Anda di halaman 1dari 15

MODUL IV KINDIN I

KECEPATAN
Kecepatan yang akan dibahas adalah kecepatan yang terjadi pada
komponen mesin atau mekanisme. Secara umum kecepatan adalah
perubahan posisi atau perpindahan terhadap waktu. Jenis
kecepatan tergantung jenis perpindahan. Ada tiga jenis
perpindahan, yaitu lurus, sudut dan gabungan antara perpindahan
lurus dan perpindahan sudut.
1. Kecepatan Linear
Kecepatan Linear kecepatan dengan arah perpindahan
membentuk garis lurus. Kecapatan dapat digambarkan
dengan sebuah anak panah, dalam hal ini panjang anak panah
menunjukkan besarnya kecepatan, dan arah anak panah
menunjukkan arah Kecepatan
VA

VB

A B

Gambar 1. Pengambaran Kecepatan sebagai Vektor

2. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah kecepatan dengan perpindahan
membentuk sudut ( w )
3. Hubungan Kecepatan Linear dengan Kecepatan Sudut
Pada dasarnya kalau dilihat sesaat kecepatan sudut
sebenarnya kecepatan linear yang terdistribusi mulai nol di
pusat perputaran sampai maksimum pada jarak terjauh dari
pusat perputaran. V = r x w

V = kecepatan linear pada jarak r dari pusat perputaran


.r = jari –jari
w= kecepatan sudut

Gambar 2. Hubungan Kecepatan Sesaat dengan Kecepatan Sudut

4. Kecepatan Mutlak dan Kecepatan Relatif


Kecapatan mutlak adalah kecepatan terhadap fixed,
sedangkan kecapatan relative kecepatan terhadap sesuatu
yang sedang bergerak.
V A VA
V B/ A
V B/ A
V A/ B V A/ B
VB VB

VA V A/ B

V B/ A

VB

Gambar 3. Penggambaran Kecepatan Mutlak dan Relatif

MENGHITUNG KECEPATAN PADA MEKANISME

Dilihat dari fungsinya, mekanisme tersebut berfungsi mentransmisikan gerak


yang meliputi perpindahan, kecepatan, percepatan serta gaya penyebab,
akibat gerak tersebut dari input ke output. Untuk menghitung berapa
besarnya kecepatan masing komponen dalam satu mekanisme sebagai akibat
adanya input dapat dilakukan dengan berbagai metode antara lain metode
perbandingan transmisi, metode kecepatan relative, dan metode analitis.

1. Metode Perrbandingan Transmisi


Metode ini menggunakan persamaan perbandingan Transmisi sebagai
berikut:
w3 w w
= ± 12 - 23 , 4 = ± 13 - 34 , atau secara umum n = ± 1m - mn
w2 13 - 23 w3 14 - 34 wm 1n - mn

Dalam hal ini : 12, 13, 23, 14, 34, 1m, 1m, dan mn adalah titi-titik
pool terkait.
Sebagai contoh diketahui mekanisme seperti gambar berikut : Skala
gambr 1 : 25
Link 2 berputar kekanan 3000 rpm. Hitung kecepatan sudut Link 2
dan Link 4, serta hitung kecepatan linear sesaat titik A dan B.

13

3 B
4
A
2 w2
Ao 14
Bo
12
24
1 1

Gambar 4. Mekanisme 4 batang

Jawab : w2 = s = 2 x p x 3000 = 100 p s-1


2 p n2 -1
60 60
w4
= + 12 - 24 * = 1.5 =0 .23
w2 14 - 24 6.5
w 4 = 0.23 w 2 = 23 p s-1 (kanan=searah w 2 )
VA = VA2 = VA3 = AoA x w 2 = 1,4 cm* x 25 x 100 p
= 3500 p cm s-1 = 35 p m s-1
VB = VB3 = VB4 = BoB x w 4 = 3 cm* x 25 x 23 p s-1
= 1725 p cm s-1 = 17,25 p m s-1

Catatan : * diukur panjang garisnya pada gambar

2. Metode Kecepatan Relatif


Metode kecepatan relative ini adalah metode grafis yaitu
pengambaran kecepatan sebagai Vektor. Prinsip metode ini adalah
menggambarkan kecepatan yang terjadi pada masing masing Link.
Perilaku kecepatan pada masing masing Link tergantung jenis gerakan
Link tersebut :
• Bila satu Link bergerak lurus, maka kecepatan pada seluruh
bagian Link persis sama.
• Bila Link bergerak putar sempurna, maka kecepatan pada
sepanjang radius perputaran terdistribusi sebanding dengan
jarak dari pusat perputaran.
• Bila Link mengalami gerak campuran maka kecepatan pada dua
titik pada link yang sama misal titik A dan B memenuhi
persamaan vector berikut :
® ® ® ® ® ®
V B =V A + V B A atau V A =V B + V A B
Sebagai Contoh : Diketahui mekanisme seperti gambar 5 dibawah. Link 2
berputar kekanan 3000 rpm. Hitung Kecepatan pada titik A dan B serta
kecepatan sudut link 4.
Analisis keepatan pada mekanisme ini adalah sebagai berikut:

1. V A2 = V A3 = A0A x w 2 = 40 cm x 100 p s-1


= 4000 p cm s-1 = 40 p m s-1 ……………( ^ A0A )
® ® ®
2. V B 3 = V A3 + V B 3 A3
®
V B 3 A3 mempunyai arah ^ AB, sedangkan
® ®
V B 3 = V B 4 yang mepunyai arah ^ B0B
Dengan kondisi seprti ini persamaan 2 dapat dilukis
Poligon Kecepatan
Skala kecepatan dipilih 1 cm = 10 p m s-1

(3) tegak lurus thd Bo B

VB3=VB4

VB3/A3

VA2=VA3
B

A
w2
Bo
(1) tegak lurus thd Ao A

Gambar 5. Mekanisme 4 Batang dan Poligon Kecepatannya


Dari polygon kecepatan diperoleh :
VB3 = VB4 = 1 cm = 10 p m s-1

VB 4 10p m s -1
w4 = = = 12.5 p s-1
B0 B 0.8 m
Selanjutnya diketahui mekanisme Torak engkol gambar 6 sebagai berikut dengan link 2
berputar kekanan sebesar 3000 rpm
1. V A2 = V A3 = A0A x w 2 = 40 cm x 100 p s-1
= 4000 p cm s-1 = 40 p m s-1 ……………( ^ A0A )
® ® ®
2. V B 3 = V A3 + V B 3 A3
®
V B 3 A3 mempunyai arah ^ AB, sedangkan
® ®
V B 3 = V B 4 yang mepunyai arah horizontal searah dengan gerakan piston
Dengan kondisi seprti ini persamaan 2 dapat dilukis
Dengan mengambil skala kecepatan 1cm = 10 p m s-1 diperoleh polygon kecepatan
seperti tergambar.

Dari polygon kecepatan diperoleh VB3 = VB4 = 4,2 cm = 4,2 x 10 p m s-1


= 42 p m s-1
Contoh 6

13

24
A
23

2 3

Ao 12
4 34
B

VB3=VB4
OV
(3) horizontal

VB3/A3

VA2=VA3
(1) tegak lurus Ao A

(2) tegak lurus AB

Gambar 7 Mekanisme Engkol Torak dan Poligon Kecepatannya

Diketahui Mekanisme seperti tergambar pada Gambar 7. Link 2 berputar


kekanan 3000 rpm. Tentukan Kecepatan pada A, B, C dan D serta
Kecepatan sudut Link 4
Jawab :

1. V A2 = V A3 = A0A x w 2 = 40 cm x 100 p s-1


= 4000 p cm s-1 = 40 p m s-1 ……………( ^ A0A )
® ® ®
2. V B 3 = V A3 + V B 3 A3
®
V B 3 A3 mempunyai arah ^ AB, sedangkan
® ®
V B 3 = V B 4 yang mepunyai arah ^ B0B
Dengan kondisi seperti ini persamaan 2 dapat dilukis
® ®
V
3. VB 4 = C 4
® ®
Dengan perbandingan ini VC 4 = V C 5 dapat dihitung atau
B0 B B0 C

dilukis pada Poligon Kecepatan


® ® ®
4. V D5 = V C5 + V D5/C5
®
V C5 sudah diketahui baik arah maupun besar
® ®
V D5 = . V D6 sejajar dgn garis horizontal sesuai lintasan slider 6
®
V D5/C5, arahnya ^ CD
Dengan demikian persamaan 4 dapat dilukis pada polygon

Pertanyaan dapat dijawab dengan mengukur kecepatan yang dimaksud pada


polygon kevepatan, kemudian dikalikan kembali dengan skala kecepatan ! dan
® ®
V V
w4 = B4 = C 4
B0 B B0 C
35 36

13

B
34
23 3
2
A 4
D
12
w2 14
Ao Bo 56
6
24 1
1 1
25
26 5

45

46

15
(3) tgk lrs Bo B

VB3=V B4
(5) tgk lrs CD

VD5 =VD6 Ov
(6) hrztl

1 2

VC4=V C5

6 3

VA2 = VA3
(4) grs smbrang
5 4 (1) tgk lr

(2) tgk lrs AB

Gambar 7. Mekanisme Quick Return 1 dan Poligon Kecepatannya


Contoh 4.
Diketahui mekanisme seperti ditunjukkan pada Gamabar 8. Link 2 berputar. Hitunglah
Kecepatan pada titik-titik A, B dan C serta keceptan sudut link 4
Jawab :
1. V A2 = V A3 = A0A x w 2 = 40 cm x 100 p s-1
= 4000 p cm s-1 = 40 p m s-1 ……………( ^ A0A )
® ® ®
2. V A4 = V A3 + V A4/A3

®
V A4 mempunyai arah ^ B0B, karena pusat perputaran link 4 adalah pada B0
®
V A3 arah dan besarnya sudah diketahui (pers 1)
®
V A4/A3 mempunyai arah sejajar dengan Link 4, karena gerak relative Link 3 dan
Link 4 adalah gerak luncur.
Dengan kondisi seperti ini persamaan 2 dapat dilukis
® ®
V V
3. B 4 = A 4
B0 B B0 A
Dengan persamaan 3 ini VB4 = VB5 dapat dihitung atau dilukis pada polygon
kecepatan.

® ® ®
4. V C 5 = VB 5 + V C 5 / B 5

® ®
V C 5 = V C 6 mempunyai arah sejajar dengan garis horizontal sesuai arah gerakan
slider 6
®
VB 5 baik arah maupun besarnya sudah diketahui
®
V C 5 / B 5 mempunyai arah ^ BC
Dengan kondisi seperti ini persamaan 4 dapat dilukis pada polygon kecepatan
Pertanyaan dapat dijawab dengan mengukur kecepatan yang dimaksud pada
polygon kevepatan, kemudian dikalikan kembali dengan skala kecepatan ! dan
® ®
V V
w 4 = B 4 = A4
B0 B B0 A
36

14=~

1
56 46 6
C
5
B
45

34 = ~

26
4
24
13 Ao 2 A
12 3
23
1
34 = ~

1 2
15
14 Bo
6 3 1

34 =35 = ~
14 (5) tgk lrs BC
= ~
5 4
OV
(6) sejajar BC
VC5=V C6

VA4 VC5/B5

VA4 / A3
VB4= VB5

BoA (3) tgk lurus BoA

VA2 = VA3

(2) sejajar Bo A

BoB
(1) teg. lurus Ao A (4) grs sembarang

Gambar 8. Mekanisme Quick Return 2 dan Poligon Kecepatannya


36

1
14
13 16 = ~
D
1
46
B
12 34
26
Ao
2
X
3 4
36

23
A

24 45
25
C 5
35

Co
15

(5) vertikal

(4) tgk lrs XD


56
VD4= VD6

VC4= VC5

(6) tgk lrs CD

VB3= VB4 (1) tgk lrs AoA

VX 4

VA2= VA3

(2) tgk lrs AB

(3) tgk lrs CoC


Gambar 9. Mekanisme

Anda mungkin juga menyukai