara selama 5
(lima) tahun dikurangi selama para terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar
Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subside 6 (enam) bulan Penjara;
3. Menetapkan barang bukti berupa :
– 1 (satu) bungkus plastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu
rupiah).

Bahwa adapun isi dari pada Pledoi Terdakwa ini adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN
Bahwa Surat Dakwaan merupakan dasar pemeriksaan suatu perkara pidana didepan
persidangan, dan hakim yang memeriksa suatu perkara pidana hanya akan
mempertimbangkan dan menilai apa yang tertera dalam surat dakwaan tersebut, menilai
mengenai benar atau tidaknya terdakwa melakukan suatu tindak pidana yang didakwakan
kepadanya, kemudian menjatuhkan putusannya. Dalam surat dakwaan dimuat perumusan
mengenai tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disusun oleh penuntut
umum, sedemikian rupa sehingga penuntut umum harus dapat membuktikan hal-hal yang
didakwakan dan mempertahankannya didepan pemeriksaan sidang pengadilan. Bilamana hal-
hal yang didakwakan dalam surat dakwaan tidak dapat dipertahankan dan dibuktikan sebagai
suatu perbuatan pidana oleh penuntut umum, maka terdakwa bisa saja dibebaskan dari
dakwaan dan lepas dari tuntutan pidana.1

Bahwa kalau dalam tuntutan perdata disebut surat gugatan, maka dalam perkara pidana
disebut surat dakwaan, keduanya mempunyai persamaan karena dengan itulah hakim
melakukan pemeriksaan dan hanya dalam batas-batas yang ada dalam surat gugatan atau
surat dakwaan itulah hakim akan memutuskan.2

Bahwa pada umumnya surat dakwaan diartikan oleh para ahli hukum berupa pengertian surat
akta yang memuat perumusan maupun simpulan dari hasil pemeriksaan penyidik yang
kemudian dihubungkan dengan pasal tindak pidana yang dilanggar dan didakwakan kepada
terdakwa. Surat dakwaan tersebutlah yang menjadi dasar pemeriksaan bagi hakim dalam
sidang pengadilan.3

Bahwa menurut Mr. B. M Taverne, keseluruhan isi surat dakwaan yang terbukti dalam
persidangan harus dijadikan dasar oleh hakim dalam putusannya. Apa yang dapat dinyatakan
terbukti dalam persidangan harus dapat ditemukan kembali dalam surat dakwaan.4

Bahwa Pledoi (Pembelaan) Terdakwa ini, disusun dengan titik berat fokus kepada uraian
tentang apakah perbuatan Terdakwa benar terkategori perbuatan yang dimaksudkan dalam
Pasal 114 ayat (1), atau Pasal 112 ayat (1) atau Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.

Bahwa dalam Surat Tuntutan Pidana Penuntut Umum, disebutkan dari pemeriksaan perkara
ini telah terbukti perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang dimaksud dalam Pasal 112 ayat
(1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Ada judul yang sangat menarik dalam sebuah portal berita online dengan alamat web
https://news.detik.com/berita/d-2658245/ma-pasal-112-uu-narkotika-pasal-keranjang-
sampah, dimana judul tersebut adalah, “MA: Pasal 112 UU Narkotika Pasal Keranjang
Sampah”.

Judul yang sangat menarik tersebut, terlihat bermaksud untuk menekankan tentang perlu
adanya kehati-hatian yang luar biasa dalam menggunakan Pasal 112 Undang-Undang RI No.
35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dimana dengan melihat dan membaca halaman web
tersebut, kiranya kita dapat memahami tentang harus adanya ketelitian yang mendalam ketika
1
Alinea Pertama BAB I Pendahuluan, Modul Surat Dakwaan yang disusun oleh Tim Penyusun Modul Badan Diklat
Kejaksaan R.I. Badan Pendidikan Dan Pelatihan Kejaksaan Republik Indonesia, 2019.
2
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Edisi Kedua, Sinar Grafika, 2008, hlm. 167.
3
M. Yahya Harahap, 1997, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Jilid 1, Sinar Grafika,
Jakarta, hlm. 414.
4
Andi Hamzah, Op.Cit. hlm. 169
hendak menyatakan sebuah perbuatan melanggar Pasal 112 Undang-Undang RI No. 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, sebab besar kemungkinan perbuatan yang hendak di ganjar
dengan Pasal 112 tersebut ternyata adalah perbuatan yang dimaksud dalam Pasal 127
Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dalam perkara yang sedang kita jalani proses sidangnya ini, Penuntut Umum dalam Surat
Dakwaan nya mendakwa Terdakwa dengan Pasal 112 ayat (1) dan Pasal 114 ayat (1)
Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan dalam tuntutannya Penuntut
Umum menyatakan Terdakwa terbukti dalam persidangan ini telah melakukan perbuatan
yang dimaksud dalam Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.

Padahal, jika dilihat kepada :


1) Barang Bukti Sabu sabu yang hanya seberat 0,14 gram;
2) Keterangan Saksi dalam persidangan yang merupakan petugas kepolisian yang
menangkap Terdakwa menyatakan Terdakwa mengaku Sabu sabu tersebut hendak
digunakan sendiri oleh Terdakwa,

maka sudah seharusnya Penuntut Umum mengetahui bahwa Pasal 112 ayat (1) tersebut tidak
terbukti sebagaimana perbuatan Terdakwa.

Bahwa oleh karena itu diharapkan Majelis Hakim benar-benar memberi putusan yang seadil-
adilnya bagi Terdakwa, apalagi dalam persidangan sebelumnya Majelis Hakim telah memberi
kesannya terkait perkara ini, mengenai Terdakwa dari hasil pemeriksaan saksi-saksi
sebenarnya adalah Pengguna/ pecandu Narkotika jenis Sabu sabu.

FAKTA DALAM PERSIDANGAN


Bahwa Fakta-Fakta Hukum dalam persidangan ini adalah sebagai berikut :
1) Keterangan Saksi
– Bahwa dalam Persidangan ini ada dua orang saksi yang telah memberi keterangan
secara langsung dengan dibawah sumpah, yaitu :
 ABDUL RONI ISMED, dan
 MUHAMMAD ZAINUDDIN

– Bahwa kedua saksi diatas adalah saksi yang melakukan penangkapan terhadap
Terdakwa.

– Bahwa Keterangan saksi-saksi tersebut pada intinya adalah sebagai berikut :


 Para Saksi datang ke suatu daerah yang bernama Namo Gajah, dan melihat
Terdakwa bertemu dengan seseorang, yang dicurigai sedang melakukan transaksi
membeli Narkotika.
 Bahwa selanjutnya Para Saksi mengikuti Terdakwa yang dari Namo Gajah pergi
ke kost-kost’an di Jl. Bua Lau, Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan,
Medan, dimana disana Terdakwa terlihat menyimpan Sabu sabu disamping kost-
kost’an.
 Bahwa selanjutnya dilakukan penangkapan oleh Para Saksi, dan ketika ditanya
untuk apa Sabu sabu tersebut, Terdakwa menjawab untuk digunakan sendiri.

2) Barang Bukti
Bahwa Barang Bukti dalam persidangan ini adalah Sabu sabu seberat 0,14 gram seharga
Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah).

3) Bukti Surat
Bukti Surat dalam persidangan ini adalah seluruh surat-surat yang ada dalam Bundel
Berkas Perkara, termasuk :
a. Berita Acara Pemeriksaan saksi-saksi yang menyatakan pengakuan Terdakwa saat
ditangkap terkait dengan Sabu sabu tersebut adalah dibeli untuk digunakan sendiri.
b. Berita Acara Penimbangan Barang Bukti seberat 0,14 gram.
c. Berita Acara Pendapat (Resume) tertanggal 22 April 2020 yang ditandatangani oleh
PENYIDIK PEMBANTU, Bapak YOPI GANDA PUTRA, S.H., dan di ketahui oleh
KANIT RESKRIM POLSEK MEDAN BARU, Bapak Imanuel Ginting, S.H., M.H.,
dimana dari berita acara pendapat tersebut, pada keterangan saksi-saksi didalamnya
disebutkan bahwa para saksi mendengar pernyataan Terdakwa yang menyatakan
Sabu sabu tersebut hendak digunakan sendiri oleh Terdakwa.

4) Petunjuk
– Bahwa Pasal 188 KUHAPidana menyatakan sebagai berikut :
(1) Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena
persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan
tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana
dan siapa pelakunya.
(2) Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari:
a. keterangan saksi;
b. surat;
c. keterangan terdakwa.
(3) Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan
tertentu dilakukan oleh hakim dengan arif lagi bidjaksana setelah ia
mengadakan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan kesaksamaan
berdasarkan hati nuraninya.

– Bahwa dari keterangan saksi, serta surat yang dalam hal ini Berkas Perkara yang
didalamnya terdapat Berita Acara Penimbangan Barang Bukti Sabu sabu, dan juga
keterangan Terdakwa bahwa Sabu sabu dibeli untuk digunakan sendiri, dimana
Majelis Hakim dipersidangan sudah langsung memberi pendapat yang menanyakan
kepada Penuntut Umum mengapa dibuat pasal sebagaimana isi Dakwaan, dan
mengapa tidak menggunakan pasal pemakai, maka hal tersebut jelas merupakan
petunjuk tentang :
a. Terdakwa adalah pengguna/ pecandu Narkotika (Pasal 127 ayat (1) Undang-
Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
b. Tidak adanya pasal dalam dakwaan yang sesuai dengan fakta persidangan.

5) Keterangan Terdakwa
Bahwa dalam persidangan ini Terdakwa sudah didengar keterangannya dan menyatakan
bahwa Sabu sabu seberat 0,14 gram seharga Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah)
adalah miliknya yang dibeli dari Namo Gajah untuk digunakan sendiri oleh Terdakwa,
dan hasil test urine menyatakan Terdakwa positif menggunakan Narkotika jenis Sabu
sabu.

FAKTA HUKUM
– Bahwa dari fakta-fakta yang ada dalam proses penyelesaian perkara pidana ini, yaitu :
1) Keterangan saksi-saksi dalam persidangan pada intinya menyatakan pada saat
Terdakwa ditangkap, Terdakwa menerangkan bahwa Narkotika jenis Sabu sabu
tersebut hendak digunakan sendiri;
2) Pernyataan Terdakwa dipersidangan yang menyatakan Sabu sabu tersebut digunakan
untuk diri sendiri, dan hasil test urine nya positif mengandung Sabu sabu;
3) Barang bukti narkotika jenis Sabu sabu dalam perkara ini memiliki berat 0,14 gram,
dengan nilai rupiah Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah);
seharusnya patut disimpulkan bahwa niat kepemilikan Terdakwa atas narkotika jenis Sabu
sabu dalam perkara ini benar untuk digunakan bagi diri sendiri.

– Bahwa dengan kesimpulan niat kepemilikan narkotika jenis Sabu sabu tersebut adalah
untuk digunakan bagi diri sendiri, maka seharusnya Pasal yang didakwakan terhadap
Terdakwa adalah Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika.

– Bahwa hal ini sejalan dengan pertimbangan Majelis Hakim Agung yang memeriksa
Perkara Kasasi yang diajukan oleh Sdr. Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri
Bulukumba dalam Putusan Mahkamah Agung No. 1071 K/Pid.Sus/2012 terkait kasus
Narkotika dengan Terdakwa bernama Sofyan dengan Pengadilan Negeri asalnya adalah
Pengadilan Negeri Bulukumba.

– Bahwa dalam pertimbangannya, Majelis Hakim Agung pada perkara tersebut menyatakan
sebagai berikut :
a. Bahwa memang benar para pengguna sebelum menggunakan harus terlebih
dahulu membeli kemudian menyimpan atau menguasai, memiliki, membawa
narkotika tersebut sehingga tidak selamanya harus diterapkan ketentuan Pasal
112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, melainkan harus dipertimbangkan apa
yang menjadi niat atau tujuan Terdakwa memiliki atau menguasai narkotika
tersebut;
b. Bahwa ketentuan Pasal 112 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 merupakan
ketentuan keranjang sampah atau pasal karet. Perbuatan para pengguna atau
percandu yang menguasai atau memiliki narkotika untuk tujuan dikonsumsi
atau dipakai sendiri tidak akan terlepas dari jeratan Pasal 112 tersebut, padahal
pemikiran semacam ini adalah keliru dalam menerapkan hukum sebab tidak
mempertimbangkan keadaan atau hal-hal yang mendasar tentang apa tujuan
Terdakwa menguasai atau memiliki barang tersebut;
c. Bahwa niat atau maksud seseorang adalah merupakan bagian dari ajaran
tentang kesalahan yang menyatakan bahwa "tiada pidana tanpa ada
kesalahan". Seseorang tidak dapat dihukum tanpa dibuktikan adanya
kesalahan, sehingga menghukum seseorang yang tidak mempunyai niat untuk
suatu kejahatan dimaksud, merupakan pelanggaran hukum yang sangat serius;
d. Terdakwa tidak dapat dipersalahkan melanggar Pasal 112 ayat (1) Undang-
Undang No. 35 Tahun 2009 meskipun Terdakwa kedapatan menguasai atau
memiliki narkotika, dan tepat apabila Terdakwa dipersalahkan melanggar Pasal
127 ayat (1) huruf a Undang-Undang No. 35 Tahun 2009.

– Bahwa oleh karena itu, maka berdasarkan fakta :


1) Keterangan saksi-saksi dalam persidangan pada intinya menyatakan pada saat
Terdakwa ditangkap, Terdakwa menerangkan bahwa Narkotika jenis Sabu sabu
tersebut hendak digunakan sendiri.
2) Pernyataan Terdakwa dipersidangan yang menyatakan Sabu sabu tersebut digunakan
untuk diri sendiri, dan hasil test urine nya positif mengandung Sabu sabu.
3) Barang bukti narkotika jenis Sabu sabu dalam perkara ini memiliki berat 0,14 gram,
dengan nilai rupiah Rp 40.000,- (empat puluh ribu rupiah).

jelas seharusnya Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika tidak terbukti, sebab justru yang lebih tepat dinyatakan terbukti adalah unsur
Setiap Penyalah Guna Narkotika sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1)
huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
(Vide Putusan Mahkamah Agung No. 1386 K/Pid.Sus/2011).

– Bahwa Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika,
telah sangat di kritik penggunaannya oleh banyak Majelis Hakim hingga praktisi undang-
undang, dimana hal ini dapat dilihat dalam beberapa halaman web site terkait putusan
yang menolak penerapan pasal tersebut.

– Bahwa seharusnya pun Sdr. Jaksa Penuntut Umum tidak perlu sampai mendakwa Pasal
112 ayat (1) terhadap Terdakwa, sebab dari berkas perkara pun sudah kelihatan nyata
unsur penyalahgunaan dalam perkara ini lewat berita acara pemeriksaan saksi-saksi dan
alat bukti surat yang ada dalam berkas perkara.

– Bahwa oleh karena Sdr. Jaksa Penuntut Umum tidak menggunakan atau tidak turut
menjadikan Pasal 127 ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
sebagai salah satu pasal alternatif dalam Surat Dakwaannya yang berbentuk dakwaan
alternatif, maka Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum harus dinyatakan Batal Demi
Hukum.

– Bahwa oleh karena itu kiranya Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Dakwaan
Sdr. Jaksa Penuntut Umum Batal Demi Hukum.

– Bahwa oleh karena Surat Dakwaan Sdr. Jaksa Penuntut Umum Batal Demi Hukum, maka
mohon kiranya Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan Terdakwa Bebas Demi Hukum.

Dengan ini kepada Majelis Hakim Yang Mulia, Terdakwa melalui Penasehat Hukumnya
memohon agar kiranya Majelis Hakim Yang Mulia menyatakan Surat Dakwaan Sdr. Jaksa
Penuntut Umum Batal Demi Hukum, dan menyatakan Terdakwa Bebas Demi Hukum.

Demikian Pledoi (pembelaan) ini Terdakwa sampaikan melalui Penasehat Hukumnya, dan
atas perhatian Majelis Hakim Yang Mulia diucapkan terima kasih.

Hormat Terdakwa,
Penasehat Hukum Terdakwa,
LBH & PHAM INDONESIA BONUM COMMUNAE

M E L I A N A, S.H.
BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-VII
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 19Oktober 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Elga Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Refida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan
bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
Selanjutnya Hakim Ketua memerintahkan Penasehat Hukum Terdakwa untuk
membacakan Nota Pembelaan/ Pledoi.
Selanjutnya Hakim Ketua menunda sidang selanjutnya ke hari Rabu 01November
2020 dengan agenda Putusan Akhir dan Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut
Umum agar menghadapkan Terdakwa untuk datang pada hari, waktu dan tempat yang telah
ditetapkan tersebut diatas.
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.


PUTUSAN
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Semu Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan yang mengadili
perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama Terdakwa : ACONG F SEMBIRING


Tempat Lahir : Berastagi
Umur/Tgl. Lahir : 29 (dua puluh sembilan) Tahun / 06 November 1992
Jenis Kelamin : Laki – laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : l. Udara Gang Damai,Kel. Gundaling II, Kec. Berastagi,
Kab. Karo. Prov. Sumut
Agama : Kristen
Pekerjaan : Mahasiswa
Pendidikan : D-III Teknik

Terdakwa Acong Sembiring ditahan Oleh :


1. Penyidik sejak tanggal 2 April 2020 sampai dengan tanggal 21 April 2020;
2. Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 22 April 2020 sampai dengan tanggal
31 Mei 2020;
3. Perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 1 Juni 2020 sampai
dengan tanggal 30 Juni 2020;
4. Perpanjangan Kedua Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 1 Juli 2020 sampai
dengan tanggal 30 Juli 2020;
5. Penuntut Umum sejak tanggal 16 Juli 2020 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2020;
6. Penuntut Umum perpanjangan Pertama Oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 5
Agustus 2020 sampai dengan tanggal 3 September 2020;
7. Hakim Pengadilan Semu sejak tanggal 31 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 29
September 2020;
8. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Semu sejak tanggal 30 September 2020 sampai
dengan tanggal 28 November 2020;
9. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semu yang Pertama sejak tanggal 29
November 2020 sampai dengan tanggal 28 Desember 2020;
10. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Semu yang Kedua sejak tanggal 29
Desember 2020 sampai dengan tanggal 27 Januari 2021;

Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasehat Hukum, MELIANA, S.H.,


Advokat Pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum & Pembela Hak Asasi Manusia Indonesia
Bonum Communae Semu (LBH & PHAM INDONESIA BONUM COMMUNAE SEMU),
yang beralamat Kantor di Komplek Pesanggrahan Salam Tani Blok C-44 Dusun IV Desa
salam tani, Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara,
berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 11 September 2020;

Pengadilan Semu tersebut;


Setelah membaca:
- Penetapan Ketua Pengadilan Semu Medan Nomor 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK tanggal 31
Agustus 2020 tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Majelis Hakim Nomor 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK tanggal 1 September 2020
tentang penetapan hari sidang;
- Berkas perkara dan surat – surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Terdakwa serta memperhatikan bukti


surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;
Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum
yang pada pokoknya sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Acong F Sembiring telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak dan melawan
hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman jenis sabu” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 ayat
(1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan kedua;
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Acong F Sembiring dengan pidana penjara
selama 5 (lima) tahun dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan dan denda
sebesar Rp. 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) subsidier 6 (enam) bulan penjara;
3. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) bungkus plastic klip berisi keristal putih dengan berat netto 0,14 (nol koma
empat belas) gram dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000, (lima ribu
rupiah)

Setelah mendengar pembelaan Terdakwa dan atau Penasihat Hukum Terdakwa


tertanggal 7 Januari 2021 yang pada pokoknya memohon agar menyatakan Surat Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum Batal Demi Hukum dan menyatakan Terdakwa Bebas Demi Hukum;
Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum secara lisan dipersidangan terhadap
pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada Tuntutan Pidananya;
Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang
pada pokoknya tetap pada Nota Pembelaannya (Pledoi);
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa
berdasarkan surat dakwaan No.REG.PERK: PDM-1411/GK/07/2020, sebagai berikut :
KESATU :
Bahwa dia Terdakwa ACONG F SEMBIRING pada hari Jumat tanggal 27 Maret
2020 sekira pukul 16:00 Wib atau setidak-tidak dalam waktu lain pada bulan Maret atau di
tahun 2020 di Jalan Bunga Lau Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan,
atau setidak – tidaknya pada suatu tempat termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Medan, “tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I jenis sabu-sabu berat 0.14 (nol koma empat belas) gram yang dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16:00 Wib di Jalan Bunga
Lau Kel. Kemengan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi ABDUL RONI ISMED
dan saksi MUHAMMAD ZAINUDDIN (masing – masing anggota Polri) sebelumnya
mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah Kel. Kemenangan Tani Kec.
Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi transaksi narkotika jenis sabu-sabu dan sudah
meninggalkan tempat tersebut dan sedang menumpang becak motor dan pada saat itu para
saksi jelas melihat Terdakwa telah memasukkan sesuatu kedalam kantong celananya dan
setelah sampai di sebuah kos-kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk kedalam kamar
kos dan pada saat itu para saksi langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan
setelah diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu) bungkus plastik klip kecil berisi
narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa mengakui
bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dai ABANG (belum tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,-
yang mana sabu-sabu tersebut berencana akan digunakan oleh Terdakwa.
Bahwa Terdakwa tidak memiliki izin untuk menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau barang bukti dibawa
ke Polsek Medan Baru guna proses hukum selanjutnya;
Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab :
4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 April 2020 yang diperbuat oleh DEBORA M.
HATAGAOL, S.Si.,Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm.,Apt. pada Labfor
Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
A. 1 (satu) bungkus plastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol koma
empat belas) gram:
B. 1 (satu) botol plastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine;
C. yang di analisis milik Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRING dengan hasil
kesimpulan barang bukti tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar
dalam Golongan I (satu) nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia
No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114
ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
ATAU
KEDUA :
Bahwa dia Terdakwa ACONG F SEMBIRING pada hari Jumat tanggal 27 Maret
2020 sekira pukul 16:00 Wib atau setidak-tidak dalam waktu lain pada bulan Maret atau di
tahun 2020 di Jalan Bunga Lau Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan,
atau setidak-tidaknya pada suatu tempat termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Medan, “tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis sabu-sabu dengan berat 0.14
(nol koma empat belas) gram”, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:
Bahwa pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekira pukul 16:00 Wib di Jalan
Bungan Lau Kel. Kemanangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan saksi ABDUL
RONI ISMED dan saksi MUHAMMAD ZAINUDDIN (masing-masing anggota Polri)
sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan Namo Gajah Kel. Kemenangan
Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi transaksi narkotika jenis sabu-sabu
sehingga para saksi langsung melakukan penyelidikan dan pada saat itu para saksi melihat
Terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja selesai melakukan transaksi narkotika jenis
sabu-sabu dan sudah meninggalkan tempat tersebut dan sedang menumpang sebuah becak
motor dan pada saat itu para saksi jelas melihat Terdakwa telah memasukkan sesuatu
kedalam kantong celananya dan setelah sampai di sebuah kos-kosan pada saat itu Terdakwa
hendak masuk kedalam kamat kos dan pada saat itu para saksi langsung melakukan
penangkapan terhadap Terdakwa dan setelah diinterogasi Terdakwa mengeluarkan 1 (satu)
bungkus pelastik klip kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan tembok kamar kos
tersebut dan Terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari ABANG (belum
tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,- yang mana sabusabu tersebut berencana akan
digunakan oleh Terdakwa.
Bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk memiliki, menguasai atau menyimpan
narkotika jenis sabu-sabu tersebut sehingga Terdakwa dan barang bukti dibawa ke Polsek
Medan Baru kota Medan guna proses hukum selanjutnya;
Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab :
4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 Arpil 2020 yang diperbuat oleh DEBORA M.
HUTAGAOL, S.Si.,Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm.,Apt. pada Labfor
Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
a. 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram.
b. 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine; yang di analisis milik
Terdakwa ACONG F SEMBIRING atas nama dengan hasil kesimpulan barang bukti
tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu)
nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112
ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa dan atau Penasihat
Hukum Terdakwa telah mengajukan keberatan dan telah diputus dengan Putusan Sela Nomor
2614/Pid.Sus/2020/PS.GK, tanggal 24 November 2020 yang amarnya sebagai berikut:
1. Menolak keberatan/eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa untuk
seluruhnya;
2. Memerintahkan Penuntut Umum melanjutkan persidangan untuk memeriksa dan
mengadili perkara Terdakwa ACONG F SEMBIRING berdasarkan Surat dakwaan
Penuntut Umum NO. REG. PERK : PDM – 1411 / GK/ 07 / 2020, tertanggal 16 Juli
2020, yang telah dibacakan dipersidangan pada Tanggal 6 Oktober 2020;
3. Menangguhkan biaya perkara hingga putusan akhir;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah
mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:
3. ABDUL RONI ISMED, dibawah sumpah / janji pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa saksi sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan saksi di BAP sudah benar;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekitar pukul 16.00 Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec.
Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa bersama dengan tim saksi
yaitu ABDUL RONI ISMED dan MUHAMMAD ZAINUDDIN;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada izin dari
pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika
- Bahwa Barang bukti yang saksi dan rekan saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa saksi memerintahkan Terdakwa untuk mengambil barang bukti tersebut yang
diselipkan ke dalam tembok sebelah kiri kamar kost;
- Bahwa Terdakwa mengakui memperoleh barang narkotika jenis shabu tersebut
dengan cara terdakwa membeli dari seorang laki-laki yang diketahui dengan nama
panggilan abang seharga Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan
Namo Gajah Kelurahan Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa setelah diintrogasi tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut
untuk Terdakwa gunakan sendiri;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak ada keberatan.
4. MUHAMMAD ZAINUDDIN, dibawah sumpah / janji pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut:
- Bahwa saksi sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan saksi di BAP sudah benar;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekitar pukul 16.00 Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec.
Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa bersama dengan tim saksi
yaitu Johanes Purba dan Roky Tanjung;
- Bahwa saksi melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada izin dari
pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika
- Bahwa Barang bukti yang saksi dan rekan saksi temukan dari Terdakwa adalah 1
(satu) bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa Barang bukti tersebut ditemukan diselipan dalam tembok sebelah kiri kamar
kost;
- Bahwa tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut untuk Terdakwa
gunakan sendiri;
- Bahwa setelah diintrogasi terdakwa mengakui memperoleh barang narkotika jenis
shabu tersebut dengan cara terdakwa membeli dari seorang laki-laki yang diketahui
dengan nama panggilan abang;
- Bahwa harga dari Narkotika jenis shabu yang terdakwa beli dari Abang tersebut
adalah Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan Namo Gajah
Kelurahan Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa tidak ada keberatan.
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada
pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa Terdakwa sudah pernah diperiksa dihadapan Penyidik;
- Bahwa keterangan Terdakwa di BAP sudah benar;
- Bahwa Terdakwa ditangkap pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekitar pukul 16.00
Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa adalah 3 (tiga) orang laki-laki
yang mengaku anggota kepolisian dari Polsek Medan
baru yang tidak berpakaian dinas;
- Bahwa anggota kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena tidak ada
izin dari pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika;
- Bahwa Barang bukti yang Anggota Kepolisian temukan dari Terdakwa adalah 1 (satu)
bungkus plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa Narkotika jenis shabu-shabu tersebut terdakwa letakkan di dalam celah dinding
tembok yang berada di luar kamar kost teman Terdakwa dengan tujuan agar nantinya tidak
ada yang mengetahui;
- Bahwa Terdakwa memperoleh barang narkotika jenis shabu tersebut dengan cara terdakwa
membeli dari seorang laki-laki yang diketahui dengan nama panggilan abang;
- Bahwa Harga dari Narkotika jenis shabu yang terdakwa beli dari Abang tersebut adalah
Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan Namo Gajah Kelurahan
Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan;
- Bahwa tujuan terdakwa memiliki narkotika jenis shabu tersebut untuk Terdakwa gunakan
sendiri;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut: 1 (satu)
bungkus plastik klip kecil berisi Kristal putih dengan berat netto 0,14 (nol koma empat belas)
gram;
Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan alat bukti surat sebagai berikut
Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab :
4536/NNF/2020 pada hari Selasa tanggal 21 Arpil 2020 yang diperbuat oleh DEBORA M.
HUTAGAOL, S.Si.,Apt. dan MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm.,Apt. pada Labfor
Cabang Medan berkesimpulan bahwa barang bukti berupa :
A. 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram;
B. 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine; yang di analisis milik
Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRING dengan hasil kesimpulan barang bukti
tersebut Positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I (satu)
nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang diajukan diperoleh
fakta-fakta hukum sebagai berikut:
- Bahwa benar Terdakwa ditangkap pada hari Jumat tanggal 27 Maret 2020 sekitar pukul
16.00 Wib di Jalan bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota
Medan dan yang melakukan penangkapan terhadap terdakwa adalah 3 (tiga) orang laki-
laki yang mengaku anggota kepolisian dari Polsek Medan baru yang tidak berpakaian
dinas;
- Bahwa benar anggota kepolisian melakukan penangkapan terhadap terdakwa karena
tidak ada izin dari pihak yang berwenang melakukan Tindak Pidana Narkotika dan
Barang bukti yang Anggota Kepolisian temukan dari Terdakwa adalah 1 (satu) bungkus
plastic klip kecil berisi narkotika jenis shabu-shabu;
- Bahwa benar Narkotika jenis shabu-shabu tersebut terdakwa letakkan di dalam celah
dinding tembok yang berada di luar kamar kost teman Terdakwa dengan tujuan agar
nantinya tidak ada yang mengetahui dan Terdakwa memperoleh barang narkotika jenis
shabu tersebut dengan cara terdakwa membeli dari seorang laki-laki yang diketahui
dengan nama panggilan abang;
- Bahwa benar Harga dari Narkotika jenis shabu yang terdakwa beli dari Abang tersebut
adalah Rp. 40.000,- (empat puluh ribu rupiah) di perkampungan Namo Gajah Kelurahan
Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan dan tujuan terdakwa memiliki
narkotika jenis shabu tersebut untuk Terdakwa gunakan sendiri;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut diatas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan
tindak pidana yang didakwakan kepadanya;
Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan
yang berbentuk alternatif, sehingga Majelis Hakim dengan memperhatikan fakta-fakta hukum
tersebut diatas memilih langsung dakwaan alternatif Kesatu sebagaimana diatur dalam Pasal
112 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika, yang unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut :
1. Setiap Orang;
2. Tanpa Hak Dan Melawan Hukum, Memiliki, Menyimpan, Menguasai Atau
Menyediakan Narkotika Golongan I Dalam Bentuk Bukan Tanaman;
Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan
sebagai berikut:
Ad.1. Setiap Orang;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan setiap orang adalah orang pribadi atau
badan hukum atau dader yang mempunyai hak dan kewajiban yang mampu melakukan
perbuatan hukum dan atas perbuatannya tersebut dapat dimintai pertanggung jawabannya.
Menimbang, bahwa orang yang diajukan dalam persidangan dengan dakwaan
melakukan tindak pidana melakukan tindak pidana Narkotika adalah Terdakwa ACONG F
SEMBIRINGyang identitas lengkapnya telah disebutkan dalam awal tuntutan pidana ini
dimana Terdakwa dari awal pemeriksaan baik di penyidikan maupun dipersidangan;
Menimbang, bahwa sesuai dengan hasil pemeriksaan dalam persidangan nyata-nyata
terbukti Terdakwa adalah orang yang cakap sebagai pemangku hak dan kewajiban dan
mampu bertanggung jawab. Ketidakcakapan dan ketidakmampuan bertanggung jawab dari
Terdakwa tersebut terlihat secara nyata selama proses persidangan berlangsung dimana
Terdakwa mampu dengan jelas menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepadanya;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ini telah terbukti secara sah dan
meyakinkan.
Ad.2. Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan melawan hak adalah terjemahan dari teks
bahasa Belanda “wederrechtelijk” yang artinya tidak berhak (tidak mempunyai hak),
bertentangan dengan hak orang lain (melawan hak orang lain) dan melawan hukum
(bertentangan dengan hukum pada umumnya), tidak dengan izin yang berhak;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 7 dan pasal 8 ayat (1) Undang Undang
Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dapat ditarik kesimpulan : “Narkotika hanya dapat
digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan Narkotika golongan I dilarang digunakan untuk kepentingan
pelayanan kesehatan”;
Menimbang, bahwa lebih lanjut didalam ketentuan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor : 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, telah pula diatur berkenaan dengan izin
khusus dan surat persetujuan eksport, import, pengangkutan, penyerahan, untuk ilmu
pengetahuan dan tekhnologi, untuk kesehatan tentang Narkotika;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan Terdakwa serta
barang bukti dan alat bukti surat Penuntut Umum benar bahwa pada hari Jumat tanggal 27
Maret 2020 sekira pukul 16.00 Wib di Jalan Bunga Lau Kel. Kemangan Tani Kec. Medan
Tuntungan kota Medan saksi ABDUL RONI ISMED dan MUHAMMAD ZAINUDDIN
(masing-masing anggota Polri) sebelumnya mendapat informasi bahwa di Perkampungan
Namo Gajah Kel. Kemenangan Tani Kec. Medan Tuntungan kota Medan telah terjadi
transaksi narkotika jenis sabu-sabu sehingga para saksi langsung melakukan penyelidikan dan
pada saat itu para saksi melihat Terdakwa ACONG F SEMBIRING baru saja selesai
melakukan transaksi narkotika jenis sabu-sabu dan sudah meninggalkan tempat tersebut dan
sedang menumpang sebuah becak motor dan pada saat itu para saksi jelas melihat Terdakwa
telah memasukkan sesuatu kedalam kantong celananya dan setelah sampai di sebuah kos
kosan pada saat itu Terdakwa hendak masuk kedalam kamat kos dan pada saat itu para saksi
langsung melakukan penangkapan terhadap Terdakwa dan setelah diinterogasi Terdakwa
mengeluarkan 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi narkotika jenis sabu-sabu ke selipan
tembok kamar kos tersebut dan Terdakwa mengakui bahwa sabu-sabu tersebut dibeli dari
ABANG (belum tertangkap) dengan harga Rp. 40.000,- yang mana sabusabu tersebut
berencana akan digunakan oleh Terdakwa;
Menimbang, bahwa Terdakwa tidak memilik izin untuk memiliki, menguasai atau
menyimpan narkotika jenis sabu-sabu tersebut sehingga Terdakwa dan barang bukti dibawa
ke Polsek Medan Baru kota Medan guna proses hukum selanjutnya;
Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti surat Penuntut Umum yaitu berupa Berita
Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika No. Lab : 4536/NNF/2020 pada hari
Selasa tanggal 21 Arpil 2020 yang diperbuat oleh DEBORA M. HUTAGAOL, S.Si.,Apt. dan
MUHAMMAD HAFIZ ANSARI, S.Farm.,Apt. pada Labfor Cabang Medan berkesimpulan
bahwa barang bukti berupa :
a. 1 (satu) bungkus pelastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0.14 (nol
koma empat belas) gram;
b. 1 (satu) botol pelastik berisi 25 (dua puluh lima) ml urine; yang di analisis milik
Terdakwa atas nama ACONG F SEMBIRINGdengan hasil kesimpulan barang bukti
tersebut Positif mengandung Metamfetamina danterdaftar dalam Golongan I (satu)
nomor urut 61 Lampiran I Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35
Tahun 2009 telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan tindak pidana didakwakan dalam dakwaan alternatif Kedua;
Menimbang, bahwa terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum Terdakwa
yang meminta agar menyatakan Surat Dakwan Penuntut Umm Batal Demi Hukum dan
menyatakan Terdakwa bebas demi Hukum;
Menimbang, bahwa tehadap Nota Pembelaan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut
diatas Majelis Hakim telah sependapat dengan dakwaan Penuntut Umum yang menyatakan
Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Kedua dari Surat
Dakwaan Penuntut Umum, sesuai dengan pertimbangan diatas, maka terhadap Nota
Pembelaan (Pledoi) Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan
dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa
dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam
tahanan;
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di persidangan berupa 1 (satu)
bungkus plastik klip berisi keristal putih dengan berat netto 0,14 (nol koma empat belas)
gram, yang akan ditentukan statusnya dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan
Terdakwa;
Keadaan yang memberatkan:
- Bahwa perbuatan Terdakwa tidak mendukung program pemerintah yang sedang giat-
giatnnya memberantas Narkotika.
Keadaan yang meringankan:
- Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum;
- Bahwa Terdakwa bersikap sopan dipersidangan serta Terdakwa mengakui
perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula
untuk membayar biaya perkara;
Memperhatikan, Pasal 112 Ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan
perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:
1. Menyatakan Terdakwa ACONG F SEMBIRINGtersebut di atas, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara melawan hukum
memiliki Narkotika Golongan I bukan Tanaman” sebagaimana dalam Dakwaan
Kedua;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun dan denda sejumlah Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti
dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1(satu) bungkus plastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0,14
(nol koma empat belas) gram.
Dirampas untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.5.000,-
(lima ribu rupiah);

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Semu


Klinis Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Graha Kirana Medan pada hari Kamis, tanggal 7 Januari
2021, oleh Subagio, S.H., Hakim Ketua, Elga Rahayu, S.H., dan Nining Suganti, S.H.,
masing-masing Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut,
dibantu olehBeni Kahar, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Graha Kirana, serta
dihadiri oleh Refida Evi Purba, S.H., Penuntut Umum dan Terdakwa serta Penasihat Hukum
Terdakwa;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ELGA RAHAYU, S.H., SUBAGIO, S.H.,

Hakim Anggota,

NINING SUGANTI, S.H.

Panitera Pengganti

BENI KAHAR, S.H.


BERITA ACARA SIDANG LANJUTAN-VII
Nomor : 2614/Pid.Sus/2020/PS.GK

Persidangan umum Peradilan Semu Graha Kirana, yang mengadili perkara pidana
menurut acara pemeriksaan biasa pada tingkat pertama, berlangsung di gedung yang telah
ditentukan untuk itu pada Peradilan Semu Graha Kirana, 01November 2020, dalam perkara
terdakwa :
ACONG F SEMBIRING
Dengan susunan persidangan sebagai beikut:

Subagio, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Ketua


Ela Rahayu, S.H., M.H. : Sebagai Hakim Aggota I
Nining Suganti, S.H., M.H., : Sebagai Hakim Aggota II
Revida Evi Purba, S.H., M.H., : Sebagai Jaksa Penuntut Umum
Beni Kahar, S.H., : Sebagai Panitera Pengganti

Terdakwa Ditangkap dan ditahan sejak tanggal 02 April 2020 s/d sekarang, Terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukum.
Setelah Persidangan dibuka dan dinyatakan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua,
lalu Hakim Ketua memerintahkan kepada Penuntut Umum agar menghadirkan Terdakwa
kedalam ruang persidangan dan atas pertanyaan Hakim Ketua, Terdakwa menerangkan
bahwa ia dalam keadaan sehat dan siap mengikuti persidangan pada hari ini.
Selanjutnya Hakim Ketua membacakan Putusan Akhir dengan Amar Putusan :

MENGADILI:
7. Menyatakan Terdakwa ACONG F SEMBIRINGtersebut di atas, terbukti secara
sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Secara melawan hukum
memiliki Narkotika Golongan I bukan Tanaman” sebagaimana dalam Dakwaan
Kedua;
8. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 4 (empat) tahun dan denda sejumlah Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus
juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan
pidana penjara selama 6 (enam) bulan;
9. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
10. Menetapkan terdakwa tetap ditahan;
11. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1(satu) bungkus plastik klip kecil berisi keristal putih dengan berat netto 0,14
(nol koma empat belas) gram dirampas untuk dimusnahkan.
12. Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.5.000,-
(lima ribu rupiah);
Setelah pengunduran diri diumumkan oleh Hakim Ketua, maka persidangan dalam
perkara ini ditutup.
Demikian Berita Acara ini dibuat dan ditandatangani oleh Hakim Ketua dan Panitera
Pengganti.

Panitera Pengganti Hakim Ketua

Beni Kahar, S.H. Subagio, S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai