Anda di halaman 1dari 15

1

LAYANAN INFORMASI MENGGUNAKAN PAPAN BIMBINGAN AKTIF TERHADAP


KEMANTAPAN ARAH PILIHAN KARIR SISWA

Jumriati
Guru Bimbingan dan Konseling, SMA Negeri 1 Maros
email:

Abstrak: Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan quasi - eksperimental design dengan desain penelitian non-equivalent
control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 60 orang
yang terdiri atas 30 siswa dalam kelompok ekperimen dan 30 siswa dalam kelompok kontrol
yang mengalami kemantapan arah pilihan karir siswa rendah. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah skala kemantapan arah pilihan karir, observasi dan wawancara awal. Hasil
penelitian ini mengemukakan bahwa (1) Pelaksanaan layanan informasi karir dengan
menggunakan papan bimbingan aktif terhadap kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA
Negeri 1 Maros dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sudah dirancang melalui 5 kali
pertemuan, (2) Kemantapan arah pilihan karir siswa sebelum layanan informasi karir dengan
menggunakan papan bimbingan aktif, berada pada kategori rendah. Namun setelah
pemberian layanan informasi karir menggunakan papan bimbingan aktif, kemantapan arah
pilihan karir siswa berada pada kategori tinggi, (3) Pelaksanaan layanan informasi karir
dengan menggunakan papan bimbingan aktif dapat meningkatkan arah pilihan karir siswa.
Artinya siswa yang diberikan layanan informasi karir menggunakan papan bimbingan aktif
menunjukkan peningkatan tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA Negeri
1Maros.

Kata Kunci: Papan bimbingan aktif, arah pilihan karir.

Abstract: The research employed quantitative approach by using quasi-experimental design


with non-equivalent control group design. The subjects of the research 60 students of class XI
consisted of 30 students in the experiment group and 30 students in the control group who
had low career choices solidity. The data collection techniques employed career choice
solidity scale, observation, and initial interview. The results of the research reaveal that (1)
the implementation of career information service by using active guidance board toward
career choices solidity of the students at SMAN 1 Maros was implemented based on the
procedure which designed in 5 meeting, (2) the students’ career choices solidity before the
implementation of career information service by using active guidance is in low category,
however, after the implematation of career information service by using active guidance
board, the students’ career choice solidity is in high category, (3) the implementation of
career information service by using active guidance board can improve the students’ career
choice solidity, meaning that students who were given career information service by using
active guidance board showed the improvement of career choices solidity level at SMAN 1
Maros.
2

Keywords: Active guidance board, career choice.

PENDAHULUAN benar-benar sesuai dan cocok dengan


potensi-potensi diri dari orang-orang yang
Memasuki jenjang SMA/SMK/MA menjabatnya, sehingga setiap orang yang
hal yang terpenting setelah lulus nantinya memegang pekerjaan yang dijabatnya akan
adalah untuk menentukan kemantapan arah merasa senang untuk menjabatnya, dan
pilihan karirnya, seperti halnya mengikuti kemudian mereka akan berusaha
kursus atau melanjutkan ke studi yang lebih semaksimal mungkin untuk meningkatkan
tinggi ataupun memilih jurusan/program prestasinya, mengembangkan potensi
studi yang ada diperguruan tinggi. Untuk dirinya, lingkungannya, serta sarana dan
melangkah memilih studi lanjut harus prasarana yang diperlukan dalam menunjang
dipertimbangkan segala aspek kemampuan pekerjaan yang sedang dijabatnya.
seperti bakat, minat, akademik, dana, waktu, Pengetahuan dan kemantapan arah
izin orang tua, jurusan, dan hambatan- pilihan karir diri akan potensi, bakat dan
hambatan. Agar dalam memilih arah pilihan minat serta pekerjaan yang tepat untuk
karirnya tidak terjadi penyesalan nantinya. individu masing-masing juga akan
Maka dari itu yang terpenting menentukan meminimalisir fenomena salah jurusan yang
ke arah masa depan yang dicita-citakan selama ini kerap terjadi. Untuk menunjang
perlu pengarahan yang tepat. Hal tersebut hal tersebut diperlukan adanya kemantapan
sesuai dengan pendapat Hurlock (2005: 279) arah pilihan karirnya. Kemantapan arah
bahwa: pilihan karir yang baik merupakan hasil dari
“Penyesuaian pertama yang suatu proses yang berkesinambungan dan
dianggap pokok adalah memilih memerlukan waktu yang cukup lama agar
bidang yang cocok dengan bakat, terdapat kesesuaian antara harapan dan cita-
minat dan faktor psikologis lainnya cita yang diinginkan. Upaya yang ditempu
yang secara hakiki sulit dipungkiri untuk mengatasi hal tersebut antara lain
agar kesehatan mental dan fisiknya seperti yang dikemukakan oleh Hoppock
sebagai orang dewasa dapat terjaga”. (Gani, 2012) bahwa informasi mengenai diri
sendiri berpengaruh terhadap pemilihan
Pada umumnya individu jabatan karena informasi itu membantu kita
memerlukan suatu pekerjaan, dimana di dalam antisipasi, apakah kita akan
dengan pekerjaan yang digelutinya tersebut berhasil atau tidak dalam melaksanakan
membawanya pada tujuan yang diinginkan. pekerjaan yang dibutuhkan.
Masyarakat secara luas saat ini berbagai Menurut Muskita (2014: 143)
jenis pekerjaan yang ada, tetapi pekerjaan bahwa konselor sekolah diharapkan paham
yang telah digeluti individu tidak semuanya dan dapat melihat keadaan yang terjadi pada
memperoleh hasil serta membahagiakan siswa sehingga dalam pemberian layanan
sebagaimana yang menjadi tujuan awalnya informasi karir tidak saja pada saat
khususnya pada minat yang dimilki. menjelang tamat sekolah. Yusuf (2008)
Dalam kaitan ini Munandir (2008) mengungkapkan bahwa masa remaja
karir seseorang bukanlah hanya sekedar merupakan proses terbentuknya pendirian
pekerjaan apa yang telah dijabatnya, atau pandangan hidup atau cita-cita hidup
melainkan suatu pekerjaan atau jabatan yang yang dapat dipandang sebagai penemuan
3

nilai-nilai kehidupan yang mencerminkan pemahaman terhadap arah pilihan karirnya


pola pribadi individu itu sendiri. Banyak dari yang rendah dan mengakibatkan kesulitan
siswa hanya melihat dari sisi temanya atau untuk memilih pilihan karirnya pada jenjang
apa yang dilihat dari keluarganya sehingga sekolah selanjutnya setelah lulus dari
cita-citanya atupun pandangan hidupnya sekolah menengah atas. Beliau
belum sesuai dengan personal individu itu menambahakan bahwa salah satu upaya
sendiri. Dilihat dari kenyataan yang ada yang telah dilakukan guru BK untuk
tersebut maka hendaknya individu mulai meningkatkan kemantapan arah pilihan karir
mempersiapkan karirnya secara matang siswa adalah melaksanakan layanan
terutama sejak masa SMA karena saat SMA informasi melalui metode ceramah klasikal,
seseorang sudah waktunya untuk namun hasil yang diperoleh belum cukup
mempersiapkan diri agar kemantapan dalam baik karena siswa merasa perlu adanya
arah pilihan karirnya sesuai dengan apa yang penambahan materi yang lengkap tentang
diharapkan. Hal ini tentu sesuai dengan studi lanjut. Selanjutnya yang didukung oleh
tugas perkembangan di SMA bahwa hasil observasi lapangan menunjukkan
mengenal bakat, minat, serta arah bahwa terdapat beberapa siswa belum tahu
kecenderungan karir dan apresiasi seni. pasti atau belum bisa menentukkan arah
Informasi pendidikan tinggi dan pilihan karirinya setelah tamat di SMA
infomasi jabatan merupakan informasi yang nantinya.
termasuk dalam informasi karir dengan Data lain yang diperoleh adalah
menggunakan Papan Bimbingan Aktif. faktor penyebab terjadinya kurang
Informasi pendidikan lanjutan sesudah SMA kemantapan arah pilihan karir diatas
belum begitu spesifik karena belum dikarenakan pelaksanaan layanan informasi
menjurus pada pekerjaan atau karir tertentu. dilaksanakan secara insidental, tingginya
Secara garis besar informasi pendidikan biaya untuk tes bakat minat yang dilengkapi
yang diperlukan para (calon) lulusan SMA dengan saran-saran jurusan, keadaan
adalah: program-program layanan khusus, ekonomi orangtua, teman sebaya, faktor
misalnya diperusahaan-perusahaan industri; peluang kerja, dan kurangnya
kemungkinan lain yang dapat dimasuki oleh wawasan/pengetahuan serta kurangnya
lulusan SMA, seperti memasuki jajaran TNI, informasi terhadap kemanatapan arah
dan sebagainya. Mengingat sempitnya pilihan karir siswa.
lapangan pekerjaan sekarang ini, maka yang Siswa yang kurang kemantapan arah
pendidikan terakhirnya hanya SMA akan pilihan karirnya ditandai dengan adanya; 1)
merasa kesulitan, untuk itu disarankan agar tidak mengenal potensi diri (bakat dan
mengikuti kursus-kursus keterampilan minat), dimana siswa harus mengenal bakat
tertentu yang dapat dijadikan sebagai bekal minat siswa karena tidak akan pernah
dalam berkarir. berkembang seseorang apabila mereka tidak
Kenyataan dilapangan menunjukkan memiliki minat akan suatu pekerjaan, sama
bahwa tingkat pemahaman terhadap halnya dengan pemilihan pilihan karir,
pemilihan karir siswa di SMA Negeri 1 apabila siswa sudah tidak berminat dengan
Maros, khususnya pada kelas XI (Sebelas) sekolah atau jurusan itu maka itu akan
masih kurang, hal ini terkait dari beberapa membuat siswa akan kurang nyaman dengan
pihak yaitu koordinator BK dan siswa itu jurusan., 2) tidak mampu memahami sekolah
sendiri. Adapun wawancara dari koordinator lanjutan, banyak siswa yang masih kurang
BK mengatakan bahwa terdapat beberapa pemahaman di sekolah lanjutan yang akan
siswa kelas XI yang teridentifikasi memiliki dipilihnya setelah tamat SMA nantinya
4

hanya memahami dari sisi luarnya saja tidak Melihat kondisi yang terjadi di
terlalu mendalam. 3) kurang dapat sekolah di atas, maka penulis memberikan
membedakan jurusan atau program studi salah satu alternatif atau metode yang
yang diminati, dalam hal ini siswa masih dianggap mampu meningkatkan pemahaman
kurang dapat membedakan sekolah lanjutan terhadap studi lanjut setelah tamat
yang akan nanti dia pilih. 4) tidak mampu SMA/MA/SMK, yaitu dengan menggunakan
membuat pilihan, sebagian siswa belum bisa layanan informasi menggunakan papan
membuat pilihan sendiri karena adanya rasa bimbingan aktif.
ragu-ragu dalam diri siswa, sebagian siswa Papan bimbingan merupakan salah
dalam pemilihan sekolah lanjutan karena satu media yang efektif bagi perubahan
kemauan orang tua, atau karena faktor teman perilaku siswa. Papan bimbingan adalah
sebaya. papan yang khusus digunakan untuk
Pemberian informasi karir, baik mempertunjukkan materi-materi bimbingan
yang diperoleh dari guru pembimbing dan konseling yang berisi artikel, gambar,
maupun dari sumber-sumber informasi yang bagan poster, dan objek dalam bentuk tiga
lain diharapkan siswa dapat memperoleh dimensi.
gambaran tentang studi yang akan dipilih Walgito (2004:183) menjelaskan
dan ditempuhnya. Sehingga memudahkan bahwa penyelenggaraan Papan Bimbingan
siswa dalam memahami studi yang di merupakan salah satu aspek kegiatan untuk
minatinya. merealisasikan bimbingan dan konseling di
Dalam arah pilhan karir khususnya sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam penelitian ini adalah berupa tujuan dari pembentukkan papan bimbingan
kemampuan diri dalam mengerti atau adalah memberikan informasi yang jelas
mengetahui dengan benar terhadap pilihan untuk membekali individu (siswa) dalam
karir yang tepat sehingga dapat lebih hidupnya.
mengenal karir di masa yanga akan datang Melalui layanan informasi karir
setelah tamat kelak. Media yang tepat dan dengan menggunakan papan bimbingan aktif
sesuai dengan arah pilihan karir siswa akan ini, diharapkan dapat meningkatkan
dapat meningkatkan pemahaman siswa kemantapan siswa terhadap arah pilihan
terhadap berbagai macam karir serta mampu karirnya yang akan diterima dari guru
meningkatkan pengalaman dan hasil belajar pembimbingnya karena dengan ini siswa
sehingga siswa bisa mempertinggi hasil tidak mengalami kebingungan lagi dalam
belajar. Hal ini sejalan dengan Sudjana arah pilihan karirnya. Dari uraian tersebut,
(2008) yang berpendapat bahwa media maka penulis mencoba mengkajinya dalam
pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar penelitian yang berjudul “Pengaruh Layanan
siswa. Informasi Karir dengan Menggunakan
Berdasarkan uraian diatas maka Papan Bimbingan Aktif terhadap
Pemberian layanan informasi karir Kemantapan Arah Pilihan Karir Siswa di
menggunakan papan bimbingan aktif ini SMA Negeri 1 Maros”
diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan Mengacu pada latar belakang
tidak bosan, serta siswa lebih bersemangat masalah sebagai mana di paparkan diatas,
untuk memahami informasi karirnya. maka permasalahan yang dikaji dalam
Informasi karir ini berupa macam-macam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1)
informasi tentang berbagai jurusan apa yang Bagaimanakah gambaran pelaksanaan
ada di PTN atau PTS dan bisa lanjut layanan informasi karir dengan
kemana, serta pekerjaan yang tepat baginya. menggunakan papan bimbingan aktif
5

terhadap kemantapan arah pilihan karir keberadaan populasi merupakan hal yang
siswa di SMA Negeri 1 Maros?., 2) mutlak sebagai sumber data atau informasi
Bagaimana gambaran kematapan arah penelitian guna menjawab permasalahan
pilihan karir siswa SMA Negeri 1 Maros penelitian. Populasi dalam penelitian ini
sebelum dan sesudah diberi perlakuan adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Maros
berupa layanan informasi karir dengan Tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 240
menggunakan papan bimbingan aktif?., 3) siswa.
Apakah ada pengaruh layanan informasi Sampel adalah bagian dari jumlah
karir dengan menggunakan papan dan karakteristik yang dimiliki oleh
bimbingan aktif terhadap kemantapan arah populasi. maka ditetapkan untuk dilakukan
pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Maros? penelitian pada sampel sebanyak 60 siswa.
Sehubungan dengan permasalahan Karena semua anggota populasi dinilai
diatas, maka tujuan yang ingin dicapai Homogen, yaitu kelas XI yang berada pada
dalam pelaksanaan penelitian ini adalah lingkungan sekolah yang sama, pengambilan
sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui sampel penelitian dilakukan secara simple
gambaran pelaksanaan layanan informasi random sampling, dengan alasan karena
karir dengan menggunakan papan penelitian ini berspektif gender, maka
bimbingan aktif terhadap kemantapan arah membutuhkan siswa laki-laki dan siswa
pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Maros., perempuan yang berjumlah sama atau relatif
2) Untuk mengetahui gambaran pemahaman sama, maka dengan melihat jumlah siswa
terhadap kemantapan arah pilihan karir laki-laki dan siswa perempuan pada kelas
siswa SMA negeri 1 Maros sebelum dan XI.
sesudah diberikan perlakuan berupa layanan Adapun teknik pengumpulan data
informasi karir dengan menggunakan papan yang digunakan dalam penelitian ini adalah,
bimbingan aktif., 3) Untuk menguji ada kuesioner merupakan teknik pengumpulan
tidaknya pengaruh layanan informasi karir data yang dilakukan dengan cara memberi
dengan menggunakan papan bimbingan aktif seperangkat pernyataan tertulis kepada
terhadap kemantapan arah pilihan karir respon untuk dijadwalkan. Angket diberikan
siswa di SMA Negeri 1 Maros. kepada sampel untuk memperoleh gambaran
tentang kemantapan arah pilihan karier
METODE siswa pada kelompok eksperimen sebelum
(pretest) maupun sesudah (postest) diberikan
Pendekatan yang digunakan dalam kemantapan arah pilihan karier berupa
penelitian ini adalah jenis penelitian quasi visualisasi audio visual.
eksperimen desain. Model rancangan Sebelum digunakan untuk penelitian
penelitian ini adalah pretest -posttest control lapangan, angket di uji validasi ahli dan di
group desing yang dapat digambarkan uji coba di lapangan dan kemudian
sebagai berikut: dilakukan uji validitas dan reliabilitas angket
Penelitian ini mengkaji dua variabel, penelitian.
yaitu: pengaruh layanan informasi Dari hasil uji validitas skala dengan
menggunakan papan bimbingan aktif menggunakan pengolahan komputer
sebagai variabel bebas atau yang program SPSS 20,0 dengan pertimbangan
mempengaruhi (independen), dan kriteria dibawah atau kurang dari 0,3 dapat
“kemantapan arah pilihan karier“ sebagai dinyatakan item pernyataan tersebut tidak
variabel terikat atau yang dipengaruhi valid. ditemukan bahwa dari 50 item
(dependen). Dalam suatu penelitian pernyataan, yang tidak valid sebanyak 9
6

item karena r hitung yang diperoleh < (lebih bimbingan aktif terhadap kemantapan arah
kecil atau kurang) dari 0,300 yaitu nomor 4 pilihan karir siswa dengan melakukan
(0,286), nomor 12 (-0,126), nomor 21 pengamatan langsung terhadap objek
(0,286), nomor 48 (0,269), Sehingga angket penelitian.
setelah uji validitas sebanyak 46 item Analisis data penelitian
pernyataan. dimaksudkan untuk menganalisis data hasil
Dalam penentuan tingkat realibilitas angket berkaitan dengan kemantapan arah
suatu instrumen penelitian dapat diterima pilihan karier dalam melanjutkan
bila memiliki koefisien alpha lebih besar pendidikan, teknik analisis data yang
dari 0,60 sesuai yang dikemukakan oleh digunakan adalah analisis deskriftif dan
Nugroho & Suyuthi (Sujianto 2009). analisis t-test.
Sehingga instrumen penelitian ini dikatakan Gambaran umum tentang tingkat
realibel karena memiliki koefisien alpha > kemantapan arah pilihan karir siswa
0,60 yakni sebesar 0,963 (dapat dilihat pada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan,
lampiran). dilakukan dengan menggunakan skor ideal
Teknik observasi ini dilakukan tertinggi dan skor terendah setelah
untuk mengetahui keseriusan dan kefektifan melakukan pretes dan post-test. Adapun
individu dalam mengikuti kegiatan layanan kategorisasi tersebut yaitu:
informasi karir dengan menggunakan papan

Tabel 3.6: Kategorisasi siswa dalam kemantapan arah pilihan karir


Interval Kategori
151 – 185 Sangat Tinggi
116 – 150 Tinggi
81 – 115 Rendah
46 – 80 Sangat Rendah

Analisis satistik inferensial untuk layanan informasi karir menggunakan papan


menguji hipotesis yang telah diajukan. bimbingan aktif. Penelitian dilakukan secara
Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji eksperimen.
dengan statistik parametrik dengan Analisis statistik deskriptif
menggunakan t-test. Penggunaan statistik dilakukan untuk memperoleh gambaran
mensyaratkan bahwa data setiap variabel tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa
yang akan dianalisis harus berdistribusi sebelum dan sesudah diberikan layanan
normal dan homogen. Oleh karena itu informasi karir dengan papan bimbingan
dilakukan pengujian normalitas data dan aktif terhadap siswa kelas XI di SMA Negeri
pengujian homogenitas data. 1 Maros. Data hasil penelitian yang
diperoleh adalah data hasil pengisian angket
HASIL DAN PEMBAHASAN kemantapan arah pilihan karir.
Gambaran tingkat kemantapan arah
Bab ini membahas tentang hasil pilihan karir siswa sebelum dan sesudah
penelitian dan pembahasan hasil penelitian. diberikan layanan informasi karir
Penelitian yang dilaksanakan di SMA menggunakan papan bimbingan aktif pada
Negeri 1 Maros bertujuan mengetahui kelompok eksperimen, Perbandingan
gambaran tingkat kemantapan arah pilihan kemantapan arah pilihan karir siswa
karir siswa sebelum dan sesudah diberikan berdasarkan pretest dan posttest pada
7

kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pre-test dan Post-test kelompok eksperimen
Interval Kategori Kelompok Eksperimen
Pre-test Post-test

F (%) f (%)

151 – 185 Sangat Tinggi - - 12 40


116 – 150 Tinggi 2 6,66 18 60
81 – 115 Rendah 15 50 - -
46 – 80 Sangat Rendah 13 43,34 - -
30 100% 30 100%
Sumber : Hasil Analisis item kelompok eksperimen
informasi karir menggunakan papan
Tabel di atas menunjukkan bahwa bimbingan aktif berada pada kategori tinggi.
tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa Hasil uji deskriptif pada tabel 4.2
di SMA Negeri 1 Maros sebelum diberi menunjukkan informasi adanya perbedaan
papan bimbingan aktif, yaitu tidak ada hasil analisis deskriptif data hasil pre-test
responden yang berada dalam kategori dan post-test hasil angket kemantapan arah
sangat tinggi, kemudian kategori tinggi pilihan karir siswa. Hasil deskriptif data pre-
sebanyak 2 responden atau (6,66 %), pada test diperoleh nilai mean (rata-rata) 90.2000
kategori rendah sebanyak 15 responden atau dari 20 sampel dengan nilai standar deviasi
(50%), kemudian kategori sangat rendah 13 11.55126 dengan nilai minimum 73.00 serta
responden atau (43,34 %) dan tidak ada median 92.0000. hasil deskriptif data post-
yang berada pada kategori sangat tinggi . test diperoleh data mean (rata-rata) 143.2500
Selanjutnya sesuai dengan nilai rata-rata dari 20 sampel dengan nilai standar deviasi
skor yang diperoleh sebesar 90,2 dimana 11.80042 dengan nilai minimum 130.00
nilai rata-rata tersebut pada interval 81-115 serta median 138.5000. Data empirik hasil
yang berarti rendah. Hal ini berarti bahwa analisis deskriptif diperoleh informasi yang
tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa menunjukkan adanya perbedaan rata-rata
di SMA Negeri 1 Marosr berada pada hasil pre-test dan rata-rata hasil post-test
kategori rendah. dari hasil angket kemantapan arah pilihan
Setelah diberikan perlakuan papan karir siswa.
bimbingan aktif, maka tingkat kemantapan Berdasarkan data deskriptif dan data
arah pilihan karir siswa menunjukkan frekuensi diperoleh informasi adanya
peningkatan, dimana pada kategori sangat perbedaan secara umum antara hasil pre-test
tinggi 12 responden atau (40%), kemudian dan hasil post-test setelah diberikan
pada kategori tinggi 18 respoden atau (60%) perlakuan berupa papan bimbingan aktif.
dan tidak ada pada kategori rendah dan Data hasil post-test diperoleh mean rata-rata
sangat rendah. Selanjutnya sesuai dengan 143.2500 lebih tinggi, sedangkan data hasil
nilai rata-rata skor yang diperoleh sebesar post-test diperoleh mean rata-rata 90.2000
116-150 yang berarti tinggi. Hal ini lebih rendah. Berdasarkan data distribusi
menunjukkan bahwa Tingkat kemantapan data frekuensi diperoleh informasi yang
arah pilihan karir setelah diberikan layanan menggambarkan interepretasi tingkat
kemantapan arah pilihan karir siswa pada
8

hasil post-test dikategorikan tinggi, tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa
sedangkan tingkat kemantapan arah pilihan di SMA Negeri 1 Maros. Kelompok kontrol
karir siswa pada hasil pre-test dikategorikan hasil pre-test dan post-test dimana kelompok
rendah. kontrol tidak diberikan papan bimbingan
Gambaran tingkat kemantapan arah aktif yang sama dengan kelompok
pilihan karir siswa sebelum dan sesudah eksperimen, yang disajikan dalam bentuk
diberikan layanan informasi karir pada tabel distribusi frekuensi dan persentase
kelompok control, Berikut ini disajikan data dengan berdasarkan data penelitian.

Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Pelaksanaan Pretest dan Posttest kelompok kontrol
Kelompok Kontrol

Interval Kategori Pre-test Post-test


F (%) f (%)
151 – 185 Sangat Tinggi - - - -
116 – 150 Tinggi - - - -
81 – 115 Rendah 18 60 20 66,66
46 – 80 Sangat Rendah 12 40 10 33,34
Jumlah 30 100 % 30 100 %
Sumber : Hasil analisis item kelompok kontrol
responden sehingga menurun menjadi 2
Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat responden atau (33,34%).
kemantapan arah pilihan karir siswa SMA Hasil uji dekriptif pada tabel 4.3
Negeri 1 Marosr untuk kelompok kontrol menunjukkan informasi adanya perbedaan
saat pre-test yaitu tidak ada responden yang sedikit dari hasil dekriptif data hasil pre-test
berada pada kategori sangat tinggi dan dan post-test hasil angket kemantapan arah
kategori tinggi. Pada kategori rendah 18 pilihan karir siswa. Hasil dekriptif data pre-
responden atau (60%) kemudian 12 test diperoleh nilai mean (rata-rata) 88.9000
responden atau (40%). Selanjutnya sesuai dari 20 sampel dengan nilai standar deviasi
dengan nilai rata-rata skor yang diperoleh 13.22239 dengan nilai minimum 66.00 dan
sebesar 88,9 dimana nilai rata-rata tersebut nilai maksimun 102.00 serta median 94.5000
pada interval 81-115 yang berarti rendah. . Hasil deskriptif data post-test data mean
Hal ini berarti bahwa tingkat kemantapan (rata-rata) 98.8500 dari 20 sampel dengan
arah pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 nilai standar deviasi 10.83501 dengan nilai
Marosr berada pada kategori rendah. minimum 78.00 dan nilai maksimun 113.00,
Pada saat post-test kondisi pada serta median 101.5000. Dari data pre-test
kategori rendah menunjukkan peningkatan diperoleh mean (rata-rata) 88.9000 rendah ,
sedikit yaitu 2 reponden sehingga menjadi sedangkan data hasil post-test diperoleh
20 responden atau (66,66 %). Dimana mean (rata-rata) 98.8500 masih dalam
kategori sangat rendah sebanyak 10 kategori rendah tidak ada perubahan dari
hasil pre-test dan hasil post-test. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.3.
9

Tabel 4.3 Tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Maros

Jenis Data Kelompok Mean Interval (skor) Klasifkasi


Pre-test Eksperimen 90,2 81 – 115 Rendah
Kontrol 88,9 81 – 115 Rendah
Post-test Eksperimen 143,2 116 - 150 Tinggi
Kontrol 98,8 81 – 115 Rendah
Sumber : Hasil pre-test dan post-test

Dengan demikian, dapat bimbingan aktif memperlihatkan adanya


disimpulkan bahwa tingkat kemantapan arah perubahan yang signifikan. Selanjutnya,
pilihan karir siswa setelah diberi papan skor tingkat kemantapan arah pilihan karir
bimbingan aktif berada pada kategori tinggi, siswa pada kelompok eksperimen berada
pada pre-test rendah. Sedangkan pada pada kategori tinggi, sedangkan pada
kelompok kontrol berada pada kategori kelompok kontrol berada pada kategori
rendah pre-test dan kategori tetap rendah rendah.
pada post-test. Jadi tingkat kemantapan arah Analisis Observasi Pelaksanaan
pilihan karir siswa sebelum dan sesudah Layanan Informasi Karir dengan
diberikan perlakuan berupa papan menggunakan papan bimbingan aktif,

Tabel 4.5 Hasil Persentase Observasi Tingkat Kemantapan arah pilihan karir Siswa
Berdasarkan Hasil Analisis Persentase Individual
Pertemuan
Persentase Kriteria
I II III IV V
80%-100% Sangat Tinggi - 2 5 20 25
60%-79% Tinggi 2 8 15 10 5
40%-59% Sedang 8 14 10 - -
20%-39% Rendah 15 6 - - -
0%-19% Sangat Rendah 5 - - - -
Jumlah 30 30 30 30 30
Sumber : Hasil Observasi
pemberian informasi mengenal bakat dan
Tabel di atas menunjukkan minat siswa terdapat 5 siswa berada pada
persentase siswa dalam memenuhi setiap kategori sangat rendah, 15 berada pada
item observasi selama pemberian perlakuan kategori rendah, 8 siswa berada pada
(item-item observasi dapat dilihat pada kategori sedang dan 5 berada pada kategori
lampiran). Terdapat tiga kolom utama yaitu tinggi.
persentase, kriteria dan pertemuan. Pada Pada pertemuan yang kedua yaitu
kolom pertemuan terdapat lima sesi pengenalan dan pemahaman potensi diri
pemberian perlakuan yang dituliskan dalam terdapat 6 siswa berada pada kategori
angka romawi. rendah, 14 siswa berada pada kategori
Berdasarkan hasil pengamatan sedang dan 8 berada pada kategori tinggi
tersebut pada pertemuan pertama, yaitu
10

dan 2 siswa berada pada kategori sangat Hipotesis, hipotesis penelitian ini adalah
tinggi. “Ada pengaruh positif terhadap kemantapan
Pada pertemuan ke tiga yaitu arah pilihan karir siswa setelah penerapan
pemberian informasi karir menggunakan layanan informasi karir menggunakan papan
papan bimbingan aktif 10 siswa berada pada bimbingan aktif diterapkan di SMA Negeri 1
kategori sedang, 15 siswa pada kategori Maros”. Untuk pengujian hipotesis di atas,
tinggi dan 5 siswa berada pada kategori terlebih dahulu disajikan data tingkat
sangat tinggi. kemantapan arah pilihan karir.
Pada pertemuan ke empat yaitu Berdasarkan hasil penghitungan
pemberian informasi tentang jurusan apa dengan menggunakan SPSS 20.0 for
saja yang ada di Perguruan tinggi terdapat windows melalui paired sample t-test
10 siswa berada pada kategori tinggi, dan 20 terdapat nilai rata-rata sebelum perlakuan,
siswa berada pada kategori sangat tinggi. dengan diperoleh nilai t-test= 8,090
Pada pertemuan ke lima yaitu pemberian dengan df = 29. Harga ttabel pada t 0, 05 = 2,05
informasi karir menggunakan papan dengan nilai signifikan (P) = 0,000 < α =
bimbingan aktif terdapat 5 siswa berada 0,05, dan berdasarkan hasil penghitungan
pada kategori tinggi dan 25 siswa berada dengan menggunakan SPSS 20.0for
pada kategori sangat tinggi. windows melalui paired sample t-test
Analisis statistik inferensial terdapat perbedaan nilai rata-rata setelah
dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya perlakuan lebih tinggi dibandingkan
efektifitas layanan informasi karir sebelum perlakuan dengan diperoleh nilai
menggunakan papan bimbingan aktif untuk perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan
meningkatkan kemantapan arah pilihan karir sebagai berikut.
siswa di SMA Negeri 1 Maros sebelum dan t-test= 34.440 dengan df = 29. Harga ttabel
sesudah diberikan perlakuan. Untuk melihat pada t 0, 05 = 2,05 dengan nilai signifikan (P)
efektifitas tersebut maka dirumuskan = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti bahwa
hipotesis sebagai berikut: a) Uji Normalitas, hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “Tidak
kriteria yang digunakan yaitu terima Ho Ada Pengaruh positif terhadap kemantapan
apabila nilai sig. Lebih besar dari tingkatan arah pilihan karir siswa setelah penerapan
alpha yang ditentukan (Sambas Ali, 2007: layanan informasi karir menggunakan papan
83). Berdasarkan hasil perhitungan spss 20.0 bimbingan aktif diterapkan di SMA Negeri 1
diperoleh nilai sig 0,003 untuk kelompok Maros” dinyatakan ditolak. Sehingga
kontrol dan kelompok eksperimen nilai sig hipotesis kerja (H1) yaitu “Ada Pengaruh
0,200. Karena nilai sig > 0,05 maka Ho positif terhadap kemantapan arah pilihan
diterima. Artinya data dari kedua kelompok karir siswa setelah penerapan layanan
berasal dari distribusi normal., b) Pengujian informasi karir menggunakan papan
Homogenitas, kriteria pengujian yaitu dapat bimbingan aktif diterapkan di SMA Negeri 1
dinyatakan homogen jika nilai signifikansi Maros” dinyatakan diterima”.
yang diperoleh lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil Pretest dan
Berdasarkan hasil perhitungan uji Posttest pada kelompok eksperimen rata-rata
homogenitas, diperoleh nilai sebesar 0,000 mengalami peningkatan pada 30 sampel
atau lebih kecil dari 0,05 maka dapat penelitian sedangkan pada kelompok kontrol
disimpulkan bahwa data tingkat kemantapan tidak terdapat peningkatan yang cukup
arah pilihan karir siswa pada kelompok berarti.
eksperimen dan kelompok kontrol Pembahasan, tujuan penelitian ini
mempunyai varian tidak homogen., c) Uji adalah untuk mengetahui gambaran
11

kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA benar terhadap sesuatu. Jadi yang
Negeri 1 Maros sebelum dan sesudah dimaksudkan adalah tentang studi lanjutan.
layanan informasi karir menggunakan papan Media merupakan bentuk perantara
bimbingan aktif, untuk mengetahui apakah dalam berbagai jenis kegiatan
layanan informasi karir menggunakan papan berkomunikasi. Media dapat berupa Koran,
bimbingan aktif efektif untuk meningkatkan buku, radio, film. Sebagaimana dinyatakan
kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA oleh Gagne (Surhayadikusumah, 2012: 39)
Negeri 1 Maros. bahwa “media adalah berbagai jenis
Berdasarkan hasil penelitian dengan komponen dalam lingkungan siswa yang
analisis data deskriptif menunjukkan bahwa dapat merangsangnya untuk belajar”.
tingkat kemantapan arah pilihan karir siswa Sedangkan Briggs (Surhayadikusumah,
baik kelompok kontrol maupun kelompok 2012: 39) menjelaskan bahwa “media adalah
eksperimen sebelum pemberian perlakuan segala alat fisik yang dapat menyajikan
berupa layanan informasi karir pesan serta merangsang siswa untuk
menggunakan papan bimbingan aktif berada belajar”.
pada kategori rendah. Media gambar pada papan
Menurut Rochmadhadi (2011) Ada bimbingan aktif dipilih karena gambar
beberapa faktor yang mempengaruhi merupakan media yang penting dan mudah
perencanaan studi lanjutan antara lain: (1) didapat. Munandir (2008: 89) Dikatakan
Faktor-faktor yang bersumber pada diri penting sebab gambar dapat mengganti kata
sendiri; dan (2) Faktor-faktor sosial. verbal, mengkonkritkan yang abstrak,
Djahura (2012) mengemukakan mengatasi pengamatan manusia, dan
empat macam pengertian pemahaman, yakni membuat orang dapat menangkap ide atau
sebagai berikut: (1) pemahaman berarti informasi di dalamnya dengan jelas.
melihat hubungan yang belum nyata pada Dikatakan mudah didapat sebab gambar
pandangan pertama; (2) pemahaman berarti merupakan media yang murah dan efisien
mampu menerangkan atau dapat melukiskan dalam penggunaannya.
tentang aspek-aspek, tingkatan, sudut Jadi berdasarkan uraian diatas, dapat
pandangan-pandangan yang berbeda; (3) kita simpulkan bahwa layanan informasi
pemahaman berarti memperkembangkan karir dengan menggunakan papan
kesadaran akan faktor-faktor yang penting; bimbingan aktif merupakan salah satu alat
dan (4) berkemampuan membuat ramalan yang dapat digunakan untuk
yang beralasan mengenai tingkah lakunya. mengembangkan pengetahuan, pemahaman
Menurut Sudjana (2008), Pemahaman karir termasuk terhadap studi lanjut. Pesan
sebagai salah satu penilaian hasil belajar tersebut dituangkan kedalam simbol-simbol
ranah kognitif, yang yang merupakan tipe atau gambar-gambar sebagai alat
hasil belajar yang setingkat lebih tinggi dari komunikasi siswa, dengan harapan siswa
pengetahuan. Misalnya menjelaskan dengan tersebut akan lebih bersemangat dan tertarik
susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang untuk memahami informasi mengenai studi
dibaca atau didengarnya, memberi contoh lanjut. Informasi studi lanjut ini berupa
lain dari yang telah dicontohkan, atau macam-macam studi lanjut seperti informasi
menggunakan petunjuk penerapan pada tentang berbagai jurusan apa yang ada di
kasus lain. perguruan tinggi dan akan bisa lanjut
Jadi dapat dipahami bahwa kemana.
pemahaman merupakan kemampuan diri Dengan adanya papan bimbingan
dalam mengerti atau mengetahui dengan aktif solusi yang baik dalam meningkatkan
12

kemantapan arah pilihan karir siswa. Sejalan perguruan tinggi, kurang dapat membedakan
dengan hal tersebut diatas pada kenyataan perguruan tinggi, dan tidak mampu
secara umum siswa di SMA Negeri 1 Maros membuat keputusannya sendiri. Namun
kelas XI yang menjadi sampel dalam setelah dilakukan layanan informasi karir
penelitian ini memiliki tingkat kemantapan menggunakan papan bimbingan aktif berupa
arah pilihan karir siswa yang rendah pada mengenal bakat dan minat, mengenal
saat diberikan pre-test atau sebelum potensi diri, memahami perguruan tinggi
diberikan perlakuan berupa papan Perguruan tinggi, memahami jurusan yang
bimbingan aktif. Selanjutnya setelah ada disetiap perguruan tinggi, dan
diberikan perlakuan (post-test) layanan memahami perbedaan antara perguruan
informasi karir menggunakan papan tinggi pada sebuah pemberian layanan
bimbingan aktif pada kelompok eksperimen informasi.
dan kelompok kontrol mengalami Berdasarkan analisis statistik
perbedaan. deskriptif dalam penelitian ini, dikemukakan
Hasil penelitian untuk kelompok bahwa pada hakikatnya terdapat peningkatan
eksperimen setelah diberikan perlakuan kemantapan arah pilihan karir bagi
berupa layanan informasi karir kelompok eksperimen yang telah diberikan
menggunakan papan bimbingan aktif layanan informasi karir menggunakan papan
sebanyak 5 tahap, ternyata menunjukkan bimbingan aktif. Sedangkan kelompok
peningkatan kemantapan arah pilihan karir kontrol yang tidak diberikan layanan
siswa. Hal ini disebabkan karena tingkat informasi karir menggunakan papan
kemantapan arah pilihan karir siswa bimbingan aktif tidak menunjukkan
mengalami peningkatan dari kategori rendah peningkatan yang berarti, dimana hal
menjadi tinggi. tersebut diperkuat dengan hasil pengujian
Lain halnya dengan dengan hipotesis yang menunjukkan bahwa layanan
kelompok kontrol yang sama sekali tidak informasi karir menggunakan papan
diberikan papan bimbingan aktif tetapi bimbingan aktif efektif untuk meningkatkan
hanya layanan klasikal ternyata tidak kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA
menunjukkan perubahan atau peningkatan Negeri 1 Maros.
yang berarti atau tetap berada pada kategori Hasil penelitian tersebut di atas
rendah, walaupun terdapat sebagian kecil mengindintifikasikan bahwa efektifitas
responden yang telah mengalami perubahan layanan informasi karir menggunakan papan
kemantapan arah pilihan karir siswa dalam bimbingan aktif yang telah disusun secara
kategori rendah berdasarkan hasil angket. sistematis dan terstruktur dalam bentuk
Di kelompok eksperimen, siswa- papan bimbingan aktif telah mampu
siswa yang diberi layanan informasi karir meningkatkan kemantapan arah pilihan karir
menggunakan papan bimbingan aktif. siswa di SMA Negeri 1 Maros.
Hasil penelitian di kelompok Berdasarkan uraian proses
eksperimen terhadap 30 siswa menunjukkan pelaksanaan layanan informasi karir
bahwa tingkat kemantapan arah pilihan karir menggunakan papan bimbingan aktif
siswa sebelum diberikan papan bimbingan tersebut di atas, maka dapat dikatakan
aktif kategori rendah. Adapun ciri-ciri bahwa pada proses pemberian layanan
kemantapan arah pilihan karir siswa yang informasi karir menggunakan papan
secara umum ditunjukkan siswa antara lain bimbingan aktif dapat meningkatkan
tidak mengenal potensi diri yang dimiliki kemantapan arah pilihan karir siswa. Selain
oleh dirinya, tidak mampu memahami itu dari proses tersebut dapat kemantapan
13

arah pilihan karir siswa. Selain itu dari memperkuat penelitian ini tentang papan
proses tersebut dapat dikatakan bahwa bimbingan aktif dapat meningkatkan
sangat membutuhkan berbagai materi yang kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA
berkaitan dengan materi yang berkaitan Negeri 1 Maros.
dengan kemantapan arah pilihan karir siswa Menurut Prayitno (2004: 259),
setelah tamat SMA nantinya. layanan informasi adalah memberikan
Pada akhir penelitian atau sesudah pemahaman kepada individu-individu yang
pemberian perlakuan terhadap 30 orang berkepentingan tentang berbagai hal yang
siswa, ditemukan perbedaan antara sebelum diperlukan untuk menjalani tugas atau
dan sesudah pemberian layanan informasi kegiatan atau untuk menentukan arah atau
karir menggunakan papan bimbingan aktif. rencana yang dikehendaki. Menurut Juntika
Dalam hal ini. Peningkatan skor dari (2006: 19), layanan informasi adalah
kategori rendah ke kategori tinggi layanan memberi informasi yang dibutuhkan
memberikan indikasi bahwa ada efek positif oleh individu.
dari pemberian layanan informasi karir Menentukan studi lanjut bukanlah
menggunakan papan bimbingan aktif hal yang mudah dan tidak asal pilih saja,
tersebut. karena jika salah dalam memilih akan
Tingginya kemantapan arah pilihan berakibat fatal, untuk itu perlu sekali
karir siswa di SMA Negeri 1 Marosr pembekalan sejak dini mengenai informasi
disebabkan pemberian informasi tentang mengenai studi lanjut.
berbagai jurusan apa yang ada di setelah Layanan informasi karir menggunakan
lulus SMA bisa lanjut kemana dalam bentuk papan bimbingan aktif efektif meningkatkan
papan bimbingan aktif. kemantapan arah pilihan karir siswa, ini
Siswa di sekolah memahami dunia terjadi karena melalui proses yang panjang
kerja, karir, dan lingkungannya maka dimana siswa diberikan latihan-latihan untuk
dipandang perlu memberikan informasi mengenal dirinya, potensi yang dimiliknya,
tentang jenis-jenis karir, pekerjaan atau dan bakat minat yang dimiliki oleh siswa.
jabatan yang tersedia dalam pasaran kerja Dalam proses latihan ini siswa dapat
baik dalam skala lokal maupun nasional berhasil mengenal dirinya, potensi yang
sehingga dapat menambah pemahaman karir dimiliki dan bakat minatnya sehingga dapat
siswa. merubah kategori kemantapan arah pilihan
Selanjutnya, Sering dijumpai adanya karir siswa yang sangat rendah menjadi
kebingungan, keragu-raguan dan kesulitan sangat tinggi dalam kemantapan arah pilihan
diantara para siswa yang sedang menekuni karirnya.
studinya di Pendidikan formal dan akan
mempersiapkan dirinya untuk meniti karir di SIMPULAN DAN SARAN
masa-masa mendatang, terutama karena
diantara para siswa kurang memahami Berdasarkan hasil penelitian tentang
dirinya, memahami dunia kerja, ambisinya pengaruh teknik layanan informasi karir
dalam dunia kerja dan peningkatan karirnya. menggunakan papan bimbingan aktif
Hal ini terbukti pada hasil penelitian terhadap kemantapan arah pilihan karir
dari Listianah (2013) tentang layanan siswa di SMA Negeri 1 Maros, maka dapat
informasi dengan menggunakan media dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai
movie maker dapat meningkatkan pemahaman berikut: 1) Pelaksanaan layanan informasi
memilih studi lanjut pada siswa kelas XII di karir dengan menggunakan papan
SMAN 3 Lamongan. Hal ini dapat bimbingan aktif terhadapa kemantapan arah
14

pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Maros


dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang DAFTAR RUJUKAN
sudah dirancang melalui 5 kali pertemuan
terlaksana dengan baik terlihat dari hasil Djahura, Dirman. 2012. Pemahaman
observasi penelitian., 2) Gambaran tingkat sebagai pernyataan hasil: artikel:
kemantapan arah pilihan karir siswa di SMA Kumpulan teori/ Konsep
Negeri 1 Maros, dari hasil pre-test baik Kependidikan, (online),
kelompok eksperimen maupun kontrol (http://dirman-djahura.com/2012/09/
berada pada kategori rendah. Namun .html, Diaskes 18 Mei 2016).
demikian, siswa yang telah diberi layanan
informasi menggunakan papan bimbingan Gani, R. A. 2012. Bimbingan Karir.
aktif menunjukkan perubahan dari tingkat Bandung: Angkasa.
kemantapan arah pilihan karir siswa dari
rendah menjadi kategori tinggi, sedangkan Hurlock, Elizabeth. 2005. Psikologi
bagi siswa yang tidak diberi layanan Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
informasi papan bimbingan aktif tidak
menunjukkan perubahan berarti atau tetap Juntika, Nurichsan, A. 2006. Bimbingan
dalam kategori rendah., 3) Ada pengaruh Konseling dalam Konseling .
layanan informasi karir menggunakan papan Bandung: PT Refika Aditama.
bimbingan aktif terhadap kemantapan arah
pilihan karir siswa di SMA Negeri 1 Maros. Listianah. 2013. Penerapan Layanan
Sehubungan kesimpulan penelitian Informasi Dengan
di atas, maka diajukan saran-saran sebagai Menggunakanmedia Movie Maker
berikut: 1) Mengingat bahwa layanan Untuk Meningkatkan
informasi karir menggunakan papan Pemahamanmemilih Studi Lanjut Pada
bimbingan aktif dalam proses kegiatan Siswa Kelas XII Di Smanegeri 3
bimbingan konseling masih jarang Lamongan. Jurnal Mahasiswa
dilaksanakan di sekolah, sedangkan telah Bimbingan Konseling, Volume 1
terbukti bahwa papan bimbingan aktif ini Nomer 1 Tahun 2013, pp 158-165
dapat meningkatkan kemantapan arah Januari, (Online), (www.scribd.com,
pilihan karir siswa, maka disarankan
Diakses 18 Febuari 2016).
hendaknya konselor sekolah dapat
melaksanakan proses tersebut. 2) Membantu Munandir. 2008. Program Bimbingan Karir
siswa dalam proses pemberian informasi di Sekolah. Jakarta: Depdikbud.
dalam hal meningkatkan pemahaman dan
kemantapan arah pilihan karir siswa di Muskita, sherly M. 2016. Pengembangan
sekolah, sehingga mampu membuat Layanan Informasi Karir
keputusannya sendiri., 3) Mahasiswa dan Berbantuan Media Film untuk
peneliti, di program studi bimbingan dan Meningkatkan Pemahaman Karir
konseling, agar dapat mengembangkan Siswa. Jurnal FKIP Nomor 01
papan bimbingan aktif ini dalam mengatasi Tahun xxxv III/ Januari 2016 ISSN
permasalahan-permasalahan yang berbeda 0854-1981. (online),(
pula dan dalam memanilisir agar dalam http://portal.widyamandala.ac.id/ju
kelas bisa diatur bisa kita meminta bantuan rnal/index.com , Diakses 18
kepada guru pembimbing yang ada pebruari 2016).
disekolah.
15

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-


dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta.

Priyatno, D. 2009. Belajar Olah Data


dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi
Offset.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil


Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sujianto, A. E,. 2009. Aplikasi Statistik


Dengan SPSS 16,0. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakarya.

Surhayadikusumah, A. R. 2012. Layanan


Informasi dan Konsultasi Bimbingan
dan Konseling Melalui Siaran
Radio. Jurnal Pendidikan
Universitas Pendidikan
Indonesia (online),(http://www:repo
situry.upi.edu/Ahmad_Rofi_Surhaya
dikusumah.pdf. diakses tanggal 21
Maret 2016).

Sutikna, Agus. 1998. Bimbingan Karir


Untuk SMA. Jakarta: Intan
Pariwara.

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan


Konseling (Studi & Karir).
Yogyakarta: Andi.

Yusuf. 2008. Psikologi Perkembangan Anak


dan Remaja. Bandung: Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai