Anda di halaman 1dari 1

Contoh kasus hukum perikatan yang dapat dijadikan sebagai contoh adalah kasus penjualan

sebuah mobil antara dua pihak, yaitu pembeli dan penjual. Referensi yang digunakan dalam
analisis ini adalah KUHPerdata Indonesia dan putusan-putusan pengadilan terkait kasus serupa.

Fakta Kasus:
Seorang penjual mobil, yaitu A, dan seorang pembeli mobil, yaitu B, telah sepakat untuk menjual
dan membeli sebuah mobil dengan harga Rp 200 juta. Kedua belah pihak telah menandatangani
surat perjanjian jual beli mobil yang berisi syarat-syarat dan kondisi pembelian. Namun, setelah
penjual mobil menerima pembayaran dari pembeli, ia menolak untuk menyerahkan mobil dan
mengembalikan uang pembeli.

Analisis:
Dalam kasus ini, terdapat perjanjian jual beli mobil antara peniual (A) dan pembeli (B).
Perjanjian tersebut mencakup harga, yaitu Rp 200 juta, dan syarat-syarat serta kondisi pembelian.
Dalam hal ini, penjual mobil memiliki kewajiban untuk menyerahkan mobil kepada pembeli
setelah menerima pembayaran penuh.

Menurut Pasal 1450 KUHPerdata Indonesia, perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian dengan
mana penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan barang kepada pembeli dan pembeli
mengikatkan diri untuk membayar harga barang tersebut

Apabila peniual menolak untuk menyerahkan mobil setelah menerima pembayaran, hal in dapat
dianggap sebagai pelanggaran terhadap perikatan jual beli. Pembeli (B) memiliki hak untuk
menuntut penjual (A) agar memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan mobil atau
mengembalikan uang yang telah dibayarkan.

Referensi:
 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) Indonesia
 Putusan Pengadilan dalam kasus serupa (sebagai rujukan lokal)

Anda mungkin juga menyukai