Anda di halaman 1dari 3

STROKE

Stroke Iskemik Paling Sering Muncul, Apa Bedanya dengan Stroke Hemoragik?

Stroke iskemik atau stroke non-hemoragik adalah stroke yang paling sering terjadi.
Bahkan hampir 90% orang yang stroke mengalami penyakit ini. Sementara itu stroke
hemoragik menyusul di bawahnya.
Beberapa tahun belakangan ini, stroke selalu menjadi salah satu penyebab kematian
yang banyak terjadi di Indonesia. Secara umum, stroke dibagi menjadi beberapa
jenis. Namun yang paling sering terjadi adalah stroke iskemik atau yang disebut
juga sebagai stroke non hemoragik. Sekitar 87% orang dengan stroke, mengalami jenis
iskemik.

Meski stroke iskemik paling sering terjadi, Anda juga tidak boleh luput mengenali
jenis stroke lainnya yaitu stroke hemoragik. Baik stroke iskemik maupun stroke
hemoragik sama-sama berbahaya dan jika tidak segera ditangani, bisa berujung pada
kerusakan otak permanen hingga kematian.

Lantas, apa perbedaan stroke iskemik dan stroke hemoragik? Berikut ini penjelasan
lebih lanjutnya.

Perbedaan penyebab stroke iskemik dan stroke hemoragik


Salah satu perbedaan yang palig kentara antara stroke iskemik dan hemoragik adalah
penyebabnya. Ini penjelasannya.

� Penyebab stroke iskemik


Stroke iskemik bisa terjadi apabila pembuluh darah darah di otak tersumbat atau
menyempit. Sumbatan atau penyempitan pembuluh darah ini disebabkan oleh adanya
lemak yang menumpuk di pembuluh darah. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh pola
makan yang tinggi lemak dan kolesterol.

Sumbatan dan penyempitan ini membuat aliran darah di otak jadi terganggu, padahal
oksigen yang dibawa oleh darah sangat penting untuk kelangsungan hidup sel-sel di
otak. Saat ada bagian otak yang tidak menerima cukup asupan darah dan oksigen, maka
fungsinya pun akan terganggu.

Itulah sebabnya pasien stroke biasanya akan mengalami gangguan kognitif dan
motorik, seperti sulit berbicara, kehilangan ingatan, atau tidak bisa berjalan.

� Penyebab stroke hemoragik


Pada stroke hemoragik, pembuluh darah di otak bukan tersumbat atau menyempit,
tetapi pecah atau bocor. Pecahnya pembuluh darah di otak ini bisa disebabkan oleh
beberapa kondisi, seperti:

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol


Konsumsi obat pengencer darah atau antikoagulan secara berlebihan
Terdapat benjolan di pembuluh darah (aneurisma)
Kecelakaan atau benturan yang sangat keras
Stroke hemoragik juga bisa terjadi pada orang yang sebelumnya sudah mengalami
stroke iskemik.

Gejala stroke iskemik dan bedanya dari stroke hemoragik


Ada beberapa gejala stroke iskemik yang mirip dengan stroke hemoragik, namun
beberapa kondisi khusus bisa Anda kenali sebagai pembeda.

� Gejala stroke iskemik


Gejala stroke iskemik yang timbul pada setiap pengidapnya bisa berbeda-beda,
tergantung dari bagian otak yang terganggu. Beberapa gejala yang umum terjadi
antara lain:

Gangguan penglihatan, seperti kebutaan di salah satu mata dan penglihatan ganda
Tangan dan kaki terasa lemah, mati rasa, dan tidak bisa digerakkan
Sakit kepala
Linglung
Kehilangan koordinasi
Wajah terlihat menurun di satu sisi atau asimetris
� Gejala stroke hemoragik
Sementara itu, gejala stroke hemoragik yang mungkin muncul adalah:

Sakit kepala parah yang muncul tiba-tiba


Gangguan penglihatan
Tidak bisa bergerak
Rasa kebas di salah satu sisi tangan atau kaki
Kesulitan bicara maupun mengerti ucapan orang lain
Tubuh jadi tidak seimbang
Kejang
Mual dan muntah
Penurunan kesadaran
Tangan tremor
Tidak bisa melihat cahaya terang
Sulit menelan
Leher sakit dan kaku
Jika beberapa gejala sudah mulai diraskan, segera periksakan diri ke dokter. Sebab
dalam penanganan stroke, waktu adalah faktor yang krusial. Terlambat sedikit saja,
maka hasil perawatan bisa berbeda jauh.

Apabila masih ragu apakah Anda atau orang lain terkena stroke, lakukan evaluasi
menggunakan metode FAST:

Face (wajah). Lihat, apakah salah satu sisi wajah terlihat lebih turun dibanding
sisi lainnya dan tubuh sulit bergerak?
Arms (tangan). Apabila salah satu tangan diangakat, apakah tangan lainnya langsung
bergerak turun? Catat juga apabila ada kesulitan untuk mengangkat tangan
Speech (kemampuan bicara). Apakah cara bicara berubah menjadi aneh dan tidak jelas?
Time (waktu). Jika semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas adalah iya,
maka segera cari perawatan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Perawatan untuk stroke iskemik dan stroke hemoragik juga berbeda
Karena kerusakan pembuluh darah yang terjadi pada stroke iskemik berbeda dari
stroke hemoragik, maka usaha untuk memperbaikinya pun tak akan sama. Obat-obatan
tertentu mungkin diperlukan.

� Perawatan stroke iskemik


Untuk pengobatan stroke iskemik, hal terpenting adalah menyingkirkan sumbatan yang
ada di pembuluh darah otak. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh dokter,
antara lain:

Pemberian obat langsung ke pembuluh darah untuk melancarkan aliran darah dan
memecah sumbatan.
Pemberian obat langsung ke otak menggunakan kateter
Mengeluarkan sumbatan atau bekuan darah langsung menggunakan alat khusus
� Perawatan stroke hemoragik
Sementara pada stroke hemoragik, perawatan yang dilakukan dapat berupa:

Transfusi atau pemberian obat lain untuk menghentikan efek obat pengencer darah
serta penggunaan obat untuk menurunkan tekanan intrakranial di otak
Operasi untuk mengeluarkan bekuan darah dan menurunkan tekanan di otak
Pemasangan penjepit pembuluh darah untuk mencegah pecahnya aneurisma
Setelah penanganan untuk mengembalikan aliran darah selesai dilakukan, perawatan di
hari-hari selanjutnya dapat berupa rehabilitasi atau terapi untuk mengembalikan
fungsi kognitif dan motorik di otak
(sumber sehatqdotcom)

Jika sudah terserang stroke apakah bisa di obati atau disembuhkan tentu saja bisa..
antara lain Menggunakan Produk ONEMORE international Salah satunya PAINless Night
Glue

Mengapa PNG Onemore bisa membantu menyembuhkan penyakit STROKE baik ischemik atau
hemarogic
antara lain karena menganduk
1. Saponin apa itu saponin

Anda mungkin juga menyukai