Anda di halaman 1dari 26

Peningkatan Kualifikasi Pendidikan untuk Meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil

Negara (ASN) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

MAKALAH

Disajikan untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan Penyesuian Ijazah (PI) atau

Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP)

Disusun Oleh :

Nama : Malvalindo Al Habsy


NIP 199312152020121012
Jabatan : Pengatur, II/c (Pengelola Barang Milik Negara)Unit
Kerja : Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang
Daftar Isi

COVER .................................................................................................................... i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Kata Pengantar....................................................................................................... iii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

1.3 Ruang Lingkup ........................................................................................... 4

1.4 Tujuan.......................................................................................................... 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

2.1 Pokok Permasalahan .................................................................................... 6

2.2 Landasan Teori ........................................................................................... 14

2.3 Solusi Penyelesaian Masalah.....................................................................19

BAB III .................................................................................................................. 21

PENUTUP ............................................................................................................. 21

3.1 Kesimpulan................................................................................................ 21

3.2 Saran .......................................................................................................... 21

Daftar Pustaka ................................................................................................. 23


Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah memberikan Taufik, Hidayah dan

Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah atau karya tulis dengan

baik dan tepat waktu sebagai salah satu persyaratan dalam rangka Penyesuaian Ijazah

(PI) atau Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP).

Makalah atau karya tulis ini disusun berdasarkan hasil pengalaman dan

pengetahuan penulis sesuai tugas pokok dan fungsi di Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang khususnya pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. Penulis menyadari

akan kemampuan dan ilmu yang dimiliki karena itu tentu terdapat berbagai

kelemahan, baik pemakaian tata bahasa maupun dalam analisis atau pembahasan

materi, saran dan kritik yang membangun terhadap penyempurnaan tulisan ini sangat

saya harapkan dengan hati terbuka.

Mudah-mudahan apa yang penulis sajikan dalam bentuk makalah atau karya

tulis ini dapat bermanfaat dan dapat memenuhi semua persyaratan penyesuain ijazah

(PI) atau Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat (UPKP)

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, semoga

amal baik dan do’a tulusnya mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT

Amin.

Tangerang, 13 Oktober 2023

Malvalindo Al Habsy
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dibidang

pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang besar sekali salah satunya dalam

pelaksanaan otonomi daerah. Salah satu perubahan itu ialah diwujudkannya tata

kepemerintahan yang demokratis dan baik (democratic and good govermen). Salah satu

unsur penyelanggaraan pemerintah yang perlu memperoleh perhatian dalam upaya

reformasi ialah penataan aparatur pemerintah yang meliputi penataan kelembagaan

birokrasi pemerintah, sistem dan penataan manajemen sumber daya manusia (PNS).

Oleh sebab itu dibutuhkan aparatur pemerintahan yang memiliki kualitas dan

profesionalitas dalam melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada intlansi

pemerimtah. Fungsi dan tugas ASN sebagaimana yang berbunyi pada pasal 10 dan 11

UU ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat

pemersatu bangsa, yang bertugas 1) melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;

2) memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan 3)

mempererat persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan republik Indonesia, semua hal

tersebut tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 2014.

Lahirnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

bahwa untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi,

perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban
1
mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan

kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil

negara.

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil

Negara dijelaskan bahwa persyaratan kualifikasi pendidikan dirumuskan dalam jenjang

pendidikan terendah yang layak untuk menduduki jabatan atau kemampuan melakukan

tugas jabatan dalam kondisi normal (yang menggambarkan kemampuan pada

umumnya). Perumusan jenjang kualifikasi pendidikan dilakukan dengan menganalisis

relevansi atau keterkaitan langsung dengan kemampuan melaksanakan tugas dan atau

untuk memiliki kompetensi dari suatu jabatan yang telah dirumuskan dan ditetapkan.

Rumusan jenjang pendidikan berupa jenjang pendidikan minimal yang selayaknya

dimiliki untuk mampu melaksanakan tugas secara optimal meliputi jenjang SMTA,

SMK, DI, DII, DIII, S1/DIV, dan S2.

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

dijelaskan bahwa susunan organisasi Dinas Pendidikan merupakan unsur pelaksana

Urusan Pemerintahan bidang pendidikan.

Saat ini penulis bekerja pada sub bagian umum dan kepegawaian pada Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagai Pengelola Barang Milik Negara, dalam

melaksanakan tugasnya tersebut Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan didukung oleh lima orang ASN dengan status PNS yaitu Kepala Sub Bagian,

dan jabatan pelaksana yang terdiri atas, Pengelola Barang Milik Negara,

Pengadministrasi Sarana dan Prasarana, Analis Perencanaan Sumber Daya Manusia


2
Aparatur dan Pengadministrasi Umum. Jabatan-jabatan Pelaksana tersebut menduduki

jabatan yang sesuai dengan kualifikasi pendidikan minimal sebagaimana disyaratkan

dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri SIpil di

Lingkungan Instansi Pemerintah.

Dengan banyaknya beban kerja pada sub bagian umum dan kepegawaian yang

tidak sebanding dengan jabatan dan tingkat pendidikan maka penulis tertarik memberi

judul makalah dengan “Peningkatan Kualifikasi Pendidikan untuk meningkatkan

Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang”

1.2 Rumusan Masalah

Beban tugas yang diemban Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun

tersebut perlu didukung oleh jajaran pelaksana yang memiliki kompetensi yang

memadai. Kompetensi tersebut tentu sangat dipengaruhi oleh kualifikasi pendidikan

yang memadai sesuai syarat jabatan pelaksana sebagaimana disebutkan dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun

2018. Dengan hanya didukung oleh jabatan pelaksana yang sebagian merupakan jabatan

pengadministrasi (dengan kualifikasi pendidikan mimimal SLTA dan DIII) maka

ketercapaian hasil pelaksanaan tugas tentu tidak akan maksimal.

Kurang maksimalnya ketercapaian hasil pelaksanaan tugas di Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disebabkan oleh beberapa

masalah antara lain :

3
1. Dalam urusan Penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD) yang membawahi

853 upt pendidikan yang harus dilakukan penatausahaan BMD, hanya ditangani

2 orang pelaksana dalam jabatan pengadministrasi dan pengelola dengan tingkat

pendidikan SMA dan DIII, sehingga beban kerja tidak sebanding dengan

tanggung jawab jabatan pelaksana yang menanganinya.

2. Dalam urusan Pengarsipan, tata naskah dinas, Kepegawaian hanya ditangani 2

orang pelaksana dalam jabatan Pengadministasi umum dan Analis Sumber Daya

Manusia Aparatur dengan tingkat pendidikan SMA dan S1, sehingga beban kerja

tidak sebanding dengan tanggung jawab jabatan pelaksana yang menanganinya.

3. Kurangnya jabatan pelaksana yang memiliki tugas jabatan yang dibutuhkan

sesuai nomenklatur jabatan sebagaimana dalam Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun

2018 karena tidak terpenuhinya syarat kualifikasi pendidikan formal minimal.

1.3 Ruang Lingkup

Pembahasan batasan masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi

pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Dengan luasnya ruang lingkup

dalam penelitian ini maka penulis melakukan penelitian dengan lebih memfokuskan

pada permasalahan yang akan di kaji yaitu, Peningkatan Kualifikasi Pendidikan

untuk meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang.

4
1.4 Tujuan

Berdasarkan dengan judul penelitian yang penulis angkat yaitu , “Peningkatan

Kualifikasi Pendidikan untuk meningkatkan Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pada

Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang”, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam

penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN).

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pokok Permasalahan

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang dijelaskan bahwa susunan organisasi Dinas Pendidikan

terdiri atas:

a. Kepala;

b. Sekretariat, terdiri atas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

kelompok jabatan fungsional;

c. Bidang pengelolaan Pendidikan anak usia dini

d. Bidang Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar, terdiri atas:

e. Bidang Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, terdiri atas:

f. Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan, Bahasa dan Sastra, Kelembagaan

Pendidikan

g. UPTD.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dalam Peraturan Bupati tersebut

memiliki tugas rincian tugas:

a. Merencanakan kegiatan Umum dan Kepegawaian, organisasi, dan tata

laksana DISDIK;

b. Membimbing Pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian;

c. membagi tugas pelaksanaan kegiatan umum dan Kepegawaian;

d. melaksanakan perencanaan kebutuhan, pengamanan, koordinasi dan

penilaian, pembinaan, pengawasan pengendalian, rekonsiliasi dan


6
penyusunan laporan, penatausahaan dan pemanfaatan barang milik Daerah;

e. melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan sistem informasi kepegawaian;

f. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan peniiaian kinerja pegawai;

g. memfasilitasi pemulangan pegawai yang pensiun serta yang meninggal

dalam melaksanakan tugas;

h. memfasilitasi pemindahan tugas ASN;

i. melaksanakan fasilitasi pendidikan dan pelatihan pegawai berdasarkan tugas

dan fungsi;

j. melaksanakan penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan

kantor, peralatan rumah tangga, bahan logistik kantor, barang cetakan dan

penggandaan, bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, serta

bahan/material;

k. Melaksanakan penatausahaan arsip dinamis;

l. melaksanakan dukungan pelaksanaan sistem pemerintahan berbasis

elektronik;

m. melaksanakan penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi dan zona

integritas;

n. melaksanakan administrasi/ penatausahaan, penggandaan, pengiriman,

pendistribusian surat, tata naskah dinas, arsip dinamis DISDIK, jasa

komunikasi, sumber daya air dan listrik, penyedian jasa peralatan dan

perlengkapan kantor, serta jasa pelayanan umum kantor;

o. melaksanakan pengadaan penyusunan rencana kebutuhan barang milik

Daerah, administrasi/penatausahaan barang milik Daerah, serta penlusunan

laporan barang milik Daerah;


7
p. memfasilitasi peralatan dan perlengkapan kantor, rumah tangga, sarana dan

prasarana kantor, perjalanan dinas, serta kendaraan operasional/ dinas;

q. memfasilitasi pengadaan mebel, peralatan dan mesin, pengadaan aset tetap

lainnya, pengadaan aset tetap tak berwrrjud, pengadaan gedung kantor atau

bangunan lainnya, serta pengadaan sarana dan prasarana gedung kantor atau

bangunan lainnya;

r. memfasilitasi penyelenggaraan rapat koordinasi dan konsultasi DISDIK

serta kunjungan tamu;

s. memfasilitasi pengelolaan informasi dan dokumen;

t. melaksanakan penyusunan bahan untuk peningkatan sarana dan prasarana

disiplin pegawai;

u. menyusun kebutuhan pakaian dinas berserta atribut kelengkapannya;

v. mempersiapkan koordinasi pelaksanaan analisa jabatan, analisa beban kerja,

serta kebutuhan pegawai;

w. menghimpun dan mengolah data administrasi kepegawaian;

x. melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan serta mengadakan

bimbingan teknis implementasinya;

y. membuat laporan pelaksanaan kegiatan umum dan kepegawaian; dan

z. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

Pelaksanaan tugas-tugas tersebut secara garis besar dapat digolongkan

kedalam :

1. Urusan Persuratan, Arsip, dan Dokumen Tata Naskah Dinas;

2. Urusan Persediaan, Aset dan Inventaris;

8
3. Urusan Kepegawaian;

4. Urusan Informasi dan Dokumen.

Urusan-urusan tersebut berkaitan dengan volume pelayanan yang

menjadi tugas Dinas Pendidikan yang besar. Dinas Pendidikan Kabupaten

Tangerang membawahi 1.017 SD yang terdiri dari 759 SD Negeri dan 258

SD Swasta, 446 SMP yang terdiri atas 90 SMP Negeri dan 356 SMP Swasta,

1.508 TK/PAUD yang terdiri atas 1 TK Negeri dan 1.507 TK/PAUD Swasta.

Seperti diuraikan dalam permasalahan di atas bahwa kurangnya jabatan

pelaksana yang memiliki tugas jabatan yang dibutuhkan sesuai nomenklatur jabatan

sebagaimana dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2018 karenatidak terpenuhinya syarat

kualifikasi pendidikan formal minimal menyebabkan kurang maksimalnya pelayanan

yang dihasilkan.

Dengan besarnya volume urusan-urusan yang harus dilakukan Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang

memerlukan sekurang-kurangnya :

Jabatan Kualifikasi Pendidikan Minimal

No. Tugas Jabatan

Pelaksana (Permenpan RB 41/2018)

1. Pranata D-3 (Diploma-Tiga) bidang Melakukan kegiatan

9
Kearsipan Kearsipan atau bidang lain yang pengolahan, pelayanan

relevan dengan tugas jabatan dan evaluasi hasil kerja

di bidang kearsipan

2. Analis Tata S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Usaha Empat) bidang Manajemen/ analisis dan penelaahan

Ekonomi/ Pemerintahan/ dalam rangka

Administrasi/ kebijakan penyusunan

publik/Hukum atau bidang lain rekomendasi kebijakan

yang relevan dengan tugas jabatan di bidang tata usaha

3. Penyusun S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Naskah Empat) bidang penyusunan dan

pembuatan laporan di

Manajemen/ Ekonomi/ bidang penyiapan

Pemerintahan/ Administrasi/ naskah

kebijakan publik/Hukum atau

bidang lain yang relevan

dengan tugas jabatan

10
4. Penyusun S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Kebutuhan Empat) bidang penyusunan dan

Barang penelahaan data obyek

Inventaris Manajemen/ Ekonomi atau kerja di

bidang lain yang relevan

bidang kebutuhan

dengan tugas jabatan

barang inventaris

5. Pengelola D-3 (Diploma-Tiga) bidang Melakukan kegiatan

Barang Milik Akuntansi/ Manajemen/ pengelolaan dan

Negara Administrasi Negara/ penyusunan laporan di

Administrasi Publik atau bidang bidang barang

lain yang relevan dengan tugas persediaan dan barang

Jabatan milik negara

6. Analis S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Sumber Daya Empat) bidang Manajemen/ analisis dan penelaahan

Manusia Administrasi Negara/Publik atau dalam rangka

Aparatur bidang lain yang relevan dengan penyusunan

tugas jabatan rekomendasi di bidang

11
sumber daya manusia

aparatur

7. Analis S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Perencanaan Empat) bidang Manajemen/ analisis dan penelaahan

Sumber Daya Ekonomi/ Administrasi/ Psikologi dalam rangka

Manusia atau bidang lain yang relevan penyusunan

Aparatur dengan tugas jabatan rekomendasi di bidang

perencanaan sumber

daya manusia aparatur

8. Penyusun S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma- Melakukan kegiatan

Bahan Empat) bidang Komunikasi/ penyusunan dan

Informasi dan Desain Komunikasi Visual atau penelahaan data obyek

Publikasi bidang lain yang relevan dengan kerja di bidang bahan

tugas jabatan informasi, kebijakan,

dan publikasi

12
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya tersebut Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan didukung oleh lima orang ASN dengan status

PNS yaitu Kepala Sub Bagian, dan jabatan pelaksana yang terdiri atas,

Pengelola Barang Milik Negara, Pengadministrasi Sarana dan Prasarana,

Analis Perencanaan Sumber Daya Manusia Aparatur dan Pengadministrasi

Umum. Jabatan-jabatan Pelaksana tersebut menduduki jabatan yang sesuai

dengan kualifikasi pendidikan minimal sebagaimana disyaratkan dalam

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 41 Tahun 2018 tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Pegawai

Negeri SIpil di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Beban tugas yang diemban Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Bupati Tangerang Nomor

6 Tahun 2023 tersebut perlu didukung oleh jajaran pelaksana yang memiliki

kompetensi yang memadai. Kompetensi tersebut tentu sangat dipengaruhi oleh

kualifikasi pendidikan yang memadai sesuai syarat jabatan pelaksana

sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2018.

Dengan hanya didukung oleh jabatan pelaksana yang sebagian

merupakan jabatan pengadministrasi (dengan kualifikasi pendidikan mimimal

SLTA dan DIII) maka ketercapaian hasil pelaksanaan tugas tentu tidak akan

maksimal.

Kurang maksimalnya ketercapaian hasil pelaksanaan tugas di Sub Bagian

Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang disebabkan

oleh beberapa masalah antara lain :


13
1. Dalam urusan Penatausahaan Barang Milik Daerah (BMD) yang

membawahi 853 upt pendidikan yang harus dilakukan penatausahaan

BMD, hanya ditangani 2 orang pelaksana dalam jabatan

pengadministrasi dan pengelola dengan tingkat pendidikan SMA dan

DIII, sehingga beban kerja tidak sebanding dengan tanggung jawab

jabatan pelaksana yang menanganinya.

2. Dalam urusan Pengarsipan, tata naskah dinas, Kepegawaian hanya

ditangani 2 orang pelaksana dalam jabatan Pengadministasi umum dan

Analis Sumber Daya Manusia Aparatur dengan tingkat pendidikan

SMA dan S1, sehingga beban kerja tidak sebanding dengan tanggung

jawab jabatan pelaksana yang menanganinya.

3. Kurangnya jabatan pelaksana yang memiliki tugas jabatan yang

dibutuhkan sesuai nomenklatur jabatan sebagaimana dalam Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 41 Tahun 2018 karena tidak terpenuhinya syarat kualifikasi

pendidikan formal minimal.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kualifikasi Pendidikan

Martin H. Manser (dalam Syaikhul Alim 2017)) mengemukakan

secara etimologis kata kualifikasi diadopsi dari bahasa Inggris qualification

yang berarti training, test, diploma, etc. that qualifies a person. Kualifikasi

berarti latihan, tes, ijazah dan lain-lain yang menjadikan seseorang memenuhi

syarat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kualifikasi adalah


14
pendidikan khusus untuk memperoleh suatu keahlian yang diperlukan untuk

melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu.

Kualifikasi berarti persyaratan yang harus dipenuhi terkait dengan

kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

Kualifikasi dapat menunjukkan kredibilitas seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya.

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar


16
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dan negara.

Noeng Muhadjir (2000) menyatakan bahwa pendidikan merupakan

upaya normatif untuk membantu subyek didik berkembang ke tingkat yang

normatif lebih baik.

Kualifikasi pendidikan selain menjadi tuntutan profesi juga

merupakan tuntutan yuridis formal. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang

Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara dijelaskan bahwa

persyaratan kualifikasi pendidikan dirumuskan dalam jenjang pendidikan

terendah yang layak untuk menduduki jabatan atau kemampuan melakukan

tugas jabatan dalam kondisi normal (yang menggambarkan kemampuan pada

umumnya). Perumusan jenjang kualifikasi pendidikan dilakukan dengan


15
menganalisis relevansi atau keterkaitan langsung dengan kemampuan

melaksanakan tugas dan atau untuk memiliki kompetensi dari suatu jabatan

yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Rumusan jenjang pendidikan berupa

jenjang pendidikan minimal yang selayaknya dimiliki untuk mampu

melaksanakan tugas secara optimal meliputi jenjang SMTA, SMK, DI, DII,

DIII, S1/DIV, dan S2.

2.2.2 Peningkatan Kualifikasi Pendidikan

Pengembangan karyawan atau pegawai (employee development)

menjadi salah satu critical factor dalam pengelolaan SDM dalam suatu

organisasi. Andrew E. Sikula (dalam Syaikhul Alim, 2017) mengartikan

pengembangan (development) “is a long term educational process utilizing a

systematic and organized procedure by which managerial personnel learn

conceptual and theoretical knowledge for general purpose”. Artinya,

pengembangan pegawai merupakan proses pendidikan jangka panjang dengan

menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisasi, dimana karyawan

mendapatkan pembelajaran pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan

yang bersifat umum.

Salah satu bagian dari pengembangan pegawai adalah pengembangan

kompetensi. Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara dijelaskan bahwa pengembangan kompetensi antara lain melalui

pendidikan, pelatihan, seminar kursus dan penataran.

Noeng Muhadjir (2000) menyatakan bahwa pendidikan merupakan

upaya normatif untuk membantu subyek-didik berkembang ke tingkat yang

normatif lebih baik. Selanjutnya karena bidang pengetahuan apapun selalu


16
mengalami perkembangan, maka seorang pegawai juga harus terus-menerus

meningkatkan dan mengembangkan ilmu yang dimilikinya, sehingga tidak

ketinggalan zaman.

Lefrancois (dalam Muhadjir, 2000) berpendapat bahwa kompetensi

sebagai kapasitas untuk melakukan sesuatu dihasilkan dari proses belajar

(pendidikan). Selama proses belajar, stimulus akan bergabung dengan isi

memori dan menyebabkan terjadinya perubahan kapasitas untuk melakukan

sesuatu.

Peningkatan kualifikasi pendidikan dapat diperoleh melalui proses

pendidikan formal sesuai tingkatannya. Menurut Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan formal adalah

jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Němečková (dalam Siti

Fajriah Utami, 2018) menambahkan dalam penelitiannya bahwa semakin

tinggi tingkat pendidikan karyawan sangat penting untuk meningkatkan

motivasi mereka dalam bekerja. Karyawan menyadari bahwa mereka harus

menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan kondisi baru agar

tetap kompetitif. Oleh karena itu, mereka ditekan untuk lebih mendidik diri

mereka sendiri. Karyawan yang sudah terbiasa dengan pendidikan lanjutan

dan melakukan pelatihan secara otomatis mereka bekerja menjadi lebih

profesional.

Andri Handayani (dalam Siti Fajriah Utami : 2018) berpendapat

bahwa dengan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang

karyawan/pegawai, maka dia akan memiliki pengetahuan atau wawasan yang


17
luas dan didukung dengan pengalaman kerja yang dimilikinya, maka

seseorang karyawan/pegawai sudah memiliki nilai plus dalam melaksanakan

tanggung jawabnya. Banyak manfaat yang diperoleh jika seseorang

mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi diantaranya adalah 1)

meningkatnya kedisiplinan sehingga mampu berperilaku baik, 2)

meningkatnya moral kerja dimana jika tingkat pendidikan sesuai dengan

kebutuhan maka akan menciptakan hubungan yang harmonis dan

meningkatkan semangat kerja, 3) menurunnya pengawasan jika kedisiplinan

dan moral kerja tinggi maka pimpinan tidak perlu membuang waktu hanya

untuk mengawasi gerak-gerik pegawai, 4) meningkatkan stabilitas dan

fleskibilitas pegawai. Peningkatan motivasi dapat diketahui dari hasil

pelaksanaan tugasnya, artinya semakin tinggi hasil karyawan dalam

melaksanakan tugas maka semakin tinggi pula motivasi kerjanya.

Arifin Kadarisman (dalam Siti Fajriah Utami : 2018) menyatakan

bahwa seseorang pegawai yang mempunyai pendidikan lebih tinggi biasanya

lebih mudah termotivasi, karena sudah mempunyai pengetahuan dan

wawasan lebih luas dibandingkan dengan pegawai yang berpendidikan lebih

rendah atau tidak berpendidikan, demikian juga sebaliknya jika tingkat

pendidikan yang dimilikinya tidak digunakan secara maksimal atau tidak

dihargai sebagaimana layaknya oleh perusahaan maka kemungkinan

karyawan tersebut mempunyai motivasi yang rendah di dalam bekerja.

Dengan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas maka akan lebih mudah

mengerti dan memahami serta mengantisipasi perkembangan organisasi dan

tahu apa yang dibutuhkan organisasi darinya.


18
Dengan demikian berdasarkan uraian di atas, terdapat hubungan yang

positif antara kualifikasi pendidikan PNS dengan kompetensinya. Untuk itu,

usaha peningkatan kulaifikasi pendidikan bagi PNS akan memberikan

pengaruh terhadap pelaksanaan tugasnya. Dengan kata lain, bahwa semakin

tinggi kualifikasi pendidikan PNS maka akan memungkinkan PNS tersebut

mengemban tanggung jawab secara lebih baik, efektif dan efisien.

Organisasi wajib memberi dukungan semua pegawainya dalam

pengembangan karier dan kualitasnya sebagai SDM, karena hal ini pada

akhirnya akan menghasilkan kepuasan kerja, loyalitas, komitmen; dan secara

khusus akan menghasilkan keahlian yang „langka‟ (scarce talent). Jika

masalah pengembangan pegawai tidak diperhatikan, sangat mungkin akan

terjadi output SDM yang negatif, seperti ketidakpuasan kerja, yang pada

akhirnya akan memunculkan penolakan, kecenderungan untuk keluar. Hal ini

berarti dengan pengembangan pegawai berarti pimpinan membantu pegawai

untuk berkinerja lebih efektif, dan memberikan lingkungan yang mendukung

pengembangan diri dan juga memberikan kepuasan.

2.3 Solusi Penyelesaian Masalah

Berdasarkan hal-hal di atas, maka untuk mendorong peningkatan

kualifikasi pendidikan pegawai di Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

Dinas Pendidikan secara umum, maka perlu dilakukan hal-hal berikut ini:

1. Perlu adanya diskusi internal antara sesama pegawai dan pegawai dengan

pimpinan untuk meningkatkan motivasi akan pentingnya peningkatan

keterampilan dan pengetahuan pegawai melalui peningkatan kualifikasi

pendidikan;
19
2. Perlu dukungan yang kuat dari organisasi melalui pimpinannya bagi

pegawai yang mempunyai potensi diri dapat memiliki kesempatan untuk

meningkatkan karirnya.

3. Pimpinan perlu memiliki program yang benar terkait dengan perencanaan

sumber daya manusia dalam organisasinya. Dalam hal ini, pimpinan

organisasi harus memiliki kegiatan pengembangan karir pegawai dengan

perencanaan sumber daya manusia sebelumnya.

4. Pimpinan perlu menyusun jalur/pola karir (path career). Dalam kegiatan

pengembangan karir pegawai, organisasi semestinya menyusun jalur/pola

karir yang jelas. Dengan demikian, setiap pegawai dalam organisasi akan

mengetahui tahapan-tahapan dalam menaiki tangga karirnya.

5. Pimpinan perlu melakukan penilaian terhadap seluruh pegawai. Dalam hal

ini, didalam organisasi perlu adanya penilaian yang jelas, terutama terkait

dengan penilaian kinerja/prestasi kerja pegawai.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa peningkatan kualifikasi pendidikan pegawai dalam

mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang menyangkut dua hal, yakni

peningkatan kualifikasi pendidikan sangat diperlukan tidak hanya dalam

memenuhi syarat yuridis formal sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Pendayaguan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2018

tentang Nomenklatur Jabatan Pelaksana Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan

Instansi Pemerintah tetapi juga akan berpengaruh besar terhadap ketercapaian

target kinerja yang diemban Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas

Pendidikan Kabupaten Tangerang sebagaimana ditentukan dalam Peraturan

Bupati Tangerang Nomor 87 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang.

3.2 Saran

Bagi PNS sendiri, peningkatan kualifikasi pendidikan akan

berpengaruh terhadap peningkatan kinerjanya sebagai PNS serta dapat membuka

peluang bagi pengembangan karir sebagai PNS. Segenap komunitas atau anggota

organisasi, baik dalam jajaran pimpinan maupun para pegawai bawahannya,

secara sinergi secara terus menerus berupaya mengembangkan kemampuan

kinerjanya dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Dengan demikian,

akan terwujud sutu siklus pengembangan pegawai yang berkelanjutan dinamis


21
untuk menghadapi dan mengadaptasi terhadap lingkungan strategis yang sangat

dinamis.

22
Daftar Pustaka

1. Buku

Muhadjir, Noeng, 2000, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial,

Yogyakarta.

Utami, Siti Fajriyah, 2018, Hubungan antara Tingkat Pendidikan,

Pengalaman, dan Pendapatan dengan Motivasi Kerja Karyawan yang

DIlakukan pada Karyawan PT. Angkasa Pura I (Persero) Surakarta

2. Peraturan Perundang – undangan

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan

Aparatur Sipil Negara.

Peraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pendidikan

Kabupaten Tangerang dijelaskan bahwa susunan organisasi Dinas

Pendidikan.

23

Anda mungkin juga menyukai