Anda di halaman 1dari 3

Veronika Ira P

19.C1.0041

Hukum Perbuatan Pemerintah 02

RESPONSI HUKUM PERBUATAN PEMERINTAH

PERBANDINGAN :
 Perusahaan Jawatan (Perjan)
o Pengertian:
 Bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah, dimana
fokus untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.
o Pimpinan Perjan :
 Direktur Utama Perjan oleh Presiden atas usul Menteri
 Direktur Perjan oleh Menteri
o Sifat usaha dari badan usaha milik negara:
 Perjan dalam bidang penyediaan jasa-jasa bagi masyarakat termasuk pelayanan
kepada masyarakat.
o Pengawasan :
 Pengawasan terhadap Perjan dilakukan oleh Menteri dan secara teknis dilakukan
oleh Direktur Jenderal serta secara administratif di bidang keuangan dan
personalia oleh Sekretaris Jenderal.
 Inspektur Jenderal melaksanakan pengawasan yang meliputi pemeriksaan,
pengujian, dan penilaian serta pengusutan terhadap Perjan
 Pengawasan keuangan Perjan dilakukan juga oleh Menteri Keuangan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
o Pengelolaan :
 Rencana kerja dan anggaran perusahaan dan/atau perubahannya serta laporan
tahunan PERJAN diajukan oleh Direktur Utama Perjan kepada Menteri untuk
memperoleh persetujuannya, berdasarkan penilaian bersama oleh Menteri dan
Menteri Keuangan. Menteri memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari
Menteri Keuangan mengenai semua kegiatan penyerahan dan/atau
pemindahtanganan aktiva tetap Perjan.
 Perusahaan Umum (Perum)
o Pengertian :
 Badan Usaha Milik Negara yang modalnya masih dimiliki oleh pemerintah,
tetapi memiliki sifat mirip perusahaan jawatan (perjan) dan sisanya perusahaan
perseroan (persero). Tidak terbagi dalam saham.
o Pimpinan Perum
 Direktur Utama dan Direktur PERUM oleh Presiden atas usul Menteri setelah
mendengar pertimbangan Menteri Kuangan
o Sifat usaha dari badan usaha milik negara:
 Bergerak sebagai penyedia jasa atau bidang produksi, bidang ekonomi dan yang
lainnya yang dapat memenuhi kedua tujuan utamanya.
o Pengawasan :
 Pada setiap PERUM dibentuk Dewan Pengawas yang bertanggung jawab kepada
Menteri.
 Dewan Pengawas PERUM melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap PERUM dan
menjalankan keputusan-keputusan dan petunjuk-petunjuk dari Menteri.
 Memberikan pendapat dan saran kepada Menteri dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal dan kepada Direksi PERUM mengenai setiap masalah lainnya
yang dianggap penting bagi pengelolaan perusahaan.
o Pengelolaan :
 Rencana kerja dan anggaran perusahaan dan/atau perubahan/tambahannya serta
laporan tahunan PERUM diajukan oleh Direksi PERUM kepada Menteri untuk
memperoleh pengesahannya, berdasarkan penilaian bersama oleh Menteri dan
Menteri Keuangan.
 Menteri memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Menteri Keuangan
mengenai semua kegiatan penyerahan dan/atau pemindahtanganan, pembebanan
dan/atau penghapusan aktiva tetap serta pinjaman jangka menengah/panjang
Perum.
 Perseroan Terbatas (Persero)
o Pengertian :
 Badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-
saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah.
o Pimpinan Persero :
 Direktur Utama dan Direktur PERSERO oleh Menteri Keuangan selaku Rapat
Umum Pemegang Saham berdasarkan usul Menteri.
o Sifat usaha dari badan usaha milik negara:
 Memupuk keuntungan dan berusaha di bidang-bidang yang dapat mendorong
perkembangan sektor swasta dan/atau koperasi, di luar bidang usaha PERJAN
dan Perum.
o Pengawasan :
 Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
perusahaan termasuk pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan,
ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham.
 Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan serta
menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya dalam Rapat Umum Pemegang
Saham, Menteri Keuangan selaku pemegang saham dan Menteri selaku kuasa
pemegang saham, dengan tembusan kepada Direksi Persero
 Memberikan laporan kepada Menteri Keuangan selaku pemegang saham dan
Menteri selaku kuasa pemegang saham secara berkala (triwulanan, tahunan) serta
pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan PERSERO dan hasil
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
o Pengelolaan :
 Rencana untuk tidak menagih lagi dan menghapuskan dari pembukuan piutang
dan penghapusan persediaan barang yang melebihi jumlah tertentu yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
 Rencana kerja dan anggaran perusahaan PERSERO dan/atau
perubahan/tambahannya diajukan oleh Direksi PERSERO kepada Rapat Umum
Pemegang Saham untuk memperoleh pengesahannya sesuai dengan tata cara
 Menteri selaku kuasa pemegang saham memerlukan persetujuan terlebih dahulu
dari Menteri Keuangan selaku Pemegang Saham untuk mengadakan Rapat
Umum Pemegang Saham, mengenai tindakan-tindakan :
 Rencana penyertaan modal atau pelepasan penyertaan modal PERSERO
dalam Perseroan Terbatas atau badan usaha lainnya;
 Rencana pendirian anak perusahaan;
 Rencana pelepasan sebagian atau seluruh saham PERSERO

Anda mungkin juga menyukai