Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing 1


Kode Mata Kuliah : EKSI4308
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Nindya Farah Dwi Puspitasari
Nama Penelaah :
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- : 4
Skor
No Aspek/Konsep yang Dinilai
Maksimal
1. Prosedur Audit yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman bisnis dan
industri pada siklus pendapatan adalah:
1. Me-review Data Industri 25
• Membaca publikasi perdagangan dan industri sejenis.
• Membaca publikasi bisnis umum.
• Terbiasa dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
• Membaca kontrak-kontrak penting
2. Me-review Informasi Bisnis
• Meninjau artikel perusahaan.
• Membaca notulen rapat (pertemuan) antara dewan komisaris dan
pemegang saham.
• Menganalisis laporan keuangan sementara (interim),
pengembalian pajak, dan melaporkan kepada agensi pemerintah.

3. Melakukan Tinjauan Operasi


Meninjau fasilitas dan mengamati:
• Tata letak (layout) pabrik.
• Proses inti.
• Tempat bermasalah seperti ruang penyimpanan yang tidak
dikunci, bahan baku yang usang atau sisa lebih.
• Fasilitas pemrosesan data elektronik.

4. Mengajukan pertanyaan kepada komite audit.


Mengadakan pertemuan dengan komite audit dan membahas masalah-
masalah kunci dalam siklus pendapatan

5. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen.


Mengadakan pertemuan dengan manajemen untuk membahas aktivitas-
aktivitas bisnis kunci, perubahan dalam pengendalian intern, atau masalah
lain yang penting bagi audit.

6. Me-review kertas kerja tahun lalu.


Me-review kertas kerja yang dibuat tahun lalu untuk masalah-masalah
audit penting yang terus terjadi.

7. Menentukan keberadaan pihak-pihak yang memiliki hubungan


istimewa.
Mengevaluasi prosedur entitas untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang
memiliki hubungan istimewa.
• Me-review transaksi investasi material selama tahun tersebut
untuk menentukan keberadaan pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa.
• Me-review laporan yang disimpan pada BAPEPPAM dan agen
pemerintah lain.
• Me-review kertas kerja tahun lalu.

2. Prosedur analitis untuk siklus operasi perusahaan:


1. Perputaran Piutang Usaha
2022 5
!"#$%&' )*%+% ,-.*"+ / 012
= !-&3#%4%&
= (85.600 x 365)/3.213.000
= 9,724 atau 10 hari

2021
= (99.500 x 365)/3.413.000 5
= 10,64 atau 11 hari

2. Perputaran Persedaan (hari)


2022
!-.*-5"%%& / 012
= 6%.'% !7878 !-&3#%4%&
5
= (10.300 x 365)/2.344.750
= 1,603 atau 2 hari

2021
5
= (10.400 x 365)/2.491.490
= 1,523 atau 2 hari

3. Siklus Operasi Kotor


2022
= Perputaran Piutang + Perputaran Persediaan 5
= 10 hari + 2 hari
= 12 hari
2021
= Perputaran Piutang + Perputaran Persediaan 5
= 11 hari + 2 hari
= 13 hari

3. Risiko Deteksi yang Direncanakan


9"*"87 %#5"$ :%&' 5%;%$ 5"$-."<%
= 9"*"87 "&+-.-& / ."*"87 ;-&'-&5%4"%& 20

= 5% / (95% x 40%)
= 0,05 / 0.38
= 13.15 %
4. Berikut ini menjelaskan mengapa pengendalian internal sebaik apa pun 25
dirancang dan dioperasikan hanya dapat menyediakan keyakinan yang
memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan pengendalian suatu
entitas.
a. Kesalahan dalam pertimbangan. Kadang-kadang manajemen dan
personel lainnya dapat melakukan pertimbangan yang buruk dalam
membuat keputusan bisnis atau dalam melaksanakan tugas rutin karena
informasi yang tidak mencukupi, keterbatasan waktu, atau prosedur
lainnya.
b. Kemacetan. Kemacetan dalam melaksanakan pengendalian dapat
terjadi ketika personel salah memahami instruksi atau membuat
kekeliruan akibat kecerobohan, kebingungan, atau kelelahan.
Perubahan sementara atau permanen dalam personel atau dalam sistem
atau prosedur juga dapat berkontribusi pada terjadinya kemacetan.
c. Kolusi. Individu yang saling bekerja sama seperti sesama karyawan,
konsumen atau pemasok, melakukan kecurangan sehingga tidak dapat
dideteksi oleh pengendalian internal (misalnya kolusi antara karyawan
yang menyangkut satu divisi persediaan melakukan kolusi yang
melibatkan dari manajer hingga karyawan tingkat bawah).
d. Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengesampingkan
kebijakan atau prosedur tertulis untuk tujuan tidak sah seperti
keuntungan pribadi atau persentase atas kondisi keuangan suatu entitas
yang dinaikkan atau status ketaatan (misalnya, menaikkan laba yang
dilaporkan untuk menaikkan pembayaran bonus atau nilai pasar dari
saham entitas, atau menyembunyikan pelanggaran dari perjanjian utang
atau ketidaktaatan terhadap hukum dan peraturan). Praktik penolakan
(override) termasuk membuat perjanjian yang salah dengan sengaja
kepada auditor dan lainnya seperti menerbitkan dokumen palsu untuk
mendukung pencatatan transaksi penjualan fiktif.
e. Biaya versus manfaat. Biaya pengendalian internal suatu entitas
seharusnya tidak melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh.
Karena pengukuran yang tepat baik dari biaya dan manfaat biasanya
tidak memungkinkan, manajemen harus membuat baik estimasi
kuantitatif maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan antara
biaya dan manfaat.
* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai