METODE PENELITIAN
menyimpulkan atau mencatat data dari suatu masalah yang diteliti. Data yang
digunakan untuk keperluan penelitian dapat berupa data primer maupun data
berikut:
hipotesis.” Oleh karena itu, dalam penelitian ini nantinya akan dijelaskan
38
39
mengenai adanya hubungan timbal balik antara variabel yang akan diteliti dan
jenis eksplanatori ini untuk menguji hipotesis yang diajukan agar dapat
nama variabel, konsep variabel, indikator, ukuran dan lain lain yang diarahkan
untuk memberikan gambaran penelitian dengan mengacu pada teori yang sesuai.
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu Pengaruh Literasi Keuangan dan
Sikap Keuangan terhadap Akses Keuangan pada Usaha Mikro di Desa Binangun
penelitian ke dalam dimensi dan indikator yang lebih terperinci. Variabel dalam
penelitian ini terdiri dari variabel independen atau bebas yaitu Literasi Keuangan
(X1) dan Sikap Keuangan (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Akses
Keuangan (Y).
40
berikut:
TABEL 1.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator Item Skala
sesuai
bentuk tabel untuk memperoleh gambaran Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan
terhadap Akses Keuangan pada Usaha Mikro di Desa Binangun Kota Banjar.
Variabel X
GAMBAR 3.1
PARADIGMA PENELITIAN
43
44
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
populasi adalah sekelompok orang, peristiwa atau segala sesuatu yang menarik
perhatian peneliti untuk melakukan penyelidikan yang tidak hanya sekedar jumlah
yang ada pada objek, melainkan objek yang secara keseluruhan digunakan untuk
penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pelaku Usaha Mikro yang ada di
Desa Binangun Kota Banjar. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 534
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 81) Sampel ialah bagian dari populasi yang
menjadi sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari
jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode pengambilan sampel ini
Usaha Mikro di Desa Binangun banyak. Teknik sampling yang merupakan teknik
penilitian. Menurut Sugiyono (2017: 121) terdapat dua teknik sampling yang
1. Probability Sampling
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi,
Menurut Sugiyono (2014: 116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
dilakukan, perlu diketahui terlebih dahulu populasinya. Hal ini bertujuan agar
dengan pertimbangan tertentu”. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
N
n= 2
1+ N e
46
Dimana:
n = Besaran sampel
N = Besaran populasi
Jumlah populasi Usaha Mikro yang ada di Desa Binangun adalah 534
sampel yang masih dapat ditolerir adalah 10% dari populasi, maka
Hasil :
534 534
n= = =84.227
1+534 ( 0.10 ) 6.34
2
cara membaca dan mempelajari berbagai literatur dan sumber bacaan yang
cara langsung.
47
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah tertentu. Kuesioner dapat
berupa pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan secara langsung kepada
Banjar untuk mengetahui Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Akses
Keuangan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis data
primer. Data primer adalah Data yang langsung diperoleh dari sumber data
Usaha Mikro yang ada di Desa Binangun Kota Banjar. Dengan demikian data
primer dalam penelitian ini sebanyak 84 pelaku Usaha Mikro di Desa Binangun
Kota Banjar.
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
data kuantitatif” .
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan
instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
1. Data Nominal
2. Data Ordinal
3. Data Interval
4. Data Ratio
Penjelasan:
Ad.1 Data nominal adalah data yang cara penyusunannya didasarkan atas
memperhatikan uraian tertentu atau tidak bisa diurutkan mana yang lebih
tinggi, mana yang lebih rendah, mana yang lebih utama, dan mana yang
frekuensinya.
Ad. 2 Data ordinal adalah data yang cara penyusunannya didasarkan atas
dapat dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang
49
dari menurut aturan pernyataan tertentu. Ciri lain dari data ordinal adalah
(1) Bilangan atau angka huruf yang diberikan kepada objek hanya
mengenai jarak dari suatu data ke data lainnya atau tidak memberikan data
absolut pada objek tetapi hanya urutan (ranking) relatif saja dan peringkat
tersebut tidak mempunyai satuan ukur. Dengan demikian jarak atau beda
(2) Data ordinal tidak mengenal nol, makanya per ranking-nya pun
nya.
Ad. 3 Data interval adalah data yang susunan urutan objeknya memiliki jarak
yang sama. Ciri lain dari data interval adalah tidak mempunyai nilai nol
Ad. 4 Data ratio adalah data yang angkanya diperoleh dengan membandingkan
nilai yang satu dengan nilai lainnya. Ciri dari ratio adalah memberikan
keterangan nol mutlak dari objek yang diukur, serta data bisa dibedakan,
menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2014: 132) “Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
50
secara sepesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
TABEL 3.2
SKALA LIKERT
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2014: 133)
Seperti pedoman pada skala likert yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
menghasilkan data ordinal. Dengan demikian data ordinal diubah terlebih dahulu
Skala pengukuran yang dipilih oleh peneliti berkaitan dengan teknik analisis
data yang akan digunakan. Oleh karena itu setiap skala pengukuran yang
tidak memenuhi syarat perlu dilakukan suatu teknik analisis tertentu, harus
dirubah atau dikonversi ke dalam skala pengukuran yang sesuai dengan
teknik analisis yang akan digunakan. Contoh seorang peneliti yang
menggunakan teknik analisis jalur untuk mengkaji masalah-masalah yang
ditelitinya, sementara itu tingkat pengukuran yang digunakan adalah
ordinal, oleh karena analisis jalur mengisyaratkan skala minimal interval,
maka peneliti harus menaikan tingkat pengukuran pengukuran ordinal
menjadi interval. Salah satu metode konversi data yang sering digunakan
peneliti untuk menaikkan tingkat pengukuran ordinal ke interval adalah
Methode of Successive Interval (MSI).
Menurut Abdurrahman dan Muhidin (2007: 55) adapun langkah kerja yang
Proses transformasi data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini
2013 for windows (Add-in menu analize, pilih Succesive Interval). Setelah data
uju validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu terhadap kuesioner tersebut.
Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu pengukuran dikatakan valid jika pertanyaan yang disajikan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
antar skor kontruk atau variabel. Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung
korelasi dari masing-masing pertanyaan melaui total skor dengan rumus korelasi
adalah angka pada kritik tabel korelasi pada derajad kebebasan (dk = n-2) dengan
n . ∑ XY −∑ X . ∑ Y
r=
√ n . ∑ X ²−¿ ¿ ¿ ¿ ¿
(Muhidin dan Abdurahman, 2011: 31)
53
Keterangan:
n = Banyaknya koresponden
a. Apakah r hitung > r tabel maka item angket tersebut dikatakan valid.
b. Apakah r hitung < r tabel maka item angket tersebut dikatakan tidak valid.
itu menurut Sugiyono (2012: 179) syarat lain yang harus dipenuhi yaitu harus
2. Jika r ≤ 0,30 maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid
dan r tabel, agar memantapkan valid atau tidaknya suatu instrument penelitian r
hitung juga harus dibandingkan dengan batas minimum yaitu 0,3. Di mana
pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
kuesioner. Menurut Sugiyono (2012: 348) “Hasil penelitian yang reliabel adalah
bila terdapat kesamaan data dalam kurun waktu yang berbeda. Dengan kata lain,
instrumen yang reliabel berarti yang bisa digunakan beberapa kali untuk
[ ]
2
∑o
11=¿
[ ]
k
k−1
1
o2
1
¿
t
Keterangan:
2
∑o = Jumlah varian butir
1
2
o = Varian total
t
2
o = Varian
n = Jumlah responden
55
Menurut Sekaran (2006: 182) “Suatu instrumen dikatakan reliabel dan bisa
diproses pada tahap selanjutnya jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,7. Jika alat ukur
memiliki Cronbach Alpha < 0,7 maka alat ukur tersebut tidak reliabel”. Untuk
Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 22.0 for windows dengan
berikut:
a. Interval kelas
Skor terendah : 1 x 84 = 84
TABEL 3.3
INTERVAL KELAS UNTUK SETIAP ITEM KUESIONER
Interval Keterangan
84 – 151,1 Sangat Tidak Setuju (STS)
151,2 – 218,3 Tidak Setuju (TS)
218,4– 285,5 Ragu-Ragu (RR)
285,6 – 352,7 Setuju (S)
352,8 – 420 Sangat Setuju (SS)
Jika digambarkan dalam garis kontinum, akan tampak seperti gambar berikut:
STS TS RG S SS
GAMBAR 3.2
INTERVAL KELAS VARIABEL
Keterangan:
TS : Tidak Setuju
RR : Ragu-Ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
TABEL 3.4
KRITERIA PERSENTASI
Baik 76% - 100%
Cukup 56% - 75%
Kurang Baik 40% - 55 %
Tidak Baik Kurang dari 40%
Sumber: Arikunto (2001: 246)
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Analisis ini untuk
untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau
lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (di naik turunkan
nilainya).
Literasi Keuangan dan Sikap Keuangan terhadap Akses Keuangan pada Usaha
Y’ = a+b ₁ X ₁+b ₂ X ₂
Keterangan:
Y’ = Akses Keuangan
TABEL 3.5
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI
Tingkat Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2011: 231)
KD = r 2 x 100%
Keterangan:
pengujian hipotesis.
60
1. Uji Statistik T
parsial terhadap variabel dependen. Uji hipotesis dapat dilakukan dengan rumus
t=r √n−2
√1−r ²
Keterangan:
t = t hitung
r = nilai korelasi
n = jumlah sampel
1. Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti menunjukan
variabel dependen.
2. Jika t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti menunjukan
variabel dependen.
toleransi kemelesetan 10%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum
c. Uji Signifikansi
t=rᵪᵧ √n−2
√ 1−r 2
Keterangan:
t = t hitung
r2 = nilai korelasi
62
n = jumlah sampel
1. Jika t hitung > t tabel : Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti
2. Jika t hitung < t tabel : Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti
terhadap variabel dependen. Menurut Sugiyono (2014: 96) Uji F dapat dilakukan
dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan nilai F dapat
R ²(N−m−1)
F=
m(1−R 2)
Keterangan:
N = Jumlah Sampel
63
m = Jumlah Predictor
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel
a. Jika F hitung > F tabel : Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti
b. Jika F hitung < F tabel : Ho diterima dan Ha ditolak, hal ini berarti
d. Kriteria Uji
Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan diterima Ho jika F hitung ≤ F tabel
64
e. Penarikan Kesimpulan
kuantitatif. Dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang
Banjar.
TABEL 3.6
JADWAL RENCANA KEGIATAN PENELITIAN
Tahun 2022-2023
No Kegiatan
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1. Tahap Persiapan
Pengajuan
a.
Judul
Mengurus
b.
Surat Izin
c. Observasi
Penyusunan
d. Usulan
Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
Seminar
a. Usulan
Penelitian
Pengolahan
b. dan Analisis
Data
3. Tahap Akhir
Penyusunan
a.
Skripsi
Ujian
b. Sidang
Skripsi