Anda di halaman 1dari 4

KEJAKSAAN NEGERI BANDAR LAMPUNG

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No. Register Perkara: 10/Pid.B/2015/PN.TJK
A. TERDAKWA

Nama Lengkap : SUKARDI bin MARDI


Tempat Lahir : Bandar Lampung
Umur/tgl.Lahir : 40 Tahun,05 Juli 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan/Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jl. Sudirman, No. 12 Kel. Kampung Baru,
Kec. Labuhan Ratu, Bandar Lampung
Agama : Islam
Pendidikan : SMA (Sekolah Menengah Atas)

B. PENAHANAN
Ditahan oleh penyidik kepolisian di Rumah Tahanan (RUTAN) Kelas 1 A Way
Hui Bandar Lampung:----------------------------------------------------------------------
- Pada tanggal 2 April 2016 sampai dengan 22 April 2016
- Diperpanjang oleh penuntut umum Kejaksaan Negeri Tanjung Karang sejak
tanggal 22 April 2016 sampai dengan 22 Mei 2016
- Ditahan oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tanjung Karang di Rumah
Tahanan Kelas 1 A Way Hui Bandar Lampung sejak 22 Mei 2016 sampai
dengan dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tanjung Karang.

C. DAKWAAN

-------------Bahwa ia Terdakwa SUKARDI Bin MARDI pada hari Sabtu tanggal 31


Maret 2016 sekitar pukul 20.15 WIB, atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam
bulan Maret 2016 bertempat di Mall Boemi Kedaton, Jln. Panglima Jaya No II
Bandar Lampung atau setidak-tidaknya ditempat lain yang masih termasuk dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung. Dengan
sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu melakukan sebuah pembunuhan
terhadap SUKIRMAN, perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:

-------------Bahwa terdakwa SUKARDI bin MARDI sekira-kiranya sejak tahun 2006


bertempat di Pasar Bambu Kuning, Bandar Lampung, telah membuka toko batu
cincin dengan nama “Batu Cincin Mak Erot”.
-------------Bahwa toko batu cincin milik Sukardi selaku Terdakwa setiap harinya
mendapat penghasilan senilai Rp. 15-20 Juta per hari dimana pembelinya berasal
dari berbagai kalangan masyarakat baik dari Lampung maupun luar Lampung.

-------------Bahwa kesuksesan Terdakwa dalam usaha batu cincinnya membuat


Terdakwa sebagai penjual batu cincin terkenal di Lampung dan memiliki produk
batu cincin yang terpercaya dan berkualitas.

-------------Bahwa sekira-kiranya pada akhir Januari 2016, Sukirman selaku korban


membuka toko “Batu Cincin Pak Kobra” didaerah Pasar Bambu dimana letak toko
tersebut berjarak 10 meter dari toko batu cincin Mak Erot milik Terdakwa.

-------------Selanjutnya dalam waktu satu bulan toko batu cincin Pak Kobra milik
Sukirman selaku korban mengalami peningkatan yang sangat pesat dalam penjualan
batu cincinnya tersebut, dimana banyak pengunjung dari berbagai kalangan datang
ke toko batu cincin Pak Kobra.

-------------Bahwa dengan peningkatan penjualan yang sangat pesat, toko batu cincin
milik korban mendapat pengahasilan Rp. 20-25 Juta per hari. Dimana hal tersebut
membuat toko batu cincin milik korban menjadi toko batu cincin dengan penghasilan
tertinggi di Lampung dan telah membuat korban menjadi pengusaha batu cincin yang
sukses di Lampung.

-------------Bahwa dengan larisnya penjualan batu cincin di toko batu cincin Pak
Kobra milik korban telah membuat penurunan penghasilan toko batu cincin Mak
Erot milik Terdakwa secara pesat. Dikarenakan pelanggan batu cincin milik
terdakwa berpindah ke toko batu cincin milik korban.

-------------Bahwa berdasarkan kejadian tersebut, terdakwa merasa iri dan sakit hati
dikarenakan pelanggannya berpindah ke toko batu cincin Pak Kobra milik Korban
dan menyebabkan berkurangnya pendapatan penjualan batu cincin milik Terdakwa
secara pesat.

-------------Selanjutnya pada tanggal 30 Maret 2016 Terdakwa mengajak korban


melalui telepon untuk bertemu dengan dalih membicarakan usaha dan kerjasama
batu cincin antara batu cincin Mak Erot dan Pak Kobra.

-------------Bahwa tanpa berfikir panjang, Korban langsung mengiyakan ajakan


tersebut dan menentukan waktu pertemuan yaitu pada Hari Sabtu tanggal 31 Maret
2016, pukul 19.30 WIB di Mall Boemi Kedaton, Bandar Lampung.

-------------Kemudian keesokan harinya, Terdakwa dan Korban akhirnya bertemu


dengan di Mall Boemi Kedaton pada pukul 19.30 WIB. Sebelum bertemu, Terdakwa
telah merencanakan aksinya untuk membunuh Korban menggunakan racun.
-------------Bahwa Terdakwa telah membeli racun tipe Arsenik yang akan dituangkan
ke dalam minuman milik Korban saat mereka bertemu. Dimana racun tersebut
didapatkan dari Toko Kimia Manise yang terletak di Jln. Awkarin No. 12 Metro
Timur yang juga dibeli oleh korban sendiri.

-------------Kemudian, pada tanggal 31 Maret 2016 pukul 19.30 WIB Terdakwa


bertemu dengan Korban di Mall Boemi Kedaton. Sesampainya disana, Terdakwa dan
Korban memesan Es Capuccino Cincau di Sturbucks Mall Boemi Kedaton. Pada saat
berbincang, Korban mendapat telepon dari seseorang yang mengaku pelanggan batu
cincin milik Korban.

-------------Bahwa Korban akhirnya mengangkat telepon dan berbicara dengan


pelanggannya tersebut, namun saat mengangkat telepon, Korban keluar Sturbucks
karena sinyal di dalam ruangan Sturbucks tidak stabil untuk mengangkat telepon.

-------------Bahwa saat Korban meninggalkan ruangan Sturbucks, Terdakwa


menuangkan racun tipe arsenic ke dalam minuman Es Cappucino Cincau milik
Korban dengan cara mengambil racun arsenic yang sudah disiapkan di tas Sliing Bag
milik Terdakwa lalu, Terdakwa menuangkan sekira-kiranya 1,5 mg racun arsenic ke
dalam minuman milik Korban. Setelah seslesai menuangkan, Terdakwa
memasukkan lagi bungkus racun arsenic tersebut ke dalam tas milik Terdakwa.

-------------Bahwa sekira-kiranya 5 menit mengangkat telepon, Korban kembali


masuk ke dalam Sturbucks dan kembali berbincang dengan Terdakwa mengenai
kerja sama yang mereka akan lakukan.

-------------Selanjutnya, Korban dan Terdakwa bersama-sama minum Es Cappucino


Cincau, hanya berselang 15 detik dari Korban meminum minuman tersebut, Korban
langsung kejang-kejang, mulut mengeluarkan busa dan telingan Korban
mengeluarkan darah.

-------------Bahwa Terdakwa berpura-pura meminta bantuan kepada pelayan


Sturbucks dan pengunjung Sturbucks lainnya untuk segara menolong Korban yang
sedang tidak berdaya saat itu.

-------------Perbuatan Terdakwa SUKARDI bin MARDI sebagaimana diatur dan


diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP.----------------------------------------------------
Bandar Lampung, 23 Mei 2016

Jaksa Penuntut Umum

Prayoga S.H., M.H

Jessica S.H., M.H

Anda mungkin juga menyukai