Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

STROKE DALAM SUDUT PANDANG PSIKOLOGI

( Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Nilai Ujian Tulis Mata Kuliah Psikologi
Faal II)

Dosen Pengampu : Dra.Probowatie Tj, M.Si, Psi

NAMA : AINUN FADHILA SODIQ

NIM : F.131.22.0211

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SEMARANG

2023
Mau Tahu Seperti Apa Otak yang Kena Stroke? Begini Penampakannya

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu apakah karena sumbatan
atau perdarahan. Kalau penasaran seperti apa penampakannya intip gambar
berikut.

Stroke

Stroke adalah suatu jenis penyakit yang timbul ketika pasokan darah
ke bagian otak terganggu. Akibatnya, otak tidak mendapatkan aliran darah
yang cukup. Bila dibiarkan begitu saja, sel-sel otak akan mati, biasanya
dalam hitungan menit, dan dapat merenggut nyawa.

Penyakit ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Stroke iskemik

Dari semua jenis stroke yang ada, jenis ini adalah jenis yang paling
banyak dialami. Stroke jenis ini terjadi ketika pembuluh arteri yang
tersambung ke otak mengalami penyumbatan atau menyempit. Akibatnya,
pasokan darah menuju ke otak menjadi berkurang (iskemia). Stroke
iskemik dibagi menjadi dua jenis:

 Stroke trombotik

Jenis stroke ini terjadi ketika terdapat bekuan darah di salah satu
pembuluh arteri yang memasok darah ke otak Anda. Bekuan darah
tersebut terbentuk akibat adanya timbunan lemak atau plak yang
menumpuk di pembuluh arteri. Hal ini menyebabkan aliran darah ke otak
berkurang (aterosklerosis).

 Stroke emboli

Jenis stroke ini terjadi ketika bekuan darah terbentuk di organ tubuh yang
letaknya jauh dari otak Anda, biasanya dalam organ hati. Jenis bekuan
darah ini disebut dengan istilah embolus.

2. Stroke hemoragik

Jenis stroke ini dapat terjadi bila pembuluh darah yang ada dalam otak
bocor atau pecah. Hal ini disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti
tekanan darah tinggi (hipertensi) dan adanya titik-titik lemah pada dinding
pembuluh darah (aneurisma). Pecahnya arteriovenous malformation
(AVM), pembuluh darah berdinding tipis, juga turut menjadi penyebab dari
stroke hemoragik, meskipun hal ini jarang terjadi. Jenis stroke ini dibagi
menjadi beberapa jenis, antara lain:

 Pendarahan intraserebral

Pembuluh darah yang ada di otak pecah dan kemudian darah tersebut
tumpah ke dalam jaringan otak yang berada di sekitarnya. Hal ini dapat
merusak sel-sel otak. Pendarahan intraserebral dapat terjadi bila Anda
memiliki tekanan darah tinggi, luka berat, kelainan pada pembuluh darah,
dan menggunakan obat pengencer darah.

 Pendarahan subarachnoid

Pembuluh darah yang berada pada atau dekat permukaan otak pecah
dan kemudian darah tersebut tumpah ke dalam ruang yang berada di
antara permukaan otak dan tengkorak Anda. Setelah terjadi pendarahan,
pembuluh darah yang ada di otak akan melebar dan menyempit tak
menentu (vasospasme). Hal ini menyebabkan sel-sel yang ada pada otak
rusak dan aliran darah menuju otak ikut berkurang. Ketika Anda
mengalami hal ini, biasanya Anda akan mengalami sakit kepala parah.

3. Transient Ischemic Attack (TIA)

Transient Ischemic Attack (TIA) disebut juga dengan istilah ministroke.


Serangan ini terjadi akibat suplai darah menuju otak berkurang akibat
pembuluh darah tersumbat. Biasanya hal ini hanya terjadi selama kurang
dari lima menit dan bersifat sementara. Namun, bila Anda telah
mengalami hal ini, itu berarti Anda berisiko besar mengalami kerusakan
otak permanen.

Stroke termasuk dalam keadaan darurat medis. Sehingga, pengobatan


harus cepat diberikan guna meminimalkan kerusakan pada otak dan
mengurangi risiko timbulnya komplikasi potensial, seperti:

 Kelumpuhan

Kurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan tubuh Anda lumpuh,


biasanya hanya pada satu sisi tubuh. Selain itu, Anda juga tidak dapat
mengendalikan otot-otot tertentu, seperti pada salah satu lengan atau
wajah. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengalami kesulitan untuk
melakukan beberapa jenis kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, makan,
minum, dan berpakaian. Namun, apabila ditangani dengan cepat dan
tepat, risiko kelumpuhan dapat dicegah.

 Kesulitan berbicara atau menelan

Jika terserang stroke, otot-otot yang ada di mulut dan tenggorokan Anda
sulit digerakkan. Hal ini menyebabkan Anda kesulitan berbicara dan
menelan. Banyak orang yang menjadi cadel (dysarthria) setelah
mengalami stroke. Selain itu, Anda juga akan mengalami kesulitan untuk
membaca dan menulis. Namun, Anda dapat melakukan terapi pidato dan
bahasa patolog guna meningkatkan keterampilan mulut Anda.

 Perubahan perilaku dan tidak dapat merawat diri

Orang yang mengalami stroke mungkin tidak dapat beraktifitas seperti


orang pada umumnya. Mereka hanya dapat terlentang di atas tempat
tidur. Selain itu, mereka juga tidak dapat merawat diri mereka sendiri.
Biasanya, orang yang mengalami stroke akan menggunakan pengasuh
untuk membantu dan merawat diri mereka.

 Tubuh terasa nyeri

Stroke akan membuat tubuh pengidapnya mati rasa dan terasa nyeri. Tak
jarang, timbul juga berbagai sensasi anehdi bagian tubuh mereka yang
terkena stroke, seperti kesemutan. Beberapa orang yang mengalami
stroke mungkin akan menjadi sensitif terhadap perubahan suhu, terutama
suhu dingin. Komplikasi ini umumnya akan Anda rasakan beberapa
minggu setelah mengalami stroke. Namun, beberapa obat dapat
digunakan untuk mengobati rasa nyeri yang terasa pada tubuh Anda.

 Masalah emosional

Pengidap stroke lebih sulit mengendalikan emosi dan terkadang dapat


menyebabkan mereka depresi.

 Hilangnya memori ingatan dan sulit berpikir

Setelah terserang stroke, Anda mungkin kehilangan memori ingatan pada


otak. Namun, beberapa ada yang mengalami kesulitan berpikir dan
memahami sesuatu.

Komplikasi ini masih dapat diobati. Namun, tingkat keberhasilan


penyembuhan antara satu orang dengan orang lain berbeda-beda,
tergantung pada tingkat keparahan penyakit stroke yang dialami.Untuk itu,
lebih baik Anda memberikan pengobatan secepat mungkin guna
meminimalisir risiko yang mungkin lebih parah.

Gejala

Berikut beberapa tanda yang mungkin akan Anda alami ketika akan
terserang penyakit stroke:

 Sakit kepala

Jika kepala Anda tiba-tiba terasa sakit dan disertai dengan muntah dan
tingkat kesadaran menurun, mungkin saja hal ini menjadi pertanda Anda
akan mengalami stroke.

 Mati rasa dan kelumpuhan pada beberapa bagian tubuh

Bila ada bagian tubuh Anda yang terasa lemah dan kemudian mati rasa,
hal ini bisa menandakan Anda akan terserang stroke. Bila tidak segera
ditangani, tubuh Anda akan lumpuh. Hal ini biasanya hanya menyerang
satu sisi tubuh Anda. Selain itu, pertanda stroke dapat terasa ketika Anda
tersenyum. Salah satu sisi dari bibir Anda terasa lebih berat.

 Masalah dengan berjalan

Anda mungkin akan kehilangan keseimbangan tubuh, terutama ketika


Anda berjalan.

 Masalah dengan kemampuan berbicara dan memahami

Anda mungkin akan mengalami kesulitan untuk mengucapkan kata-kata


ketika berbicara. Biasanya, Anda menjadi cadel ketika mengucapkan
sesuatu. Selain itu, kemampuan untuk memahami sesuatu juga akan
berkurang.
 Masalah pada penglihatan

Penglihatan Anda mungkin menjadi kabur atau bahkan menghitam, baik


pada satu mata atau bahkan kedua mata Anda.

Bila Anda merasa mengalami hal-hal seperti di atas, segera cari


pengobatan. Sebab, apabila hal itu terjadi dalam kurun waktu yang lama,
mungkin saja penyakit ini tidak dapat tertangani dengan baik dan
maksimal.

Penyebab

Stroke umumnya disebabkan oleh terganggunya aliran darah menuju


otak. Hal ini menyebabkan otak Anda tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi
yang cukup. Akibatnya, sel-sel yang ada pada otak akan mati. Selain itu,
penyakit ini juga dapat disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh arteri (stroke
iskemik) atau bahkan akibat pembuluh darah bocor atau meledak (stroke
hemoragik). Namun, ada beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko
stroke sekaligus memungkinkan Anda mengalami serangan jantung, seperti:

 Memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit jantung, stroke, atau TIA


 Berusia 55 tahun atau lebih
 Ras
 Orang yang memiliki ras Afrika-Amerika memiliki risiko terserang
stroke lebih tinggi daripada orang dari ras lain.
 Jenis kelamin

Kaum pria lebih berisiko terkena stroke. Namun, bila sudah


mengalaminya, kaum wanita lebih mungkin meninggal dunia.

 Tekanan darah tinggi

Bila tekanan darah Anda lebih tinggi dari 120/80 mmHg, Anda lebih
mungkin terserang stroke.
 Kadar kolestrol tinggi

Bila Anda memiliki tingkat kolestrol total lebih tinggi dari 200 mg/dL atau
5,2 mmol per liter, Anda berisiko terserang stroke.

 Kelebihan berat badan atau obesitas


 Jarang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik
 Kebiasaan merokok atau menjadi perokok pasif
 Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam jumlah besar
 Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti kokain dan
methamphetamine
 Penggunaan pil KB atau melakukan terapi hormon yang mencakup
estrogen
 Mengidap penyakit diabetes dan penyakit jantung (gagal jantung,
kelainan jantung, infeksi jantung, atau jantung berirama tidak normal)
 Mengalami gangguan tidur, obstructive sleep apnea, di mana tingkat
oksigen dalam tubuh mengalami naik turun, khususnya pada malam
hari

Pengobatan

Setiap detik dari hidup Anda diperhitungkan. Lakukan pengobatan


secepat mungkinh setelah Anda merasakan gejala-gejala seperti di atas.
Jangan menunggu gejala pergi. Semakin lama stroke berjalan dan tidak
diobati, semakin besar pula potensi kerusakan dan cacat pada otak.

Sebelum melakukan pengobatan, dokter akan terlebih dahulu


mengevaluasi jenis stroke yang Anda alami dan melihat bagian otak mana
yang terkena penyakit ini. Berikut beberapa jenis pemeriksaan yang biasa
dilakukan untuk memastikan apakah Anda mengalami stroke atau tidak:

 Pemeriksaan fisik
Dokter akan mengajukan pertanyaan untuk mengetahui gejala-gejala apa
saja yang Anda alami sebelum memeriksakan diri Anda ke dokter.
Biasanya dokter akan menanyakan apakah Anda pernah mengalami
cedera pada kepala atau tidak. Dokter juga akan memeriksa riwayat
keluarga Anda yang mungkin bisa menjadi pemicu timbulnya penyakit
stroke. Selain itu, dokter juga akan memeriksa tanda-tanda kecil dalam
tubuh Anda guna melihat apakah ada endapan kolestrol atau pembekuan
darah di dalam tubuh Anda.

 Tes darah

Jenis pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat kadar gula
dalam darah dan mengecek kecepatan pembekuan darah Anda. Selain
itu, dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui apakah
Anda pernah mengalami infeksi.

 CT scan

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan otak dengan


menggunakan CT scan. Pada jenis pemeriksaan ini, dokter menggunakan
serangkaian sinar-X yang dapat menggambarkan organ otak Anda. Hasil
dari pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah Anda mengalami
pendarahan pada otak, apakah ada sel tumor, stroke, dan kondisi lain
yang menyerang bagian otak. Dokter mungkin akan memberikan
suntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah Anda supaya ia dpaat
melihat kondisi pembuluh darah Anda secara lebih rinci dan akurat.

 Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Pada jenis pemeriksaan ini digunakan gelombang radio dan magnet yang
kuat untuk menciptakan tampilan rinci dari otak Anda. MRI dapat
mendeteksi jaringan otak yang rusak akibat pendarahan dan serangan
stroke. Terkadang, dokter juga akan menyuntikkan pewarna ke dalam
pembuluh darah Anda untuk melihat kondisi pembuluh darah Anda
dengan lebih rinci dan akurat.

 Carotid ultrasound

Jenis tes ini menggunakan gelombang suara untuk menciptakan


gambaran dari bagian dalam pembuluh arteri karotid di leher Anda. Tes ini
dapat menunjukkan penumpukan simpanan lemak (plak) dan aliran darah
di pembuluh arteri karotis.

 Angiogram serebral

Dokter akan menyisipkan tabung fleksibel tipis (kateter) melalui sayatan


kecil, biasanya di pangkal paha. Kemudian, tabung tersebut akan semakin
masuk, melewati pembuluh arteri utama dan menembus ke pembuluh
arteri karotis atau vertebralis Anda. Pada jenis pemeriksaan ini, dokter
juga akan menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah Anda agar
mereka dapat terlihat lebih jelas ketika terpapar oleh sinar-X. Prosedur ini
lebih memberikan tampilan rinci dari pembuluh arteri di otak dan leher.

 Echocardiogram

Dokter menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambaran


detil dari organ jantung Anda. Selain itu, dengan melakukan jenis
pemeriksaan ini, dokter dapat menemukan sumber bekuan darah yang
ada dalam organ hati yang mungkin telah menyebar hingga otak dan
menyebabkan stroke. Sebuah tabung fleksibel yang telah dilengkapi oleh
perangkat kecil (transduser) dipasang di tenggorokan dan turung ke
dalam kerongkongan Anda. Tabung tersebut menghubungkan bagian
belakang mulut ke perut Anda.
Setelah terdiagnosis, dokter akan menentukan jenis stroke apa yang Anda
alami, stroke iskemik atau stroke hemoragik. Jenis pengobatan akan
disesuaikan oleh jenis stroke yang Anda idap.

1. Stroke iskemik

Untuk mengobati jenis stroke ini, dokter harus terlebih dahulu memulihkan
aliran darah menuju otak dengan cepat. Berikut beberapa pilihan
pengobatan untuk mengatasi jenis stroke ini:

 Perawatan darurat dengan obat

Jika diberikan ke dalam pembuluh vena, pengobatan ini harus dilakukan


dalam waktu 4,5 jam setelah merasakan gejalanya. Pengobatan yang
dilakukan dengan cepat tidak hanya meningkatkan kesempatan Anda
untuk tetap bertahan hidup, tetapi juga dapat mengurangi risiko
komplikasi yang dapat timbul dari penyakit stroke yang Anda alami.
Dokter mungkin akan memberikan:

- Aspirin

Obat ini merupakan jenis obat anti-trombotik yang dapat mengurangi


kemungkinan Anda mengalami penyakit stroke yang lebih parah. Selain
itu, jenis obat ini juga dapat mencegah terbentuknya gumpalan darah.
Dosis dari obat ini dapat bervariasi dan dapat memberikan efek samping
yaitu darah menjadi lebih encer. Tak hanya aspirin, dokter juga mungkin
akan memberikan resep obat heparin yang dapat mengencerkan darah.
Namun, jenis obat ini jarang digunakan.

- Alteplase atau injeksi intravena aktivator jaringan plasminogen (TPA)

Obat ini diberikan melalui suntikkan yang diberikan melalui pembuluh


darah yang ada di lengan Anda. Obat ini dapat menghilangkan gumpalan
darah yang terbentuk dalam pembuluh darah Anda. Namun, untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, obat ini harus diberikan 4,5 jam
setelah gejala stroke mulai terasa. Obat ini dapat mengembalikan aliran
darah dan melarutkan bekuan darah penyebab stroke.

 Prosedur darurat

Terkadang, dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang


harus dilakukan sesegera mungkin. Dokter mungkin akan memberikan
pilihan pengobatan sebagai berikut:

- Obat yang diterapkan langsung ke otak

Dokter akan menyisipkan tabung tipis dan panjang (kateter) yang


dimasukkan melalui pembuluh arteri di pangkal paha dan akan menyusup
hingga mencapai otak.

- Menghilangkan bekuan mekanik

Dokter akan menggunakan kateter dan disisipkan ke dalam otak Anda.


Hal ini dilakukan untuk mengambil dan menghapus bekuan darah yang
ada dalam pembuluh darah Anda.

- Prosedur lainnya

Untuk mengurangi risiko Anda agar tidak mengalami penyakit stroke lain,
dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur pengobatan untuk
membuka pembuluh arteri yang sudah mengalami penyempitan akibat
plak. Pilihan pengobatan ini termasuk:

- Endarterektomi

Jenis pengobatan ini dilakukan untuk menghilangkan timbunan lemak


atau plak dari pembuluh arteri karotid yang ada di sepanjang sisi leher
hingga otak Anda. Dokter akan membuat sayatan sepanjang bagian
depan leher, membuka pembuluh arteri karotis, dan kemudian
menghilangkan timbunan lemak (plak) yang menyumbat pembuluh arteri
karotis. Dokter kemudian akan memperbaiki pembuluh arteri tersebut
dengan memberikan jahitan. Prosedur ini dapat mengurangi risiko stroke
iskemik. Namun, endarterektomi juga memberikan risiko, terutama bagi
orang dengan penyakit jantung atau kondisi medis lainnya.

- Angioplasti dan stent

Dalam prosedur ini, dokter akan memasukkan kateter yang telah


dilengkapi oleh tabung jala (stent) dan terdapat balon di ujungnya. Alat itu
dimasukkan ke dalam pembuluh arteri yang ada di pangkal pahal dan
memasukkannya hingga pembuluh arteri karotis yang tersumbat di bagian
leher Anda. Dokter akan mengembangkan balon di pembuluh arteri yang
mengalami penyempitan kemudian tabung jala (stent) akan dimasukkan
ke dalam lubang untuk menjaga pembuluh arteri Anda agar tidak
menyempit kembali.

2. Stroke hemoragik

Perawatan untuk jenis stroke ini lebih berfokus untuk mengontrol


pendarahan dan mengurangi tekanan pada otak Anda. Pengobatan juga
dilakukan untuk mengurangi risiko yang dapat timbul di masa depan.
Berikut pilihan pengobatannya:

- Langkah-langkah darurat

Jika Anda mengambil warfarin (Coumadin) atau obat anti-platelet seperti


clopidogrel (Plavix) untuk mencegah pembekuan darah, Anda mungkin
akan diberi obat atau transfusi produk darah untuk melawan efek samping
yang timbul. Anda juga mungkin akan diberi obat-obatan untuk
menurunkan tekanan di otak Anda (tekanan intrakranial), menurunkan
tekanan darah atau mencegah kejang. Orang yang memiliki stroke
hemoragik tidak dapat diberi jenis obat, seperti aspirin dan TPA, karena
obat ini dapat memperburuk perdarahan. Setelah pendarahan berhenti di
otak Anda, pengobatan biasanya melibatkan istirahat dan perawatan
medis suportif. Jika luas perdarahan besar, operasi dapat digunakan
dalam kasus-kasus tertentu untuk menghilangkan darah dan mengurangi
tekanan pada otak.

- Pembedahan untuk memperbaiki kondisi pembuluh darah

Pembedahan dapat digunakan untuk memperbaiki kelainan pembuluh


darah tertentu yang terkait dengan stroke hemoragik. Dokter mungkin
merekomendasikan satu dari prosedur ini setelah stroke atau jika Anda
berisiko tinggi mengalami aneurisma spontan atau arteriovenous
malformation (AVM) pecah:

1. Kliping bedah.

Dokter akan menempatkan penjepit kecil di dasar aneurisma, untuk


menghentikan aliran darah ke dalamnya. Hal ini dapat menjaga
aneurisma agar tidak meledak, atau dapat mencegah perdarahan kembali
dari aneurisma yang baru saja mengalami pendarahan.

2. Embolisasi endovascular

Dalam prosedur ini, dokter bedah akan memasukkan kateter ke dalam


arteri di pangkal paha dan menuntunnya hingga mencapai otak Anda. Hal
ini dilakukan dengan bantuan sinar X-ray.

3. Bedah penghapusan AVM

Dokter dapat menghapus AVM kecil jika itu terletak di daerah yang dapat
diakses dari otak Anda, untuk menghilangkan resiko pecah dan
menurunkan risiko stroke hemoragik. Namun, itu tidak selalu mungkin
untuk menghapus AVM kalau terlalu besar atau jika itu terletak jauh di
dalam otak Anda.
Setelah mendapatkan pengobatan, pasien harus dipulihkan terlebih
dahulu agar tubuh mereka kembali kuat dan organ tubuhnya dapat
berfungsi dengan baik. Selain itu, Anda juga harus melakukan gaya hidup
yang sehat untuk mempertahankan kondisi tubuh Anda setelah
mendapatkan pengobatan. Berikut beberapa jenis rekomendasi gaya
hidup sehat:

 Mengontrol tekanan darah

salah satu hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk
mengurangi risiko terserang stroke adalah dengan mengontrol tekanan
darah Anda. Jika Anda telah terkena stroke, menurunkan tekanan darah
adalah satu-satunya cara yang tepat untuk mencegah diri Anda terserang
oleh penyakit stroke berikutnya. Berolahraga, mengelola stres, menjaga
berat badan yang sehat, dan membatasi jumlah natrium dan alkohol yang
Anda makan dan minum adalah beberapa cara yang dapat membantu
tekanan darah Anda tetap stabil. Selain merekomendasikan perubahan
gaya hidup, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengobati tekanan
darah tinggi.

 Mengelola diabetes

Kadar gula dalam darah tinggi menjadi salah satu penyebab penyakit
stroke. Untuk itu, kelolalah diabetes dengan melakukan diet sehat,
berolahraga, mengontrol berat badan, atau dengan mengkonsumsi obat
untuk menangani penyakit diabetes.

 Berhenti menggunakan tembakau

Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko stroke. Bukan hanya


perokok saja, melainkan juga bagi orang yang menghisap asap rokok juga
akan terkena dampaknya. Dengan berhenti menggunakan tembakau,
risiko stroke dapat diminimalisir.
 Makan diet kaya buah-buahan dan sayuran

Diet yang mengandung lima atau lebih porsi harian buah atau sayuran
dapat mengurangi risiko stroke.

 Menjaga berat badan yang sehat

Kelebihan berat badan memberikan kontribusi untuk faktor risiko stroke,


seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes. Kurangi berat
badan Anda hingga berada pada berat badan yang ideal.

 Menghindari obat-obatan terlarang

Berbagai jenis narkoba, seperti kokain dan methamphetamine berisiko


menimbulkan penyakit stroke. Kokain dapat menyempitkan pembuluh
darah dan mengurangi jumlah aliran darah ke otak.

 Mengurangi jumlah alkohol

Alkohol menjadi salah satu hal yang menyebabkan timbulnya penyakit


stroke. Mengkonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah yang tinggi
dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke iskemik, dan
stroke hemoragik. Namun, bila Anda hanya mengkonsumsinya dalam
jumlah yang kecil, pembekuan darah dapat diminimalisir dan dapat
mencegah terserang stroke iskemik.

Perawatan Psikologis Setelah Stroke: Pendekatan Holistik untuk


Pemulihan

Setelah stroke, fokus pemulihan dan rehabilitasi sering kali berpusat


pada peningkatan fungsi fisik. Misalnya, meningkatkan kekuatan otot,
mengurangi kelenturan, memaksimalkan jangkauan gerak, dan mendapatkan
kembali kemampuan berjalan sering kali menjadi fokus utama pemulihan
para penyintas. Namun, perawatan psikologis setelah stroke merupakan
bagian penting dari teka-teki rehabilitasi, meskipun sering diabaikan.

Ketika pasien stroke tidak mendapat dukungan kesehatan mental yang


memadai, hal ini dapat menghambat pemulihan dan mengurangi motivasi
untuk menjalani rehabilitasi. Mengobati pasien stroke secara holistik
mempertimbangkan faktor mental dan sosial, bukan hanya gejala fisik stroke,
sehingga memberikan hasil yang lebih baik. Pada artikel ini kita akan
membahas pentingnya perawatan psikologis bagi penderita stroke, pilihan
pengobatan, dan cara mengadvokasi perawatan ini.

Perlunya Perawatan Psikologis Pasca Stroke

Dalam laporan komprehensif ini, beberapa penyedia layanan


kesehatan terkemuka di Inggris menyoroti pentingnya perawatan psikologis
pasca stroke. Penyedia layanan ini menyebutkan bahwa 35-60% penyintas
mengalami gangguan kognitif dan sekitar 1/3 terkena depresi setelah stroke.
Oleh karena itu, perawatan psikologis setelah stroke memerlukan perhatian
yang sama besarnya dengan perawatan fisik.

Stroke adalah kondisi yang mengancam jiwa yang seringkali


meninggalkan dampak yang signifikan . Efek sekunder dari stroke dapat
berupa penurunan mobilitas, gangguan bicara dan kognisi, kesulitan makan,
dan ketidakmampuan melakukan tugas sehari-hari secara mandiri. Oleh
karena itu, stroke dapat berdampak buruk pada kehidupan dan kemandirian
penderitanya secara keseluruhan.

Berkurangnya kemandirian ini dapat menyebabkan terhambatnya


keterlibatan sosial, berkurangnya kenikmatan terhadap hobi yang dicintai,
dan perasaan sedih terkait dengan perubahan besar dalam hidup ini. Ketika
kita berhenti sejenak untuk meninjau dampak luas dari gejala stroke, menjadi
lebih jelas mengapa depresi pasca stroke merupakan gangguan kejiwaan
yang paling umum terjadi setelah stroke.

Perubahan Kognitif dan Perilaku Terkait Stroke

Selain tekanan psikologis dan emosional yang menyertai stroke,


banyak penderita stroke mengalami perubahan kognitif dan perilaku . Stroke
mengakibatkan kerusakan jaringan di dalam otak dan, bergantung pada area
yang terkena, dapat menyebabkan perubahan spesifik dalam proses,
penalaran, dan perilaku.

Misalnya, stroke yang menyerang lobus frontal dapat mengakibatkan


impulsif, berkurangnya empati, dan buruknya keterampilan sosial. Selain itu,
perubahan suasana hati yang intens dan ketidakstabilan emosi adalah dua
perubahan perilaku yang umum dialami oleh penderita stroke. Perubahan ini
dapat membingungkan dan membuat frustasi baik bagi penyintas maupun
perawat saat mereka menjalani perjalanan pemulihan setelah stroke.

Dalam kasus yang lebih ekstrim, kemarahan dan agresi dapat terlihat
pada penderita stroke. Perubahan psikologis dan perilaku ini mungkin
disebabkan oleh kombinasi perubahan di otak serta emosi kompleks yang
dialami setelah stroke. Meskipun agresi sering kali mereda setelah tahap akut
pemulihan stroke, hal ini terkadang dapat bertahan dan menjadi tidak aman
bagi penyintas dan perawatnya.

Siklus Kebajikan Perawatan Psikologis

Ketika pasien stroke menerima perawatan psikologis selama tahap


awal pemulihan, hal ini dapat membantu meningkatkan tingkat kepercayaan
diri, motivasi, dan kesejahteraan. Kemudian, manfaat perawatan psikologis
menciptakan siklus yang baik bagi para penyintas stroke. Berbeda dengan
lingkaran setan di mana peristiwa-peristiwa negatif memperkuat diri mereka
sendiri, lingkaran kebajikan terjadi ketika peristiwa-peristiwa positif
memperkuat diri mereka sendiri.

Berikut adalah siklus baik perawatan psikologis setelah stroke:

 Lebih banyak perawatan psikologis menghasilkan suasana hati dan


kepercayaan diri yang lebih positif
 Suasana hati yang positif dan kepercayaan diri memotivasi lebih
banyak tindakan menuju pemulihan, yang menghasilkan peningkatan
fisik yang lebih baik
 Perbaikan fisik semakin meningkatkan kepercayaan diri dan suasana
hati positif, meningkatkan siklus

Seperti yang Anda lihat, ada banyak manfaat dari perawatan


psikologis setelah stroke. Jika Anda tertarik dengan pendekatan pemulihan
holistik, ada beberapa jenis perawatan psikologis yang dapat Anda
pertimbangkan, yang akan kami ulas selanjutnya.

Mencari Perawatan Psikologis Setelah Stroke

Jika Anda ingin mencari perawatan psikologis untuk diri sendiri atau
orang yang Anda sayangi, bicarakan dengan dokter atau tim medis Anda.
Dokter Anda mungkin akan merujuk Anda ke psikiater atau spesialis
kesehatan lainnya untuk memberi Anda perawatan yang tepat. Proses ini
akan terlihat berbeda untuk setiap orang karena kebutuhan individu, sumber
daya yang tersedia, dan asuransi/proses kesehatan berbeda-beda dari satu
pasien ke pasien lainnya. Bagian yang penting adalah bertanya dan
memulai percakapan

Berikut beberapa pilihan perawatan psikologis pasca stroke:

 Psikoterapi. Hal ini sering disebut sebagai “terapi bicara” dan


melibatkan duduk dan berbicara dengan terapis terlatih. Psikoterapi
dapat membantu berbagai gangguan kejiwaan termasuk depresi
pasca stroke. Jika terapi dimulai sejak dini, terapi ini bahkan dapat
membantu mencegah depresi pasca stroke sama sekali.
 Psikologi positif. Psikologi tradisional berfokus pada penyakit mental,
sedangkan psikologi positif berfokus pada kesehatan mental. Metode
ini berkonsentrasi pada penciptaan keadaan kebahagiaan, makna, dan
kepuasan dengan menggunakan latihan yang membantu melatih
kembali otak. Buku Healing & Happiness After Stroke menyentuh
psikologi positif bagi para penyintas stroke.
 Perhatian. Ini termasuk praktik hidup pada saat ini daripada
mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan. Perhatian penuh dapat
menjadi tambahan yang berharga dalam rutinitas harian setelah stroke
karena dapat membantu mengurangi perasaan cemas dan depresi.
Jika Anda tidak yakin bagaimana memulainya, ada aplikasi yang
membantu perhatian, seperti Headspace .
 Terapi perilaku kognitif (CBT). Bentuk psikoterapi ini didasarkan
pada gagasan bahwa emosi kita disebabkan oleh pikiran kita. Dengan
menantang pembicaraan negatif pada diri sendiri, ini dapat membantu
Anda meningkatkan kesejahteraan psikologis Anda.

Selain perawatan tersebut, masih banyak jenis perawatan psikologis


lain yang tersedia. Hal ini mencakup terapi seni , terapi musik , dan
partisipasi dalam kelompok pendukung stroke untuk mendengarkan dan
belajar dari para penyintas stroke lainnya. Bereksperimenlah dengan
berbagai perawatan hingga Anda menemukan perawatan yang tepat untuk
Anda.

Jika asuransi kesehatan Anda tidak mencakup perawatan kesehatan


mental, mungkin ada baiknya Anda menjelajahi praktik swasta perawatan
psikologis setelah stroke. Meskipun praktik swasta lebih mahal, Anda dapat
menganggapnya sebagai investasi untuk kesehatan jangka panjang Anda.
Perawatan yang memadai pada tahap awal pemulihan dapat meniadakan
kebutuhan akan perawatan kesehatan yang lebih mahal dalam jangka
panjang dengan mengajarkan Anda strategi penanggulangan yang efektif.

Seiring dengan intervensi psikologis yang telah kita diskusikan,


beberapa penyintas mungkin memerlukan pengobatan untuk membantu
mengurangi efek psikologis dari stroke. Ini bisa menjadi tambahan yang
berharga untuk rencana pemulihan Anda dan mungkin termasuk obat
antidepresan atau anticemas . Penting untuk berbicara dengan dokter Anda
untuk menentukan intervensi terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan
spesifik Anda.

Meningkatkan Perawatan Psikologis Pasca Stroke

Dampak buruk dari stroke dapat berdampak buruk pada kesehatan


psikologis dan fisik para penyintas. Hal ini melibatkan perubahan kognitif,
labilitas emosional, dan kondisi psikologis seperti depresi pasca stroke. Oleh
karena itu, perawatan psikologis dini sangat penting setelah stroke untuk
membantu penyintas menghadapi perubahan besar ini dan meningkatkan
kesehatan mental serta efikasi diri.

Modalitas seperti terapi bicara, psikologi positif, dan metode


perawatan psikologis lainnya dapat membantu meningkatkan kepercayaan
diri, suasana hati, dan kualitas hidup Anda secara keseluruhan. Karena
setiap penyintas berbeda dan memiliki kebutuhan unik setelah stroke, penting
untuk menemukan kombinasi perawatan yang tepat dan paling sesuai
dengan perjalanan spesifik Anda. Hal ini dapat membantu menciptakan siklus
yang baik dan mendorong Anda untuk terus berupaya melakukan pemulihan.
DAFTAR PUSTAKA

Fakhraini. R., Mirza., Rachmatan. R,. (2014). HUBUNGAN ANTARA


DUKUNGAN SOSIAL DENGAN HARGA DIRI PADA PENDERITA
PASCA STROK. Jurnal Psikologi Unsyiah. Vol. 2 No. 4 hal.112-125
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/Mirza_jurnal7.pdf (diakses pada
senin, 17 Oktober 2023)

“Mau Tahu Seperti Apa Otak yang Kena Stroke? Begini Penampakannya"
https://health.detik.com/fotohealth/d-4083729/mau-tahu-seperti-apa-
otak-yang-kena-stroke-begini-penampakannya/5

“Stroke, Saat Pembuluh Darah Otak Tersumbat”


https://www.liputan6.com/health/read/658943/stroke-saat-pembuluh-
darah-otak-tersumbat

“Stroke, Saat Pembuluh Darah Otak Tersumbat”


https://www.liputan6.com/health/read/658943/stroke-saat-pembuluh-
darah-otak-tersumbat

Anda mungkin juga menyukai