KECEPATAN
Kecepatan yang akan dibahas adalah kecepatan yang terjadi pada
komponen mesin atau mekanisme. Secara umum kecepatan adalah
perubahan posisi atau perpindahan terhadap waktu. Jenis
kecepatan tergantung jenis perpindahan. Ada tiga jenis
perpindahan, yaitu lurus, sudut dan gabungan antara perpindahan
lurus dan perpindahan sudut.
1. Kecepatan Linear
Kecepatan Linear kecepatan dengan arah perpindahan
membentuk garis lurus. Kecapatan dapat digambarkan
dengan sebuah anak panah, dalam hal ini panjang anak panah
menunjukkan besarnya kecepatan, dan arah anak panah
menunjukkan arah Kecepatan
VA
VB
A B
2. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah kecepatan dengan perpindahan
membentuk sudut ( w )
3. Hubungan Kecepatan Linear dengan Kecepatan Sudut
Pada dasarnya kalau dilihat sesaat kecepatan sudut
sebenarnya kecepatan linear yang terdistribusi mulai nol di
pusat perputaran sampai maksimum pada jarak terjauh dari
pusat perputaran. V = r x w
VA V A/ B
V B/ A
VB
Dalam hal ini : 12, 13, 23, 14, 34, 1m, 1m, dan mn adalah titi-titik
pool terkait.
Sebagai contoh diketahui mekanisme seperti gambar berikut : Skala
gambr 1 : 25
Link 2 berputar kekanan 3000 rpm. Hitung kecepatan sudut Link 2
dan Link 4, serta hitung kecepatan linear sesaat titik A dan B.
13
3 B
4
A
2 w2
Ao 14
Bo
12
24
1 1
VB3=VB4
VB3/A3
VA2=VA3
B
A
w2
Bo
(1) tegak lurus thd Ao A
VB 4 10p m s -1
w4 = = = 12.5 p s-1
B0 B 0.8 m
Selanjutnya diketahui mekanisme Torak engkol gambar 6 sebagai berikut dengan link 2
berputar kekanan sebesar 3000 rpm
1. V A2 = V A3 = A0A x w 2 = 40 cm x 100 p s-1
= 4000 p cm s-1 = 40 p m s-1 ……………( ^ A0A )
® ® ®
2. V B 3 = V A3 + V B 3 A3
®
V B 3 A3 mempunyai arah ^ AB, sedangkan
® ®
V B 3 = V B 4 yang mepunyai arah horizontal searah dengan gerakan piston
Dengan kondisi seprti ini persamaan 2 dapat dilukis
Dengan mengambil skala kecepatan 1cm = 10 p m s-1 diperoleh polygon kecepatan
seperti tergambar.
13
24
A
23
2 3
Ao 12
4 34
B
VB3=VB4
OV
(3) horizontal
VB3/A3
VA2=VA3
(1) tegak lurus Ao A
13
B
34
23 3
2
A 4
D
12
w2 14
Ao Bo 56
6
24 1
1 1
25
26 5
45
46
15
(3) tgk lrs Bo B
VB3=V B4
(5) tgk lrs CD
VD5 =VD6 Ov
(6) hrztl
1 2
VC4=V C5
6 3
VA2 = VA3
(4) grs smbrang
5 4 (1) tgk lr
®
V A4 mempunyai arah ^ B0B, karena pusat perputaran link 4 adalah pada B0
®
V A3 arah dan besarnya sudah diketahui (pers 1)
®
V A4/A3 mempunyai arah sejajar dengan Link 4, karena gerak relative Link 3 dan
Link 4 adalah gerak luncur.
Dengan kondisi seperti ini persamaan 2 dapat dilukis
® ®
V V
3. B 4 = A 4
B0 B B0 A
Dengan persamaan 3 ini VB4 = VB5 dapat dihitung atau dilukis pada polygon
kecepatan.
® ® ®
4. V C 5 = VB 5 + V C 5 / B 5
® ®
V C 5 = V C 6 mempunyai arah sejajar dengan garis horizontal sesuai arah gerakan
slider 6
®
VB 5 baik arah maupun besarnya sudah diketahui
®
V C 5 / B 5 mempunyai arah ^ BC
Dengan kondisi seperti ini persamaan 4 dapat dilukis pada polygon kecepatan
Pertanyaan dapat dijawab dengan mengukur kecepatan yang dimaksud pada
polygon kevepatan, kemudian dikalikan kembali dengan skala kecepatan ! dan
® ®
V V
w 4 = B 4 = A4
B0 B B0 A
36
14=~
1
56 46 6
C
5
B
45
34 = ~
26
4
24
13 Ao 2 A
12 3
23
1
34 = ~
1 2
15
14 Bo
6 3 1
34 =35 = ~
14 (5) tgk lrs BC
= ~
5 4
OV
(6) sejajar BC
VC5=V C6
VA4 VC5/B5
VA4 / A3
VB4= VB5
VA2 = VA3
(2) sejajar Bo A
BoB
(1) teg. lurus Ao A (4) grs sembarang
1
14
13 16 = ~
D
1
46
B
12 34
26
Ao
2
X
3 4
36
23
A
24 45
25
C 5
35
Co
15
(5) vertikal
VC4= VC5
VX 4
VA2= VA3