5. Kebangsaan : Indonesia;
7. Agama : Katholik;
1. Penyidik sejak tanggal 27 Juli 2020 sampai dengan tanggal 2 Agustus 2020;
Agustus 2020;
Pengacara pada Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surya Nusa Tenggara
KPG, tanggal 18 Agustus 2020 dan Ian Giberth Rangga Boro, S.H., M.H. dan
Efraim Ratu, S.H., M.Hum., Advokat yang beralamat di RT. 34/ RW. 009
Setelah membaca:
Hakim;
selama anak pelaku ditahan dengan perintah agar anak pelaku tetap
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna merah DH. 5938
KUDJI;
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat warna hitam merah DH.
BIREDOKO;
1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat warna merah DH.
5938 HG;
Proses hukum terhadap Anak Pelaku, sejak awal tidak prosedural mulai dari
Tentang Hukum Acara Pidana Pasal 18 ayat (3) yang menegaskan bahwa:
juncto Pasal 21 ayat (3) “Tembusan surat penahanan atau penahanan lanjutan
Jaksa Penuntut Umum tentang waktu sidang tidak ada pemberitahuan kepada
keluarga dan Penasehat Hukumnya, hal ini tidak sesuai dan bertentangan
Tentang Hukum Acara Pidana Pasal 146 ayat (1): “Penuntut umum
serta jam sidang dan untuk perkara apa ia dipanggil yang harus sudah diterima
Fakta di Persidangan
karena DIAJAK minum oleh Saksi ISAN PASARIBU. Saat turun dari motor
yang diboncengi oleh Saksi ISAN PASARIBU Anak Pelaku lalu duduk dan
PASARIBU melihat ada sepeda motor yang terparkir di halaman rumah Saksi
Inisiatif untuk melakukan tindak pidana pencurian tersebut murni ide/ pemikiran
Saksi ISAN PASARIBU bukan niat bersama Anak Pelaku dan Saksi ISAN
dalam keadaan mabuk pengaruh dari mengkonsumsi minuman keras jenis laru
karena diajak oleh Saksi ISAN PASARIBU saat masih berada dirumah Saksi
ISAN PASARIBU. Bahwa Saksi ISAN PASARIBU juga yang membeli cat
untuk mengganti warna motor dari warna hitam ke warna merah serta satu set
kunci kontak baru untuk mengganti kunci kontak motor yang lama (kunci
PASARIBU.
Analisis Yuridis
Anak Pelaku juga akan menguraikan dan menganalisis fakta persidangan yang
secara khusus berkaitan dengan apa yang didakwakan dan dituntut oleh
penuntut umum. Untuk menanggapi tuntutan penuntut umum dalam perkara ini
maka kami harus menguji apakah penuntut umum telah obyektif terhadap fakta
persidangan atau tidak, apakah analisis unsur tindak pidana yang didakwakan
363 ayat (3) dan ayat (4), yakni: (3) “Pencurian di waktu malam dalam sebuah
rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang dilakukan oleh orang
yang ada di situ tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh yang berhak”; (4)
“Pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih” juncto Pasal 362:
kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum,
diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau
Anak pelaku merupakan anak dibawah umur dan Saksi ISAN PASARIBU
yang adalah orang dewasa yang dengan sengaja mengajak anak pelaku
untuk mengkonsumsi minuman keras jenis laru sampai anak pelaku mabuk
hukum, diwaktu malam dalam sebuah rumah yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih.
Dalam keadaan mabuk anak pelaku tanpa memiliki daya pikir yang kritis
(dalam keadaan mabuk pengaruh minuman keras karena diajak Saksi ISAN
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
Anak Pelaku merupakan anak dibawah umur serta anak pelaku tidak
berbuat atau tidak berbuat pada anak di bawah umur lebih banyak didasari oleh
kehendaknya (wetens), terbukti anak pelaku dalam keadaan mabuk serta karena
dipengaruhi oleh Saksi ISAN PASARIBU untuk melakukan tindak pidana (anak
pelaku sempat diajak mengkonsumsi minuman keras dan masih dalam keadaan
Saksi ISAN PASARIBU untuk mengambil sepeda motor milik saksi korban
Daniel Judji yang terparkir dihalaman rumah/ garasi milik Saksi Korban). Atas
Dari beberapa hal yang tersebut di atas mengungkap pula semua tindak pidana
yang dilakukan anak pelaku dalam keadaan mabuk (akibat minum minuman
keras karena diajak oleh Saksi ISAN PASARIBU) serta atas pengaruh/ perintah/
Anak Pasal 76J ayat (2) dengan mengajak anak pelaku untuk
mabuk dan lalu diperintah/ disuruh oleh Saksi ISAN PASARIBU melakukan
tindak pidana.
Pasal 76J ayat (2) Setiap Orang dilarang dengan sengaja menempatkan,
Berkenaan dengan hal diatas, Saksi ISAN PASARIBU dapat dikenai sanksi
pidana karena melanggar ketentuan tersebut yakni (2) Setiap orang yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76J ayat (2), dipidana
(sepuluh) tahun dan denda paling sedikit Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta
rupiah) dan denda paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
anak di bawah umur tersebut dipengaruhi untuk melakukan tindak pidana yang
88: “Setiap orang yang mengeksploitasi ekonomi atau seksual anak dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
tahun, perlu mendapatkan hak anak yang sifatnya melekat. Hal itu sesuai
dengan ketentuan Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah
sangat penting dalam menyelesaikan perkara pidana yang dilakukan oleh anak.
dewasa.
ISAN PASARIBU;
ISAN PASARIBU.
Alasan Pemaaf:
Seseorang yang melakukan tindak pidana namun karena alasan tertentu, maka
yang memenuhi salah satu alasan tersebut, maka dapat dimaafkan. Bahwa Anak
bersama Saksi ISAN PASARIBU serta anak pelaku dalam keadaan mabuk
serta anak pelaku belum dewasa/belum cukup umur, tentu akan diperlakukan
sama apabila melihat tindak pidana yang dilakukannya, namun apabila dalam
konteks unsur tindak pidana pada alasan pemaaf, maka harus dipertimbangkan
model atau bentuk bertanggungjawabnya anak atas tindak pidana yang telah
dilakukannya. Tindak pidana perlu dikenakan adalah “tindakan tata tertib “ yang
dia dapat dipidana (Barda Nawawi Arif, 2010, Kebijakan Hukum Pidana
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana Pasal 363
Gomes dari segala dakwaan (vrijspraak) atau dilepaskan dari segala tuntutan
martabatnya di masyarakat.
Anak yang pada pokoknya menyatakan tetap pada tuntutan pidana yang
diajukannya;
PASARIBU (di ajukan dalam Berkas Perkara terpisah) pada hari Kamis tanggal
23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita atau setidak-tidaknya pada waktu lain
pada bulan Juli 2020, bertempat di Garasi rumah Korban yang beralamat di Rt.
034, Rw. 013, Kel. Sikumana, Kec. Maulafa, Kota Kupang atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk didalam wilayah hukum
unit sepeda motor Honda Beat warna merah merah dengan Nomor Rangka:
HG. yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain yaitu saksi DANIEL
KUDJI, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diwaktu malam
dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, yang
dilakukan oleh orang yang ada disitu tidak diketahui atau tidak di kehendaki
oleh yang berhak yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu,
sebagai berikut:
minum keras jenis Laru dirumah saksi ISAN PASARIBU, dan setelah selesai
minum Anak Pelaku PEDRO Gomes dan ISAN PASARIBU timbul niat untuk
sepeda motor Honda Jenio milik saksi ISAN PASARIBU, tepat di depan rumah
korban, Anak Pelaku PEDRO Gomes dan ISAN PASARIBU melihat sepeda
memantau situasi di sekitar lokasi dan situasi sepi sehingga Anak Pelaku
langsung turun dari sepeda motor dan masuk ke halaman rumah milik korban
dan melihat sepeda motor tersebut tidak terkunci ster lalu Anak Pelaku langsung
mendorong keluar sepeda motor dan naik ke sepeda motor sedangkan saksi
ISAN PASARIBU mendorong dan menderek sepeda motor tersebut dari arah
belakang sambil berjalan menuju kearah Jembatan Petuk, Kel Kolhua, Kec
tersebut di simpan di hutan di sekitar Jembatan, setelah itu sekitar Pukul 08.00
wita saksi ISAN PASARIBU pergi mencari dan membeli Rumah Kunci
duplikat, juga Cat untuk mengganti rumah kunci sepeda motorlalu mengecat
dan mengganti warna sepeda motor tersebut menjadi warna Merah, lalu saksai
untuk di jual di media social akun barang bekas online, setelah itu Anak Pelaku
dan saksi ISAN PASARIBU langsung ditangkap oleh pihak kepolisian untuk
rupiah);
warna hitam dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:
- Bahwa sepeda motor yang hilang tersebut milik Saksi yang BPKB
dan STNK-nya atas nama pemilik adalah Saksi, yaitu Daniel Kudji;
- Bahwa sepeda motor tersebut hilang pada hari Kamis, tanggal 23 Juli
2020;
Saksi yang terletak di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013 Kelurahan
- Bahwa Saksi tidak tahu yang mengambil sepeda motor milik Saksi
tersebut;
hari Kamis, tanggal 23 Juli 2020 sekitar pukul 09.00 WITA ketika
Saksi pulang ke rumah dan ternyata sepeda motor Saksi sudah hilang
dari rumah dan Saksi pastikan motor sudah hilang karena kunci motor
anak Saksi dan ketika pulang diparkir di garasi mobil pada malam
hari;
Anak dan seorang temannya ketika Saksi dan Polisi menangkap Anak
dan temannya, yaitu Saksi Isan Pasaribu tersebut ketika akan menjual
sepeda motor milik Saksi tersebut sekitar 3 (tiga) hari setelah sepeda
MInggu, tanggal 26 Juli 2020 ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu
akan menjual sepeda motor kepada temannya anak Saksi, yaitu Saksi
- Bahwa setahu Saksi, sepeda motor tersebut mau dijual dengan harga
- Bahwa Saksi tidak mengenal dengan Anak dan temannya, yaitu Saksi
Isan Pasaribu;
Saksi benar;
berikut:
- Bahwa Saksi Daniel Kudji kehilangan sebuah sepeda motor pada hari
Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita di garasi halaman rumah
Kupang;
- Bahwa sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji yang hilang merk
- Bahwa Saksi tidak mengenal maupun tidak pernah melihat Anak dan
motor milik Saksi Daniel Kudji pada hari Jumat pagi, tanggal 24 Juli
pada akun “Babe” (situs online jual beli barang bekas), lalu Saksi
melihat ada postingan dari salah satu akun terkait jual beli sepeda
saudara Saksi dan saat itu juga ada anak dari Saksi Daniel Kudji yang
lalu Saksi minta agar Saksi melihat dan mencoba dulu barangnya
milik Saksi Daniel Kudji yang sebelumnya Saksi bawa dan ternyata
adalah milik Saksi Daniel Kudji yang hilang dan ketika Saksi sampai
melihat ada Anak di situ dan tidak lama datang sebuah mobil yang
dinaiki oleh Saksi Daniel Kudji dan 2 (dua) orang anggota Polisi dan
ketika melihat Polisi yang bersama dengan Saksi Daiel Kudji tersebut
Anak bersama Saksi Isan Pasaribu lari dengan cara Anak mengambil
Saksi benar;
- Bahwa pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita Saksi
bersama Anak mengambil sebuah sepeda motor milik orang lain yang
- Bahwa Saksi dan Anak tidak kenal pemilik sepeda motor dan pemilik
rumah tersebut;
- Bahwa Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut tanda ijin
dari pemiliknya;
- Bahwa sepeda motor milik orang lain yang diambil Saksi bersama
untuk dijual;
setelah itu difoto dan ditawarkan melalui situs jual beli sepeda motor
- Bahwa awal mula Saksi dan Anak mengambil sepeda motor tersebut
Juli 2020 malam pukul 03.00 wita , setelah itu Saksi mengajak Anak
motor dan ketika melewati sebuah rumah, Saksi melihat ada sepeda
motor parkir di garasi, lalu timbul niat Saksi untuk mencuri motor
mendorong keluar sepeda motor yang pada saat itu dalam keadaan
hutan dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi pergi ke
toko untuk mencari rumah kunci dan cat untuk mengganti bentuk asli
kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda motor tersebut,
jalan dan Anak berdiri agak jauh dan tidak lama datang pembeli
tersebut dan minta untuk mencoba sepeda motor tersebut dan Saksi
online jual beli sepeda motor bekas) dengan nama akun palsu, yaitu
- Bahwa pada saat Saksi bersama dengan Anak pergi mencari rokok
Saksi benar;
- Bahwa pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita Anak
- Bahwa Anak maupun Saksi Isan Pasaribu tidak kenal pemilik sepeda
5938 HG;
- Bahwa pada saat sepeda motor tersebut diambil oleh Anak, sepeda
stirnya;
dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki
pulang oleh Saksi Isan Pasaribu dan ditawarkan melalui situs jual
Kamis, tanggal 23 Juli 2020 pukul 03.00 wita, setelah itu Saksi Isan
dan Saksi Isan Pasaribu melihat ada sepeda motor parkir di garasi
halaman sebuah rumah, lalu timbul niat Anak dan Saksi Isan
keluar sepeda motor yang pada saat itu dalam keadaan yang tidak
dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan Pasaribu menaiki
dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan Pasaribu
bentuk asli dari motor tersebut dan mengecat sepeda motor tersebut
rumahnya;
jembatan Petuk;
hutan dan tidak lama datang pembeli tersebut dan minta untuk
Isan Pasaribu dan Anak lari tetapi sempat terjatuh dari sepeda motor
dan ditangkap;
- Bahwa Anak kenal dengan Saksi Isan Pasaribu sudah 2 (dua) bulan;
keadaan mabuk;
berikut:
- Bahwa Anak mengambil sepeda motor milik orang lain pada hari
Kupang;
- Bahwa Saksi tidak tahu ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu
ditangkap Polisi;
- Bahwa ayah dari Anak sudah pergi ke Inggris meninggalkan istri dan
tante Anak karena Flabiana Kalli adalah adik dari ibunya Anak;
- Anak tidak sekolah lagi hanya sampai tingkat SMP tapi tamat;
- Bahwa Saksi kenal dengan Saksi Isan Pasaribu karena Anak pernah
- Bahwa yang dmaksud dengan “Bos” oleh Anak adalah Saksi Isan
Pasaribu;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Anak bekerja dengan Saksi Isan
Pasaribu;
Pasaribu;
Saksi benar;
berikut:
- Bahwa Anak mengambil sepeda motor milik orang lain pada hari
Kupang;
Pasaribu;
- Bahwa Saksi tidak tahu ketika Anak dan Saksi Isan Pasaribu
ditangkap Polisi;
- Bahwa ayah dari Anak sudah pergi ke Inggris meninggalkan istri dan
tante Anak karena Flabiana Kalli adalah adik dari bunya Anak;
- Anak tidak sekolah lagi hanya sampai tingkat SMP tapi tamat;
- Bahwa Saksi kenal dengan Saksi Isan Pasaribu karena Anak pernah
Pasaribu;
- Bahwa Saksi tidak tahu apakah Anak bekerja dengan Saksi Isan
Pasaribu;
Saksi benar;
Kally, S.H., Wali dari Anak yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa sebagai Wali dan keluarga yang lain berharap Anak tidak
baik lagi;
berikut:
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.
JF51E3816826,
KUDJI;
1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat
mesin: JF51E3816826;
Bahwa Saksi Daniel Kudji kehilangan sebuah sepeda motor pada hari
Bahwa sebuah sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji yang hilang merk
Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:
BPKB dan STNK-nya atas nama pemilik adalah Saksi Daniel Kudji;
Saksi Daniel Kudji yang terletak di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013
Bahwa sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji tersebut yang hilang
tersebut diambil Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23
Juli 2020 sekitar pukul 03.00 wita ketika diparkir di garasi rumah di
Bahwa Anak bersama Saksi Isan Pasaribu tidak kenal dengan Saksi
Daniel Kudji selaku pemilik sepeda motor dan pemilik rumah tersebut;
Bahwa garasi rumah Saksi Daniel Kudji tidak berpintu, hanya halaman
Bahwa pada saat sepeda motor sedang diparkir di garasi dengan posisi
Bahwa akibat hilangnya sepeda motor merk Honda Beat tersebut, Saksi
Bahwa sepeda motor tersebut mau dijual Anak dan Saksi Isan Pasaribu
Bahwa keadaan sepeda motor tersebut sekarang sudah ada yang berubah,
yatu warna catnya yang tadinya hitam dirubah menjadi merah dan kunci
Bahwa cara Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sepeda motor
kemudian Anak mendorong keluar sepeda motor yang pada saat itu
naik ke atas motor dan Saksi Isan Pasaribu yang mendorong sepeda
(tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan Pasaribu sambil Saksi Isan
dalam hutan dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan
Pasaribu pergi ke toko untuk mencari rumah kunci dan cat untuk
mengganti bentuk asli dari motor tersebut dan mengecat sepeda motor
tersebut dengan warna merah, setelah itu Saksi Isan Pasaribu membawa
Saksi Isan Pasaribu ditawarkan melalui situs jual beli sepeda motor
jembatan Petuk;
pinggir jalan dengan membawa sepeda motor milik orang yang diambil
tidak lama datang pembeli tersebut dan minta untuk mencoba sepeda
datang mendekat kepada Saksi Isan Pasaribu dan ketika calon pembeli
kemudian datang anggota polisi sehingga Saksi Isan Pasaribu dan Anak
Bahwa niat Anak dan Saksi Isan Pasaribu untuk mengambil sepeda
pukul 03.00 wita mengajak Anak untuk pergi membeli rokok di kios dan
ketika melewati rumah orang, Anak dan Saksi Isan Pasaribu melihat ada
Bahwa Anak kenal dengan Saksi Isan Pasaribu sudah 2 (dua) bulan;
Bahwa pada saat Anak mengambil sepeda motor tersebut dalam keadaan
mabuk;
dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 363 ayat (1) ke-3 dan 4
1. Barangsiapa.
5. Yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah rumah atau
6. Yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak
Ad.1. Barangsiapa.
persidangan;
persidangan ini benar Anaklah orang yang dimaksud oleh penuntut umum
menurut Prof. Noyon dan Prof. Langenmeijer ( Het Wetboek II, catatan tentang
pasal 362 ) adalah selalu merupakan suatu tindakan sepihak untuk membuat
berada di bawah penguasaannya yang nyata dengan kata lain pada waktu pelaku
penguasaannya;
baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan yang menurut sifatnya dapat
dipindahkan;
Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul
03.00 wita mengambil sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor
JF51E3816826 yang diparkir di garasi halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji
yang beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan Sikumana,
Kecamatan Maulafa, Kota Kupang yang dilakukan dengan cara Anak masuk ke
halaman rumah Saksi Daniel Kudji selaku pemilik sepeda motor untuk
mengambilnya dan Saksi Isan Pasaribu menunggu di luar halaman rumah untuk
sepeda motor tersebut, Anak bersama Saksi Isan Pasaribu membawa sepeda
motor tersebut ke jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki sepeda motor yang
diambilnya dan Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor dari belakang
dengan cara mendorong footstep (tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan
di hutan, maka perbuatan Anak dan Saksi Isan Pasaribu tersebut telah
mengakibatkan penguasaan sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat
Anak dan Saksi Isan Pasaribu, sehingga dengan demikian Anak dan Saksi Isan
barang sesuatu yang dambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu yang berupa
dengan demikian barang sesuatu yang diambil oleh Anak dan Saksi Isan
orang lain” diartikan bahwa benda yang dimiliki oleh pelaku adalah sebagian
atau seluruhnya milik orang lain. Untuk membuktikan benda tersebut milik
orang lain, tidak perlu dipastikan siapa sebenarnya orang lain tersebut, tetapi
cukup kiranya jika pelaku mengetahui bahwa benda tersebut bukan merupakan
sebuah sepeda motor merk Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG,
diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar
pukul 03.00 WITA dari garasi halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji yang
Kecamatan Maulafa, Kota Kupang dengan BPKB dan STNK-nya atas nama
pemilik Saksi Daniel Kudji adalah milik Saksi Daniel Kudji, sehingga sepeda
motor yang diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu bukan milik Anak
maupun Saksi Isan Pasaribu, tetapi milik orang lain, yaitu Saksi Daniel
tujuan lanjutan dari perbuatan pertama yang telah dilakukan oleh pelaku. Jadi
dalam pasal 362 KUHP ini pelaku bukan sekedar mempunyai kehendak untuk
lanjutan yang melatar belakangi pelaku mengambil benda kepunyaan orang lain
demikian rupa yang membuat pelaku memperoleh suatu kekuasaan yang nyata
atas suatu benda seperti yang dimilikinya dan pada saat yang sama telah
membuat kekuasaan tersebut diambil dari pemiliknya atau dapat juga yang
berada padanya;
setelah sepeda motor tersebut diambil oleh Anak dan Saksi Isan Pasaribu tanpa
ijin pemiliknya, yaitu Saksi Daniel Kudji kemudian dibawa pulang oleh Saksi
Isan Pasaribu selanjutnya oleh Saksi Isan Pasaribu ditawarkan untuk dijual
melalui situs online jual beli sepeda motor bekas “Babe” dengan harga
dengan demikian perbuatan Anak dan Saksi Isan Pasaribu ketika mengambil
sepeda motor milik Saksi Daniel Kudji tersebut dengan tujuan untuk dimiliki
Ad.5. Yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah rumah atau
pasal 98 KUHP adalah waktu antara matahari terbenam dan matahari terbit,
dan dibangun sebagai tempat kediaman orang dan maksud “pekarangan tertutup
yang ada rumahnya” adalah pekarangan yang diberi penutup untuk membatasi
yang tertutup rapat, misalnya dengan tembok atau kawat berduri, melainkan
cukup jika pekarangan tersebut ditutup misalnya dengan pagar bambu, tumbuh-
tumbuhan, tumpukan batu walaupun tidak rapat dan mudah dilompati orang,
bahkan juga dengan galian yang tidak berair (Drs. P.A.F. Lamintang, S.H.);
Anak bersama Saksi Isan Pasaribu mengambil sebuah sepeda motor merk
Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938 HG, nomor rangka:
yang diparkir di garasi rumah di halaman rumah milik Saksi Daniel Kudji yang
pemiliknya dengan tujuan untuk dijual dilakukan pada hari Kamis 23 Juli 2020
sekitar pukul 03.00 wita, sehingga waktu Anak dan Saksi Isan Pasaribu yang
tempat sepeda motor yang diambil tersebut yang merupakan garasi yang berada
dengan demikian unsur “yang dilakukan pada waktu malam hari dalam sebuah
Ad.6. Yang dilakukan oleh orang yang ada di situ tidak diketahui atau tidak
“orang yang berhak”, Hoge raad dalam arrest-nya tanggal 27 Juni 1927, NJ
1927 halaman 946, W. 11724 mengatakan antara lain bahwa setiap pemakai
suatu tempat kediaman atau halaman tertutup dapat merupakan orang yang
berhak;
Anak dan Saksi Isan Pasaribu tidak kenal dengan Saksi Daniel Kudji selaku
pemilik sepeda motor dan pemilik rumah tempat sepeda motor tersebut diambil,
sehingga keberadaan Anak dan Saksi Isan Pasaribu di rumah Saksi Daniel Kudji
tidak diketahui atau tidak dikehendaki oleh Saksi Daniel Kudji, sehingga
yang dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih secara bersama-sama, sudahlah
cukup jika terbukti bahwa tindak pidana tersebut telah mereka lakukan dan
bahwa keduanya telah secara langsung turut ambil bagian dalam melakukan
Anak bersama Saksi Isan Pasaribu pada hari Kamis 23 Juli 2020 sekitar pukul
Daniel Kudji yang beralamat di jalan Oebolifo I, RT. 034/ RW. 013, Kelurahan
Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang yang dilakukan dengan cara Anak
yang masuk ke halaman rumah pemilik sepeda motor untuk mengambilnya dan
tersebut, Anak bersama Saksi Isan Pasaribu membawa sepeda motor tersebut ke
jembatan Petuk dengan cara Anak menaiki sepeda motor yang diambilnya dan
Saksi Isan Pasaribu mendorong sepeda motor dari belakang dengan cara
mendorong footstep (tempat pijakan kaki) dengan kaki Saksi Isan Pasaribu
dan keesokan harinya sekitar pukul 08.00 wita Saksi Isan Pasaribu pergi ke toko
untuk mencari rumah kunci dan cat untuk mengganti bentuk asli dari motor
tersebut dan mengecat sepeda motor tersebut dengan warna merah, setelah itu
Pasaribu memberitahukan kepada Anak ada orang yang mau membeli sepeda
motor tersebut, sehingga Anak dan Saksi Isan Pasaribu menuju ke tempat yang
setelah bertemu dengan pembelinya dan dicoba sepeda motornya oleh calon
pembelinya tidak lama kemudian datang anggota polisi sehingga Saksi Isan
tersebut, Hakim berpendapat Anak dan Saksi Isan Pasaribu ketika mengambil
sepeda motor tersebut dilakukan secara bersama-sama dan pada diri Anak dan
mengambil barang milik orang lain dengan tujuan untuk dijual tanpa ijin dari
tersebut dan menawarkan sepeda motor tersebut kepada orang lain melalui situs
jual beli sepeda motor bekas “Babe”, maka dengan demikian unsur “dilakukan
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 363 ayat (1)
ke-3 dan 4 KUHP terpenuhi, maka Anak haruslah dinyatakan telah terbukti
terhadap Anak Pelaku, sejak awal tidak prosedural mulai dari penangkapan dan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana Pasal
sidang pra peradilan, bukan pembelaan terhadap materi pokok perkara, sehingga
tentang waktu sidang tidak ada pemberitahuan kepada keluarga dan Penasehat
Hukumnya, hal ini tidak sesuai dan bertentangan dengan ketentuan Undang-
Pidana Pasal 146 ayat (1), Hakim berpendapat dalam pemeriksaan di sidang
Anak, yang menyatakan “Dalam hal orang tua/Wali dan/atau pendamping tidak
oleh Penuntut Umum, tetapi faktanya Wali dari Anak dan Penasihat Hukum
Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, hak anak yang diatur dalam
Penasihat Hukum Anak yang pada pokoknya menyatakan Anak pelaku saat
pidana yang disuruh/ diperintah oleh Saksi Isan Pasaribu, sehingga inisiatif
Isan Pasaribu bukan niat bersama Anak Pelaku dan Saksi Isan Pasaribu, selain
itu Saksi Isan Pasaribu juga yang membeli cat untuk mengganti warna motor
dari warna hitam ke warna merah serta satu set kunci kontak baru untuk
mengganti kunci kontak motor yang lama (kunci kontak bawaan motor) dengan
kunci motor yang baru dibeli oleh Saksi Isan Pasaribu, Hakim berpendapat
pertimbangan unsur ke-7 (dilakukan oleh 2 (dua) orang atau lebih) yang dari
uraian dan penjelasan unsur tersebut telah terpenuhi perbuatan Anak dan Saksi
bersama-sama dan pada diri Anak dan Saksi Isan Pasaribu telah dengan sadar
tujuan untuk dijual tanpa ijin dari Saksi Daniel Kudji selaku pemiliknya dan
kepada orang lain melalui situs jual beli sepeda motor bekas “Babe”, sehingga
anak dibawah umur serta anak pelaku tidak dapat/kurang berpikir dan kurang
perbuatannya sehingga keputusan untuk berbuat atau tidak berbuat pada anak di
bawah umur lebih banyak didasari oleh kehendaknya (wetens), sehingga dalam
keadaan mabuk anak pelaku tanpa memiliki daya pikir yang kritis melakukan
tindak pidana atas perintah/suruhan dari Saksi Isan Pasaribu, sehingga anak di
Anak tersebut pada pokoknya berkaitan dengan alasan penghapus pidana, yaitu
alasan pemaaf;
perintah jabatan;
jawab pada diri Si pembuat dapat dapat diambil dalam Memorie van Toelichting
Dalam hal ia (pembuat) ada dalam suatu keadaan yang sedemikian rupa,
hal-hal yang menjadi alasan pemaaf bagi perbuatan Anak sebagaimana yang
Pidana Anak dan hal-hal yang memberatkan dan meringankan dari perbuatan
Anak, sifat dan latar belakang perbuatan Anak, maka Hakim sependapat dengan
penjara;
penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan
Anak dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Anak tetap
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH. 5938
JF51E3816826,
1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.
1 (satu) unit sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah dengan
1 (satu) buah STNK sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah
1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.
JF51E3816826;
1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Jenio warna hitam merah
masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain atas nama Terdakwa
barang bukti dalam perkara lain atas nama Terdakwa Isan Pasaribu;
- Anak dan Saksi Isan Pasaribu telah berusaha menghilangkan identitas fisik
bersangkutan;
MENGADILI:
1. Menyatakan Anak Pedro Kally Gomes telah terbukti secara sah dan
keadaan memberatkan”;
1 (satu) unit sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat DH.
JF51E3816826,
KUDJI;
1 (satu) buah kunci sepeda motor Honda Beat dengan nomor plat
mesin: JF51E3816826;
ribu rupiah);
oleh Ari Prabowo, S.H., sebagai Hakim pada Pengadilan Negeri Kupang, dan
diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga
oleh Hakim tersebut, dengan dibantu oleh Hanna Margaretha Fenat, S.H,
Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Kupang, serta dihadiri oleh Frince
Welmince Amnifu, S.H., Penuntut Umum dan Anak dengan didampingi oleh
S.H.