Anda di halaman 1dari 53

PUTUSAN

Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kupang yang mengadili perkara pidana anak

dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan

sebagai berikut dalam perkara Anak:

1. Nama lengkap : Pedro Kally Gomes;

2. Tempat lahir : Kupang;

3. Umur/ Tanggal lahir : 16 tahun/ 1 Desember 2003;

4. Jenis kelamin : Laki-laki;

5. Kebangsaan : Indonesia;

6. Tempat tinggal : Jl. Sonkain, RT. 009, RW. 010, Kelurahan

Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang;

7. Agama : Katholik;

8. Pekerjaan : Tidak bekerja;

Anak Pedro Kally Gomes ditangkap pada tanggal 26 Juli 2020;

Anak Pedro Kally Gomes ditahan dalam tahanan rutan oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 27 Juli 2020 sampai dengan tanggal 2 Agustus 2020;

2. Penyidik Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak tanggal 3 Agustus 2020

sampai dengan tanggal 10 Agustus 2020;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 14

Agustus 2020;

Halaman 1 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


4. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 12 Agustus 2020 sampai dengan

tanggal 21 Agustus 2020;

5. Hakim Pengadilan Negeri Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak

tanggal 22 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 5 September 2020;

Anak di persidangan didampingi oleh E. Nita Juwita, S.H., M.H., Advokat/

Pengacara pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surya Nusa Tenggara

Timur berdasakan Penetapan Hakim Nomor: 12/PEN.PH/PID.Sus/2020/PN

KPG, tanggal 18 Agustus 2020 dan Ian Giberth Rangga Boro, S.H., M.H. dan

Efraim Ratu, S.H., M.Hum., Advokat yang beralamat di RT. 34/ RW. 009

Kelurahan Lasiana, Kota Kupang, berdasarkan surat kuasa khusus nomor:

05/IER-SKK/VIII/2020, tanggal 3 Agustus 2020 yang didaftarkan di

kepaniteraan Pengadilan Negeri Kupang dengan register nomor:

88/LGS/SK/PID/2020/PN.Kpg, tanggal 07-08-2020;

Anak didampingi oleh pembimbing kemasyarakatan dan Wali dari Anak;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kupang Nomor

12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg tanggal 12 Agustus 2020 tentang penunjukan

Hakim;

- Penetapan Hakim Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg tanggal 12 Agustus

2020 tentang penetapan hari sidang;

- Hasil penelitian kemasyarakatan;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Halaman 2 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Anak serta

memperhatikan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh

Penuntut Umum yang pada pokoknya, sebagai berikut:

1. Menyatakan anak pelaku PEDRO KALLY GOMES terbukti melakukan

tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam dakwaan

Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan 4 KUHP;

2. Menjatuhkan pidana kepada anak pelaku PEDRO KALLY GOMES

dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan, dikurangi

selama anak pelaku ditahan dengan perintah agar anak pelaku tetap

berada dalam tahanan;

3. Menyatakan barang bukti berupa:

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah DH. 5938

HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826, beserta 1 (satu) buah STNK atas nama DANIEL

KUDJI;

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah DH.

3324 BV, no. rangka: MH1JM6118KK023241, no. mesin:

JM61E1023280, beserta 1 (satu) buah STNK atas nama VONNY

BIREDOKO;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat warna merah DH.

5938 HG;

Halaman 3 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat warna hitam

merah DH. 3324 BV;

Dipergunakan untuk perkara lain;

4. Menetapkan supaya anak pelaku dibebani membayar biaya perkara

sebesar Rp2.000,- (dua ribu rupiah);

Setelah mendengar pembelaan Anak yang disampaikan oleh Penasihat

Hukumnya yang pada pokoknya sebagai berikut:

Proses hukum terhadap Anak Pelaku, sejak awal tidak prosedural mulai dari

penangkapan dan Penahanan oleh Kepolisian. Hal mana telah melanggar

ketentuan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981

Tentang Hukum Acara Pidana Pasal 18 ayat (3) yang menegaskan bahwa:

“Tembusan surat perintah penangkapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

harus diberikan kepada keluarganya segera setelah penangkapan dilakukan;

juncto Pasal 21 ayat (3) “Tembusan surat penahanan atau penahanan lanjutan

atau penetapan hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus

diberitahukan kepada keluarganya. Hal ini juga terjadi sampai dengan

pelimpahan berkas perkara ke Pengadilan Negeri Kupang Kelas IA oleh saudara

Jaksa Penuntut Umum tentang waktu sidang tidak ada pemberitahuan kepada

keluarga dan Penasehat Hukumnya, hal ini tidak sesuai dan bertentangan

dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981

Tentang Hukum Acara Pidana Pasal 146 ayat (1): “Penuntut umum

menyampaikan surat panggilan kepada terdakwa yang memuat tanggal, hari,

serta jam sidang dan untuk perkara apa ia dipanggil yang harus sudah diterima

oleh yang bersangkutan selambat-lambatnya tiga hari sebelum sidang dimulai.

Halaman 4 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Kejanggalan ketiadaan surat panggilan sidang kepada pihak keluarga dan

penasehat hukum merupakan pelanggaran prosedur, yang menunjukkan

terlanggarnya hak bantuan hukum si anak pelaku ketika menjalani proses

penangkapan, penahanan oleh penyidik kepolisian sampai pada proses

pembacaan surat dakwaan oleh saudara Jaksa Penuntut Umum.

Fakta di Persidangan

Anak pelaku saat melakukan tindak pidana dalam KEADAAN MABUK

sebelum melakukan tindak pidana yang DISURUH/ DIPERINTAH oleh Saksi

ISAN PASARIBU Anak Pelaku mengkonsumsi Minuman Keras jenis laru

karena DIAJAK minum oleh Saksi ISAN PASARIBU. Saat turun dari motor

yang diboncengi oleh Saksi ISAN PASARIBU Anak Pelaku lalu duduk dan

muntah karena masih dalam keadaan mabuk, selanjutnya Anak Pelaku

DIPERINTAH/ DISURUH oleh Saksi ISAN PASARIBU saat Saksi ISAN

PASARIBU melihat ada sepeda motor yang terparkir di halaman rumah Saksi

Korban Daniel Kudji.

Inisiatif untuk melakukan tindak pidana pencurian tersebut murni ide/ pemikiran

Saksi ISAN PASARIBU bukan niat bersama Anak Pelaku dan Saksi ISAN

PASARIBU seperti yang tertulis/termuat didalam dakwaan/surat tuntutan No.

Reg. Perkara: PDM-06/KPANG/RPA.2/08/2020. Karena kondisi Anak Pelaku

dalam keadaan mabuk pengaruh dari mengkonsumsi minuman keras jenis laru

karena diajak oleh Saksi ISAN PASARIBU saat masih berada dirumah Saksi

ISAN PASARIBU. Bahwa Saksi ISAN PASARIBU juga yang membeli cat

untuk mengganti warna motor dari warna hitam ke warna merah serta satu set

kunci kontak baru untuk mengganti kunci kontak motor yang lama (kunci

Halaman 5 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


kontak bawaan motor) dengan kunci motor yang baru dibeli oleh Saksi ISAN

PASARIBU.

Analisis Yuridis

Menanggapi Tuntutan saudari Penuntut umum maka kami penasehat hukum

Anak Pelaku juga akan menguraikan dan menganalisis fakta persidangan yang

secara khusus berkaitan dengan apa yang didakwakan dan dituntut oleh

penuntut umum. Untuk menanggapi tuntutan penuntut umum dalam perkara ini

maka kami harus menguji apakah penuntut umum telah obyektif terhadap fakta

persidangan atau tidak, apakah analisis unsur tindak pidana yang didakwakan

telah dibuktikan sesuai fakta persidangan atau tidak.

Anak Pelaku telah dituntut penuntut umum dengan diancam pidana

sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal

363 ayat (3) dan ayat (4), yakni: (3) “Pencurian di waktu malam dalam sebuah

rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang

yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak”; (4)

“Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih” juncto Pasal 362:

“Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian

kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,

diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau

pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah”.

a. Unsur barang siapa:

Anak pelaku merupakan anak dibawah umur dan Saksi ISAN PASARIBU

yang adalah orang dewasa yang dengan sengaja mengajak anak pelaku

untuk mengkonsumsi minuman keras jenis laru sampai anak pelaku mabuk

Halaman 6 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


dan tertidur. Saksi ISAN PASARIBU yang menginisiasi untuk melakukan

pencurian sepeda motor.

b. Unsur: telah mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian

kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan

hukum, diwaktu malam dalam sebuah rumah yang dilakukan oleh dua orang

atau lebih.

Dalam keadaan mabuk anak pelaku tanpa memiliki daya pikir yang kritis

(dalam keadaan mabuk pengaruh minuman keras karena diajak Saksi ISAN

PASARIBU untuk mengkonsumsi minuman keras tersebut) melakukan

tindak pidana atas perintah/ suruhan dari Saksi ISAN PASARIBU.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

Perlindungan Anak juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35

Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

Tentang Perlindungan Anak Pasal 1 yang dimaksud dengan Anak adalah

seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang

masih dalam kandungan.

Anak Pelaku merupakan anak dibawah umur serta anak pelaku tidak

dapat/kurang berpikir dan kurang pertimbangan atas perbuatan yang

dilakukannya, anak pelaku belum mempunyai kematangan berpikir untuk

menilai perbuatannya dan akibat perbuatannya sehingga keputusan untuk

berbuat atau tidak berbuat pada anak di bawah umur lebih banyak didasari oleh

kehendaknya (wetens), terbukti anak pelaku dalam keadaan mabuk serta karena

dipengaruhi oleh Saksi ISAN PASARIBU untuk melakukan tindak pidana (anak

pelaku sempat diajak mengkonsumsi minuman keras dan masih dalam keadaan

Halaman 7 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


mabuk saat diajak oleh Saksi ISAN PASARIBU, serta disuruh/diperintah oleh

Saksi ISAN PASARIBU untuk mengambil sepeda motor milik saksi korban

Daniel Judji yang terparkir dihalaman rumah/ garasi milik Saksi Korban). Atas

dasar inilah sehingga anak di bawah umur tidak dapat dipertanggungjawabkan

dalam hukum pidana atas tindak pidana yang dilakukannya.

Dari beberapa hal yang tersebut di atas mengungkap pula semua tindak pidana

yang dilakukan anak pelaku dalam keadaan mabuk (akibat minum minuman

keras karena diajak oleh Saksi ISAN PASARIBU) serta atas pengaruh/ perintah/

suruhan dari Saksi ISAN PASARIBU.

Bahwa Saksi ISAN PASARIBU sesuai fakta persidangan Saksi ISAN

PASARIBU dengan sengaja telah melakukan tindak pidana sesuai Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan

Anak Pasal 76J ayat (2) dengan mengajak anak pelaku untuk

mengkonsumsi/dalam menyalahgunaan alkohol yang menyebabkan anak pelaku

mabuk dan lalu diperintah/ disuruh oleh Saksi ISAN PASARIBU melakukan

tindak pidana.

Pasal 76J ayat (2) Setiap Orang dilarang dengan sengaja menempatkan,

membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan Anak dalam penyalahgunaan,

serta produksi dan distribusi alkohol dan zat adiktif lainnya.

Berkenaan dengan hal diatas, Saksi ISAN PASARIBU dapat dikenai sanksi

pidana karena melanggar ketentuan tersebut yakni (2) Setiap orang yang

melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76J ayat (2), dipidana

Halaman 8 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 10

(sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta

rupiah) dan denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Karena mengajak/ menyalahgunaan alkohol pada Anak dibawah umur sehingga

anak di bawah umur tersebut dipengaruhi untuk melakukan tindak pidana yang

diinisiasi oleh Saksi ISAN PASARIBU.

Bahwa Saksi ISAN PASARIBU juga telah melanggar Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak juncto

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal

88: “Setiap orang yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan

maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana dengan

pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp

200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Kesimpulan dan Penutup

Anak adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan pada

pembangunan. Oleh karenanya, anak sejak dalam kandungan hingga usia 18

tahun, perlu mendapatkan hak anak yang sifatnya melekat. Hal itu sesuai

dengan ketentuan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah

Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 yang

mengemukakan prinsip-prinsip umum perlindungan anak, yaitu non

diskriminasi, kepentingan terbaik anak, kelangsungan hidup dan tumbuh

kembang, dan menghargai pandangan anak. Dalam konteks kehidupan, prinsip

Halaman 9 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


tersebut dipergunakan untuk menjamin kelangsungan hidup dan perlindungan

hukum dari negara.

Berdasarkan prinsip kepentingan terbaik bagi anak maka diperlukan proses

penyelesaian perkara anak diluar penahanan misalnya dengan model diversi.

Mengingat lembaga pemasyarakatan bukanlah jalan satu-satunya untuk

menyelesaikan permasalahan anak, bahkan di LP rawan terjadi

pelanggaranpelanggaran terhadap hak anak. Oleh karena itulah mengapa diversi

khususnya melalui konsep Restorative Justice menjadi suatu pertimbangan yang

sangat penting dalam menyelesaikan perkara pidana yang dilakukan oleh anak.

Mengingat anak sebagai entitas yang harus tetap belajar bertanggungjawab,

namun tidak dapat disamakan cara bertanggungjawabnya layaknya orang

dewasa.

Hal yang meringankan:

 Anak pelaku sebelumnya BELUM PERNAH DIPIDANA;

 Anak pelaku menyesali perbuatannya serta mengakui perbuatan

tersebut terjadi karena dipengaruhi/diperintah/disuruh oleh Saksi

ISAN PASARIBU;

 Anak pelaku melakukan perbuatannya dalam keadaan mabuk karena

sebelumnya diajak minum minuman keras jenis laru oleh saksi

ISAN PASARIBU.

 Anak pelaku bersikap sopan dalam persidangan online;

Alasan Pemaaf:

Seseorang yang melakukan tindak pidana namun karena alasan tertentu, maka

perbuatan tersebut dapat dimaafkan, alasan-alasan tersebut antara lain: gila,

Halaman 10 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


belum dewasa/belum cukup umur, di bawah pengampuan. Perbuatan seseorang

yang memenuhi salah satu alasan tersebut, maka dapat dimaafkan. Bahwa Anak

Pelaku melakukan tindak pidana karena ketidak cakapannya secara emosional

(dalam keadaan mabuk karena pengaruh minuman keras yang dikonsumsi

bersama Saksi ISAN PASARIBU serta anak pelaku dalam keadaan mabuk

tersebut hanya mengikuti perintah/suruhan/ajakan Saksi ISAN PASARIBU)

serta anak pelaku belum dewasa/belum cukup umur, tentu akan diperlakukan

sama apabila melihat tindak pidana yang dilakukannya, namun apabila dalam

konteks unsur tindak pidana pada alasan pemaaf, maka harus dipertimbangkan

model atau bentuk bertanggungjawabnya anak atas tindak pidana yang telah

dilakukannya. Tindak pidana perlu dikenakan adalah “tindakan tata tertib “ yang

dapat diberikan negara antara lain:

 Tetap menjalani pidana dengan ketentuan pidananya adalah maksimal

1/3 pidana pokok yang diancamkan kepadanya;

 Dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan Anak;

 Dimasukan dalam panti sosial, panti rehabilitasi anak;

 Dikembalikan kepada orang tua untuk dididik.

Moeljatno, menyatakan: bahwa orang tidak mungkin

dipertanggungjawabkan (dijatuhi pidana) kalau dia tidak melakukan

perbuatan pidana, tetapi meskipun melakukan perbuatan pidana tidak selalu

dia dapat dipidana (Barda Nawawi Arif, 2010, Kebijakan Hukum Pidana

Perkembangan Peyusunan KUHP Baru, Kencana, Jakarta, hal. 80-81).

Berdasarkan uraian-uraian di atas, saatnya kami menyampaikan permohonan

kepada Bapak Hakim agar berkenan menjatuhkan putusan sebagai berikut:

Halaman 11 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


1. Menyatakan Anak Pelaku/Terdakwa Pedro Alexander Kally Gomes tidak

terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Pasal 363

KUHPidana ayat (1) ke-3 dan 4;

2. Membebaskan Anak Pelaku/Terdakwa Pelaku Pedro Alexander Kally

Gomes dari segala dakwaan (vrijspraak) atau dilepaskan dari segala tuntutan

hukum (onslag van alle rechtsvervolging) dan/atau setidaknya menjalani

pemidanaan rehabilitasi di panti rehabilitasi anak, dimasukkan dalam panti

sosial, dan/atau dikembalikan kepada orang tua untuk dididik.

3. Memulihkan nama baik Anak Pelaku/ Terdakwa dalam harkat dan

martabatnya di masyarakat.

4. Membebankan biaya perkara kepada negara.

5. Jika hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Setelah mendengar permohonan Anak yang pada pokoknya

menyatakan memohon keringanan hukuman dengan alasan Anak mengakui

kesalahannya dan menyesalinya, serta berjanji tidak akan mengulangi

perbuatannya lagi maupun melakukan perbuatan yang melanggar hukum;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan

Anak yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutan pidana yang

diajukannya;

Setelah mendengar tanggapan Anak dan Penasihat Hukumnya terhadap

tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya masig-masing menyatakan

tetap pada pembelaan dan permohonannya yang diajukannya;

Menimbang, bahwa Anak diajukan ke persidangan oleh Penuntut

Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Halaman 12 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Bahwa Anak PEDRO KALI GOMES ALS. PEDRO bersama ISAN

PASARIBU (di ajukan dalam Berkas Perkara terpisah) pada hari Kamis tanggal

23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu lain

pada bulan Juli 2020, bertempat di Garasi rumah Korban yang beralamat di Rt.

034, Rw. 013, Kel. Sikumana, Kec. Maulafa, Kota Kupang atau setidak-

tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam wilayah hukum

Pengadilan Negeri Kupang, telah mengambil barang sesuatu berupa: 1(satu)

unit sepeda motor Honda Beat warna merah merah dengan Nomor Rangka:

MH1JF5134CK818892, Nomor Mesin: JF51E3816826, Nomor Polisi DH. 5938

HG. yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain yaitu saksi DANIEL

KUDJI, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diwaktu malam

dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang

dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak di kehendaki

oleh yang berhak yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,

perbuatan tersebut dilakukan oleh mereka Anak Pelaku dengan cara-cara

sebagai berikut:

Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, Anak

Pelaku bersama saksi ISAN PASARIBU (diajukan dalam berkas perkara

terpisah) berawal Anak Pelaku bersama ISAN PASARIBU duduk minum-

minum keras jenis Laru dirumah saksi ISAN PASARIBU, dan setelah selesai

minum Anak Pelaku PEDRO Gomes dan ISAN PASARIBU timbul niat untuk

pergi mencuri sepeda motor dan langsung berjalan bergoncengan menggunakan

sepeda motor Honda Jenio milik saksi ISAN PASARIBU, tepat di depan rumah

korban, Anak Pelaku PEDRO Gomes dan ISAN PASARIBU melihat sepeda

Halaman 13 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


motor yang di parkirkan di Garasi rumah milik korban, sehingga saksi ISAN

PASARIBU memarikirkan sepeda motor di pinggir jalan sambil melihat dan

memantau situasi di sekitar lokasi dan situasi sepi sehingga Anak Pelaku

langsung turun dari sepeda motor dan masuk ke halaman rumah milik korban

dan melihat sepeda motor tersebut tidak terkunci ster lalu Anak Pelaku langsung

mendorong keluar sepeda motor dan naik ke sepeda motor sedangkan saksi

ISAN PASARIBU mendorong dan menderek sepeda motor tersebut dari arah

belakang sambil berjalan menuju kearah Jembatan Petuk, Kel Kolhua, Kec

Maulafa. Bahwa setelah sampai di Jembatan Petuk kemudian sepeda motor

tersebut di simpan di hutan di sekitar Jembatan, setelah itu sekitar Pukul 08.00

wita saksi ISAN PASARIBU pergi mencari dan membeli Rumah Kunci

duplikat, juga Cat untuk mengganti rumah kunci sepeda motorlalu mengecat

dan mengganti warna sepeda motor tersebut menjadi warna Merah, lalu saksai

ISAN PASARIBU langsung memposting sepeda motor hasil curian tersebut

untuk di jual di media social akun barang bekas online, setelah itu Anak Pelaku

dan saksi ISAN PASARIBU langsung ditangkap oleh pihak kepolisian untuk

diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bahwa akibat perbuatan mereka anak pelaku tersebut saksi korban

mengalami kerugian kurang lebih sebesar Rp 13.000.000.- (tiga belas juta

rupiah);

Perbuatan mereka anak pelaku diatur dan diancam pidana sebagaimana

dalam pasal 363 ayat (1) ke-3 dan 4 KUHP;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak

menyatakan telah mengerti;

Halaman 14 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Anak dan

Penasihat Hukumnya tidak mengajukan keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah mengajukan saksi-saksi, sebagai berikut:

1. Daniel Kudji, di bawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kehilangan sebuah sepeda motor merk Honda Beat

warna hitam dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:

MH1JF5134CK818892, nomor mesin: JF51E3816826,

- Bahwa sepeda motor yang hilang tersebut milik Saksi yang BPKB

dan STNK-nya atas nama pemilik adalah Saksi, yaitu Daniel Kudji;

- Bahwa sepeda motor tersebut hilang pada hari Kamis, tanggal 23 Juli

2020;

- Bahwa sepeda motor tersebut hilang ketika diparkir di garasi rumah

Saksi yang terletak di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013 Kelurahan

Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang;

- Bahwa Saksi tidak tahu yang mengambil sepeda motor milik Saksi

tersebut;

- Bahwa garasi rumah Saksi tidak berpintu, hanya halaman dengan

ditutup atap kanopi;

- Bahwa Saksi baru mengetahui hilangnya sepeda motor tersebut ketika

hari Kamis, tanggal 23 Juli 2020 sekitar pukul 09.00 WITA ketika

Saksi sedang di kantor ditelepon oleh istri Saksi yang menanyakan

keberadaan sepeda motor Honda Beat milik Saksi tersebut karena

tidak ada di rumah dan Saksi memberitahukan kepada istri Saksi

Halaman 15 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


kalau Saksi tidak menggunakan sepeda motor tersebut, sehingga

Saksi pulang ke rumah dan ternyata sepeda motor Saksi sudah hilang

dari rumah dan Saksi pastikan motor sudah hilang karena kunci motor

ada di dalam rumah sedangkan motor tidak berada di garasi, sehingga

Saksi melaporkan kehilangan sepeda motor tersebut ke kantor Polisi;

- Bahwa sebelum hilang sepeda motor tersebut terakhir kali dipakai

anak Saksi dan ketika pulang diparkir di garasi mobil pada malam

hari;

- Bahwa akibat hilangnya sepeda motor merk Honda Beat tersebut,

Saksi menderita kerugian sejumlah Rp13.000.000,00 (tiga belas juta

rupiah) karena Saksi membelinya dengan harga Rp13.000.000,00

(tiga belas juta rupiah);

- Bahwa Saksi baru mengetahui yang mengambil sepeda motor adalah

Anak dan seorang temannya ketika Saksi dan Polisi menangkap Anak

dan temannya, yaitu Saksi Isan Pasaribu tersebut ketika akan menjual

sepeda motor milik Saksi tersebut sekitar 3 (tiga) hari setelah sepeda

motor Saksi hilang;

- Bahwa sepeda motor tersebut sekarang telah ditemukan setelah hilang

3 (tiga) hari kemudian ketika penangkapan Anak dan temannya;

- Bahwa awal mula Anak dan temannya ditangkap ketika sekitar 3

(tiga) hari setelah hilangnya sepeda motor tersebut atau di hari

MInggu, tanggal 26 Juli 2020 ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu

akan menjual sepeda motor kepada temannya anak Saksi, yaitu Saksi

Halaman 16 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Wiranto Muna di pinggir jalan di daerah jembatan Petuk di kelurahan

Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang;

- Bahwa setahu Saksi, sepeda motor tersebut mau dijual dengan harga

Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah);

- Bahwa keadaan sepeda motor tersebut sekarang sudah ada yang

berubah, yatu warna catnya yang tadinya hitam dirubah menjadi

merah, kemudian kunci motor sudah diganti;

- Bahwa Saksi tidak mengenal dengan Anak dan temannya, yaitu Saksi

Isan Pasaribu;

- Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat keterangan

Saksi benar;

2. Wiranto Muna, di bawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

- Bahwa Saksi Daniel Kudji kehilangan sebuah sepeda motor pada hari

Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita di garasi halaman rumah

milik Saksi Daniel Kudji yang beralamat di jalan Oebolifo I, RT.

034./ RW. 013, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota

Kupang;

- Bahwa sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji yang hilang merk

Honda Beat warna hitam, DH 5938 HG;

- Bahwa Saksi tidak tahu kejadian hilangnya sepeda motor tersebut;

- Bahwa awalnya Saksi tidak tahu yang mengambil sepeda mototr

Saksi Daniel Kudji, tetapi setelah ditemukan sepeda motor tersebut

Halaman 17 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Saksi baru tahu yang mengambil sepeda motor tersebut adalah Anak

dan temannya yang bernama Isan Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak mengenal maupun tidak pernah melihat Anak dan

Saksi Isan Pasaribu sebelumnya;

- Bahwa awal mula kejadiannya Saksi mengetahui hilangnya sepeda

motor milik Saksi Daniel Kudji pada hari Jumat pagi, tanggal 24 Juli

2020 sekitar pukul 09.00 wita Saksi mendengar informasi dari

tetangga bahwa ada kejadian pencurian sepeda motor di rumah milik

Daniel Kudji, kemudian keesokan harinya Saksi membuka facebook

pada akun “Babe” (situs online jual beli barang bekas), lalu Saksi

melihat ada postingan dari salah satu akun terkait jual beli sepeda

motor Honda Beat sehingga timbul kecurigaan terkait sepeda motor

tersebut kemudian Saksi menunjukan postingan tersebut kepada

saudara Saksi dan saat itu juga ada anak dari Saksi Daniel Kudji yang

bernama Renal Kudji, sehingga Saksi langsung masuk akun tersebut

kemudian menawarkan barang tersebut setelah terjadi komunikasi

lalu Saksi minta agar Saksi melihat dan mencoba dulu barangnya

kemudian terjadi kesepakatan dan penjual sepeda motor tersebut

minta bertemu di jembatan Petuk kelurahan Kolhua, lalu Saksi

bersama-sama dengan Renal Kudji pergi menuju ke petuk untuk

bertemu dengan orang yang hendak menjual sepeda motor tersebut

setelah Saksi bersama dengan Renal Kudji sampai di tempat yang

disepakati, Saksi melihat Saksi Isan Pasaribu sendirian dan setelah

Saksi bertanya ternyata Saksi Isan Pasaribu adalah orang yang

Halaman 18 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


menawarkan menjual sepeda motor tersebut lalu Saksi minta untuk

mencoba sepeda motor tersebut. Kemudian Saksi mencoba sepeda

motor tersebut, sedangkan Renal Kudji tingal bersama Saksi Isan

Pasaribu, selanjutnya ketika sampai di jalan yang sepi Saksi mencoba

mencocokan nomor rangka dan nomor mesin dengan fotocopy BPKB

milik Saksi Daniel Kudji yang sebelumnya Saksi bawa dan ternyata

sama identitasnya, lalu Saksi memberi tanda dengan menelepon

(miscall) Renal Kudji sebagai tanda apabila sepeda motor tersebut

adalah milik Saksi Daniel Kudji yang hilang dan ketika Saksi sampai

di tempat Saksi Isan Pasaribu dan Renal Kudji menunggu, Saksi

melihat ada Anak di situ dan tidak lama datang sebuah mobil yang

dinaiki oleh Saksi Daniel Kudji dan 2 (dua) orang anggota Polisi dan

ketika melihat Polisi yang bersama dengan Saksi Daiel Kudji tersebut

Anak bersama Saksi Isan Pasaribu lari dengan cara Anak mengambil

sepeda motor dan melarikan diri, namun terjatuh sehingga Saksi

bersama dengan Renal Kudji langsung menangkap Anak, sedangkan

polisi langsung mengejar Saksi Isan Pasaribu kemudian Anak

bersama Saksi Isan Pasaribu berhasil ditangkap selanjutnya Anak dan

Saksi Isan Pasaribu dibawa ke kantor Polisi;

- Bahwa sepeda motor tersebut mau dijual dengan harga

Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah);

- Bahwa Saksi melihat motor tersebut sudah berubah warna catnya

yang tadinya berwarna hitam menjadi warna merah;

Halaman 19 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat keterangan

Saksi benar;

3. Isan Pasaribu, di bawah janji pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita Saksi

bersama Anak mengambil sebuah sepeda motor milik orang lain yang

diparkir di garasi sebuah rumah di halaman rumah yang beralamat di

jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan Sikumana, Kecamatan

Maulafa, Kota Kupang;

- Bahwa Saksi dan Anak tidak kenal pemilik sepeda motor dan pemilik

rumah tersebut;

- Bahwa Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut tanda ijin

dari pemiliknya;

- Bahwa sepeda motor milik orang lain yang diambil Saksi bersama

Anak merk Honda Beat warna hitam, DH 5938 HG;

- Bahwa tujuan Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut

untuk dijual;

- Bahwa pada saat sepeda motor tersebut diambil, sepeda motot

tersebut sedang diparkir di garasi dengan posisi tidak terkunci stirnya;

- Bahwa garasi rumah pemilik sepeda motor tersebut tidak berpintu,

hanya halaman dengan ditutup atap kanopi;

- Bahwa cara Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut

dengan cara Anak yang masuk ke halaman rumah pemilik sepeda

motor untuk mengambilnya dan Saksi menunggu di luar halaman

rumah untuk berjaga-jaga melihat situasi sekitarnya kemudian setelah

Halaman 20 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Anak mengambil sepeda motor tersebut, Saksi dan Anak membawa

sepeda motor tersebut ke jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki

sepeda motor yang diambilnya dan Saksi mendorong sepeda motor

dari belakang dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki)

dengan kaki Saksi sambil Saksi menaiki sepeda motornya menuju ke

jembatan Petuk, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa selanjutnya

disimpan di hutan dan paginya diganti catnya dan rumah kuncinya

setelah itu difoto dan ditawarkan melalui situs jual beli sepeda motor

bekas “Babe” dengan harga Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah);

- Bahwa awal mula Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut

pada malam hari sebelumnya, Saksi bersama Anak duduk di rumah

Saksi sambil minum-minuman keras sampai hari Kamis, tanggal 23

Juli 2020 malam pukul 03.00 wita , setelah itu Saksi mengajak Anak

untuk pergi membeli rokok di kios dengan berboncengan sepeda

motor dan ketika melewati sebuah rumah, Saksi melihat ada sepeda

motor parkir di garasi, lalu timbul niat Saksi untuk mencuri motor

tersebut lalu Saksi mengajak Anak untuk mencuri motor tersebut

dengan cara menyuruh Anak untuk masuk ke dalam garasi dan

mendorong keluar sepeda motor tersebut sedangkan Saksi menunggu

di luar untuk melihat situasi di sekitarnya setelah Anak berhasil

mendorong keluar sepeda motor yang pada saat itu dalam keadaan

yang tidak terkunci tersebut kemudian Anak langsung naik ke atas

sepeda motor dan Saksi mendorong sepeda motor dari belakang

dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki) dengan kaki

Halaman 21 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Saksi sambil Saksi menaiki sepeda motornya menuju ke jembatan

Petuk, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, setibanya di jembatan

Petuk sepeda motor tersebut Saksi dan Anak sembunyikan di dalam

hutan dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi pergi ke

toko untuk mencari rumah kunci dan cat untuk mengganti bentuk asli

dari motor tersebut dan mengecat sepeda motor tersebut dengan

warna merah, setelah itu Saksi membawa pulang sepeda motor

tersebut di rumah, sedangkan Anak pulang ke rumahnya selanjutnya

Saksi langsung memposting di situs “Babe” (situs jual beli sepeda

motor bekas) dengan harga Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah);

- Bahwa pada hari Minggu, tanggal 26 Juli 2020 kemudian dari

postingan tersebut ada seseorang yang Saksi tidak kenal yang

menawarkan untuk membelinya sehingga terjadi transaksi dan

kesepakatan bertemu di jembatan Petuk dan Saksi memberitahukan

kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda motor tersebut,

sehingga Anak dan Saksi menuju ke tempat yang disepakati untuk

bertemu dengan pembeli, yaitu di jembatan Petuk;

- Bahwa setelah sampai di jembatan Petuk, Saksi berdiri di pinggir

jalan dan Anak berdiri agak jauh dan tidak lama datang pembeli

tersebut dan minta untuk mencoba sepeda motor tersebut dan Saksi

mengijinkan orang tersebut untuk mencobanya dan ketika pembeli

tersebut sedang mencobanya Anak datang mendekat kepada Saksi

dan ketika calon pembeli tersebut kembali dari mencoba sepeda

motor tersebut tidak lama kemudian datang sebuah mobil yang

Halaman 22 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


ditumpangi anggota polisi sehingga Saksi dan Anak lari tetapi sempat

tejatuh dari sepeda motor dan ditangkap;

- Bahwa Saksi mempostingnya di Facebook di Situs “Babe” (situs

online jual beli sepeda motor bekas) dengan nama akun palsu, yaitu

atas nama Novita;

- Bahwa Saksi kenal dengan Anak sudah 2 (dua) bulan;

- Bahwa Anak sering datang ke rumah Saksi;

- Bahwa pada saat Saksi bersama dengan Anak pergi mencari rokok

dan mengambil sepeda motor tersebut dalam keadaan mabuk;

- Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat keterangan

Saksi benar;

Menimbang, bahwa Anak di persidangan telah memberikan keterangan

yang pada pokoknya, sebagai berikut:

- Bahwa pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita Anak

bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sebuah sepeda motor milik

orang lain yang diparkir di garasi rumah di halaman rumah yang

beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan

Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang;

- Bahwa Anak maupun Saksi Isan Pasaribu tidak kenal pemilik sepeda

motor dan pemilik rumah tersebut;

- Bahwa Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda motor

tersebut tanda ijin dari pemiliknya;

Halaman 23 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Bahwa sepeda motor milik orang lain yang diambil oleh Anak

bersama Saksi Isan Pasaribu merk Honda Beat warna hitam, DH

5938 HG;

- Bahwa tujuan Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda

motor tersebut untuk dijual;

- Bahwa pada saat sepeda motor tersebut diambil oleh Anak, sepeda

motor tersebut sedang diparkir di garasi dengan posisi tidak terkunci

stirnya;

- Bahwa Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda motor

tersebut dengan cara Anak yang masuk ke halaman rumah pemilik

sepeda motor untuk mengambilnya dan Saksi Isan Pasaribu

menunggu di luar halaman rumah untuk berjaga-jaga melihat situasi

sekitarnya kemudian setelah Anak mengambil sepeda motor tersebut,

Anak bersama Saksi Isan Pasaribu membawa sepeda motor tersebut

ke jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki sepeda motor yang

diambilnya dan Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor dari

belakang dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki)

dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki

sepeda motornya menuju ke jembatan Petuk, Kelurahan Kolhua,

Kecamatan Maulafa selanjutnya disimpan di hutan dan diganti

catnya dan rumah kuncinya setelah sepeda motor tersebut dibawa

pulang oleh Saksi Isan Pasaribu dan ditawarkan melalui situs jual

beli sepeda motor bekas “Babe” dengan harga Rp6.000.000,00

(enam juta rupiah);

Halaman 24 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Bahwa awal kejadian Anak dan Saksi Isan Pasaribu mengambil

sepeda motor tersebut pada malam hari sebelum mengambil sepeda

motor tersebut, Anak bersama dengan Isan Pasaribu duduk di rumah

Saksi Isan Pasaribu sambil minum-minuman keras sampai hari

Kamis, tanggal 23 Juli 2020 pukul 03.00 wita, setelah itu Saksi Isan

Pasaribu mengajak Anak untuk pergi membeli rokok di kios dengan

berboncengan sepeda motor dan ketika melewati rumah orang, Anak

dan Saksi Isan Pasaribu melihat ada sepeda motor parkir di garasi

halaman sebuah rumah, lalu timbul niat Anak dan Saksi Isan

Pasaribu untuk mencuri motor tersebut lalu Saksi Isan Pasaribu

mengajak Anak untuk mencuri motor tersebut dengan cara Saksi

Isan Pasaribu menyuruh Anak untuk masuk ke dalam garasi dan

mendorong keluar motor tersebut sedangkan Saksi Isan Pasaribu

menunggu di luar halaman rumah setelah Anak berhasil mendorong

keluar sepeda motor yang pada saat itu dalam keadaan yang tidak

terkunci stirnya kemudian Anak langsung naik ke atas motor dan

Saksi Isan Pasaribu yang mendorong sepeda motor tersebut dari

belakang dengan cara Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor

dari belakang dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki)

dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki

sepeda motornya menuju ke jembatan Petuk, Kelurahan Kolhua,

Kecamatan Maulafa, setibanya di jembatan Petuk sepeda motor

tersebut Saksi Isan Pasaribu dan Anak sembunyikan di dalam hutan

dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan Pasaribu

Halaman 25 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


pergi ke toko untuk mencari rumah kunci dan cat untuk mengganti

bentuk asli dari motor tersebut dan mengecat sepeda motor tersebut

dengan warna merah, setelah itu Saksi Isan Pasaribu membawa

pulang sepeda motor tersebut di rumah, sedangkan Anak pulang ke

rumahnya;

- Bahwa di hari Minggu, tanggal 26 Juli 2020 Saksi Isan Pasaribu

memberitahukan kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda

motor tersebut, sehingga Anak dan Saksi Isan Pasaribu menuju ke

tempat yang disepakati untuk bertemu dengan pembeli, yaitu di

jembatan Petuk;

- Bahwa setelah sampai di jembatan Petuk, Saksi Isan Pasaribu berdiri

di pinggir jalan dengan membawa sepeda motor milik orang yang

diambil sebelumnya, sedangkan Anak berdiri agak jauh di pinggir

hutan dan tidak lama datang pembeli tersebut dan minta untuk

mencoba sepeda motor tersebut dan ketika pembeli tersebut sedang

mencobanya Anak datang mendekat kepada Saksi Isan Pasaribu dan

ketika calon pembeli tersebut kembali dari mencoba sepeda motor

tersebut tidak lama kemudian datang anggota polisi sehingga Saksi

Isan Pasaribu dan Anak lari tetapi sempat terjatuh dari sepeda motor

dan ditangkap;

- Bahwa Anak kenal dengan Saksi Isan Pasaribu sudah 2 (dua) bulan;

- Bahwa Anak sering datang ke rumah Saksi Isan Pasaribu;

- Bahwa pada saat Anak mengambil sepeda motor tersebut dalam

keadaan mabuk;

Halaman 26 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa Anak telah mengajukan Saksi yang meringankan

(a de charge) sebagai berikut:

1. Petrus Kally, S.Sos., tanpa berjanji pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

- Bahwa Anak mengambil sepeda motor milik orang lain pada hari

Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita bertempat di garasi

halaman rumah milik orang lain yang beralamat di jalan Oebolifo I,

RT.034.RW.013, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota

Kupang;

- Bahwa Anak mengambil sepeda motor tersebut bersama temannya,

yaitu Saksi Isan Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu

mengambil sepeda motor tersebut, Saksi baru tahu setelah Anak

ditangkap Polisi;

- Bahwa Saksi tidak kenal dengan pemilik sepeda motor tersebut;

- Bahwa Anak adalah cucu dari Saksi;

- Bahwa nama ayah dari Anak adalah Marsel sedangkan ibunya

bernama Diana Maria Kally;

- Bahwa ayah dari Anak sudah pergi ke Inggris meninggalkan istri dan

anak-anaknya, sedangkan Ibu dari Anak sudah meninggal dunia;

- Bahwa sejak kecil Anak dan saudara-saudaranya tinggal dan

dipelihara oleh Saksi dan tantenya;

- Bahwa Anak 8 (delapan) orang saudara, tetapi dari 8 (delapan)

orang, 1 (satu) sudah meninggal dunia;

Halaman 27 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Bahwa Anak adalah anak ke-2 (dua) dari 8 (delapan) bersaudara;

- Bahwa selama ini Anak berperilaku baik;

- Bahwa Flabiana Kalli adalah anak kandung Saksi yang merupakan

tante Anak karena Flabiana Kalli adalah adik dari ibunya Anak;

- Anak tidak sekolah lagi hanya sampai tingkat SMP tapi tamat;

- Bahwa Anak sering keluar rumah;

- Bahwa Saksi kenal dengan Saksi Isan Pasaribu karena Anak pernah

pinjam mobil untuk antar bosnya;

- Bahwa yang dmaksud dengan “Bos” oleh Anak adalah Saksi Isan

Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu pekerjaan dari Saksi Isan Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Anak bekerja dengan Saksi Isan

Pasaribu;

- Bahwa Anak tidak pernah cerita hubungannya dengan Saksi Isan

Pasaribu;

- Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat keterangan

Saksi benar;

2. Maria Peadadi Gomes, tanpa berjanji pada pokoknya menerangkan sebagai

berikut:

- Bahwa Anak mengambil sepeda motor milik orang lain pada hari

Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita bertempat di garasi

halaman rumah milik orang lain yang beralamat di jalan Oebolifo I,

RT.034.RW.013, Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota

Kupang;

Halaman 28 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Bahwa Anak mengambil sepeda motor tersebut bersama Saksi Isan

Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu

mengambil sepeda motor tersebut, Saksi baru tahu setelah Anak

ditangkap Polisi;

- Bahwa Saksi tidak kenal dengan pemilik sepeda motor tersebut;

- Bahwa Anak adalah cucu dari Saksi;

- Bahwa nama ayah dari Anak adalah Marsel sedangkan ibunya

bernama Diana Maria Kally;

- Bahwa ayah dari Anak sudah pergi ke Inggris meninggalkan istri dan

anak-anaknya, sedangkan Ibu dari Anak sudah meninggal dunia;

- Bahwa sejak kecil Anak dan saudara-saudaranya tinggal dan

dipelihara oleh Saksi dan tantenya;

- Bahwa Anak 8 (delapan) orang saudara, tetapi dari 8 (delapan) orang,

1 (satu) sudah meninggal dunia;

- Bahwa Anak adalah anak ke-2 (dua) dari 8 (delapan) bersaudara;

- Bahwa selama ini Anak berperilaku baik;

- Bahwa Flabiana Kalli adalah anak kandung Saksi yang merupakan

tante Anak karena Flabiana Kalli adalah adik dari bunya Anak;

- Anak tidak sekolah lagi hanya sampai tingkat SMP tapi tamat;

- Bahwa Anak sering keluar rumah;

- Bahwa Saksi kenal dengan Saksi Isan Pasaribu karena Anak pernah

pinjam mobil untuk antar bosnya;

Halaman 29 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


- Bahwa yang dmaksud dengan “Bos” oleh Anak adalah Saksi Isan

Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu pekerjaan dari Saksi Isan Pasaribu;

- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Anak bekerja dengan Saksi Isan

Pasaribu;

- Bahwa Anak tidak pernah cerita hubungannya denga Isan Pasaribu;

- Terhadap keterangan Saksi, Anak memberikan pendapat keterangan

Saksi benar;

Menimbang, bahwa di persidangan telah didengar keterangan Flabiana

Kally, S.H., Wali dari Anak yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa Anak selama ini berperilaku baik;

- Bahwa Wali dan keluarga menyesalkan adanya peristiwa ini;

- Bahwa sebagai Wali dan keluarga yang lain berharap Anak tidak

melakukan perbuatan pidana lagi dan dapat berperilaku yang lebih

baik lagi;

- Bahwa Wali berharap agar Anak mendapat keringanan hukuman, dan

apabila dimungkinkan agar dapat ditempatkan mengikuti pelatihan

kerja di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan

Perlindungan Khusus (BRSAMPK) di Naibonat, Kabupaten Kupang;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai

berikut:

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.

5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826,

Halaman 30 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Beat dengan nomor

plat DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892,

nomor mesin: JF51E3816826 atas nama pemilik DANIEL

KUDJI;

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah

dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280,

 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Jenio warna hitam

merah dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280, atas

nama pemilik VONNY BIREDOKO;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat

DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor

mesin: JF51E3816826;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Jenio warna hitam

merah dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti yang

diajukan diperoleh fakta-fakta hukum, sebagai berikut:

 Bahwa Saksi Daniel Kudji kehilangan sebuah sepeda motor pada hari

Kamis 23 Juli 2020;

 Bahwa sebuah sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji yang hilang merk

Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:

MH1JF5134CK818892, nomor mesin: JF51E3816826,

Halaman 31 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


 Bahwa sepeda motor yang hilang tersebut milik Saksi Daniel Kudji yang

BPKB dan STNK-nya atas nama pemilik adalah Saksi Daniel Kudji;

 Bahwa sepeda motor tersebut hilang ketika diparkir di garasi rumah

Saksi Daniel Kudji yang terletak di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013

Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang;

 Bahwa sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji tersebut yang hilang

tersebut diambil Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23

Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita ketika diparkir di garasi rumah di

halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji yang beralamat di jalan

Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan Sikumana, Kecamatan

Maulafa, Kota Kupang;

 Bahwa Anak bersama Saksi Isan Pasaribu tidak kenal dengan Saksi

Daniel Kudji selaku pemilik sepeda motor dan pemilik rumah tersebut;

 Bahwa Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda motor

tersebut tanda ijin dari Saksi Daniel Kudji selaku pemiliknya;

 Bahwa garasi rumah Saksi Daniel Kudji tidak berpintu, hanya halaman

rumah dengan ditutup atap kanopi;

 Bahwa pada saat sepeda motor sedang diparkir di garasi dengan posisi

tidak terkunci stirnya;

 Bahwa akibat hilangnya sepeda motor merk Honda Beat tersebut, Saksi

menderita kerugian sejumlah Rp13.000.000,00 (tiga belas juta rupiah);

 Bahwa sepeda motor tersebut sekarang telah ditemukan setelah hilang 3

(tiga) hari kemudian;

Halaman 32 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


 Bahwa sepeda motor tersebut ditemukan ketika penangkapan Anak dan

Saksi Isan Pasaribu;

 Bahwa sepeda motor tersebut mau dijual Anak dan Saksi Isan Pasaribu

dengan harga Rp.6.000.000,00 (enam juta rupiah);

 Bahwa keadaan sepeda motor tersebut sekarang sudah ada yang berubah,

yatu warna catnya yang tadinya hitam dirubah menjadi merah dan kunci

sepeda motor sudah diganti;

 Bahwa cara Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda motor

tersebut dengan cara Anak yang masuk ke halaman rumah pemilik

sepeda motor untuk mengambilnya dan Saksi Isan Pasaribu menunggu

di luar halaman rumah untuk berjaga-jaga melihat situasi sekitarnya

kemudian Anak mendorong keluar sepeda motor yang pada saat itu

dalam keadaan yang tidak terkunci stirnya selanjutnya Anak langsung

naik ke atas motor dan Saksi Isan Pasaribu yang mendorong sepeda

motor tersebut dari belakang dengan cara Saksi Isan Pasaribu

mendorong sepeda motor dari belakang dengan cara mendorong footstep

(tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan

Pasaribu menaiki sepeda motornya menuju ke jembatan Petuk,

Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, setibanya di jembatan Petuk

sepeda motor tersebut Saksi Isan Pasaribu dan Anak sembunyikan di

dalam hutan dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan

Pasaribu pergi ke toko untuk mencari rumah kunci dan cat untuk

mengganti bentuk asli dari motor tersebut dan mengecat sepeda motor

tersebut dengan warna merah, setelah itu Saksi Isan Pasaribu membawa

Halaman 33 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


pulang sepeda motor tersebut di rumah, sedangkan Anak pulang ke

rumahnya selanjutnya setelah sepeda motor tersebut dibawa pulang oleh

Saksi Isan Pasaribu ditawarkan melalui situs jual beli sepeda motor

bekas “Babe” dengan harga Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah);

 Bahwa di hari Minggu, tanggal 26 Juli 2020 Saksi Isan Pasaribu

memberitahukan kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda

motor tersebut, sehingga Anak dan Saksi Isan Pasaribu menuju ke

tempat yang disepakati untuk bertemu dengan pembeli, yaitu di

jembatan Petuk;

 Bahwa setelah sampai di jembatan Petuk, Saksi Isan Pasaribu berdiri di

pinggir jalan dengan membawa sepeda motor milik orang yang diambil

sebelumnya, sedangkan Anak berdiri agak jauh di pinggir hutan dan

tidak lama datang pembeli tersebut dan minta untuk mencoba sepeda

motor tersebut dan ketika pembeli tersebut sedang mencobanya Anak

datang mendekat kepada Saksi Isan Pasaribu dan ketika calon pembeli

tersebut kembali dari mencoba sepeda motor tersebut tidak lama

kemudian datang anggota polisi sehingga Saksi Isan Pasaribu dan Anak

lari tetapi sempat terjatuh dari sepeda motor dan ditangkap;

 Bahwa niat Anak dan Saksi Isan Pasaribu untuk mengambil sepeda

motor tersebut muncul ketika Anak bersama dengan Isan Pasaribu

setelah minum-minuman keras sampai hari Kamis, tanggal 23 Juli 2020

pukul 03.00 wita mengajak Anak untuk pergi membeli rokok di kios dan

ketika melewati rumah orang, Anak dan Saksi Isan Pasaribu melihat ada

Halaman 34 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


sepeda motor parkir di garasi halaman sebuah rumah, lalu timbul niat

Anak dan Saksi Isan Pasaribu untuk mencuri motor tersebut;

 Bahwa Anak kenal dengan Saksi Isan Pasaribu sudah 2 (dua) bulan;

 Bahwa pada saat Anak mengambil sepeda motor tersebut dalam keadaan

mabuk;

Menimbang, bahwa selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan

apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Anak dapat dinyatakan

telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Anak telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan

dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan 4

KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :

1. Barangsiapa.

2. Mengambil barang sesuatu.

3. Yang seluruhnya atau Sebagian kepunyaan orang lain.

4. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.

5. Yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah rumah atau

pekarangan tertutup yang ada rumahnya.

6. Yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak

dikehendaki oleh yang berhak.

7. Dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih;

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Hakim

mempertimbangkan, sebagai berikut:

Ad.1. Barangsiapa.

Halaman 35 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa maksud unsur ”barangsiapa” adalah siapa saja

selaku subjek hukum perseorangan yang telah didakwa dan diajukan ke

persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum di persidangan, Penuntut

Umum telah menghadapkan seorang Anak ke depan persidangan, yang

bernama Pedro Kally Gomes dan berdasarkan keterangan Saksi-Saksi serta

keterangan Anak sendiri, dapat disimpulkan bahwa orang yang dihadapkan di

persidangan ini benar Anaklah orang yang dimaksud oleh penuntut umum

sesuai identitasnya yang tercantum dalam surat dakwaan, sehingga dengan

demikian unsur “barangsiapa” telah terpenuhi;

Ad.2. Mengambil barang sesuatu.

Menimbang, bahwa yang dimaksud “mengambil” dalam KUHP

menurut Prof. Noyon dan Prof. Langenmeijer ( Het Wetboek II, catatan tentang

pasal 362 ) adalah selalu merupakan suatu tindakan sepihak untuk membuat

suatu benda berada dalam penguasaannya, sedangkan menurut Prof. Simons

unsur “mengambil” didefinisikan sebagai membawa suatu benda menjadi

berada dalam penguasaannya atau membawa benda tersebut secara mutlak

berada di bawah penguasaannya yang nyata dengan kata lain pada waktu pelaku

melakukan perbuatannya, benda tersebut harus belum berada dalam

penguasaannya;

Menimbang, bahwa unsur “barang sesuatu” diartikan sebagai benda

baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan yang menurut sifatnya dapat

dipindahkan;

Halaman 36 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul

03.00 wita mengambil sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor

plat DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826 yang diparkir di garasi halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji

yang beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan Sikumana,

Kecamatan Maulafa, Kota Kupang yang dilakukan dengan cara Anak masuk ke

halaman rumah Saksi Daniel Kudji selaku pemilik sepeda motor untuk

mengambilnya dan Saksi Isan Pasaribu menunggu di luar halaman rumah untuk

berjaga-jaga melihat situasi sekitarnya kemudian setelah Anak mengambil

sepeda motor tersebut, Anak bersama Saksi Isan Pasaribu membawa sepeda

motor tersebut ke jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki sepeda motor yang

diambilnya dan Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor dari belakang

dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan

Pasaribu sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki sepeda motornya menuju ke

jembatan Petuk, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa selanjutnya disimpan

di hutan, maka perbuatan Anak dan Saksi Isan Pasaribu tersebut telah

mengakibatkan penguasaan sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat

DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826 tersebut berpindah dari Saksi Daniel Kudji ke dalam penguasaan

Anak dan Saksi Isan Pasaribu, sehingga dengan demikian Anak dan Saksi Isan

Pasaribu telah mengambil sepeda motor tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

barang sesuatu yang dambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu yang berupa

Halaman 37 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG,

nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin: JF51E3816826

merupakan benda berwujud dan menurut sifatnya dapat dipindahkan, sehingga

dengan demikian barang sesuatu yang diambil oleh Anak dan Saksi Isan

Pasaribu merupakan barang sesuatu yang dimaksud dalam pasal ini;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka

unsur “mengambil barang sesuatu” telah terpenuhi;

Ad.3. Yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain.

Menimbang, bahwa unsur “yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan

orang lain” diartikan bahwa benda yang dimiliki oleh pelaku adalah sebagian

atau seluruhnya milik orang lain. Untuk membuktikan benda tersebut milik

orang lain, tidak perlu dipastikan siapa sebenarnya orang lain tersebut, tetapi

cukup kiranya jika pelaku mengetahui bahwa benda tersebut bukan merupakan

kepunyaaan pelaku sendiri;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG,

nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin: JF51E3816826 yang

diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar

pukul 03.00 WITA dari garasi halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji yang

beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034./ RW. 013, Kelurahan Sikumana,

Kecamatan Maulafa, Kota Kupang dengan BPKB dan STNK-nya atas nama

pemilik Saksi Daniel Kudji adalah milik Saksi Daniel Kudji, sehingga sepeda

motor yang diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu bukan milik Anak

maupun Saksi Isan Pasaribu, tetapi milik orang lain, yaitu Saksi Daniel

Halaman 38 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Pasaribu, maka dengan demikian unsur “yang seluruhnya atau sebagian

kepunyaan orang lain” telah terpenuhi;

Ad.4. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.

Menimbang, bahwa unsur “dengan maksud untuk memiliki” ini adalah

tujuan lanjutan dari perbuatan pertama yang telah dilakukan oleh pelaku. Jadi

dalam pasal 362 KUHP ini pelaku bukan sekedar mempunyai kehendak untuk

mengambil suatu benda kepunyaan orang lain, tetapi mempunyai tujuan

lanjutan yang melatar belakangi pelaku mengambil benda kepunyaan orang lain

tersebut, yaitu untuk memilikinya;

Menimbang, bahwa maksud “memiliki” dalam pasal 362 KUHP adalah

menguasai seolah-olah ia adalah pemiliknya (Simons), sedangkan maksud

“memiliki secara melawan hukum” diartikan sebagai suatu tindakan yang

demikian rupa yang membuat pelaku memperoleh suatu kekuasaan yang nyata

atas suatu benda seperti yang dimilikinya dan pada saat yang sama telah

membuat kekuasaan tersebut diambil dari pemiliknya atau dapat juga yang

berpendapat “memiliki secara melawan hukum” diartikan sebagai penguasaan

secara sepihak oleh pemegang sebuah benda seolah-olah ia adalah pemiliknya

yang dilakukannya bertentangan dengan hak sehingga membuat benda tersebut

berada padanya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

setelah sepeda motor tersebut diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu tanpa

ijin pemiliknya, yaitu Saksi Daniel Kudji kemudian dibawa pulang oleh Saksi

Isan Pasaribu selanjutnya oleh Saksi Isan Pasaribu ditawarkan untuk dijual

melalui situs online jual beli sepeda motor bekas “Babe” dengan harga

Halaman 39 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah) tanpa ijin dari Saksi Daniel Kudji, sehingga

dengan demikian perbuatan Anak dan Saksi Isan Pasaribu ketika mengambil

sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji tersebut dengan tujuan untuk dimiliki

olehnya dengan melawan hukum, maka dengan demikian unsur “dengan

maksud untuk dimiliki secara melawan hukum” telah terpenuhi;

Ad.5. Yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah rumah atau

pekarangan tertutup yang ada rumahnya.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “waktu malam”, menurut

pasal 98 KUHP adalah waktu antara matahari terbenam dan matahari terbit,

sedangkan maksud “sebuah rumah” adalah setiap bangunan yang diperuntukkan

dan dibangun sebagai tempat kediaman orang dan maksud “pekarangan tertutup

yang ada rumahnya” adalah pekarangan yang diberi penutup untuk membatasi

pekarangan tersebut dari pekarangan-pekarangan lain yang terdapat di

sekitarnya. Pekarangan tertutup itu tidak perlu merupakan suatu pekarangan

yang tertutup rapat, misalnya dengan tembok atau kawat berduri, melainkan

cukup jika pekarangan tersebut ditutup misalnya dengan pagar bambu, tumbuh-

tumbuhan, tumpukan batu walaupun tidak rapat dan mudah dilompati orang,

bahkan juga dengan galian yang tidak berair (Drs. P.A.F. Lamintang, S.H.);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sebuah sepeda motor merk

Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:

MH1JF5134CK818892, nomor mesin: JF51E3816826 milik Saksi Daniel Kudji

yang diparkir di garasi rumah di halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji yang

beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan Sikumana,

Halaman 40 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Kecamatan Maulafa, Kota Kupang tanpa ijin dari Saksi Daniel Kudji selaku

pemiliknya dengan tujuan untuk dijual dilakukan pada hari Kamis 23 Juli 2020

sekitar pukul 03.00 wita, sehingga waktu Anak dan Saksi Isan Pasaribu yang

mengambil sepeda motor tersebut merupakan di waktu malam hari, sedangkan

tempat sepeda motor yang diambil tersebut yang merupakan garasi yang berada

di dalam halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji merupakan pekarangan

tertutup yang ada rumahnya;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut di atas, maka

dengan demikian unsur “yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah

rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya” telah terpenuhi;

Ad.6. Yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak

dikehendaki oleh yang berhak.

Menimbang, bahwa maksud dari ”dilakukan oleh orang yang ada di

situ” adalah keberadaan orang/pelaku di tempat kejadian, sedangkan maksud

“orang yang berhak”, Hoge raad dalam arrest-nya tanggal 27 Juni 1927, NJ

1927 halaman 946, W. 11724 mengatakan antara lain bahwa setiap pemakai

suatu tempat kediaman atau halaman tertutup dapat merupakan orang yang

berhak;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

Anak dan Saksi Isan Pasaribu tidak kenal dengan Saksi Daniel Kudji selaku

pemilik sepeda motor dan pemilik rumah tempat sepeda motor tersebut diambil,

sehingga keberadaan Anak dan Saksi Isan Pasaribu di rumah Saksi Daniel Kudji

tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh Saksi Daniel Kudji, sehingga

Halaman 41 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


dengan demikian unsur “yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak

diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak” telah terpenuhi;

Ad.7. Dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih.

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “dilakukan oleh 2 (dua)

orang atau lebih”, menurut Hoge Raad dalam arrest-nya, masing-masing

tanggal 9 Februari 1914, NJ 1914 dan tanggal 9 Juni 1925, NJ 1925,

menyatakan untuk adanya suatu medeplegen (turut melakukan), disyaratkan

bahwa setiap pelaku harus mempunyai maksud yang diperlukan dan

pengetahuan yang disyaratkan, yaitu:

1. Bahwa para pelaku tindak pidana menyadari mereka telah bekerjasama

pada waktu melakukan tindak pidana,

2. Bahwa para pelaku tindak pidana telah menghendaki untuk bekerjasama

secara fisik dalam melakukan tindak pidana,

3. Bahwa masing-masing peserta dalam tindak pidana tersebut di samping

terbukti memenuhi unsur kesengajaan (opzet) juga terbukti memenuhi

semua unsur tindak pidana yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan telah terjadinya tindak pidana

yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih secara bersama-sama, sudahlah

cukup jika terbukti bahwa tindak pidana tersebut telah mereka lakukan dan

bahwa keduanya telah secara langsung turut ambil bagian dalam melakukan

tindak pidana yang bersangkutan. Tidak perlu diketahui tentang peranan

masing-masing di dalam tindak pidana tersebut;

Menimbang, bahwa bedasarkan fakta-fakta hukum di persidangan

Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul

Halaman 42 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


03.00 wita mengambil sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor

plat DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826 yang diparkir di garasi rumah di halaman rumah milik Saksi

Daniel Kudji yang beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan

Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang yang dilakukan dengan cara Anak

yang masuk ke halaman rumah pemilik sepeda motor untuk mengambilnya dan

Saksi Isan Pasaribu menunggu di luar halaman rumah untuk berjaga-jaga

melihat situasi sekitarnya kemudian setelah Anak mengambil sepeda motor

tersebut, Anak bersama Saksi Isan Pasaribu membawa sepeda motor tersebut ke

jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki sepeda motor yang diambilnya dan

Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor dari belakang dengan cara

mendorong footstep (tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan Pasaribu

sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki sepeda motornya menuju ke jembatan

Petuk, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa selanjutnya disimpan di hutan

dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan Pasaribu pergi ke toko

untuk mencari rumah kunci dan cat untuk mengganti bentuk asli dari motor

tersebut dan mengecat sepeda motor tersebut dengan warna merah, setelah itu

Saksi Isan Pasaribu membawa pulang sepeda motor tersebut di rumah,

sedangkan Anak pulang ke rumahnya selanjutya esok harinya, Saksi Isan

Pasaribu memberitahukan kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda

motor tersebut, sehingga Anak dan Saksi Isan Pasaribu menuju ke tempat yang

disepakati untuk bertemu dengan pembeli, yaitu di jembatan Petuk kemudian

setelah bertemu dengan pembelinya dan dicoba sepeda motornya oleh calon

pembelinya tidak lama kemudian datang anggota polisi sehingga Saksi Isan

Halaman 43 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Pasaribu dan Anak lari tetapi sempat terjatuh dari sepeda motor dan ditangkap

tersebut, Hakim berpendapat Anak dan Saksi Isan Pasaribu ketika mengambil

sepeda motor tersebut dilakukan secara bersama-sama dan pada diri Anak dan

Saksi Isan Pasaribu telah dengan sadar menghendaki untuk bekerjasama

mengambil barang milik orang lain dengan tujuan untuk dijual tanpa ijin dari

Saksi Daniel Kudji selaku pemiliknya dan kehendaknya tersebut telah

diwujudkan dengan perbuatan secara fisik untuk mengambil sepeda motor

tersebut dan menawarkan sepeda motor tersebut kepada orang lain melalui situs

jual beli sepeda motor bekas “Babe”, maka dengan demikian unsur “dilakukan

oleh 2 (dua) orang atau lebih” telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 363 ayat (1)

ke-3 dan 4 KUHP terpenuhi, maka Anak haruslah dinyatakan telah terbukti

secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan

dalam dakwaan tunggal, sehingga Anak dinyatakan terbukti melakukan tindak

pidana yang didakwakan kepadanya tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh

Penasihat Hukum Anak yang pada pokoknya menyatakan proses hukum

terhadap Anak Pelaku, sejak awal tidak prosedural mulai dari penangkapan dan

Penahanan oleh Kepolisian dan melanggar ketentuan ketentuan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Pasal

18 ayat (3), Hakim berpendapat materi pembelaan Penasihat Hukum Anak

tersebut merupakan keberatan berkaitan dengan formalitas penangkapan dan

penahanan terhadap Anak, sehingga hal tersebut harusnya diajukan dalam

sidang pra peradilan, bukan pembelaan terhadap materi pokok perkara, sehingga

Halaman 44 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


materi pembelaan dengan alasan sebagaimana tersebut tidak tepat diajukan

dalam pembelaan terhadap pokok perkara, maka alasan pembelaan Penasihat

Hukum tersebut tidak beralasan hukum dan ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh

Penasihat Hukum Anak yang pada pokoknya menyatakan dalam pelimpahan

berkas perkara ke Pengadilan Negeri Kupang Kelas IA oleh Penuntut Umum

tentang waktu sidang tidak ada pemberitahuan kepada keluarga dan Penasehat

Hukumnya, hal ini tidak sesuai dan bertentangan dengan ketentuan Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara

Pidana Pasal 146 ayat (1), Hakim berpendapat dalam pemeriksaan di sidang

pengadilan telah diatur ketentuan dalam Pasal 55 ayat (2) Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak, yang menyatakan “Dalam hal orang tua/Wali dan/atau pendamping tidak

hadir, sidang tetap dilanjutkan dengan didampingi Advokat atau pemberi

bantuan hukum lainnya dan/atau Pembimbing Kemasyarakatan”, sehingga

andaikan tidak dipenuhinya formalitas jangka waktu panggilan yang dilakukan

oleh Penuntut Umum, tetapi faktanya Wali dari Anak dan Penasihat Hukum

telah hadir dan mendampingi Anak di persidangan, sedangkan pada persidangan

pertama meskipun Wali tidak hadir mendampingi Anak di persidangan, tetapi

pada persidangan pertama tersebut Anak didampingi oleh Penasihat Hukum

berdasarkan Penetapan Hakim dan Pembimbing Kemasyarakatan, sehingga

berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, hak anak yang diatur dalam

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Halaman 45 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Peradilan Pidana Anak telah terpenuhi selama proses persidangan, sehingga

pembelaan dari Penasihat Hukum Anak ditolak;

Menimbang, bahwa terhadap pembelaan yang disampaikan oleh

Penasihat Hukum Anak yang pada pokoknya menyatakan Anak pelaku saat

melakukan tindak pidana dalam keadaan mabuk sebelum melakukan tindak

pidana yang disuruh/ diperintah oleh Saksi Isan Pasaribu, sehingga inisiatif

untuk melakukan tindak pidana pencurian tersebut murni ide/pemikiran Saksi

Isan Pasaribu bukan niat bersama Anak Pelaku dan Saksi Isan Pasaribu, selain

itu Saksi Isan Pasaribu juga yang membeli cat untuk mengganti warna motor

dari warna hitam ke warna merah serta satu set kunci kontak baru untuk

mengganti kunci kontak motor yang lama (kunci kontak bawaan motor) dengan

kunci motor yang baru dibeli oleh Saksi Isan Pasaribu, Hakim berpendapat

bahwa terhadap hal tersebut telah dipertimbangkan, sebagaimana dalam

pertimbangan unsur ke-7 (dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih) yang dari

uraian dan penjelasan unsur tersebut telah terpenuhi perbuatan Anak dan Saksi

Isan Pasaribu ketika mengambil sepeda motor tersebut dilakukan secara

bersama-sama dan pada diri Anak dan Saksi Isan Pasaribu telah dengan sadar

menghendaki untuk bekerjasama mengambil barang milik orang lain dengan

tujuan untuk dijual tanpa ijin dari Saksi Daniel Kudji selaku pemiliknya dan

kehendaknya tersebut telah diwujudkan dengan perbuatan secara fisik untuk

mengambil sepeda motor tersebut dan menawarkan sepeda motor tersebut

kepada orang lain melalui situs jual beli sepeda motor bekas “Babe”, sehingga

pembelaan Penasihat Hukum Anak ditolak;

Halaman 46 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa terhadap pembelaan Anak yang disampaikan oleh

Penasihat Hukumnya yang pada pokoknya menyatakan Anak Pelaku merupakan

anak dibawah umur serta anak pelaku tidak dapat/kurang berpikir dan kurang

pertimbangan atas perbuatan yang dilakukannya, anak pelaku belum

mempunyai kematangan berpikir untuk menilai perbuatannya dan akibat

perbuatannya sehingga keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat pada anak di

bawah umur lebih banyak didasari oleh kehendaknya (wetens), sehingga dalam

keadaan mabuk anak pelaku tanpa memiliki daya pikir yang kritis melakukan

tindak pidana atas perintah/suruhan dari Saksi Isan Pasaribu, sehingga anak di

bawah umur tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam hukum pidana atas

tindak pidana yang dilakukannya, Hakim berpendapat maksud dari pembelaan

Anak tersebut pada pokoknya berkaitan dengan alasan penghapus pidana, yaitu

alasan pemaaf;

Menimbang, bahwa untuk menilai terhadap alasan penghapus pidana

tersebut Hakim berpendapat, sebagaimana di bawah ini;

Menimbang, bahwa alasan penghapus pidana dalam KUHP dibedakan

2 (dua) jenis, yaitu:

1) Alasan pembenar, yaitu alasan yang menghapuskan sifat melawan

hukumnya perbuatan, meskipun perbuatan tersebut telah memenuhi

rumusan delik yang dalam undang-undang sebagaimana yang

didakwakan. Alasan pembenar di dalam KUHP ini terdiri dari

pembelaan terpaksa, melaksanakan peraturan perundang-undangan, dan

perintah jabatan;

Halaman 47 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


2) Alasan pemaaf, yaitu alasan yang menyangkut ketidakkemampuan

bertanggung jawab dari pribadi si pembuat, dalam arti si pembuat (orang

yang melakukan tindak pidana/ delik) tidak dapat dicela menurut

hukum, meskipun perbuatannya bersifat melawan hukum jadi di sini

terdapat alasan yang menghapuskan kesalahan Si pembuat. Alasan

pemaaf ini dalam KUHP terdiri dari jiwanya cacat dalam

pertumbuhannya atau terganggu karena penyakit, pembelaan terpaksa

(noodweer exces), dengan itikad baik melaksanakan perintah jabatan

yang tidak sah;

Menimbang, bahwa untuk menilai ketidakmampuan bertanggung

jawab pada diri Si pembuat dapat dapat diambil dalam Memorie van Toelichting

(memori penjelasan) yang menyebutkan, antara lain, sebagai berikut:

 Tidak ada kemampuan bertanggungjawab pada si pembuat tindak pidana

dalam hal ia (pembuat) tidak ada kebebasan untuk memilih antara

berbuat dan tidak berbuat mengenai apa yang dilarang atau

diperintahkan oleh undang-undang;

 Dalam hal ia (pembuat) ada dalam suatu keadaan yang sedemikian rupa,

sehingga tidak dapat menginsyafi bahwa perbuatannya itu bertentangan

dengan hukum dan tidak dapat menentukan akibat perbuatannya;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Hakim

berpendapat pembelaan Anak yang disampaikan oleh Penasihat Hukumnya

dengan alasan tersebut di atas tidak memenuhi syarat-syarat atau kriteria-kriteria

hal-hal yang menjadi alasan pemaaf bagi perbuatan Anak sebagaimana yang

Halaman 48 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


ditentukan dalam KUHP, sehingga dengan demikian pembelaan Anak tersebut

tidak beralasan hukum dan ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang di peroleh

selama dalam persidangan, Hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat

menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan

atau alasan pemaaf, maka Anak harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak mampu bertanggung jawab,

maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa berdasarkan rekomendasi dari Pembimbing

Kemasyarakatan, sebagaimana yang tertuang dalam laporan penelitian

kemasyarakatan yang pokoknya merekomendasikan agar Anak dijatuhi pidana

penjara, sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 ayat (1) huruf e Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan

Pidana Anak dan hal-hal yang memberatkan dan meringankan dari perbuatan

Anak, sifat dan latar belakang perbuatan Anak, maka Hakim sependapat dengan

rekomendasi Pembimbing Kemasyarakatan agar Anak dipidana dengan pidana

penjara;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap Anak telah dikenakan

penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan

tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak ditahan dan penahanan terhadap

Anak dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Anak tetap

berada dalam tahanan;

Halaman 49 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan di

persidangan yang berupa:

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938

HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826,

 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.

5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826 atas nama pemilik DANIEL KUDJI;

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah dengan

nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka: MH1JM6118KK023241,

nomor mesin: JM61E1023280,

 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah

dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280, atas nama

pemilik VONNY BIREDOKO;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.

5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah

dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280;

masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain atas nama Terdakwa

Isan Pasaribu, maka dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan

barang bukti dalam perkara lain atas nama Terdakwa Isan Pasaribu;

Halaman 50 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap diri Anak,

maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan

yang meringankan Anak;

Keadaan yang memberatkan:

- Anak dan Saksi Isan Pasaribu telah berusaha menghilangkan identitas fisik

atau ciri-ciri sepeda motor tersebut dengan merubah catnya;

Keadaan yang meringankan:

- Anak belum pernah dipidana;

- Anak belum menikmati hasilnya;

- Anak mengakui perbuatan dan kesalahannya, menyesali perbuatannya dan

berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi;

Menimbang, bahwa oleh karena Anak dinyatakan bersalah dan

dipidana, maka kepada Anak dibebani membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan 4 KUHP, Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana

Anak, dan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang

Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang

bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Anak Pedro Kally Gomes telah terbukti secara sah dan

meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “pencurian dalam

keadaan memberatkan”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Anak tersebut dengan pidana penjara

selama 10 (sepuluh) bulan;

Halaman 51 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh

Anak dikurangkan seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Anak tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti yang berupa:

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.

5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor mesin:

JF51E3816826,

 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Beat dengan nomor

plat DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892,

nomor mesin: JF51E3816826 atas nama pemilik DANIEL

KUDJI;

 1 (satu) unit sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah

dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280,

 1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Jenio warna hitam

merah dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280, atas

nama pemilik VONNY BIREDOKO;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat

DH. 5938 HG, nomor rangka: MH1JF5134CK818892, nomor

mesin: JF51E3816826;

 1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Jenio warna hitam

merah dengan nomor plat DH. 3324 BV, nomor rangka:

MH1JM6118KK023241, nomor mesin: JM61E1023280;

Halaman 52 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg


dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dijadikan barang bukti

dalam perkara lain atas nama Terdakwa Isan Pasaribu;

6. Membebankan biaya perkara kepada Anak sejumlah Rp2.000,00 (dua

ribu rupiah);

Demikianlah diputuskan pada hari Senin, tanggal 31 Agustus 2020,

oleh Ari Prabowo, S.H., sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Kupang, dan

diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga

oleh Hakim tersebut, dengan dibantu oleh Hanna Margaretha Fenat, S.H,

Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Kupang, serta dihadiri oleh Frince

Welmince Amnifu, S.H., Penuntut Umum dan Anak dengan didampingi oleh

Penasihat Hukumnya, Pembimbing Kemasyarakatan dan Wali dari Anak;

Panitera Pengganti, Hakim,

Hanna Margaretha Fenat, S.H. Ari Prabowo,

S.H.

Halaman 53 dari 53 Putusan Nomor 12/Pid.Sus-Anak/2020/PN Kpg

Anda mungkin juga menyukai