Kepada Yth.
Di Jakarta
Dengan hormat,
Dengan tidak mengurangi rasa hormat, dan dengan segala kerendahan hati,
kami mengajukan MEMORI KASASI atas Putusan Pengadilan Tinggi Riau
Putusan No. 60/pidsus/2012/PTK, tertanggal 24 September 2012 jo Putusan
Pengadilan Negeri Tanjung Pinang N0. 65/Pid.B/2012/PN.TPI tertanggal 25
juni 2012 , yang telah dinyatakan Permohonannya sebagaimana diterangkan
dalam Akte Permohonan Kasasi Nomor :12 /PID.K /2012/PN.TPI, dihadapan
Panitera Pengadilan Negeri Tanjung Pinang, pada tanggal 18 Oktober 2012,
yang oleh karenanya Permohonan Kasasi tersebut telah memenuhi tenggang
waktu yang di tentukan menurut ketentuan pasal 245 dan 248 KUHAP.
MENGADILI :
MENGADILI :
Bahwa Judex Factie in casu Majelis hakim Pengadilan Tinggi Riau dan Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tanjung Pinang dalam membuat Putusan tidak
memiliki dasar hukum dan atau telah salah menerapkan hukum Maka oleh
karena Terdakwa Frengki Anggara Pratama Alias Frangki Bin Ibrahim
menurut hukum pembuktian yang sah, tidak dapat dinyatakan terbukti
bersalah melakukan tindak pidana “ tanpa hak dan melawan hukum menjual
Narkotika Golongan I yang melakukan secara berlanjut . oleh karenanya ,
mohon agar Majelis Hakim Mahkamah Agung republik Indonesia ,
MEMBEBASKAN TERDAKWA FRENGKI ANGGARA PRATAMA alias FRENGKI
Bin IBRAHIM DARI DAKWAAN ATAU SETIDAK – TIDAKNYA MELEPASKAN
DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM.
1. Kesalahan Pertama adalah Judex Facti telah salah menerapkan hukum
pembuktian.Judex Facti in casu Majelis Hakim dalam tingkat banding
telah mengambilalih pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Tanjung Pinang, mengenai terbuktinya tindak pidana yang
didakwakan kepada terdakwa dalam dakwaan pertama Primair ex Pasal
114 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo.Pasal 64 KUHP,
tanpa memberikan pertimbangan yang cukup mengenai terbuktinya
terdakwa melakukan tindak pidana yang didakwakannya tersebut.
Seharusnya Majelis Hakim banding sebelum sampai pada kesimpulan
menguatkan putusan memberikan pertimbangan yang lebih mendalam
dan logis secara secara hukum mengenai terbukti tidaknya terdakwa
melakukan tindak pidana. Berdasarkan alasan tersebut di atas, maka
putusan yang diambil oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Riau
merupakan putusan yang diambil berdasarkan pertimbangan hukum
yang tidak cukup (onvoldoende gemotifeerd) dan maka sudah sepatutnya
untuk dibatalkan;
4. Kesalahan penerapan hukum yang keempat dari Judex Factie Bahwa dari
seluruh saksi yang didengar keterangannya dalam persidangan, semuanya
menerangkan mengenai penangkapan terhadap Saksi MUHAMMAD TAUFIK
dan pengkapan terhadap Saksi SANIKA JAYA. Tidak ada satupun saksi yang
melihat atau mendengar Saksi MUHAMMADTAUFIK telah membeli narkotika
kepada Terdakwa. Seandainya pun Saksi MUHAMMAD TAUFIK tidak
mencabut keterangannya dalam persidangan, keterangan Saksi
MUHAMMAD TAUFIK juga tidak mempunyai kekuatan pembuktian untuk
menyatakan terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana, karena
keterangan saksi tersebut tidak didukung oleh keterangan saksi lainnya,
maupun oleh keterangan terdakwa. Karena keterangan satu saksi saja tidak
cukup untuk menyatakan seseorang seseorang bersalah, sesuai dengan
pasal 185 ayat (2) KUHAP yaitu berbunyi : “ keterangan seorang saksi saja
tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap
perbuatan yang didakwakan kepadanya”.
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Riau dan Majelis hakim pengadilan negeri
Tanjung Pinang membuat pertimbangan hukum dalam putusannya hanya
dengan keyakinannya saja tanpa didukung oleh bukti-bukti yang sah.
- Bahwa saksi sebelumnya pada hari sabtu tanggal 30 juli 2011 bertempat
disekitar Hotel Harmoni Kota Batam telah membeli sabu-sabu sebanyak
2 (dua) paket atau ji yang dijual oleh Terdakwa seharga Rp. 2.400.000.-
(dua juta empat ratus ribu rupiah).
- Bahwa awalnya saksi menelepon terdakwa untuk bercerita –cerita saja,
setelah itu saksi langsung menanyakan kepada terdakwa apakah kamu
ada barang, kemudian terdakwa menanyakan kembali kepada saksi “
barang apa bang?” dan saksi menjawab “shabu” kemudian terdakwa
mengatakan ‘ada, kenapa? Abang mau kalau mau nanti saya bantu,
abang kirim saja uang, ada uang baru abang pesan dan uangnya abang
kirim”
- Bahwa pertama kali saksi membeli sabu-sabu yang dijual oleh terdakwa
yaitu pada tanggal 30 juli 2011 dengan cara saksi mengirim uang
sejumlah Rp. 6.500.000.- (enam juta lima ratus ribu rupiah) melalui
rekening BRI milik saksi ke rekening BRI milik terdakwa , untuk
pembayaran sabu-sabu sebanyak 5 paket (ji).
- Bahwa kemudian sabu-sabu tersebut dikirim oleh terdakwa ke dabo
singkep yang dikemas didalam sayap pesawat mainan dan dipelabuhan
Jago Dabo Singkep sabu-sabu tersebut dijemput oleh saksi sanika jaya.
- Bahwa untuk pembayaran 2 paket (ji) sabu-sabu saksi lakukan dengan
cara transfer via bank yaitu saksi mengirim uang sejumlah Rp.
5.000.000.- ke rekening milik terdakwa pada 30 juli 2011, dengan
rincian Rp. 2.400.000.- untuk pembayaran 2 paket (ji) sabu –sabu dan
sisanya Rp. 2.600.000.- untuk pembayaran hutang saksi kepada
terdakwa.
- Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan mei 2011 di polda Kepri pada
saat saksi ada pelatihan, terdakwa ikut juga pelatihan hanya saja
berbeda jadwal .
- Saksi bertemu kembali pada bulan juni 2011 di Batam, tepatnya di Vip
Nagoya Newton.
- Pada saat itu saksi yang mengundang Terdakwa ke tempat tersebut,
teman saksi yang bernama Ivan terlebih dahulu yang membuka Vip
- Sebenarnya Terdakwa Frangki Anggara Pratama tidak terlibat dalam
perkara ini.
- Saksi mendapatkan shabu-shabu dari saudara JEK di Batam bukan dari
Terdakwa .
- Pengiriman uang kepada terdakwa melalui Bank BRI sebesar Rp.
6.500.000.- pada bulan juni 2011 untuk pembayaran hutang kepada
Terdakwa dan pengriman uang Rp. 5.000.000 – (lima juta rupiah)
untuk pembelian Laptop.
- Saksi tidak pernah bertransaksi jual beli Narkotika jenis shabu –shabu
dengan terdakwa.
- Saksi pernah mengirimkan shabu kepada Sony di Dabo singkep
melalui ABK kapal Ferry Batavia yang bernama Andika dari pelabuhan
kapal Ferry Tanjung pinang ke Dabo singkep, sabu tersebut dibungkus
dengan amplop besar yang sudah dilakban.
- Terdakwa tidak pernah mengirimkan 5 paket (ji) sabu - sabu ke pada
saksi melalui ABK Kapal Ferry Marina jurusan Batam – Dabo Singkep
- Benar saksi adalah ABK Kapal Ferry Batavia , Tanjung Pinang ke Dabo
singkep.
- Benar saksi pernah menerima Amplop besar warna coklat yang sudah di
lakban dari saudara Muhammad Taufik.
- Benar saudara Muhammad Taufik mengatakan nanti ada orang bernama
sony yang akan mengambilnya di rumah.
- Saksi tidak tahu isi dari pada Amplop tersebut
- Saksi tidak di beri upah oleh Muhammad Taufik
- Saksi tahu Muhammad taufik adalah seorang polisi yang bertugas di
Polres Lingga
Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 185 ayat (1) KUHAP tersebut tentunya
keterangan-keterangan saksi –saksi Muhammad Taufik dan saksi Sanika Jaya
yang terungkap dipersidanganlah yang sah dijadikan sebagai alat bukti.
Apabila Majelis Hakim pada tingkat kasasi menelaah dan membaca dengan
cermat putusan Pengadilan Negeri Tanjung Pinang yang dikuatkan oleh
Pengadilan Tinggi Riau dalam perkara ini, yaitu Putusan No. 65/Pid.
B/2012/PN. TPI, terutama pada halaman 24, Majelis Hakim Kasasi dapat
menilai sendiri bahwa pertimbangan hukum yang dibuat oleh Judexs Factie
sangat dangkal dan salah dalam menarik kesimpulan, sehingga fakta-fakta
hukum yang dijadikan dasar untuk menyatakan terdakwa bersalah
melakukan tindak pidana juga tidak tepat. Sangat sulit untuk dimengerti
dasar pemikiran judex factie dalam menarik kesimpulan, karena judex factie
dalam menarik kesimpulan tidak mendasarkan pada keterangan saksi-saksi,
sehingga menimbulkan kesan yang kuat Judex factie dalam memeriksa dan
menjatuhkan putusan secara asal-asalan, dan hal tersebut sangat berbahaya
karena menimbulkan kerugian atas diri terdakwa mengingat terdakwa
selama dalam pemeriksaan telah ditahan;
Maka kami menilai Putusan Judex Factie tidak berdasarkan dua alat bukti
yang sah , untuk itu sesuai dengan pasal 191 ayat 1 KUHAP berbunyi : “ Jika
pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan
terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara
meyakinkan, maka terdakwa diputus bebas.
Demikian MEMORI KASASI ini kami sampaikan dengan tulus hati dan disertai
harapan agar dapat di pertimbangkan oleh Majelis Hakim Agung dalam
putusannya. Terima Kasih.
Hormat kami,
Harto Halomoan, SH
Advokat.97.10412