Fakultas Psikologi
ABSTRAK
Bimbingan karir sering dilakukan oleh pelajar di tingkat akhir seperti pelajar kelas 12 SMA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan konseling terutama dalam layanan
bimbingan karir karena berubahnya sistem pembelajaran karena masa pandemi ini. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif dengan metode secara wawancara online.
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subjek dengan
menetapkan kriteria khusus berupa pelajar yang sering berkonsultasi tentang bimbingan karir pada
bimbingan konseling. Hasil dari penelitian ini adalah layanan bimbingan karir pada bimbingan
konseling menjadi salah satu penolong pelajar dalam membantu pelajar dalam memutuskan arah
karir terutama saat pandemi saat ini.
Kata kunci : Bimbingan Konseling, Layanan Bimbingan Karir, Jurusan, SMA, Pandemi.
LATAR BELAKANG
Tidak terasa sekolah online sudah berjalan selama kurang lebih 2 tahun
sejak diumumkan oleh Menteri Pendidikan saat itu Nadiem Makarim pada tanggal
24 Maret 2020. Selama sekolah online atau belajar dalam jaringan (daring) banyak
sekali perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Apabila sebelumnya pelajar
diwajibkan untuk datang ke sekolah masing-masing, pada masa pandemi terutama
saat pembelajaran jarak jauh pelajar diminta belajar secara online menggunakan
alat elektronik yang dimiliki dari rumah. Diselenggarakannya pembelajaran jarak
jauh menggunakan media alat elektronik cukup membuat pelajar shock, susah untuk
1
beradaptasi selain karena beberapa pelajar masih belum memahami media belajar
yang digunakan, pelajar juga merasakan rasa khawatir, takut, bimbang, pasrah saat
mendapat tugas yang tidak dimengerti ketika menjalani pembelajaran jauh. Selain
kegiatan belajar mengajar terdapat perubahan lain yang harus dirasakan terutama
kelas akhir yaitu kelas 6, 9 dan 12. Hal ini karena ketika pelajar berada di akhir
kelas maka mereka harus memutuskan pilihan mereka untuk melanjutkan studi di
mana, apakah melanjutkan ke SMP/MTS, SMA/SMK/MA, Perguruan Tinggi /
Kedinasan dll.
Hal seperti ini dirasakan oleh pelajar terutama pelajar kelas 12. Karena
setelah lulus dari tingkat Sekolah Menengah Atas mereka diminta untuk
memutuskan untuk bekerja atau melanjutkan studi mereka di Perguruan Tinggi.
Ketika mereka memilih melanjutkan studi mereka akan dihadapkan dengan pilihan
jurusan yang begitu banyak di Perguruan Tinggi. Mereka diminta secara tidak sadar
oleh diri mereka sendiri untuk memutuskan jurusan yang berdasarkan dengan Bakat
dan Minat mereka. Tentunya akan terasa mudah apabila pelajar sudah mengetahui
bakat dan minat mereka, tetapi pada kenyataanya banyak pelajar yang tidak
memahami apa bakat dan minat mereka. Sehingga pelajar seringkali merasa
kesusahan untuk menentukan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Ketakutan akan
salah jurusan menyebabkan beberapa pelajar memutuskan untuk mencari informasi
yang detail dan lengkap agar mereka tidak merasa salah jurusan. Selain itu beberapa
kali pelajar belum mempunyai gambaran tentang kehidupan ketika berkuliah
membuat pelajar semakin takut dalam menghadapi kehidupan berkuliah.
2
membantu pelajar dalam memilih jurusan, mereka membantu pelajar agar dapat
memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan pelajar itu sendiri demi meraih masa
depan yang diinginkan oleh pelajar dan bukan demi kepentingan sekolah tersebut.
Adanya peran Bimbingan Konseling dalam memilih jurusan dapat disesuaikan
dengan potensi, minat, dan juga bakat pelajar tersebut.
Menurut (Daharnis & Ardi, 2017) pemilihan jurusan yang salah saat di
perguruan tinggi dapat menyebabkan beberapa akibat seperti aktivitas mahasiswa,
hasil belajar yang tidak maksimal dan juga keberhasilan dalam meraih cita-cita.
Menurutnya kasus seperti itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu informasi
tentang jurusan yang dipilih masih kurang, peran pihak-pihak dalam membantu
pelajar dalam memilih jurusan seperti guru Bimbingan Konseling, teman sebaya,
ataupun orang tua. Oleh karena itu layanan bimbingan konseling terutama peran
guru bimbingan konseling mempunyai andil yang besar dalam membantu pelajar
dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Sama seperti pendapat (Khairun et al.,
2016) yaitu layanan bimbingan konseling mempunyai peran yang besar dalam
proses peningkatan pengetahuan pelajar tentang jurusan di Perguruan Tinggi.
Diungkap oleh (Wahyuni & Falah, 2015) bahwa guru bimbingan konseling
mempunyai peran cukup besar dalam membantu pelajar dalam memilih jurusan di
Perguruan Tinggi. Peran yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling seperti
perencana jadwal konsultasi, penasehat dan pemberi informasi tentang hal-hal di
Perguruan Tinggi, sebagai konsultan dan juga sebagai penguji atau tester. Peran
guru bimbingan konseling disini hanya membimbing tidak selalu menyuruh pelajar
untuk mengikuti apa ucapan guru tersebut. Dengan bimbingan yang dilakukan oleh
sang guru, pelajar tentu akan mempunyai pegangan sehingga pelajar tersebut akan
mandiri dalam menentukan pilihannya (Rohmawati, 2019).
3
- penelitian yang dilakukan sebelumnya dilakukan saat sebelum masa pandemi
dimana kegiatan layanan bimbingan konseling berjalan seperti sebelumnya belum
berubah. Sehingga tidak bisa untuk menggambarkan keadaan seperti saat ini. Selain
dari kedua kekurangan secara umum pada penelitian-penelitian sebelumnya
terdapat kekurangan lain yang dirasa perlu diperbaiki yaitu kurangnya penelitian
terutama pada layanan bimbingan karir. Dengan kurangnya penelitian pada
bimbingan karir menyebabkan kurangnya sumber literasi untuk kedepannya.
Setelah kekurangan yang telah disampaikan peneliti sebelumnya, penelitian
sebelumnya mempunyai kelebihan yaitu penelitian penelitian dengan tema
bimbingan karir sebagai pembuka wawasan kepada masyarakat tentang layanan
bimbingan karir yang pada umumnya diabaikan oleh pelajar atau masyarakat.
4
menyadari bahwa kesadaran tentang pemilihan jurusan yang pas masih sangat
kurang. Dalam beberapa kasus meskipun pelajar sudah mendapat informasi mereka
tetap saja masih bingung untuk memutuskan pilihan mereka. Dengan kondisi saat
ini tentunya sistem pembelajaran di sekolah berbeda dan juga urusan untuk
konsultasi jurusan di bimbingan konseling juga berubah. Sehingga peneliti ingin
mengetahui bagaimana teknis bimbingan konseling dalam pemilihan jurusan
terutama dalam kondisi sekolah online.
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui bagaimana peran guru
bimbingan dan konseling dalam memberikan fasilitas konsultasi untuk melanjutkan
ke jenjang Perguruan Tinggi pada siswa di SMAN 2 Pare. Selain itu peneliti
melakukan penelitian dengan tujuan untuk menambah sumber literasi dengan tema
Bimbingan Konseling terutama membahas tentang layanan bimbingan karir.
LANDASAN TEORI
5
Menurut Jones, Staffire & Stewart pada tahun 1970 mendefinisikan bahwa
bimbingan merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan untuk seseorang
untuk membuat pilihan yang bijaksana dan melakukan perubahan. Dukungan ini
didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, yang merupakan tugas dan hak setiap
orang untuk menjalani hidupnya jika tidak melanggar hak orang lain. Kemampuan
membuat alternatif seperti itu tidak diwariskan, tetapi harus dikembangkan
(Prayitno & Amti, 2015). Sedangkan konseling menurut seorang psikolog ahli
humanistik Carl Rogers, mengemukakan bahwa konseling adalah proses di mana
struktur diri direlaksasi dengan membangun hubungan antara klien dengan terapis,
dan pengalaman yang sebelumnya ditolak kemudian diterima dan diintegrasikan ke
dalam perubahan diri (Latipun, 2011).
6
4) Bakat psikomotorik, adalah bakat yang berhubungan dengan kemampuan
fisik seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis dll.
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengembangkan minat dan
bakat para siswa yaitu dengan melakukan pengembangan situasi serta kondisi yang
dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat,
serta berupaya untuk meningkatkan minat dan potensi yang dimiliki para siswa baik
dalam lingkungan rumah, sekolah maupun sekitarnya, serta perlu adanya dukungan
dari lingkungan sosialnya untuk membantu siswa dalam mengembangkan minat
serta bakatnya.
7
membantu siswa dalam proses pemahaman diri sendiri, nilai di sekitar, mengenali
lingkungan, mengenali hambatan dan cara menyelesaikan hambatan tersebut, dan
juga merencanakan masa depan.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Salah satu pelayanan yang difasilitasi oleh guru Bimbingan dan Konseling
(BK) adalah pemberian layanan tentang bimbingan karir. Pelayanan tersebut
diberikan dengan tujuan mengidentifikasi kemampuan sedini mungkin, melihat
bakat dan minat peserta didik yang berpengaruh terhadap pilihan karir atau jurusan
yang akan dipilih nantinya. Hal tersebut sangat berguna karena berhubungan
dengan masa depan bagi para peserta didik. Maka diharapkan pelayanan yang sudah
disediakan oleh para guru BK dapat dimanfaatkan oleh peserta didik sebaik
mungkin, karena dapat membantu memantapkan pilihan untuk masa depan yang
baik dan ketika akan menjalaninya secara antusias dan mandiri. Dari hasil kuesioner
terbukti bahwa BK memberikan informasi atau gambaran mengenai pemilihan
jurusan atau karir bagi para peserta didiknya. Selain memberikan informasi-
informasi, BK juga memberikan arahan-arahan bagi para peserta didiknya
mengenai jurusan-jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat dari peserta didik.
8
Didapatkan hasil mengenai gambaran informasi-informasi tentang
pemilihan jurusan atau karir yang diberikan oleh BK dari kuesioner yang telah di
sebar. Seperti yang terungkap dalam kuesioner, disebutkan bahwa BK memberikan
informasi tentang penjelasan pemilihan jurusan dengan menggunakan ilustrasi. Hal
tersebut baik untuk diterapkan karena peserta didik dapat memahami dengan jelas
dan rinci, serta juga dapat menambah pengetahuan para peserta didik. Selain itu BK
juga mengadakan sosialisasi-sosialisasi kepada setiap kelas, di saat sosialisasi tidak
lupa BK memberikan pandangan prospek kerja setelah lulus dalam suatu jurusan.
Di sisi lain BK juga memberikan arahan dan bimbingan kepada para peserta
didiknya untuk merencanakan secara matang dalam pengembangan karir
pendidikan selanjutnya. Strategi-strategi juga diberikan oleh BK mengenai memilih
jurusan yang tepat dan peluang masuk terhadap jurusan tersebut.
Ketika peserta didik sudah duduk di bangku akhir khususnya bagi para
peserta didik kelas 12 pada tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) biasanya
akan merasakan kecemasan atau bahkan bingung mengenai jalur masuk ke
perguruan tinggi, dimana hal tersebut merupakan menjadi tugas dari BK. Ketika
para peserta didik akan memasuki perguruan tinggi, mereka dapat mendaftarkan
dirinya melalui SNMPTN, SBMPTN, maupun Tes Mandiri. Seperti hasil yang
didapatkan dari kuesioner, terungkap bahwa BK telah memberikan informasi secara
akurat tentang jalur apa saja yang dapat ditempuh untuk masuk ke jenjang
perguruan tinggi. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa peran Bimbingan dan
Konseling (BK) sebagai fasilitator yang membantu mengarahkan, mendampingi,
dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Sebagai seorang pelajar SMA pada umumnya mereka akan berencana untuk
melanjutkan ke jenjang studi berikutnya yaitu Perguruan Tinggi. Di dalam
Perguruan Tinggi terdapat sekali jenis jurusan yang bisa dipilih oleh siswa sesuai
dengan bakat atau minat pelajar masing-masing. Permasalahan muncul pada titik
ini, banyak dari pelajar tersebut tidak mengetahui bakat dan minat yang dimiliki
sehingga memunculkan keraguan terhadap jurusan yang ingin ditekuni pada tingkat
selanjutnya. Selama sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh maka keraguan
9
pelajar akan kemampuannya semakin meningkat. Hal ini didasarkan karena pelajar
merasa bahwa selama pembelajaran jarak jauh materi yang dapat mereka pahami
semakin sedikit dibandingkan ketika mereka sekolah tatap muka. Hal ini
menyebabkan pelajar meragukan kemampuan yang dimiliki yang berdampak pada
meningkatnya keraguan yang dirasakan pelajar untuk memilih jurusan di tingkat
selanjutnya. Hampir semua subjek merasakan rasa khawatir akan kemampuan yang
dimiliki seperti yang dikatakan oleh beberapa subjek yaitu “Ya, saya khawatir”
, “Sangat khawatir”, “Pernah”. Berjalannya pembelajaran jarak jauh menyebabkan
pelajar semakin merasa khawatir karena kurangnya pemahaman materi yang
mereka dapat mempengaruhi keputusan pelajar untuk memilih jurusan di Perguruan
Tinggi.
10
“Dengan mencoba beberapa hal yang mungkin dapat membuat saya
menyadari apa bakat dan minat saya”
Salah satu cara menangani keraguan pelajar dalam memilih jurusan untuk
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah dengan cara membandingkan
informasi yang didapat dari beberapa sumber. Salah satu sumber yang sering
dibandingkan oleh pelajar adalah sumber informasi dari Guru Bimbingan
Konseling dan juga sumber dari Internet. Karena internet merupakan sumber dalam
mencari informasi paling lengkap. Selain dari sumber guru bimbingan dan
konseling serta internet, subjek mencari informasi tentang jurusan kuliah dari kakak
yang sudah kuliah. Tetapi terdapat subjek yang percaya dan tidak membandingkan
informasi yang didapat. Seperti yang dikatakan subjek
“ Iya , dengan cara mencari informasi di Google, dan tanya dengan kakak
yang sudah kuliah”
11
telah berada di tingkat Perguruan Tinggi. Para subjek akan menilai mana informasi
yang paling akurat dan dapat dipercaya sehingga dapat diyakini kebenarannya.
Sebagian besar subjek meyakini bahwa informasi yang mereka dapat dari guru
Bimbingan Konseling dianggap sangat akurat. Seperti yang dikatakan oleh subjek
seperti
“Menurut saya jauh sudah baik dan bisa dijadikan referensi untuk memilih
jurusan”
“Cukup akurat”
“Menurut saya jauh sudah baik dan bisa dijadikan referensi untuk memilih
jurusan”
12
konseling juga mengundang beberapa alumni untuk menjelaskan tentang pemilihan
jurusan perkuliahan.
“melalui zoom, link informasi, whatsapp, google classroom dan google meet”
13
berharap agar sekolah mereka dapat mengadakan program tersebut supaya dari
siswa tidak kebingungan serta bisa mendapatkan informasi mengenai jurusan
perkuliahan serta jalur penerimaan kampus dan masih banyak lagi. Tidak hanya
mengadakan program campus fair tetapi pihak sekolah juga mengadakan program
konsultasi secara tatap muka mengenai masalah penjurusan kuliah, seperti yang
dituliskan di dalam kuesioner subjek mengatakan jika pihak sekolah juga
memberikan dan memfasilitasi konsultasi secara tatap muka, tetapi juga ada dari
siswa yang tidak tahu mengenai program ini.
“Kurang tahu”
14
Pada saat melakukan konsultasi tentang permasalahan jurusan yang akan
dihadapi oleh siswa, pihak guru bimbingan konseling akan memberikan jadwal
kepada siswa supaya mereka berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling,
tetapi menurut subjek untuk melakukan konsultasi mengenai permasalahan tersebut
tidak secara terjadwal dan intens hanya dilakukan jadwal konsultasi sewaktu ada
jam pelajaran Bimbingan dan Konseling dikelas. serta ada yang mengatakan
dilakukan secara terjadwal selama 2 kali seminggu tetapi dari pihak bimbingan
konseling sendiri tidak mengisinya, subjek juga mengatakan bahwa konsultasi
dapat dilakukan dengan cara siswa datang langsung ke ruang BK tetapi sebelum itu
siswa tersebut terlebih dahulu mengkonfirmasi guru bimbingan konseling sebelum
melakukan konsultasi dan belum ada yang mengerti jika ada jadwal konsultasi
dengan guru bimbingan konseling.
15
bimbingan konseling, biasanya siswa yang datang sendiri untuk berkonsultasi
mengenai permasalahannya atau guru bimbingan konseling sendiri yang datang ke
kelas-kelas Ketika jam pelajaran Bimbingan dan konseling ataupun seperti yang
dikatakan oleh subjek dengan keduanya bisa datang langsung atau guru bimbingan
konseling sendiri yang datang ke kelas.
PEMBAHASAN
16
bimbingan penjurusan berguna untuk pemantapan dan pemahaman diri peserta
didik (Wahyuni & Falah, 2015). Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BK seperti
sosialisasi, penjelasan mengenai prospek kerja, dan menginformasikan jalur masuk
yang dapat dituju ke perguruan tinggi. Maka dari itu, peran BK juga sangatlah
penting dalam hal mengungkap bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.
17
Hal sesuai dengan data lapangan yang menyebutkan bahwa, ada rasa percaya yang
dimiliki oleh subjek yaitu berupa meyakini bahwa informasi yang diberikan oleh
guru bimbingan konseling dianggap akurat.
KESIMPULAN
18
bagi kesuksesan karir setelah lulus dari suatu perguruan tinggi. Banyak para
mahasiswa yang sudah duduk di bangku perguruan tinggi merasa kesulitan dalam
menghadapi jurusan yang telah diambilnya. hal tersebut dikarenakan kurangnya
memahami akan minat dan bakat yang ada di dalam dirinya. Selain dipengaruhi
oleh minat dan bakat, faktor lain yang turut menyumbang dalam penentu pemilihan
jurusan adalah faktor dari keluarga, teman sebaya, jenis kelamin, hingga faktor
keuangan. Dalam mengatasi hal seperti ini, diperlukannya bantuan terutama dari
pihak sekolah yaitu guru Bimbingan dan Konseling (BK). Guru BK dapat
memfasilitasi peserta didiknya dalam memahami minat dan bakat, selain itu BK
juga berhak memberikan penyuluhan dan sosialisasi. Cara yang dapat dilakukan
misalnya seperti mengadakan campus fair yang mana kegiatan tersebut dikemas
sangat menarik dengan mendatangkan para alumni dari sekolah SMA tersebut.
Sehingga dari situ peserta didik diharapkan mampu secara leluasa bertanya kepada
kakak tingkatnya dan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari adanya kegiatan
tersebut.
SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Daharnis, & Ardi, Z. (2017). Optimizing the Counselors’ Role in Senior High
School and Higher Education. Advances in Social Science, Education and
Humanities Research, 118, 1071–1076. https://doi.org/10.2991/icset-
17.2017.174
Khairun, D. Y., Sulastri, M. S., & Hafina, A. (2016). Layanan Bimbingan Karir
terhadap Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa. Jurnal Penelitian
Bimbingan Konseling, 1(1), 1–23.
Rahmadani, R., Yusuf, A. M., & Afdal, A. (2021). Peran Bimbingan Karir untuk
Kematangan Eksplorasi Karir Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2),
3098–3101.
20
Menentukan Pilihan Jurusan Di SMKN 1 Al Mubarkeya.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11093/
Wahyuni, S. A., & Falah, N. (2015). Perang Guru Bimbingan dan Konseling
Dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Program Pilihan Studi
Keterampilan Peserta Didik MAN 1 Magelang. Jurnal Hisbah, 12(2), 21–34.
21