Anda di halaman 1dari 25

Pengertian, Fungsi, dan

Tujuan Penilaian

Asesmen Pembelajaran
Kelompok 1
Kelompok 1
Emmy Fadila
Aulia

Jens Martensson
Royana Jasman

Nihla Nur
Ahmad Maruliha
Bintang Anandi
Zuhrani
ta A

St.
Wahdani Rukmiya
ah nti
01
Tes
Penilaian

Jens Martensson
Pengukuran
03
02 Asessment

Evaluasi

04
Definisi Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan data/informasi yang digunakan untuk

Jens Martensson
mengukur ketercapaian suatu tujuan. Pengertian menurut Slavin
(2011:262) menyatakan penilaian adalah suatu pengukuran sejauh mana
siswa telah mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka.

penilaian sebagai salah satu bentuk penilaian dan komponen


dalam evaluasi. Penilaian tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat
kualitatif. 4
SECARA UMUM

Tes dapat didefinisikan sebagai suatu pemberian tugas atau

Jens Martensson
rangkaian tugas dalam bentuk soal atau perintah/suruhan
lain yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil
pelaksanaan tugas tersebut digunakan untuk menarik
kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik
Definisi TES
MENURUT PARA AHLI

Lee J. Cronbach Cronbach dalam


bukunya yang berjudul Essential of
Zainal Arifin Psychological Testing

Jens Martensson
Tes adalah suatu prosedur
Tes merupakan suatu teknik yang yang sistematis untuk
digunakan dalam rangka membandingkan tingkah
melaksanakan kegiatan pengukuran, laku dua orang atau lebih.
yang di dalamnya terdapat berbagai
pertanyaan, atau serangkaian tugas Linn dan Gronlund
yang harus dikerjakan atau dijawab
oleh peserta didik untuk mengukur Tes adalah sebuah alat atau prosedur
suatu aspek- aspek perilaku peserta sistematik bagi pengukuran sebuah
sample perilaku. Dari definisi ini dapat
didik)
kita pahami bahwa tes merupakan alat,
cara dan langkah-langkah sistematik
untuk mengukur sejumlah perilaku
tertentu dari subjek uji.
TES tujuan

Jens Martensson
Tes bertujuan sebagai proses akhir untuk setiap peserta didik terhadap beberapa
materi atau konsep dan menghasilkan nilai yang sesuai dengan kemampuan peserta
didik tersebut.
fungsi
Tes berfungsi sebagai alat perantara untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu
memecahkan masalah dan memahami beberapa konsep yang ada.
TES contoh

 Tes Penilaian Keterampilan


Tes penilaian keterampilan akan mengukur soft skill dan hard skill kandidat.

Jens Martensson
 Tes Kepribadian
Tes kepribadian digunakan untuk mengukur minat, motivasi, preferensi, dan jenis interaksi
kandidat.
 Tes Kemampuan Kognitif
Tes kemampuan kognitif mengukur proses berpikir kandidat seperti pemecahan masalah, kekuatan
ingatan, dan membentuk persepsi. Tes kemampuan kognitif juga meliputi tes IQ dan tes bakat umum yang
menilai keterampilan dan pemikiran verbal, matematis, serta logika.

8
TES contoh

 Tes Kecerrdasan Emosional


Tes kecerdasan emosional digunakan untuk mengukur kesadaran diri, empati, dan kemampuan

Jens Martensson
kandidat untuk mengelola emosi dan hubungan.

 Tes Integritas
Tes integritas mengukur kejujuran dan ketergantungan kandidat.
Ada dua jenis tes integritas yang umum digunakan:
1. Tes Integritas Terbuka, menanyakan kandidat tentang sikap mereka terhadap sebuah sikap etis.
2. Tes Integritas Terselubung, menanyakan pelamar tentang ciri-ciri kepribadian yang menunjukkan
kejujuran, ketergantungan, dan rasa hormat.

9
Pengukuran
SECARA UMUM

Pengukuran merupakan suatu proses membandingkan suatu


besaran dengan besaran lain yang sejenis dan dipakai sebagi

Jens Martensson
satuan.Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas
biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Disamping itu,
pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian angka terhadap suatu
atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.
Definisi Pengukuran
MENURUT PARA AHLI

menurut Umar (1991)

Jens Martensson
Pengukuran adalah suatu kegiatan Menurut Linn dan Gronlund
untuk mendapatkan informasi data (1995)
secara kuantitatif. Hasil dari
pengukuran dapat berupa Pengukuran hanya terbatas pada
informasi- informasi atau data yang pemberian atau penggambaran
dinyatakan dalam berntuk angka kuantitatif mengenai diri siswa.
ataupun uraian yang sangat berguna Pengukuran selalu diungkapkan
dalam pengambilan keputusan, oleh dalam bentuk angka). Dengan kata
karena itu mutu informasi haruslah lain pengukuran adalah tindakan
akurat. atau proses untuk menentukan
luas atau kuantitas sesuatu
Pengukuran
tujuan

Jens Martensson
Pengukuran bertujuan untuk memandingkan sesuatu dengan satu ukuran yang
serupa.

fungsi

Pengukuran berfungsi untuk mendapatkan hasil perbandingan atau nilai


yang diperoleh ketika pengukuran tersebut selesai dilakukan.
PENGUKURAN
Klasifikasi Karateristik

 Skala Nominal

Jens Martensson
Skala nominal, yaitu skala yang bersifat kategorikal. Misalnya: bila sebutir soal dapat dijawab
benar oleh mahasiswa, maka ia mendapat skor satu (1) dan bila ia menjawab salah maka ia memperoleh
skor nol (0).
 Skala Ordinal
Skala Ordinal, yaitu angka yang menunjukkan adanya urutan, tanpa mempersoalkan jarak antar
urutan tersebut. Misalnya : angka yang menunjuk urutan ranking mahasiswa dalam suatu mata kuliah
tertentu.
 Skala atau Angka Interval
Skala atau angka interval, yaitu angka yang menunjukkan adanya jarak yang sama dari angka
yang berurutan. Misalnya: angka Km untuk mengukur jarak.
13
PENGUKURAN
Klasifikasi Karateristik

Jens Martensson
 Skala atau Angka Rasio

Skala atau angka rasio, yaitu angka yang memiliki semua karakteristik angka atau skala. Jadi ,
diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes. yaitu
penilaian formatif dan penilaian sumatif.

14
SECARA UMUM

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan


dari istilah evaluation. Dalam proses pembelajaran, asesmen sering

Jens Martensson
dilakukan guru untuk memberikan berbagai informasi secara
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah
dicapai peserta didik. Artinya, asesmen tidak hanya ditujukan pada
penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi bersifat menyeluruh yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai
Definisi Assesment
MENURUT PARA AHLI

Popham (1995)

Wiggins (1984)
menyatakan bahwa asesmen
sudah seharusnya merupakan

Jens Martensson
menyatakan bahwa asesmen merupakan bagian dari pembelajaran, bukan
sarana yang secara kronologis
merupakan hal yang terpisahkan
membantu guru dalam memonitor
siswa.

Marzano et al. (1994) Resnick (1985)

menyatakan bahwa dalam mengungkap menyatakan bahwa pada hakikatnya


penguasaan konsep siswa, asesmen tidak asesmen menitikberatkan penilaian pada
hanya mengungkap konsep yang telah proses belajar siswa.
dicapai, akan tetapi juga tentang proses
perkembangan bagaimana suatu konsep
tersebut diperoleh.
Asessment
tujuan

Jens Martensson
Assesment atau penilaian bertujuan untuk menetapkan hasil akhir
guna mengetahui apakah peserta didik tersebut sudah mencapai
tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.

fungsi
Assesment atau penilain berfungsi untuk mengetahui apakah peserta
didik mampu atau tidak dalam pembahasan materi.
ASSESMENT
Jenis Jenis

 Assesment Diagnosis

Jens Martensson
Asesmen diagnosis umumnya dilakukan oleh guru ketika di awal pembelajaran. Ini dilakukan
untuk memantau perkembangan siswa dari sisi kognitif dan non kognitifnya. Hasil dari asesmen ini adalah
untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar para peserta didik. Contohnya rubrik, observasi, kuesioner,
refleksi, dan esai.
 Assesment Formatif
Asesmen formatif ini biasanya dilakukan ketika dalam proses pembelajaran. Fungsi dari asesmen
ini adalah untuk memastikan bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam
pembelajaran yang dilakukan tersebut. Contohnya meminta siswa untuk menuliskan beberapa hal yang
telah dipelajari ketika kelas masih berlangsung; bisa juga dalam bentuk diskusi setelah melakukan
eksperimen, atau melakukan penilaian diri sendiri atau sesama.
18
ASSESMENT
Jenis Jenis

Jens Martensson
 Assesment Diagnosis

Asesmen sumatif dapat dilakukan setelah pembelajaran berakhir, misalnya pada akhir satu
lingkup materi (dapat terdiri atas satu atau lebih tujuan pembelajaran), pada akhir semester, atau pada akhir
fase. Sementara khusus pada akhir semester, asesmen sumatif bersifat pilihan. Yangb terbagi dua yaitu
Assesmen sumatif tertulis dan tidak tertulis

19
Teknik Assesment

Jens Martensson
Instumen Observasi Kinerja
Evaluasi

Jens Martensson
evaluasi dapat diartikan sebagai bentuk identifikasi
mengenai keberhasilan atau tercapainya suatu program
sehingga kemudian dapat digunakan pengambilan
keputusan mengenai langkah yang akan diambil ke
depannya.
Evaluasi

Menurut Daniel L. Stufflebeam dan Egon

Jens Martensson
G. (1968) dalam Yusuf (2015) Evaluasi diartikan
sebagai suatu proses penggambaran,
pemerolehan, dan penyediaan informasi yang
berguna untuk penetapan alternatif-alternatif
keputusan

22
Evaluasi
tujuan
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik berhasil mencapai

Jens Martensson
tujuan belajar, memahami suatu konsep dengan menjawab beberapa soal, mampu
mengaplikasikan konsep-konsep, dan mampu memecahkan sebuah masalah-
masalah yang ada.
fungsi
Fungsi evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu fungsi untuk pendidik dan
fungsi untuk peserta didik. Fungsi evaluasi untuk pendidik/guru yaitu
evaluasi dilakukan sebagai acuan atau patokan guru untuk mengambil
keputusan, apakah suatu materi akan dilanjutkan atau diulang kembali.
Sedangkan fungsi evaluasi untuk peserta didik yaitu agar peserta didik
mengetahui sejauh mana dia mampu dan mengerti suatu materi atau
konsep yang telah diajarkan.
Jenis Jenis Evaluasi

01
Objek diartikan sebagai hal
Objek Judgemen yang akan dinilai. Untuk dapat

Jens Martensson
memberikan nilai yang tepat
dan akurat.
Kriteria

02
03 Kriteria adalah ketentuan minimal
untuk menentukan suatu posisi nilai Judgemen artinya proses pertimbangan
atau kualitas tertentu yang dilakuakan oleh penialai untuk
menentukan nilai atas suatu objek. Pada
proses pertimbangan,
24
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai