Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

UNTUK MERENCANAKAN JURUSAN SISWA KELAS XII SMAN 2


PARE

Ully Eka Andini

Berlina Sukma Liestyowati

Wanda Irliani Putri Irawan

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

ABSTRAK

Bimbingan karir sering dilakukan oleh pelajar di tingkat akhir seperti pelajar kelas 12 SMA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan konseling terutama dalam layanan
bimbingan karir karena berubahnya sistem pembelajaran karena masa pandemi ini. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif dengan metode secara wawancara online.
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subjek dengan
menetapkan kriteria khusus berupa pelajar yang sering berkonsultasi tentang bimbingan karir pada
bimbingan konseling. Hasil dari penelitian ini adalah layanan bimbingan karir pada bimbingan
konseling menjadi salah satu penolong pelajar dalam membantu pelajar dalam memutuskan arah
karir terutama saat pandemi saat ini.
Kata kunci : Bimbingan Konseling, Layanan Bimbingan Karir, Jurusan, SMA, Pandemi.

LATAR BELAKANG

Tidak terasa sekolah online sudah berjalan selama kurang lebih 2 tahun
sejak diumumkan oleh Menteri Pendidikan saat itu Nadiem Makarim pada tanggal
24 Maret 2020. Selama sekolah online atau belajar dalam jaringan (daring) banyak
sekali perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Apabila sebelumnya pelajar
diwajibkan untuk datang ke sekolah masing-masing, pada masa pandemi terutama
saat pembelajaran jarak jauh pelajar diminta belajar secara online menggunakan
alat elektronik yang dimiliki dari rumah. Diselenggarakannya pembelajaran jarak
jauh menggunakan media alat elektronik cukup membuat pelajar shock, susah untuk

1
beradaptasi selain karena beberapa pelajar masih belum memahami media belajar
yang digunakan, pelajar juga merasakan rasa khawatir, takut, bimbang, pasrah saat
mendapat tugas yang tidak dimengerti ketika menjalani pembelajaran jauh. Selain
kegiatan belajar mengajar terdapat perubahan lain yang harus dirasakan terutama
kelas akhir yaitu kelas 6, 9 dan 12. Hal ini karena ketika pelajar berada di akhir
kelas maka mereka harus memutuskan pilihan mereka untuk melanjutkan studi di
mana, apakah melanjutkan ke SMP/MTS, SMA/SMK/MA, Perguruan Tinggi /
Kedinasan dll.

Hal seperti ini dirasakan oleh pelajar terutama pelajar kelas 12. Karena
setelah lulus dari tingkat Sekolah Menengah Atas mereka diminta untuk
memutuskan untuk bekerja atau melanjutkan studi mereka di Perguruan Tinggi.
Ketika mereka memilih melanjutkan studi mereka akan dihadapkan dengan pilihan
jurusan yang begitu banyak di Perguruan Tinggi. Mereka diminta secara tidak sadar
oleh diri mereka sendiri untuk memutuskan jurusan yang berdasarkan dengan Bakat
dan Minat mereka. Tentunya akan terasa mudah apabila pelajar sudah mengetahui
bakat dan minat mereka, tetapi pada kenyataanya banyak pelajar yang tidak
memahami apa bakat dan minat mereka. Sehingga pelajar seringkali merasa
kesusahan untuk menentukan pilihan jurusan di Perguruan Tinggi. Ketakutan akan
salah jurusan menyebabkan beberapa pelajar memutuskan untuk mencari informasi
yang detail dan lengkap agar mereka tidak merasa salah jurusan. Selain itu beberapa
kali pelajar belum mempunyai gambaran tentang kehidupan ketika berkuliah
membuat pelajar semakin takut dalam menghadapi kehidupan berkuliah.

Pada saat ini, konsultasi dengan bimbingan konseling merupakan pilihan


yang tepat karena bimbingan konseling tidak akan memberikan banyak informasi
yang dibutuhkan oleh pelajar. Sering bertanya kepada bimbingan konseling akan
sangat membantu pelajar dalam memutuskan pilihan jurusan. Seperti yang
disebutkan dalam penelitian oleh (Rahmadani et al., 2021) bahwa bimbingan karir
yang dilakukan oleh bimbingan konseling akan membantu pelajar dalam membantu
pelajar dalam mengeksplorasi jurusan yang akan dipilih oleh pelajar. Penelitian
yang dilakukan oleh (Ridara, 2019). Guru Bimbingan Konseling berperan dalam

2
membantu pelajar dalam memilih jurusan, mereka membantu pelajar agar dapat
memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan pelajar itu sendiri demi meraih masa
depan yang diinginkan oleh pelajar dan bukan demi kepentingan sekolah tersebut.
Adanya peran Bimbingan Konseling dalam memilih jurusan dapat disesuaikan
dengan potensi, minat, dan juga bakat pelajar tersebut.

Menurut (Daharnis & Ardi, 2017) pemilihan jurusan yang salah saat di
perguruan tinggi dapat menyebabkan beberapa akibat seperti aktivitas mahasiswa,
hasil belajar yang tidak maksimal dan juga keberhasilan dalam meraih cita-cita.
Menurutnya kasus seperti itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu informasi
tentang jurusan yang dipilih masih kurang, peran pihak-pihak dalam membantu
pelajar dalam memilih jurusan seperti guru Bimbingan Konseling, teman sebaya,
ataupun orang tua. Oleh karena itu layanan bimbingan konseling terutama peran
guru bimbingan konseling mempunyai andil yang besar dalam membantu pelajar
dalam memilih jurusan di Perguruan Tinggi. Sama seperti pendapat (Khairun et al.,
2016) yaitu layanan bimbingan konseling mempunyai peran yang besar dalam
proses peningkatan pengetahuan pelajar tentang jurusan di Perguruan Tinggi.
Diungkap oleh (Wahyuni & Falah, 2015) bahwa guru bimbingan konseling
mempunyai peran cukup besar dalam membantu pelajar dalam memilih jurusan di
Perguruan Tinggi. Peran yang dilakukan oleh guru bimbingan konseling seperti
perencana jadwal konsultasi, penasehat dan pemberi informasi tentang hal-hal di
Perguruan Tinggi, sebagai konsultan dan juga sebagai penguji atau tester. Peran
guru bimbingan konseling disini hanya membimbing tidak selalu menyuruh pelajar
untuk mengikuti apa ucapan guru tersebut. Dengan bimbingan yang dilakukan oleh
sang guru, pelajar tentu akan mempunyai pegangan sehingga pelajar tersebut akan
mandiri dalam menentukan pilihannya (Rohmawati, 2019).

Pada penelitian - penelitian sebelumnya dilakukan dengan menggunakan


pendekatan penelitian secara kuantitatif. Penelitian dengan menggunakan
pendekatan penelitian kurang cocok dilakukan untuk menggali hasil dalam tema
ini. Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif
sehingga hasil yang didapat akan lebih dalam dan sesuai dengan keadaan. Penelitian

3
- penelitian yang dilakukan sebelumnya dilakukan saat sebelum masa pandemi
dimana kegiatan layanan bimbingan konseling berjalan seperti sebelumnya belum
berubah. Sehingga tidak bisa untuk menggambarkan keadaan seperti saat ini. Selain
dari kedua kekurangan secara umum pada penelitian-penelitian sebelumnya
terdapat kekurangan lain yang dirasa perlu diperbaiki yaitu kurangnya penelitian
terutama pada layanan bimbingan karir. Dengan kurangnya penelitian pada
bimbingan karir menyebabkan kurangnya sumber literasi untuk kedepannya.
Setelah kekurangan yang telah disampaikan peneliti sebelumnya, penelitian
sebelumnya mempunyai kelebihan yaitu penelitian penelitian dengan tema
bimbingan karir sebagai pembuka wawasan kepada masyarakat tentang layanan
bimbingan karir yang pada umumnya diabaikan oleh pelajar atau masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti membawa sisi kebaruan terutama


dalam tema layanan bimbingan karir yang diadakan oleh bimbingan konseling.
Pada penelitian ini peneliti berfokus kepada peran bimbingan konseling terutama
layanan bimbingan karir dalam membantu pelajar dalam menentukan jurusan yang
akan dipilih dalam menentukan karir untuk masa mendatang. Hal yang membuat
berbeda dari penelitian sebelumnya adalah karena penelitian ini mengambil setting
saat pandemi. Peneliti melihat bahwa selama pandemi banyak menimbulkan
perubahan tidak terkecuali di bidang layanan bimbingan konseling. Peneliti ingin
mengetahui lebih dalam seperti apa dan bagaimana layanan bimbingan karir yang
diadakan oleh bimbingan konseling dalam membantu pelajar menentukan pilihan
jurusan karir. Peneliti juga menggunakan pendekatan secara kualitiatif dengan
metode wawancara secara online. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan hasil
yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya sesuai dengan realita yang terjadi di
sekolah.

Penelitian ini dilakukan atas dasar keingintahuan peneliti terhadap keadaan


sebenarnya tentang peran bimbingan konseling terutama dalam membantu pelajar
kelas 12 dalam mengurangi keraguan pelajar dalam memilih jurusan yang akan
diambil saat melanjutkan studi di Perguruan Tinggi. Peneliti memutuskan
untuk membahas tema tentang bimbingan karir karena sebelum pandemi peneliti

4
menyadari bahwa kesadaran tentang pemilihan jurusan yang pas masih sangat
kurang. Dalam beberapa kasus meskipun pelajar sudah mendapat informasi mereka
tetap saja masih bingung untuk memutuskan pilihan mereka. Dengan kondisi saat
ini tentunya sistem pembelajaran di sekolah berbeda dan juga urusan untuk
konsultasi jurusan di bimbingan konseling juga berubah. Sehingga peneliti ingin
mengetahui bagaimana teknis bimbingan konseling dalam pemilihan jurusan
terutama dalam kondisi sekolah online.

TUJUAN

Tujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui bagaimana peran guru
bimbingan dan konseling dalam memberikan fasilitas konsultasi untuk melanjutkan
ke jenjang Perguruan Tinggi pada siswa di SMAN 2 Pare. Selain itu peneliti
melakukan penelitian dengan tujuan untuk menambah sumber literasi dengan tema
Bimbingan Konseling terutama membahas tentang layanan bimbingan karir.

LANDASAN TEORI

Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan suatu pelayanan yang


dilakukan oleh manusia, untuk manusia, serta dari manusia itu sendiri. Oleh
manusia, memiliki penafsiran bahwa penyelenggaraan aktivitas bimbingan dan
konseling itu merupakan manusia dengan segala keunikan-keunikan yang ada di
dalam dirinya. Untuk manusia, berarti bahwa semua pelayanan bimbingan dan
konseling dilaksanakan untuk kepentingan kehidupan manusia itu sendiri. Serta
Dari manusia, memiliki maksud bahwa pelayanan bimbingan dan konseling
dilaksanakan dengan melihat keberadaan manusia tersebut. Perihal bimbingan ini
sering kali dapat terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, seperti pada pelaksanaan
pendidikan pada umumnya, orang tua yang membimbing anaknya, guru
membimbing muridnya, atau bahkan para pemimpin yang membimbing para
bawahannya melalui bermacam-macam kegiatan contohnya diskusi, rapat atau
pidato.

5
Menurut Jones, Staffire & Stewart pada tahun 1970 mendefinisikan bahwa
bimbingan merupakan suatu bentuk dukungan yang diberikan untuk seseorang
untuk membuat pilihan yang bijaksana dan melakukan perubahan. Dukungan ini
didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi, yang merupakan tugas dan hak setiap
orang untuk menjalani hidupnya jika tidak melanggar hak orang lain. Kemampuan
membuat alternatif seperti itu tidak diwariskan, tetapi harus dikembangkan
(Prayitno & Amti, 2015). Sedangkan konseling menurut seorang psikolog ahli
humanistik Carl Rogers, mengemukakan bahwa konseling adalah proses di mana
struktur diri direlaksasi dengan membangun hubungan antara klien dengan terapis,
dan pengalaman yang sebelumnya ditolak kemudian diterima dan diintegrasikan ke
dalam perubahan diri (Latipun, 2011).

Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang penting dalam dunia


pendidikan yang secara tidak langsung memposisikan kemampuan siswa untuk
mengeksplorasi, memilih, merencanakan serta mengambil keputusan untuk meraih
apa yang dicita-citakan. Tidak dapat dipungkiri jika tidak adanya guru BK di
sekolah maka siswa akan kehilangan arah serta mengalami kebingungan dalam
mengembangkan bakat dan minatnya, maka dari itu guru bimbingan dan konseling
berperan dalam membantu para siswa untuk menumbuhkan kreativitas,
mengeksplorasi serta bakat dan juga minat yang dimiliki di bidang yang mereka
inginkan sesuai dengan keahlian yang mereka punya.

Conny Semiawan dan Utami Munandar tahun 1992 mendefinisikan jenis


bakat menjadi 4 yaitu :

1) Bakat khusus adalah bakat yang berhubungan dengan angka, kemampuan


berbahasa.

2) Bakat kreatif-produktif adalah bakat menciptakan hal baru, seperti


rancangan arsitektur.

3) Bakat seni, adalah bakat yang berhubungan dengan keterampilan seperti


menggambar dan menciptakan lagu.

6
4) Bakat psikomotorik, adalah bakat yang berhubungan dengan kemampuan
fisik seperti sepak bola, bulu tangkis, tenis dll.

Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengembangkan minat dan
bakat para siswa yaitu dengan melakukan pengembangan situasi serta kondisi yang
dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat,
serta berupaya untuk meningkatkan minat dan potensi yang dimiliki para siswa baik
dalam lingkungan rumah, sekolah maupun sekitarnya, serta perlu adanya dukungan
dari lingkungan sosialnya untuk membantu siswa dalam mengembangkan minat
serta bakatnya.

Menurut (Febrini, 2020) kegiatan Bimbingan Konseling terbagi menjadi


empat bidang yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan juga bimbingan karir.
Bimbingan pribadi merupakan bimbingan yang dilakukan untuk menemukan atau
mengembangkan diri pribadi sehingga dari bimbingan pribadi yang dilakukan oleh
BK akan membuat seorang anak menjadi lebih mantap dan mampu
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang
dilakukan terhadap anak supaya anak dapat memiliki kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu, dan munculnya motivasi belajar yang tinggi.
Bimbingan sosial dilakukan untuk menjadikan anak menjadi lebih mengenal
lingkungannya sehingga menjadikan anak lebih mudah dalam bersosialisasi dengan
orang di sekitarnya dengan baik dan menjadi seseorang yang bertanggung jawab
terhadap hidupnya. Sedangkan bimbingan karir dilakukan dalam rangka membantu
individu dalam merencanakan dan mengembangkan rencana masa depan.
Bimbingan karir dapat berkaitan dengan karir atau pekerjaan atau dengan
pendidikan yaitu melanjutkan studi kemana.

Menurut (Masdudi, 2015) bimbingan karir merupakan suatu proses yang


melibatkan proses pengembangan konsep diri pelajar. Pengembangan konsep diri
termasuk dalam pemahaman dan penyesuaian diri terhadap pekerjaan yang akan
ditekuni sesuai dengan bakat, kemampuan, kecakapan, dan keunggulan yang
dimiliki oleh pelajar. Tujuan diadakannya bimbingan karir tidak lain bukan untuk

7
membantu siswa dalam proses pemahaman diri sendiri, nilai di sekitar, mengenali
lingkungan, mengenali hambatan dan cara menyelesaikan hambatan tersebut, dan
juga merencanakan masa depan.

METODE PENELITIAN

Dalam menganalisis peran guru bimbingan dan konseling dalam


memberikan fasilitas konsultasi untuk melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif metode studi kasus. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan wawancara secara online kepada siswa SMA
Negeri 2 Pare. Teknik pengambilan subjek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan subjek dengan
menetapkan kriteria khusus. Kriteria khusus yang digunakan adalah subjek yang
sering datang ke ruangan Bimbingan dan konseling untuk melakukan konsultasi.
Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 dan peneliti
membatasi jumlah subjek sebanyak 10 anak.

HASIL PENELITIAN

Salah satu pelayanan yang difasilitasi oleh guru Bimbingan dan Konseling
(BK) adalah pemberian layanan tentang bimbingan karir. Pelayanan tersebut
diberikan dengan tujuan mengidentifikasi kemampuan sedini mungkin, melihat
bakat dan minat peserta didik yang berpengaruh terhadap pilihan karir atau jurusan
yang akan dipilih nantinya. Hal tersebut sangat berguna karena berhubungan
dengan masa depan bagi para peserta didik. Maka diharapkan pelayanan yang sudah
disediakan oleh para guru BK dapat dimanfaatkan oleh peserta didik sebaik
mungkin, karena dapat membantu memantapkan pilihan untuk masa depan yang
baik dan ketika akan menjalaninya secara antusias dan mandiri. Dari hasil kuesioner
terbukti bahwa BK memberikan informasi atau gambaran mengenai pemilihan
jurusan atau karir bagi para peserta didiknya. Selain memberikan informasi-
informasi, BK juga memberikan arahan-arahan bagi para peserta didiknya
mengenai jurusan-jurusan yang sesuai dengan bakat dan minat dari peserta didik.

8
Didapatkan hasil mengenai gambaran informasi-informasi tentang
pemilihan jurusan atau karir yang diberikan oleh BK dari kuesioner yang telah di
sebar. Seperti yang terungkap dalam kuesioner, disebutkan bahwa BK memberikan
informasi tentang penjelasan pemilihan jurusan dengan menggunakan ilustrasi. Hal
tersebut baik untuk diterapkan karena peserta didik dapat memahami dengan jelas
dan rinci, serta juga dapat menambah pengetahuan para peserta didik. Selain itu BK
juga mengadakan sosialisasi-sosialisasi kepada setiap kelas, di saat sosialisasi tidak
lupa BK memberikan pandangan prospek kerja setelah lulus dalam suatu jurusan.
Di sisi lain BK juga memberikan arahan dan bimbingan kepada para peserta
didiknya untuk merencanakan secara matang dalam pengembangan karir
pendidikan selanjutnya. Strategi-strategi juga diberikan oleh BK mengenai memilih
jurusan yang tepat dan peluang masuk terhadap jurusan tersebut.

Ketika peserta didik sudah duduk di bangku akhir khususnya bagi para
peserta didik kelas 12 pada tingkatan Sekolah Menengah Atas (SMA) biasanya
akan merasakan kecemasan atau bahkan bingung mengenai jalur masuk ke
perguruan tinggi, dimana hal tersebut merupakan menjadi tugas dari BK. Ketika
para peserta didik akan memasuki perguruan tinggi, mereka dapat mendaftarkan
dirinya melalui SNMPTN, SBMPTN, maupun Tes Mandiri. Seperti hasil yang
didapatkan dari kuesioner, terungkap bahwa BK telah memberikan informasi secara
akurat tentang jalur apa saja yang dapat ditempuh untuk masuk ke jenjang
perguruan tinggi. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa peran Bimbingan dan
Konseling (BK) sebagai fasilitator yang membantu mengarahkan, mendampingi,
dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Sebagai seorang pelajar SMA pada umumnya mereka akan berencana untuk
melanjutkan ke jenjang studi berikutnya yaitu Perguruan Tinggi. Di dalam
Perguruan Tinggi terdapat sekali jenis jurusan yang bisa dipilih oleh siswa sesuai
dengan bakat atau minat pelajar masing-masing. Permasalahan muncul pada titik
ini, banyak dari pelajar tersebut tidak mengetahui bakat dan minat yang dimiliki
sehingga memunculkan keraguan terhadap jurusan yang ingin ditekuni pada tingkat
selanjutnya. Selama sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh maka keraguan

9
pelajar akan kemampuannya semakin meningkat. Hal ini didasarkan karena pelajar
merasa bahwa selama pembelajaran jarak jauh materi yang dapat mereka pahami
semakin sedikit dibandingkan ketika mereka sekolah tatap muka. Hal ini
menyebabkan pelajar meragukan kemampuan yang dimiliki yang berdampak pada
meningkatnya keraguan yang dirasakan pelajar untuk memilih jurusan di tingkat
selanjutnya. Hampir semua subjek merasakan rasa khawatir akan kemampuan yang
dimiliki seperti yang dikatakan oleh beberapa subjek yaitu “Ya, saya khawatir”
, “Sangat khawatir”, “Pernah”. Berjalannya pembelajaran jarak jauh menyebabkan
pelajar semakin merasa khawatir karena kurangnya pemahaman materi yang
mereka dapat mempengaruhi keputusan pelajar untuk memilih jurusan di Perguruan
Tinggi.

Semua pelajar Indonesia menjalani pembelajaran jarak jauh tidak terkecuali.


Selama menjalani pembelajaran jarak jauh pelajar mengalami kekhawatiran
dikarenakan selama mereka kurang dapat memahami materi yang disampaikan oleh
guru mereka. Dengan kurangnya pemahaman materi mereka menyebabkan
keraguan terutama pelajar kelas 12 dalam memilih jurusan untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi. Beberapa subjek mempunyai inisiatif untuk menangani masalah
yang subjek alami. Pada umumnya subjek akan mencari informasi karir dari sumber
lain, meyakinkan diri tentang jurusan yang akan dipilih dan juga meningkatkan
kemampuan subjek salah satu caranya dengan mengikuti Try Out secara online, dan
mencari bakat minat mereka.Seperti yang dikatakan oleh subjek.

“saya menanganinya dengan cara menambah pengetahuan tentang jurusan


tersebut dan berusaha dengan keras untuk memahami pelajaran yang
berhubungan dengan jurusan tersebut”

“Saya menanganinya dengan menenangkan diri saya terlebih dahulu,


kemudian mencoba untuk bangkit dengan terus mengasah kemampuan saya,
yaitu dengan belajar, terus berlatih soal-soal dan mengikuti Try Out secara
online”

10
“Dengan mencoba beberapa hal yang mungkin dapat membuat saya
menyadari apa bakat dan minat saya”

“saya menanganinya dengan cara belajar dan melihat video yang


menjelaskan materi sekolah”

Hampir semua dari subjek merasakan rasa khawatir sehingga mereka


berusaha menutupi kekurangan mereka dengan melatih kemampuan mereka.

Salah satu cara menangani keraguan pelajar dalam memilih jurusan untuk
melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi adalah dengan cara membandingkan
informasi yang didapat dari beberapa sumber. Salah satu sumber yang sering
dibandingkan oleh pelajar adalah sumber informasi dari Guru Bimbingan
Konseling dan juga sumber dari Internet. Karena internet merupakan sumber dalam
mencari informasi paling lengkap. Selain dari sumber guru bimbingan dan
konseling serta internet, subjek mencari informasi tentang jurusan kuliah dari kakak
yang sudah kuliah. Tetapi terdapat subjek yang percaya dan tidak membandingkan
informasi yang didapat. Seperti yang dikatakan subjek

“ saya lebih mengandalkan informasi dari bk karena menurut saya informasi


yang diterima oleh pihak bk sudah cukup aktual untuk membantu siswa
dalam memilih karir”

“ Iya , dengan cara mencari informasi di Google, dan tanya dengan kakak
yang sudah kuliah”

Subjek membandingkan informasi yang didapatkan sehingga informasi


yang didapatkan lebih banyak dan lebih terbuka pengetahuan tentang jurusan.
Sumber informasi subjek berasal dari guru Bimbingan Konseling, internet, dan juga
kakak yang sudah kuliah.

Setelah para subjek membandingkan informasi yang didapat dari berbagai


sumber. Sumber informasi subjek berasal dari beberapa sumber seperti informasi
dari guru Bimbingan Konseling di sekolah, internet atau dari kakak subjek yang

11
telah berada di tingkat Perguruan Tinggi. Para subjek akan menilai mana informasi
yang paling akurat dan dapat dipercaya sehingga dapat diyakini kebenarannya.
Sebagian besar subjek meyakini bahwa informasi yang mereka dapat dari guru
Bimbingan Konseling dianggap sangat akurat. Seperti yang dikatakan oleh subjek
seperti

“Menurut saya jauh sudah baik dan bisa dijadikan referensi untuk memilih
jurusan”

“Lebih akurat daripada sumber - sumber yang bertebaran di internet,


karena menangani langsung anak - anak yang masuk ke Perguruan Tinggi”

“Cukup akurat”

“Menurut saya jauh sudah baik dan bisa dijadikan referensi untuk memilih
jurusan”

Menurut sebagian besar subjek menilai bahwa informasi yang diberikan


oleh pihak guru Bimbingan Konseling sudah cukup akurat.

Pada masa pandemi ini semua pembelajaran yang biasa diselenggarakan


secara tatap muka kini dilaksanakan melalui daring. Hal ini berdampak pada siswa
kelas 12 yang sedang bingung untuk menentukan karirnya serta dari pihak guru
bimbingan konseling sendiri yang jarang masuk Ketika sekolah online dikarenakan
pandemic covid-19, yang biasanya konsultasi dilakukan secara tatap muka kini
mereka melakukan konsultasi dengan melalui daring. Berkat kemajuan era
globalisasi dimasa sekarang para guru dan siswa bisa mengadakan pembelajaran
jarak jauh ataupun konsultasi melalui aplikasi seperti zoom meeting, whatsapp,
google classroom dan juga google meet. Ketika memberikan penjelasan mengenai
jurusan-jurusan di perkuliahan guru menjelaskannya dengan membuat ilustrasi
yang terlihat menarik dan sering mengadakan sosialisasi mengenai jurusan karir
yang diambil oleh siswa yang akan melanjutkan ke jenjang perkuliahan sesuai
dengan minat dan kemampuannya masing-masing, tak jarang guru bimbingan

12
konseling juga mengundang beberapa alumni untuk menjelaskan tentang pemilihan
jurusan perkuliahan.

“melalui zoom, link informasi, whatsapp, google classroom dan google meet”

“BK memberikan penjelasan jurusan berupa ilustrasi”

“Saat sekolah online BK jarang masuk”

“Sering mengadakan sosialisasi tentang jurusan karir”

“mengundang beberapa alumni untuk menjelaskan tentang pemilihan


jurusan”

Pada pandemi ini mengharuskan para siswa untuk melakukan semua


pembelajaran secara daring tak terkecuali dengan konsultasi dengan guru
bimbingan konseling, yang biasanya dapat dilakukan secara tatap muka kini
dilakukan dengan melalui aplikasi seperti zoom dll. Walaupun dalam keterbatasan
para siswa dan guru tetap memberikan pengarahan tentang jurusan perkuliahan
dengan melakukan sosialisasi serta mengundang para alumni untuk menjelaskan
tentang pemilihan jurusan perkuliahan yang sesuai dengan bakat minat dan
kemampuan yang dimiliki dari siswa.

Pihak sekolah memfasilitasi dengan mengadakan program campus fair yang


diadakan setiap tahunnya, tujuannya adalah memberikan informasi mengenai
kampus, jurusan perkuliahan yang ada di kampus tersebut serta jalur penerimaan
kampus agar dari para siswa tersebut tidak kebingungan dalam mengambil jurusan
sesuai dengan kemampuannya. Menurut pengakuan para subjek dengan
diadakannya program campus fair sangat membantu mereka untuk tahu tentang
perkembangan dunia perkuliahan dan sangat efektif karena mereka bisa bertanya
secara langsung kepada mereka yang telah berpengalaman sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Juga menjadi referensi serta menambah keyakinan
mereka dalam memilih jurusan yang akan diambil di perkuliahan. Tetapi masih
belum banyak sekolah-sekolah yang mengadakan program campus fair ini mereka

13
berharap agar sekolah mereka dapat mengadakan program tersebut supaya dari
siswa tidak kebingungan serta bisa mendapatkan informasi mengenai jurusan
perkuliahan serta jalur penerimaan kampus dan masih banyak lagi. Tidak hanya
mengadakan program campus fair tetapi pihak sekolah juga mengadakan program
konsultasi secara tatap muka mengenai masalah penjurusan kuliah, seperti yang
dituliskan di dalam kuesioner subjek mengatakan jika pihak sekolah juga
memberikan dan memfasilitasi konsultasi secara tatap muka, tetapi juga ada dari
siswa yang tidak tahu mengenai program ini.

“sangat efektif menjadi tahu perkembangan dunia perkuliahan dan tidak


bingung cara masuknya”

“Efektif sekali Karena kita bisa bertanya kepada yang berpengalaman di


bidang tersebut”

“menjadi referensi dan menambah keyakinan dalam memilih jurusan”

“efektif, karena memberikan gambaran kepada anak-anak yang masih


bingung”

“mungkin iya, karena disekolah saya belum diadakan campus fair”

“memberikan dan memfasilitasi untuk face to face”

“Kurang tahu”

“iya, tetapi saat ini belum”

Dari pihak sekolah memfasilitasi dengan mengadakan campus fair dan


konsultasi secara tatap muka agar membantu siswa yang masih kebingungan dalam
mengambil jurusan perkuliahan, dapat memberikan informasi mengenai
perkembangan dunia perkuliahan dan menambah referensi serta keyakinan dalam
memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuannya.

14
Pada saat melakukan konsultasi tentang permasalahan jurusan yang akan
dihadapi oleh siswa, pihak guru bimbingan konseling akan memberikan jadwal
kepada siswa supaya mereka berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling,
tetapi menurut subjek untuk melakukan konsultasi mengenai permasalahan tersebut
tidak secara terjadwal dan intens hanya dilakukan jadwal konsultasi sewaktu ada
jam pelajaran Bimbingan dan Konseling dikelas. serta ada yang mengatakan
dilakukan secara terjadwal selama 2 kali seminggu tetapi dari pihak bimbingan
konseling sendiri tidak mengisinya, subjek juga mengatakan bahwa konsultasi
dapat dilakukan dengan cara siswa datang langsung ke ruang BK tetapi sebelum itu
siswa tersebut terlebih dahulu mengkonfirmasi guru bimbingan konseling sebelum
melakukan konsultasi dan belum ada yang mengerti jika ada jadwal konsultasi
dengan guru bimbingan konseling.

“Tidak, hanya dilakukan sewaktu ada jam BK di kelas”

“Tidak, konsultasi dilakukan dengan cara siswa datang langsung ke BK.


Tetapi, siswa terlebih dahulu mengkonfirmasi guru BK sebelum
melakukan konsultasi”

“Terjadwal 2 kali dalam seminggu. Tetapi guru bk tidak mengisi jamnya”

“belum mengerti tentang itu”

Jadwal konsultasi yang diberikan oleh guru bimbingan konseling tidak


secara intens melainkan guru bimbingan konseling melakukan konsultasi sewaktu
mereka memberikan pelajaran tentang bimbingan dan konseling di dalam kelas dan
terjadwal selama 2 kali dalam seminggu, tetapi biasanya guru bimbingan konseling
tidak mengisi jamnya.

Guru Bimbingan konseling memfasilitasi dengan melakukan konsultasi


dengan cara bertatap muka secara langsung dengan para siswa, jika ingin
berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh siswa. pihak sekolah
menyediakan ruangan untuk berkonsultasi atau biasa yang disebut dengan ruang

15
bimbingan konseling, biasanya siswa yang datang sendiri untuk berkonsultasi
mengenai permasalahannya atau guru bimbingan konseling sendiri yang datang ke
kelas-kelas Ketika jam pelajaran Bimbingan dan konseling ataupun seperti yang
dikatakan oleh subjek dengan keduanya bisa datang langsung atau guru bimbingan
konseling sendiri yang datang ke kelas.

“keduanya bisa datang langsung atau guru yang datang ke kelas”

“Siswa datang ke ruang BK”

“BK datang ke masing masing kelas saat jam pelajaran BK”

Pihak sekolah memfasilitasi dengan melakukan konsultasi di ruang


bimbingan konseling ataupun pada saat jam pelajaran bimbingan konseling
berlangsung di dalam kelas yang mana dalam hal ini dapat digunakan oleh para
siswa dalam berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapi

PEMBAHASAN

Terdapat banyak permasalahan tentang kondisi dimana tidak sesuainya


jurusan yang diambil oleh peserta didik dengan cita-cita yang diharapkannya. Hal
tersebut dapat disebabkan karena berbagai faktor, salah satu faktor pentingnya
adalah kurang jelasnya informasi atau pengetahuan mengenai jurusan yang akan
dipilih oleh calon peserta didik (Daharnis & Ardi, 2017). Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, perlu untuk memberikan informasi secara lengkap dan jelas
oleh pihak sekolah terutama BK. Peran BK disini sangat dibutuhkan, terutama
mengenai strategi yang dilakukan. BK harus menggunakan strategi yang baik
karena pemilihan penjurusan merupakan suatu hal yang berjangka panjang. Jika
tidak menggunakan strategi yang baik maka akan berakibat buruk pada peserta
didik. Misalnya, para peserta didik merasa kurang puas dan tidak pantas berada di
jurusan tersebut sehingga mereka merasa menyesal dan berakhir dengan bermalas-
malasan atau lebih parahnya akan mengundurkan diri (Prayitno & Amti, 2015).
Pihak Bimbingan dan Konseling (BK) menyelenggarakan pendampingan dan

16
bimbingan penjurusan berguna untuk pemantapan dan pemahaman diri peserta
didik (Wahyuni & Falah, 2015). Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BK seperti
sosialisasi, penjelasan mengenai prospek kerja, dan menginformasikan jalur masuk
yang dapat dituju ke perguruan tinggi. Maka dari itu, peran BK juga sangatlah
penting dalam hal mengungkap bakat dan minat yang dimiliki oleh peserta didik.

Pelajar tingkat menengah atas pada umumnya akan mengalami


kebingungan terutama ketika berada di semester akhir. Mereka akan dihadapkan
dengan pilihan bahwa ketika mereka ingin melanjutkan studi, maka subjek harus
menentukan pilihan jurusan yang ingin diambil. Pada masa pandemi seperti ini,
pemerintah menetapkan sistem pembelajaran jarak jauh dimana seperti yang kita
tahu tidak banyak memberikan penjelasan materi kepada pihak pelajar. Subjek tentu
akan merasa khawatir dengan kemampuan materi pelajaran yang mereka miliki
apakah mereka dapat bertahan pada jurusan yang akan dipilih. Selain dari keraguan
kemampuan yang dirasakan, terdapat hal lain yang membuat subjek bingung dalam
menentukan kemampuan yaitu tidak mengetahuinya bakat dan minat pada diri
mereka sendiri. Tetapi subjek mempunyai pemecahan solusi dari masalah tersebut
yaitu dengan cara meningkatkan kemampuan mereka dan juga mencari informasi
kepada orang-orang yang lebih memahami jurusan di perguruan tinggi seperti guru
bimbingan konseling ataupun kakak mereka. Dengan informasi yang didapat dari
guru bimbingan dan konseling, kakak mereka yang sudah berkuliah ataupun dari
sumber dari internet pelajar tentu akan membandingkan dari semua informasi yang
didapat manakah yang paling akurat mendekati kenyataannya. Menurut subjek,
mereka meyakini bahwa informasi yang mereka dapat dari guru bimbingan
konseling bisa di bilang paling akurat daripada sumber yang berasal dari internet.
Hal ini sesuai dengan pendapat (Aryani & Umar, 2020) yang menyatakan bahwa
banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan menentukan jurusan berdasarkan
oleh minat yang dimiliki. Pemilihan jurusan tidak hanya dipengaruhi oleh minat
saja tetapi terdapat faktor lain yaitu keluarga, jenis kelamin, keuangan, teman
sebaya dll. Selain itu pendapat dari (Nisa, 2018) menyatakan bahwa terdapat peran
guru bimbingan konseling terhadap menumbuhkan minat untuk melanjutkan studi.

17
Hal sesuai dengan data lapangan yang menyebutkan bahwa, ada rasa percaya yang
dimiliki oleh subjek yaitu berupa meyakini bahwa informasi yang diberikan oleh
guru bimbingan konseling dianggap akurat.

Pada masa pandemi ini semua pembelajaran dialihkan dengan sistem


daring, tak terkecuali dengan konsultasi yang dilakukan siswa yang biasanya
dengan tatap muka kini menggunakan aplikasi seperti zoom, google classroom,
google meet, dll. Dengan keterbatasan yang dimiliki membuat guru BK
menunjukkan kreativitasnya dengan memberikan penjelasan berupa ilustrasi yang
menarik perhatian para siswa agar melihatnya, tidak hanya itu guru juga melakukan
sosialisasi serta mengundang para alumni untuk menjelaskan tentang pemilihan
jurusan perkuliahan yang sesuai dengan bakat minat dan kemampuan yang dimiliki
dari siswa, hal ini sesuai dengan penelitian dari (Yulianti, 2021) tentang
merencanakan karir dengan menerapkan aspek self leadership untuk dapat
memberikan arahan atau upaya-upaya apa saja yang perlu dilakukan dalam
mewujudkan cita-cita. Pihak sekolah juga memfasilitasi dengan mengadakan
campus fair yang bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran tentang
perkembangan dunia perkuliahan, serta menambah referensi tentang jurusan yang
mereka akan ambil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki para siswa. Campus
Fair sendiri merupakan suatu acara yang biasanya ditujukan bagi para calon
mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh suatu pihak atau organisasi tertentu,
tujuan dari kegiatan itu adalah untuk memberikan suatu gambaran atau informasi
mengenai perguruan tinggi. Tidak hanya itu pihak sekolah juga memfasilitasi
konsultasi tatap muka dengan intensitas jadwal 2 kali dalam seminggu yang mana
biasanya para siswa tersebut datang ke ruangan BK atau guru BK yang datang pada
saat mata pelajaran bimbingan dan konseling berlangsung di dalam kelas.

KESIMPULAN

Pemilihan jurusan bagi pelajar kelas 12 Sekolah Menengah Atas (SMA)


merupakan sebuah aspek penting dalam pengembangan karir untuk masa depan.
Pemilihan jurusan sesuai dengan minat dan bakat yang tepat akan berdampak positif

18
bagi kesuksesan karir setelah lulus dari suatu perguruan tinggi. Banyak para
mahasiswa yang sudah duduk di bangku perguruan tinggi merasa kesulitan dalam
menghadapi jurusan yang telah diambilnya. hal tersebut dikarenakan kurangnya
memahami akan minat dan bakat yang ada di dalam dirinya. Selain dipengaruhi
oleh minat dan bakat, faktor lain yang turut menyumbang dalam penentu pemilihan
jurusan adalah faktor dari keluarga, teman sebaya, jenis kelamin, hingga faktor
keuangan. Dalam mengatasi hal seperti ini, diperlukannya bantuan terutama dari
pihak sekolah yaitu guru Bimbingan dan Konseling (BK). Guru BK dapat
memfasilitasi peserta didiknya dalam memahami minat dan bakat, selain itu BK
juga berhak memberikan penyuluhan dan sosialisasi. Cara yang dapat dilakukan
misalnya seperti mengadakan campus fair yang mana kegiatan tersebut dikemas
sangat menarik dengan mendatangkan para alumni dari sekolah SMA tersebut.
Sehingga dari situ peserta didik diharapkan mampu secara leluasa bertanya kepada
kakak tingkatnya dan mencari informasi sebanyak-banyaknya dari adanya kegiatan
tersebut.

Dari penjelasan pada pembahasan dapat diambil kesimpulan secara umum


bahwa layanan bimbingan karir pada Bimbingan Konseling di sekolah mempunyai
peran besar dalam membantu pelajar terutama pada pelajar tingkat akhir dalam
memutuskan arah karir terutama pemilihan jurusan pada Perguruan Tinggi.

SARAN

Bagi peneliti selanjutnya ketika hendak melakukan penelitian dengan


menggunakan kasus yang sama maka disarankan ketika dalam pengambilan data
dapat menggunakan banyak cara dengan tujuan agar mendapatkan hasil yang
maksimal dan juga dapat memperbanyak referensi sumber bacaan sehingga akan
dapat memperdalam teori secara maksimal. Sedangkan untuk pihak sekolah, guru
Bimbingan Konseling dapat lebih meningkatkan intensitas pertemuan terutama
untuk masalah konsultasi pada pemilihan jurusan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, F., & Umar, N. F. (2020). Factors Affecting Z Generation On Selecting


Majors In The University: An Indonesian Case. Journal of Social Studies
Education Research, 11(3), 109–133.

Daharnis, & Ardi, Z. (2017). Optimizing the Counselors’ Role in Senior High
School and Higher Education. Advances in Social Science, Education and
Humanities Research, 118, 1071–1076. https://doi.org/10.2991/icset-
17.2017.174

Febrini, D. (2020). Bimbingan & Konseling. Bengkulu: CV Brimedia Global.

Khairun, D. Y., Sulastri, M. S., & Hafina, A. (2016). Layanan Bimbingan Karir
terhadap Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa. Jurnal Penelitian
Bimbingan Konseling, 1(1), 1–23.

Latipun. (2011). Psikologi Konseling. Malang: UMM Press.

Masdudi. (2015). Bimbingan dan Konseling Prespektif Sekolah. Cirebon: Nurjati


Press.

Nisa, A. (2018). Peran Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan


Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi. KONSELI: Jurnal Bimbingan
Dan Konseling (E-Journal), 5(1), 01–08.
https://doi.org/10.24042/kons.v5i1.2508

Prayitno, & Amti, E. (2015). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Rineka Cipta.

Rahmadani, R., Yusuf, A. M., & Afdal, A. (2021). Peran Bimbingan Karir untuk
Kematangan Eksplorasi Karir Siswa. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2),
3098–3101.

Ridara, R. (2019). Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Membantu Siswa

20
Menentukan Pilihan Jurusan Di SMKN 1 Al Mubarkeya.
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/11093/

Rohmawati, N. (2019). Kemandirian Siswa dalam Merencanakan Karir Ditinjau


dari Persepsi Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Bimbingan Karir.
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application,
8(2), 67–73. https://doi.org/10.15294/ijgc.v8i2.22762

Wahyuni, S. A., & Falah, N. (2015). Perang Guru Bimbingan dan Konseling
Dalam Mengembangkan Minat dan Bakat Program Pilihan Studi
Keterampilan Peserta Didik MAN 1 Magelang. Jurnal Hisbah, 12(2), 21–34.

Yulianti, M. (2021). Peningkatan Self Leadership dalam Merencanakan Karir


melalui Layanan Informasi Daring Model Cooperative Learning. Ideguru:
Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(2), 199–206.
https://doi.org/10.51169/ideguru.v6i2.229

21

Anda mungkin juga menyukai