pembangunan kesehatan makin bertambah berat, kompleks, dan bahkan terkadang tidak terduga. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan, kerja sama lintas sektoral serta mendorong peran serta aktif masyarat. Demi meningkatkan taraf kehidupan masyarakat maka pembangunan kesehatan dilakukan oleh semua komponen dunia kesehatan. Pembangunan yang di maksud untuk mewujudkan visi yang telah dibuat oleh kementrian kesehatan yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan (kemenkes, 2010)
Pembangunan dibidang kesehatan pada masa ini tidak bisa terlepas
dari adanya reformasi di bidang kesehatan. Dalam reformasi tersebut, profesionalisme merupakan salah satu strategi dalam mewujudkan visi kementrian kesehatan. Profesionalisme sebagai strategi tersebut sebelumnya telah dicantumkan untuk mencapai visi kementrian kesehatan yaitu indonesia sehat 2010 menurut SK Menteri Kesehatan RI No.983/Menkes/SK/XI/1992 pasal 29 (Depkes, 1992).
Profesionalisme dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit
dilakukan peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik. Maka, perluh disusun pedoman penyelenggaraan rumah sakit yang merujuk pada persyaratan minimal diberbagai standar, pedoman dan indikator. Tujuan pedoman ini adalah sebagai acuan bagi pemilik dan pengelolah rumah sakit untuk menata rumah sakit agar dapat meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, perubahan peraturan perundang-undangan, dan harapan masyarakat. Pedoman ini juga melingkupi pelayanan penunjang kesehatan medic sebagai salah satu prasyarat pelayanan kesehatan yang bermutu (Depkes, 2008). Makalah ini dibuat untuk menunjukan tentang berbagai hal mengenai seluk-beluk pelayanan penunjang medik terutama di rumah sakit. Pada