Chat History
Chat History
Upgrade to Plus
Ainun Rangkuti
Default (GPT-3.5)
Referensi
Catatan: Penelitian ini akan melibatkan analisis data dari hasil survey atau
wawancara dengan siswa-siswa kelas 8, guru-guru, dan ahli pendidikan
untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif mengenai peranan
pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam menangani perilaku
bullying di kelas 8. Metodologi penelitian dapat disesuaikan sesuai dengan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.
Bab 1: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu instrumen utama dalam membentuk karakter dan
kepribadian individu, terutama di lingkungan sekolah. Selain itu, pendidikan juga
memiliki peran penting dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial yang muncul
di kalangan siswa, salah satunya adalah perilaku bullying. Bullying adalah tindakan
agresif dan berulang yang dilakukan dengan sengaja oleh satu individu atau
sekelompok individu terhadap orang lain, yang memiliki tujuan untuk melukai,
menakut-nakuti, atau merendahkan korban.
Perilaku bullying merupakan masalah serius yang dapat mengganggu proses belajar-
mengajar dan kesejahteraan siswa di sekolah. Kelas 8 merupakan salah satu tingkat
pendidikan menengah pertama di mana siswa mulai memasuki masa remaja, di mana
kecenderungan perilaku bullying dapat meningkat. Oleh karena itu, penting untuk
mengidentifikasi upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku
bullying di tingkat kelas ini.
Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah melalui pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang
mencakup lima sila sebagai dasar negara. Sedangkan, pendidikan kewarganegaraan
bertujuan membentuk warga negara yang memiliki pemahaman, sikap, dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.