Anda di halaman 1dari 26

MEMORI PENINJAUAN KEMBALI

terhadap

PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG RI


Nomor: 1450 K/Pid.Sus/2009
Tertanggal 23 Juli 2009

Jo.

PUTUSAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA


Nomor: 85/Pid/2009/PT.DKI
Tertanggal 12 Maret 2009

Jo

PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT


Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.JKT.BAR.
tertanggal 18 Desember 2008

Untuk Dan Atas Nama

Terdakwa

ONG TIONG POH


Jakarta, __ Desember 2012

Kepada Yth.,
KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
Jl. Medan Merdeka Utara No. 9-13
Jakarta Pusat,-

Melalui Yth.,
KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT
di;
Jl. Letjen S. Parman No. 71 Slipi.
Jakarta Barat,-

Perihal: MEMORI PENINJAUAN KEMBALI

Dengan hormat,

Perkenankan kami, TOMSON SITUMEANG, S.H., JUPRYANTO PURBA,


Dkk., Para Advokat / Asistant Advokat pada Law Firm “RB
SITUMEANG & PARTNERS”, berkantor di Jl. Hayam Wuruk No. 103-
104, Jakarta Barat 11160, Telp. 021-6012554, Fax. 021-6295185,
Website: www.rbsitumeanglawfirm.com, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama ONG TIONG POH, beralamat di 7 Kew Terrrace
Singapore, atau Kamar 3301 Apartemen Mediterania Jl. Gajah
Mada, Jakarta Barat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.__/RBS-
SK/XI/2012, tertanggal __ Npember 2012, selaku PEMOHON
PENINJAUAN KEMABALI (selanjutnya disebut “PEMOHON PK”) dengan
ini menyampaikan MEMORI PENINJAUAN KEMBALI (selanjutnya disebut
“MEMORI PK”) atas PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG RI Nomor: 1450
K/.Sus/2009, tertanggal 23 Juli 2009 jo. PUTUSAN PENGADILAN
TINGGI DKI JAKRAT Nomor: 85/Pid/2009/PT.DKI, tertanggal 12
Maret 2009 jo. PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid. B/2008/PN.Jkt. Bar., tertanggal 18 Desember 2008,
sebagai berikut:

- BAHWA PEMOHON PK SANGAT BERHARAP KEPADA KETUA MAHKAMAH AGUNG


RI q.q. YANG MULIA MAJELIS HAKIM AGUNG pada MAHKAMAH AGUNG RI,
DAPAT MEMERIKSA DAN MEMUTUS PERKARA A QUO, SECARA UTUH DAN
MENYELURUH DENGAN MEMPERHATIKAN & MEMPERTIMBANGKAN SELURUH
FAKTA HUKUM YANG TERUNGKAP DALAM PERKARA A QUO YANG
SESUNGGUHNYA & SEBENARNYA TERUNGKAP DEMI TERCIPTANYA KEADILAN
YANG HAKIKI, TIDAK SEMATA HANYA MEMERIKSA PERKARA INI DARI
MEMORI PK DAN KONTRA MEMORI PK;

Adapun amar PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG RI Nomor: 1450


K/.Sus/2009, tertanggal 23 Juli 2009 yang dimohonkan Peninjauan
Kembali tersebut adalah sebagai berikut:

M E N G A D I L I

1. Menolak permohonan kasasi dari pemohon Kasasi


/Terdakwa: Ong Tiong Poh tersebut;

2. Memperbaiki amar putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.


85/Pid/2009/PT.DKI tanggal 12 Maret sekedar mengenai
denda sehingga berbunyi sebagai berikut:

Mengadili

- Menyatakan bahwa Ong Tiong Poh telah terbukti secara


sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“secara terorganisasi mendengarkan Psitropika
Golongan I”;

- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana


penjara seumur hidup;
- Menyatakan Terdakwa tetap ditahan;

- Menyatakan barang bukti berupa:

1. 600.000 (enam ratus ribu) butir tablet esctasy;

2. 1 (satu) unit handphone Nokia type 1110i berikut


nomor simcard 081318453335;

3. 1 (satu) unit handphone Nokia type 6030 berikut


nomor simcard 0885880347788;
4. 1 (satu) unit handphone Nokia type 3120 berikut
nomor simcard 085885926818;

5. 1 (satu) unit handphone Nokia type 1200 berikut


nomor simcard 081513312317;

6. 1 (satu) unit handphone Nokia type 8800 dan


simcard 08188220;

7. 1 (satu) unit handphone Nokia type 6500;

8. 1 (satu) buah linggis;

9. 1 (satu) buah tang;

10. 1 (satu) buah martil;

11. 1 (satu) unit silenced piston compressor;

12. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver D-1268-


ZY berikut kunci dan STNK a.n. Aditya
Murtihawaman, SE;

13. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver B-2333-


MZ berikut kunci dan STNK a.n. Aditya
Murtihawaman, SE;

14. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver D-1268-


ZY berikut kunci dan STNK a.n. Aditya
Murtihawaman, SE;

15. 1 (satu) unit mobil Suzuki Sidekick warna biru B-


2355- berikut kunci;

16. 1 (satu) lembar data pembayaran room 604 dan 305


Condotet Golden Sky tanggal 22-03-2008;

17. 1 (satu) lembar struk transaksi penjualan dari


Giant Lindevetes 24-03-2008;

dikembalikan pada Penuntut Umum untuk digunakan dalam


perkara lain;

- Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara


sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah);

Membebankan Pemohon Kasasi / Terdakwa tersebut untuk


membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan,
yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp.
2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);
Adapun amar PUTUSAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA Nomor:
85/Pid/2009/PT.DKI, tertanggal 12 Maret 2009 adalah sebagai
berikut:

M E N G A D I L I

1. Menerima permintaan banding dari Penuntut Umum dan


Terdakwa;

2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat


Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar, tanggal 18 Desember
2008 yang dimintakan banding tersebut;

3. Menetapkan Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

4. Membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa didalam


kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding
sebesar Rp.2.000,- (dua ribu rupiah;

Adapun amar PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:


2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar, tanggal 18 Desember 2008 adalah
sebagai berikut:

M E N G A D I L I

- Menyatakan bahwa Ong Tiong Poh telah terbukti secara


sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“secara terorganisasi mendengarkan Psitropika Golongan
I”;

- Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana


penjara seumur hidup dan denda sebesar Rp.750.000.000,-
(tujuh ratus lima puluh juta rupiah);

- Menyatakan Terdakwa tetap ditahan;

- Menyatakan barang bukti berupa:

1. 600.000 (enam ratus ribu) butir tablet esctasy;

2. 1 (satu) unit handphone Nokia type 1110i berikut


nomor simcard 081318453335;

3. 1 (satu) unit handphone Nokia type 6030 berikut


nomor simcard 0885880347788;

4. 1 (satu) unit handphone Nokia type 3120 berikut


nomor simcard 085885926818;
5. 1 (satu) unit handphone Nokia type 1200 berikut
nomor simcard 081513312317;

6. 1 (satu) unit handphone Nokia type 8800 dan simcard


08188220;

7. 1 (satu) unit handphone Nokia type 6500;

8. 1 (satu) buah linggis;

9. 1 (satu) buah tang;

10. 1 (satu) buah martil;

11. 1 (satu) unit silenced piston compressor;

12. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver D-1268-ZY


berikut kunci dan STNK a.n. Aditya Murtihawaman, SE;

13. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver B-2333-MZ


berikut kunci dan STNK a.n. Aditya Murtihawaman, SE;

14. 1 (satu) mobil Kijang Innova warna silver D-1268-ZY


berikut kunci dan STNK a.n. Aditya Murtihawaman, SE;

15. 1 (satu) unit mobil Suzuki Sidekick warna biru B-


2355- berikut kunci;

16. 1 (satu) lembar data pembayaran room 604 dan 305


Condotet Golden Sky tanggal 22-03-2008;

17. 1 (satu) lembar struk transaksi penjualan dari Giant


Lindevetes 24-03-2008;

dikembalikan pada Penuntut Umum untuk digunakan dalam


perkara lain;

- Membebankan kepada terdakwa membayar biaya perkara


sebesar Rp. 2000,- (dua ribu rupiah);

ADAPUN YANG MENJADI DASAR DAN ALASAN PEMOHON PK MENGAJUKAN


MEMORI PK INI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

I. PENDAHULUAN

Bahwa sebelum kami menyampaikan Dasar dan Alasan PEMOHON PK


mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali ini, terlebih
dahulu kami uraikan Analisa Fakta-Fakta Yang Terungkap di
muka Persidangan dalam perkara a quo pada Pengadilan Negeri
Jakarta Barat dihubungkan dengan Dakwaan Penuntut Umum
dengan harapan dapat dipertimbangkan oleh Majelis Hakim
Agung Peninjauan Kembali yang memeriksa dan mengadili
perkara a quo, sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa telah didakwa; PERTAMA:


PRIMAR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf c Jo. Pasal 59 ayat (2)
UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psitropika;
SUBSIDAIR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf c UU RI No. 5 Tahun
1997 tentang Psitropika Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP;

2. Bahwa Terdakwa telah didakwa; KEDUA:


PRIMAR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf e Jo. Pasal 59 ayat (2)
UU RI No. 5; Tahun 1997 tentang Psitropika;
SUBSIDAIR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf e Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke-1e KUHP;

3. Bahwa Dakwaan Pertama berbunyi sebagai berikut:


PRIMAR.
Pasal 59 ayat (1) huruf c UU RI No. 5; Tahun 1997 tentang
Psitropika

(1) Barangsiapa:
c. Mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi ke-
tentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3);
atau

Pasal 59 ayat (2) UU RI No. 5; Tahun 1997 tentang Psitropika

(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan secara terorganisasi dipidana dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar
Rp.50.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

SUBSIDAIR
Pasal 59 ayat (1) huruf c UU RI No. 5; Tahun 1997 tentang
Psitropika

(1) Barangsiapa:
c. Mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi
ke-tentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
ayat (3); atau

Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP

(1) Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana


1e. Orang yang melakukan, yang menuruh melakukan atau
turut melakukan perbuatan itu;

4. Bahwa Dakwaan Kedua berbunyi sebagai berikut:


PRIMAR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf e UU RI No. 5; Tahun
1997 tentang Psitropika;

(1) Barangsiapa:
e. secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa
psikotropika golongan I.dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan
paling banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh
juta rupiah).

Pasal 59 ayat (2) UU RI No. 5; Tahun 1997 tentang


Psitropika;

(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilakukan secara terorganisasi dipidana dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
selama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda sebesar
Rp.50.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).

SUBSIDAIR.
Melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf e

(1) Barangsiapa:
e. secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa
psikotropika golongan I dipidana dengan pidana penjara
paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan
paling banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh
juta rupiah).

Pasal 55 ayat (1) ke-1e KUHP

(1) Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana


1e. Orang yang melakukan, yang menuruh melakukan atau
turut melakukan perbuatan itu;

5. Bahwa dalam Dakwaan tersebut, Penuntut Umum menguraikan


Dakwaannya sebagai berikut:

“Bahwa ia terdakwa ONG TIONG Poh bersama-sama dengan


saksi-saksi SIEGFRIED METS; ROBERT MANDAEY; CHEN HAU YI;
TENG TZU CHIANG; LI YI HAO; WIDYA WARDHANA als. WIDO als.
DOWI dan ALEXANDER (masing-masing perkaranya diajukan
secar terpisah) serta BAHARI als BONCEL NIO, SANI als.
TOMMY, AMA als. NATALIE dan ANA als. FARIDA (belum
tertangkap / DPO) pada hari Selasa tanggal 26 Pebruari
2008 atau setidak-tidaknya pada waktu-waktu lain dalam
bulan Pebruari 2008, bertempat di Ruko Mutiara Taman
Palem Blok C.9 No. 62 Cengkareng Jakarta Barat, atau
setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk
didalam daerah hukum Pengadilan Negeri Jakarta Barat,
Mengedarkan Psikotropika Golongan I hanya dapat
disalurkan oleh pabrik obat dan pedagang besar farmasi
kepada lembaga penelitian dan / atau lembaga pendidikan
guna kepentingan ilmu pengetahuan, dilakukan secara
terorganisasi, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan
cara sebagai berikut”

FAKTA YANG TERUNGKAP DI PERSIDANGAN:

A. Bahwa Terdakwa ONG TIONG POH, beralamat di 7 Kew


Terrrace Singapore, atau Kamar 3301 Apartemen
Mediterania Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, TIDAK
MENGETAHUI serangkaian tindakan yang dilakukan oleh
Chen Hau YI Dkk terkait dengan pengedaran psikotropika
golongan I dilakukan secara terorganisir, hal ini
dapat kita lihat dari keterangan saksi-saksi yang
diajukan dipersidagan sebagai berikut:

1) Saksi Mangatur Sianturi, (vide PUTUSAN PENGADILAN


NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18 Desember
2008, halaman 49), yang menyatakan:

- Bahwa selama penyelidikan saksi tidak pernah


melihat terdakwa Ong Tiong Poh memasuki Ruko
Mutiara Taman Palem Blok C. 9 No. 62 Cengkareng
Jakrta Barat, akan tetapi terdakwa selalu
mengawasi ruko tersebut;

2) Saksi Endang Sutisna, (vide PUTUSAN PENGADILAN


NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18 Desember
2008, halaman 49), yang menyatakan:

- Bahwa selama melakukan pengintaian saksi tidak


pernah melihat terdakwa masuk kedalam ruko
tersebut;

- Bahwa pada waktu terdakwa ditangkap, pada diri


terdakwa tidak ditemukan barang bukti ecstasy;
3) Saksi Tugiyo, SH, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 50), yang
menyatakan:

- Bahwa pada waktu terdakwa ditangkap tidak


dilakukan penggeledahan;

- Bahwa selama melakukan pengintaian saksi tidak


melihat terdakwa keluar masuk Ruko Mutiara Taman
Palem Blok C.9 No. 62 Cengkareng Jakarta Barat
tersebut;

4) Saksi Sumarno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 51), yang
menyatakan:

- Bahwa saksi tidak tahu hubungan antara terdakwa


dengan barang bukti ecstasy tersebut;

5) Saksi Ruswanto, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 51-52), yang
menyatakan:

- Bahwa pada tanggal 25 Pebruari 2008 saksi


bersama-sama tim yang semuanya berjumlah 12 (dua
belas) orang telah melakukan pengintaian di Ruko
Mutiara Taman Palem Blok C.9 No. 62 Cengkareng
Jakarta Barat, akan tetapi selama itu tidak
pernah melihat terdakwa keluar masuk ruko;

- Bahwa kemudian saksi menyelidiki tempat tinggal


Alexander, yang kemudian diperoleh informasi
kalau ALexander adalah orang yang ditugaskan oleh
Natali untuk mengawasi ruko tersebut karena akan
ada barang masuk;

6) Saksi Yayat Sumirat, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 53), yang
menyatakan:

- Bahwa selama mobil tersebut disewa terdakwa tidak


pernah dipergunakan untuk membawa koper;

7) Saksi Parno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA


BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18
Desember 2008, halaman 53), yang menyatakan:
- Bahwa selama ini saksi tidak pernah melihat
terdakwa ada di ruko tersebut;

8) Saksi Sutrisno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 55), yang
menyatakan:

- Bahwa selama ini saksi tidak pernah melihat


terdakwa ada di ruko tersebut;

9) Saksi Chen Hau Yi, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 56), yang
menyatakan:

- Bahwa pertama kali saksi kenal dengan terdakwa di


Warnet Apartemen Mediterania, ketika itu saksi
sedang berada di warnet mendengar seseorang
sedang menelepon dengan menggunakan bahsa
mandarin, kemudian saksi berkenalan dan bertukar
nomor handphone;

- Bahwa pada tanggal 18 Januari 2008 saksi


menghubungi terdakwa untuk makan bersama dana
saksi memperkenalkan teman-teman saksi bernama
Teng Tzu Chiang dan Li Yi Hoa, kemudian terdakwa
mengajak makan direstoran Apartemen;

- Bahwa pada tanggal 20 Januari 2008 saksi


menelepon Tommy dengan maksud meminjam uang dan
saat bertemu di Lobby Apartemen Mediterania,
Tommy minta tolong untuk disewakan mobil untuk
menjeput barang;

- Bahwa selanjutnya saksi meminta tolong kepada


terdakwa untuk menyewa mobil selama 1 (satu)
bulan dengan menyerahkan uang dari Tommy sebesar
Rp. 15.000.000,-

10) Saksi Sigfried Mets, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 58), yang
menyatakan:

- Bahwa pada sekitar jam 21.00 Wib, Robert Mandey


datang bersama-sama dengan Chen Hau Yi sedangkan
saksi datang bersama dengan terdakwa bertemu di
Lobby Apartemen Mediterania, selanjutnya pergi ke
restaurant Singapure yang ada dibelakang
Apartemen;

- Bahwa dalam pertemuan tersebut disepakati untuk


bertemu pada tanggal 26 Pebruari 2008 di
Bundaran Delta Ruko Taman Mutiara. Kemudian saksi
menerima telepon dari Sani yang ingin berbicara
dengan Chen Hau Yi dan saksi menulis angka
48+10+11 ditunjukan kepada terdakwa agar
diterjemahkan kepada Chen Hau Yi yang maksudnya
adalah jumlah barangnya ada 48+10+11;

11) Saksi Ong Tiong Poh, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 61), yang
menyatakan:

- Bahwa terdakwa adalah warga negara Singapore dan


sudah 5 kali datang ke Indonesia, dan terakhir
pada bulan Januari 2008 dengan maksud untuk
menemui pacarnya yang bernama Zhao Mei;

- Bahwa terdakwa kenal dengan Chen Hau Yi di Warnet


Apartemen Mediterania, ketika itu terdakwa sedang
berbicara dengan pemilik warnet dengan
menggunakan bahasa Mandarin, kemudian Chen Hau Yi
datang mengajak kenalan dan akhirnya mengobrol,
dan akhirnya saling bertukar nomor handphone;

- Bahwa dua hari kemudian Chen Hau Yi menelepon


terdakwa dan yang dibicarakan hanya tempat
rekreasi, kemudian terdakwa mengajak chen Hau yi
pergi ke tempat-tempat rekreasi dan mall;

- Kira-kira seminggu kemudian Chen Hau Yi menelepon


terdakwa mengajak sewa mobil dengan alasan kalau
ada mobil enak untuk jalan-jalan kemana-mana,
kemudian terdakwa meminta bantuan kepada Denis
untuk menyewa mobil yang akhirnya berhasil
menyewa dua mobil Toyota kijang Innova;

- Bahwa pada tanggal 23 Januari 2008 Terdakwa


menghubungi Chen Hau Yi untuk bertemu di Lobby
Apartemen Mediterania untuk menyerahkan 2 (dua)
mobil yang disewa, saat itu saksi Chen Hau Yi
menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar
Rp.15.500.000,- untuk uang dua buah sewa mobil,
lalu uang tersebut diserahkan oleh terdakwa
kepada Denis;
- Bahwa terdakwa pernah diajak oleh Chen Hau Yi ke
Taman Palem sebanyak dua kali dan hanya keliling-
keliling, tetapi pernah sekali mobil berhenti di
tukang bakso, dimana Li Yi Hao dan Teng Tzu
Chiang makan bakso, sedangkan Chen Hau Yi pergi
entah kemana;

- Bahwa terdakwa pernah menterjemahkan percakapan


antara Siegfried Mets dengan Chen Hau Yi, dimana
ketika itu Siegfried Mets ada menulis angka
48+10+11 ditangannya dan dan mengatakan kalau itu
jumlah barangnya;

B. Bahwa Terdakwa ONG TIONG POH, beralamat di 7 Kew


Terrrace Singapore, atau Kamar 3301 Apartemen
Mediterania Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, BENAR
dihubungi oleh Chen Hau Yi untuk mencari / menyewakan
2 (dua) mobil yaitu kijang No. Pol B 8333 MZ dan D
1268 ZY untuk dipakai jalan-jalan dan rekreasi BUKAN
untuk mengankut barang Psikotropika Gol I, hal ini
dapat kita lihat dari keterangan saksi-saksi yang
diajukan dipersidagan sebagai berikut:

1) Saksi Ong Tiong Poh, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 61), yang
menyatakan:

- Bahwa dua hari kemudian Chen Hau Yi menelepon


terdakwa dan yang dibicarakan hanya tempat
rekreasi, kemudian terdakwa mengajak chen Hau yi
pergi ke tempat-temapt rekreasi dan mall;

- Kira-kira seminggu kemudian Chen Hau Yi menelepon


terdakwa mengajak sewa mobil dengan alasan kalau
ada mobil enak untuk jalan-jalan kemana-mana,
kemudian terdakwa meminta bantuan kepada Denis
untuk menyewa mobil yang akhirnya berhasil
menyewa dua mobil Toyota kijang Innova;

- Bahwa pada tanggal 23 Januari 2008 Terdakwa


menghubungi Chen Hau Yi untuk bertemu di Lobby
Apartemen Mediterania untuk menyerahkan 2 (dua)
mobil yang disewa, saat itu saksi Chen Hau Yi
menyerahkan uang kepada terdakwa sebesar
Rp.15.500.000,- untuk uang dua buah sewa mobil,
lalu uang tersebut diserahkan oleh terdakwa
kepada Denis;
- Bahwa terdakwa pernah diajak oleh Chen Hau Yi ke
Taman Palem sebanyak dua kali dan hanya keliling-
keliling, tetapi pernah sekali mobil berhenti di
tukang bakso, dimana Li Yi Hao dan Teng Tzu
Chiang makan bakso, sedangkan Chen Hau Yi pergi
entah kemana;

C. Bahwa Terdakwa ONG TIONG POH, beralamat di 7 Kew


Terrrace Singapore, atau Kamar 3301 Apartemen
Mediterania Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, BENAR
pernah menterjemahkan percakapan antar Siegfried Mets
dengan Chen Hau YI dan pada saat itulah Ong Tiong Poh
merasa curiga kalau mereka berbisnis barang terlarang,
hal ini dapat kita lihat dari keterangan saksi-saksi
yang diajukan dipersidagan sebagai berikut:

1) Saksi Ong Tiong Poh, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 61), yang
menyatakan:

- Bahwa terdakwa pernah menterjemahkan percakapan


antara Siegfried Mets dengan Chen Hau Yi, dimana
ketika itu Siegfried Mets ada menuli angka
48+10+11 ditangannya dan dan mengatakan kalau itu
jumlah barangnya;

- Pada tanggal 25 Pebruari 2008 pada waktu


menterjemahkan percakapan Siegfried Mets dengan
Chen Hau Yi, terdakwa sudah merasa curiga kalau
mereka berbisnis barang terlarang, tetapi tahu
barang apa, akhirnya Chen Hau yi mengatakan kalau
yang akan diambil di Taman Palem adalah Narkoba;

2) Saksi Sigfried Mets, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 58), yang
menyatakan:

- Bahwa dalam pertemuan tersebut disepakati untuk


bertemu pada tanggal 26 Pebruari 2008 di Bundaran
Delta Ruko Taman Mutiara. Kemudian saksi menerima
telepon dari Sani yang ingin berbicara dengan
Chen Hau Yi dan saksi menulis angka 48+10+11
ditunjukan kepada terdakwa agar diterjemahkan
kepada Chen Hau Yi yang maksudnya adalah jumlah
barangnya ada 48+10+11;
D. Bahwa setelah Terdakwa ONG TIONG POH, beralamat di 7
Kew Terrrace Singapore, atau Kamar 3301 Apartemen
Mediterania Jl. Gajah Mada, Jakarta Barat, curiga dan
dan diberitahu bahwa Chen Hau Yi berbisnis barang
terlarang kemudian Chen Hau Yi MENGANCAM Ong Tiong Poh
agar tidak melaporkan kepada polisi, hal ini dapat
kita lihat dari keterangan saksi-saksi yang diajukan
dipersidagan sebagai berikut:

1) Saksi Ong Tiong Poh, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 61), yang
menyatakan:

- Bahwa Chen Hau Yi pernah mengancam terdakwa agar


tidak melaporkan kepada polisi, makanya Chen Hau
Yi minta kepada terdakwa untuk selalu dekat
dengannya, bahkan Chen Hau Yi menginap di
Apartemen terdakwa;

Bahwa dengan demikian, berdasarkan Keterangan Saksi-Saksi


yang Terungkap di Muka Persidangan sebagaimana kami
uraikan di atas, maka dalil-dalil yang diuraikan dalam
Dakwaan TIDAK TERBUKTI SECARA SAH DAN MEYAKINKAN sehingga
SUDAH SEHARUSNYA terdakwa dibebaskan atau setidak-
tidaknya dinyatakan lepas dari segala tuntutan hukum;

II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN PADA PEMERIKSAAN JUDEX FACTIE


TINGKAT PERTAMA

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, termasuk


PERTIMBANGAN HUKUM Ketua Majelis Hakim PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.JKt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, serta seluruh Keterangan Saksi-
Saksi yang terungkap dalam Persidangan Perkara A Quo di
Pengadilan Negeri Jakarta Barat (Judex Factie Tingkat
Pertama), maka diperoleh FAKTA-FAKTA HUKUM sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa Ong Tiong Poh adalah warga Negara


Singapura dan sudah 5 kali datang ke Indonesia dengan
maksud untuk mennemui pacarnya yang bernama Zhao Mei;

- Bahwa tanggal 14 Januari 2008 terdakwa Ong Tiong Poh


secara tidak sengaja berkenalan dengan Chen Hau Yi, yang
mana perkenalan diinisiasi oleh Chen Hau Yi karena
mendengar langsung terdakwa berbahasa mandarin dengan
pemilik warnet, kemudian mereka saling tukar nomor
handphone di ruang internet Apartemen Mediterania Jl.
Gajah Mada Jakarta Barat;
- Bahwa kemudian Chen Hau Yi menelepon terdakwa Ong Tiong
Poh dan mereka membicarakan mengenai tempat rekreasi dan
hiburan di Jakarta, selanjutnya terdakwa Ong Tiong Poh
mengajak Chen Hau Yi ketempat rekreasi dan mall;

- Bahwa pada tanggal 18 Januari 2012, Chen Hau Yi


menghubungi terdakwa untuk makan bersama dam
memperkanalkan untuk teman-temannya yang lain, yakni
Teng tzu Chiang dan Li Yi Hao, yang mana pada saat
setelah perkenalan berakhir Chen Hau Yi bersama kedua
temannya menginap di Hotel Golden Sky Jakarta Utara,
dan terdakwa sendiri tinggal di Apartemen Mediaterania,
Jl. Gajah Mada;

- Bahwa beberapa minggu kemudian Chen Hau Yi meminta


tolong kepada terdakwa untuk menyewa mobil, yang mana
alasan Chen Hau Yi pada saat itu biar lebih enak dipakai
jalan-jalan;

- Bahwa kemudian terdakwa Ong Tiong Poh minta bantuan


kepada Denis yang akhirnya berhasil menyewa dua buah
mobil Toyota Kijang Innova;

- Bahwa kemudian pada tanggal 23 Januari 2008, terdakwa


menghubungi Chen Hau Ti untuk bertemu di Lobby Apartemn
Mediterania, untuk menyerahkan 2 (dua) mobil Kijang
Innova tersebut kepada Chen Hai Yi, dan terdakwa Ong
Tiong Poh menerima uang sewa mobil sebesar
Rp.15.500.000,- (lima belas juta lima ratus ribu
rupiah), kemudian terdakwa serahkan kepada Denis;

- Bahwa terdakwa Ong tiong Poh pernah diajak oleh Chen Hau
Yi ke Taman Palem sebanyak dua kali, tetapi hanya untuk
keliling-keliling;

- Bahwa benar pada tanggal 25 Januari 2008 terdakwa Ong


Tiong Poh, pernah menterjemahkan percakapan antara
Sigfrid Mets dengan Chen Hau Yi, yang mana pada saat itu
Siegfried ada menulis angka 48+10+10 ditangannya dan
menyatakan kalau itu jumlah barangnya, dan pada saat itu
terdakwa Ong Tiong Poh merasa curiga bahwa Chen Hau Yi
berbisnis barang terlarang, kemudian Chen Hau Yi
mengatakan kalau yang akan diambil di Taman Palem adalah
narkoba;

- Bahwa setelah terdakwa curiga dang mengetahui Chen Hau


Yi dkk berbisnis barang terlarang, kemudian Chen Hau Yi
mengancam terdakwa agar tidak melaporkan kepada polisi,
dan meminta kepada terdakwa untuk selalu dekat/bersama-
sama, bahkan Chen Hau Yi menginap di Apartemen terdakwa;

- Bahwa pada tanggal 26 Pebruari 2008, polisi melakukan


penangkapn terhadap terdakwa bersama Chen Hau Yi, Li YI
Hao dan Teng Tzu Chiang sedang berada di restaurant City
Seafood Malasya;

BAHWA PEMAPARAN FAKTA-FAKTA HUKUM TERSEBUT DI ATAS,


SANGATLAH PENTING UNTUK DAPAT MEMPERLIHATKAN SUATU
KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA YANG AKAN
KAMI URAIKAN DALAM ALASAN-ALASAN DAN KEBERATAN-KEBERATAN
DALAM MEMORI PK INI;

III. ANALISA YURIDIS TERHADAP FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN

1. Bahwa Judex Factie dalam pertimbangan hukumnya


sebagaimana Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor;
3145/Pid.B/2008/PN.JKT.BAR., tertanggal 24 Desember
2008, halaman 10 s/d 12 yang menyebutkan “menimbang,
bahwa apakah terdakwa diajukan ke persidangan dengan
dakwaan melanggar Pasal 59 ayat (1) huruf c jo. Psal 59
ayat (2) Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 yang unsur-
unsurnya adalah sebagai berikut:

1) Barang siapa;

2) Mengedarkan psikotropika Golongan I tidak memenuhi


ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat
(3);

3) Dilakukan secara terorganisasi;

ad 1). Unsur “Barang Sipa”

- Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “barang


siapa” adalah setiap orang sebagai subjek hukum
selaku pendukung hak dan kewajiban diduga telah
melakukan perbuatan tindak pidana dan diajukan
sebagai terdakwa, dimana dalam perkara ini yang
didakwa melakukan perbuatan pidana adalah terdakwa
Ong Tiong Poh dan setelah majelis menanyakan
identitas terdakwa dalam surat dakwaan Penuntut
Umum, maka dengan demikian unsure pertama telah
terpenuhi;

ad 2). Unsur Mengedarkan psikotropika Golongan I tidak


memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 ayat (3);
- Bahwa Chen Hau Yi menghubungi terdakwa minta tolong
untuk menyewa mobil dengan alasan biar lebih enak
dipakai jalan-jalan, dan kemudian terdakwa Ong Tiong
Poh minta bantuan kepada temanaya yang bernama Denis
yang akhirnya berhasil menyewa dua buah mobil Toyota
Kijang Innovaa;

- Bahwa kemudian Chen Hau Yi menelepon terdakwa Ong


Tiong Poh dan yang dibicarakan adalah tempat
rekreasi dan kemudian terdakwa Ong Tiong Poh
mengajak ketempat rekreasi dan mall;

- Bahwa kemudian pada tanggal 23 Januari 2008,


terdakwa menghubungi Chen Hau Ti untuk bertemu di
Lobby Apartemen Mediterania, untuk menyerahkan 2
(dua) mobil yang disewa, dan pada saat itu Ong Tiong
Poh menerima sewa mobil sebesar Rp. 15.500.000,-
kemudian dia serahkan kepada Denis;

- Bahwa terdakwa Ong tiong Poh pernah diajak oleh Chen


Hau Yi ke Taman Palem sebahya dua kali, tetapi hanya
untuk keeling-keliling;

ad 3). Unsur dilakukan secara terorganisasi

- Bahwa pengiriman Psikotropika Gol I berawal dari


pertemuan Bahari als. Boncel dengan Widya Wardhana
als Wido di Pondok Indah Moll Jakarta Barat yang
mana pada saat itu Boncel meminta tolong pada Widya
Wardhana als Wido untuk dapat mengeluarkan alat las
(Barang terlarang) dari pelabuhan Tajung Priuk,
yang dikirim dari Belanda;

- Bahwa selang seminggu kemudian Natalia als Ana


Telpon Wiya Wardhana als Wido memberi kabar Bahari
als Boncel ada ursan di Belanda, dan soal pengiriman
barang Natalia yang mengurus dokumen akan difaks
oleh Natalia;

- Bahwa Widya Wardhana als Wido yang berperan untuk


mengurus barang terlanrang keluar dari Pelabuhan
Tanjung Priok sakalipun TIDAK pernah dihadapkan di
Ruang persidangan untuk dimintai keterangan:

- Bahwa Chen Hau Yi menelepon terdakwa meminta tolong


untuk mencari/menyewakan 2 (dua) buag mobil kijang
adalah untuk dipakai jalan-jalan dan rekreasi BUKAN
digunakan untuk mengangkut barang terlarang;
- Bahwa terdakwa Ong Tiong Poh curiga kepada Chen Hau
Yi Dkk berbisnis barang terlarang setelah
menterjemakhan tulisan 48+10+11 yang berada ditangan
Siegfried Mets, kemudian Chen Hau Yi mengatakan
bahwa barang yang dijemput ke Taman Palem adalah
narkoba;

- Bahwa kemudian Chen Hau Yi mengancam terdakwa Ong


Tiong Poh agar tidak melaporkan kepada polisi, dan
meminta agar mereka selalu dekat bahkan Chen Hau Yi
menginap di tempat terdakwa;

BAHWA DARI URAIAN TERSEBUT, TERLIHAT JELAS BAHWA TERDAKWA


ONG TIONG POH APAK TIDAK MEMPUNYAI BUKTI YANG CUKUP DAN
KUAT MENGEDARKAN PSIKOTROPIKA GOL I SECARA TERORGANISIR,
SEHINGGA SUDAH SEHARUSNYA TERDAKWA DIBEBASKAN ATAU SETIDAK-
TIDAKNYA DINYATAKAN LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM;

IV. DASAR & ALASAN PERMOHONAN PK ADALAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD


DALAM PASAL 263 AYAT (2) UU NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG
HUKUM ACARA PIDANA (KUHAP)

1. Apabila terdapat keadaan baru yang menimbulkan dugaan


kuat, bahwa jika keadaan itu sudah diketahui pada waktu
sidang masih berlangsung hasilnya akan berupa putusan
bebas atau putusan lepas dari segala tuntutan hukum atau
tuntutan penuntut umum tidak dapat diterima atau terhadap
perkara itu diterapkan ketentuan pidana yang lebih
ringan;

2. Apabila dalam pelbagai putusan, terdapat pernyataan bahwa


sesuatu telah terbukti, akan tetapi hal atau keadaan
sebagai dasar dan alasan putusan yang dinyatakan tetap
terbukti itu, ternyata telah bertentangan satu dengan
yang lain;

3. Apabila putusan itu dengan jelas memperlihatkan suatu


kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata.

MAKA DALAM PENGAJUAN PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI PERKARA


A QUO, KAMI MENDASARKANNYA ATAS DASAR POIN 3 DI ATAS, YAITU
“…APABILA PUTUSAN ITU DENGAN JELAS MEMPERLIHATKAN SUATU
KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA…”;

V. ALASAN-ALASAN DAN KEBERATAN DALAM MEMORI PK

A. JUDEX JURIS TELAH DENGAN JELAS DAN NYATA MEMPERLIHATKAN


SUATU KEKHILAFAN ATAU SUATU KEKELIRUAN KARENA TIDAK
MEMBERIKAN PERTIMBANGAN YANG CUKUP (NIET VOLDOENDE
GEMOTIVEERD)

1. Bahwa Judex Juris pada Pertimbangan Hukumnya,


sebagaimana Putusan No. 1450 K/Pid.Sus/2009,
tertanggal 13 Juli 2009, halaman 47, yang pada
pokoknya menyebutkan:“… Bahwa alasan-alasan tersebut
tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti tidak
salah menerapkan hukum, baik hukum pembuktian maupun
Pasal 59 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997, lagi pula
keberatan tersebut mengenai penilaian hasil
pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu
kenyataan hal mana hal mana tidak dapat
dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi,
karena pemerikasaan tingkat kasasi hanya berkenaan
dengan tidak dilaksanakannya atau ada kesalahan
penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang
berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-
syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-
undangan, yang mengancam kelalaian itu dengan
batalnya putusan yang bersangkutan atau bila
pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas
wewenangnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan
Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah AGung hukum saksi Nawin, Limun Bin Deman,
Khodijah menyatkan Akta Jual Beli No. 469/474, Akta
No. 26/493, dan Akta No. 33/1993 adalah palsu, karena
Akta Jual Beli No. 469/474 ditanda tangani oleh deman
Bin Gawing, pada hal Deman Bin Gawing meninggal dunia
tahun 1969…”;

Bahwa Judex Yuris dalam Putusan No. 1450


K/Pid.Sus/2009, tertanggal 13 Juli 2009, halaman 47,
tersebut telah JELAS dan Nyata memperlihatkan suatu
kekilafan atau kekeliruan karena Judex Yuris menyatakan
tidak dapat menerima alasan alasan Pemohon kasasi
karena Judex Factie tidak salah menerapkan hukum, baik
HUKUM PEMBUKTIAN maupun Pasal 59 UU RI Tahun 1997,
kemudian Judex Yuris menyatakan lagi pula keberatan
tersebut mengenai PENILAIAN HASIL PEMBUKTIAN yang
bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan hal mana
hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan
tingkat kasasi sehingga Judex Juris pada Pertimbangan
Hukumnya saling BERTENTANGAN;

2. Bahwa Judex Juris pada Pertimbangan Hukumnya,


sebagaimana Putusan No. 1450 K/Pid.Sus/2009,
tertanggal 13 Juli 2009, halaman 47, yang pada
pokoknya menyebutkan:
“…Menimbang, bahwa namaun demikian Putusan Pengadilan
Tinggi Jakarta No. 85/Pid/2009/PT.DKI, tanggal 12
Maret 2009 yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri
Jakarta Barat No. 2497//Pid.B/2008/PN.JKT.BAR.,
tanggal 18 Desember 2008, harus diperbaiki sekedar
mengenai denda, karena terdakwa dijatuhi pidana
seumur hidup maka pidana denda tidak perlu diterapkan
lagi…”
“…Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan diatas,
lagi pula ternyata, putusan Judex Facti dalam perkara
ini tidak bertentangan dengan hukum dan / atau
undang-undang, maka permohonan kasasi tersebut
haruslah ditolak dengan memperbaiki amar putusan
Pengadilan Tinggi tersebut diatas…”;

Bahwa Judex Yuris dalam Putusan No. 1450


K/Pid.Sus/2009, tertanggal 13 Juli 2009, halaman 47,
tersebut telah JELAS dan Nyata memperlihatkan suatu
kekilafan atau kekeliruan karena Judex Facti Tingkat
Kedua dalam pertimbangan hukumnya menyebutkan: “…
Menimbang bahwa oleh karena terdakwa dan Jaksa Penuntut
Umum tidak mengajukan memori banding, maka pengadilan
tinggi tidak mengetahui dasar / alasan diajukannya
permohonan banding atas putusan perkara a quo…”; KARENA
undang-undang TIDAK mewajibkan / mengharuskan Para
pihak mengajukan Memori banding atau Kontar Memori
Banding;;

Bahwa dengan demikian, karena JUDEX JURIS TELAH DENGAN


JELAS DAN NYATA MEMPERLIHATKAN SUATU KEKHILAFAN ATAU SUATU
KEKELIRUAN KARENA TIDAK MEMBERIKAN PERTIMBANGAN YANG CUKUP
(NIET VOLDOENDE GEMOTIVEERD) sehingga SUDAH SEHARUSNYA
PUTUSAN KASASI MAHKAMAH AGUNG RI Nomor: 823_K/Pid/2009,
tertanggal 10 desember 2009 DIBATALKAN;

B. JUDEX FACTIE YURIS TELAH DENGAN JELAS DAN NYATA


MEMPERLIHATKAN SUATU KEKHILAFAN ATAU SUATU KEKELIRUAN
DALAM MENERAPKAN HUKUM PEMBUKTIAN

1. Bahwa Pasal 185 ayat (6) KUHAP, menyebutkan “…Dalam


menilai kebenaran keterangan seorang saksi, hakim
harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan:

a. Persesuaian antara keterangan saksi satu dengan


yang lain;

b. Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat


bukti lain;
c. Alasan yang mungkin dipergunakan oleh saksi untuk
member keterangan yang tertentu;

d. Cara hidup dan kesusilaan saksi serta segala


sesuatu yang pada umumnya dapat mempengaruhi dapat
tidaknya keterangan itu dipercaya…”;

2. Bahwa Judex Factie Tingkat pertama pada Pertimbangan


Hukumnya, sebagaimana Putusan Nomor:
2497/PID.B/2008/PN. JKT.Bar., tertanggal 18 Desember
2008, ditemukan keterangan saksi yang salaing
bertentangan satu sama lain, hal ini dapat kita lihat
dari keterangan saksi sebagai berikut:

1) Saksi Mangatur Sianturi, (vide PUTUSAN PENGADILAN


NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18 Desember
2008, halaman 49), yang menyatakan:

- Bahwa selama penyelidikan saksi tidak pernah


melihat terdakwa Ong Tiong Poh memasuki Ruko
Mutiara Taman Palem Blok C. 9 No. 62 Cengkareng
Jakrta Barat, akan tetapi terdakwa selalu
mengawasi ruko tersebu;

2) Saksi Endang Sutisna, (vide PUTUSAN PENGADILAN


NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18 Desember
2008, halaman 49), yang menyatakan:

- Bahwa selama melakukan pengintaian saksi tidak


pernah melihat terdakwa masuk kedalam ruko
tersebut;

- Bahwa pada waktu terdakwa ditangkap, pada diri


terdakwa tidak ditemukan barang bukti ecstasy;

3) Saksi Tugiyo, SH, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 50), yang
menyatakan:

- Bahwa pada waktu terdakwa ditangkap tidak


dilakukan penggeledahan;

- Bahwa selama melakukan pengintaian saksi tidak


melihat terdakwa keluar masuk Ruko Mutiara Taman
Palem Blok C.9 No. 62 Cengkareng Jakarta Barat
tersebut;
4) Saksi Sumarno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 51), yang
menyatakan:

- Bahwa saksi tidak tahu hubungan antara terdakwa


dengan barang bukti ecstasy tersebut;

5) Saksi Ruswanto, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 51-52), yang
menyatakan:

- Bahwa pada tanggal 25 Pebruari 2008 saksi


bersama-sama tim yang semuanya berjumlah 12 (dua
belas) orang telah melakukan pengintaian di Ruko
Mutiara Taman Palem Blok C.9 No. 62 Cengkareng
Jakarta Barat, akan tetapi selama itu tidak
pernah melihat terdakwa keluar masuk ruko;

- Bahwa kemudian saksi menyelidiki tempat tinggal


Alexander, yang kemudian diperoleh informasi
kalau ALexander adalah orang yang ditugaskan oleh
Natali untuk mengawasi ruko tersebut karena akan
ada barang masuk;

6) Saksi Yayat Sumirat, (vide PUTUSAN PENGADILAN


NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar., tanggal 18 Desember
2008, halaman 53), yang menyatakan:

- Bahwa selama mobil tersebut disewa terdakwa tidak


pernah dipergunakan untuk membawa koper;

7) Saksi Parno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 53), yang
menyatakan:

- Bahwa selama ini saksi tidak pernah melihat


terdakwa ada di ruko tersebut;

8) Saksi Sutrisno, (vide PUTUSAN PENGADILAN NEGERI


JAKARTA BARAT Nomor: 2497/Pid.B/2008/PN.Jkt.Bar.,
tanggal 18 Desember 2008, halaman 55), yang
menyatakan:

- Bahwa selama ini saksi tidak pernah melihat


terdakwa ada di ruko tersebut;
- Bahwa tanah yang dijual kepada ibu Eka Listyarini
adalah tanah warisan dari orang tua saksi bernama
Deman Bin Gawing;

- Bahwa tanah yang dijual kepada ibu Eka Listyarini


adalah tanah saksi Limun bin Deman;

Bahwa dari keterangan Saksi-Saksi tersebut, ditemukan


adanya keterangan sakasi yang SALING BERTENTANGAN yang
ma Saksi Managtur Sianturi menerangkan “bahwa terdakawa
selalu MENGAWASI ruko sementara Saksi-saksi lainya
menerangkan: “bahwa TIDAK PERNAH melihat terdakwa keluar
masuk ruko, dan adapun orang yang ditugaskan MENGAWASI
ruko adalah bernama Alexander’ dengan demikian judex
yuris telah salah menerapkan hukum pembuktian
sebagaimana diamanatkan dalam pasal 185 ayat (6) kuhap;

3. Bahwa Judex Factie Tingkat pertama pada Pertimbangan


Hukumnya, sebagaimana Putusan Nomor:
2497/PID.B/2008/PN. JKT.Bar., tertanggal 18 Desember
2008, terkait keterangan Saksi Ahli ADRIANUS MELIALA
yang memberikan keterangan-keterangan sebagai
berikut:

- Bahwa yang dimaksud dengan kejahatan terorganisir


mempunyai cirri-ciri bermotif ekonomi, adanya
koordinasi, dalam setiap aksinya selalu
menggunakan kekerasan, bertujuan melakukan
kejahatan, dan anggotanya tidak tetap, dalam arti
boleh berganti-ganti;

- Bahwa dari hasil studi tidak ada cirri-ciri kalau


seseorang terlibat suatu kejahatan terorganisir ,
tetapi biasanya didalam suatu kejahatan
terorganisir, sesame anggota tidak saling
mengenal, akan tetapi kalau mereka sering bertemu
pada waktu dan tempat yang sama, maka dapat
dikatakan kalau orang tersebut terlihat;

Bahwa pendapat saksi ahli tersebut diatas aneh dan


tidak masuk akal karena tidak konsistenya pandapat
saksi ahli Adrianus meliala tentunya melahirkan
pertanyaan yaitu;

”Bagaimana mungkin suatu organisasi bisa terlaksana


secara efektif jika sesame anggota suatu kejahatan
terorganisir tidak saling mengenal????????
Dengan demikian pendapat saksi ahli Adrianus Meliala
tidak dapat dijadikan bahan pertimangan hukum dalam
perkara a quo sehingga harus dikesampingkan;

VI. PENUTUP

Ketua Mahkamah Agung Yang Terhormat,


Majelis Hakim Agung Yang Mulia,

MAKA, berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan tersebut di


atas, dengan ini PEMOHON PK memohon kiranya agar Majelis
Hakim Agung Yang Mulia pada Peninjauan Kembali ini yang
akan memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan untuk
memutus dengan amar sebagai berikut:

- Menerima PERMOHONAN PENINJAUAN KEMBALI dari PEMOHON PK/


Terdakwa;

- Membatalkan PUTUSAN KASASI MAHK0AMAH AGUNG RI Nomor:


1450_K/Pid.Sus/2009, tertanggal 10 desember 2009 Jo.
PUTUSAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA Nomor:
85/Pid/2009/PT.DKI, tertanggal 12 Maret 2009 Jo. PUTUSAN
PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT Nomor:
2497/Pid.B/2008/PN.JKT<BAR., tertanggal 18 Desember 2008;

- Memeriksa dan mengadili sendiri perkara tersebut dan


memberikan Putusan dengan amar sebagai berikut:

1. Menolak Dakwaan Jaksa Penuntut Umum untuk seluruhnya


atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

2. Menerima dan mengabulkan semua dalil-dalil PEMOHON


PENINJAUAN KEMBALI untuk seluruhnya;

3. Menyatakan PEMOHON PENINJAUAN KEMBALI / Terdakwa


BERLIN NADEAK, S.H. TIDAK TERBUKTI secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang
didakwakan sebagaimana Dakwaan Kesatu maupun Dakwaan
Kedua;

4. Membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan dan tuntutan


Jaksa Penuntut Umum atau setidak-tidaknya menyatakan
Terdakwa lepas dari segala tuntutan hukum;

5. Memulihkan atau merehabilitasi kedudukan hukum, harkat


dan martabat Terdakwa pada kedudukan semula;

6. Membebankan biaya perkara dalam semua tingkat


peradilan kepada Negara.
Demikian MEMORI PENINJAUAN KEMBALI ini kami sampaikan. Atas
perhatian dan dikabulkannya PENINJAUAN KEMBALI ini, kami
ucapkan terima kasih.

Hormat kami,
PENASEHAT HUKUM

TOMSON SITUMEANG, S.H.

Anda mungkin juga menyukai