Anda di halaman 1dari 26

Kumpulan Puisi

Karya : Miranda Yustikasari


DAFTAR ISI
Coffe Hitam

Kau satu nama berjuta makna.


Hitam hariku tak sehitam wujudmu.
Usahaku tak sepekat rasa sempurnamu.
Namun hangatmu mampu menghapus dukaku.

Kau teman setia saat aku tak tentu arah.


Aromamu membuat sedihku tidak menjadi kekal.
Dan menghirupmu membuatku meluruhkan laraku.
Tidak untuk melebihkan, tapi kau menyempurnakan.

Ciptaan Tuhan menyelaras tubuh yang kaku.


Maha karya insani lebih indah terbagi.
Lalu....

Apakah kalian masih takut akan pahitnya hidup?


kalian salah jika kalian berpikir seperti itu.
Justru kita bisa belajar memahami hidup melalui kopi.
Mampu mengerti bahwa , kopipun terasa sempurna
akan rasa pahitnya.
Yaa.. Begitulah filosofi coffe menurutku.
Ibu
Buuu..
Aku tak tau bagaimana cara membalas semua jasamu.
Bagaimana cara mengganti semua pengorbananmu.
Aku tau,tertatih jiwa ragamu untuk selalu menjagaku.
Bu,derai air matamu kerap menetes dipipimu.

Buu..
Ibu adalah perempuan hebat dijiwa lemahku..
Menyayangiku tanpa batas waktu.
Mendampingi disemua kisah-kasih hidupku.
Dan ibu adalah perempuan terbaik didalam hidupku.
Sosok motivasi terbaik disetiap lika-liku hidupku.
Bu….
Perihal bahagiaku tak pernah kau jadikan bahan candaan
duniawi.
Dengan murni hatimu,cinta tiada dua.
Belai nan kasihmu seolah kau persembahkan oleh semesta.
Terimakasihbuuuu,kautebarsabartakterbatas.
Padamkan emosiku dengan tuntas.
Sosok benih kasih tak berbalas.
Bentuk sayang teramat luas
Ibu…Aku mencintaimu
Terima kasih untuk semua waktu dan lelahmu.
Hujan

Kepada hujan…
Bolehkah aku bertanya?
Mengapa engkau tetap jatuh?
Meski kau sangat tau jika jatuh itu menyakitkan.
Mengapa engkau tetap hadir, saat sebagian orang membenci
kehadiranmu?
Mengapa engkau tetap singgah? Walau hanya sementara.
Dan…
Mengapa engkau tetap datang?
meski waktu datangmu tidak pasti.
Hadirmu membuat orang ramai berlaliran ditengah tintik
datangmu.
Namun begitulah hujan terkadang penuh dengan misteri.
Juniku Berlalu

Apa kabar dengan Junimu?


Juniku , masih tetap gerimis, seperti cuaca diluar sana…
Tapi belum sampai hujan, namun cukup merepotkan…
Ada beberapa hal yang tidak diduga datang…

Begitupun ada banyak rencana yang harus dirapihkan..


Ada pula beberapa kerikil yang menyulitkan langkah..
Ada beberapa keinginan yang perlu disesuaikan…
Ada juga tekad yang masih perlu dibulatkan
Dan ada niat yang harus lebih diluruskan ..
But life must go on, Right? Tohh,
Gerimis akan tetap berlalu, sama seperti waktu, sama
seperti Januari…
Rindu dalam Sendu

Menanti hari tak kunjung bertepi


Dimana tiada seorang pun yang menanti
Aku memang telah menunggu hari
Hari didalam hari

Jika telah tiba waktu yang kutunggu


Aku tak mau seorangpun tahu
Pada siapa ku merindu , dengan angin yang
sendu
Dalam perasaan yang menggebu-gebu

Lalu, pada siapa aku akan mengadu?


Membagi rindu dengan pilu
Duhai waktu jangan beri aku jemu yang tak menentu
Agar tak ada haru dalam sendu
MASIH PANTASKAH

Masih pantaskah aku....


Menginjakkan kakiku di bumimu
Masih pantaskah aku kembali kepangkuanmu
Dengan dosa yang membalur di sekujur tubuh

Semua yang terjadi di dunia


Hanya membuatku berdosa
Aku hanya makhlukMu
Yang penuh dengan nafsu dunia belaka

Aku memohon ampunanMu


Karena aku tahu
Kau yang Maha Pengampun ya Allah
TAK TERDENGAR
Hidup
CIPTA YANG KAU CIPTAKA
PUISIKU


Sebuah Pilihan
Ironis
Kematian
Risalah Hati
“MANUSIA”
“Arti persahabatan”
Terima kasihku untukmu Guru
Terdiam

rya : Miranda Yustikasari

Tak ada suara


Tak ada kata
Bunyipun taka da
Semua hampa terasa

Sepi menyelimuti
Jiwa-jiwa kosong menemani
Yang terdiam
Saat semuamenyembahMu

Aku melewati waktu


Hingga terasa tubuh ini menunggu
Kesunyian ini menertawakanku
Dan aku hanya bisa dengarkan dan diam
Ya! Dengarkan dan diam
Kehidupan yang aku sia-siakan
TANPA ARAH
Karya : Miranda Yustikasari

Akan kemanakah
Aku saat ini
Aku selalu bertanya
Kepada semuanya

Apakah aku akan keruang hampa


Yang tak ada siapapun
Yang bisa menolongku lagi

Aku mati disini


Membawa dosa yang aku buat selama ini
Apakah ada pintu maaf
bagiMu yang Maha Pemaaf

Aku butuh semua itu


Aku menyesali
Ku mohon maafkan aku
Atas dosaku selama ini ya Allah
Hening yang menepi
Karya : Miranda Yustikasari
“AMPUNI AKU”

Termenung tuk menyadari khilafku


Atas dosa....
Terliputi disepanjang usiaku....
Jauh sudah ku melangkah
Nafsu dunia....
telah butakan arahku
Untuk menujumu....
Ampuni....
Ampuni atas jiwa-jiwa yang terbalut dosa
Sucikan hati....
Untuk menghadapMu....
Sucikan hatiku
Untuk mengahadapMu ya Allah
WARNAKU

Karya: Miranda Yustikasari


PERJUANGAN AYAHKU
Karya Miranda Yustikasari
SENJA
Karya Miranda Yustikasari

Anda mungkin juga menyukai