Anda di halaman 1dari 41

ASISTENSI PRAKTIKUM KIMIA DASAR LANJUT

JURUSAN KIMIA ANGKATAN 2021

Hukum Kesetimbangan Kimia Tetapan Kesetimbangan


Nama Praktikan yang melakukan penelitian

ABSTRAK
ABSTRACT
A. Latar Belakang

Kestimbangan kimia merupakan proses dinamik. Ini dapat diibaratkan dengan


gerakan para pemain ski di suatu resor ski yang ramai,di mana jumlah pemain ski
yang di bawa ke atas gunung dengan menggunakan lift kursi sama dengan jumlah
pemain ski yang turun berseluncur. Jadi meskipun ada perpindahan pemain ski
terus terjadi,jumlah orang di atas dan jumlah orang di bawah gunung tidak
berubah.

Kesetimbangan kimia melibatkan zat zat yang berbeda untuk reaktan dan
produknya. Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sama di namakan
kesetimbangan fisis. Karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis.
Penguapan air dalam wadah tertutup pada suhu tertentu merupakan contoh
kesetimbangan fisis. Dalam kasusu ini molekul H2O yang meninggalkan dan
yang kembali ke fasa cair.

Istilah kesetimbangan homogen berlaku untuk reaksi yang semua spesi


bereaksinya berada pada fasa yang sama.contoh dari kesetimbangan fasa-gas
homogen adalah penguraian N204-. Konstanta kesetimbangannya.

Kc =

Menyatakan bahwa konsentrasi spesi yang bereaksi dinyatakan dalam mol per
liter. Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas juga dapat di nyatakan
dalam tekanan parsialnya. Dari persamaan nya kita lihat bahwa pada suhu tetap.
Tekanan p = (n/V) RT jadi untuk proses kesetimbangan

N2O (&) 2NO2 (&)


Kita dapat menuliskan

Kp =

Di mana Pno2 dan PN2O adalah tekanan parsial kesetimbangan dalam atmosfer
masing masing untuk NO2 dan N204 subskrip pada Kp menyatakan bahwa
konsentrasi kesetimbangan dinyatakan dalam tekanan( Raymond Chang: 2005)

Dalam prakteknya sejumlah besar reaksi tidak dapat berlangsung secara


sempurna tetapi lebih cenderung mendekati suatu keadaan atau posisi
kesetimbangan. Posisi kesetimbangan ini merupakan akhir dari proses reaksi
tersebut, merupakan suatu percampuran antara produk yang di hasilkan dan
reaktan yang tidak terpakai dan berada dalam jumlah yang relatif tetap.begitu
kesetimbangan tercapai praktis tidak ada lagi reaktan yang berubah menjadi
produk kecuali kondisi eksperimen dari reaksi (suhu dan tekanan) tersebut
berubah. Keadaan kesetimbangan ini di tentukan tetapan kesetimbangan untuk
reaksi dari tetapan ini, komposisi dari campuran reaksi pada keadaan
kesetimbangan dapat di hitung dengan mengetahui tetapan kesetimbangan untuk
reaksi dan ketergantungan pada kondisi eksperimen, peneliti dapat mengubah
kondisi untuk memaksimalkan hasil dari reaksi itu. Oleh karena itu penghitungan
komposisi dalam kesetimbangan untuk reaksi tertentu. Dan ketergantungannya
pada kondisi eksperimen adalah hal yang sangat penting dalam kimia.

Kebanyakan reaksi kimia di langsungkan dengan cara mencampurkan reaktan


tertentu dalam bejana reaksi yang dijaga pada T dan P tetap dan menunggu
sampai produk yang di harapkan tersebut muncul secara spontan. Begitu kondisi
untuk reaksi spontan ini diidentifikasi.

Pengaruh-pengaruh akan di jelaskan diilustrasikan oleh reaksi ion kobatil(II) di


dalam larutan air yang juga mengandung ion klorida.ion kobalt (II) dapat
membentuk ion kompelks yang berbeda beda, tergantung pada jumlah ion klorida
yang ada, sebagai contoh jika COCI2 6H2O di larutkan dalam air murni sehingga
konsentrasinya menjadi 0,08 M, larutan yang di hasilkan berwarna merah muda
pucat yang berasal dari ion kompleks heksaaquakobalt (II), larutan akan berwarna
jadi biru gelap akibat adanya ion kompleks tetraklorokobalt (II)

Kompleks heksaqua dapat diubah menjadi kompleks tetrakloro dengan


menambahkan ion klorida sesuai dengan reaksinya.

Ada 4 aspek dasar keadaan kesetimbangan :

1. Keadaan kesetimbangan tidak menunjukan perubahan makroskopik yang


nyata.
2. Keadaan kesetimbangan di capai dengan proses yang berlangsung spontan.
3. Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara
proses maju atau balik.
4. Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekataannya
Berbeda ( Erlangga, 2001)

Kesetimbangan dalam kehidupan sehari hari yang merupakan suatu proses


kesetimbangan dinamis, reaksi kesetimbangan dapat bersifat statis dan dinamis.

secara mikro dalam skala molekuler (perhitungan) reaksi kesetimbangan bersifat


dinamis artinya saat tercapai kesetimbangan reaksi tidak berhenti tetapi terus
berlangsung saat setimbang,zat-zat di sebelah kiri (persamaan reaksi) saling
bereaksi sehingga molekul-molekul di sebelah kanan (persamaan reaksi)
bertambah. Pada saat yang sama molekul-molekul zat di sebelah kanan berkurang
dan molekul-molekul zat di sebelah kiri bertambah dengan laju yang sama dengan
laju reaksi ke kanan. Dengan demikian, reaksi akan terus berlangsung terus-
menerus ke dua arah dengan laju yang sama.

Secara makro dalam pengertian keadaan setimbang di anggap tidak berubah (di
anggap tetap) Dan proses reaksi dalam kesetimbangan di anggap berhenti(di
anggap diam). Akan tetapi sebenarnya reaksi kesetimbangan berlangsung secara
dinamis. Dengan asumsi proses berlangsung secara cepat, setiap pengurangan atau
penambahan konsentrasi secara molekuler dapat di abaikan. Oleh karena itu dalam
perhitungan tetapan kesetimbangan proses tersebut dapat di abaikan.
a) Perwujudan wujud Air
Proses pengembunan uap air yang terbentuk hingga uap air berubah
menjadi cair kembali.
H2O(i) H2O(&)
Reaksi ini merupakan gambaran siklus air dalam kehidupan sehari hari.
Akan tetapi, untuk skala yang lebih besar, setiap uap air yang terbentuk
tidak serta merta mengalami pengembunan.hal ini sangat bergantung pada
suhu dan tekanan.
b) Reaksi kesetimbangan dalam tubuh
Dalam Tubuh manusia juga terjadi reaksi kesetimbangan. Contohnya
peredaran oksigen dan pengaturan PH darah. Oksigen yang masuk
kedalam darah diikat oleh hemoglobin (Hb)sesuai dengan persamaan
reaksi kesetimbangan
Hb+ O2 HbO2
Dalam paru-paru reaksi berlangsung ke kanan, yakni oksigen di udara di
iket menjadi HbO2. Adapun di dalam jaringan,reaksi berlangsung ke kiri,
yakni oksigen di lepaskan kembali untuk proses pembakaran

 Tetapan Kesetimbangan, Kc
Sintesis metanol (CH3OH), dari campuran karbon monoksida (CO) dan
hidrogen (H2)
merupakan reaksi industri yang cukup penting. Metanol adalah bahan bakar
kendaraan
bermotor dengan nilai oktan tinggi, dan prosedur pembakarannya
menghasilkan lebih sedikit polusi udara dibandingkan dengan bensin.
Sintesis metanol adalah reaksi reversibel (bolak balik), artinya
terbentuknya CH3OH(g) terjadi pada waktu yang sama dengan
penguraiannya melalui reaksi sebaliknya.
Kaitan Kc dengan Persamaan Reaksi Setimbang.

1. Tulis harga Kc dengan benar sesuai dengan persamaan reaksinya yang sudah
setimbang.

2. Kalau reaksi dibalik, harga Kc menjadi kebalikannya

3. Kalau masing-masing koefisien reaksi pada persamaan yang sudah setimbang


dikalikan dengan faktor yang sama maka harga Kc harus dipangkatkan dengan
faktor yang terkait

4. Kalau masing-masing koefisien reaksi pada persamaan yang sudah setimbang


dibagi dengan faktor yang sama maka harga Kc harus diakarkan dengan faktor
yang terkait akar pangkat 2, akar pangkat.

Kesetimbangan yang Melibatkan Cairan dan Padatan Murni (Reaksi


Heterogen).

Tetapan kesetimbangan hanya untuk senyawa yang konsentrasinya dapat


divariasi selama reaksi berlangsung. Karena komposisi cairan dan padatan murni
tidak dapat divariasi, meskipun ikut berpartisipasi selama reaksi, maka cairan
murni dan padatan murni tidak dinyatakan dalam tetapan kesetimbangan. Contoh-
contoh yang diberikan sebelumnya adalah reaksi-reaksi dengan fasa tunggal, yang
disebut reaksi homogen, dan tetapan kesetimbangan dinyatakan untuk setiap
reaktan dan produk. Reaksi heterogen adalah reaksi dimana senyawa yang
bereaksi berada dalam lebih dari satu fasa

Prinsip Le Châtelier

Ada kalanya diperlukan pernyataan kualitatif tentang reaksi reversibel, apakah


reaksi total ke arah kanan atau ke arah kiri, atau apakah jumlah senyawa akan
bertambah atau berkurang ketika tercapai kesetimbangan, dan lain-lain. Kadang-
kadang, terjadi kondisi dimana tidak cukup data untuk melakukan perhitungan
kuantitatif. Pada kasus seperti itu, dapat digunakan pernyataan yang dibuat oleh
Henri Le Châtelier (1884). Le Châtelier mengatakan bahwa: apabila pada suatu
sistem kesetimbangan dilakukan gangguan dalam bentuk perubahan temperatur,
tekanan, atau konsentrasi spesies yang terlibat dalam reaksi, maka sistem akan
bereaksi sedemikian rupa, yang akan sedikit mengganggu kesetimbangan, dalam
rangka mencapai kesetimbangan yang baru. Bentuk reaksi akibat gangguan dalam
bentuk perubahan temperatur, tekanan, atau konsentrasi pada kesetimbangan ini
dapat berupa pergeseran kondisi kesetimbangan ’ke kanan’ atau pergeseran
kondisi kesetimbangan ’ke kiri’. Secara umum tidak sulit meramalkan perubahan
ini.

Besarnya tetapan keseimbangan tergantung pada jenis reaksi. Jika tetapan


keseimbangan kecil berarti pembilang dari aksi massa lebih kecil daripada
penyebutnya. Ini berarti jika tetapan keseimbangan kecil dari kiri ke kiri ke kanan
tidak berlangsung lebih jauh.

Sebagai contoh pemcampuran A dan B tidak banyak menghasilkan C dan D


pada keseimbangan. Jika ketetapan keseimbangan besar berarti pembilang lebih
besar daripada penyebut dalam aksi massa. Ini berarti bahwa pada keadaan
keseimbangan,paling tidak salah satu zat di sebelah kiri dari persamaan kimia
kecil.

Hingga suatu tetapan keseimbangan besar memberikan pengertian bahwa reaksi


berjalan dari kiri ke kanan menuju kesempurnaan sebagai contoh, pencampuran E
dan F yang menghasilkan perubahan yang hampir sempurna menjadi G dan H.

Bila suatu senyawa dalam lautan berair dapat terdisosiasi menjadi bagian bagian
yang lebih sederhana, maka keseimbangan akan terbentuk antara spesies-spesies
yang tak berdisosiasi dan bagian dari komponen.

B. TUJUAN PERCOBAAN

Mahasiswa mempelajari cara menentukan tetapan kesetimbangan suatu reaksi


kimia sederhana.
C. ALAT DAN BAHAN

o Alat
Fungsi dalam
Nomor Nama Alat Jumlah
Percobaan

1 Gelas Ukur 10 mL Berfungsi untuk


mengukur volume
larutan

2 Rak tabung - berfungsi untuk wadah


reaksi meletakan tabung
reaksi saat praktikum
mereaksikan bahan
kimia

3 Tabung reaksi 6 buah berfungsi untuk tempat


kecil mereaksikan dua
larutan/bahan kimia
atau lebih, serta
sebagai tempat
mengembangbiakan
mikroba dalam media
cair.

4 Pipet Tetes - Fungsi pipet tetes


sebagai saluran tunggal
yang biasa digunakan
di laboratorium biologi
dan kimia untuk
memindahkan cairan
dengan volume kecil,
dan merupakan alat
ukur untuk
memindahkan cairan
dari wadah aslinya ke
wadah lain dalam jarak
tertentu

5 Botol semprot - Berfungsi sebagai


wadah penyimpanan
aquades yang di
gunakan untu proses
pengenceran dan
pembersihan

6 Batang - fungsi batang


pengaduk pengaduk juga adalah
untuk membantu
dekantasi larutan,
menginduksi
kristalisasi dan
memecahkan emulsi
pada suatu ekstraksi.

o Bahan
Rumus Jumlah
Nomor Nama Bahan Warna
Kimia ( mL / mg )

1 Larutan kalium KSCN 0,002 M


tiosanat
2 Larutan Fe(NO3)3 0,2 M
ferinitrat
JURNAL PERCOBAAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

Judul Percobaan : Hukum Kesetimbangan Kimia Tetapan


Kesetimbangan

Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/ 12 April 2022

Nama : Fadila Aulia Jasman

NIM : 210105502002

Kelas/Kelompok : Pendidikan Kimia B/ I (satu)

Anggota : 1. Ahmad Bintang

2. Rukmiyanti

3. Reski

4. Novita Basia Padang

Asisten : Muhammad Furqan

A. Tujuan

Mahasiswa mempelajari cara menentukan tetapan kesetimbangan suatu reaksi


kimia sederhana

B. Alat dan Bahan

1. Alat
a. Tabung reaksi kecil (6 buah)
b. Rak tabung reaksi (3 buah)
c. Gelas ukur 10 ml (1 buah)
d. Pipet tetes (3 buah)
e. Pengaduk (1 buah)
f. Botol semprot (1 buah)
2. Bahan
a. Larutan kalium tiosianat 0,002M
b. Larutan ferinitrat 0.2 M

D. Prosedur Kerja

1 2 3 4 5
1
Fe(N0)3
KSCN 0,002M
0,2M

Di sediakan 5 tabung reaksi


berisi yang di beri nomor 1,2,3,4 ke dalam tabung reaksi pertama
dan 5 pada masing-masing tambahkan 5 mL larutan
tabung reaksi di masukkan 5 mL Fe(NO3)3 0,2 M tabung reaksi
KSCN 0,002 M. ini dipergunakan sebagai standar.

ukur 5 mL dari
larutanini dan
masukkan ke dalam
tabung reaksi
kedua.(sebelum
praktikum saudara
sudah harus
menghitung
konsentrasi larutan 2 F e ( N 0 ) 3
ini) 0 , 2 M

U k u r 1 0 , 0 m L
F e ( N O 3 ) 3 0 , 2 M d a n
t a m b a h k a n a i r s e h i n g g a
v o l u m e n y a m e n j a d i 2 5
m L .
2 3

tambahkan air ukur 5 mL larutan ini dan


sehingga volumenya masukkan kedalam tabung
menjadi 25 mL ketiga

Dengan cara yang sama


saudara lakukan seterusnya
sampai dengan tabung
kelima dimana saudara
menggunakan larutan
Fe(NO3)3 yang semakin
encer. (sebelum praktikum
saudara sudah harus
menghitung konsentrasi
1 2 3
Fe3+ dan SCN-dalam 4 5
masing-masing tabung)

Bandingkan warna larutan dari tabung kedua


dengan tabung standar agar dapat menghitung
konsentrasi FeSCN2+.jika warna tidak sama,
keluarkan larutan dari tabung standar setetes
demi setetes sehingga kedua tabung tersebut
menunjukkan intenitas warna yang sama,dan
ukur tinggi larutan dalam masing-masing
tabung sampai ketelitian 1 mm(larutan yang
dikeluarkan tali dimasukkan kedalam wadah
lain yang bersih agar selalu dapat digunakan
kembali jika diperlukan). lanjutkan cara ini
untuk tabung 1 dan 3,tabung 1 dan 4 serta
tabung 1 dan 5

Anda mungkin juga menyukai