Anda di halaman 1dari 15

KEJAKSAAN NEGERI PANGKALPINANG P-29

“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No. Reg-Perkara : PDM-209/PK.PIN/Enz.2/11/2021

A. Terdakwa

Nama Lengkap : Ema Natalia Binti Abdullah


Tempat lahir : Tanjung Mas
Umur/tanggal lahir : 39 Tahun / 07 Maret 1982
Jenis Kelamin : Perempuan
Kebangsaan/
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Dusun II Rt.04 Desa Kertabayang Kec.
Rantau Alai Sumatera Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Lain-lain : -

B. Status Penahanan:

- Penyidik : Rutan 04 Agustus 2021 s/d 23 Agustus 2021

- Perpanjangan Penahanan PU : Rutan 24 Agustus 2021 s/d 02 Oktober 2021

- Perpanjangan PN I : Rutan 03 Oktober 2021 s/d 01 November 2021

- Perpanjangan PN II : Rutan 02 November 2021 s/d 01 Desember 2021

- Penahanan Penuntut Umum : Rutan 29 November 2021 s/d 18 Desember 2021

C. Isi Dakwaan:
PRIMAIR:

------- Bahwa terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH (alm) yang ditangkap dan
diamankan pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 Sekira Pukul 12.00 Wib di Pelabuhan
Tanjung Kalian Muntok,Kabupaten Bangka Barat bersama-sama dengan Ashadi Bin
Ruslan (yang berkasnya dilakukan penuntutan secara terpisah) pada waktu dan
tanggal yang sudah tidak diingatnya lagi namun masih dalam bulan Juli 2021 atau
setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulanJuli tahun 2021 bertempat di rumah
terdakwa, dusun II Rt.004, desa kertabayang, Kecamatan Rantau Alai, Sumatera
Selatan, tetapi oleh karena terdakwa ditahan di Pangkalpinang dan sebagian besar
tempat kediaman saksi yang dipanggil lebih dekat pada Pengadilan Negeri
Pangkalpinang maka Pengadilan Negeri Pangkalpinang berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini (vide : Pasal 84 Ayat (2) KUHAP), ”melakukan percobaan atau
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana Narkotika dan Prekursor
Narkotika secara tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan narkotika golongan I (satu) dalam bentuk bukan tanaman berupa
shabu yang beratnya lebih dari 5 (lima) gram, didalam 1 (satu) bungkus kemasan teh
cina warna hijau dengan berat 1060 gram, 1 (satu) bungkus sedang plastik strip
dengan berat 100 gram, 1(satu) bungkus sedang plastik strip dengan berat 50
gram.----------------

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut : -----------------------

Berawal pada bulan Juli 2021, saat terdakwa Ema Natalia Binti Abdulah berada di
rumahnya yang terletak di dusun II Rt.004, desa kertabayang, Kecamatan Rantau Alai,
Sumatera Selatan dihubungi oleh suami terdakwa yang bernama Ashadi Bin Ruslan
(yang penuntutannya dilakukan secara terpisah) yang sedang menjalani hukuman
pidana selama 9 (sembilan) tahun di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika
Pangkalpinang, melalui sarana
telepon .----------------------------------------------------------------

Ashadi Bin Ruslan menggunakan 1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan
nomor 081272915797 dan 1 (satu) handphone Android merk Vivo warna hitam yang
menggunakan aplikasi whats App dengan nomor 082377482324. Sedangkan terdakwa
menggunakan 1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan nomor
081379408790 dan 1 (satu) handphone Android merk OPPO warna hitam yang
menggunakan aplikasi whats app dengan nomor 081274615713. ------------------------------

Ashadi Bin Ruslan memerintahkan dan menyuruh terdakwa untuk mentransfer sejumlah
uang dari rekening milik terdakwa Ema Natalia Binti Abdullah di bank BRI dan bank
BCA atas nama JUNAIDI yang didapatkan Ashadi Bin Ruslan dari Madar (DPO) untuk
keperluan pembelian dan pembayaran narkotika.----------------------------------------------------

Ashadi Bin Ruslan menelpon dan menyuruh terdakwa mentransfer dana sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) kepada seseorang yang bernama Supli (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) untuk biaya transportasi membawa narkotika
kepada orang lain yang sudah menunggu atas perintah Ashadi Bin
Ruslan.------------------

Pada tanggal 19 Juli 2021, Ashadi Bin Ruslan kembali menelpon dan menyuruh
terdakwa untuk mentransfer dana dari rekening BRI milik terdakwa ke rekening BRI
An.M. Frengky Kurniawan (DPO) sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah), untuk
pembelian narkotika golongan I jenis shabu yang telah dipaket khusus didalam 1 (satu)
bungkus kemasan teh cina warna hijau dengan berat 1060 gram, 1 (satu) bungkus
sedang plastik strip dengan berat 100 gram, 1(satu) bungkus sedang plastik strip
dengan berat 50 gram. Narkotika golongan I jenis shabu tersebut dibeli Ashadi Bin
Ruslan melalui hubungan handphone dan whats app dengan temannya yang bernama
Madar (DPO) di daerah Palembang, Sumatera
Selatan.--------------------------------------------

Bahwa kemudian pada tanggal 26 Juli 2021, Ashadi Bin Ruslan kembali menelpon dan
menyuruh terdakwa untuk mentransfer uang dari rekening miliknya kepada seseorang
yang bernama Rosnawati Binti Landu (yang penuntutannya dilakukan secara terpisah)
uang sejumlah Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) sebagai jasa transport membawa
narkotika golongan I jenis shabu. Namun uang tersebut tidak jadi ditransfer oleh
terdakwa karena Ashadi Bin Ruslan mengatakan akan mengirimkan uang tersebut
melalui handphone milik Ashadi Bin Ruslan yang telah terdapat aplikasi mobile banking
BCA.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 27 Juli 2021, sekitar pukul 06.00 Wib Rosnawati
Binti Landu sedang berada dirumahnya yang berada di Jl. Berok Ulu Kecamatan Sungai
Selan Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kep Bangka Belitung, dihubungi oleh Ashadi
Bin Ruslan yang pada saat itu sedang menjalani hukuman pidana di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Narkotika Pangkalpinang menggunakan handphone dengan
nomor 081272915797. Ashadi Bin Ruslan mengatakan kepada Rosnawati Binti Landu,
“yuk, lah ada bahan shabu…kalau nak pergi ke Palembang, pergilah” Rosnawati
Binti Landu lalu mengatakan “iyolah Adi, aku pergi ke Palembang hari Rabu,
sekarang ayuk lagi demam”, Ashadi Bin Ruslan kemudian mengatakan akan
mengirimkan uang kepada Rosnawati Binti Landu sebesar Rp.5.000.000.00,- (lima juta
rupiah) melalui rekening BCA An. Junaidi ke rekening BRI milik Rosnawati Binti Landu.--

Setelah Ashadi Bin Ruslan mengirimkan uang ke rekening BRI Rosnawati Binti Landu
pada hari Selasa tanggal 27 Juli 2021 sekitar pukul 06.30 Wib, Ashadi Bin Ruslan
kembali menghubungi Rosnawati Binti Landu dan mengatakan kepada Rosnawati Binti
Landu “lah masuk yuk duit yang kukirim Rp.5.000.000.00,- (lima juta rupiah),
berangkatlah ke Palembang…nanti sampai di Palembang aku arahkan ayuk
kemano ngambik bahan shabu-nya”.-----------------------------------------------------------------

Rosnawati Binti Landu kemudian mendatangi Mahyudi Bin Laptani (yang penuntutannya
dilakukan secara terpisah) yang tidak lain adalah menantu dari Rosnawati Binti Landu
dan kemudian mengatakan “Mahyudi…ikut ibu mertua besok pergi ke Palembang
dengan speed boat” yang dijawab oleh Mahyudi Bin Laptani “Iyo ibu mertua…aku
ikut besok pergi ke
Palembang”.-----------------------------------------------------------------------

Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 28 Juli 2021 sekira pukul 10.00 Wib, Rosnawati
Binti Landu bersama Mahyudi Bin Laptani, berangkat menuju Palembang Provinsi
Sumatera Selatan dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan Umum Sungai
Selan Provinsi Kep Bangka Belitung dan tiba di Pelabuhan Beang jalur Palembang
sekira pukul 15.00 Wib, setelah tiba di Palembang Rosnawati Binti Landu bersama
Mahyudi Bin Laptani kemudian menuju kerumah saudara Rosnawati Binti Landu yang
terletak di daerah Talang Kerangga 28 ilir, Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
untuk menunggu perintah selanjutnya dari
terdakwa.------------------------------------------------

Bahwa kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Juli 2021 sekira pukul 09.00 Wib, Ashadi
menghubungi Rosnawati Binti Landu melalui handphone, Ashadi Bin Ruslan bertanya
kepada Rosnawati Binti Landu “yuk…sekitar jam berapo nak ngambik bahan shabu
tu?” Rosnawati Binti Landu kemudian menjawab “sekitar satu jam lagi…”, terdakwa
kemudian mengatakan “yuk…kalau sudah nak pergi, arah ke Unsri Bukit Besar
Palembang” yang dijawab Rosnawati Binti Landu “iyolah
Ashadi…”.------------------------

Pada hari Kamis tanggal 29 Juli 2021 sekira pukul 10.30 Wib, Rosnawati Binti Landu
berangkat dari rumah saudara Rosnawati Binti Landu yang terletak di daerah Talang
Kerangga 28 ilir, Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan menuju Unsri Bukit Besar
Palembang dengan menggunakan ojek motor. Sesampainya Rosnawati Binti Landu di
depan Unsri Bukit Besar Palembang, lebih kurang 15 (lima belas) menit Rosnawati Binti
Landu menunggu, datang teman Ashadi Bin Ruslan yaitu Madar (DPO) menghampiri
Rosnawati Binti Landu sambil menyerahkan 1 (satu) kantong plastik warna hitam yang
berisikan narkotika golongan I jenis shabu kepada Rosnawati Binti Landu. Setelah
menerima penyerahan 1 (satu) kantong plastik warna hitam yang berisikan narkotika
golongan I jenis shabu tersebut, Rosnawati Binti Landu selanjutnya pulang kerumah
saudara Rosnawati Binti Landu yang terletak di daerah Talang Kerangga 28 ilir, Kota
Palembang Provinsi Sumatera
Selatan.-----------------------------------------------------------------

Keesokan harinya pada tanggal 30 Juli 2021 sekira pukul 05.00 Wib, Rosnawati Binti
Landu bersama dengan Mahyudi Bin Laptani, berangkat menuju Pelabuhan Beang jalur
Palembang untuk kembali pulang ke Provinsi Kep Bangka Belitung menggunakan
speed boat. Sesampainya di Pelabuhan Beang jalur Palembang, Rosnawati Binti Landu
menyerahkan 1 (satu) kantong plastik warna hitam yang berisikan narkotika golongan I
jenis shabu kepada Mahyudi Bin Laptani untuk disimpan dan Rosnawati Binti Landu
bersama Mahyudi Bin Laptani kemudian menaiki speed boat dengan tujuan Sungai
Selan Kabupaten Bangka, Provinsi Kep Bangka Belitung.-----------------------------------------

Sesampainya speed boat yang membawa Rosnawati Binti Landu dan Mahyudin Bin
Laptani di daerah Sungai Selan Kabupaten Bangka, Provinsi Kep Bangka Belitung
sekira pukul 09.00 Wib, speed boat yang Rosnawati Binti Landu dan Mahyudi Bin
Laptani tumpangi dihentikan oleh speed boat lain yang ditumpangi oleh petugas dari
BNNProvinsi Kep Bangka Belitung dan kemudian melakukan penangkapan dan
mengamankan terdakwa bersama Mahyudi Bin Laptani ke Pos Pol Airud Sungai Selan
Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kep Bangka Belitung. Kemudian dilakukan
penggeledahan terhadap barang bawaan Rosnawati Binti Landu bersama Mahyudi Bin
Laptani, petugas BNNProvinsi Kep Bangka Belitung menemukan 1 (satu) kantong
plastik warna hitam yang berisikan 1 (satu) bungkus kemasan teh cina warna hijau, 1
(satu) bungkus sedang plastik strip, 1 (satu) bungkus sedang plastik strip narkotika
golongan I jenis shabu dari Mahyudi Bin
Laptani.-----------------------------------------------------

Bahwa kemudian ketika petugas dari BNNProvinsi Kep Bangka Belitung yang sedang
mengamankan dan mengumpulkan informasi dari Rosnawati Binti Landu dan Mahyudi
Bin Laptani terkait dengan ditemukannya 1 (satu) kantong plastik warna hitam yang
berisikan 1 (satu) bungkus kemasan teh cina warna hijau, 1 (satu) bungkus sedang
plastik strip, 1 (satu) bungkus sedang plastik strip narkotika golongan I jenis shabu dari
barang bawaan Mahyudi Bin Laptani, handphone milik Rosnawati Binti Landu berbunyi
dan ternyata yang menghubungi Rosnawati Binti Landu adalah Ashadi Bin
Ruslan.--------

Ashadi Bin Ruslan mengatakan kepada Rosnawati Binti Landu “ayuk lah dimano…”,
Rosnawati Binti Landu lalu menjawab “aku lah sampai Ashadi…di Pelabuhan Sungai
Selan”,Ashadi kemudian mengatakan kepada Rosnawati Binti Landu ”nanti saya
kirimkan nomor handphone yang akan mengambil dan menerima 1 (satu) bungkus
kemasan teh cina warna hijau, 1 (satu) bungkus sedang plastik strip, 1 (satu) bungkus
sedang plastik strip yang berisikan shabu”, yang dijawab Rosnawati Binti Landu “iyolah
Ashadi….”.-----------------------------------------------------------------------------------------------------

Ashadi Bin Ruslan kemudian menghubungi Supli Bin Ibrohim Imron (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) untuk mengambil paket Narkotika Golongan I
jenis shabu dari Rosnawati Binti
Landu.-----------------------------------------------------------------

Bahwa tidak berapa lama kemudian, handphone Rosnawati Binti Landu dihubungi oleh
seseorang (yang kemudian diketahui orang tersebut adalah Supli Bin Ibrohim
Imron) menggunakan nomor handphone yang telah dikirimkan Ashadi Bin Ruslan
kepada Rosnawati Binti Landu, Supli Bin Ibrohim Imron mengatakan kepada Rosnawati
Binti Landu “ayuk dimana ini”, yang dijawab Rosnawati Binti Landu “dijalan…”, orang
tersebut kemudian mengatakan “ayuk…kita ketemuan di daerah kuburan Teruk”
dan dijawab Rosnawati Binti Landu “iyolah dek…”.------------------------------------------------

Selanjutnya Rosnawati Binti Landu dan Mahyudi Bin Laptani yang telah ditangkap dan
diamankan sebelumnya oleh BNNProvinsi Kep Bangka Belitung, berangkat menuju
daerah kuburan Teruk Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kep Bangka Belitung
bersama dengan Petugas dari BNNProvinsi Kep Bangka Belitung untuk melakukan
pengembangan terhadap penerima narkotika golongan I jenis shabu yang dibawa
Rosnawati Binti Landu dan Mahyudi Bin
Laptani.-----------------------------------------------------

Sesampainya di daerah kuburan Teruk Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kep


Bangka Belitung sekira pukul 11.00 Wib, terlihat seorang laki-laki dengan ciri-ciri yang
sama dengan yang disampaikan Ashadi kepada Rosnawati Binti Landu yang langsung
ditangkap dan diamankan oleh petugas BNNProvinsi Kep Bangka
Belitung.------------------

Bahwa dari orang tersebut ditemukan 1 (satu) unit handphone Samsung A11 warna
hitam dengan nomor kartu 081278372737 dan nomor tersebut adalah nomor
handphone yang telah menghubungi Rosnawati Binti Landu sebelumnya dan meminta
agar Rosnawati Binti Landu menemuinya untuk menyerahkan 1 (satu) kantong plastik
warna hitam yang berisikan 1 (satu) bungkus kemasan teh cina warna hijau, 1 (satu)
bungkus sedang plastik strip, 1 (satu) bungkus sedang plastik strip narkotika golongan
I jenis shabu di daerah kuburan Teruk Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kep Bangka
Belitung.---------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Bahwa dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas BNNProvinsi Kep Bangka
Belitung, orang yang diamankan dan ditangkap tersebut mengaku bernama Supli Bin
Ibrohim Imron (alm) dan ia diperintahkan oleh Ashadi Bin Ruslan untuk mengambil
narkotika golongan I jenis shabu dari Rosnawati Binti Landu (alm).-----------------------------

Bahwa kemudian ketika Supli Bin Ibrohim Imron ditangkap dan diamankan oleh petugas
dari BNNProvinsi Kep Bangka Belitung, handphone milik Supli Bin Ibrohim Imron
berbunyi dan ternyata Ashadi Bin Ruslan yang menghubungi. Ashadi Bin Ruslan
mengatakan “halo Pli…barang sudah di kamu ya?” yang dijawab oleh Supli Bin
Ibrohim Imron “sudah bang…barang sudah sama saya”,terdakwa lalu
mengatakan”nanti kamu antar lagi ke jalan Lintas Timur, barang yang dibungkus
pake lakban hitam..abang kirim nomor orang yang sudah menunggu di jalan
Lintas”, yang dijawab Supli Bin Ibrohim Imron “iya bang…
ok”.---------------------------------

Supli Bin Ibrohim Imron yang sudah diamankan oleh petugas BNNProvinsi Kep Bangka
Belitung kemudian menghubungi nomor handphone yang diberikan oleh Ashadi Bin
Ruslan dengan nomor 082281697721 (yang kemudian diketahui orang tersebut
adalah Hayani Als Hayani Binti Tajudin).------------------------------------------------------------

Hayani Als Hayani Binti Tajudin (yang penuntutannya dilakukan secara terpisah)
sebelumnya telah memesan narkotika golongan I jenis shabu kepada terdakwa untuk
dijual
kembali.---------------------------------------------------------------------------------------------------

Supli Bin Ibrohim Imron kemudian menghubungi nomor handphone yang diberikan oleh
Ashadi Bin Ruslan (yang kemudian diketahui orang tersebut adalah Hayani Als
Hayani Binti Tajudin), Hayani Als Hayani Binti Tajudin ketika dihubungi mengatakan
“halo...sudah dimana sekarang?” Yang dijawab oleh Supli Bin Ibrohim Imron “saya
sudah di Selindung dekat perumahan Greenland”, Hayani Als Hayani Binti Tajudin
kemudian mengatakan “ya uda iya… saya tunggu di pinggir jalan Lintas Timur,
dengan menggunakan mobily Calya warna putih”, Supli Bin Ibrohim Imron kemudian
menjawab “oke...oke, sebentar lagi
sampai”.-------------------------------------------------------

Hayani Als Hayani Binti Tajudin yang sedang menunggu Supli Bin Ibrohim Imron
mengantarkan narkotika golongan I jenis shabu pesanannya dari Ashadi Bin Ruslan
kemudian ditangkap dan diamankan oleh petugas dari BNNProvinsi Kep Bangka
Belitung.---------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Bahwa sebagaimana Berita Acara Pemusnahan Barang Bukti tanggal 27 Oktober 2021,
terhadap barang
bukti :---------------------------------------------------------------------------------------
a. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode A yang berat awal 1060 gram
dan setelah dilakukan penyisihan dengan berat 1040 gram.
b. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode B yang berat awal 100 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 90 gram.
c. 1 (satu) bungkus berla Narkotika jenis shabu kode C yang berat awal 50 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 40 gram
Telah dilakukan pemusnahan oleh BNNProvinsi Kep Bangka Belitung

Bahwa berdasarkan Sertifikat pengujian dari Balai POM Pangkalpinang terhadap


barang bukti Narkotikadengan hasil pengujian :
----------------------------------------------------------------

a. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1455.REVtanggal 05


Agustus2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika jenis
shabu yang berkode A1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan berat
Brutto 20 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 16,39 gram, berat BB diuji
seberat 0,1 gram dan berat BB sisa seberat 16,29 gram adalah benar mengandung
Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I(satu) nomor urut 61Lampiran
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang
perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35 Tahun 2009
tentang Narkotika.----------------------------------------------------------------------------------------

b. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1459.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode B1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 9,95 gram, berat BB
diuji seberat 0,022078 gram dan berat BB sisa seberat 9,927922 gram adalah benar
mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut
61Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
-----------------------------------------------------------------------

c. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1456.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode C1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 10,28 gram, berat
BB diuji seberat 0,022281 gram dan berat BB sisa seberat 10,257719 gram adalah
benar mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor
urut 61Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
-----------------------------------------------------------------------

Terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULAH tidak mempunyai izin dari Instansi yang
berwenang yaitu Kementerian Kesehatan RI untuk menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
Narkotika Golongan I.
----------------------------------------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa sebagimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat
(2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika.------------------------------------------

SUBSIDAIR

------- Bahwa terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH (alm) yang ditangkap
dan diamankan pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 Sekira Pukul 12.00 Wib di
Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok,Kabupaten Bangka Barat pada waktu dan
tanggal yang sudah tidak diingatnya lagi namun masih dalam bulan Juli 2021
atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulanJuli tahun 2021 bertempat di
rumah terdakwa, dusun II Rt.004, desa kertabayang, Kecamatan Rantau Alai,
Sumatera Selatan, tetapi oleh karena terdakwa ditahan di Pangkalpinang dan
sebagian besar tempat kediaman saksi yang dipanggil lebih dekat pada
Pengadilan Negeri Pangkalpinang maka Pengadilan Negeri Pangkalpinang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini (vide : Pasal 84 Ayat (2)
KUHAP), ” secara tanpa hak atau melawan hukum menempatkan,
membayarkan atau membelanjakan, menitipkan, menukarkan,
menyembunyikan atau menyamarkan, menginvestasikan,
menyimpan,menghibahkan, mewariskan dan/atau mentransfer uang, harta
dan benda atau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak
bergerak, berwujud atau tidak berwujud yang berasal dari tindak pidana
narkotika dan/atau tindak pidana precursor narkotika golongan I (satu)
bukan tanaman yang beratnya lebih dari 5 (lima) gram” ----------------------------

------- Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :----------------
Bahwa terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULAH yang adalah istri dari ASHADI BIN
RUSLAN (yang penuntutannya dilakukan secara terpisah) dihubungi oleh Ashadi Bin
Ruslan yang sedang menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
A Narkotika Pangkalpinang, keduanya saling berhubungan dan berkomunikasi melalui
sarana telepon dan whats app secara kontinyu . ASHADI BIN RUSLAN menggunakan
1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan nomor 081272915797 dan 1 (satu)
handphone Android merk Vivo warna hitam yang menggunakan aplikasi whats App
dengan nomor 082377482324. Sedangkan terdakwa EMMA NATALIA BINTI ABDULAH
menggunakan 1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan nomor
081379408790 dan 1 (satu) handphone Android merk OPPO warna hitam yang
menggunakan aplikasi whats app dengan nomor 081274615713.
------------------------------

ASHADI BIN RUSLAN saat masih berada di dalam Lapas, pernah menitipkan sejumlah
uang kepada terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH dalam bentuk kartu ATM
Paspord Gold Debit Bank BCA atas nama JUNAIDI dan menyuruh terdakwa EMA
NATALIA BINTI ABDULLAH untuk membuka rekening bank BRI. Kedua-duanya akan
digunakan untuk menampung uang hasil penjualan narkotika dan pembelian narkotika
dari teman-teman ASHADI BIN RUSLAN yang masih berada diluar LAPAS. Beberapa
kali ASHADI BIN RUSLAN memerintahkan dan menyuruh terdakwa EMA NATALIA
BINTI ABDULLAH untuk membayarkan dan/atau mentransfer sejumlah dana dari
rekening milik terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH di bank BRI dan bank BCA
atas nama JUNAIDI untuk keperluan pembelian dan pembayaran narkotika, sebagai
berikut :----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

a. Bulan Juli 2021 ASHADI BIN RUSLAN menelpon dan menyuruh terdakwa EMA
NATALIA BINTI ABDULLAH mentransfer dana dari rekening di bank BCA an.
JUNAIDI kepada seseorang yang terdakwa tidak kenal melalui ATM BCA;
b. Tiga hari kemudian masih di bulan Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN menelpon dan
menyuruh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH mentransfer dana sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) kepada seseorang yang bernama SUPLI (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) untuk biaya transportasi membawa
narkotika kepada orang lain yang sudah menunggu atas perintah ASHADI BIN
RUSLAN;
c. Pada tanggal 19 Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN kembali menelpon dan
menyuruh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH untuk mentransfer dana dari
rekening BRI miliknya kepada seseorang yang bernama M. FRENGKY
KURNIAWAN (DPO) sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Dan uang
sejumlah tersebut untuk pembelian narkotika yang telah dipaket khusus didalam 1
(satu) bungkus kemasan teh cina warna hijau dengan berat 1060 gram, 1 (satu)
bungkus sedang plastik strip dengan berat 100 gram, 1(satu) bungkus sedang
plastik strip dengan berat 50 gram. Paket tersebut dibeli ASHADI BIN RUSLAN
melalui hubungan handphone dan whats app dengan temannya yang bernama
MADAR (DPO) di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
d. Tanggal 26 Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN kembali lagi menelpon dan menyuruh
terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH untuk mentransfer dana dari rekening
miliknya kepada seseorang yang bernama ROSNAWATI BINTI LANDU (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) uang sejumlah Rp.5.000.000 (lima juta
rupiah) sebagai jasa transport membawa narkotika dan akan diberikan kepada
orang lain yang sudah menunggu atas perintah ASHADI BIN RUSLAN. Namun
ternyata tidak jadi ditransfer oleh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULAH karena
sudah ditransfer terlebih dahulu oleh ASHADI BIN RUSLAN saat berada di dalam
Lapas melalui handphone miliknya yang telah terdapat aplikasi mobile banking
BCA
Bahwa selain dana atau uang yang ada di dalam rekening milk terdakwa EMA NATALIA
BINTI ABDULAH yang berasal dari ASHADI BIN RUSLAN digunakan untuk pembelian
narkotika atau mentransfer kepada orang lain, terdakwa EMA NATALIA BINTI
ABDULAH membelanjakan uang dari hasil penjualan atau pembelian narkotika dari
ASHADI BIN RUSLAN untuk keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Juga
digunakan untuk pembangunan rumah terdakwa di daerah Palembang, Sumatera
Selatan.----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Bahwa sebagaimana Berita Acara Pemusnahan Barang Bukti tanggal 27 Oktober 2021,
terhadap barang
bukti :---------------------------------------------------------------------------------------
a. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode A yang berat awal 1060 gram
dan setelah dilakukan penyisihan dengan berat 1040 gram.
b. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode B yang berat awal 100 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 90 gram.
c. 1 (satu) bungkus berla Narkotika jenis shabu kode C yang berat awal 50 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 40 gram
Telah dilakukan pemusnahan oleh BNNProvinsi Kep Bangka Belitung

Bahwa berdasarkan Sertifikat pengujian dari Balai POM Pangkalpinang terhadap


barang bukti Narkotika dengan hasil pengujian :
---------------------------------------------------------------

a. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1455.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode A1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 20 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 16,39 gram, berat
BB diuji seberat 0,1 gram dan berat BB sisa seberat 16,29 gram adalah benar
mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut
61Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.-----------------------------------------------------------------------

b. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1459.REV tanggal


05 Agustus 2021 yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode B1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 9,95 gram, berat BB
diuji seberat 0,022078 gram dan berat BB sisa seberat 9,927922 gram adalah benar
mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61
Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020
tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35 Tahun
2009 tentang Narkotika.
--------------------------------------------------------------------------------

c. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1456.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode C1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 10,28 gram, berat
BB diuji seberat 0,022281 gram dan berat BB sisa seberat 10,257719 gram adalah
benar mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor
urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
-----------------------------------------------------------------------

Terdakwa tidak mempunyai izin dari Instansi yang berwenang yaitu Kementerian
Kesehatan RI untuk menempatkan, membayarkan atau membelanjakan,
menitipkan, menukarkan, menyembunyikan atau menyamarkan,
menginvestasikan, menyimpan,menghibahkan, mewariskan dan/atau mentransfer
uang, harta dan benda atau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak
bergerak, berwujud atau tidak berwujud yang berasal dari tindak pidana narkotika
dan/atau tindak pidana precursor narkotika golongan I (satu) bukan tanamanI.
------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 137
huruf (a) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika .------------------------------------------

LEBIH SUBSIDAIR:

------- Bahwa terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH (alm) yang ditangkap dan
diamankan pada hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 Sekira Pukul 12.00 Wib di Pelabuhan
Tanjung Kalian Muntok,Kabupaten Bangka Barat pada waktu dan tanggal yang sudah
tidak diingatnya lagi namun masih dalam bulan Juli 2021 atau setidak-tidaknya pada
waktu lain dalam bulanJuli tahun 2021 bertempat di rumah terdakwa, dusun II Rt.004,
desa kertabayang, Kecamatan Rantau Alai, Sumatera Selatan, tetapi oleh karena
terdakwa ditahan di Pangkalpinang dan sebagian besar tempat kediaman saksi yang
dipanggil lebih dekat pada Pengadilan Negeri Pangkalpinang maka Pengadilan Negeri
Pangkalpinang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini (vide : Pasal 84 Ayat
(2) KUHAP),” secara tanpa hak atau melawan hukum menerima penempatan,
pembayaran atau pembelanjaan, penitipan, penukaran, penyembunyian atau
penyamaran investasi, simpanan atau transfer, hibah, waris harta atau uang,
benda atau aset baik dalam bentuk benda bergerak maupun tidak bergerak,
berwujud atau tidak berwujud yang diketahuinya berasal dari tindak pidana
narkotika dan/atau tindak pidana precursor narkotika golongan I (satu) bukan
tanaman yang beratnya lebih dari 5 (lima) gram”
------------------------------------------------

------- Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :----------------

Bahwa terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULAH yang adalah istri dari ASHADI BIN
RUSLAN (yang penuntutannya dilakukan secara terpisah) dihubungi oleh Ashadi Bin
Ruslan yang sedang menjalani hukuman pidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II
A Narkotika Pangkalpinang, keduanya saling berhubungan dan berkomunikasi melalui
sarana telepon dan whats app secara kontinyu . ASHADI BIN RUSLAN menggunakan
1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan nomor 081272915797 dan 1 (satu)
handphone Android merk Vivo warna hitam yang menggunakan aplikasi whats App
dengan nomor 082377482324. Sedangkan terdakwa EMMA NATALIA BINTI ABDULAH
menggunakan 1 (satu) handphone merk Nokia warna hitam dengan nomor
081379408790 dan 1 (satu) handphone Android merk OPPO warna hitam yang
menggunakan aplikasi whats app dengan nomor 081274615713.
------------------------------

ASHADI BIN RUSLAN saat masih berada di dalam Lapas, pernah menitipkan sejumlah
uang kepada terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH dalam bentuk kartu ATM
Paspord Gold Debit Bank BCA atas nama JUNAIDI dan menyuruh terdakwa EMA
NATALIA BINTI ABDULLAH untuk membuka rekening bank BRI. Kedua-duanya akan
digunakan untuk menampung uang hasil penjualan narkotika dan pembelian narkotika
dari teman-teman ASHADI BIN RUSLAN yang masih berada diluar LAPAS. Beberapa
kali ASHADI BIN RUSLAN memerintahkan dan menyuruh terdakwa EMA NATALIA
BINTI ABDULLAH untuk membayarkan dan/atau mentransfer sejumlah dana dari
rekening milik terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH di bank BRI dan bank BCA
atas nama JUNAIDI untuk keperluan pembelian dan pembayaran narkotika, sebagai
berikut :----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

a. Bulan Juli 2021 ASHADI BIN RUSLAN menelpon dan menyuruh terdakwa EMA
NATALIA BINTI ABDULLAH mentransfer dana dari rekening di bank BCA an.
JUNAIDI kepada seseorang yang terdakwa tidak kenal melalui ATM BCA;
b. Tiga hari kemudian masih di bulan Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN menelpon dan
menyuruh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH mentransfer dana sebesar
Rp.5.000.000 (lima juta rupiah) kepada seseorang yang bernama SUPLI (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) untuk biaya transportasi membawa
narkotika kepada orang lain yang sudah menunggu atas perintah ASHADI BIN
RUSLAN;
c. Pada tanggal 19 Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN kembali menelpon dan
menyuruh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH untuk mentransfer dana dari
rekening BRI miliknya kepada seseorang yang bernama M. FRENGKY
KURNIAWAN (DPO) sebesar Rp.500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Dan uang
sejumlah tersebut untuk pembelian narkotika yang telah dipaket khusus didalam 1
(satu) bungkus kemasan teh cina warna hijau dengan berat 1060 gram, 1 (satu)
bungkus sedang plastik strip dengan berat 100 gram, 1(satu) bungkus sedang
plastik strip dengan berat 50 gram. Paket tersebut dibeli ASHADI BIN RUSLAN
melalui hubungan handphone dan whats app dengan temannya yang bernama
MADAR (DPO) di daerah Palembang, Sumatera Selatan.
d. Tanggal 26 Juli 2021, ASHADI BIN RUSLAN kembali lagi menelpon dan menyuruh
terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULLAH untuk mentransfer dana dari rekening
miliknya kepada seseorang yang bernama ROSNAWATI BINTI LANDU (yang
penuntutannya dilakukan secara terpisah) uang sejumlah Rp.5.000.000 (lima juta
rupiah) sebagai jasa transport membawa narkotika dan akan diberikan kepada
orang lain yang sudah menunggu atas perintah ASHADI BIN RUSLAN. Namun
ternyata tidak jadi ditransfer oleh terdakwa EMA NATALIA BINTI ABDULAH karena
sudah ditransfer terlebih dahulu oleh ASHADI BIN RUSLAN saat berada di dalam
Lapas melalui handphone miliknya yang telah terdapat aplikasi mobile banking
BCA
Bahwa selain dana atau uang yang ada di dalam rekening milk terdakwa EMA NATALIA
BINTI ABDULAH yang berasal dari ASHADI BIN RUSLAN digunakan untuk pembelian
narkotika atau mentransfer kepada orang lain, terdakwa EMA NATALIA BINTI
ABDULAH membelanjakan uang dari hasil penjualan atau pembelian narkotika dari
ASHADI BIN RUSLAN untuk keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Juga
digunakan untuk pembangunan rumah terdakwa di daerah Palembang, Sumatera
Selatan.----------------------------------------------------------------------------------------------------------
-

Bahwa sebagaimana Berita Acara Pemusnahan Barang Bukti tanggal 27 Oktober 2021,
terhadap barang
bukti :---------------------------------------------------------------------------------------
a. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode A yang berat awal 1060 gram
dan setelah dilakukan penyisihan dengan berat 1040 gram.
b. 1 (satu) bungkus berlak Narkotika jenis shabu kode B yang berat awal 100 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 90 gram.
c. 1 (satu) bungkus berla Narkotika jenis shabu kode C yang berat awal 50 gram dan
setelah dilakukan penyisihan dengan berat 40 gram
Telah dilakukan pemusnahan oleh BNNProvinsi Kep Bangka Belitung

Bahwa berdasarkan Sertifikat pengujian dari Balai POM Pangkalpinang terhadap


barang bukti Narkotika dengan hasil pengujian :
---------------------------------------------------------------

a. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1455.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode A1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 20 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 16,39 gram, berat
BB diuji seberat 0,1 gram dan berat BB sisa seberat 16,29 gram adalah benar
mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut
61Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.-----------------------------------------------------------------------

b. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1459.REV tanggal


05 Agustus 2021 yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode B1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 9,95 gram, berat BB
diuji seberat 0,022078 gram dan berat BB sisa seberat 9,927922 gram adalah benar
mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor urut 61
Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor v22 Tahun 2020
tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35 Tahun
2009 tentang Narkotika.
--------------------------------------------------------------------------------

c. Sertifikat pengujian Nomor T-PP.01.01.10A.10A1.08.21.1456.REV tanggal


05 Agustus 2021yang berkesimpulan bahwa barang bukti Kristal putih narkotika
jenis shabu yang berkode C1 milik tersangka Mahyudi Bin Laptani (alm) dengan
berat Brutto 10 gram (penimbangan pos Indonesia), berat Netto 10,28 gram, berat
BB diuji seberat 0,022281 gram dan berat BB sisa seberat 10,257719 gram adalah
benar mengandung Metamfetamin dan terdaftar dalam golongan I (satu) nomor
urut 61 Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2020 tentang perubahan penggolongan narkotika didalam Lampiran UU RI No 35
Tahun 2009 tentang Narkotika.
-----------------------------------------------------------------------
Terdakwa tidak mempunyai izin dari Instansi yang berwenang yaitu Kementerian
Kesehatan RI untuk menerima penempatan, pembayaran atau pembelanjaan,
penitipan, penukaran, penyembunyian atau penyamaran investasi, simpanan atau
transfer, hibah, waris harta atau uang, benda atau aset baik dalam bentuk benda
bergerak maupun tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud yang
diketahuinya berasal dari tindak pidana narkotika dan/atau tindak pidana
precursor narkotika golongan I (satu) bukan
tanaman.---------------------------------------------------------------------

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 137
huruf (b) UU RI No. 35 tahun 2009 tentang
Narkotika .------------------------------------------

Pangkalpinang, 06 Desember 2021


Jaksa Penuntut Umum

Ummi Azizatul Aryfah,SH


Jaksa Muda NIP. 198610032008122001

Anda mungkin juga menyukai