Anda di halaman 1dari 78

PRA RANCANGAN PABRIK

PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI


DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS
55.000 TON/TAHUN

Annisa Dyah Handyani (2014090046)

Eni Rohaeni (2014090097)

Ida Rohyani (2014090096)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2019
PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI
DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS
55.000 TON/TAHUN

Disusun untuk memenuhi persyaratan kelulusan program S1

Program Studi Teknik Kimia Universitas Pamulang

Annisa Dyah Handyani (2014090046)

Eni Rohaeni (2014090097)

Ida Rohyani (2014090096)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2019
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ida Rohyani


NIM : 2014090096
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai rujukan.

Pamulang, 18 Desember 2019

Ida Rohyani
2014090096

ii Universitas Pamulang
LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Annisa Dyah Handyani


NIM : 2014090046
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai rujukan.

Pamulang, 18 Desember 2019

Annisa Dyah Handyani


2014090046

iii Universitas Pamulang


LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eni Rohaeni


NIM : 20140900097
Program Studi : Teknik Kimia
Fakultas : Teknik

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri, kecuali pada bagian yang telah disebutkan sumbernya sebagai rujukan.

Pamulang, 18 Desember 2019

Eni Rohaeni
2014090097

iv Universitas Pamulang
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI
DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS
55.000 TON/TAHUN

Oleh :
Annisa Dyah Handyani 2014090046

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I pembimbing II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203

v Universitas Pamulang
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI
DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS
55.000 TON/TAHUN

Oleh :
Eni Rohaeni 2014090097

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I pembimbing II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203

vi Universitas Pamulang
LEMBAR PENGESAHAN
PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI
DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS
55.000 TON/TAHUN

Oleh :
Ida Rohyani 2014090096

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I pembimbing II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203

vii Universitas Pamulang


LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI


DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS 55.000
TON/TAHUN

Oleh :

Annisa Dyah Handyani ( 2014090046)

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Pamulang.

Penguji I penguji II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI


DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS 55.000
TON/TAHUN

Oleh :

Eni Rohaeni ( 2014090097)

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Pamulang.

Penguji I penguji II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN

PRA RANCANGAN PABRIK TETRAKLOROETILEN DARI


DIKLOROETANA DAN KLORIN DENGAN KAPASITAS 55.000
TON/TAHUN

Oleh :

Ida Rohyani ( 2014090096)

Menerangkan bahwa Tugas Akhir ini telah berhasil dipertahankan dalam sidang
Tugas Akhir disetujui serta diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Pamulang.

Penguji I penguji II

Budhi Indrawijaya, ST,. M.Si Dr. Ir. Ahmad Wibisana, MT


NIDN. 8863500016 NIDN. 8863500016

Mengetahui
Ketua Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Pamulang

Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd


NIDN. 0429036203
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia yang
telah diberikan selama pelaksanaan dan penyusunan laporan tugas akhir
Prarancangan pabrik kimia ini.
Laporan yang berjudul “Prarancangan Pabrik Tetrakloroetilen Dari
Dikloroetana Dan Klorin Kapasitas 55.000 Ton / Tahun” disusun sebagai
persyaratan wajib dalam kurikulum pendidikan sarjana teknik Strata satu (S-1) pada
Program Studi Teknik Kimia, Universitas Pamulang.
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
moral, sarana dan bimbingan serta saran yang sangat berharga. Untuk semua itu
penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada:
1. Kedua orang tua yang tidak bosan-bosannya dalam memberi dukungan
baik moril maupun materiil serta doa agar penyusunan tugas akhir ini
dapat diselesaikan dengan baik.
2. Ibu Ir. Wiwik Indrawati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknik Kimia
Universitas Pamulang.
3. Bapak Budhi Indrawijaya ST., MSi. Dan Dr. Ir. Ahmad Wibisana, M.T,
sebagai pembimbing atas masukan saran.
4. Segenap Dosen Teknik Kimia Universitas Pamulang.
5. Rekan-rekan yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan laporan
tugas akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penyusun harapkan. Akhir kata semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Pamulang, Desember 2019

penyusun

viii Universitas Pamulang


LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan dibawah
ini :

Nama : Annisa Dyah Handyani

NIM : 2014090046

Program Studi : Teknik Kimia

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/ tesis/laporan tugas akhir/makalah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non – Eksklusif ( Non – Exclusive
Royalty – Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “ Pra Rancangab Pabrik
Tetrakloroetilen dari Dikloroetana dan Klorin Kapasitas 55.000 Ton/Tahun”. Beserta
perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Exklusif ini
Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalih media / format kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya dan
menampilkan / mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan
hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi
tanggung jawab saya pribadi.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pamulang

Pada tanggal : 18 Desember 2019

Yang menyatakan

Annisa Dyah Handyani

ix Universitas Pamulang
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan dibawah
ini :

Nama : Eni Rohaeni

NIM : 2014090097

Program Studi : Teknik Kimia

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/ tesis/laporan tugas akhir/makalah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non – Eksklusif ( Non – Exclusive
Royalty – Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “ Pra Rancangab Pabrik
Tetrakloroetilen dari Dikloroetana dan Klorin Kapasitas 55.000 Ton/Tahun”. Beserta
perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Exklusif ini
Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalih media / format kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya dan
menampilkan / mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan
hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi
tanggung jawab saya pribadi.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pamulang

Pada tanggal : 18 Desember 2019

Yang menyatakan

Eni Rohaeni

x Universitas Pamulang
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS


(Hasil Karya Perorangan)

Sebagai sivitas akademik Universitas Pamulang, saya yang bertanda tangan dibawah
ini :

Nama : Ida Rohyani

NIM : 2014090096

Program Studi : Teknik Kimia

Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Skripsi/tugas akhir/ tesis/laporan tugas akhir/makalah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Pamulang Hak Bebas Royalti Non – Eksklusif ( Non – Exclusive
Royalty – Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “ Pra Rancangab Pabrik
Tetrakloroetilen dari Dikloroetana dan Klorin Kapasitas 55.000 Ton/Tahun”. Beserta
perangkat yang ada (bila diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non Exklusif ini
Universitas Pamulang berhak menyimpan, mengalih media / format kan,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya dan
menampilkan / mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis / pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Segala bentuk tuntutan
hokum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah ini menjadi
tanggung jawab saya pribadi.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pamulang

Pada tanggal : 18 Desember 2019

Yang menyatakan

Ida Rohyani

xi Universitas Pamulang
ABSTRAK
Tetrakloroetilena atau disebut juga perkloroetilena adalah bahan kimia yang
berbentuk cair, tidak berwarna dan memiliki rumus molekul C2Cl4 dengan bau yang
khas. Tetrakloroetilena memiliki titik didih 121,3°C dengan berat molekul 165,83
gram/mol. Tetrakloroetilena merupakan bahan yang tidak mudah terbakar. Biasa
digunakan dalam industri tekstil, logam, dan beberapa bahan untuk laboratorium.
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Tetrakloroetilen adalah
Dikloroetana yang direaksikan dengan Klorin dan menggunakan katalis yaitu ferri
klorida. Proses reaksi terjadi pada suhu 290oC dan tekanan 1 atm.
Tahapan dalam pembuatan Tetrakloroetilen terdiri dari Reaktor, Flash Drum
(Separator), Absorber dan Menara Destilasi sehingga dihasilkan Tetrakloroetilen
dengan konsentrasi 99% dan hasil samping adalah Asam Klorida dengan konsentrasi
35,94 %. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Cilegon, Banten, mempunyai
kapasitas 55.000 ton/tahun. Untuk menghasilkan kapasitas tersebut dibutuhkan
bahan baku Dikloroetana sebanyak 43.159.480,1 Kg/tahun, Klorin sebanyak
74.286.620,5 Kg/tahun dan Ferri Klorida sebanyak 8.503,250 Kg/tahun.
Dari hasil analisa ekonomi pabrik ini layak untuk didirikan dengan
pertimbangan sebagai berikut:
• Fixed Capital Investment, FCI : Rp 985.633.123,869
• Working Capital Investment, WCI :Rp 1.219.049.968,333
• Total Capital Investment, TCI : Rp 2.507.266.225,275
• Minimum Payback Period, MPP : 4 tahun 9 bulan
• Return On Investment, ROI : 40,79%
• Shut Down Point, SDP : 7,89%
• Internal Rate Of Return, IRR : 35,36%
• Break Even Point, BEP : 31,50%
• Net Present Value : Rp 1.714.240.911,561

xii Universitas Pamulang


ABSTRACK

Tetrachloroethylene or also called perchloroethylene is a chemical that a


liquid, colorless, and has the molecular formula C2Cl4, with typical smell.
Tetrachloroethylene has a boiling point of 121,3oC, with molecular weight 165,83
g/mol. Tetrachloroethylene is non flammable material. Usually used in the textile
industry, metals, and some materials for laboratories.
The raw material used in the manufacture of tetrachloroethylene is
dichloroethana. Which is reacted with chlorine and usea the catalyst, ferric Chloride.
The reaction process occurs at a temperature of 290oc and a pressure of 1 atm.
The stages in making tetrachloroethylene consist of a reactor, flash drum
(separator), absorber, and a distillation tower to produce tetrachloroethylene. With
concentration of 99% and side product is Hydrochloric Acid with a concentration of
35,94%. The factory is planned to built in Cilegon, Banten, with a capacity of 55.000
tons/year. To produce this capacity 43.159.480,1 kg/year of Dichloroethane raw
materials are needed, 72.286.620,5 kg/ year of Chlorine and 8.503,25 kg/year of
ferric Chloride.
From the result of the economic analysis, this factory is feasible to be
established with the following considerations :
• Fixed Capital Investment, FCI : Rp. 985.633.123,869
• Working Capital Investment, WCI : Rp. 1.219.049.968,333
• Total Capital Investment, TCI : Rp. 2.507.266.225,275
• Minimum Payback Period, MPP : Rp. 4 tahun 9 bulan
• Return On Investment, ROI : Rp. 40,79%
• Shut Down Point, SDP : Rp. 7,89%
• Internal Rate Of Return, IRR : Rp. 35,36%
• Break Even Point, BEP : Rp. 31,50%
• Net Present Value : Rp. 1.714.240.911,561

xiii Universitas Pamulang


DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan Hasil Karya Sendiri........................................................................... ii
Lembar Pengesahan . ........................................................................................................ v
Kata Pengantar ................................................................................................................. viii
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis ..... ................................................................................................................. ix
Abstrak ............................................................................................................................. xii
Daftar Isi .......................................................................................................................... xiv
Daftar Tabel ..................................................................................................................... xviii
Daftar Gambar ................................................................................................................. xix
Daftar Grafik .. ................................................................................................................. xx
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...... ............................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah . ............................................................................................... 2
3.1 Tujuan .................. ............................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 3
2.1 Teori Umum ........................................................................................................ 3
2.1.1 Proses Klorinasi Asetilen Dengan Katalis Karbon Aktif ............................ 3
2.1.2 Proses Klorinasi Etilen Dengan Ferri Klorid .............................................. 4
2.1.3 Oksiklorinasi ............................................................................................... 4
2.2 Pemilihan Proses .................................................................................................. 5
2.3 Penentuan Kapasitas ............................................................................................ 6
2.4 Spesifikasi Bahan ................................................................................................. 8
2.5 Kegunaan Produk ................................................................................................. 9
2.6 Pemilihan Lokasi ................................................................................................. 9
2.7 Lay Out Produk .................................................................................................... 10
BAB 3 METODE PERANCANGAN ........................................................................... 11
3.1 Deskripsi Proses ................................................................................................... 11
3.1.1 Tahap Penyimpanan Bahan Baku ............................................................... 11
3.1.2 Tahap Penyiapan Bahan Baku .................................................................... 11
3.1.3 Tahap Pembentukan Produk Reaksi Yang Terjadi Dalam Reaktor ............ 11

xiv Universitas Pamulang


3.1.4 Tahap Pemurnian Produk ............................................................................ 12
3.1.5 Tinjauan Kinetika ........................................................................................ 12
3.1.6 Tinjauan Termodinamika ............................................................................ 13
3.2 Diagram Alir Proses ............................................................................................. 16
3.3 Tata Letak Alat Proses ......................................................................................... 17
3.3.1 Peralatan Utama .......................................................................................... 19
3.3.2 Peralatan Pendukung ................................................................................... 22
BAB 4 MANAJEMEN PERUSAHAAN ...................................................................... 28
4.1 Organisasi Perusahaan ......................................................................................... 28
4.1.1 Bentuk Perusahaan ...................................................................................... 28
4.1.2 Struktur Organisasi ..................................................................................... 30
4.1.3 Tugas Dan Tanggung Jawab Organisasi ..................................................... 34
4.1.4 Pembagian Jam Kerja ................................................................................. 40
4.1.5 Sistem Pengupahan ..................................................................................... 42
4.1.6 Fasilitas Bagi Karyawan ............................................................................. 42
4.1.7 Penggolongan Dan Jumlah Tenaga Kerja ................................................... 43
4.1.8 Gaji Tenaga Kerja ....................................................................................... 46
4.2 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) .............................................................. 47
4.2.1 Tinjauan Keselamatan Kerja ....................................................................... 48
4.2.2 Dasar Hukum Keselamatan Kerja ............................................................... 48
4.2.3 Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja ........................................... 50
4.2.4 Sifat Dan Bahaya ........................................................................................ 51
4.2.5 Bahaya Dan Pencegahannya ....................................................................... 54
4.2.6 Tindakan Pencegah Lainnya ....................................................................... 55
4.2.7 Tindakan Kuratif (Pertolongan Pada Saat Terjadi Kecelakaan) .................. 58
4.3 Pengelolaan Limbah ............................................................................................. 58
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 60
5.1 Neraca Massa ....................................................................................................... 60
5.1.1 Neraca Massa Vaporizer ............................................................................. 60
5.1.2 Neraca Massa Reaktor ................................................................................ 60
5.1.3 Neraca Massa Flalshdrum ........................................................................... 61

xv Universitas Pamulang
5.1.4 Neraca Massa Absorber .............................................................................. 61
5.1.5 Neraca Massa Destilasi ............................................................................... 62
5.2 Neraca Energi ....................................................................................................... 62
5.2.1 Neraca Energi Vaporizer ............................................................................. 62
5.2.2 Neraca Energi Heater ................................................................................... 63
5.2.3 Neraca Energi Reaktor ................................................................................ 63
5.2.4 Neraca Energi Cooler .................................................................................. 64
5.2.5 Neraca Energi Flashdrum ........................................................................... 64
5.2.6 Neraca Energi Absorber .............................................................................. 64
5.2.7 Neraca Energi Destilasi ............................................................................... 65
5.3 Spesifikasi Alat .................................................................................................... 65
5.3.1 Tangki 1 ....................................................................................................... 65
5.3.2 Tangki 2 ...................................................................................................... 66
5.3.3 Tangki 3 ...................................................................................................... 67
5.3.4 Tangki 4 ...................................................................................................... 68
5.3.5 Flashdrum ................................................................................................... 69
5.3.6 Menara Destilasi ......................................................................................... 70
5.3.7 Absorber ...................................................................................................... 71
5.3.8 Reaktor ........................................................................................................ 71
5.3.9 Vaporizer ..................................................................................................... 72
5.3.10 Cooler ........................................................................................................ 73
5.3.11 Heat Exchanger .......................................................................................... 74
5.3.12 Expander Valve ......................................................................................... 74
5.3.13 Pompa (P-01) ............................................................................................ 75
5.3.14 Pompa (P-02) ........................................................................................... 75
5.3.15 Pompa (P-03) ............................................................................................ 75
5.3.16 Pompa (P-04) ............................................................................................ 76
5.3.17 Pompa (P-05) ............................................................................................ 76
5.4 Utilitas .................................................................................................................. 76
5.4.1 Kebutuhan Pemanas .................................................................................... 76
5.4.1.1 Pengadaan Air Domestik dan Air Proses ......................................... 77

xvi Universitas Pamulang


5.4.1.2 Unit Pengadaan Listrik ..................................................................... 77
5.4.1.3 Tangki Penyimpanan Bahan Bakar ................................................... 77
5.5 Analisis Ekonomi ................................................................................................. 78
5.5.1 Perhitungan Total Modal Investasi ............................................................. 79
5.5.2 Biaya Produksi Total................................................................................... 81
5.5.3 Return On Investmen (ROI)........................................................................ 83
5.5.4 Break Even Point (BEP) .............................................................................. 84
5.5.5 Shut Down Point (SDP) ............................................................................... 85
5.5.6 Minimum Payback Period (MPP) ................................................................ 85
5.5.7 Internal Rate of Return (IRR) ...................................................................... 86
5.5.8 Net Cash Flow (NCF) .................................................................................. 86
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 87
Simpulan .......................................................................................................................... 87
Saran ................................................................................................................................ 87
Daftar Pustaka .................................................................................................................. 88
Lampiran 1 Perhitungan Neraca Massa ............................................................................ 89
Lampiran 2 Perhitungan Neraca Energi ............................................................................ 102
Lampiran 3 Spesifikasi Alat.............................................................................................. 124
Lampiran 4 Utilitas ........................................................................................................... 226
Lampiran 5 Perhitungan Analisa Ekonomi ....................................................................... 230
Riwayat Hidup .................................................................................................................. 286

xvii Universitas Pamulang


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Proses Tetrakloroetilen

Tabel 2.2 Impor Tetrakloroetilen di Indonesia

Tabel 4.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift

Tabel 4.2 Penggolongan dan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan dan Jenjang
Pendidikan

Tabel 4.3 Penggolongan Dan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan

Tabel 4.4 Gaji Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan

Tabel 5.1 Neraca Massa Pada Vaporizer


Tabel 5.2 Neraca Massa Pada Reaktor
Tabel 5.3 Neraca Massa Pada Flash Drum

Tabel 5.4 Neraca Massa Pada Absorber

Tabel 5.5 Neraca Massa Pada Destilasi

Tabel 5.6 Neraca Energi Overall Pada Vaporizer

Tabel 5.7 Neraca Energi Overall Pada Heater

Tabel 5.8 Neraca Energi Overall Pada Reaktor

Tabel 5.9 Neraca Energi Overall Pada Cooler


Tabel 5.10 Neraca Energi Overall Pada Flash Drum
Table 5.11 Neraca Energi Overall Pada Absorber
Tabel 5.12 Neraca Energi Overall Pada Destilasi
Tabel 5.13 Kebutuhan Steam Untuk Peralatan Proses
Tabel 5.14 Modal Investasi Tetap Langsung
Tabel 5.15 Modal Investasi Tetap Tidak Langsung
Tabel 5.16 Modal Kerja 90 Hari
Tabel 5.17 Biaya Produksi Tahun Pertama

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Data Kebutuhan Dunia Untuk Tetrakloroetilen

Gambar 2.2 Lay Out Pabrik

Gambar 3.1 Diagram Alir Proses

Gambar 3.2 Tata Letak Peralatan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pabrik Tetrakloroetilen

Gambar 5.1 Blok Diagram pengolahan air

xix
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Import Tetrakloroetilen di Indonesia

xx
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu dari negara yang masih
berkembang. Salah satu perkembangan yang sangat meningkat adalah
perkembangan industri, khususnya adalah industri kimia. Dampaknya
adalah permintaan bahan baku semakin meningkat, sehingga produksi
dalam negeri tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
tertentu. Untuk mampu memenuhi kebutuhan bahan baku yang diperlukan,
Indonesia melakukan impor bahan baku.
Pada akhir tahun 2008 Amerika mengalami krisis ekonomi yang
memberikan dampak buruk terhadap negara – negara berkembang
termasuk Indonesia. Salah satu langkah pemerintah untuk memperbaiki
perekonomian negara adalah mengurangi impor. Sehingga pengembangan
industri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri merupakan salah satu
cara untuk mengurangi impor bahan baku dan industri dalam negeri
mengalami peningkatan dalam perkembangannya.
Tetrakloroetilen merupakan bahan kimia yang jumlahnya belum
dapat mencukupi kebutuhan industri di Indonesia. Sehingga untuk dapat
mencukupi kebutuhan tetrakloroetilen adalah melakukan impor dari luar
negeri. Tetrakloroetilen banyak digunakan dalam pembersihan logam,
pembersihan pada kain di bidang industrri tekstil, pelarut dan dalam
bidang kesehatan untuk membasmi cacing tambang.
Tetrakloroetilen digunakan hampir diseluruh negara, termasuk
Indonesia. Permintaan pasar Indonesia terhadap tetrakloroetilen selalu
terjadi setiap tahunnya. Kebutuhan negara lain terhadap tetrakloroetilen,
bisa dijadikan acuan untuk melakukan ekspor ke negara lain bila
kebutuhan di Indonesia sudah tercukupi. Sehingga dapat menambah
penghasilan negara. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia
dituntut harus dapat bersaing dengan negara – negara lain karena
memasuki era perdagangan bebas. Perkembangan dalam bidang industri

1 Universitas Pamulang
2

kimia sangat berpengaruh untuk memajukan pertumbuhan ekonomi


Indonesia untuk menghadapi pasar bebas. Selain itu pendirian pabrik
tetrakloroetilen dapat menumbuhkan industri – industri kimia yang lain,
serta mampu menyerap tenaga kerja dalam negeri.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah pra-perancangan pabrik tetrakloroetilen dari dikloroetana
dan klorin dengan proses klorinasi katalis feri klorida kapasitas 55000
ton/tahun layak untuk didirikan?

1.3 Tujuan
Membuat rancangan pabrik tetrakloroetilen dari dikloroetana dan
klorin dengan proses klorinasi katalis feri klorida kapasitas 55000
ton/tahun yang layak untuk didirikan.

Universitas Pamulang
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum

Tetrakloroetilen atau disebut juga Perkloroetilen adalah bahan kimia yang


berbentuk cair, tidak berwarna dan memiliki rumus molekul C2Cl4 dengan bau
yang khas. Tetrakloroetilen memiliki titik didih 121,3oC, dengan berat molekul
16,83 g/mol. Tetrakloroetilen merupakan bahan yang tidak mudah terbakar. Biasa
digunakan dalam industri tekstil, logam dan beberapa bahan untuk laboratorium.

Banyak proses yang digunakan untuk memproduksi tetrakloroetilen,


antara lain:

2.1.1 Proses Klorinasi Asetilen Dengan Katalis Karbon Aktif

Reaksi yang terjadi selama proses klorinasi asetilen terbagi dalam 4 tahapan
reaksi, yaitu :

C2H2 + 2Cl2 C2H2Cl4

C2H2Cl4 C2HCl3 + HCl

C2HCl3 + Cl2 Lewis-acid C2HCl5


Karbon aktif
C2HCl5 C2Cl4 + HCl

Klorin dan asetilen dikontakkan, hasil reaksi berupa tetrakloroetilen


(C2H2Cl4) dialirkan secara countercurrent dengan suspense milk of lime
(10%) dalam packed power yang dipanaskan. HCl diperoleh sebagai produk
samping dan trikloroetilen diperoleh sebagai produk utama (Austin 1977).

Trikloroetilen diklorinasi dimenara klorinasi (70-110oC) dengan


katalis lewis acid (0,1-1 wt% FeCl3) menghasilkan pentakloroetilen.
Tetrakloroetilen diperoleh dari katalis pemecah panas (170-330oC, karbon
aktif). Yield overall (berdasarkan asetilen) 90-94%. Karena harga bahan

3 Univesitas Pamulang
4

baku yang mahal dan melalui 4 tahapan reaksi, menyebabkan lamanya


waktu produksi sehingga biaya produksinya besar. Proses ini sudah lama
tidak digunakan lagi (Ullman,1984).

2.1.2 Proses Klorinasi Etilen Dengan Katalis Feri Klorida

Tetrakloroetilen yang dihasilkan dalam proses ini dalam kemurnian


100%. Dikloroetilen direaksikan dengan gas Klorin (Cl2) pada suhu 200-
440oC. Pada reaksi ini dibutuhkan katalis feri klorida (FeCl3). Reaksi terjadi
dalam fase gas, sehingga didapatkan kemurnian tetrakloroetilen yang tinggi.

ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl

Pada proses pembentukan Tetrakloroetilen didapatkan hasil samping


berupa Asam Klorida. Asam Klorida dapat diggunakan sebagai bahan baku
Industri Vinil Klorida. Konsentrasi Asam Klorida yang didapat adalah 10%,
sehingga perlu ditambahkan air untuk mengencerkan sampai konsentrasi 32-
38% agar bisa dijual dipasaran (Ullman,1984).

2.1.3 Oksiklorinasi

Etilen Diklorida, HCl dan Oksigen dimasukkan ke dalam reactor


fluidized bed dengan katalis Potassium Klorida atau Tembaga Klorida.
Reaksi terjadi pada suhu 370-425oC dan tekanan 7-20 atm. Dari reaktor
kemudian masuk ke dalam separator untuk memisahkan fraksi ringan dan
fraksi berat. Fraksi ringan keluar dari bagian atas separator dan masuk ke
dalam kolom scruber yang berfungsi menetralisir gas-gas yang bersifat
asam, terutama HCl yang akan keluar ke udara bebas (stack gas). Pada
bagian bawah kolom separator keluar fraksi berat yang kemudian
dimasukkan ke dalam kolom destilasi untuk memurnikan produk. Dari
bagian atas kolom destilasi akan keluar produk samping Trikloroetilen dan
pada bagian bawah keluar produk Tetrakloroetilen beserta sedikit air (H2O).

Universitas Pamulang
5

Proses ini tidak ada produk samping HCl yang dihasilkan. Sedangkan,
kerugiannya adalah proses dioperasikan pada tekanan tinggi.

Tabel 2.1 Perbandingan Proses Tetrakloroetilen

Proses suhu Tekanan (atm) Katalis Yield


Klorinasi
70-110oC 8-15 Karbon aktif 90-94%
Asetilen
Klorinasi Etilen
200-440oC 1 Feri Klorida 90-92%
Diklorida
Potassium Klorida &
Oksiklorinasi 370-425oC 7-20 85-90%
Tembaga Klorida

Dari beberapa macam proses pembuatan tetrakloroetilen dipilih jenis


pembuatan dengan proses Klorinasi Asetilen Diklorida karena pembentukan
produk samping sedikit, dioperasikan pada tekanan rendah, bahan bakunya
banyak tersedia di Indonesia sehingga kontinuitas terjaga, dan proses ini
adalah proses yang sekarang digunakan oleh industri untuk memproduksi
Tetrakloroetilen.

2.2 Pemilihan Proses

Pada perancangan ini dipilih metode proses pembuatan Tetrakloroetilen


dengan proses klorinasi dengan katalis Feri Klorida (FeCl3). Proses ini memiliki
kelebihan yaitu :

1. Tetrakloroetilen yang dihasilkan pada proses ini lebih besar dibandingkan


dengan proses lainnya.
2. Produk samping yang dihasilkan lebih sedikit.
3. Produk samping yang dihasilkan dari proses ini menguntungkan dan dapat
menambah kegunaan industri.

Universitas Pamulang
6

4. Proses produksi lebih sederhana dibandingkan dengan proses lain sehingga


secara komersial lebih menguntungkan.
Selain memiliki kelebihan proses klorinasi juga mempunyai beberapa kelemahan,
yaitu :
1. Memerlukan suhu yang tinggi untuk mencapai keseimbangan dan kecepatan
reaksi pada suhu 290oC.
2. Perlu adanya regenerasi katalis pada waktu tertentu.
2.3 Penentuan Kapasitas

Tetrakloroetilen merupakan bahan yang diperlukan dalam banyak industri.


Kebutuhan Tetrakloroetilen di Indonesia cenderung mengalami peningkatan.
Konsumsi tetrakloroetilen dapat diketahui dari data import tetrakloroetilen yang
didapat dari Badan Pusat Statistik, sebagai berikut :

Tabel 2.2 Impor Tetrakloroetilen di Indonesia

TAHUN IMPOR JUMLAH (TON)

2012 1.084,790
2013 1.104,729
2014 1.101,772
2015 1.127,012
2016 1.113,470

(sumber: Badan Pusat Statistik, 2016)

Dari tabel 2.2 didapatkan bahwa Indonesia masih melakukan Impor


untuk memenuhi kebutuhan tetrakloroetilen. Harga tetrakloroetilen juga
mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Bila digambarkan dalam persamaan
garis lurus adalah sebagai berikut :

Universitas Pamulang
7

Grafik 2.1 Impor Tetrakloroetilen di Indonesia

Berdasarkan data impor yang diperoleh dari data Badan Pusat Statistik
(BPS), kebutuhan Tetrakloroetilen di Indonesia mengalami kenaikan tiap
tahunnya sesuai dengan persamaan y = 7,9463x – 14934, dimana y adalah
kebutuhan Tetrakloroetilen pada tahun tertentu dalam ton. Sedangkan x adalah
jumlah tahun yang dihitung.

Dari persamaan grafik 2.1 y = 7,9463x – 14934, besarnya kebutuhan


tetrakloroetilen di Indonesia untuk tahun 2022 adalah sebesar 1.169 ton, dan
sisanya akan di Eksport. Sehingga penentuan kapasitas produksi perancangan
pabrik tetrakloroetilen yang akan didirikan adalah 55.000 ton/tahun. Berikut data
kebutuhan dunia untuk Tetrakloroetilen.

Universitas Pamulang
8

Gambar 2.1 Kebutuhan Dunia Untuk Tetrakloroetilen

Gambar 2.1 Data Kebutuhan Dunia Untuk Tetrakloroetilen

(sumber : Flexport 2018)

2.4 Spesifikasi Bahan


1. Tetrakloroetilen
a. Sifat fisis
1) Rumus Molekul : C2Cl4
2) Berat molekul :165,83 g/mol
3) Bentuk : cair
4) Warna : tidak berwarna
5) Berat jenis : 1,6227 g/ml
6) Titik didih : 121,3oC
7) Titik lebur : -22,7oC
8) Tekanan uap : 5,466kPa (40oC)
b. Sifat kimia
Tetrakloroetilen adalah zat yang stabil dan dapat larut dalam air. Hasil
hidrolisa dari Tetrakloroetilen adalah Trikloroetilen dan Asam Klorida.
Tanpa adanya Katalis, Oksigen dan Uap Air. Tetrakloroetilen stabil

Universitas Pamulang
9

hingga suhu 500oC. pada keadaan terkena radiasi sinar ultraviolet dengan
adanya Oksigen dan Udara, Tetrakloroetilen mengalami oksidasi menjadi
Trikloroacetil Klorid.
2.5 Kegunaan Produk

Tetrakloroetilen banyak digunakan dalam pembersihan logam,


pembersihan pada kain di bidang industri tekstil, pelarut dan dalam bidang
kesehatan untuk membasmi cacing tambang.

2.6 Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi pabrik didasarkan atas pertimbangan yang secara praktis


lebih menguntungkan, baik ditinjau dari segi praktis maupun ekonomis. Adapun
factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik antara
lain :

1. Penyediaan bahan baku


Lokasi pabrik sebaiknya dekat dengan penyediaan bahan baku dan pemasaran
produk untuk menghemat biaya transportasi. Pabrik juga sebaiknya dekat
dengan pelabuhan jika ada bahanbaku atau produk yang dikirim dari atau ke
luar negeri.
2. Pemasaran
Tetrakloretilen merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh banyak industri
baik sebagai bahan utama maupun bahan pembantu. Sehingga diusahakan
pendirian pabrik dilakukan di suatu kawasan industri.
3. Ketersediaan energi dan air.
Air merupakan bahan yang sangat penting dalam suatu pabrik. Baik untuk
proses pendingin, atau kebutuhan lainnya. Sumber air biasanya berupa air
sungau, air laut atau danau. Energi merupakan faktor utama dalam operasional
pabrik.
4. Ketersediaan tenaga kerja

Universitas Pamulang
10

Tenaga kerja merupakan pelaku dari proses produksi. Ketersediaan tenaga


kerja yang terampil dan terdidik akan memperlancar jalannya proses produksi.
5. Kondisi geografis social
Lokasi pabrik sebaiknya terletak di daerah yang stabil dari gangguan bencana
alam (banjir, gempa bumi, dan lainnya). Kebijakan pemerintah setempat juga
turut mempengaruhi lokasi pabrik yang akan dipilih. Kondisi social
masyarakat diharapkan memberi dkungan terhadap operasional pabrik
sehingga dipilih lokasi yang memiliki masyarakat yang dapat menerima
keberadaan pabrik.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas, maka pabrik
tetrakloroetilen ini dalam perancangannya akan didirikan di Cilegon, Banten.
Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain :
1. Dekat dengan pelabuhan yang akan memudahkan impor barang-barang
kebutuhan pabrik.
2. Pemasaran Tetrakloroetilen dapat dilakukan dengan jaringan pipa ke
konsumen karena produk ini merupakan bahan baku industri lain terutama
industri metal.
3. Cukup dekat dengan sungai atau laut.
4. Sarana dan prasarana transportasi memadai.
5. Tenaga kerja dapat diperoleh dari daerah sekitarnya, baik tenaga pasar
maupun tenaga terdidik.
6. Bukan daerah subur sehingga tidak mengganggu lahan pertanian.
2.7 Layout Pabrik

Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari


seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting
untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan dan kelancaran kerja para pekerja serta
keselamatan proses.

Universitas Pamulang
11

Untuk mencapai kondisi optimal, maka hal-hal yang baru diperhatikan


dalam menentukan tata letak pabrik adalah (Vibrant,1959) :

1. Pabrik Tetrakloroetilen ini merupakan pabrik baru (bukan pengembangan),


sehingga penentuan tata letak tidak dibatasi oleh bangunan yang ada.
2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa depan.
3. Factor keamanan sanagt diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan,
maka perencanaan tata letak selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan
panas, dari bahan yang mudah meledak dan jauh dari asap atau gas beracun.
4. Sistem konstruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan biaya
bangunan dan gedung, dan juga iklim Indonesia memungkinkan konstruksi
secara out door.
5. Lahan terbatas sehungga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan
pengaturan ruangan atau lahan.

Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu (Vibrant,
1959) :

1. Daerah administrasi perkantoran, laboratorium, dan ruang control.


Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran
operasi. Laboratorium dan ruang control sebagai pusat pengendali proses,
kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual.
2. Daerah proses.
Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
3. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk.
Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk.
4. Daerah gudang, bengkel, dan garasi.
Merupakan daerah yang digunakan untuk menampung bahan-bahan yang
diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
5. Daearah utilitas

Universitas Pamulang
12

Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses


berlangsung dipusatkan.

Universitas Pamulang
13

Gambar 2.2 Lay Out Pabrik

Universitas Pamulang
BAB 3

METODE PERANCANGAN

3.1 Deskripsi Proses

Proses pembuatan Tetrakloroetilen, dengan bahan baku Dikloroetana dan


Klorin dengan katalis Feri Klorid dapat dibagi dalam 4 tahap, yaitu :

3.1.1 Tahap penyimpanan bahan baku

Bahan baku pembuatan Tetrakloroetilen yaitu Dikloroetana


disimpan pada kondisi suhu 30C tekana 1 atm. Sedangkan untuk Klorin
disimpan pada kondisi 30C dan tekanan 14,7 atm, hal ini dilakukan agar
senyawa tersebut tetap dalam kondisi cair. Bahan baku Dikloroetana
diperoleh dipasaran dengan kemurnian 99,98%. Ferri Klorida disimpan pada
kondisi suhu 30C tekanan 1 atm.

3.1.2 Tahap penyiapan bahan baku

Pada tahap ini bertujuan untuk menyiapkan bahan baku Dikloroetana


dan Klorin. Klorin dari T-02 dan Dikloroetana dari T-01 dipanaskan sampai
suhunya 200C lalu dialirkan ke reaktor dengan kondisi operasi 200-400C.

3.1.3 Tahap pembentukan produk reaksi yang terjadi dalam reaktor :

ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl


Klorin dan Dikloroetana yang sudah dipanaskan dialirkan ke reaktor
(R-01) dan ditambahkan katalis FeCl3. Perbandingan mol umpan
Dikloroetana terhadap Klorin yang digunakan adalah 1:3, dengan konversi
95% mol Dikloroetana (Ullman,1984) dan komposisi hasil reaksi
Tetrakloroetilen 53% dan Asam Klorida 46% (Kirk othmer,1983). Reaktor
yang digunakan merupakan reaktor jenis fixed bed. Reaktor beroperasi
secara isothermal pada suhu 200-400C dan tekanan 1-2 atm. Produk yang

11 Universitas Pamulang
12

keluar dari reaktor terdiri dari Tetrakloroetilen, Asam Klorida, dan Klorin
sisa dengan suhu 292C.

3.1.4 Tahap pemurnian produk

Pada tahap ini bertujuan untuk memisahkan Tetrakloroetilen dari


Asam Klorida untuk mendapatkan produk Tetrakloroetilen. Tahap
pemurnian dan pemisahan produk terdiri dari

1. Tahap pemisahan
Unit pemisahan meliputi flash drum (FD-01). Tetrakloroetilen yang
masih tercampur dengan fraksi berat (Etilen Diklorida) dan fraksi ringan
(Hidrogen Klorida) selanjutnya diumpankan ke dalam flash drum (FD-
01), guna memisahkan Hidrogen Klorida sehingga Tetrakloroetile bebas
dari kandungan fraski ringan
2. Tahap pemurnian HCl
Unit pemurnian ini meliputi absorber (AB-01). Oemisahan Hidrogen
Klorida ini dilakukan dengan bantuan air sebagai pelarut Asam Klorida.
Kemudian dialirkan ke tanki penyimpanan HCl (T-03).
3. Tahap pemurnian C2Cl4
Tujuan unit ini untuk memperoleh produk Tetrakloroetilen dengan
spesifikasi yang diinginkan. Hasil bawah flash drum masuk ke menara
destilasi (MD-01). Menara destilasi ini berfungsi untuk memisahkan
Perkloroetilen sebagai produk utana dari bahan lainnya. Hasil bawah
Tetrakloroetilen 99%, kemudian dialirkan ke reboiler. Dari reboiler
sebagian diambil sebagai produk. Peoduk kemudia dialirkan ke tanki
penyimpanan (T-04).
3.2 Tinjauan Kinetika
Kinetika reaksi adalah usaha untuk mempercepat terjadinya reaksi
keadaan optimal tercapai apabila harga konstanta kecepatan (k) reaksi besar.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi sesuai dengan persamaan Arrhenius.

Univesitas Pamulang
13

K = Ae-E/RT
Dengan :
k : konstanta kecepatan reakasi
A : factor frekuensi tumbukan, mol/kmol.s
E : energy aktivasi, kJ/kmol
R : konstanta gas umum, kkal/kmol.K
T : suhu, K
Dari persamaan reaksi diatas, karena harga A dan R adalah tetap, maka
reaksi tersebut hanya dipengaruhi oleh temperature. Jika temperature dinaikkan,
maka harga konstanta kecepatan reaksi akan semakin besar yang akhirnya akan
mempercepat reaksi.
3.3 Tinjauan Thermodinamika

∆G C2H4Cl2 (298K) = -73,85 kkal/mol

∆G C2Cl4 (298 K) = 22,64 kkal/mol

∆HCl (298K) = -95,3 kkal/mol

Perubahan energy Gibbs dapat dihitung dengan persamaan :

∆G 298K = -RT ln K

(J.M. Smith and H.C. Van Ness, 1975)

Dengan :

∆G 298 : Energi Gibbs standar suatu reaksi pada 298K (kkal/mol)

R : konstanta gas (R = 0,0019872 kkal/mol.K)

T : temperature (K)

K : konstanta kesetimbangan

Reaksi :

Univesitas Pamulang
14

ClCH2CH2Cl + 3 Cl2 → Cl2C=CCl2 + 4 HCl


∆G 298 = ∆G 298 produk - ∆G 298 reaktan

= -385,56 – (-73,85)

= -284,71 kkal/mol

∆G 298 = -RT ln K

-284,71 kkal/mol = -0,0019872 kkal/mol.K x 298K x ln K

-284,71 kkal/mol = -0,592186 kkal/mol x ln K

K = 6,3004E+208

Dari persamaan :

ln(K/K1) = (∆H298/R) x (1/T – 1/T1)

(J.M. Smith and H.C. Van Ness, 1975)

Dengan :

K1 : konstanta kesetimbangan pada temperature tertentu

T1 : temperature tertentu (K)

∆H298 : panas reaksi pada 298K

Data panas reaksi pada 298K

∆H C2H4Cl2 (298K) : -129,7 kkal/mol

∆H C2Cl4 (298K) : -12,13 kkal/mol

∆H HCl (298K) : -92,3 kkal/mol

∆H 298 = ∆H 298 produk - ∆H 298 reaktan

= -381,33 – (-129,7) kkal/mol

Univesitas Pamulang
15

= -251,63 kkal/mol

Pada suhu T1 = 200C = 473K, besarnya konstanta kesetimbangan diperoleh


sebagai berikut :

ln (K/K1) = - (∆H298/R) x (1/T – 1/T1)

ln (K/K1) = - (∆H 298 /R) x (1/T – 1/T1)

= -(-251,63/0,0019872) x (1/298 – 1/473)

= 126.625,4026 x 1,2415 x 10-3

= 157,2104

K1 = 3,3399E+140

Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh K1= 3,3399E+140, karena harga


konstanta kesetimbangan yang cukup besar, maka reaksi ini adalah reaksi
irreversible (searah/tidak dapat balik).

Univesitas Pamulang
16

Gambar 3.4 Diagram Alir Proses

Univesitas Pamulang
17

3.4 Tata Letak Alat Proses


Tata letak peralatan proses adalah tempat dimana alat-alat yang digunakan
dalam proses produksi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
tata letak peralatan proses pada pabrik Tetrakloroetilen, antara lain (Vilbrant,
1959) :
1. Aliran udara
Aliran udara didalam dan disekitar peralatan proses perlu diperhatikan
kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara
pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang
dapat mengancam keselamatan kerja.
2. Cahaya
Penerangan sebuah pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses
yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.
3. Lalu lintas manusia
Dalam perancangan tata letak peralatan perlu diperhatikanagar pekerja dapat
mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan
apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan
pekerja selama menjalankan tugasnya juga diprioritaskan.
4. Pertimbangan ekonomi
Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi
dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
5. Jarak antar alat proses
Untuk alat proses yang emmpunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya
dipisahkan dengan alat proses lainnya, apabila terjadi ledakan atau kebakaran
pada alat tersebut maka kerusakan dapat diminimalkan.
6. Tata letak alat proses
Dalam menempatkan alat-alat proses pada pabrik diusahakan agar dapat
menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi
pabrik sehingga dapat menguntungkan dari segi ekonomi. Tata letak alat
proses harus dirancang sebaik mungkin agar :

Univesitas Pamulang
18

a. Kelancaran proses produksi dapat terjamin.


b. Dapat mengefektifkan penggunaan luas lantai.
c. Biaya material dikendalikan agar menjadi rendah sehingga mengurangi
pengeluaran capital yang tidak penting.
d. Urutan proses produksi lancer sehingga perusahaan tidak perlu untuk
memakai alat angkut dengan biaya mahal.
e. Karyawan mendapatkan kepuasan kerja.

AB

T-02

FD

MD

Gambar 3.1 Tata Letak Peralatan

Keterangan :

T-01 : tanki penyimpanan Dikloroetana

T-02 : tanki penyimpanan Klorin

T-03 : tanki penyimpanan HCl

T-04 : tanki penyimpanan Tetrakloroetilen

Univesitas Pamulang
19

FD : Flash drum

R : Reaktor

AB : Absorber

MD : Menara destilasi

3.4.1 Peralatan utama


1. Reaktor (R-01)
Merupakan tempat mereaksikan Dikloroetana dan gas Klorin
menjadi Tetrakloroetilena (sebagai produk utana) dan Asam Klorida
(produk samping). Reaksi terjadi pada fasa gas denngan menggunakan
katalis Besi (iii) Klorida. Kondisi operasi reactor pada suhu 295C dan
tekanan 1 atm dengan alasan pada kondisi ini dapat terjadi reaksi klorinasi
untuk membentuk Tetrakloroetilen. Jenis reactor yang digunakan adalah
FBR (fix Bed Reaktor) multitubular. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi
eksotermis yaitu reaksi yang mengeluarkan panas sehingga diperlukan
pendingin untuk mempertahankan suhu. Jenis pendingin yang digunakan
adalah Half Pipe Coil yaitu dengan pertimbangan volume lebih dari 500
gallon. Keuntungan dari pendingin tipe ini adalah dapat digunakan dengan
luas transfer panas rendah maupun tinggi.
FBR multitubular adalah reactor model berupa tanki yang terdapat
pipa penyusun di dalamnya yang berfungsi untuk menahan katalis dan gas
yang bereaksi. Dasar dari pemilihan reactor ini adalah reaksi terjadi pada
fasa yang sama yaitu gas dan tekanan operasi yang rendah, reaksi terjadi
pada orde satu san bersifat irreversible. Pertimbangan dipilih reactor ini
karena :
a. Reaksi yang berlangsung gas dengan katalis padat.
b. Reaksi sangat eksotermis sehingga memerlukan luas perpindahan
panas yang besar, supaya kontak dengan pendingin lebih optimal.
c. Katalis dan gas keluaran reactor tidak perlu dipisahkan.

Univesitas Pamulang
20

2. Flash Drum (FD-01)


Merupakan tempat berlangsungnya pemisahan gas Asam Klorida
dari komponen yang keluar dari reactor. Kondisi operasi pada suhu 60C
dengan tekanan 1atm. Komponen gas akan mengalir keatas dan masuk ke
alat absorber, sedangkan untuk komponen cair akan dialirkan ke bawah
menuju destilasi. Jenis separator yang digunakan adalah flash drum,
karena pemisahan berdasarkan berat jenis bahan.
3. Absorber (AB-01)
Kondisi operasi pada suhu 60C dengan tekanan 1 atm. Pemisahan
Asam Klorida menggunakan absorber berdasarkan tingkat daya kelarutan
Asam Klorida terhadap air. Kemurnian Asam Klorida yang didapat dari
proses ini adalah 35,94%B.
4. Menara destilasi (MD-01)
Destilasi merupakan proses pemisahan senyawa berdasarkan
perbedaan titik didih. Pemisahan senyawa pada fasa cair tergantung dari
tingkat kevolatilan komponen, semakin volatile maka semakin mudah
untuk dipisahkan. Fasa uap akan berada diatas kolom destilasi dan fasa
cair berada dibawah kolom destilasi. Menara destilasi digunakan untuk
memekatkan Tetrakloroetilen. Kondisi operasi pada menara destilasi
ditentukan dengan trial suhu bubble point (kenaikan suhu menyebabkan
perubahan ke fasa cair) pada tekanan 1 atm.
Destilasi yang digunakan adalah jenis binner destilation dimana
komponen yang akan didestilasi terdiri dari 2 komponen. Jenis menara
destilasi yang digunakan yaitu menara destilasi jenis tray tower dengan
menggunakan tray jenis sieve tray (perforated plate). Pada jenis sieve tray
ini terdapat plate-plate yang berfungsi untuk memperbesar kontak antar
komponen sehingga bias dipisahkan menurut rapat jenisnya. Plate di
sesain berlubang untuk mengalirnya udara dari bawah.
Pada proses pemisahan secara destilasi, fase uap akan segera
terbentuk setelah sejumlah cairan dipanaskan. Uap dipertahankan kontak

Univesitas Pamulang
21

dengan sisa cairannya (dalam waktu relative cukup) dengan harapan pada
suhu dan tekanan tertentu, antara uapa dan sisa cairan akan berada dalam
keseimbangan, sebelum campuran dipisahkan menjadi distilat dari residu.
Fasa uap yang mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah
menguap relative terhadap fasa cair, berarti menunjukkan adanya suatu
pemisahan. Sehingga kalau uap yang terbentuk selanjutnya diembunkan
dan dipanaskan secara berulang-ulang, maka akhirnya akan diperoleh
komponen-komponen dalam keadaan yang realatif murni. Kelebihan dari
jenis ini adalah :
a. Kapasitas uap dan cairan besar
b. Efisiensi tinggi
c. Pressure drop rendah
d. Biaya iinstalasi dan perawatan murah
e. Korosi rendah
f. Dapat menangani laju alir liquid dan gas yang besar
5. Tanki penyimpanan (T-01)
Tanki penyimpanan ini digunakan untuk menyimpan Dikloroetana
selama 30 hari pada tekanan 1 atm dan suhu 30C. titik didih Dikloroetilen
yang berada pada suhu 83,7C (1 atm) memungkinkan bahwa pada kondisi
penyimpanan tersebut, fasa cair dapat terjaga. Bentuk dari tanki
penyimpanan Dikloroetana ini adalah silinder vertical dengan flat bottom
dan torispherical roof.
Kelebihan dari tanki ini adalah mampu menahan tekanan
maksimum yang ditimbulkan oleh uap zat cair tanpa mempergunakan
ventilasi. Sehingga cocok untuk fluida yang mudah menguap.
6. Tanki penyimpanan 2 (T-02)
Tanki penyimpanan ini digunakan untuk menyimpan Klorin
selama 30 hari pada tekanan 14,7 atm dan suhu 30C. bentuk dari tanki
penyimpanan Klorin ini adalah spherical. Yang bertujuan untuk

Univesitas Pamulang
22

menghemat tanah yang digunakan sebagai tempat pembangunan tanki


tersebut.
7. Tanki penyimpanan 3 (T-03)
Tanki penyimpanan ini digunakan untuk menyimpan Asam
Klorida (HCl) selama 50 hari pada tekanan 1 atm dan suhu 30C. Bentuk
dari tanki penyimpanan Asam Klorida ini adalah silinder vertical dengan
flat bottom dan conical roof.
8. Tanki penyimpanan 4 (T-04)
Tanki penyimpanan ini digunakan untuk menyimpan
Tetrakloroetilen selama 31 hari pada tekanan 1 atm dan suhu 30C. Titik
didih Dikloroetanan yang berada pada suhu 121,3C (1 atm)
memungkinkan bahwa pada kondisi penyimpanan tersebut fasa cair dari
air dapat terjaga. Bentuk dari tanki penyimpanan air ini adalah silinder
vertical dengan flat bottom dan conical roof.
3.4.2 Peralatan Pendukung
1. Pompa 1 (P-01)
Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media
perpipaan dengan cara menambahkan energy pada cairan yang
dipindahkan dan berlangsung secara terus-menerus. Pompa beroperasi
dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antar bagian masuk (suction)
dan bagian keluar (discharge). Pompa 1 ini digunakan untuk mengalirkan
Dikloroetana ke vaporizer.
Tipe yang digunakan adalah single stage centrifugal pump dimana
pompa jenis ini terdiri dari satu impeller dan satu casing. Impeller
berfungsi untuk mengubah energy mekanis dari pompa menjadi energy
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan
pada sisi isao secara terus-menerus akan masuk mengisi kekosongan
akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. Sedangkan cairan
merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai

Univesitas Pamulang
23

pelindung elemen yang berputar, serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller dan mengkonversikan energy kecepatan cairan menjadi energy
dinamis.
Prinsip kerja dari pompa sentrifugal adalah mengubah energy
kinetis (kecepatan) cairan menjadi energy potensial (dinamis) melalui
suatu impeller yang berputar dalam casing. Kekuntungan dari pompa
sentifugal adalah :
a. Transportasi merata
b. Biaya konstruksi dan operasi lebih murah
c. Diperlukan lebih sedikit ruang
d. Tak perlu pondaasi
e. Bias juga untuk pengangkutan cairan yang kotor
f. Memungkinkan pengangkutan dalam jumlah besar
g. Banyaknya yang diangkat mudah diatur dengan penyetelan katup sisi
tekanan
h. Karena taka ada katup operasi lebih aman

Kerugian dari pompa sentrifugal adalah :

a. Pompa sentrifugal yang normal tak bias mengisap sendiri


b. Pompa sentrifugal yang bias mengisap sendiri adalah pompa yang di
desain khusus
c. Jumlah bahan yang diangkut dan tinggi pengangkutan tergantung satu
sama lain, dan efisiensi kecil, yang mana pada beban sebagian lebih
kecil lagi.
2. Pompa 2 (P-02)
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan pendingin ke reactor R-
01. Tipe yang digunakan adalah single stage centrifugal pump.
3. Pompa 3 (P-03)

Univesitas Pamulang
24

Pompa ini digunakan untuk mengalirkan air ke absorber AB-01


yang digunakan sebagai pelarut gas HCl. Tipe yang digunakan adalah
single stage centrifugal pump.
4. Pompa 4 (P-04)
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan hasil bawah separator
flash drum ke alat destilasi D-01. Tipe yang digunakan adalah single stage
centrifugasl pump.
5. Pompa 5 (P-05)
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan hasil atas destilasi 1 (D-
01) sebagai refluks. Tipe yang digunakan adalah single stage centrifugal
pump.
6. Pompa 6 (P-06)
Pompa ini digunakan untuk mengalirkan hasil bawah destilasi (D-
01) menuju tanki penyimpanan (T-04). Tipe yang digunakan adalah single
stage centrifugal pump.
7. Heat exchanger (V-01)
Jenis dari heat exchanger 1 adalah vaporizer. Vaporizer digunakan
untuk mengubah fasa Dikloroetana daric air menjadi uap dan menaikan
suhu sebelum masuk ke reactor 1. Tipe yang digunakan adalah shell and
tube dimana komponen dasarnya teridi dari pipa penyususn yang berada di
bagian dalam shell. Cara kerja pipa ini adalah fluida yang lebih panas ke
fluida pertama mengalir di dalam pipa bagian dalam saat fluida kedua
mengalir dalam ruang kosong diantara pipa. Panas mengalir melalui
dinding dalam pipa dari fluida yang lebih panas ke fluida yang lebih
dingin. Kelebihan dari jenis ini adalah :
a. Mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi
b. Karena tidak ada sambungan, resiko tercampurnya kedua fluida sangat
kecil
c. Mudah dibersihkan pada bagian fitting
d. Fleksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa

Univesitas Pamulang
25

e. Dapat dipasang secara seri ataupun parallel


f. Mudah bila kita ingin menambahkan luas permukaannya
g. Kalkulasi desain mudah dibuat dan akurat. Sedangkan kekurangannya
adalah terletak pada kapasitas perpindahan panasnya sangat kecil,
mahal, terbatas untuk fluida yang membutuhkan area perpindahan
kalor kecil (<50m2), dan biasanya digunakan untuk sejumlah kecil
fluida yang akan dipanaskan atau dikondensasikan
8. Heat exchanger 1 (HE-01)
Jenis dari heat exchanger 1 adalah heater. Heater yang
digunakanuntuk menaikan suhu sebelum masuk ke reactor. Tipe heat
exchanger yang digunakan adlah shell and tube dimana komponen
dasarnya terdiri dari pipa penyusun yang berada di bagian dalam shell.
Cara kerja pipa ini adalah fluida pertama mengalir di dalam pipa bagian
dalam saat fluida kedua mengalir dalam ruang kosong diantara tiga pipa.
Panas mengalir melalui dinding dalam pipa dari fluida yang lebih panas ke
fluida yang lebih dingin.
9. Heat exchanger 2 (HE-02)
Jenis heat exchanger 2 adalah cooler. Cooler digunakan untuk
mendinginkan atau menurunkan termperatur bahan yang keluar dari
reactor. Tipe cooler yang digunakan adalah shell and tube. Dalam tube,
uap panas didinginkan dengan media pendingin Downtherm A yang
dialirkan melewati sisi luar tube, kemudian keluar melalui Discharge Pipe
dengan temperature yang sudah turun.
10. Kondensor
Digunakan untuk mengkondensasi hasil keluaran menara destilasi.
Prinsip kondensasi di kondensor adalah menjaga tekanan uap superheat
umpan yang masuk ke kondensor pada tekanan tertentu kemudian suhu
umpan tersebut diturunkan dengan membuang sebagian kalornya ke
medium pendingin yang digunakan di kondensor.

Univesitas Pamulang
26

Sebagai medium pendingin digunakanair. Tipe kondensor yang


digunakan adalah shell and tube, sifat kondensor tipe ini adalah mampu
bekerja pada suhu dan tekanan tinggi dengan dua fluida yang mempunyai
perbedaan volume aliran yang sangat mencolok serta memiliki luas
permukaan yang besar (≥ 200 ft). uap panas yang masuk ke kondensor
dengan temperature yang tinggi dan bertekanan yang merupakan hasil
proses dari turbin. Kemudian uap panas masuk ke dalam suction pipe dan
kemudian mengalir dalam tube. Dalam tube, uap panas didinginkan
dengan media pendingin air yang dialirkan melewati sisi luar tube,
kemudian keluar melalui Discharge Pipe dengan temperature yang sudah
turun.
11. Reboiler
Digunakan pada menara destilasi untuk menguapjan kembali
produk bawah dan mensupply panas pada menara destilasi. Reboiler yang
digunakan adlah tipe shell and tube. Sifat reboiler tipe ini adalah
konstruksinya yang sederhana dan paling banyak digunakan secara umum
serta tidak memerlukan pompa karena ∆TLMTD besar sehingga steam akan
keluar dari bawah secara gravitasi. Kelebihan :
a. Persen penguapan tinggi
b. Dapat dipakai untuk kecepatan sirkulasi rendah
c. Biaya perawatan rendah

Sedangkan kelemahannya adalah :

a. Biaya instalasi mahal


b. Waktu tinggal lama
c. Tidak untuk operasional tekanan tinggi
d. Transfer panas rendah
12. Expander
Digunakan untuk menurunkan tekanan gas Klorin sebelum masuk
ke heat exchanger 1 dari tekanan 14,7 atm menjadi 1 atm, maka kondisi

Univesitas Pamulang
27

operasi pada reactor dapat berlangsung secara efisien karena tidak


memerlukan tekanan yang terlampau tinggi. Ini juga berpengaruh terhadap
keefisiensian perancangan alat karena dengan dapat menggunakan plat
dengan ketebalan lebih rendah untuk pembuatan reactor.
Jenis expander yang digunakan adalah gate valeve. Valve ini
didesain khusus untuk melepas tekanan berlebih yang ada di equipment
dan system perpipaan. Untuk mencegah kerusakan pada equipment, dan
lebih penting lahgi cedera pada pekerja, gate valve dapat melepas
kenaikan tekanan sebelum menjadi lebih ekstrim. Gate valve
menggunakan pegas baja yang secara otomatis akan terbuka jika tekanan
mencapai level yang tidak aman. Level tekanan pada valeve ini bias
diatur, sehingga bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan
terbuka. Ketika tekanan kembali normal, gate valve secara otomatis akan
tertutup kembali. Gate valve adalah jenis valve yang mekanismenya
secara otomatis melepaskan zat dari boiler, bejana tekan, atau system
ketika tekanan atau temperature melebihi batas yang ditetapkan.

Univesitas Pamulang
BAB 4
MANAJEMEN PERUSAHAAN

4.1 Organisasi Perusahaan


4.1.1 Bentuk Perusahaan
Pabrik Tetrakloroetilen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai :
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan Usaha : Tetrakloroetilena
Lokasi Perusahaan : Cilegon, Banten
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa
faktor, antara lain :
(Widjaya,2003)
1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham
perusahaan.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran
produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan.
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh
dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya atau
karyawan perusahaan.
5. Efesiensi dari manajemen, para pemegang saham dapat memilih
orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama yang
cukup cakap dan berpengalaman.
6. Lapangan usaha lebih luas suatu perseroan terbatas dapat menarik
modal yang sangat besar dari masyarakat , sehingga dengan modal
ini PT dapat memperluas usaha.
Ciri-ciri Perseroan Terbatas :
1. Perseroan Terbatas didirikan dengan akta dari notaris dengan
berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.

28 Univesitas Pamulang
29

2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari


saham-sahamnya.
3. Pemiliknya adalah para pemegang saham.
4. Perseroan Terbatas dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari para
pemegang saham.
5. Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada Direksi dengan
memperhatikan hukum-hukum perburuhan. Perseroan Terbatas
merupakan suatu badan hukum usaha yang didirikan oleh beberapa
orang. Dimana badan hukum ini memiliki kekayaan, hak dan
kewajiban sendiri yang terpisah dari pendiri (Pemegang Saham),
maupun pengurusnya (Dewan Komisaris dan Direktur Utama).
a. Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat ini diatur sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan di
dalam akte pendirian perusahaan,umumnya satu kali dalam
setahun.Rapat Umum Pemegang saham merupakan badan
tertinggi dalam Perseroan Terbatas. Badan ini mengangkat Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi serta memutuskan kebijaksanaan
umum yang harus dijalankan oleh perusahaan.
b. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham. Dewan ini bertugas untuk membina dan
mengawasi Dewan Direksi agar tidak merugikan perusahaan dan
menjalankan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan.
c. Dewan Direksi
Dewan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham Direksi merupakan penanggung jawab dalam
melaksanakan Dewan kebijaksanaan umum perusahaan yang telah
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Direksi terdiri dari Direktur Utama dan dibantu oleh empat
Direktur.

Universitas Pamulang
30

4.1.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat
menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena
berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi
tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan
sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas
yang dapat dijadikan pedoman, antara lain: (Zamani, 1998)
1. Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas.
2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam
organisasi.
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam
organisasi.
4. Adanya kesatuan arah (unity of direction).
5. Adanya kesatuan perintah ( unity of command ).
6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab.
7. Adanya pembagian tugas (distribution of work).
8. Adanya koordinasi.
9. Struktur organisasi disusun sederhana.
10. Pola dasar organisasi harus relatif permanen.
11. Adanya jaminan jabatan (unity of tenure).
12. Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal
dengan jasanya.
13. Penempatan orang harus sesuai keahliannya.
Dengan berpedoman pada azas tersebut maka diperoleh struktur
organisasi yang baik yaitu Sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis
kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula dalam
pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi
fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab
pada seorang atasan saja.
Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri
dari orang – orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasihat

Universitas Pamulang
31

akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tercapainya
tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan
organisasi garis dan staf ini, yaitu :
(Zamani, 1998)
1. Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas
pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran
kepada unit operasional.
Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik
perusahaan) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang
dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur
Produksi membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur
keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan
bagian umum. Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian
yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai
bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi
dan masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan
perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan
dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala
regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas
masing - masing seksi.
Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka perlu
dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya.
Staf ahli akan memberikan bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat
pengawas, demi tercapainya tujuan perusahaan.
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya.

Universitas Pamulang
32

2. Penempatan tenaga kerja yang tepat.


3. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan yang lebih efisien.
4. Penyusunan program pengembangan manajemen.
5. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada.
6. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila
tebukti kurang lancar.
Berikut gambar struktur organisasi pabrik Tetrakloroetilen dari
Dikloroetana dan Klorin dengan proses Klorinasi Kattalis Feri Klorida
kapasitas 55.000 ton / tahun.

Universitas Pamulang
33

Rapat Umum Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Direktur Utama

Staff Ahli

Direktur Utama & Produksi Direktur Pemasaran & Distribsi Direktur Personalia & Umum Direktur Keuangan

Kebag Kebag Kebag Kebag Kebag Kebag Umum Kebag Kebag Kebag
Teknik Produksi Pemasaran Distribusi Personalia Keuangan Akuntansi Pembelian

Kasie Diklat

Kasie Keamanan
Kasie Gudang

Kasie Rumah
Kasie Pemeliharaan

Kasie Kepegawaian
Kasie Proses

Kasie Utilitas

Kasie Pembelian Lokal


Kasie Instrumen

Tangga
Kasie Quality

Kasie Humas
Kasie Mesin

Kasie Impor
Control

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pabrik Tetrakloroetilen

Universitas Pamulang
34

4.1.3 Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi


4.1.3.1 Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang
mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya
operasi perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan
yang mempunyai bentuk PT. (Perseroan Terbatas) adalah Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS).
Pada RUPS tersebut, para pemegang saham berwenang :
(Widjaja, 2003)
1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur.
3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung
rugi tahunan dari perusahaan.
4.1.3.2 Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari
pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab
kepada pemilik saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
(Widjaja, 2003)
1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum,
target perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan
pemasaran.
2. Mengawasi tugas - tugas direksi.
3. Membantu direksi dalam tugas - tugas penting.
4.1.3.3 Dewan Direksi
Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam
perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju
mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada
dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah
diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi
direktur produksi dan direktur keuangan-umum.
Tugas direktur umum antara lain :

Universitas Pamulang
35

1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung


jawabkan pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir
pekerjaannya pada pemegang saham.
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat
kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham,
pimpinan, karyawan, dan konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan
persetujuan rapat pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur
produksi) dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan
dan umum).
Tugas dari direktur produksi antara lain :
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang
produksi, teknik, dan rekayasa produksi.
2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan
pekerjaan kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas dari direktur keuangan antara lain:
1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang
pemasaran, keuangan, dan pelayanan umum.
2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
kepala- kepala bagian yang menjadi bawahannya.
4.1.3.4 Staff Ahli
Staff ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas
membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang
berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staff ahli
bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang
keahlian masing - masing.
Tugas dan wewenang staff ahli meliputi :
1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
2. Memberi masukan-masukan dalam perencanaan dan
pengembangan perusahaan.
3. Memberi saran-saran dalam bidang hukum.

Universitas Pamulang
36

4.1.3.5 Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan Pengembangan terdiri dari tenaga-tenaga ahli
sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi.
Penelitian dan Pengembangan membawahi 2 departemen, yaitu
Departemen Penelitian dan Departemen Pengembangan.
Tugas dan wewenangnya meliputi :
1. Memperbaiki mutu produksi.
2. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi.
3. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang.
4.1.3.6 Kepala Bagian
Menurut Zamani (1998), secara umum tugas kepala bagian
adalah mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan
pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis
wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian
dapat juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian
bertanggung jawab kepada direktur Utama. Kepala bagian terdiri dari
:
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu
dan kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi
yang menjadi bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi
seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium.
Tugas seksi proses antara lain :
a. Mengawasi jalannya proses produksi.
b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian
yang tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang
berwenang.
Tugas seksi pengendalian, antara lain :
a. Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja
dan mengurangi potensi bahaya yang ada.
Tugas seksi laboratorium, antara lain:

Universitas Pamulang
37

a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan


pembantu.
b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
c. Mengawasi hal – hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
d. Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Produksi.
2. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian teknik, antara lain:
a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang
peralatan dan utilitas.
b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
Kepala Bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi
utilitas, dan seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran.
Tugas seksi pemeliharaan, antara lain :
a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan
pabrik.
b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik.
Tugas seksi utilitas, antara lain :
a. Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi
kebutuhan proses, air, steam, dan tenaga listrik.
Tugas seksi keselamatan kerja antara lain :
a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal - hal yang
berhubungan dengan keselamatan kerja.
b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran.
3. Kepala Bagian Keuangan
Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur
keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan dan
membawahi 3 seksi, yaitu seksi administrasi, seksi keuangan, dan
seksi pembelian.
Tugas seksi administrasi adalah menyelenggarakan pencatatan
utang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan,
serta masalah perpajakan.
Tugas seksi keuangan antara lain :

Universitas Pamulang
38

a. Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang,


dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan.
b. Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.
Tugas seksi pembelian, antara lain :
a. Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang
dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan proses
produksi.
b. Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur
keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.
4. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam
bidang bahan baku dan pemasaran hasil produksi, serta
membawahi 2 seksi yaitu seksi penjualan dan seksi pemasaran.
Tugas seksi penjualan, antara lain :
a. Mendistribusikan hasil produksi sesuai dengan strategi
pemasaran.
Tugas seksi pemasaran, antara lain :
a. Merencanakan strategi pemasaran hasil produksi.
b. Mengatur distribusi hasil produksi.
5. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam
bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta
mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya.
Kepala bagian ini membawahi seksi personalia, seksi humas, dan
seksi keamanan.
Seksi personalia bertugas :
a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya
tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya.
b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan
kondisi kerja yang tenang dan dinamis.

Universitas Pamulang
39

c. Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan


karyawan.
Seksi humas bertugas :
a. Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar
lingkungan perusahaan.
Seksi Keamanan bertugas :
a. Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun
bukan karyawan di lingkungan pabrik.
b. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan.
c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan
intern perusahaan.
6. Karyawan
Karyawan merupakan satuan terkecil dalam organisasi
perusahaan tugas dari karyawan adalah melaksanakan seluruh
kebijaksanaan perusahaan yang dibebankan kepadanya secara baik dan
benar, jujur dan bertanggung jawab, serta memiliki disiplin kerja yang
tinggi.
Sistem upah karyawan dibuat berbeda-beda tergantung pada
status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan keahlian. Menurut
status karyawan ini dapat dibagi menjadi 3 golongan, sebagai berikut:
a. Karyawan Tetap
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat
Keputusan (SK) Direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan
kedudukan, keahlian dan masa kerja.
b. Karyawan Harian
Karyawan yang diangkat dan diberhentikan tanpa Surat
Keputusan Direksi dan mendapatupah harian yang dibayar tiap
akhir pekan.
c. Karyawan Borongan
Karyawan yang digunakan oleh pabrik/perusahaan bila
diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk
suatu pekerjaan.

Universitas Pamulang
40

4.1.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik Tetrakloroetilen ini direncanakan beroperasi 330 hari
dalam 1 tahun dan 24 jam perhari. Sisa hari yang bukan hari libur
digunakan untuk perbaikan, perawatan dan shutdown. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan dibagi dalam 2 golongan, yaitu
karyawan shift dan non shift.
4.1.4.1 Karyawan Non Shift
Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani
proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian
adalah direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi serta bawahan
yang berada dikantor. Karyawan harian dalam 1 minggu akan
bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut :
Jam Kerja :
1. Hari Senin – Jumat : Jam 07.30 – 16.30
2. Hari Jumat : Jam 07.30 – 17.00
Jam Istirahat :
1. Hari Senin – Kamis : Jam 12.00 - 13.00
2. Hari Jumat : Jam 11.30 – 13.00
4.1.4.2 Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung
menangani proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu
dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan
dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah
operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gudang dan
bagian utilitas, pengendalian, laboratorium, dan bagian-bagian yang
harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan
pabrik. Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24
jam, dengan pengaturan sebagai berikut :
1. Shift Pagi : Jam 06.00-14.00
2. Shift Sore : Jam 14.00-22.00
3. Shift Malam : Jam 22.00-06.00

Universitas Pamulang
41

Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 kelompok


(A/B/C/D) dimana dalam satu hari kerja, hanya tiga kelompok yang
masuk, sehingga ada satu kelompok yang libur. Untuk hari libur atau
hari besar yang ditetapkan pemerintah, kelompok yang bertugas tetap
harus masuk. Jadwal pembagian kerja masing-masing kelompok
ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Hari
Kelompok
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A P P P L S S S L M M
B S S L S M M L P P P
C M L S M P L M S S L
D L M M P L P P M L S
Hari
KKelompok
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
e
t A M L P P P L S S S L

e B L M S S L M M M L P

r C P P M L S P P L M S

a D S S L M M S L P P M
n Hari
Kelompok
g 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
a A M M S L P P P L S S
n B P P L S S S L M M M
C S L M M M L S P P L
: D L S P P L M M S L P

P = Pagi
S = Sore
M = Malam
L = Libur
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi
oleh faktor kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung

Universitas Pamulang
42

mempengaruhi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu


kepada seluruh karyawan perusahaan dikenakan absensi. Disamping
itu masalah absensi digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai
salah satu dasar dalam mengembangkan karir para karyawan didalam
perusahaan.
4.1.5 Sistem Pengupahan
Pada pabrik Tetrakloroetilen ini sistem upah karyawan
berbeda-beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung
jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi
tiga golongan sebagai berikut:
1. Karyawan Tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat
keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan
kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya.
2. Karyawan Harian
Yaitu karyawan seperti buruh langsung atau karyawan yang
dibutuhkan sewaktu-waktu yang dibayar tiap akhir pekan
3. Karyawan Borongan
Yaitu karyawan yang digunakan pabrik secara borongan.
Karyawan ini menerima upah yang besarnya tidak tetap tergantung
jenis pekerjaan yang dilakukan.
Selain gaji rutin, bagi karyawan yang lembur juga diberikan gaji
tambahan dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Lembur Hari Biasa
Untuk setiap jam, besarnya satu setengah kali gaji per jam.
2. Lembur Hari Minggu atau Libur
Untuk setiap jam, besarnya dua kali gaji per jam.
3. Jika karyawan dipanggil untuk bekerja di pabrik diluar jam
kerjanya maka akan diberi gaji tambahan.
4.1.6 Fasilitas Bagi Karyawan
Selain upah yang dibayarkan serta pengaturan jadwal kerja
yang sudah dibuat sedemikian rupa, perusahaan juga menyediakan

Universitas Pamulang
43

fasilitas-fasilitas lain demi kesejahteraan karyawan, yaitu sebagai


berikut :
1. Jaminan Keselamatan Kerja
Perusahaan menyediakan fasilitas keselamatan kerja untuk
karyawan berupa perlengkapan-perlengkapan seperti :
a. Helm atau topi pengaman
b. Kacamata pelindung
c. Masker khusus
d. Sarung tangan khusus
e. Sepatu khusus di lapangan
2. Jaminan Asuransi
Perusahaan mengikutsertakan seluruh pegawainya dalam program
BPJS Kesehatan.
3. Tunjangan Hari Raya dan Bonus Tahunan
4. Fasilitas cuti tahunan sebanyak 12 hari kerja per tahun
5. Fasilitas Olahraga
6. Fasilitas kegiatan ibadah yaitu masjid
7. Fasilitas kesehatan, yaitu klinik dengan dokter dan perawat
4.1.7 Penggolongan dan Jumlah Tenaga Kerja
Tabel 4.2 Penggolongan dan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan
Jabatan dan Jenjang Pendidikan

Jenjang
No Jabatan Jumlah
Pendidikan
1 Komisaris Utama S1-S3 1
2 Komisaris S1-S3 1
3 Direktur Utama S1-S3 1
4 Direktur S1-S3 4
5 Staff Ahli S1-S3 2
6 Kepala Bagian S1 9
7 Kepala Seksi D3-S1 14
8 Sekretaris Direktur Utama D3-S1 1

Universitas Pamulang
44

9 Sekretaris Direktur D3-S1 4


Karyawan Shift
10 Bagian Produksi SMK-D3 20
11 Bagian Utilitas SMK-D3 12
12 Bagian Mesin SMK-D3 8
13 Bagian Instrumen SMK-D3 8
Bagian QC (Quality
14 SMK-D3 4
Control)
15 Bagian Gudang SMK-D3 4
16 Bagian Keamanan SMU 16
Karyawan Non Shift
17 Karyawan Litbang D3-S1 2
Karyawan Pemeliharaan &
18 D3-S1 4
Perawatan
Karyawan Bag. Pemasaran
19 D3-S1 5
& Penjualan
20 Karyawan Bagan Distribusi D3-S1 2
21 Karyawan Bagian Impor D3-S1 2
22 Karyawan Bagian Lokal D3-S1 2
Karyawan Bagian
23 SMK-D3 2
Keuangan
Karyawan Bagian
24 SMK-D3 2
Akuntansi
Karyawan Bagian
25 D1-D3 2
Kepegawaian
26 Karyawan Bagian Humas D3-S1 2
Karyawan Bagian Rumah
27 D3-S1 3
Tangga
28 Karyawan Bagian Diktat D3-S1 2
29 Dokter S1 1
30 Perawat D3-S1 1

Universitas Pamulang
45

31 Supir SMU 3
32 Karyawan Lapangan SMU 44

Tabel 4.3 Penggolongan dan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan


Jabatan
Sub
Bagian Unit Kabag Kasie Pekerja Jumlah
1 1
Proses 1 20 21
Utilitas 1 12 13
Produksi QC &
Litbang 1 6 7
Gudang 1 4 5
1 1
Mesin 1 8 9
Teknik Instrumen 1 8 9
Pemeliharaan 1 4 5
1 1
Pemasaran Pemasaran 1 3 4
Penjualan 1 2 3
Distribusi 1 2 3
1 1
Pembelian Impor 1 2 3
Lokal 1 2 3
Keuangan 1 2 3
Akuntansi 1 2 3
1 1
Personalia Kepegawaian 1 2 3
Diklat 1 2 3
1 1
Rumah
Umum Tangga 1 3 4
Keamanan 1 16 17
Humas 1 2 3
Jumlah 9 16 102 127
Komisaris Utama = 1
Komisaris = 1
Direktur Utama = 1
Direktur = 4
Sekretaris Direktur Utama = 1

Universitas Pamulang
46

Sekretaris Utama = 4
Staff Ahli = 2
Dokter = 1
Perawat = 1
Supir = 3
Karyawan Lapangan = 44
Jumlah = 63
Total Jumlah Pekerja = 63 + 127 = 190 Orang
4.1.8 Gaji Tenaga Kerja
Tabel 4.4 Gaji Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan
No Jabatan Gaji
1 Komisaris Utama Rp. 50.000.000
2 Komisaris Rp. 35.000.000
3 Direktur Utama Rp. 30.000.000
4 Direktur Rp. 20.000.000
5 Staff Ahli Rp. 15.000.000
6 Kepala bagian Rp. 8.500.000
7 Kepala Seksi Rp. 6.000.000
8 Sekretaris Direktur Umum Rp. 4.000.000
9 Sekretaris Direktur Rp. 3.500.000
Karyawan Shift
10 Bagian produksi Rp. 3.010.000
11 Bagian utilitas Rp. 3.010.000
12 Bagian mesin Rp. 3.010.000
13 Bagian instrument Rp. 3.010.000
14 Bagian QC (Quality Control) Rp. 3.300.000
15 Bagian Gudang Rp. 3.010.000
16 Bagian Keamanan Rp. 3.010.000
Karyawan Non Shift
17 Karyawan litbang Rp. 3.010.000
18 Karyawan pemeliharaan & Rp. 3.010.000

Universitas Pamulang
47

perawatan
Karyawan Bag. Pemasaran &
19 Rp. 3.010.000
penjualan
20 Karyawan bagian distribusi Rp. 3.010.000
21 Karyawan bagian impor Rp. 3.010.000
22 Karyawan bagian local Rp. 3.010.000
23 Karyawan bagian keuangan Rp. 3.010.000
24 Karyawan bagian akuntansi Rp. 3.010.000
25 Karyawan bagian kepegawaian Rp. 3.010.000
26 Karyawan bagian humas Rp. 3.010.000
27 Karyawan bagian rumah tangga Rp. 3.010.000
28 Karyawan bagian diklat Rp. 3.010.000
29 Dokter Rp. 3.800.000
30 Perawat Rp. 3.010.000
31 Supir Rp. 2.750.000
32 Karyawan lapangan Rp. 2.750.000

4.2 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


Keselamatan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting
dalam suatu proses perancangan pabrik, dalam penentuan konsep kerja,
disiplin kerja, tingkat efesiensi , dan lainnya. Keselamatan kerja menyangkut
keseluruhan proses produksi dan distribusi, baik barang maupun jasa. Dalam
hal ini, bahaya dapat ditimbulkan oleh peralatan kerja, proses, bahan, dan dari
tenaga kerjanya sendiri. Hal-hal tersebut sedapat mungkin dicegah dan
dikendalikan dengan pengadaan sarana penunjang keselamatan, baik berupa
teknologi baru yang tepat guna, peralatan canggih, disiplin kerja serta metode
penanganan bahan yang tepat, tetapi faktor yang utama dari keselamatan kerja
adalah manusianya itu sendiri. Keselamatan kerja dalam pabrik :
1. Pencegahan kecelakaan (cidera, cacat, kematian)
2. Penanganan bila terjadi kecelakaan (kuratif)

Universitas Pamulang
48

3. Tanggung jawab moral dari pabrik untuk memelihara kesejahteraan


seluruh karyawan dan lingkungan disekitar lokasi pabrik serta menjaga
kelestarian lingkungan.
4.2.1 Tinjauan Keselamatan Kerja
Dalam setiap industri yang mengelola bahan-bahan kimia,
keselamatan kerja mendapat perhatian yang sangat besar dari
perusahaan. Tujuan keselamatan kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970
(menurut UU perburuhan) adalah :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi
serta produktifitas keja.
2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di area kerja.
3. Memelihara sumber produksi dan untuk menggunakannya secara
aman dan efisien.
Sehingga dengan mengetahui karakteristik penting dari seluruh
bahan yang digunakan dan dihasilkan oleh pabrik, keselamatan kerja
dapat tercapai dengan baik.
4.2.2 Dasar Hukum Keselamatan Kerja
1. UUD 1945 pasal 27 ayat 2
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
2. UU.No.16/1996
Tentang pokok-pokok mengenai keselamatan kerja :
a. Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja
serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan
moral agama.
b. Pasal 10
Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup :
1) Norma keselamatan kerja
2) Norma kesehatan kerja

Universitas Pamulang
49

3) Norma kerja
4) Pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja.
3. UU No 1/1970
Tentang keselamatan dan kesehatan kerja, yang merupakan
spesifikasi dari pasal 10 UU No. 16/1996.
Menurut UU No. 1/1970, keselamatan kerja bertujuan untuk :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan demi kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktifitas nasional.
b. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat
kerja.
c. Memelihara sumber produksi dan untuk menggunakannya
secara aman dan efesien
4. Undang-undang No 3 tahun 1992 tentang Jamina Sosial Tenaga
Kerja
Undang-undang ini dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan jaminan sosial kepada setiap tenaga kerja dengan
mekanisme asuransi.
Ruang lingkup jaminan sosial tenaga kerja dalam undang-undang
ini meliputi :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Kematian
c. Jaminan Hari Tua
d. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Hal yang menyangkut perlindungan tenaga kerja adalah
perlind ungan keselamatan tenaga kerja, kesehatan, pemeliharaan
modal kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia.
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk:
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

Universitas Pamulang
50

c. Mencegah dan mengurangi biaya kebakaran.


d. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada
waktu kebakaran atau kejadia-kejadian lain yang berbahaya.
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan.
f. Memberikan alat pertolongan diri pada para pekerja.
g. Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau
menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap,
gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran.
h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja
baik fisik maupun non fisik, keracunan infeksi dan penularan.
i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j. Memelihara suhu dan kelembaban udara yang baik.
k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.
l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerja.
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang,
binatang, tanaman atau barang.
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimapanan barang.
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
r. Menyesuaikan dan mnyempurnakan pengamanan pada
pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah
tinggi.
4.2.3 Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pabrik tetrakloroetilen mengambil kebijaksanaan dalam
aspek perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan
keselamatan instalasi peralatan dan karyawan dimana keberhasilan
penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) didasarkan atas
kebijaksanaan pengelolaan K3 yang diambil oleh pemimpin
perusahaan yang diantaranya adalah :

Universitas Pamulang
51

1. Komitmen direktur utama.


2. Kepemimpinan yang tegas.
3. Organisasi K3 di dalam struktur organisasi perusahaan.
4. Sarana dan prasarana yang memadai.
5. Integrasi K3 pada semua fungsi perusahaan.
6. Dukungan semua karyawan dalam melaksanakan K3.
Sasaran pencapaian pengelolaan K3 adalah meminimalkan
kecelakaan yang disertai adanya produktifitas yang tinggi sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai secara optimal. Perlindungan
mempunyai tujuan agar tenaga kerja secara aman melakukan
pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan
produktifitas nasional.
Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai
hal disekitarnya yang mungkin dapat menimpa dan mengganggu
dirinya dalam melakukan pekerjaannya.
Program K3 perlu mendapatkan dukungan dari tenaga kerja itu
sendiri, adapun kewajiban dan hak tenaga kerja itu adalah :
1. Memberikan keterangan pabila diminta oleh pegawai
pengawas/Ahli PK3.
2. Memakai alat-alat perlindungan diri.
3. Mentaati syarat-syarat K3 yang diwajibkan.
4. Meminta pengurus untuk melaksanakan syarat-syarat K3 yang
diwajibkan.
5. Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan dimana syarat-syarat
K3 dari peralatan perlindungan diri tidak menjamin
keselamatannya.
4.2.4 Sifat dan Bahaya
Bahan berbahaya adalah bahan yang menghasilkan gas, debu
atau radiasi yang dapat menimbulkan iritasi, ledakan, korosi,
keracunan dan bahaya lainnya atau merusak bahan lain selama
pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan atau
penggunaan bahan tersebut.

Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai