Anda di halaman 1dari 4

JATUKRAMA

Belaian lembut menyentuh rikma

Membuatku membuka akara

Melihat sinar Mentari yang menusuk setiap ruang

Satu kata yang terucap kala itu,indah..

Kakiku mulai beranjak, melangkah keluar

Menyusuri setiap pepohonan

Menginjak butiran putih nan lembut

Tak terasa tanganku mengusap setiap butiran air mata

Dinginya laut merenggak lukaku kembali

Walau tebing menyapa dengan berbagai warna

Akaraku tak pernah dusta

Bahwa aku masih rindu dan menginginkannya

Laut tak pernah berhenti bercerita

Bagaimana ia menjelaskan semuanya

Agar membuatku tak membenci setiap sudut Samudra

Karna telah membuatku kehilangan permata

Rasa sesal tak berkesudahan

Rasa benci yang sudah mengakar


Pikiran dan perasaan hampa

Hentikan, aku sudah berantakan

Aku hampir lupa,bahwa sepihan air lautlah

Yang membuatku tertawa kegirangan

Walau sekarang sudah mengajarkanku arti kehilangan

Walau hampir membuat hidupku menyerah

Tuan sudah melepas

Berharap agar rasa cepat terpungkas

Padahal dulu pernah selaras

Kini telah ku coba mengikhlas

Laut maaf karna kadang kala aku membencimu

Walau sekarang aku sudah mulai mencintamu lagi

Walau rasa rindu masih menyerang setiap saat

Tapi harapku masih sama pada laut yang biru

Kini aku telah bersama tuan baru untuk menua

Tapi bukan berarti aku melupakanmu laut

Kau akan menjadi cerita baru untuk tuan barumu

Dan kenangan akan terus berjalan dengan segala rasa alam


Laut…walau aku selalu merindu

Dan ingin membuatmu membiru seperti kala dulu

Jujur aku senang kau masih disini

Tak melahap seisi bumi

Pelukan anginmu selalu menenangkanku

Kumohon teruslah bercerita

Tentang rindu dan harapan

Yang membuatku merenung akan masa depan

Terimakasi laut,aku juga sudah memaafkanmu

Tolong teruslah bercerita tentang keindahanmu

Tolong teruslah indah tanpa merenggut kebahagiaanku lagi

Tolong teruslah ada,jangan membuatku merindu kembali…


Hampir tuntas

Laut…

Kamu indah, ucapku setiap saat

Tapi kenapa insan itu terus berusaha membunuhmu?

Membuatmu tak lagi membiru

Setiap prahu memeluk menyelamatkan juga mematikan

Meski pesisir terlihat silau layaknya permata

Tapi itu hanya fatamorgana

Karna sejujurnya itu hanya tipu belaka

Anda mungkin juga menyukai