MESIN LABOR PRODUK TOTAL PRODUK MARJINAL PRODUK

(UNIT) (QTY) (TP) (MP) RATA-RATA

(AP)
3 1 10 ∆ TP 10−0 TP 10
MP꞊ ꞊
∆ L(Q) 1−0
꞊ 10 AP ꞊ ꞊
L(Q) 1
꞊ 10
3 2 28 ∆ TP 28−10 TP 28
MP꞊ ꞊ ꞊ 18 AP ꞊ ꞊ ꞊ 14
∆ L(Q) 2−1 L(Q) 2
3 3 48 ∆ TP 48−28 TP 48
MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 3−2
꞊ 20 AP ꞊ ꞊
L(Q) 3
꞊ 16

3 4 88 ∆ TP 88−48 TP 88
MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 4−3 ꞊ 40 AP ꞊ ꞊
L(Q) 4
꞊ 22

3 5 108 ∆ TP 108−88 TP 108

MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 5−4
꞊ 20 AP ꞊ ꞊
L(Q) 5
꞊ 21.6

3 6 120 ∆ TP 120−108 TP 120

MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 7−6
꞊ 12 AP ꞊ ꞊
L(Q) 6
꞊ 20

3 7 114 ∆ TP 114−120 TP 114

MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 7−6
꞊ -6 AP ꞊ ꞊
L(Q) 7
꞊ 16.2

3 8 104 ∆ TP 104−114 TP 104

MP꞊
∆ L(Q)
꞊ 8−7
꞊ -10 AP ꞊ ꞊
L(Q) 8
꞊ 13

MIKRO EKONOMI
NAMA : LELI WARLINA
PRODI : MANAGEMENT_B
 KURVA PRODUKSI
L1 L3
L2 120
130 114
108 104
110
88
90
70
48
50 40
28
30 18 20 22 21.6
20 20
14 16 12 16.2 13
10
10 -6 -10
-10 1 2 3 4 5 6 7 8
TP 10 28 48 88 108 120 114 104
MP 10 18 20 40 20 12 -6 -10
AP 10 14 16 22 21.6 20 16.2 13

TP MP AP

Penjelasan:

TP dimulai dari titik awal mempunyai nilai yang meningkat hingga dapat mencapai nilai
maksimum pada saat jumlah labor bertambah. Tetapi setelah jumlah labor semakin bertambah
mengakibatlan turunnya jumlah TP. Karna MP sudah negative.
Sewaktu nilai MP naik, grafik AP mengikutinya, tapi lebih lambat, hingga L1. Dan Pada titik L1
ini MP mulai turun.
Pada titik L2 MP turun hingga sama dengan AP yang menaik. Antara titik L1 dan L2 MP turun
dibawah AP dan AP mulai mengikutinya turun.
AP maksimum berada dititik perpotongan dengan MP.
Pada L3, semakin tingginya angka Labor, menghasilkan MP negative.