Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Tafsir, Ta’wil dan Terjemah


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an
Diampu oleh : Muh. Lutfi Abdul Latif ,SH

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Nurani El Haq (2223.1.2.0327)
Wulan Maulani (2222.1.1.0867)
Sidqi Apriansyah (2223.1.2.0335)
Riska Perawati (2223.1.2.0331)
Mizan Rahmatan (2122.2.2.0264)
Nurliana (2223.1.2.0344)

PRODI EKONOMI SYARIAH DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH GARUT
TAHUN AJARAN 2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................... 5
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................ 5
BAB II ....................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
A. TAFSIR .......................................................................................................................... 6
B. TA’WIL.......................................................................................................................... 8
C. TERJEMAH .................................................................................................................. 9
D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TAFSIR, TA’WIL DAN
TERJEMAH ....................................................................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................... 11
PENUTUP............................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN........................................................................................................ 11
B. SARAN ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu


Puji syukur kita selalu panjatkan kehadirat Allah SWT ,atas segala nikmat yang telah diberikan
kepada kita semua sehingga penyusunan makalh dapat terselesaikan tepat pada waktuya.
Shalawat serta salam selalu kita curah limpahkan kepada panutan dan tauladan kita, yakni nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa hidup kita ini dari zaman kegelapan ke zaman terang
– benderang.
Dalam penyusunan makalah ini penulis, tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterimakasih kepada
Dosen mata kuliah Ulumul Qur’an dan teman – teman yang telah mendukung pembuatan
makalah ini.
Sungguh merupakan suatu kebanggaan dari penulis apabila makalah ini dapat terpakai sesuai
fungsinya, dan pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas didalamnya. Tidak
lupa penulis menerima kritikan dan saran untuk membangun yang sangat diharapakan demi
memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.

Cikelet, 20 Mei 2023

Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Al Qur`an merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Di samping itu, dalam
ayat dan surat yang sama, diinformasikan juga bahwa al Qur`an sekaligus menjadi
penjelasan (bayyinaat) dari petunjuk tersebut sehingga kemudian mampu menjadi pembeda
(furqaan)-antara yang baik dan yang buruk. Di sinilah manusia mendapatkan petunjuk dari
al Qur`an. Manusia akan mengerjakan yang baik dan akan meninggalkan yang buruk atas
dasar pertimbangannya terhadap petunjuk al Qur`an tersebut.

Al Qur`an adalah kalaamullaah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw.


dengan media malaikat Jibril as. Dalam fungsinya sebagai petunjuk, al Qur`an dijaga
keasliannya oleh Allah swt. Salah satu hikmah dari penjagaan keaslian dan kesucian al
Qur`an tersebut adalah agar manusia mampu menjalani kehidupan di dunia ini dengan
benar-menurut Sang Pencipta Allah ‘azza wa jalla sehingga kemudian selamat, baik di sini,
di dunia ini dan di sana , di akhirat sana . Bagaimana mungkin manusia dapat menjelajahi
sebuah hutan belantara dengan selamat dan tanpa tersesat apabila peta yang diberikan tidak
digunakan, didustakan, ataupun menggunakan peta yang jelas-jelas salah atau berasal dari
pihak yang tidak dapat dipercaya? Oleh karena itu, keaslian dan kebenaran al Qur`an
terdeterminasi dengan pertimbangan di atas agar manusia tidak tersesat dalam mengarungi
kehidupannya ini dan selamat dunia-akhirat.

Kemampuan setiap orang dalam memahami lafald dan ungkapan Al Qur’an


tidaklah sama, padahal penjelasannya sedemikian gemilang dan ayat-ayatnya pun
sedemikian rinci. Perbedaan daya nalar diantara mereka ini adalah suatu hal yang tidak
dipertentangan lagi. Kalangan awam hanya dapat memahami makna-makna yang zahir dan
pengertian ayat-ayatnya secara global, sedangkan kalangan cendekiawan dan terpelajar
akan dapat mengumpulkan pula dari pandangan makna-makna yang menarik. Dan
diantara cendikiawan kelompok ini terdapat aneka ragam dan tingkat pemahaman
maka tidaklah mengherangkan jika Al-Qur’an mendapatkan perhatian besar dari
umatnya melalui pengkajian intensif terutama dalam rangka menafsirkan kata -kata
garib (aneh-ganjil) atau mentakwil tarkib (susunan kalimat) dan menterjemahkannya
kedalam bahasa yang mudah dipahami.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di Maksud denganTafsir, Ta’kwil dan Terjemah ?


2. Apa Perbedaan Dan Persamaan Tafsir, Ta’kwil dan Terjemah ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Ingin Mengetahui tentang Tafsir, Ta’kwil dan Terjemah


2. Ingin Mengetahui Perbedaan Dan Persamaan Tafsir, Ta’kwil dan Terjemah
BAB II
PEMBAHASAN

A. TAFSIR

1. Pengertian Tafsir

Kata tafsir diambil dari kata fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti keterangan atau
uraian. Al-jurjani berpendapat bahwa kata tafsir secara etimologi adalah Al-kasf wal Al-
izhhar yang artinya menyingkap (membuka) dan melahirkan. Pada dasarnya, pengertian
tafsir berdasarkan bahasa tidak akan lepas dari kandungan makna Al-idhah (menjelaskan),
Al-bayan (menerangkan), Al-kasf (mengungkapkan), Al-izhar (menampakkan), dan Al-
ibanah (menjelaskan).

Secara Terminologi Menurut al-Kilabi dalam At-Tashil, tafsir adalah menjelaskan Al-
Qur’an, menerangkan maknanya dan menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya,
atau dengan isyaratnya atau dengan tujuannya.

Menurut Syeh Al-Jazairi dalam shohib At-Taujih, tafsir pada hakikatnya adalah
dijelaskan lapadz yang sukar difahami oleh pendengar, dengan mengemukakan lapadz
sinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu
dilalah lapadz tersebut.

Menurut Az-Zarkasyi dalam Mabahis Fi Ulumil Qur’an, tafsir adalah ilmu yang
digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan
kepada nabi-Nya, Muhammad saw serta menyimpulkan kandungankandungan hukum dan
hikmahnya.3 Dalam buku Ilmu-Ilmu Al-Qur’an yang dikarang oleh M.Hasbie

AsSyidiq dikatakan bahwa yang disebut dengan tafsir adalah: Artinya suatu ilmu
yang didalalamnya dibahaskan tentang Al-Qur’anul Karim dari segi dalalahnya kepada
yang dikehendaki Allah sekedar yang dapat disanggupi manusia.

Tafsir diambil dari kata fassara – yupassiru–tafsiran yang berarti keterangan,


penjelasan atau uraian. Sedangkan Menurut istilah:

1) Menurut al-Jurjani, tafsir adalah menjelaskan makna ayat keaaannya, kisahnya,


dan sebab yang karenanya ayat diturunkan, dengan lafadz yang menunjukkan
kepadanya dengan jelas sekali.
2) Menurut az-Zarkazyi, ialah suatu pengetahuan yang dengan pengetahuan itu
dapat dipahamkan kibullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
menjelaskan maksud-maksudnya mengeluarkan hukum-hukumnya dan
hikmahnya.
3) Menurut al-Kilbyi ialah mensyarahkan al-qur’an, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendakinya dengan nashnya atau dengan isyaratnya
ataupun dengan najwahnya.
4) Menurut Syeikh Thorir, ialah mensyarahkan lafad yang sukar difahamkan oleh
pendengan dengan uraian yang menjelaskan maksud dengan menyebut
muradhifnya atau yang mendekatinya atau ia mempunyai petunjuk kepadanya
melaui suatu jalan (petunjuk).

2. Kedudukan Tafsir
Tafsir ialah dari ilmu-ilmu syari’at yang paling mulia dan paling tinggi. Ia
adalah ilmu yang paling mulia, sebagai judul, tujuan, dan kebutuhan, karena judul
pembicaraan ialah kalam atau wahyu Allah SWT yang jadi sumber segala hikmah
dan sumber segala keutamaan. Selanjutnya, bahwa jadi tujuannya ialah berpegang
pada tali Allah yang kuat dan menyampaikan kepada kebahagiaan yang hakikat
atau sebenamya. Sesungguhnya makin terasa kebutuhan padanya ialah, karena
setiap kesempurnaan agama dan dunia, haruslah sesuai dengan ketentuan syara’.
Ia sesuai bila ia sesuai dengan ilmu yang terdapat dalam Kitab Allah SWT.

3. Macam-Macam Tafsir

a. Tafsir Bil Ma’tsur


Tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an yang
bersumber dari nash-nash, baik nash al-Qur’an, sunnah Rasulullah saw,
pendapat (aqwal) sahabat, ataupun perkataan (aqwal) tabi’in. Dengan kata lain
yang dimaksud dengan tafsir bi al-ma’tsur adalah cara menafsirkan ayat
alQur’an dengan ayat al-Qur’an, menafsirkan ayat Al Qur’an dengan sunnah,
menafsirkan ayat al-Qur’an dengan pendapat para sahabat, atau menafsirkan
ayat al-Qur’an dengan perkataan para tabi’in.

b. Tafsir Bir Ra’i


Yaitu penafsiran Al-Qur’an berdasarkan rasionalitas pikiran (ar-ra’yu),
dan pengetahuan empiris (ad-dirayah). Tafsir jenis ini mengandalkan
kemampuan “ijtihad” seorang mufassir, dan tidak berdasarkan pada kehadiran
riwayat-riwayat (ar-riwayat). Disamping aspek itu mufassir dituntut untuk
memiliki kemampuan tata bahasa, retorika, etimologi, konsep yurisprudensi,
dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan wahyu dan aspek-
aspek lainnya menjadi pertimbangan para mufassir.

c. Tafsir Bil Isyari


Suatu penafsiran diamana menta`wilkan ayat tidak menurut zahirnya
namun disertai usaha menggabungkan antara yang zahir dan yang
tersembunyi.”
“...Innallaha ya`murukum an tadzbahuu baqarah…” Yang mempunyai
makna ZHAHIR adalah “……Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyembelih seekor sapi betina…” Tetapi dalam tafsir Isyari diberi makna
dengan“….Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih nafsu
hewaniah…”

B. TA’WIL

2. Pengertian Ta’wil
Secara etimologi takwil adalah menerangkan, menjelaskan, diambil dari kata
awaala yuawwilu ta’wilan. Al-Qathan dan Al-Jurjani berpendapat bahwa arti takwil
menururt etimologi adalah arruju ila ashli, yang mengandung arti kembali kepada
pokoknya. Sedangkan ari bahasanya menurut Al-Jarqoni sama dengan arti tafsir.
Menurut ulama salaf takwil sama dengan tafsir ialah menafsirkan dan menjelaskan
makna suatu ungkapan baik bersesuai dengan makna lahirnya ataupun bertentangan.
Sedangkan menurut para ulama khalaf takwil adalah mengalihkan suatu lapadz dari
maknanya yang rojih pada makna yang marjuh karena ada indikasi untuk itu.
Ringkasnya pengertian takwil dalam penggunaaan istilah adalah suatu usaha
untuk memahami lapadz-lapadz atau ayat-ayat Al-Qur’an melalui pendekatan
memahami arti atau maksud sebagai kandungan dalam maksud itu. Dengan kata lain,
takwil berarti mengartikan beberapa alternatif kand ungan makna yang bukan mana
lahiriahnya, bahkan penggunaan secara mahsyur diidentikan dengan tafsir.
Kata ta’wīl berasal dari kata al-awl, yang berarti kembali (ar-rujǔ’) aatau dari
kata al-ma’ǎl yang artinya tempat kembali (al-mashīr) dan al-aqībah yang berarti
kesudahan.Ada yang menduga bahwa kata ini berasal dari kata al-iyǎlah yang berarti
mengatur (al-siyasah). Sedangkan menurut istilah menurut Al-Jurjani: ialah
memalingkan lafad dari makna yang dhahir kepada makna yang muhtamil, apabila
makna yang mu’yamil tidak berlawanan dengan al-quran dan as-sunnah.
“Bahwasanya rabb mu sungguh memperhatikan kamu” Tafsirnya; Bahwasanya allah
senantiasa dalam mengintai-intai memperhatikan keadaan hambanya” Ta’wil;
Menakutkan manusia dari berlalai-lalai, dari lengah mempersiapkan persiapan yang
perlu.

C. TERJEMAH

3. Pengertian Terjemah
Arti terjemah menurut bahasa adalah salinan dari suatu bahasa kebahasa lain atau
mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa kebahasa lain.
Menurut muhammad husayn al-Dzahabi, salah seorang pakar dan ahli ilmu al-
Qur’an dari Universitas Azhar, Kairo, Mesir, kata tarjamah lazim digunakan untuk dua
macam pengertian:
a. Mengalihkan atau memindahkan suatu pembicaraan dari suatu bahasa ke
bahasa lainnya tanpa menerangkan makna dari bahasa asal yang
diterjemahkan.
b. Menafsirkan suatu pembicaraan dengan menerangkan maksud yang
terkandung di dalamnya dengan menggunakan bahasa yang lain.

Menurut As-Shabuni yang dimaksud dengan terjemah Al-Qur’an adalah


sebagaimana yang telah beliau kemukakan dalam kitabnya At-Tibyan: Memindahkan
Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa Arab dan mencetak terjemah ini ke
dalam beberapa naskah agar dibaca orang yang tidak mengerti bahasa Arab, sehingga
ia dapat memahami kitab Allah swt dengan perantaraan terjemah ini.

Kata terjemah berasal dari bahasa arab, “tarjama” yang berarti menafsirkan
dan menerangkan dengan bahasa yang lain (fassara wa syaraha bi lisanin akhar),
kemudian kemasukan “ta’ marbutah” menjadi al-tarjamatun yang artinya pemindahan
atau penyalinan dari suatu bahasa ke bahasa lain (naql min lighatin ila ukhra).
Sedangkan menurut istilah:

1) Terjamah Harfiyah: memindahkan kata-kata dari suatu bahasa yang sinonim


dengan bahasa yang lain yang susunan kata yag diterjemahkan sesui dengan kata-kata
yang menerjemahkan, dengan syarat tertib bahasanya.

2) Terjemah Tafsiriah atau Maknawiyah: menjelaskan maksud kaliamat


(pembicaraan) dengan bahasa yang lai tanpa keterikatan dengan tertib kalimat aslinya
atau tanpa memerhatikan susunannya.

D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA TAFSIR, TA’WIL DAN


TERJEMAH

1) Persamaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

a. Ketiganya menerangkan makna ayat-ayat al-Qur’an

b. Ketiganya sebagai sarana untuk memahami al-Qur’an

2) Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

a. Tafsir: menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar,


lengkap dengan penjelasan hokum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari
ayat itu dan seringkali disertai dengan kesimpulan kandungan ayat-ayat
tersebut.

b. Ta’wil: mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur’an dari arti yang lahir dan
rajih kepada arti lain yangsamar dan marjuh. c. Terjemah: hanya mengubah
kata-kata dari bahasa arab kedalam bahasa lain tanpa memberikan penjelasan
arti kiandungan secara panjang lebar dan tidak menyimpulkan dari isi
kandungannya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Al-Qur`an sebagai ”hudan-linnas” dan “hudan-lilmuttaqin”, maka untuk


memahami kandungan al-Qur`an agar mudah diterapkan dalam pengamalan hidup
sehari-hari memerlukan pengetahuan dalam mengetahui arti/maknanya, ta`wil, dan
tafsirnya sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Sehingga kehendak
tujuan ayat al-Qur`an tersebut tepat sasarannya.
Terjemah, tafisr, dan ta`wil diperlukan dalam memahami isi kandungan
ayatayat al-Qur`an yang mulia. Pengertian terjemah lebih simple dan ringkas karena
hanya merubah arti dari bahasa yang satu ke bahasa yang lainnya. Sedangkan istilah
tafsir lebih luas dari kata terjemah dan ta’wil , dimana segala sesuatu yang
berhubungan dengan ayat, surat, asbaabun nuzul, dan lain sebagainya dibahas dalam
tafsir yang bertujuan untuk memberikan kepahaman isi ayat atau surat tersebut,
sehingga mengetahui maksud dan kehendak firman-firman Allah SWT tersebut.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami berisikan tentang tafsir, ta’wil dan terjemah.
Makalah inipun tak luput dari kesalahan dan kekurangan maupun target yang ingin
dicapai. Adapun kiranya terdapat kritik, saran maupun teguran digunakan sebagai
penunjang pada makalah ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/39792816/Tafsir_Tawil_dan_Terjemah

https://sanadmedia.com/post/macam-macam-tafsir-dan-penjelasannya

Anda mungkin juga menyukai